MimiHitam
05-07-07, 10:31
SURABAYA - Di beberapa mal atau plaza, sering disaksikan ada ibu-ibu atau keluarga yang mengajak serta bayinya berbelanja. Biasanya, pada hari-hari libur Sabtu dan Minggu, seperti yang tampak kemarin di areal Plaza Tunjungan. Baikkah bila bayi-bayi itu diajak berbelanja?
Salah satu dokter spesialis anak, dr Agus Harianto Sp.A(K) menganggap, mengajak bayi ke tempat-tempat berbelanja adalah kebiasaan yang kurang baik. Terutama bagi si bayi. Dokter spesialis anak di RSU dr Soetomo ini menjelaskan, pengenalan stimulasi pada bayi memang penting.
Dan harus dilakukan sejak dini. "Tapi tak perlu sampai membawa mereka ke mal. Apalagi masih bayi," jelasnya. Jika untuk alasan meningkatkan stimulasi bayi, cukup dilakukan di rumah saja. Bisa dengan memberi mereka mainan. Atau mengenalkan suasana rumah. Hal ini, lanjut dia, baik untuk perkembangan adaptasi si bayi. "Dengan demikian, dia mengerti kondisi rumahnya. Dan kerasan tinggal di dalamnya," tambahnya.
Menurut Agus, membawa bayi ke mal berbelanja bersama ibunya sangat merugikan. Terutama bagi kesehatan si bayi. Dengan kondisi mereka yang masih kecil, kemampuan menolak virus atau kuman belum ada. "Mereka jadi rentan tertular penyakit orang lain," ucapnya. Penyakit tersebut misalnya virus hand and mouth disease atau virus influenza. Virus-virus ini ditularkan ketika dalam suatu lingkungan yang padat orang. Misalnya di mal. Atau, ketika berada di dalam lift yang penuh orang. "Makanya, Singapura melarang ibu-ibu membawa bayinya ke mal. Seharusnya kita juga memberlakukan hal yang sama," kata dokter yang juga pengurus di IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) ini.
Kalaupun terpaksa, si ibu harus memberikan perlindungan pada si bayi. Misalnya mengenakan baju hangat, atau jaket ketika masuk ruangan yang berhawa dingin. Begitu pula dengan masalah makanan dan minuman. "Semuanya harus dipersiapkan," ungkap Agus. Jangan sampai bayi diberi minuman atau makanan untuk balita atau dewasa. Sebab, organ bayi belum berfungsi maksimal. "Jika dipaksakan, malah kasihan bayinya," lanjutnya
Salah satu dokter spesialis anak, dr Agus Harianto Sp.A(K) menganggap, mengajak bayi ke tempat-tempat berbelanja adalah kebiasaan yang kurang baik. Terutama bagi si bayi. Dokter spesialis anak di RSU dr Soetomo ini menjelaskan, pengenalan stimulasi pada bayi memang penting.
Dan harus dilakukan sejak dini. "Tapi tak perlu sampai membawa mereka ke mal. Apalagi masih bayi," jelasnya. Jika untuk alasan meningkatkan stimulasi bayi, cukup dilakukan di rumah saja. Bisa dengan memberi mereka mainan. Atau mengenalkan suasana rumah. Hal ini, lanjut dia, baik untuk perkembangan adaptasi si bayi. "Dengan demikian, dia mengerti kondisi rumahnya. Dan kerasan tinggal di dalamnya," tambahnya.
Menurut Agus, membawa bayi ke mal berbelanja bersama ibunya sangat merugikan. Terutama bagi kesehatan si bayi. Dengan kondisi mereka yang masih kecil, kemampuan menolak virus atau kuman belum ada. "Mereka jadi rentan tertular penyakit orang lain," ucapnya. Penyakit tersebut misalnya virus hand and mouth disease atau virus influenza. Virus-virus ini ditularkan ketika dalam suatu lingkungan yang padat orang. Misalnya di mal. Atau, ketika berada di dalam lift yang penuh orang. "Makanya, Singapura melarang ibu-ibu membawa bayinya ke mal. Seharusnya kita juga memberlakukan hal yang sama," kata dokter yang juga pengurus di IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) ini.
Kalaupun terpaksa, si ibu harus memberikan perlindungan pada si bayi. Misalnya mengenakan baju hangat, atau jaket ketika masuk ruangan yang berhawa dingin. Begitu pula dengan masalah makanan dan minuman. "Semuanya harus dipersiapkan," ungkap Agus. Jangan sampai bayi diberi minuman atau makanan untuk balita atau dewasa. Sebab, organ bayi belum berfungsi maksimal. "Jika dipaksakan, malah kasihan bayinya," lanjutnya