Trademaks
08-07-07, 21:56
Bosan dengan suasana kantor? Cobalah mencari ide di Hong Kong Cafe. Selain akses Internet gratis, pengunjung juga bisa menikmati makanan lezat plus suasana cozy.
Di Hong Kong Cafe, Anda tidak hanya datang untuk makan, juga bisa ngobrol berlama lama sambil menyantap menu yang terinspirasi dari gaya hidup kota metropolis Hong Kong ini. Bermodalkan laptop, PDA, serta ponsel yang sudah dilengkapi antena nirkabel, pengunjung bisa berselancar di dunia maya melalui fasilitas hot spot.
”Akses Internet gratis ini membuat pengunjung merasa nyaman,” ujar Public Relation Coordinator Hong Kong Cafe Amylia Novitasari. Para eksekutif muda, lanjut Amylia, memang memanfaatkan fasilitas Internet untuk mencari ide.
Selain waktu lunch, banyak pula yang datang sekira pukul 16.00–18.00 WIB karena dinilai lebih tenang. ”Jam-jam seperti ini pengunjung tidak terlalu ramai,” ungkap Amylia.
Hong Kong Cafe bahkan menyediakan sofa hijau dan kursi kayu yang dibatasi sekat-sekat di pojok ruangan bagi pengunjung yang menginginkan privasi. Sasaran jaringan waralaba yang sudah populer di Singapura ini juga tak melulu eksekutif muda.
Saat berkunjung, terlihat sekelompok ibu-ibu muda yang menggelar arisan rutin. Di bagian lain, ada pasangan suami-istri yang mengajak serta dua anaknya.
”Akses ke sini sangat mudah. Di dekat sini juga ada sekolah. Sering para orangtua datang ke sini untuk menunggu jam pulang atau mengajak anaknya makan,” ujar wanita yang akrab disapa Amel ini.
Kapasitas Hong Kong Cafe cukup luas. Terdiri atas tiga lantai berkapasitas 150 orang per bagian. Ruangan yang bisa menampung banyak orang mengesankan kafe ini berkonsep multipurpose. ”Mulai arisan bulanan, ulang tahun anak, hingga launching product kami terima,” tandas Amel.
Berbeda dengan dua lantai di bawahnya. Lantai tiga berkonsep outdoor, dengan kursi-kursi melingkar beratapkan payung. Seperti namanya, inspirasi, konsep, serta menu Hong Kong Cafe mengadopsi gaya hidup dan budaya kota metropolis di Hong Kong. ”Sama seperti Indonesia, penduduk Hong Kong sangat bervariasi. Selera makan mereka juga sophisticated,” papar Amel.
Lihat saja menu populer, seperti french toast, baked rice, rice bowl, hingga fried rice. Untuk minuman, ada popular Hong Kong milk tea, ice blended mango king, serta mango fantasy. Penyajian baked rice misalnya, bergaya Barat. Namun, bumbunya tetap mengusung rasa Oriental.
Bayangkan nasi goreng disajikan dengan potongan daging ayam, seafood, atau steak beef. Sausnya bisa dipilih, fresh tomato, cream mushroom, black pepper, atau dengan topping keju. Menu yang terakhir ini kami rekomendasikan, lezat sekali. Anda yang penggemar hawker food (masakan jalanan) bisa mencoba black bean fried chicken hot plate. Menu dim sum juga jadi andalan kafe yang terletak di protokol dan perkantoran Thamrin ini. Steamed crystal chives dumpling adalah pangsit isi potongan sayuran lokio (chives). Kualitas menu juga tetap dijaga.
”Teh kami langsung diimpor dari Hong Kong. Kalau habis, kami tidak berani menggantinya dengan teh lain,” paparnya. Soal akses pun jadi unggulan. Hong Kong Cafe menyediakan vallet yang akan mengatur dan menjaga keamanan mobil pengunjung. Maklum, lalu lintas di depan Hong Kong Cafe sangat padat. ”Tinggal datang, serahkan kunci kendaraan dan biarkan karyawan kami yang mengatur kendaraan. Tak hanya makanan dan minuman yang jadi perhatian, pengunjung pun merasa nyaman karena soal parkir pun ditangani dengan teratur,” tutur Amel.
referensi : http://www.okezone.com/
Di Hong Kong Cafe, Anda tidak hanya datang untuk makan, juga bisa ngobrol berlama lama sambil menyantap menu yang terinspirasi dari gaya hidup kota metropolis Hong Kong ini. Bermodalkan laptop, PDA, serta ponsel yang sudah dilengkapi antena nirkabel, pengunjung bisa berselancar di dunia maya melalui fasilitas hot spot.
”Akses Internet gratis ini membuat pengunjung merasa nyaman,” ujar Public Relation Coordinator Hong Kong Cafe Amylia Novitasari. Para eksekutif muda, lanjut Amylia, memang memanfaatkan fasilitas Internet untuk mencari ide.
Selain waktu lunch, banyak pula yang datang sekira pukul 16.00–18.00 WIB karena dinilai lebih tenang. ”Jam-jam seperti ini pengunjung tidak terlalu ramai,” ungkap Amylia.
Hong Kong Cafe bahkan menyediakan sofa hijau dan kursi kayu yang dibatasi sekat-sekat di pojok ruangan bagi pengunjung yang menginginkan privasi. Sasaran jaringan waralaba yang sudah populer di Singapura ini juga tak melulu eksekutif muda.
Saat berkunjung, terlihat sekelompok ibu-ibu muda yang menggelar arisan rutin. Di bagian lain, ada pasangan suami-istri yang mengajak serta dua anaknya.
”Akses ke sini sangat mudah. Di dekat sini juga ada sekolah. Sering para orangtua datang ke sini untuk menunggu jam pulang atau mengajak anaknya makan,” ujar wanita yang akrab disapa Amel ini.
Kapasitas Hong Kong Cafe cukup luas. Terdiri atas tiga lantai berkapasitas 150 orang per bagian. Ruangan yang bisa menampung banyak orang mengesankan kafe ini berkonsep multipurpose. ”Mulai arisan bulanan, ulang tahun anak, hingga launching product kami terima,” tandas Amel.
Berbeda dengan dua lantai di bawahnya. Lantai tiga berkonsep outdoor, dengan kursi-kursi melingkar beratapkan payung. Seperti namanya, inspirasi, konsep, serta menu Hong Kong Cafe mengadopsi gaya hidup dan budaya kota metropolis di Hong Kong. ”Sama seperti Indonesia, penduduk Hong Kong sangat bervariasi. Selera makan mereka juga sophisticated,” papar Amel.
Lihat saja menu populer, seperti french toast, baked rice, rice bowl, hingga fried rice. Untuk minuman, ada popular Hong Kong milk tea, ice blended mango king, serta mango fantasy. Penyajian baked rice misalnya, bergaya Barat. Namun, bumbunya tetap mengusung rasa Oriental.
Bayangkan nasi goreng disajikan dengan potongan daging ayam, seafood, atau steak beef. Sausnya bisa dipilih, fresh tomato, cream mushroom, black pepper, atau dengan topping keju. Menu yang terakhir ini kami rekomendasikan, lezat sekali. Anda yang penggemar hawker food (masakan jalanan) bisa mencoba black bean fried chicken hot plate. Menu dim sum juga jadi andalan kafe yang terletak di protokol dan perkantoran Thamrin ini. Steamed crystal chives dumpling adalah pangsit isi potongan sayuran lokio (chives). Kualitas menu juga tetap dijaga.
”Teh kami langsung diimpor dari Hong Kong. Kalau habis, kami tidak berani menggantinya dengan teh lain,” paparnya. Soal akses pun jadi unggulan. Hong Kong Cafe menyediakan vallet yang akan mengatur dan menjaga keamanan mobil pengunjung. Maklum, lalu lintas di depan Hong Kong Cafe sangat padat. ”Tinggal datang, serahkan kunci kendaraan dan biarkan karyawan kami yang mengatur kendaraan. Tak hanya makanan dan minuman yang jadi perhatian, pengunjung pun merasa nyaman karena soal parkir pun ditangani dengan teratur,” tutur Amel.
referensi : http://www.okezone.com/