PDA

View Full Version : Minuman Berkarbonasi Tingkatkan Cairan Tubuh



Trademaks
28-09-07, 23:46
http://www.okezone.com/images/stories/lifestyle/kesehatan/cc.jpg

JAKARTA - Kebutuhan tubuh akan cairan sebanyak dua sampai tiga liter per hari mesti dipenuhi meski saat puasa, karena dehidrasi dapat menyebabkan terganggunya kesehatan tubuh.
Prof Made Astawan, Guru Besar Teknologi Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor, menyatakan bahwa hidup di negara beriklim tropis yang didominasi oleh sinar matahari panas dan udara lembab sangat memungkinkan terjadinya kehilangan cairan tubuh yang berlebih, terutama dalam bentuk keringat. Jika kehilangan cairan tubuh tidak diimbangi dengan pemasukan cairan yang cukup, akan terjadi proses dehidrasi. Proses dehidrasi menyebabkan keseimbangan zat elektrolit di dalam tubuh terganggu, sehingga reaksi-reaksi kimia menjadi kacau.

Pada kondisi iklim panas, laju keluar keringat dapat mencapai sekira 2.500 ml per jam. Kehilangan cairan melalui pernapasan (dalam wujud uap air) terjadi hanya sekira 300 ml per hari, dan akan bertambah bila seseorang hidup di suhu panas kering dan ruang terbuka.

“Pada saat puasa, sebaiknya asupan cairan tidak dikurangi namun waktu konsumsinya saja yang harus diatur,” jelas Prof Made. Untuk memenuhi kebutuhan hidrasi, kita tidak harus hanya mengonsumsi satu jenis minuman tertentu karena variasi jenis minuman dengan beragam rasa dapat meningkatkn selera minum yang pada akhirnya dapat meningkatkan asupan cairan kering yang diperlukan oleh tubuh.

Selain fungsi fisiologi, minuman dapat memberi efek sensoris melalui penambahan rasa, warna serta manfaat tambahan selain dari sekadar fungsi hidrasi. Proses pemberian nilai tambah dalam beragam produk minuman modern sekarang ini mampu merangsang peningkatan konsumsi cairan yang dibutuhkan oleh tubuh manusia sehari-hari.

“Tubuh manusia perlu cairan. Kebutuhan cairan bagi orang dewasa normal adalah 1 ml per kalori energi, yaitu sekira 2.000 – 2.500 ml/hari. Kebutuhan tersebut akan meningkat pada kondisi tertentu, seperti pada cuaca yang panas, sedang beraktivitas berat, atau kondisi demam atau stress. Dari total kebutuhan tubuh akan cairan, 80 persennya dipenuhi dari minuman (beverages), sedangkan 20 persen sisanya dari makanan (sayur, buah, dan lainnya),” jelas Prof Made Astawan.

Dalam perkembangan peradaban manusia, selain “air putih”, berbagai cara dilakukan untuk menambah kenikmatan dalam mengonsumsi minuman termasuk melalui penambahan variasi rasa, warna maupun kemasan. Banyak bangsa di dunia yang memiliki budaya minum serta jenis minuman yang khas. Hal ini menunjukkan bahwa manusia memiliki kecenderungan untuk meminum lebih dari “sekadar air” dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Didorong oleh kebutuhan akan pola hidup yang praktis dan cenderung serba capat, industri minuman modern menjadi semakin berkembang dan menawarkan semakin banyak jenis, rasa serta kemasan. Aneka minuman ringan (termasuk kola, minuman rasa buah, jus, teh, susu) yang tersedia baik dalam bentuk berkarbonasi maupun tidak berkarbonasi sangat berguna dalam upaya pemenuhan kebutuhan konsumsi minuman sehari-hari.

“Minuman, apa pun jenisnya, mempunyai peran penting untuk menggantikan cairan yang hilang melalui keringat, urin dan juga pernapasan. Di negara-negara tropis, seperti Indonesia, keberadaan minuman ringan berkarbonasi telah lama hadir dan beredar di pasar. Selain kandungan air didalamnya yang dibutuhkan oleh tubuh sebagai pengusir rasa haus, minuman berkarbonasi juga memiliki nilai intrinsik (emosional) karena memberikan rasa dan kesegaran khas yang disukai konsumennya,” kata Rhadeya Setiawan, Scientific and Regulatory Affairs Manager, PT Coca-Cola Indonesia, di Hotel Hyaat Jakarta, Rabu (26/7/2007).

Menurutnya, air soda memiliki rumus kimia H2CO3. Untuk membuat air soda, komponen yang paling penting adalah air dan gas karbondioksida. Air soda memang dibuat dengan melarutkan gas karbondioksida (CO2) ke dalam air. Sama seperti oksigen, karbondioksida merupakan gas yang banyak terdapat di alam. Karbondiokasida merupakan gas yang kita keluarkan saat bernapas dan diambil oleh tanaman untuk proses fotosintesis. Bila diinjeksi ke dalam air dengan tekanan tinggi, karbondioksida akan membentuk asam karbonat. Itulah sebabnya minuman berkarbonasi disebut juga minuman berkarbonasi (carbonated beverages). Asam karbonat tersebutlah yang bertanggung jawab terhadap timbulnya sentuhan khas soda di mulut (mouthfeel) dan perasaan yang menggigit (bite) pada saat minuman berkarbonasi diminum.

“Keberadaan karbondioksida pada minuman dapat diibaratkan seperti rempah-rempah pada makanan. Karbondioksida dapat meningkatkan citarasa pada minuman sehingga orang menikmati saat mengonsumsinya. Pada saat larut dalam air, CO2 memberikan rasa asam sehingga dapat menurunkan PH menjadi sekira 3,2 – 3,7. Rasa asam tersebut merupakan rasa khas soda yang membuat orang teringat terus akan rasanya,” kata Prof Made Astawan.

Salah satu keunggulan minuman berkarbonasi adalah aman dari kontaminasi bakteri, terutama bakteri yang bersifat patogen (penyebab penyakit). Gas karbondioksida yang larut dalam air, bukan hanya menghasilkan rasa yang spesifik, tetapi juga dapat berfungsi sebagai antibakteri untuk mengawetkan minuman secara alami, jelas Prof Made.


referensi : http://www.okezone.com/

Valdarez
30-09-07, 16:22
wew...
berarti minum COCA-COLA ato Sprite sehat donk ^^

PotatoChip
30-09-07, 17:26
Tp minuman soda jg dapet mengakibatkan gagal ginjal..
Klo menurut gw lebih baik minum jus yg alami.