PDA

View Full Version : Legenda dan Mitos Jepang



BloodyElf
30-12-07, 08:07
ada yg tertarik dengan mitos jepang ?

silahkan share di sini, jgn share link... utamakan share tulisan baru sourcenya... agar yg tidak bisa buka link tsb bisa langsung baca di sini.

bisa tentang senjata" kuno, tempat" kuno, monster" legend ( seperti 9 monster dewa ) dll

Ok ?

CrL-bLaCk-
30-12-07, 11:36
Bijuu
(bukan monster dalam Film Naruto, tetapi sebagai sebuah legenda)


http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/0/0f/Otogi_hydra.jpg

Bijuu(尾獣) adalah makhluk-makhluk legenda dari mitologi Jepang. Kebanyakan dari mereka bertubuh besar dan berkekuatan menakjubkan. Mereka tersebar di seluruh daerah Jepang. Kekuatan chakra/stamina mereka diklasifikasikan melalui banyaknya jumlah ekor mereka. Seperti Shukaku si ekor satu memiliki kapasitas chakra terendah dari semua bijuu. Tidak semua bijuu bertubuh besar. Seperti Kaku, si luak berekor tujuh yang ukuran tubuhnya tidak terlalu besar. Bijuu dengan ukuran kolosal adalah Yamata no Orochi yang besarnya melebihi tujuh buah gunung. Ini dikarenakan kekuatan Kusanagi no Tsurugi yang sangat besar.

Para bijuu ini hanyalah mitos yang ada di Jepang. Kabarnya roh-roh mereka disegel di 9 kuil di Jepang. Para bijuu ini juga ada mahluk yang setengah dewa maupun peliharaan dewa. Raijuu dulunya adalah dewa sebelum kekuatan kegelapan Yamata no Orochi membuatnya menjadi monster. Nekomata juga adalah peliharaan dewa kematian.


Legenda Peperangan Kuno Sembilan Dewa


http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/8/8b/150px-Nekomata.png

Dalam legenda dan mitologi Jepang, dikenal adanya perang sembilan dewa atau "Ancient war of 9 Gods". Perang besar ini terjadi di masa lalu yang belum bisa diperkirakan kapan dan dimana. Peperangan ini adalah peperangan antar Yokai atau siluman yang memiliki kekuatan luar biasa dan disebut sebagai makhluk-makhluk setengah dewa. Mereka saling bertarung satu sama lain. Bahkan, Hokou dan Nekomata membentuk aliansi dan mencoba mendominasi pertempuran. Akhirnya hanya tersisa dua Bijuu yang setingkat dewa yang akhirnya akan menyelesaikan peperangan panjang dan melelahkan ini. Peperangan ini berakhir setelah Yamata no Orochi dan Kyuubi no Yokou bertemu dan bertarung selama 100 tahun. Kyuubi memenangkan pertarungan ini karena dia memiliki chakra yang tidak terbatas.

Partisipan peperangan ini adalah semua Bijuu yang ada dalam mitologi Jepang. Mereka semua akhirnya tersegel dalam kuil-kuil yang tersebar di seluruh Jepang.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bijuu

Ashclaine
30-12-07, 12:01
Penciptaan dunia

Dunia berawal di Takamanohara, di sana lahir berbagai kami seperti Kotoamatsukami dan Kaminoyonanayo. Kami yang lahir paling akhir adalah dua bersaudara Izanagi (Izanaki) dan Izanami

Izanagi dan Izanami

Izanagi dan Izanami turun di Ashihara no Nakatsu Kuni, menikah, dan berturut-turut melahirkan pulau-pulau yang membentuk kepulauan Jepang yang disebut Yashima. Setelah melahirkan berbagai kami, Izanami tewas akibat luka bakar saat melahirkan Kagutsuchi (dewa api). Setelah membunuh Kagutsuchi, Izanagi pergi ke negeri Yomi untuk mencari dan menyelamatkan Izanami. Setelah berada di negeri Yomi, wujud Izanami berubah menjadi menakutkan. Izanagi yang melihat sosok Izanami menjadi lari ketakutan.

Izanagi menjalani misogi (mandi) karena tidak suka dengan kekotoran (kegare) yang terbawa dari Yomi. Ketika melakukan misogi, Izanagi melahirkan pula sejumlah kami, saat mencuci mata kiri terlahir Amaterasu (dewa matahari, penguasa Takamanohara), saat mencuci mata kanan terlahir Tsukuyomi (dewa bulan, penguasa malam), dan saat mencuci hidung lahir Susanoo (penguasa samudra). Ketiga kami ini disebut Mihashira no Uzu no Miko, dan menerima perintah dari Izanagi untuk menguasai dunia.

Amaterasu dan Susanoo

Susanoo ingin pergi ke tempat Izanami di Ne no Kuni dan berteriak-teriak menangis hingga membuat kerusakan luar biasa di langit dan bumi. Susanoo akhirnya pergi naik ke Takamanohara yang diperintah Amaterasu. Kedatangan Susanoo salah dimengerti, Amaterasu menyangka Susanoo datang untuk merebut Takamanohara. Susanoo disambut Amaterasu dengan busur dan anak panah. Agar kecurigaan Amaterasu terhapus, dari setiap benda yang menempel di badan Susanoo lahir kami yang jenis kelaminnya membuktikan kemurnian tubuh Susanoo. Amaterasu percaya dan mengizinkan Susanoo berada di Takamanohara. Di sana Susanoo membuat keonaran lagi sampai Amaterasu bersembunyi di dalam gua Ama no Iwato. Amaterasu adalah dewa matahari, sehingga matahari tidak terbit selama Amaterasu bersembunyi. Para kami di Takamanohara menjadi susah hati. Amaterasu akhirnya keluar dari dalam gua setelah dikelabui. Susanoo yang sering membuat susah akhirnya diusir ke dunia bawah.

Legenda Izumo

Susanno turun ke negeri Izumo. Setelah berhasil membunuh monster Yamata no Orochi yang suka merusak, Susanoo menikah dengan putri Kunitsukami. Cucu keturunan Susanoo bernama Ookuninushi menikah dengan putri Susanoo dan membangun negeri Sukunahikona dan Ashihara no Nakatsukuni. Menurut penjelasan nama tempat yang ada di buku Fudoki negeri Izumo, lokasi pembasmian Yamata no Orochi ada di distrik Ou (sekarang kota Yasugi, Prefektur Shimane), tapi bukan Susanoo yang menjadi pahlawan, melainkan Oonamuchi (Ookuninushi).

Penaklukan Ashihara no Nakatsu

Sementara itu, Amaterasu dan para kami (Amatsukami) di Takamanohara menyatakan negeri Ashihara no Nakatsu no Kuni (Izumo) harus diperintah Amatsukami atau cucu keturunan Amaterasu. Sejumlah kami dikirim ke Izumo untuk mewujudkan keinginan ini. Setelah dua anak Ookuninushi, Kotoshironushi dan Takeminakata menitis ke Amatsukami, Ookuninushi berjanji untuk memberikan negeri Izumo dengan syarat dibangunkan sebuah istana. Istana ini nantinya disebut Izumo Taisha.

Ninigi yang merupakan cucu Amaterasu menerima Ashihara no Nakatsu. Ninigi turun ke negeri Hyūga dan kemudian menikahi Putri Konohanasakuya.

Kisah Hoori dan Hoderi

Ninigi memiliki dua putera, Hoori dan Hoderi. Mata pancing milik Hoderi dihilangkan Hoori sehingga kedua bersaudara ini bertengkar. Hoori lalu pergi ke istana Kaijin (dewa laut) dan menemukan mata pancing Hoderi di sana. Sewaktu berada di sana, Hoori menikah dengan putri dewa laut. Dari pernikahan ini lahir anak laki-laki bernama Ugaya Fukiaezu. Putra keturunan Ugaya Fukiaezu yang bernama Kamuyamato Iwarehito nantinya menjadi Kaisar Jimmu.

Kaisar Jimmu

Kamuyamato Iwarehito dan kakak-kakaknya berkeinginan menguasai Yamato. Penduduk yang sejak dulu berdiam wilayah Yamato melawan dengan sekuat tenaga, dan pertempuran sengit terjadi. Kesaktian Kamuyamato Iwarehiko yang masih keturunan dewa bukan tandingan bagi penduduk Yamato. Pada akhirnya, Kamuyamato Iwarehiko naik tahta sebagai kaisar di kaki gunung Unebikashihara no Miya. Kamuyamato Iwarehiko nantinya dikenal sebagai kaisar pertama Jepang Kaisar Jimmu.

Setelah Kaisar Jimmu wafat, pemberontakan dilancarkan putra Kaisar Jimmu yang bernama Tagishimimi. Pemberontakan ini berhasil dipadamkan Kamununakawamimi yang kemudian naik tahta sebagai Kaisar Suizei.

Kesshi Hachi-dai

Delapan kaisar, termasuk kaisar kedua Kaisar Suizei hingga kaisar ke-9 Kaisar Kaika disebut sebagai Kesshi Hachi-dai. Kedelapan nama kaisar tertulis dalam Kojiki dan Nihon-shoki, tapi tidak dijelaskan peran dan jasa-jasanya.




Sumber : Wikipedia

ndak_luchu
30-12-07, 12:15
jadi,kalo anime naruto itu berdasar Mitos Bijuu ini ya kk ?


posting lagi donk artikel nya,masi ngebet pngen baca ni saya :P

A-DzE
30-12-07, 12:26
kk

tolong mitosnya KAPPA donk...

saya tertarik dengan makhluk bae ini
dikasih cucumber 3x, eh dikasih power berry..^^

BloodyElf
30-12-07, 20:13
Kyuubi

Kyuubi (九尾 九尾の妖狐?) merupakan Bijuu dengan bentuk rubah berekor sembilan dan merupakan yang terkuat diantara para Bijuu. Alasan kenapa dia sangat kuat amat sederhana: dia mempunyai chakra yang tidak terbatas, membuatnya pantas menyandang nama "Raja para Bijuu". Kekuatannya berasal dari segel api miliknya. Setelah bertarung selama 100 tahun dengan Yamata no Orochi, segel itu menjadi kelelahan; tetapi Kyuubi masih bisa bertahan dan berdiri. Dia juga licik dan cerdas. Dalam dunia Naruto, cara berbicaranya sangat sadistis dan sarkastik. Begitu pula kelakuannya

Karakteristik

Kyuubi no Yokou adalah Bijuu terkuat dalam Mitologi Jepang. Tubuhnya ditutupi bulu berwarna merah; Kyuubi melambangkan elemen api. Kemampuannya amat luar biasa. Karena belum pernah dikalahkan sekalipun oleh Youkai, kekuatan sebenarnya tidak bisa diukur. Ekornya mengeluarkan pusaran angin dengan cara diputar dengan cepat, dan Kyuubi mampu merobek musuhnya dengan cakar raksasa miliknya. Bulu-bulunya bisa mengeluarkan bola api seperti meteor yang tak pernah habis, cukup untuk menghancurkan sebuah desa dengan cepat. Dalam peperangan 9 dewa, Hokou mengalami cedera parah, dan Nekomata hampir mati; bila tidak ditolong dewa kematian karena berani menantang Kyuubi. Yamata no Orochi bergantung pada Kusanagi no Tsurugi, pedang klan Kusanagi untuk mengalahkan Kyuubi, tetapi bisa dikalahkan dan mata pedang dari pedang tersebut menjadi retak. Padahal Sarutobi sasuke, si ninja legendaris dan Enma si raja ****** tidak bisa menimbulkan goresan sedikitpun pada Kusanagi. Ini menggambarkan kekuatan Kyuubi yang luar biasa.

Peperangan kuno 9 Dewa

Di suatu tempat, Kyuubi terus menerus membunuh orang-orang yang ada di jalannya untuk mencari siapa yang membangunkannya. Yamata no Orochi tidak memberitahu, siapa yang telah membangunkannya, walaupun ternyata Yamata no Orochi sendiri yang telah membangunkannya. Kyuubi hanya bertarung 3 kali dan semuanya dimenangkannya, yaitu melawan Nekomata dan Hokou, Raijuu, dan Yamata no Orochi.


Source : http://id.wikipedia.org/wiki/Kyuubi

Nekomata

Nekomata (二尾 | 貓又) adalah sebuah makhluk dari cerita mitologi Jepang, dipercaya sebagai sebuah metamorfosis dari kucing peliharaan. Ia berasal dari Hutan Kematian di utara Hokkaido dan konon pertama kali ditemukan di Hutan Iblis Hokkaido, ia berasal dari Hutan Kematian (berbeda dengan hutan iblis) di utara Hokkaido. Bentuknya berupa monster kucing hitam raksasa, yang terkadang ditampilkan dengan dua sayap malaikat berwarna hitam yang besar. Dia adalah peliharaan Dewa Kematian. Nekomata hidup dari memakan mayat dan jiwa-jiwa orang mati.

Legenda mengatakan, awalnya Nekomanta hanyalah seekor kucing peliharaan yang sering disiksa pemiliknya. Setelah si kucing mencapai umur sepuluh tahun, secara perlahan buntutnya akan terbelah menjadi dua bagian, bersamaan dengan meningkatnya kekuatan nujum (shamanism) dan sihir (necromancy) si kucing. Beberapa orang yang mempercayai ini biasanya memotong ekor kucing mereka karena takut berubah menjadi monster.


http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/8/8d/Nekomata.jpg
Gambar Nekomata dalam sebuah tatoo.

Nekomata memiliki berbagai macam ilmu sihir dan nujum, tetapi yang paling umum digunakan ialah membangkitkan orang mati dengan kehendaknya. Nekomata dikatakan dapat menciptakan dan mengontrol kematian dengan menggerakan buntutnya atau dengan gerakan kaki depannya. Nekomata memakan orang yang dibencinya, apabila pemiliknya lebih kejam, maka si kucing akan menjadi lebih sadis. Nekomata tidak akan pernah melupakan siksaan oleh seseorang dan akan menyimpan dendam selamanya pada orang tersebut. Bila orang itu sudah mati, maka kerabatnya akan didatangi oleh Nekomata dan dihantui terus menerus. Cara menenangkannya ialah memberikan penghormatan, permohonan maaf dan makanan.

Beberapa cerita rakyat Jepang juga mengatakan bahwa Nekomanta dapat merubah bentuk tubuhnya menjadi manusia; bagaimanapun, tidak seperti kebanyakan nekomusume, Nekomanta betina cenderung terlihat sebagai wanita tua, memiliki kepribadian buruk, dan selalu menebarkan aroma menyeramkan disekitarnya, yang jika dihirup dalam jangka waktu tertentu akan menyebabkan penyakit dan wabah.

Perang sembilan dewa

Dalam cerita mitologi Jepang perang sembilan dewa, Nekomata, yang memiliki simbol elemen kegelapan, mencoba untuk mendominasi peperangan. Ia membentuk Aliansi dengan Hokou untuk menyerang Kyuubi, namun usahanya gagal dan nyaris saja tewas dalam pertempuran. Dalam kondisi kritis, ia diselamatkan oleh dewa kematian. Dalam perang ini, Nekomanta tercatat bertarung dalam tiga pertarungan; 2 kali menang (melawan Kaku dan Isonade) dan satu kali kalah (Kyuubi).

Source : http://id.wikipedia.org/wiki/Nekomata

Ashclaine
30-12-07, 20:30
Klan Taira

Taira (平?) adalah nama keluarga di Jepang. Dalam konteks sejarah Jepang, klan Taira (平氏 Heishi?) atau Heike (平家? keluarga Taira) adalah sebutan untuk anggota keluarga kaisar di zaman Heian yang tidak berhak atas tahta. Mereka menjadi warga biasa dan mendapat nama keluarga Taira no Ason (Ason adalah salah satu gelar dalam sistem Yakusa no Kabane).

Lambang keluarga (kamon) klan Taira yang disebut Ageha-chō (Papilionidae)

Aksara kanji untuk "Taira" bisa dibaca sebagai Hei, sedangkan shi berarti klan, dan ké berarti keluarga. Klan Taira terkenal dengan sebutan Heike (keluarga Taira), karena Pemerintah klan Taira didirikan oleh satu keluarga besar Taira no Kiyomori. Sebaliknya, klan Minamoto (Genji) terdiri dari banyak keluarga dan percabangan klan, sehingga tidak digunakan istilah "Genke" (keluarga Minamoto).

Cerita-cerita seputar klan Taira diangkat sebagai kisah Hikayat Heike (Heike Monogatari).

Percabangan

Sama halnya dengan nama keluarga Minamoto (Genji), Taira merupakan nama keluarga pemberian kaisar untuk para puteri dan pangeran bukan putra mahkota yang sudah diturunkan statusnya sebagai warga biasa. Selain itu, nama keluarga Taira sering diberikan untuk cucu kaisar dan keturunan selanjutnya, sehingga di zaman Heian status nama keluarga Taira dianggap lebih rendah dari Minamoto.

Klan Taira memiliki 4 percabangan utama:
Taira Kammu (Kammu Heishi) dari garis keturunan Kaisar Kammu
Taira Nimmyō (Nimmyō Heishi) dari garis keturunan Kaisar Nimmyō
Taira Montoku (Montoku Heishi) dari garis keturunan Kaisar Montoku
Taira Kōkō (Kōkō Heishi) dari garis keturunan Kaisar Kōkō.

Heike (keluarga Taira no Kiyomori) dan klan Hōjō adalah dua percabangan klan Taira yang menjadi samurai, dan disebut Buke Heishi (Taira samurai). Keduanya berasal dari percabangan klan Taira Kammu (Kammu Heishi), sehingga bila disebut klan Taira (Heishi) maka yang dimaksudkan adalah klan Taira Kammu. Klan ini terdiri dari Heike (keturunan Ise Heishi) yang mendirikan Pemerintahan klan Taira, dan klan Hōjō asal Bandō Hachi Heishi (klan Taira Bandō) yang menjabat shikken di Keshogunan Kamakura.

Secara garis besar, klan Minamoto (Genji) menguasai Jepang bagian timur dan klan Taira menguasai Jepang bagian barat. Walaupun demikian, klan Taira juga berusaha memiliki pijakan di Jepang bagian timur. Taira no Masakado asal Shimousa-Hitachi pernah berusaha membentuk pemerintahan sendiri di provinsi di sebelah timur namun gagal. Setelah kegagalan Masakado, keturunan klan Taira yang berasal dari wilayah klan Taira Bandō justru beralih menjadi pasukan pendukung Minamoto no Yoritomo. Selain itu, basis yang kuat di provinsi di bagian timur negeri juga dimiliki klan Fujiwara, terutama keluarga Fujiwara Hokke yang dibentuk dari klan-klan seperti Utsunomiya, Oda, Nasu, Oyama, Yūki, Sano, dan Hiki.

Berdasarkan sistem Shinnō ningoku (pangeran dijadikan penguasa provinsi), klan Taira Kammu mendapat hak penguasaan atas provinsi-provinsi di Jepang sebelah timur. Provinsi yang dikuasai klan Taira Kammu adalah Hitachi, Kazusa, dan Kōzuke. Provinsi-provinsi tersebut merupakan pendukung klan Taira sebagai penguasa di akhir zaman Heian. Dari klan Taira Bandō lahir klan-klan seperti Kamakura, Miura, Chiba, Chichibu, Daijō, Nakamura, Nagao, dan Kajiwara.

Klan Taira Bandō tunduk dan menjadi pengikut setia klan Minamoto dan klan Fujiwara, sedangkan anggota klan Taira Bandō yang menolak dibunuh. Sementara itu, klan Taira Ise (Ise Heishi) menguasai negeri sebelah barat, dan menjadikan kekaisaran sebagai pemerintahan boneka dengan pimpinan Taira no Kiyomori. Sebaliknya, klan Minamoto sebagai musuh klan Taira mendirikan Keshogunan Kamakura yang memerintah di Jepang sebelah timur.

Minamoto no Yoritomo ingin menyingkirkan Taira no Kiyomori, sehingga terjadi perang yang berakhir dengan kehancuran klan Taira. Setelah Yoritomo mendirikan Keshogunan Kamakura, Kaisar Go-Daigo mengeluarkan perintah kepada Nitta Yoshisada dan Ashikaga Takauji untuk menghancurkan Keshogunan Kamakura yang didukung klan Taira Bandō.

Klan Taira Kammu

Klan Taira Kammu (Kammu Heishi) dibentuk dari cucu Kaisar Kammu, terutama cucu dari kalangan yang lebih rendah. Sejak tahun 825, mereka diberi nama keluarga Taira no Ason (Taira bergelar Ason). Klan Taira Kammu dibagi menjadi beberapa garis keturunan yang berasal dari sejumlah putra Kaisar Kammu. Percabangan klan Taira Kammu yang paling terkenal berasal dari keturunan Pangeran Kazurawara, dan masih dibagi lagi menjadi keluarga Pangeran Takamune (Taira no Takamune) (putra sulung Pangeran Kazurawara) dan keluarga Pangeran Takamochi (Taira no Takamochi).

Garis keturunan Pangeran Takamune

Garis keturunan ini berasal dari keturunan Taira no Takamune yang mendapat nama Taira di tahun 825. Garis keturunan Takamune menjadi aristokrat (kuge) dan menetap di Kyoto. Di akhir zaman Heian lahir Taira no Tokiko yang menjadi istri pertama Taira no Kiyomori (keturunan Taira no Takamochi). Adik perempuan Tokiko memiliki adik laki-laki bernama Taira no Tokitada yang pernah menjabat Dainagon. Selain itu, Taira no Tokiko memiliki adik perempuan lain ibu bernama Taira no Shigeko.

Setelah kehancuran klan Taira dalam Pertempuran Dan-no-Ura, Tokitada dibuang ke Provinsi Noto. Putra Tokitada yang bernama Taira no Tokikuni beranak pinak di Tanjung Noto dan menjadi keluarga petani kaya. Mereka menggunakan nama keluarga Kamitokiguni dan Shimotokiguni, dan turun temurun tinggal di sana hingga sekarang.

Setelah Pertempuran Dan-no-Ura, keturunan lain dari Tokitada terus berada di Kyoto sebagai kuge. Keturunannya menjadi sejumlah keluarga yang menjabat Dōjōke (keluarga yang diizinkan bekerja di istana kediaman kaisar), seperti keluarga Nishinotōin.

Garis keturunan Pangeran Takamochi

Garis keturunan ini berasal dari keturunan Taira no Takamochi (putra Pangeran Takami yang merupakan putra ke-3 Pangeran Kazurawara) dan mendapat nama klan Taira. Walaupun demikian, nama Pangeran Takami tidak ditemukan dalam buku sejarah asal zaman yang sama. Pada tahun 889 tercatat ada 5 anggota keluarga kaisar yang mendapat nama Taira no Ason, namun nama-nama penerima tidak diumumkan. Salah satu penerimanya diperkirakan adalah Pangeran Takamochi.

Klan Taira Bandō

Taira no Takamochi menjadi warga biasa dan tinggal di Provinsi Kazusa sebagai pejabat provinsi. Keturunannya beranak pinak di wilayah Kanto, di antaranya yang terkenal adalah Taira no Kunika asal Provinsi Hitachi, Taira no Yoshikane asal Provinsi Kazusa, Taira no Yoshimochi (ayah Taira no Masakado) yang menjabat Chinjufu Shogun, dan Taira no Yoshifumi asal Provinsi Mutsu. Cucu keturunan Taira no Yoshifumi tersebar di wilayah Kanto membentuk klan-klan seperti Miura, Doi, Chichibu, dan Chiba yang menjadi samurai dan secara keseluruhan disebut klan Bandō Hachihei.

Klan Taira Ise dan Heike

Klan Taira Ise (Ise Heishi yang berarti klan Taira asal Ise) dibentuk dari anak cucu keturunan Taira no Kunika. Taira no Kiyomori berasal dari Ise Heishi, dan keluarganya disebut Heike (keluarga Taira). Kiyomori membangun Kuil Itsukushima dan mempersembahkan Sutra Heike (Heike Nōkyō) di sana. Setelah tergulingnya pemerintahan klan Taira, menurut legenda, keluarga Taira (Heike) yang tewas dibantai terlahir kembali sebagai kepiting. Legenda ini digunakan untuk menamakan kepiting spesies Nobilum japonicum japonicum yang di Jepang disebut kepiting Heike (Heikegani). Menurut pengamatan sebagian orang, permukaan cangkang kepiting Heike terlihat seperti wajah manusia.

Di Jepang terdapat banyak sekali samurai yang menyebut dirinya sebagai cucu keturunan Taira no Kiyomori atau cicitnya yang hidup dalam persembunyian. Di antara klan-klan tersebut adalah klan Tanegashima asal Provinsi Satsuma, klan Sō asal Provinsi Tsushima, dan klan Oda asal Provinsi Owari.




Sumber : Wikipedia

BloodyElf
30-12-07, 20:40
Sanada Yukimura

Sanada Yukimura (真田 幸村?) (? 1567 - 3 Juni 1615) adalah samurai Jepang, anak kedua dari daimyo Sanada Masayuki pada masa perang sipil/ periode Sengoku yang mengabdi pada klan Takeda. Nama lainnya adalah Sanada Nobushige (真田 信繁?) mengikuti nama adik Takeda Shingen, Takeda Nobushige yang adalah seorang prajurit yang berani dan terhormat.

Tahun 1582, aliansi Oda Nobunaga dan Tokugawa Ieyasu menghancurkan klan Takeda sehingga klan Sanada pun menyerah pada Oda Nobunaga. Namun setelah Nobunaga terbunuh dalam Insiden Honouji, klan Sanada menjadi independen tanpa tuan. Mereka berturut-turut mengabdi pada klan-klan kuat pada masa itu seperti Uesugi, Hojo, dan Tokugawa. Tahun 1585, Yukimura dikirim sebagai sandera untuk klan Uesugi oleh ayahnya, dia tinggal disana dibawah pengawasan Suda Chikamitsu. Setelah kembali, dia menikahi salah seorang anak perempuan Otani Yoshitsugu.

Tahun 1600, Pertempuran Sekigahara meletus antara pasukan barat yang dipimpin Ishida Mitsunari, wali klan Toyotomi dan pasukan timur yang dipimpin Tokugawa Ieyasu. Dalam pertempuran ini Yukimura dan ayahnya, Masayuki berpihak pada pasukan barat, namun kakaknya, Sanada Nobuyuki berpihak pada Tokugawa. Yukimura meraih popularitasnya dalam pertahanan Kastil Ueda dimana dia menahan 40.000 tentara yang dipimpin Tokugawa Hidetada hanya dengan 2000 orang. Tokugawa Ieyasu hampir menghukum mati seluruh klan Sanada karena perlawanan mereka yang keras itu, namun karena memandang Nobuyuki yang berpihak padanya, dia hanya mengasingkan Yukimura dan Masayuki ke Kudoyama, provinsi Kii. Disana, Masayuki meninggal, desas-desus mengatakan dia dibunuh atas perintah Tokugawa Ieyasu.

Duabelas tahun kemudian, hubungan antara klan Tokugawa dan Toyotomi mulai memanas kembali, Ieyasu merasa Toyotomi Hideyori yang telah menginjak usia dewasa menjadi ancaman baginya. Klan Toyotomi sendiri juga mulai menghimpun kekuatan kembali untuk membalas kekalahan di Sekigahara, mereka merekrut para ronin/ samurai tak bertuan untuk menghadapi Tokugawa. Tahun 1614, Yukimura meloloskan diri dari Kii dan mengabdikan diri pada Toyotomi. Musim dingin tahun itu, Kastil Osaka kediaman Toyotomi dikepung. Yukimura memperkuat pertahanan di sebelah selatan kastil yang lemah, dari sini dia bertempur dengan pasukan Tokugawa dengan menggunakan senjata api. Pasukannya yang berjumlah 7000 orang bertahan dengan gigih menahan 10.000 pasukan Tokugawa selama sebulan. Menghadapi situasi ini, Tokugawa menawarkan negosiasi damai. Hideyori menerima negosiasi ini sehingga memberi kesempatan bagi Tokugawa untuk menghimpun kekuatan untuk mengadakan penyerangan lagi tahun berikutnya.

Mei 1915, dalam Pertempuran Musim Panas Osaka, Yukimura tidak lagi bertempur secara defensif, kali ini dia melancarkan penyerbuan berskala besar langsung ke posisi penting pasukan musuh. Serbuannya begitu dahsyat sehingga beberapa kali berhasil menerobos kemah utama Tokugawa. Bahkan konon kabarnya Tokugawa sendiri hampir melakukan bunuh diri karenanya, namun cerita ini sepertinya hanya dramatisasi saja. Yukimura menerobos kemah utama sebanyak tiga kali dan hampir mendekati Tokugawa dalam jarak beberapa meter saja. Dalam kepungan pasukan Tokugawa dia bertempur dengan gagah berani. Namun dia harus tumbang karena jumlah pasukan musuh yang demikian banyaknya, tubuhnya sudah lelah dan penuh luka. Dalam kondisi demikian, dia membuka helmnya dan berseru “Aku Sanada Yukimura, seorang musuh yang sepadan dengan kalian, namun aku sudah terlalu lelah untuk bertempur !”. Seorang samurai Tokugawa, Nishio Nizaemon menerjang ke arahnya dan mengakhiri hidupnya.

Yukimura adalah seorang jago pedang, ahli strategi dan jendral berbakat yang disegani kawan maupun lawan. Tokugawa sendiri mengaguminya dan memendam rasa takut padanya hingga ajalnya. Kematiannya yang heroik membuatnya dianggap sebagai prajurit terhebat dan tokoh paling populer dalam periode Sengoku. Dia seringkali dijuluki pahlawan yang muncul setiap seratus tahun sekali. Legenda mengatakan dia juga anggota salah satu perkumpulan ninja dan mempunyai sepuluh bawahan yang dikenal sebagai Sepuluh Pendekar Sanada yang adalah kaum ninja, mereka adalah :


Sarutobi Sasuke
Kirigakure Saizo
Miyoshi Sekai
Miyoshi Isa
Anayama Kosuke
Unno Rokuro
Kakei Juzo
Nezu Jinpachi
Mochizuki Rokuro
Yuri Kamanosuke


Source : http://id.wikipedia.org/wiki/Sanada_Yukimura

Ashclaine
30-12-07, 20:57
Kappa

Kappa (河童, Kappa "anak sungai"), dipanggil juga Gatarō (川太郎, Gatarō "anak sungai") atau Kawako (川子, Kawako "anak sungai"), adalah makhluk legenda; suatu jenis peri air yang ditemukan dalam cerita rakyat Jepang. Meski demikian mereka juga dianggap sebagai bagian dari cryptozoology, yang disebabkan oleh beberapa penampakan. Dalam aliran Shinto mereka dianggap sebagai satu dari banyak suijin (literally "dewa air").

Kebanyakan gambaran memperlihatkan kappa sebagai humanoid seukuran anak, meskipun tubuh mereka lebih menyerupai ****** atau kodok daripada manusia. Beberapa keterangan menyatakan wajah mereka seperti kera, sementara yang lain memperlihatkan mereka dengan paras berparuh yang lebih mirip kura-kura atau bebek. Gambar-gambar biasanya menampilkan kappa dengan cangkan yang tebal dan kulit bersisik dengan warna antara hijau ke kuning atau biru.

Kappa menempati kolam-kolam dan sungai–sungai Jepang dan memiliki beragam tampilan untuk menolong mereka di lingkungan ini, seperti tangan dan kaki yang berselaput. Mereka kadang-kadang juga disebut memiliki bau seperti ikan, dan mereka dapat berenang seperti mereka. Ungkapan kappa-no-kawa-nagare ("seekor kappa tenggelam di dalam sungai") menyampaikan maksud bahwa bahkan ahli pun membuat kesalahan.

Sesuatu yang paling dapat dicatat dari Kappa, meski demikian, adalah lekuk berisi air di atas kepala mereka. Rongga-rongga ini dikelilingi oleh rambut tipis, dan potongan rambut jenis ini dinamai okappa-atama dari makhluk-nakhluk ini. Kappa mendapatkan kekuatan mereka yang luar biasa dari lubang-lubang berisi cairan ini, dan mereka yang berhadapan dengannya dapat memanfaatkan kelemahan ini dengan membuat Kappa menumpahkan air tersebut dari kepala mereka. Kappa memiliki rasa etika yang dalam, jadi sebuah metode yang dipercaya untuk menarik perhatian, untuk sebuah kappa tidak dapat lagi selain membalas dengan bungkukan yang dalam, meski ini mengakibatkan hilangnya kepala-air dalam prosesnya. Ketika habis, Kappa melemah dan mungkin mati. Cerita lain mengatakan bahwa air ini memungkinkan kappa untuk bergerak di darat, dan ketika kosong, makhluk ini tidak dapat bergerak. Anak-anak keras kepala didorong untuk mengikuti kebiasaan membungkuk hingga ke tanah yang merupakan pertahanan dalam melawan kappa.

Kappa adalah pembuat masalah yang nakal. Ejekan mereka mulai dari yang secara relative tidak berbahaya, seperti kentut dengan keras atay memperhatikan kimono perempuan, hingga yang lebih berbahaya, seperti mencuri tanaman, menculik anak-anak, atau memperkosa perempuan. Faktanya, anak-anak kecil adalah salah satu makanan favorit kappa yang rakus, meski mereka juga akan memakan yang dewasa juga. Mereka memakan korban-korban malang ini dengan menyedot keluat shirikodama (尻子玉, shirikodama?) (atau usus, darah, liver, atau “daya hidup,” bergantung pada legendanya) melalui ****. Bahkan sekarang, tanda-tanda bahaya tentang kappa yang muncul dengan tubuh air di beberapa kota dan desa Jepang. Kappa juga disebutkan takut akan api, dan beberapa desa menyelenggarakan festival kembang api setiap tahun untuk menakuti roh-roh ini.

Kappa tidak sepenuhnya antagonis bagi manusia, bagaimanapun juga. Mereka penasaran dengan peradaban manusia, dan mereka bias mengerti dan berbicara bahasa Jepang. Mereka kadang menantang siapa saja yang ditemuinya dalam beragam keahlian, seperti shogi atau gulat sumo. Mereka juga mungkin bersahabat dengan manusia sebagai pertukaran atas hadiah-hadiah dan penawaran-penawaran, terutama mentimun, makanan yang dikethui kappa dapat menikmatinya lebih dari anak-anak manusia. Orangtua masyarakat Jepang kadang menulis nama anak-anak mereka (atau mereka sendiri) pada mentimu dan melemparkannya ke perairan yang didalamnya terdapat kappa dalam rangka membujuk mereka dan mengizinkan keluarganya untuk mandi. Bahkan ada sejenis sushi gulung isi mentimun yang dinaman kappa, kappamaki.

Sekali bersahabat, kappa diketahui melakukan beragam pekerjaan untuk manusia, seperti membantu petani mengairi sawahnya. Mereka juga memiliki pengetahuan dalam bidang pengobatan, dan legenda menyatakan bahwa mereka mengajarkan seni mengembalikan tulang ke posisinya pada manusia. Karena beberapa aspek kebaikan hati ini, beberapa kuil didirikan untuk memuja khususnya Kappa yang suka menolong. Kappa juga bias ditipu untuk menolong orang. Dengan rasa sopan yang kuat tidak menizinkan mereka untuk melanggar sumpah, sebagai contoh, jika seorang manusia mampu menipu kappa hingga berjanji untuk menolongnya, kappa tidak memiliki pilihan kecuali mengikutinya.




Sumber : MJ

MumunLuvMamamia
31-12-07, 08:36
Menurut legenda bila kita ketemu Kappa trus pengen cari aman aj..cukup membungkukkan diri memberi hormat... Kappa sangat menghargai sikap sopan manusia... Lalu itu di kepala Kappa itu ada air kalo sampe air itu tumpah Kappa harus buru2 masuk air, abiz itu jalan dengan tenang de

Ashclaine
31-12-07, 17:05
Shinsengumi (Kanji: 新選組 atau 新撰組) adalah sebuah kesatuan polisi khusus pada masa keshogunan terakhir.

Latar Belakang Sejarah
Setelah Jepang membuka diri pada dunia Barat mengikuti kunjungan perwira AS Komodor Matthew Perry pada 1853, situasi politik secara bertahap menjadi makin keras. Negara terbagi menjadi beberapa garis pendapat politik; satu dari beberapa kelompok pemikiran ini (yang telah ada sejak kedatangan Perry) sonnō jōi: "Hormati Kaisar, Usir Orang Asing." Pengikut radikal dari ideologi ini mulai melakukan kegiatan pembunuhan dan kekerasan di Kyoto, ibukota kerajaan. Pada 1963, dalam usaha menjawab keadaan ini, Keshogunan Tokugawa membentuk Roshigumi (浪士組), satu kelompok yang terdiri dari 234 samurai tak bertuan (rōnin), dibawah komando hatamoto Matsudaira Tadatoshi dan pimpinan Kiyokawa Hachirō (seorang ronin dinamis dari Shonai). Misi formal kelompok adalah bertindak sebagai pelindung Tokugawa Iemochi, shogun ke-14, yang mempersiapkan diri untuk mengadakan perjalanan ke Kyoto.

Fakta Sejarah
Rōshigumi, sebagaimana dinyatakan di atas, dibentuk oleh rejim Tokugawa. Meski demikian, tujuan Kiyokawa Hachirō, yang diungkapkannya menyusul kedatangan kelompok itu di Kyoto, adalah untuk mengumpulkan rōnin untuk bekerja dengan imperialis. Sebagai jawaban, tigabelas anggota Rōshigumi menjadi tigabelas anggota pendiri Shinsengumi. Anggota lain yang setia pada pemerintahan Tokugawa kembali ke Edo dan membentuk Shinchōgumi 新徴組, yang mengikuti bentuk wilayah Shōnai.

Anggota Shinsengumi aslinya dikenal sebagai Miburō (壬生浪), artinya "ronin dari Mibu," Mibu adalah wilayah kumuh di pusat Kyoto di mana mereka ditempatkan. Kendatipun, reputasi Shinsengumi menjadi kusam dengan cepat, dan panggilan mereka kemudian berubah menjadi “Serigala Mibu" (壬生狼, sama pengucapannya). Shinsengumi bisda diartikan "Kesatuan Pilihan Baru" (Shinsen berarti “baru dipilih," sementara "gumi" diartikan sebagai “kelompok," "tim," atau "pasukan"). Komandan asli Shinsengumi adalah Serizawa Kamo, Kondō Isami, and Shinmi Nishiki. Awalnya, kelompok dibagi dalam tiga faksi utama: kelompok Serizawa, kelompok Kondo, kelompok Tonouchi (daftar anggota di bawah). Meski demikian, Tonouchi dan Iesato dibunuh tak lama setelah pembentukannya.

Faksi Serizawa:
Serizawa Kamo
Niimi Nishiki
Hirayama Gorou
Hirama Juusuke
Noguchi Kenji
Araya Shingorou
Saeki Matasaburou

Faksi Kondo:
Kondo Isami
Hijikata Toshizo
Inoue Genzaburō
Okita Souji
Nagakura Shinpachi
Saito Hajime
Harada Sanosuke
Todo Heisuke
Yamanami Keisuke

Faksi Tonouchi:
Tonouchi Yoshio
Iesato Tsuguo
Abiru Aisaburo
Negishi Yuuzan

Setelah hilangnya Tonouchi Yoshio dan faksi ketiganya, kelompok kemudian terdiri dari dua faksi: kelompok Mito Serizawa dan anggota Shiekan Kondō Isami, keduanya berpusat di lingkungan Mibu Kyoto. Kelompok menyerahkan sebuah surat ke klan Aizu memohon ijin ke polisi Kyoto, dan membalas para revolusioner yang mendukung kaisar melawan keshogunan Tokugawa. Permohonan mereka dikabulkan.

Pada 30 September (kalender bulan 18 Agustus), klan Chōshū dipaksa keluar dari dewan Kekaisaran oleh rejim Tokugawa, klan Aizu dan klan Satsuma. Semua anggota Mibu Rōshigumi dikirim untuk membantu Aizu dan membantu menghadang Chōshū dari dewan kekaisaran dengan mengawal gerbang-gerbangnya. Ini menyebabkan perpindahan kekuasaan di dunia politik di Kyoto, dari kekuatan ekstrem Chōshū yang anti-Tokugawa ke kekuatan Aizu yang pro-Tokugawa. Nama baru "Shinsengumi" disebutkan telah diberikan ke kelompok ini oleh Dewan Kekaisaran atau Matsudaira Katamori (daimyo klan Aizu) atas pekerjaan mereka dalam mengawal gerbang.

Musuh terbesar Shinsengumi adalah ronin samurai klan Mori dari Chōshū yang mendukung imperialis (dan kemudian, mantan sekutu Klan Shimazu dari Satsuma).

Ironisnya, tindakan gegabah Serizawa dan Shinmi, berimbas pada nama Shinsengumi, menyebabkan kelompok ini ditakuti di Kyoto ketika tugas mereka adalah untuk menjaga kedamaian. Pada 19 Oktober 1863, Shinmi Nishiki, yang diturunkan menjadi wakil komandan karena sebuah perkelahian dengan pegulat, dipaksa melakukan seppuku oleh Hijikata dan Yamanami. Kurang dari dua minggu kemudian, Serizawa dibunuh oleh faksi Kondō atas perintah Matsudaira Katamori.

Kasus Ikedaya Affair pada 1864, di mana mereka mencegah pembakaran Kyoto, membuat Shinsengumi terkenal dalam semalam; mereka mendapat banyak anggota baru.

Shinsengumi tetap setia ke Tokugawa Bakufu, dan meninggalkan Kyoto dengan damai di bawah pengawasan wakadoshiyori Nagai Naoyuki, tak lama setelah pengunduran diri Tokugawa Yoshinobu. Meski demikian, sebagaimana mereka ditempatkan sebagai kesatuan keamanan di Fushimi, mereka segara ikut ambil bagian dalam Perang Toba-Fushimi. Kemudian, ketika melanjutkan pertempuran di luar Edo, Isami Kondō tertangkap dan dipenggal oleh pemerintahan Meiji. Sekelompok anggota Shinsengumi di bawah Saitō Hajime bertempur dalam melindungi wilayah Aizu, dan banyak di antara mereka yang pergi ke wilayah utara di bawah Hijikata, bergabung dengan kesatuan dari Republik Ezo. Selama masa ini, Shinsengumi mampu mengembalikan kekuatanya, hingga mencapai angka di atas 100. Secara umum, kematian Toshizō Hijikata pada 20 Juni (kalender bulan 11 Mei) 1869 dilihat sebagai tanda berakhirnya Shinsengumi, meski ada sekelompok yang bertahan, di bawah Sōma Kazue, yang sebelumnya berada di bawah pengawasan Nagai Naoyuki di Benten-daiba, menyerah secara terpisah.

Sedikit dari anggota inti, seperti Nagakura Shinpachi, Saito Hajime, dan Shimada Kai, bertahan dari bubarnya kelompok. Anggota lainnya, seperti Takagi Teisaku, malah menjadi tokoh terkemuka di masyarakat.

Anggota-anggota Kelompok
Pada puncaknya, Shinsengumi memiliki sekitar 300 anggota. Mereka adalah golongan samurai pertama masa Tokugawa yang memperbolehkan mereka yang bukan berasal dari golongan samurai seperti petani dan pedagang untuk bergabung. Sebelumnya, Jepang memiliki system hierarki golongan yang ketat. Banyak yang bergabung dengan kelompok ini karena keinginan untuk menjadi samurai dan terlibat di dunia politik. Meski demikian, adalah anggapan yang salah bahwa sebagian besar anggota Shinsengumi berasal dari golongan bukan samurai. Dari 106 anggota Shinsengumi (dari total 302 anggota saat itu), terdiri atas 87 samurai, 8 petani, 3 pedagang, 3 dokter, 3 pendeta, dan 2 tukang kayu. Beberapa pemimpin, seperti Yamanami, Okita, Nagakura, dan Harada, terlahir sebagai samurai.

Susunan Shinsengumi setelah Ikedaya
Komandan: Kondō Isami, penerus keempat Tennen Rishin Ryū
Sekretaris Jenderal (Wakil Komandan): Yamanami Keisuke
Wakil Komandan: Hijikata Toshizō
Penasihat Militer: Ito Kashitarō
Kapten Pasukan:
Okita Sōji
Nagakura Shinpachi
Saitō Hajime
Matsubara Chūji
Takeda Kanryūsai
Inoue Genzaburō
Tani Sanjūrō
Tōdō Heisuke
Suzuki Mikisaburō
Harada Sanosuke
Mata-mata: Shimada Kai, Yamazaki Susumu

Peraturan Shinsengumi
Inti dari Peraturan Shinsengumi sebagian besar ditulis oleh Hijikata Toshizo. Intinya termasuk lima pasal, melarang tindakan sebagai berikut:
1. Menghindar dari nilai-nilai samurai (Bushido)
2. Meninggalkan Shinsengumi
3. Mengumpulkan uang sepihak
4. Ikut campur dalam urusan orang lain
5. Maju dalam pertarungan pribadi

Hukuman dari pelanggaran atas salah satu aturan ini adalah seppuku. Sebagai tambahan, Shinsengumi mempunyai aturan-aturan ini:
1. Jika pimpinan unit terluka di pertempuran, seluruh anggota unit harus bertempur dan mati di tempat.
2. Meski dipertempuran di mana tingkat kematiannya tinggi, tidak diperbolehkan untuk menarik jasad yang meninggal, kecuali jasad pimpinan unit.

Yang paling terkenal di antaranya adalah: "Jika seorang anggota Shinsengumi maju ke pertempuran melawan seorang asing, apakah sedang bertugas atau tidak, jika dia terluka dan tidak dapat membunuh musuhnya, membiarkan dia melarikan diri, meski hanya terluka di punggung, seppuku tetap diperintahkan."

Hijikata memaksa mereka untuk mengikuti aturan-aturan yang sangat keras untuk membuat kelompok menjiwai semangat bushido (atau samurai), dan untuk menciptakan ketakutan dalam kelompok sehingga mereka mau mematuhi perintah-perintah Hijikata and Kondo secara mutlak. Aturan-aturan ini adalah alasan utama mengapa mereka tumbuh menjadi sebuah kekuatan yang tangguh dan ditakuti, yang terdiri dari ratusan ahli ilmu pedang, masing-masing dibebani dengan sanksi resmi dan kesiapan untuk membunuh yang tak tergoyahkan.

Ada beberapa anggota yang dipaksa melakukan seppuku karena pelanggaran aturan, atau terbunuh karena menjadi mata-mata.

Seragam
Anggota Shinsengumi sangat mencolok dalam peperangan karena seragam mereka yang berbeda.mengikuti perintah dari kapten Shinsengumi Serizawa Kamo, seragam standar terdiri dari haori dan hakama di atas kimono, dengan tali putih yang disebut tasuki mengelilingi dada dan diikat di belakang. Fungsi tasuki adalah untuk mencegah lengan kimono dari menghalangi pergerakan tangan. Keunikan seragam yang paling utama adalah pada haori, yang berwarna asagiiro (浅葱色, umumnya biru muda, tapi bisa juga kuning muda). Lengan haori dihiasi dengan "garis-garis gunung putih," menghasilkan pakaian yang sangan cerah, sangat berbeda dengan yang umum coklat, hitam, dan abu-abu yang ditemukan pada pakaian pejuang. Di tengah pertempuran, seragam Shinsengumi menyediakan tidak hanya berarti memudahkan identifikasi, tapi juga merupakan ancaman yang mudah terlihat oleh musuh.




Sumber : MJ

Ashclaine
02-01-08, 23:40
Story of Amaterasu

Amaterasu disebutkan dalam Kojiki sebagai dewi matahari yang dilahirkan dari Izanagi, yang juga ditemani oleh saudaranya, Susanoo, penguasa badai. Dalam Kojiki, Amaterasu dijabarkan sebagai dewi yang darinya seluruh cahaya berasal, dan jura sering diartikan sebagai dewi matahari karena kehangatannya dan kepeduliannya kepada meraka yang memujanya; sebuah interpretasi dari “cahaya” atau “panas” sebagai semangat, atau kesucian. Ini hampir menyerupai sebuah interpretasi, seiring dengan melihat tindakan saudaranya, Susano'o, dia melarikan diri ke sebuah gua, Ama-no-Iwato dengan malu, memadamkan cahaya yang dipancarkannya dan menjerumuskan dunia dalam kegelapan.


Mengenyampingkan fakta bahwa beberapa daftar interpretasi Amaterasu terpaksa bertindak dalam keadaan malu, tercatat dalam beberapa tempat yang dipicu oleh ketakutannya atas balas dendam dari saudaranya. Menurut satu interpretasi, Amaterasu, ketika dikunjungi saudaranya, merasa takut karena penggunaan kekuatan oleh saudaranya; menggunakan petir dan badai untuk menipu bumi sehingga memudahkan jalannya untuk menemuinya di daratan surga (高天原, Takamagahara), yang kemudian mengakibatkan semua makhluk hidup masuk dalam persembunyiannya.


Seiring dengan melihat penggunaan kekuatan oleh Susano'o, Amaterasu mengambil tindakan berjaga-jaga dan mempersiapkan sebuah busur dan tempat panah di sisinya. Mengenyampingkan fakta bahwa tindakan ini bias dilihat sebagai suatu keputusan yang terburu-buru, untuk menemui Amaterasu, Susano'o bersikukuh untuk menemui ibunya di dunia bawah. Meski demikian, diterangkan bahwa Susano'o takut mengalami kekalahan, begitu dia memahami telah menggangu keadaan dunia bawah, dan itu sangat mungkin bagi Amaterasu khawatir Susano'o telah mengunjungi dunia bawah, dan kembali dalam keadaan puas atau berubah.


Dewa-dewa lain memohon agar dirinya keluat, namun gagal. Kemudian dewi Ama-no-Uzume mempunyai sebuah gagasan. Dia menggantung sebuah cermin (鏡 kagami) di pohon terdekat, menyelenggarakan sebuah perayaan dan menyajikan tarian erotis di depan gua. Tindakan ini membuat dewa-dewa lain tertawa dengan keras membuat Amaterasu menjadi penasaran dan mengintip keluar. Dia melihat bayangan dirinya di cermin, yang mengejutkan dirinya betapa dewa-dewa lain mampu menarik dirinya keluar dan meyakinkan dirinya untuk kembali ke angkasa.


Kemudian dia mengirim cucunya Ninigi-no-Mikoto untuk menenangkan Jepang: buyutnya kemudian menjadi kaisar pertama Kaisar Jimmu. Bersamanya dia memiliki sebuah pedang suci (Kusanagi), permata (Yasakani no magatama) dan cermin (Yata no kagami) yang kemudian menjadi tanda kebesaran kerajaan.


Amaterasu juga dihargai dengan menciptakan pengelolaan beras dan gandum, penggunaan ulat sutra, dan menenun dengan alat tenun. Kuil terpenting miliknya, Kuil Besar di Ise, Jepang di pulau Honshū. Kuil ini dirubuhkan dan dibangun setiap duapuluh tahun. Di kuil itu dia diwakili oleh sebuah cermin, satu dari tiga tanda kebesaran kerajaan Jepang.


Dia dirayakan setiap 17 Juli dengan prosesi jalanan di seluruh negeri. Pesta pada 21 Desember, titik balik matahari musim dingin, merayakan keluarnya dia dari gua.


Sampai terpaksa mengakui kesalahan dalam penyerahan diri diakhir Perang Dunia II, keluarga Kerajaan Jepang menyatakan keturunan dari Amaterasu, dan kaisar secara resmi dianggap sebagai dewa.


Kuil Ise terletak di Semenanjung Ise Peninsula di bagian barat Honshu. Kuil Ise disebutkan sebagai kediaman dari Amaterasu dan kediaman cerminnya. Kuil ini, namun demikian, tertutup untuk umum. (wikipedia.org)




Sumber : MJ

file3
09-01-08, 05:45
Oda Nobunaga (織田 信長?) (23 Juni 1534 - 21 Juni 1582) adalah seorang daimyo Jepang yang hidup dari zaman zaman Sengoku hingga zaman Azuchi-Momoyama.

Lahir sebagai pewaris Oda Nobuhide, Nobunaga harus bersaing memperebutkan hak menjadi kepala klan dengan adik kandungnya Oda Nobuyuki. Setelah menang dalam pertempuran melawan klan Imagawa dan klan Saito, Nobunaga menjadi pengikut Ashikaga Yoshiaki dan diangkat sebagai pejabat di Kyoto. Kekuatan penentang Nobunaga seperti klan Takeda, klan Asakura, pendukung kuil Enryakuji, dan kuil Ishiyama Honganji dapat ditaklukkan berkat bantuan Ashikaga Yoshiaki. Nobunaga menjalankan kebijakan pasar bebas (rakuichi rakuza) dann melakukan survei wilayah. Nobunaga diserang pengikutnya yang bernama Akechi Mitsuhide sehingga terpaksa melakukan bunuh diri dalam Insiden Honnōji.

Nobunaga dikenal dengan kebijakan yang dianggap kontroversial seperti penolakan kekuasaan oleh klan yang sudah mapan, dan pengangkatan pengikut dari keluarga yang asal-usul keturunannya tidak jelas. Nobunaga berhasil memenangkan banyak pertempuran di zaman Sengoku berkat penggunaan senjata api model baru. Selain itu, ia ditakuti akibat tindakannya yang sering dinilai kejam, seperti perintah membakar semua penentang yang terkepung di kuil Enryakuji, sehingga Nobunaga mendapat julukan raja iblis.

http://id.wikipedia.org/wiki/Oda_Nobunaga

Cool Qubele
19-01-08, 17:31
Klan Taira

Taira (平?) adalah nama keluarga di Jepang. Dalam konteks sejarah Jepang, klan Taira (平氏 Heishi?) atau Heike (平家? keluarga Taira) adalah sebutan untuk anggota keluarga kaisar di zaman Heian yang tidak berhak atas tahta. Mereka menjadi warga biasa dan mendapat nama keluarga Taira no Ason (Ason adalah salah satu gelar dalam sistem Yakusa no Kabane).

Lambang keluarga (kamon) klan Taira yang disebut Ageha-chō (Papilionidae)

Aksara kanji untuk "Taira" bisa dibaca sebagai Hei, sedangkan shi berarti klan, dan ké berarti keluarga. Klan Taira terkenal dengan sebutan Heike (keluarga Taira), karena Pemerintah klan Taira didirikan oleh satu keluarga besar Taira no Kiyomori. Sebaliknya, klan Minamoto (Genji) terdiri dari banyak keluarga dan percabangan klan, sehingga tidak digunakan istilah "Genke" (keluarga Minamoto).

Cerita-cerita seputar klan Taira diangkat sebagai kisah Hikayat Heike (Heike Monogatari).

Percabangan

Sama halnya dengan nama keluarga Minamoto (Genji), Taira merupakan nama keluarga pemberian kaisar untuk para puteri dan pangeran bukan putra mahkota yang sudah diturunkan statusnya sebagai warga biasa. Selain itu, nama keluarga Taira sering diberikan untuk cucu kaisar dan keturunan selanjutnya, sehingga di zaman Heian status nama keluarga Taira dianggap lebih rendah dari Minamoto.

Klan Taira memiliki 4 percabangan utama:
Taira Kammu (Kammu Heishi) dari garis keturunan Kaisar Kammu
Taira Nimmyō (Nimmyō Heishi) dari garis keturunan Kaisar Nimmyō
Taira Montoku (Montoku Heishi) dari garis keturunan Kaisar Montoku
Taira Kōkō (Kōkō Heishi) dari garis keturunan Kaisar Kōkō.

Heike (keluarga Taira no Kiyomori) dan klan Hōjō adalah dua percabangan klan Taira yang menjadi samurai, dan disebut Buke Heishi (Taira samurai). Keduanya berasal dari percabangan klan Taira Kammu (Kammu Heishi), sehingga bila disebut klan Taira (Heishi) maka yang dimaksudkan adalah klan Taira Kammu. Klan ini terdiri dari Heike (keturunan Ise Heishi) yang mendirikan Pemerintahan klan Taira, dan klan Hōjō asal Bandō Hachi Heishi (klan Taira Bandō) yang menjabat shikken di Keshogunan Kamakura.

Secara garis besar, klan Minamoto (Genji) menguasai Jepang bagian timur dan klan Taira menguasai Jepang bagian barat. Walaupun demikian, klan Taira juga berusaha memiliki pijakan di Jepang bagian timur. Taira no Masakado asal Shimousa-Hitachi pernah berusaha membentuk pemerintahan sendiri di provinsi di sebelah timur namun gagal. Setelah kegagalan Masakado, keturunan klan Taira yang berasal dari wilayah klan Taira Bandō justru beralih menjadi pasukan pendukung Minamoto no Yoritomo. Selain itu, basis yang kuat di provinsi di bagian timur negeri juga dimiliki klan Fujiwara, terutama keluarga Fujiwara Hokke yang dibentuk dari klan-klan seperti Utsunomiya, Oda, Nasu, Oyama, Yūki, Sano, dan Hiki.

Berdasarkan sistem Shinnō ningoku (pangeran dijadikan penguasa provinsi), klan Taira Kammu mendapat hak penguasaan atas provinsi-provinsi di Jepang sebelah timur. Provinsi yang dikuasai klan Taira Kammu adalah Hitachi, Kazusa, dan Kōzuke. Provinsi-provinsi tersebut merupakan pendukung klan Taira sebagai penguasa di akhir zaman Heian. Dari klan Taira Bandō lahir klan-klan seperti Kamakura, Miura, Chiba, Chichibu, Daijō, Nakamura, Nagao, dan Kajiwara.

Klan Taira Bandō tunduk dan menjadi pengikut setia klan Minamoto dan klan Fujiwara, sedangkan anggota klan Taira Bandō yang menolak dibunuh. Sementara itu, klan Taira Ise (Ise Heishi) menguasai negeri sebelah barat, dan menjadikan kekaisaran sebagai pemerintahan boneka dengan pimpinan Taira no Kiyomori. Sebaliknya, klan Minamoto sebagai musuh klan Taira mendirikan Keshogunan Kamakura yang memerintah di Jepang sebelah timur.

Minamoto no Yoritomo ingin menyingkirkan Taira no Kiyomori, sehingga terjadi perang yang berakhir dengan kehancuran klan Taira. Setelah Yoritomo mendirikan Keshogunan Kamakura, Kaisar Go-Daigo mengeluarkan perintah kepada Nitta Yoshisada dan Ashikaga Takauji untuk menghancurkan Keshogunan Kamakura yang didukung klan Taira Bandō.

Klan Taira Kammu

Klan Taira Kammu (Kammu Heishi) dibentuk dari cucu Kaisar Kammu, terutama cucu dari kalangan yang lebih rendah. Sejak tahun 825, mereka diberi nama keluarga Taira no Ason (Taira bergelar Ason). Klan Taira Kammu dibagi menjadi beberapa garis keturunan yang berasal dari sejumlah putra Kaisar Kammu. Percabangan klan Taira Kammu yang paling terkenal berasal dari keturunan Pangeran Kazurawara, dan masih dibagi lagi menjadi keluarga Pangeran Takamune (Taira no Takamune) (putra sulung Pangeran Kazurawara) dan keluarga Pangeran Takamochi (Taira no Takamochi).

Garis keturunan Pangeran Takamune

Garis keturunan ini berasal dari keturunan Taira no Takamune yang mendapat nama Taira di tahun 825. Garis keturunan Takamune menjadi aristokrat (kuge) dan menetap di Kyoto. Di akhir zaman Heian lahir Taira no Tokiko yang menjadi istri pertama Taira no Kiyomori (keturunan Taira no Takamochi). Adik perempuan Tokiko memiliki adik laki-laki bernama Taira no Tokitada yang pernah menjabat Dainagon. Selain itu, Taira no Tokiko memiliki adik perempuan lain ibu bernama Taira no Shigeko.

Setelah kehancuran klan Taira dalam Pertempuran Dan-no-Ura, Tokitada dibuang ke Provinsi Noto. Putra Tokitada yang bernama Taira no Tokikuni beranak pinak di Tanjung Noto dan menjadi keluarga petani kaya. Mereka menggunakan nama keluarga Kamitokiguni dan Shimotokiguni, dan turun temurun tinggal di sana hingga sekarang.

Setelah Pertempuran Dan-no-Ura, keturunan lain dari Tokitada terus berada di Kyoto sebagai kuge. Keturunannya menjadi sejumlah keluarga yang menjabat Dōjōke (keluarga yang diizinkan bekerja di istana kediaman kaisar), seperti keluarga Nishinotōin.

Garis keturunan Pangeran Takamochi

Garis keturunan ini berasal dari keturunan Taira no Takamochi (putra Pangeran Takami yang merupakan putra ke-3 Pangeran Kazurawara) dan mendapat nama klan Taira. Walaupun demikian, nama Pangeran Takami tidak ditemukan dalam buku sejarah asal zaman yang sama. Pada tahun 889 tercatat ada 5 anggota keluarga kaisar yang mendapat nama Taira no Ason, namun nama-nama penerima tidak diumumkan. Salah satu penerimanya diperkirakan adalah Pangeran Takamochi.

Klan Taira Bandō

Taira no Takamochi menjadi warga biasa dan tinggal di Provinsi Kazusa sebagai pejabat provinsi. Keturunannya beranak pinak di wilayah Kanto, di antaranya yang terkenal adalah Taira no Kunika asal Provinsi Hitachi, Taira no Yoshikane asal Provinsi Kazusa, Taira no Yoshimochi (ayah Taira no Masakado) yang menjabat Chinjufu Shogun, dan Taira no Yoshifumi asal Provinsi Mutsu. Cucu keturunan Taira no Yoshifumi tersebar di wilayah Kanto membentuk klan-klan seperti Miura, Doi, Chichibu, dan Chiba yang menjadi samurai dan secara keseluruhan disebut klan Bandō Hachihei.

Klan Taira Ise dan Heike

Klan Taira Ise (Ise Heishi yang berarti klan Taira asal Ise) dibentuk dari anak cucu keturunan Taira no Kunika. Taira no Kiyomori berasal dari Ise Heishi, dan keluarganya disebut Heike (keluarga Taira). Kiyomori membangun Kuil Itsukushima dan mempersembahkan Sutra Heike (Heike Nōkyō) di sana. Setelah tergulingnya pemerintahan klan Taira, menurut legenda, keluarga Taira (Heike) yang tewas dibantai terlahir kembali sebagai kepiting. Legenda ini digunakan untuk menamakan kepiting spesies Nobilum japonicum japonicum yang di Jepang disebut kepiting Heike (Heikegani). Menurut pengamatan sebagian orang, permukaan cangkang kepiting Heike terlihat seperti wajah manusia.

Di Jepang terdapat banyak sekali samurai yang menyebut dirinya sebagai cucu keturunan Taira no Kiyomori atau cicitnya yang hidup dalam persembunyian. Di antara klan-klan tersebut adalah klan Tanegashima asal Provinsi Satsuma, klan Sō asal Provinsi Tsushima, dan klan Oda asal Provinsi Owari.




Sumber : Wikipedia

kalo yg ini gw cuma penasaran,.,,

tentang perang genji ama heishi...

kadang beberapa cerita ato game menjelasin karakter2ny6a bolak balik jadi musuh ato temen,,

misalnya: dari heishi jagoannya Taira Kagekiyo,, dari genji(minamoto) Minamoto Yoshitsune...

ini bener2 netral... gk ada item putih

di beberapa game kalo yg1 kita maenin pyg laen pasti jadi musuh

sebenernya gimana ya....(gw belun baca semuanya yg di atas...ampe abis...)

Matriach
26-01-08, 14:46
blh tolong tentang
1. Miyabi-Ningyo
2. Yuki-Ona -- Hantu Salju
3. dan Tengu -- Hantu Gunung

tq

BloodyElf
27-01-08, 08:54
Tengu

Tengu (天狗?) adalah makhluk dalam legenda Jepang. Salah satu Kami penunggu gunung, atau yōkai yang erat hubungannya dengan burung elang atau gagak. Pakaiannya mirip dengan pakaian pendeta yamabushi yang menempa diri di hutan dan gunung. Tengu memiliki hidung yang panjang, wajahnya merah, memiliki sepasang sayap, serta kuku kaki dan tangan yang sangat panjang. Tengu bisa terbang bebas di angkasa sambil membawa tongkat yang disebut kongōzue, pedang besar (tachi), dan kipas berbentuk daun (hauchiwa). Pekerjaannya menghalangi orang yang ingin mendalami agama Buddha.[1] Nama lainnya adalah Gehō-sama (外法様 tuan sihir?).

Dalam bahasa Jepang dikenal ungkapan Tengu ni naru yang berarti "sangat bangga dengan diri sendiri". Ungkapan ini kemungkinan berasal dari ungkapan "hana ga takai" (hidungnya tinggi).

Asal Usul

Tengu berhidung panjang seperti dikenal orang zaman sekarang merupakan hasil penggambaran orang pada abad pertengahan. Dalam cerita Konjaku Monogatari-shū, tengu digambarkan bisa berlari di udara, dan sebagai hantu berbentuk burung rajawali yang membuat orang kerasukan. Penggambaran tersebut diperkirakan mengambil model dari hantu Temma dalam konsep agama Buddha yang digambarkan berbadan manusia dan memiliki sepasang sayap.

Model awal tengu kemungkinan berubah pada paruh pertama zaman Muromachi. Dalam kumpulan cerita rakyat Otogizōshi terdapat cerita Tengu no Dairi (Istana Tengu) yang tokoh utamanya bernama Kurama Tengu. Selain itu, Ushiwakamaru dikabarkan menerima pelajaran seni pedang dari Tengu di Kuil Kurama. Dalam Hikayat Heike, tengu digambarkan seperti "Manusia tapi tidak seperti manusia, burung tapi tidak seperti burung, ****** tapi tidak seperti ******, tangan dan kakinya seperti tangan dan kaki manusia, wajahnya seperti ******, memiliki sayap di kanan kiri, dan bisa terbang."


Source Link : Tengu - Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia (http://id.wikipedia.org/wiki/Tengu)

BloodyElf
29-01-08, 15:56
Oda Nobunaga

Oda Nobunaga (織田 信長?) (23 Juni 1534 - 21 Juni 1582) adalah seorang daimyo Jepang yang hidup dari zaman zaman Sengoku hingga zaman Azuchi-Momoyama.

Lahir sebagai pewaris Oda Nobuhide, Nobunaga harus bersaing memperebutkan hak menjadi kepala klan dengan adik kandungnya Oda Nobuyuki. Setelah menang dalam pertempuran melawan klan Imagawa dan klan Saito, Nobunaga menjadi pengikut Ashikaga Yoshiaki dan diangkat sebagai pejabat di Kyoto. Kekuatan penentang Nobunaga seperti klan Takeda, klan Asakura, pendukung kuil Enryakuji, dan kuil Ishiyama Honganji dapat ditaklukkan berkat bantuan Ashikaga Yoshiaki. Nobunaga menjalankan kebijakan pasar bebas (rakuichi rakuza) dann melakukan survei wilayah. Nobunaga diserang pengikutnya yang bernama Akechi Mitsuhide sehingga terpaksa melakukan bunuh diri dalam Insiden Honnōji.

Nobunaga dikenal dengan kebijakan yang dianggap kontroversial seperti penolakan kekuasaan oleh klan yang sudah mapan, dan pengangkatan pengikut dari keluarga yang asal-usul keturunannya tidak jelas. Nobunaga berhasil memenangkan banyak pertempuran di zaman Sengoku berkat penggunaan senjata api model baru. Selain itu, ia ditakuti akibat tindakannya yang sering dinilai kejam, seperti perintah membakar semua penentang yang terkepung di kuil Enryakuji, sehingga Nobunaga mendapat julukan raja iblis.

Perjalanan Hidup

Masa muda

Nobunaga dilahirkan di Istana Shōbata pada tahun 1534 sebagai putra ketiga Oda Nobuhide, seorang daimyo zaman Sengoku dari Provinsi Owari. Kisah lain mengatakan Nobunaga dilahirkan di Istana Nagoya. Ibunya bernama Dota Gozen (Tsuchida Gozen) yang merupakan istri sah Nobuhide, sehingga Nobunaga berhak menjadi pewaris kekuasaan sang ayah.

Nobunaga diangkat menjadi penguasa Istana Nagoya sewaktu masih berusia 2 tahun. Sejak kecil hingga remaja, Nobunaga dikenal sering berkelakuan aneh sehingga mendapat julukan "si bodoh dari Owari" dari orang-orang di sekelilingnya. Nama julukan ini diketahui dari catatan tentang Nobunaga yang tertarik pada senapan yang tertulis dalam sejarah masuknya senjata api ke Jepang melalui kota pelabuhan Tanegashima.

Nobunaga sejak masih muda memperlihatkan sifat genius dan tindakan gagah berani. Tindakan yang sangat mengejutkan sang ayah juga sering dilakukan oleh Nobunaga, seperti menggunakan api untuk melepas sekelompok kuda di Istana Kiyosu. Ketika masih merupakan pewaris kekuasaan ayahnya, Nobunaga dari luar terlihat sangat melindungi para pengikutnya. Di sisi lain, Nobunaga sangat berhati-hati terhadap para pengikut walaupun tidak diperlihatkan secara terang-terangan.

Pada waktu Toda Yasumitsu dari Mikawa membelot dari klan Imagawa ke klan Oda, Matsudaira Takechiyo berhasil diselamatkan dari penyanderaan pihak musuh. Nobunaga sering melewatkan masa kecil bersama Matsudaira Takechiyo (nantinya dikenal sebagai Tokugawa Ieyasu) sehingga keduanya menjalin persahabatan yang erat.

Pada tahun 1546, Nobunaga menyebut dirinya sebagai Oda Kazusanosuke (Oda Nobunaga) setelah diresmikan sebagai orang dewasa pada usia 13 tahun di Istana Furuwatari. Nobunaga mewarisi jabatan kepala klan (katoku) setelah Oda Nobuhide tutup usia. Pada upacara pemakaman ayahnya, Nobunaga melakukan tindakan yang dianggap tidak sopan dengan melemparkan abu dupa ke altar. Ada pendapat yang mengatakan cerita ini merupakan hasil karangan orang beberapa tahun kemudian.

Pada tahun 1553, Hirate Masahide, sesepuh klan Oda melakukan seppuku sebagai bentuk protesnya terhadap kelakuan Nobunaga. Kematian Masahide sangat disesali Nobunaga yang lalu meminta bantuan pendeta bernama Takugen untuk membuka gunung dan mendirikan tempat beristirahat arwah Hirate Masahide. Kuil ini kemudian diberi nama kuil Masahide.

Pada tahun 1548, Nobunaga mulai memimpin pasukan sebagai pengganti sang ayah. Pertempuran sengit melawan musuh lama Saitō Dōsan dari pPvinsi Mino akhirnya bisa diselesaikan secara damai. Nobunaga kemudian menikah dengan putri Saito Dōsan yang bernama Nōhime.

Pertemuan Nobunaga dengan bapak mertua Saito Dōsan dilakukan di kuil Shōtoku yang terletak di Gunung Kōya. Ada cerita yang mengatakan dalam pertemuan ini kualitas kepemimpinan yang sebenarnya dari Oda Nobunaga mulai terlihat dan reputasi Nobunaga sebagai anak bodoh mulai terhapus.

Pada bulan April 1556, sang bapak mertua Saitō Dōsan tewas akibat kalah bertempur dengan putra pewarisnya sendiri Saitō Yoshitatsu. Pasukan Dōsan sebetulnya sudah dibantu pasukan yang dikirim Nobunaga, tapi konon sudah terlambat untuk dapat menolong Saitō Dōsan.

Klan Oda dan perselisihan keluarga

Pada tanggal 24 Agustus 1556, Nobunaga memadamkan pemberontakan yang dipimpin adik kandungnya sendiri Oda Nobuyuki, Hayashi Hidesada, Hayashi Michitomo, dan Shibata Katsuie dalam Pertempuran Inō. Oda Nobuyuki terkurung di dalam Istana Suemori yang dikepung pasukan Nobunaga. Sang ibu (Dota Gozen) datang untuk menengahi pertempuran di antara kedua putranya, dan Nobunaga dimintanya untuk mengampuni Nobuyuki.

Pada tahun berikutnya (1557), Nobuyuki kembali menyusun rencana pemberontakan. Nobunaga yang mendengar rencana ini dari laporan rahasia Shibata Katsuie berpura-pura sakit dan menjebak Nobuyuki untuk datang menjenguknya ke Istana Kiyosu. Nobuyuki dihabisi sewaktu datang ke Istana Kiyosu.

Pada saat itu, Shiba Yoshimune dari klan Shiba menduduki jabatan kanrei. Kekuatan klan Shiba sebagai penjaga Provinsi Owari sebenarnya sudah mulai melemah, sehingga klan Imagawa dari Provinsi Suruga, klan Mizuno dan klan Matsudaira dari Provinsi Mikawa bermaksud menyerang Provinsi Owari.

Sementara itu, perselisihan terjadi di dalam klan Oda yang terdiri dari banyak keluarga dan faksi. Klan Oda mengabdi selama tiga generasi untuk keluarga Oda Yamato-no-kami. Oda Nobutomo memimpin keluarga Oda Yamato-no-kami yang menjabat shugodai untuk distrik Shimoyon, Provinsi Owari. Nobunaga bukan merupakan garis keturunan utama klan Oda, sehingga Oda Nobutomo berniat menghabisi keluarga Nobunaga yang dianggap sebagai ancaman.

Pada saat itu, Oda Nobutomo menjadikan penjaga Provinsi Owari yang bernama Shiba Yoshimune sebagai boneka untuk mempertahankan kekuasaan. Walaupun hal ini lazim dilakukan shugodai pada zaman itu, Yoshimune tidak menyukai perlakuan Nobutomo sehingga hubungan di antara keduanya menjadi tegang. Di tengah panasnya hubungan dengan Yoshimune, Nobutomo menyusun rencana pembunuhan atas Nobunaga. Rencana pembunuhan ini dibocorkan Yoshimune kepada Nobunaga, sehingga ada alasan untuk menyerang Nobutomo.

Setelah tahu rencananya pembunuhan yang disusunnya terbongkar, Nobutomo sangat marah terhadap Yoshimune. Ketika sedang menangkap ikan di sungai ditemani pengawalnya, putra Yoshimune yang bernama Shiba Yoshikane dibunuh oleh Nobutomo. Anggota keluarga Yoshikane (seperti adik Yoshikane yang kemudian dikenal sebagai Mōri Hideyori dan Tsugawa Yoshifuyu) meminta pertolongan Nobunaga untuk melarikan diri ke tempat yang jauh.

Peristiwa pembunuhan Shiba Yoshikane merupakan kesempatan bagi Nobunaga untuk memburu dan membunuh komplotan pembunuh Yoshikane dari keluarga Oda Kiyosu yang sudah lama merupakan ganjalan bagi Nobunaga. Oda Nobutomo berhasil dihabisi paman Nobunaga yang bernama Oda Nobumitsu (penguasa Istana Mamoriyama). Dengan tewasnya Nobutomo, Nobunaga berhasil menamatkan sejarah keluarga Oda Kiyosu yang merupakan garis keturunan utama klan Oda, sehingga keluarga Oda Nobunaga yang bukan berasal dari garis keturunan utama bisa menjadi pemimpin klan.

Nobunaga menaklukkan penguasa Istana Inuyama bernama Oda Nobukiyo yang sebenarnya masih satu keluarga. Setelah itu, Nobunaga menyingkirkan Oda Nobuyasu yang merupakan garis utama keturunan klan Oda sekaligus penguasa distrik Shimoyon. Oda Nobuyasu adalah anggota keluarga Oda Kiyosu yang menjadi musuh besar Nobunaga. Nobunaga berhasil mengalahkan Oda Nobuyasu, dan mengusirnya dalam Pertempuran Ukino. Pada tahun 1559, keluarga Nobunaga berhasil memegang kendali kekuasaan Provinsi Owari.

Pengusiran klan Shiba

Kesempatan tewasnya Shiba Yoshikane yang merupakan boneka klan Oda digunakan Nobunaga untuk berdamai dengan para daimyo di wilayah tetangga. Nobunaga berhasil menjalin persekutuan dengan klan Shiba, klan Kira (penjaga wilayah Mikawa) dan klan Imagawa (penjaga wilayah Suruga).

Keadaan berlangsung tenang selama beberapa waktu sampai terbongkarnya rencana komplotan pembunuh Nobunaga. Komplotan terdiri dari klan Ishibashi yang masih keluarga dengan Shiba Yoshikane (pemimpin klan Shiba), dan klan Kira yang masih ada hubungan keluarga dengan klan Ashikaga. Keluarga shogun Ashikaga masih merupakan garis utama keturunan klan Shiba. sewaktu diusir ke Kyoto, Yoshikane pernah meminta perlindungan keluarga Ashikaga. Setelah menghabisi klan Shiba dan keluarga Oda Kiyosu, kekuasaan Provinsi Owari akhirnya benar-benar berada di tangan Nobunaga.

Pertempuran Okehazama

Pada tahun berikutnya (1560), penjaga wilayah Suruga yang bernama Imagawa Yoshimoto memimpin pasukan besar-besaran yang dikabarkan terdiri dari 20.000 sampai 40.000 prajurit untuk menyerang Owari. Imagawa Yoshimoto adalah musuh Nobunaga karena masih satu keluarga dengan klan Kira yang merupakan garis luar keturunan keluarga shogun Ashikaga. Klan Matsudaira dari Mikawa yang berada di garis depan berhasil menaklukkan benteng-benteng pihak Nobunaga.

Pertempuran tidak seimbang karena jumlah pasukan klan Oda hanya sedikit. Di tengah kepanikan para pengikutnya, Nobunaga tetap tenang. Saat tengah malam, Nobunaga tiba-tiba bangkit menarikan tarian Kōwaka-mai dan menyanyikan lagu Atsumori. Setelah puas menari dan menyanyi, Nobunaga pergi berdoa ke kuil Atsuta-jingū dengan hanya ditemani beberapa orang pengikutnya yang menunggang kuda. Sebagai pengalih perhatian, sejumlah prajurit diperintahkan untuk tinggal di tempat. Sementara itu, Nobunaga memimpin pasukan yang hanya terdiri dari 2.000 prajurit untuk menyerang pasukan Imagawa yang sedang mabuk kemenangan. Imagawa Yoshimoto diincarnya untuk dibunuh. Pasukan Nobunaga pasti kalah jika berhadapan langsung dengan pasukan Imagawa yang berjumlah sepuluh kali lipat. Peristiwa ini dikenal sebagai Pertempuran Okehazama. Imagawa Yoshimoto sangat terkejut dan tidak menduga serangan mendadak dari pihak Nobunaga. Pengawal berkuda dari pihak Nobunaga, Hattori Koheita dan Mōri Shinsuke berhasil membunuh Imagawa Yoshimoto. Setelah kehilangan pemimpin, sisa-sisa pasukan Imagawa pulang melarikan diri ke Suruga. Kemenangan dalam Pertempuran Okehazama membuat nama Oda Nobunaga, 26 tahun, menjadi terkenal di seluruh negeri.

Seusai Pertempuran Okehazama, klan Imagawa menjadi kehilangan kendali atas klan Matsudaira yang melepaskan diri dari keluarga Imagawa. Pada tahun 1562 dengan perjanjian Persekutuan Kiyosu, Nobunaga bersekutu dengan Matsudaira Motoyasu (kemudian dikenal sebagai Tokugawa Ieyasu) dari Provinsi Mikawa. Kedua belah pihak memiliki tujuan yang sama, yakni menghancurkan klan Imagawa.


Penaklukan Mino

Penaklukan Saitō Tatsuoki dari Provinsi Mino merupakan tujuan berikut Nobunaga. Pada tahun 1564, Nobunaga bersekutu dengan Azai Nagamasa dari Ōmi utara untuk menjepit posisi klan Saitō. Berdasarkan perjanjian tersebut, adik perempuan Nobunaga yang bernama Oichi dinikahkan dengan Azai Nagamasa.

Pada tahun 1566, Nobunaga memerintahkan Kinoshita Tōkichirō (Hashiba Hideyoshi) untuk membangun Istana Sunomata yang akan digunakan sebagai batu loncatan penyerangan ke Mino.

Nobunaga berhasil menaklukkan pasukan Saitō Tatsuoki berkat bantuan klan Takenaka, Kelompok Tiga Serangkai dari Mino bagian barat (pasukan dari klan Inaba, klan Ujiie, dan klan Andō), klan Hachisuka, klan Maeno dan klan Kanamori. Dengan ditaklukkan Provinsi Mino pada tahun 1567, Nobunaga menjadi daimyo dua provinsi sekaligus di usia 33 tahun.

Keinginan Nobunaga untuk menaklukkan seluruh Jepang dimulai dari Provinsi Mino, karena pada saat itu menguasai Mino sama artinya dengan menguasai seluruh Jepang. Nama bekas pusat kekuasaan klan Toki dan klan Saitō di Inoguchi diganti namanya oleh Nobunaga menjadi Gifu. Aksara kanji "Gi" untuk kota Gifu diambil dari nama Gunung Gi (Qi dalam bahasa Tiongkok) yang merupakan tempat berdirinya Dinasti Zhou. Nobunaga konon bermaksud menggunakan kesempatan ini sebagai titik awal pendirian dinasti Nobunaga.

Pada tahun itu juga (1567), Nobunaga mulai secara terang-terangan menunjukkan ambisinya menguasai seluruh Jepang. Nobunaga mulai menggunakan stempel bertuliskan Tenka Fubu (天下布武? di bawah langit, menguasai dengan kekuatan bersenjata) atau penguasaan seluruh Jepang dengan kekuatan bersenjata.

Pada saat itu, Provinsi Kai dan Shinano yang bertetangga dengan Mino dikuasai daimyo Takeda Shingen. Nobunaga berusaha memperlihatkan sikap bersahabat dengan Shingen, antara lain berusaha mengawinkan Oda Nobutada, putra pewarisnya dengan anggota keluarga Takeda Shingen.


Bertugas di Kyoto

Pada masa sebelum tahun 1565, klan Miyoshi adalah bawahan (shitsuji) dari klan Hosokawa yang secara turun temurun telah menjabat kanrei di wilayah Kinai. Kelompok Tiga Serangkai Miyoshi dan Matsunaga Hisahide adalah samurai berpengaruh dari klan Miyoshi yang mengabdi kepada shogun ke-14 Ashikaga Yoshihide yang merupakan boneka klan Miyoshi.

Sewaktu sedang memperkuat pemerintah keshogunan, Ashikaga Yoshiteru (shogun ke-13) berselisih dengan klan Miyoshi sehingga dibunuh Kelompok Tiga Serangkai Miyoshi dan Matsunaga Hisahide. Selain itu, adik Ashikaga Yoshiteru yang bernama Ashikaga Yoshiaki juga menjadi incaran, sehingga melarikan diri ke Provinsi Echizen yang dikuasai klan Asakura. Pada saat itu, penguasa Echizen yang bernama Asakura Yoshikage ternyata tidak memperlihatkan sikap mau memburu klan Miyoshi.

Pada bulan Juli 1568, Yoshiaki dengan mengabaikan rasa takutnya, mendekati Nobunaga yang sudah menjadi penguasa Mino. Pada bulan September tahun yang sama, permintaan bantuan Ashikaga Yoshiaki disambut Nobunaga yang kebetulan mempunyai ambisi untuk menguasai Jepang. Nobunaga menerima Ashikaga Yoshiaki sebagai shogun ke-15 yang kemudian memuluskan rencananya untuk menguasai Kyoto.

Usaha Nobunaga untuk menaklukkan Kyoto dihentikan di Provinsi Ōmi oleh klan Rokkaku. Pimpinan klan Rokkaku yang bernama Rokkaku Yoshikata tidak mengakui Yoshiaki sebagai shogun. Serangan mendadak dilakukan Nobunaga, dan seluruh anggota klan Rokkaku terusir. Penguasa Kyoto yang terdiri dari Miyoshi Yoshitsugu dan Mastunaga Hisahide juga ditaklukkan Nobunaga. Ambisi Nobunaga menguasai Kyoto tercapai setelah Kelompok Tiga Serangkai Miyoshi melarikan diri ke Provinsi Awa.

Berkat bantuan Nobunaga, Ashikaga Yoshiaki diangkat sebagai shogun ke-15 Keshogunan Ashikaga. Nobunaga membatasi kekuasaan shogun agar bisa memerintah seluruh negeri sesuai kemauannya sendiri. Pemimpin militer daerah seperti Uesugi Kenshin juga mematuhi kekuasaan keshogunan yang dikendalikan Nobunaga.

Nobunaga memaksa Yoshiaki untuk mematuhi Lima Pasal Peraturan Kediaman Keshogunan (denchū okite gokajū) yang membuat shogun Yoshiaki sebagai boneka Nobunaga. Secara diam-diam, Ashikaga Yoshiaki membentuk koalisi anti Nobunaga dibantu daimyo penentang Nobunaga.

Dalam usaha menaklukkan Kyoto, Nobunaga memberi dana pengeluaran militer sebanyak 20.000 kan kepada kota Sakai dengan permintaan agar tunduk kepada Nobunaga. Perkumpulan pedagang kota Sakai (Sakai Egoshū) menentang Nobunaga dengan bantuanKelompok Tiga Serangkai Miyoshi. Pada tahun 1569, kota Sakai menyerah setelah diserang pasukan Nobunaga.

Mulai sekitar tahun 1567, Nobunaga berusaha menaklukkan Provinsi Ise. Provinsi Ise dikuasai Nobunaga berkat bantuan kedua putranya yang dikawinkan dengan anggota keluarga klan yang berpengaruh di Ise. Pada tahun 1568, Nobunaga memaksa klan Kambe untuk menyerah dengan imbalan Oda Nobutaka dijadikan penerus keturunan klan Kambe. Pada tahun 1569, Nobunaga menundukkan klan Kitabatake yang menguasai Provinsi Ise. Putra kedua Nobunaga yang bernama Oda Nobuo (Oda Nobukatsu) dijadikan sebagai penerus keturunan Kitabatake.

Source Link : Oda Nobunaga - Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia (http://id.wikipedia.org/wiki/Oda_Nobunaga)

BloodyElf
29-01-08, 16:04
Akechi Mitsuhide

Akechi Mitsuhide (1526-1582) adalah seorang samurai jaman perang sipil Jepang/ periode Sengoku. Dia adalah anak sulung dari Akechi Mitsukuni. Awalnya mengabdi pada klan Saito dari Mino. Dia meninggalkan Mino setelah klan Saito terjerumus dalam kerusuhan internal antara Saito Dosan dan anaknya Yoshitatsu. Sejak itu dia mengembara sebagai ronin dan sempat mengabdi pada klan Asakura dari Echizen. Dia kembali ke Mino tahun 1567 dan mengabdi pada Oda Nobunaga yang telah menaklukkan daerah itu.

Mitsuhide seorang yang mempunyai banyak bakat, bukan saja seorang samurai yang handal, dia juga piawai dalam berpuisi dan upacara minum teh sehingga statusnya naik dengan cepat dibawah Nobunaga. Sebagai pendatang baru dalam jajaran staff Nobunaga, dia sudah menerima tanah sebanyak 100.000 koku di Sakamoto, provinsi Omi. Tahun 1570, Nobunaga menugasinya mengadakan survei daerah di Yamato. Tahun 1571, Nobunaga menyerang kompleks biara di Gunung Hiei untuk menumpas pemberontakan para biksu militan, Mitsuhide adalah salah satu yang mencoba membujuk Nobunaga mengurungkan niatnya, namun tidak berhasil. Dia dipindahkan ke Echizen tahun 1574 kemudian mendapat misi menaklukkan provinsi Tamba tahun 1577 yang kemudian dianugerahkan padanya setelah takluk.

Tahun 1579, Mitsuhide terlibat konflik dengan klan Hatano dalam pengepungan kastil Yakami. Mitsuhide menawarkan negosiasi damai bila Hatano Hideharu menyerah dan untuk menunjukkan itikad baiknya, dia menyerahkan ibunya sebagai sandera untuk tinggal di daerah kekuasaan Hatano. Namun belakangan Nobunaga mengkhianati kesepakatan ini dan menghukum mati Hideharu. Hal ini tentu menyulut kemarahan klan Hatano, merekapun membalas dengan membunuh ibu Mitsuhide yang tinggal di daerah mereka. Tahun berikutnya dia bersama Hosokawa Fujitaka mencaplok provinsi Tajima dan membantu Toyotomi Hideyoshi menghancurkan kastil Tottori di provinsi Inaba tahun 1581.

Juni 1582, Nobunaga memerintahkannya bergabung dengan Hideyoshi dalam ekspedisi ke barat melawan klan Mori. Namun bukannya menuju ke barat, Mitsuhide malah menuju ke Kyoto dimana Nobunaga sedang beristirahat di kuil Honno sekembalinya dari ekspedisi menaklukkan klan Takeda. Pagi hari tanggal 21 Juni, pasukan Mitsuhide sudah mengepung kuil itu dan pertempuran terjadi disana. Nobunaga yang hanya dikawal oleh beberapa pengawal pribadi dan hanya mempunyai sedikit prajurit bersamanya tidak menyangka Mitsuhide akan memberontak. Di kuil yang sudah mulai dilalap api itu Nobunaga melakukan seppuku, anaknya yang juga penerusnya, Nobutada juga tewas dalam pertempuran itu.

Setelah mendengar kabar kematian Nobunaga, Hideyoshi yang sedang berada di wilayah barat, mengadakan gencatan senjata dengan Mori dan buru-buru kembali ke daerah Oda untuk misi pembalasan. Mitsuhide gagal meraih dukungan dari para penguasa setempat, bahkan besannya, Hosokawa Fujitaka juga tidak mendukungnya. Tidak lama kemudian dia dikalahkan Hideyoshi dalam pertempuran Yamazaki. Dia lolos dari pertempuran dan bermaksud kembali ke kastilnya di Sakamoto, namun di tengah jalan dia dibunuh para petani. Keluarganya di Sakamoto juga dihabisi oleh sepupunya sendiri, Akechi Hidemitsu sebelum pasukan Hideyoshi mencapai kastil itu. Ada desas-desus mengatakan bahwa dia tidak mati setelah kekalahannya, melainkan memulai hidup baru sebagai biksu dengan nama Tenkai.

Motif pengkhianatan Mitsuhide masih diperdebatkan. Salah satu kemungkinan adalah membalas dendam atas kematian ibunya akibat Nobunaga melanggar perjanjian damai dengan Hatano. Ada yang mengatakan karena ketidaksukaan Mitsuhide terhadap sikap Nobunaga melindungi misionaris dari barat dalam menyebarkan agamanya di Jepang. Juga mungkin karena Nobunaga yang iri dengan bakat Mitsuhide sehingga sering menghinanya di depan umum. Mitsuhide juga mendapat julukan shogun 13 hari.


Source Link : Akechi Mitsuhide - Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia (http://id.wikipedia.org/wiki/Akechi_Mitsuhide)

Zetha
31-01-08, 10:12
numpang nanya...kalo wikipedia indonesia kan gw baca2 sering ngaco n salah pengartian dari wikipedia inggris...
jadi kalo gw ambil dari wikipedia inggris yg berbahasa inggris boleh gak ?
kalo pake trans tool takut lebih ngaco lage...kalo trans 1 1 mata gw yg muter2...
jadi izin dolo nih boleh apa kgk ?

BloodyElf
31-01-08, 17:10
numpang nanya...kalo wikipedia indonesia kan gw baca2 sering ngaco n salah pengartian dari wikipedia inggris...
jadi kalo gw ambil dari wikipedia inggris yg berbahasa inggris boleh gak ?
kalo pake trans tool takut lebih ngaco lage...kalo trans 1 1 mata gw yg muter2...
jadi izin dolo nih boleh apa kgk ?

mo inggris gpp kok, klo bisa sih di translit... kasian jg nanti yang bisa bhs inggris kan ?
selama masih masuk ke topic dan bhsnya bisa dipahami banyak orang... it's ok

BloodyElf
05-04-08, 18:58
Hattori Hanzo

1541 - 1596



Also known as Masashige. The son of a certain Hattori Yasunaga, Hanzo, who would earn the nickname 'Devil Hanzo', served Tokugawa Ieyasu loyally and usefully. His nickname - Devil Hanzo - was not only to pay homage to his skills but also to distinguish him from another Tokugawa 'ninja', Watanabe Hanzo. Hattori, who fought his first battle at the age of 16, went on to serve at Anegawa (1570) and Mikatagahara (1572), but his most valuable contribution came in 1582, following Oda Nobunaga's death. At that time Tokugawa and his retainers had been staying near Ôsaka and learned of the assassination only just in time to avoid being detained by Akechi Mitsuhide's troops. But they were by no means out of the woods. Mikawa was still a long way away, and Akechi men would be combing the roads for them. At this point, Hanzo suggested that they take a route through Iga province, as he had ties with the samurai there. In addition, Ieyasu had sheltered survivors from Nobunaga's bloody invasion of that province in 1580 and those who knew of this would certainly be well disposed to offer assistance. Honda Tadakatsu sent Hanzo on ahead, and, as hoped, the Iga men agreed not only to guide them along back roads, but also to provide them with an escort. At length, Tokugawa and his band returned to Mikawa safely. The same could not be said for Anayama Beisetsu, a recent Tokugawa addition who had insisted on taking a different route.

Hanzo was succeded by his son, Masanari, who would be given the title Iwami-no-Kami and whose men would act as the guards of Edo Castle. Hanzo's reputation as a ninja leader who commanded a 200-man strong unit of Iga men has grown to legendary proportions.


==================================================

wisnu93
12-04-08, 21:48
beberapa diantaranya ada di salah satu anime/manga
Samurai Deeper Kyo
Sanada Yukimura dan Oda Nobunaga
menarik.....
di Onimusha juga kalo ga salah ada Nobunaga...
ayo..lagi"
makin penasaran gw

Kyubito
12-04-08, 23:57
Hachikō

For the JR East line connecting Hachiōji with Takasaki, see Hachikō Line.

Hachikō (ハチ公, Hachikō? November 10, 1923 – March 8, 1935), known in Japanese as chūken Hachikō (忠犬 ハチ公,, chūken Hachikō? lit. 'faithful dog Hachikō'), was an Akita dog born in the city of Odate, Akita Prefecture remembered for his loyalty to his master.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/6b/Hachiko.JPG/180px-Hachiko.JPG

Life

In 1924, Hachikō was brought to Tokyo by his owner, Hidesamurō Ueno (上野英三郎), a professor in the agriculture department at the University of Tokyo. During his owner's life, Hachikō saw him off from the front door and greeted him at the end of the day at the nearby Shibuya Station. Even after Ueno's death in May 1925, Hachikō returned every day to the station to wait for him, and did so for the next 10 years. In 1928, a new station master came to Shibuya Station who grew fond of the dog and allowed him free run of the facility. Hachikō still kept his schedule, but also was allowed to remain in the station throughout the day, sleeping in a storeroom set aside for him by the new station master.

Hachikō's devotion to his lost master moved those around him, who nicknamed him "faithful dog". Others at the station initially thought it was waiting for something else or roaming around but later realized it was waiting for its dead owner. So the vendors there used to give some bits of food and water. Others doubted it and said the dog might have come because of the food the vendors gave for it. But it appeared only in the evening time, precisely when the train was due at the station. [2]

Publication

That same year, another of Ueno's former students (who had become something of an expert on Akitas) saw the dog at the station and followed him to the Kobayashi home where he learned the history of Hachikō's life. Shortly after this meeting, the former student published a documented census of Akitas in Japan. His research found only 30 purebred Akitas remaining, including Hachikō from Shibuya Station.

Ueno's former student returned frequently to visit the dog and over the years published several articles about Hachikō's remarkable loyalty. In 1932 one of these articles, published in Tokyo's largest newspaper, threw the dog into the national spotlight. Hachikō became a national sensation. His faithfulness to his master's memory impressed the people of Japan as a spirit of family loyalty all should strive to achieve. Teachers and parents used Hachikō's vigil as an example for children to follow. A well-known Japanese artist rendered a sculpture of the dog, and throughout the country a new awareness of the Akita breed grew.

Death

Hachikō died on March 8, 1935, of filariasis (heartworm). His stuffed and mounted remains are kept at the National Science Museum in Ueno, Tokyo.[1]

Remembrance

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/thumb/4/4e/Hachiko-Shibuya.jpg/180px-Hachiko-Shibuya.jpg


In April 1934, a bronze statue in his likeness was erected at Shibuya Station, and Hachikō himself was present at its unveiling. The statue was recycled for the war effort during World War II. After the war, Hachikō was not forgotten. In 1948 The Society for Recreating the Hachikō Statue commissioned Takeshi Ando, son of the original artist who had since died, to make a second statue. The new statue, which was erected in August 1948, still stands and is an extremely popular meeting spot. The station entrance near this statue is named "Hachikō-guchi", meaning "The Hachikō Exit", and is one of Shibuya Station's five exits.

A similar statue stands in Hachikō's hometown, in front of Odate Station. In 2004, a new statue of Hachikō was erected on the original stone pedestal from Shibuya in front of the Akita Dog Museum in Odate.

The Japan Times played a practical joke on readers by reporting that the bronze statue was stolen a little before 2AM on April 1, 2007, by "suspected metal thieves." The false story told a very detailed account of an elaborate theft by men wearing khaki workers' uniforms who secured the area with orange safety cones and obscured the theft with blue vinyl tarps. The "crime" was allegedly recorded on security cameras.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a9/Hachiko-hakusei.jpg/180px-Hachiko-hakusei.jpg

Hachikō was the subject of the 1987 movie Hachikō Monogatari,[2] which told the story of his life from his birth up until his death and imagined spiritual reunion with his master, the Professor. He is also the subject of a 2004 children's book named Hachikō: the true story of a loyal dog, written by Pamela S. Turner and illustrated by Yan Nascimbene. Another children's book, a short novel for readers of all ages called HACHIKO WAITS, written by Lesléa Newman and illustrated by Machiyo Kodaira was published by Henry Holt & Co. in 2004.

In 1994, the Culture Broadcasting Network (CBN) in Japan was able to lift a recording of Hachikō barking from an old record that had been broken into several pieces. A huge advertising campaign ensued and on Saturday, May 28, 1994, 59 years after his death, millions of radio listeners tuned in to hear Hachikō bark.[3] This event was testimony to Hachikō's continuing popularity.

Pre-production work has started[4] on Hachiko: A Dog's Story,[5] an American movie starring actor Richard Gere, directed by Lasse Hallström, about Hachikō and his relationship with the professor. The movie is being filmed in Rhode Island, and will also feature actress Joan Allen, who appeared in "The Bourne Ultimatum" and "The Bourne Supremacy".[6] The movie is expected to release in 2008.

Masuk legenda ga yah ??? ****** super setia bernama Hachi-Ko ini gue sering nangis klo baca kisahnya T_T



Hachiko, ****** yang setia

30 01 2008

Sbelum gw dateng ke jepang, sbenernya di tv udah sering liat keberadaan patung ****** di skitar stasiun yang ada di jepang. tapi gw ga pernah tau namanya, sampe beberapa hari sblom pergi, si kadir ngasih tau gw, “kalo udah sampe jepang jangan lupa foto sama hachiko”. trus gw kan bingung “hachiko apaan dir?”, trus dia bilang “patung ****** yang ada di jepang itu loh..”. oh akhirnya gw baru ngeh kalo namanya hachiko. jadilah begitu sampe jepang gw beneran nyari keberadaan patung ini.

Setelah dateng ke jepang, mungkin skitar 3-5 hari setelah sampe jepang, akhirnya gw baru sadar kalo hachiko letaknya persis di sebrang kantor gw (main office). patung hachikonya sendiri terletak di deket pintu keluar shibuya station, dimana tempatnya selalu penuh dengan anak muda yg lagi nunggu temennya. daerah ini juga sering muncul di tv, krn perempatan yang ada di samping patung hachiko adalah perempatan terpadat di shibuya (pernah liat kan perempatan yang orangnya banyaakk banget, lebih banyak daripada mobil). patung hachiko ini dibuat berdasarkan kisah nyata kesetiaan seekor ******. jadi begini ceritanya ….

Jadi hachiko itu adalah ****** dengan ras akita (nama daerah di jepang), dia lahir thn 1923 di desa odate propinsi akita. waktu umurnya 2 bulan, majikannya (prof. eisaburo ueno) ngebawa dia ke tokyo krn si majikan kerja di universitas tokyo jurusan agriculture. mereka berdua akhirnya tinggal di daerah shibuya. tapi krn setiap hari si majikan harus kerja di district yang beda (bukan shibuya), hachiko udah terbiasa nganter majikannya pergi sampe stasiun shibuya. begitu juga kalo majikannya pulang, hachiko juga pasti udah nunggu di sana.

Sampe terjadilah tragedi pd tanggal 21 mei 1925, prof. ueno meninggal krn stroke di universitas tokyo sblom pulang menemui hachiko. krn kematian prof. ueno, akhirnya sodara dari prof. ueno mengambil alih hachiko. sodaranya ini juga tinggal deket stasiun shibuya. setiap hari hachiko selalu pergi dari rumah barunya untuk nungguin majikan lamanya pulang ke stasiun shibuya.

Pada thn 1928, terjadi perombakan besar di stasiun shibuya, tapi hachiko tetep setia nungguin majikannya. sampe akhirnya pada tahun yang sama, salah seorang murid prof. ueno yang sedang meneliti ****** ras akita tertarik dengan kesetiaan hachiko. dia memutuskan utk menulis sebuah artikel yang akhirnya ngebuat hachiko menjadi terkenal di jepang. berita tentang hachiko menyebar luas sampe2 akhirnya berita dgn judul “****** tua yang tetap setia menunggu majikannya yg telah meninggal 7 thn” di muat di koran asahi pd thn 1933. patung hachiko akhirnya didirikan pada tahun 1934 (tp sempet hancur gara2 pd II, yang di rombak ulang pd tahun 1948).

Hachiko akhirnya bisa bertemu dengan majikannya pada tanggal 8 maret 1935, hachiko meninggal (mati?) persis di tempat terakhir dia melihat majikannya pergi. selain sebagai meeting point, patung hachiko terkenal sebagai lambang kesetiaan di kota tokyo.

BloodyElf
13-04-08, 07:36
iya ****** yg melegenda....
hikzz... kisahnya jg bikin terharu....


jarang" ada hewan kyk gitu, slalu menanti tuannya... skali pun tuan uda tiada T_T
bener" faithfull dog


GO Hachiko !!!....

tp sayang uda meninggal...... ::hiks::

Kyubito
13-04-08, 13:02
iya ****** yg melegenda....
hikzz... kisahnya jg bikin terharu....


jarang" ada hewan kyk gitu, slalu menanti tuannya... skali pun tuan uda tiada T_T
bener" faithfull dog


GO Hachiko !!!....

tp sayang uda meninggal...... ::hiks::


mau ada movienya nanti 2008 ga jelas tengah tahun apa akhir tahun ^^ klo ga salah judulnya Hachiko juga atau faithfull dog yah ??

Kyubito
14-04-08, 13:30
Hachiko: A Dog's Story (2009) - Movie Details - Cast & Crew, Photos & Trailer - The Movie Insider (http://www.themovieinsider.com/m4142/hachiko-a-dogs-story/)

Hachiko: A Dog's Story (2008) (http://www.imdb.com/title/tt1028532/)

BloodyElf
16-04-08, 15:58
Takeda Shingen

http://img292.imageshack.us/img292/7781/180pxtakedashingenstatuam3.th.jpg (http://img292.imageshack.us/my.php?image=180pxtakedashingenstatuam3.jpg)

Takeda Shingen (武田信玄) (December 1, 1521 – May 13, 1573) of Shinano and Kai Provinces, was a preeminent daimyo or feudal lord with military prestige who sought for the control of Japan in the late stage of Sengoku or "warring states" period.

Name

Takeda Shingen was born Takeda Tarō (Katsuchiyo), but was later given the formal name of Takeda Harunobu. This name change was authorised by Ashikaga Yoshiharu, the 12th Ashikaga Shogun.[citation needed]

In 1559, his name was changed again (this time by his own will) to the well-known Takeda Shingen. Shin is the contemporary Chinese pronunciation of the character nobu, which means "believe"; gen means "black", the color of intelligence and truth in Buddhism.

Shingen is sometimes referred to as "The Tiger of Kai" for his martial prowess on the battlefield. His primary rival, Uesugi Kenshin, was often called "The Dragon of Echigo" or also "The Tiger of Echigo Province". In Chinese mythology, the dragon and the tiger have always been bitter rivals who try to defeat one another, but they always fight to a draw.


Life

Takeda Shingen was the first born son of Takeda Nobutora, leader of the Takeda clan, and daimyo of the province of Kai. He had been an accomplished poet in his youth. He assisted his father with the older relatives and vassals of the Takeda family, and became quite a valuable addition to the clan at a fairly young age. But at some point in his life after his "coming of age" ceremony, the young man decided to rebel against his father.

He finally succeeded at the age of 21, successfully taking control of the clan. Events regarding this change of leadership are not entirely clear, but it is thought that his father had planned to name the second son, Takeda Nobushige, as his heir instead of Shingen. The end result for the father was a miserable retirement that was forced upon him by his son and his supporters: he was sent to Suruga Province (on the southern border of Kai) to be kept in custody under the scrutiny of the Imagawa clan, led by Imagawa Yoshimoto, the daimyo of Suruga. For their help in this bloodless coup, an alliance was formed between the Imagawa and the Takeda clans.


Initial expansion

Shingen's first act was to gain a hold of the area around him. His goal was to conquer Shinano Province. A number of the major daimyos in the Shinano region marched on the border of Kai Province, hoping to neutralize the power of the still-young Shingen before he had a chance to expand into their lands. However, planning to beat him down at Fuchu (where word had it Shingen was gathering his forces for a stand), they were unprepared when Takeda forces suddenly came down upon them at the battle of Sezawa. Taking advantage of their confusion, Shingen was able to score a quick victory, which set the stage for his drive into Shinano lands that same year. The young warlord made considerable advances into the region, conquering the Suwa headquarters in the siege of Kuwabara before moving into central Shinano with the defeat of both Tozawa Yorichika and Takato Yoritsugu. However, the warlord was checked at Uehara by Murakami Yoshikiyo, losing two of his generals in a heated battle in which Murakami came out on top. Shingen managed to avenge this loss and the Murakami clan was eventually defeated. Murakami fled the region, eventually coming to plead help from the Uesugi clan.

After he had conquered Shinano, Shingen (who had changed his name to this in 1551) faced another rival, Uesugi Kenshin of Echigo. The feud between these two became almost legendary, and they faced each other on the battlefield a total of five times at the battles of Kawanakajima. These battles were generally confined to controlled skirmishes, neither daimyo willing to devote himself entirely to a single all-out attempt. The one conflict between the two that had the fiercest fighting, and might have decided victory or defeat for one side or the other, was the fourth such battle. It was in this fourth contest that the famous tale was formed of Uesugi Kenshin's forces clearing a path through the Takeda troops and Kenshin engaging Shingen in single combat. The tale has Kenshin attacking Shingen with his sword while Shingen defends with his iron war fan or tessen. Both lords lost a considerable number of men in this fight, and Shingen in particular was deprived of two of his main generals, Yamamoto Kansuke and his younger brother Takeda Nobushige.


Conquest pause

Around this time period, the Takeda clan suffered two setbacks within the group itself. Shingen uncovered two plots on his life, the first from his cousin Katanuma Nobumoto (whom he ordered to commit seppuku), and the second, a few years later, from his own son Takeda Yoshinobu. His son was confined to the Tokoji, where he died two years later. It is uncertain as to whether his death was natural or ordered by his father. This left Takeda Shingen, for the moment, without an heir. However, he later had more sons, and it was actually his fourth (Takeda Nobumori) who would take control of the Takeda clan after his death.

By 1564, after he had completely defeated the Shinano Province and taken a number of castles from his rival the Uesugi clan, Shingen kept his realm fairly contained, contenting himself to a number of small raids and mostly internal affairs. During this time he ordered the damming project of the Fuji River, which was one of the major domestic activities of the time.


New expansion

After Imagawa Yoshimoto (a former ally of the Takeda) was killed by Oda Nobunaga, Shingen made a move against the weak Imagawa under the incompetent leadership of Yoshimoto's son, Imagawa Ujizane. A pact is believed to have been formed between Shingen and Tokugawa Ieyasu for control of the remaining Imagawa lands, and they both fought against Yoshimoto's heir. However, the agreement between the Takeda and Tokugawa forces quickly fell through, and after the Imagawa were no longer an issue, Shingen made a move against Ieyasu.


Last battle and death

When Takeda Shingen was 49 years old, he was the only daimyo with the necessary power and tactical skill to stop Oda Nobunaga's rush to rule Japan. He engaged Tokugawa Ieyasu's forces in 1572 and captured Futamata, and then stepped forward once again in January at the battle of Mikatagahara. At Mikata-ga-hara, Takeda Shingen defeated a small combined army of Nobunaga and Ieyasu, but the victory was not decisive. After defeating Tokugawa Ieyasu, Shingen actually checked his forward momentum for a small time due to outside influences, which allowed Tokugawa to get ready for battle again. He entered Mikawa Province but soon died of illness in camp. He was buried at Erin-ji in what is now Kōshū, Yamanashi.


After death

Takeda Katsuyori became the daimyo of the Takeda clan. Katsuyori was ambitious and desired to continue the legacy of his father. He moved on to take Tokugawa forts. However an allied force of Tokugawa Ieyasu and Oda Nobunaga dealt a crushing blow to the Takeda in the Battle of Nagashino. Here Oda Nobunaga's gunmen destroyed the Takeda cavalry. Ieyasu seized the opportunity and defeated the weak Takeda led by Takeda Katsuyori in the battle of Temmokuzan. Katsuyori committed suicide after the battle, and the Takeda clan would never recover.

Upon Shingen's death, Kenshin reportedly cried at the loss of one of his strongest and most deeply respected rivals. Perhaps one of the most lasting tributes to Shingen's prowess, however, was Tokugawa Ieyasu himself, who is known to have later borrowed heavily from the old Takeda leader's governmental and military innovations after he had taken leadership of Kai during Toyotomi Hideyoshi's rise to power. Many of these designs were put to use in the Tokugawa Shogunate.

The Takeda were for the most part utterly destroyed by the loss of Shingen's heir, Katsuyori. However Shingen had a profound effect on the period in Japan. He influenced many lords with his law system, tax system and administration system. He was probably not as cruel as other warlords, but he was aggressive toward military enemies. There were many tales about Takeda Shingen including the one mentioned above. His war banner contained the famous phrase Fū-Rin-Ka-Zan(風林火山), taken from Sun Tzu's 'The Art of War.' This phrase refers to the idea of Swift as the Wind, Silent as a Forest, Fierce as Fire and Immovable as a Mountain. The phrase demonstrates both Shingen's policies and warfare strategy.

MumunLuvMamamia
26-04-08, 11:23
No-Hime


Nōhime (濃姫, Nōhime?) also Kichō (帰蝶) or Lady/Princess Noh, was the wife of Oda Nobunaga, a major daimyo during the Sengoku period of Japanese history. Her proper name was Kichō, but since she came from Mino Province, she is most commonly referred to as Nōhime (Princess of Mino). She was renowned for her beauty and cleverness. Nōhime's father was the daimyo Saitō Dōsan and her mother was known as Omi no Kata. Nōhime herself appears very little in any historical record, and there is not a lot of information on the dates of her birth or death; however, proposed dates for her birth fall between 1533–1535.

Marriage to Nobunaga Oda

Nōhime was said to be extremely intelligent and stunningly beautiful. At their wedding, Nobunaga described her as having "the mind of a genius and the appearance of a goddess." She was married to him in 1549, during a truce between his father, Nobuhide, and Saitō Dōsan.

The marriage was a political gesture and many believe there was little love between Nōhime and Nobunaga. Though she was the official wife of Oda Nobunaga, it is often believed that he focused his love on his concubine, Kitsuno, who bore him his first son, Nobutada. Nōhime was never able to conceive a child with Nobunaga and it was believed that she was barren.

Through lack of historical record there is not much information of what became of Nōhime or even the date of her death. Overall, it can be said that Nōhime's life as it is known now is more of a mixture of legends, folktales, and tentative half-truths.

Legends and Speculations

It was alleged that Nōhime was acting as a spy, or even assassin, for her father; at that time it was not an uncommon practice for a wife to relay information to her maiden family. Given Nobunaga's reputation at the time as the unruly "Fool of Owari" (Owari no Utsuke 尾張の虚け), it was also not impossible for Dōsan to want Nōhime to assassinate him as she was skilled in both the sword and a selection of martial arts.

As for her alleged role as a spy, there is a popular story where Nobunaga purposely gave Nōhime false information regarding a conspiracy between two of her father's head servants and their plans to betray the Saitō. Her father had both the men executed and thus weakened himself by eliminating those loyal to him.

In 1556, Dōsan, Nōhime's father, was killed in a coup in Mino Province. This detracted much from Nōhime's worth as a wife. Her inability to conceive and her supposed spying were held against her.

After the Incident at Honnō-ji which claimed the lives of Nobunaga and Nobutada, it was uncertain where Nōhime went. Some speculate that she died at Honnō-ji, but the woman alleged to be Nōhime was more often believed to be a dormant prostitute who Nobunaga Oda had taken a liking to . Nevertheless, after the incident, Nobunaga's wives and female servants were all sent to Azuchi Castle, which was Nobunaga's castle of residence. Among the women was a Lady Azuchi (安土殿 Azuchi dono), who was taken in by Oda Nobukatsu. This Lady Azuchi is widely believed to have been Nōhime in disguise as she soon after disappeared from Azuchi Castle in the night.

Afterwards, it was often rumoured that she had attempted to raise her father's clan in Mino under her name. But this rumour also says that Nōhime had been killed by an assassin sent by the Akechi who had been tracking her down since her escape from Honnō-ji.

Sumber: Wikipedia (http://www.wikipedia.com) donk..

klepon_boy
29-04-08, 08:06
wow nambah pengetahuan ne
ko rasanya banyaka amat sambunggannya nie cerita ma komik2 jepang
samurai X aja muncul semua karakternya
--a
terus di naruto jugha
wah wah wah

BloodyElf
29-04-08, 08:13
wow nambah pengetahuan ne
ko rasanya banyaka amat sambunggannya nie cerita ma komik2 jepang
samurai X aja muncul semua karakternya
--a
terus di naruto jugha
wah wah wah


justru karena para pembuat manga/anime jepang itu ngambil dasar ceritanya berdasarkan sejarah asli jepang, bkn karena nyambung/sama karakternya.....

tp nga di ambil secara 100%, ada yg di tambah" ada yg di kurangin, dll....



so... jgn kira semua manga/anime itu pure 100% kisah nyata, di manga/anime itu cuman ambil berkisar 30%-60% dr sejarah jepang dan mitos"nya....

klepon_boy
29-04-08, 08:17
justru karena para pembuat manga/anime jepang itu ngambil dasar ceritanya berdasarkan sejarah asli jepang, bkn karena nyambung/sama karakternya.....

tp nga di ambil secara 100%, ada yg di tambah" ada yg di kurangin, dll....



so... jgn kira semua manga/anime itu pure 100% kisah nyata, di manga/anime itu cuman ambil berkisar 30%-60% dr sejarah jepang dan mitos"nya....

tapi tokoh2 di samurai X kok banyak yang cocok
shinsegumi dan laen2
cuman yang nda cocok JURUSnya aja kelewat sakti
ha ha ha ha
sekali sabet nyawa melayang
terus kalo 1 orang bisa lawan 2000 orang
bisa jugha tu
yang nahan kastil dengan pasukan 2000 vs 40.000 itu sakti amat
gimana caranya
toeng!!
kapan indonesia mo bikin crita berdasarkan crita masa lalunya
kalo kita kan ikut2 luar negeri terus
sinetron --a
film --a
nda ada yang originil
--a
bangsa yang tidak menghargai sejarah nie
jepang patut dicontoh
dalam menghargai sejarah

BloodyElf
29-04-08, 08:26
setiap pembuat manga/anime jepang memiliki style masing"

untuk Rorouni Kenshin / Samurai X, klo nga salah itu memang pure 80%-99% berdasarkan kisah di jaman Meijin, ato yg lbh di kenal Restorasi Meijin....

dan memang sejak runtuh Shogun Tokugawa, para samurai pada masa Tokugawa di bubar kan di jaman Restorasi Meijin.... tp gw lupa tentang si Kenshin pernah gw baca tp lupa ada dmn... nanti gw search lg deh... :smile:

wisnu93
04-05-08, 20:08
ya, diantaranya
Naruto ngambil cerita bijuu
Samurai Deeper Kyo juga tuh...Sanada Juyushi, TOkugawa ,Dll...
banyak deh
Samurai X, Shaman King, Yuyu Hakusho(kalo ga salah)

yukari
05-05-08, 11:18
wahhh... itu yg 10 ksatria sanada namanya bener" mirip kayak di manga nya..

gw kira bedaaa... ahhahahah

NICE THREAD

BloodyElf
05-05-08, 18:27
Miyamoto Musashi

Miyamoto Musashi (宮本 武蔵, Miyamoto Musashi), atau biasa disebut Musashi saja, adalah seorang samurai dan ronin yang sangat terkenal di Jepang pada abad pertengahan. Ia diperkirakan lahir pada sekitar tahun 1584, dan meninggal tahun 1645. Nama lengkapnya adalah Shinmen Musashi No Kami Fujiwara No Genshin.


Asal keturunan

Panggilan masa kecil Musashi adalah Bennosuke. Nama Musashi sendiri adalah nama kuno sebuah daerah di barat daya Tokyo. Nama No Kami berarti kaum bangsawan daerah setempat. Pada umumnya, Fujiwara adalah nama asal dari keluarga leluhur para bangsawan di Jepang yang diturunkan ribuan tahun yang lalu. Nenek moyang keluarga Musashi (Hirada/Hirata) adalah keturunan keluarga Shinmen, penguasa di Kyushu, pulau bagian selatan Jepang.


Masa kecil

Ayah Musashi, Munisai Hirata, meninggal ketika ia diperkirakan baru berusia 7 tahun. Setelah ibunya kemudian juga meninggal, maka Musashi kemudian ikut paman dari pihak ibu. Dengan demikian, ia sudah yatim piatu ketika Toyotomi Hideyoshi menyatukan Jepang pada tahun 1590. Tidak jelas apakah keinginan bermain Kendo adalah berkat pengaruh pamannya ataukah keinginan Musashi sendiri.


Berbagai pertarungan

Musuh pertama Musashi ditemuinya ketika ia baru berusia 13 tahun. Ia adalah Arima Kihei, samurai perguruan Shinto Ryu bidang seni militer yang terampil bermain pedang dan tombak. Musashi mengalahkannya dengan cara melemparnya ke tanah dan memukulnya dengan tongkat, sehingga musuhnya tersebut mati berlumuran darah.

Ketika ia berusia 16 tahun, Musashi mengalahkan lawan berikutnya, dan sejak itu ia kabur dari rumah dan terlibat dalam berbagai kontes pertarungan dan peperangan sampai ia berusia 50 tahun. Musashi mengembara keliling Jepang dan menjadi legenda. Berbagai musuh terkenal pernah dikalahkannya, antara lain samurai-samurai keluarga Yoshioka di Kyoto, jagoan ilmu tongkat kondang Muso Gonosuke di Edo, bangsawan Matsudaira di Izumo, dan Sasaki Kojiro di Bunzen.

Salah satu peperangan terkenal yang sering dikatakan melibatkan Musashi adalah Pertempuran Sekigahara di tahun 1600, antara pasukan Tokugawa Ieyasu dan pasukan pendukung pemerintahan Toyotomi Hideyori, dimana ribuan orang tewas terbantai dalam peperangan itu sendiri dan pembantaian sesudahnya oleh tentara pemenang perang. Saat itu Musashi memihak pasukan Toyotomi Hideyori (anak dari Toyotomi Hideyoshi).


Masa penyepian dan karya

Setelah melewati periode pertarungan (terakhir melawan Sasaki Kojiro) dan peperangan tersebut, Musashi kemudian menetap di pulau Kyushu dan tidak pernah meninggalkannya lagi, untuk menyepi dan mencari pemahaman sejati atas falsafah Kendo. Setelah sempat meluangkan waktu beberapa tahun untuk mengajar dan melukis di Kuil Kumamoto, Musashi kemudian pensiun dan menyepi di gua Reigendo. Di sana lah ia menulis Go Rin No Sho, atau Buku Lima Cincin/Lima Unsur. Buku ini adalah buku seni perang yang berisi strategi perang dan metode duel, yang diperuntukkan bagi muridnya Terao Magonojo. Namun oleh peneliti barat, buku ini dianggap rujukan untuk mengenal kejiwaan dan pola berpikir masyarakat Jepang. Buku ini menjadi klasik dan dijadikan rujukan oleh para siswa Kendo di Jepang. Musashi dianggap sedemikian hebatnya sehingga di Jepang ia dikenal dengan sebutan Kensei, yang berarti Dewa Pedang. Tak lama setelah itu, Musashi meninggal di Kyushu pada tahun 1645.

monyetjoget
09-08-08, 08:47
n kt ny karaktr UCHIHA SASUKE tuh di ambil dari makhluk bernama tengu. dulu tengu tuh btk ny sm kyk joutai 2 ny sasuke. ada sayap. n mnurut ku sih Masashi Kishimoto tuh ngamil klan uchiha dr bangsa tengu. dia adalah makhluk yang menjaga gunung. dan knp klan uchiha mirip dengan bangsa tengu?? karena jika semisalkan naruto terkena sharingan ny itachi maka ia akan menjadi gagak. gagak itu kan berhubungan erat dengan tengu. kl asd kslh han tolong d perbaiki.
sm pertarungan 9 dewa.

Nekomata si ekor 2: ialah metamorfosis dari kucing peliharaan menjadi kucing raksasa. konon kt ny nekomata dulu sering di siksa oleh pemilik ny. dengan perasaan benci ny itu, ia akan menjadi raksasa dan membunuh kerabat dekat sang pemilik ny itu. dlm pertarungan, nekomata telah mencatat 3 kali pertarungan dengan menang 2 kali atas isonade dan kaku dan kalah dengan kyubi.

Isonade si ekor 3: adalah sebuah makhluk dari cerita mitologi Jepang, berbentuk seperti hiu dengan tanduk di kepalanya serta memiliki tiga buah ekor dan tiga buah sirip, ia juga mampu mengendalikan air sesuai dengan keinginannya. Ia pertama kali ditemukan di perairan Yamagawa dan hidup di kedalaman perairan Jepang bagian barat. Setiap beberapa bulan dia akan keluar ke permukaan untuk menghirup udara. Ketika dia melakukan hal ini dia akan menimbulkan badai dan ombak di perairan sekitarnya, semua kapal didekatnya akan tenggelam dan kemudian dijadikan makanan oleh Isonade. Dia juga sering menyerang kapal-kapal yang berlayar di lautan bebas.
Isonade memiliki bawahan bernama samehada yang hidup di dalam perut Isonade dan membantu menambah chakranya hingga lima kali besar. makanan samehada berasal dari sisa makanan yang dimakan Isonade. Dalam cerita mitologi jepang perang sembilan dewa, Isonade, yang memiliki simbol elemen air, mengalami empat pertarungan; dua kali menang (melawan Kaku dan Shukaku), satu kali kalah (melawan Nekomata), dan satu kali melarikan diri (saat melawan Yamata No Orochi). Setelah pertarungan, seorang nelayan sekaligus seorang pejuang yang berani dari Yokohama, Takuma Muramasa, mendekati Isonade kemudian menyegel samehada ke dalam alat sihir guci hiu untuk disegel di dalam kuil air. akibatnya, Isonade tidak dapat menggunakan chakra masif sehingga tidak membahayakan manusia.


Sokou si ekor empat: adalah sebuah makhluk dari cerita mitologi Jepang, berbentuk siput-setengah-ular yang konon tinggal di gunung Fuji, Jepang. Sokou memiliki empat buah ekor dan menyebarkan gas beracun disekitar tubuhnya. Awalnya, Sokou adalah ayam jantan dan ular yang menjalin kasih. Namun akibat pengaruh udara dan racun di pegunungan, kedua hewan itu menyatu dan menjadi besar. Karena berbahaya, seorang ahli ilmu iblis bernama Yamazaki Ishiro menyegel Sokou ke dalam alat dewa Kandang Bulan Berjaring di dasar gunung Fuji, Jepang. Hingga saat ini, beberapa orang masih beranggapan bahwa letusan di gunung Fuji disebabkan oleh dengkuran Sokou ketika sedang tidur.

Hokou si ekor 5: adalah Bijuu yang berupa seperti ****** berekor lima. Setiap ekor makhluk ini merepresentasikan setiap-tiap kekuatan elemental: Api, Angin, Air, Tanah, dan Petir. Itu bisa mengakibatkan kerusakan dahsyat bila digunakan. Kemampuannya ialah menggunakan semua elemen maupun mengkombinasikannya. Setiap elemennya juga bisa menyebabkan bencana tergantung jenisnya. Hokou bermaksud menghancurkan alam untuk mendapatkan kembali lima elemen ini. Dia mengalami cedera berat ketika menantang Kyuubi berdua dengan Nekomata. Cukup aneh, dia adalah dewa ilusi. Hokou hidup di pohon besar yang sudah berumur panjang.Hokou bertarung 4 kali, 3 kali kemenangan didapat dari Sokou, Raijuu, dan Nekomata yang nanti akan menjadi sekutunya. Hokou mengalami kekalahan melawan Kyuubi, biarpun dia sudah dibantu oleh Nekomata, tetapi Kyuubi masih terlalu kuat baginya. Kekuatan fisik Hokou ada di peringkat ke 3 dan kekuatan chakra/stamina miliknya ada di peringkat ke-5.


Raijuu si ekor 6: adalah Bijuu yang yang berbentuk seperti berang-berang, mempunyai 4 kaki dan kuku yang amat tajam. Bila meraung seperti guntur. Aslinya, dia adalah dewa petir, tetapi karena pengaruh kekuatan Yamata no Orochi dia berubah menjadi monster. Raijuu bisa mengeluarkan listrik dalam jumlah besar untuk keperluan pertarungan. Bulunya berwarna emas dan ujungnya berdiri. Memiliki enam ekor yang bentuknya seperti petir, seperti dewa petir kuno.
Raijuu si dewa petir berbentuk musang/berang-berangRaijuu juga digambarkan sebagai rekan Raiden, dewa guntur dari agama Shinto. Biasanya, Raijuu tenang dan tidak berbahaya, tetapi bisa menjadi buas dan agresif ketika terjadi badai petir dan mengenai apa saja di sekitarnya, batu, pohon bahkan bangunan (orang dulu bilang bahwa pohon yang tersambar petir terkena cakaran Raijuu).
Ada juga yang mengatakan Raijuu tidur di perut manusia. Ini membuat Raiden menembakkan panah ke perut Raijuu tidur untuk membangunkannya, yang bisa membuat orang kesakitan. Orang-orang dulu tidur di perutnya bila cuaca sedang buruk. Ada pula yang mengatakan Raijuu hanya tidur di perut orang yang sedang tidur di luar.
Raijuu bertarung 5 kali. Dia menang atas Shukaku dan Sokou, dan kalah oleh Hokou, Yamata no Orochi dan Kyuubi. Dia disegel oleh ninja bernama Sarutobi dengan menggunakan teknik Kinjutsu:Raikiri yang memotong petirnya dan mengembalikkannya ke Raijuu dan membuatnya terluka. Lalu Sarutobi menggunakan alat kekuatan "Penjara Petir Tersembunyi" dan menyegelnya di Kuil Petir.



Kaku si ekor 7: bisa juga dibaca sebagai "mujina" adalah Bijuu berbentuk tupai. Kanjinya juga bisa dibaca sebagai Mujina, yaitu nama subspesies dari tupai (Meles Meles Anaguma) yang ada di beberapa tempat di Jepang. Dia berasal dari altar pengorbanan di pinggiran Nagoya. Kaku mempunyai tujuh ekor dan yang terkecil diantara para Bijuu, walaupun begitu dia adalah Bijuu terlicik dan paling "penyusup" dari sembilan Bijuu lainnya. Kaku memburu mangsanya dari dalam tanah sepanjang waktu. Dia membunuh dengan melongsorkan/menghancurkan bagian tanah dibawah mangsanya, membuatnya jatuh tepat di mulutnya yang sudah terbuka lebar. Di atas tanah, dia bisa berubah menjadi apa saja, asalkan dia mempunyai tanah liat. Tubuhnya berwarna biru.
Dalam perang ini, Kaku bertarung 4 kali, dia menang atas Sokou, dan 3 kali melarikan diri dari Nekomata, Isonade, dan Yamata no Orochi. Walaupun tidak pernah kalah, tetapi dia melarikan diri 3 kali dari 4 kali pertarungannya. Walaupun tingkat chakra/stamina miliknya peringkat ke-3 (diatas Isonade dan Nekomata), tetapi dia lebih mementingkan kabur daripada bertarung. Mungkin disebabkan oleh kekuatan fisiknya yang rendah (peringkat ke-7). Tempat penyimpanan tanah liat miliknya ternyata telah diketahui oleh para pejuang dan dibakar. Kaku lalu tidak bisa berubah bentuk dan dikalahkan oleh pejuang pemberani Ikkyo Soujin, yang menyegel Kaku dengan alat kekuatan Sisa Altar Bumi ke segel dalam kuil bumi.Dalam perang ini, Kaku bertarung 4 kali, dia menang atas Sokou, dan 3 kali melarikan diri dari Nekomata, Isonade, dan Yamata no Orochi. Walaupun tidak pernah kalah, tetapi dia melarikan diri 3 kali dari 4 kali pertarungannya. Walaupun tingkat chakra/stamina miliknya peringkat ke-3 (diatas Isonade dan Nekomata), tetapi dia lebih mementingkan kabur daripada bertarung. Mungkin disebabkan oleh kekuatan fisiknya yang rendah (peringkat ke-7). Tempat penyimpanan tanah liat miliknya ternyata telah diketahui oleh para pejuang dan dibakar. Kaku lalu tidak bisa berubah bentuk dan dikalahkan oleh pejuang pemberani Ikkyo Soujin, yang menyegel Kaku dengan alat kekuatan Sisa Altar Bumi ke segel dalam kuil bumi.

Yamata no Orochi si ekor 8: adalah Bijuu berbentuk ular. Dia memiliki mata berwarna merah darah, delapan ekor dan kepala (juga digambarkan dililit oleh akar belukar dan semak) dan memiliki kekuatan dari dunia iblis, simbol kejahatan. Setiap kepala Orochi melambangkan simbol: jiwa, hantu, kejahatan, iblis, dunia setelah kematian, dan kematian. Kekuatan sebenarnya dari Orochi seharusnya tidak terlalu besar, bahkan cenderung lemah. Seorang anggota klan Kusanagi, ketika menyerangnya melakukan kecerobohan, menggunakan pedang legendaris Kusanagi no Tsurugi. Karena itu, sebagai konsekuensinya, Yamata no Orochi mengambil alih pedang itu dan menyerap kekuatan yang ada didalamnya dan menjadi mahluk yang amat kuat, dan akhirnya menyimpan semuanya didalam tubuhnya. Dengan kekuatan barunya, Orochi mengeluarkan kekuatan kegelapan yang amat besar sehingga membangunkan bijuu yang lain, dan menjadi arogan. Orochi mengalahkan banyak bijuu tetapi dia dikalahkan oleh Kyuubi. Alasannya sederhana: kekuatan Kyuubi tidak terbatas, membuat sebuah lubang pada Kusanagi yang bahkan Enma(raja ******) dan Sarutobi tidak bisa menggoresnya sedikitpun. Dalam legenda, dia menyamai Kyuubi dalam hal kekuatan, tetapi dia mempunyai batasan.
Panjang tubuhnya melebihi besar 8 gunung, dia adalah bijuu yang terbesar. Aslinya, dia lebih lemah dari Hokou dan Nekomata. Tetapi, itu 1000 tahun sebelum pejuang pemberani mencoba mengalahkannya dengan Kusanagi no Tsurugi. Tetapi, pedang Kusanagi no Tsurugi tsb di serap oleh Yamata no Orochi dan ia menjadi sangat kuat. Orochi bertarung 5 kali, menang atas Shukaku, Isonade, Kaku, Raijuu, dan kalah mengenaskan atas Kyuubi. Kemampuannya bisa memanggil roh-roh jahat dari dunia lain dan kekuatan dari Kusanagi. Kemampuan chakra/stamina dan fisiknya satu tingkat dibawah Kyuubi.karena itulah yamata no orochi dianggap *****/iblis terkuat setelah kyuubi.

Kyuubi si ekor 9:merupakan Bijuu dengan bentuk rubah berekor sembilan dan merupakan yang terkuat diantara para Bijuu. Alasan kenapa dia sangat kuat amat sederhana: dia mempunyai chakra yang tidak terbatas, membuatnya pantas menyandang nama "Raja para Bijuu". Kekuatannya berasal dari segel api miliknya. Setelah bertarung selama 100 tahun dengan Yamata no Orochi, segel itu menjadi kelelahan; tetapi Kyuubi masih bisa bertahan dan berdiri. Dia juga licik dan cerdas. Kyuubi no Yokou adalah Bijuu terkuat dalam Mitologi Jepang. Tubuhnya ditutupi bulu berwarna merah; Kyuubi melambangkan elemen api. Kemampuannya amat luar biasa. Karena belum pernah dikalahkan sekalipun oleh Youkai, kekuatan sebenarnya tidak bisa diukur. Ekornya mengeluarkan pusaran angin dengan cara diputar dengan cepat, dan Kyuubi mampu merobek musuhnya dengan cakar raksasa miliknya. Bulu-bulunya bisa mengeluarkan bola api seperti meteor yang tak pernah habis, cukup untuk menghancurkan sebuah desa dengan cepat. Dalam peperangan 9 dewa, Hokou mengalami cedera parah, dan Nekomata hampir mati; bila tidak ditolong dewa kematian karena berani menantang Kyuubi. Yamata no Orochi bergantung pada Kusanagi no Tsurugi, pedang klan Kusanagi untuk mengalahkan Kyuubi, tetapi bisa dikalahkan dan mata pedang dari pedang tersebut menjadi retak. Padahal Sarutobi sasuke, si ninja legendaris dan Enma si raja ****** tidak bisa menimbulkan goresan sedikitpun pada Kusanagi. Ini menggambarkan kekuatan Kyuubi yang luar biasa. Di suatu tempat, Kyuubi terus menerus membunuh orang-orang yang ada di jalannya untuk mencari siapa yang membangunkannya. Yamata no Orochi tidak memberitahu, siapa yang telah membangunkannya, walaupun ternyata Yamata no Orochi sendiri yang telah membangunkannya. Kyuubi hanya bertarung 4 kali dan semuanya dimenangkannya, yaitu melawan Nekomata dan Hokou, Raijuu, dan Yamata no Orochi.

Jika ada kesalahan mohon di maaf kan(sebenar nya saya semua mengetik ini semua meliht berbagai sumber)

monyetjoget
15-08-08, 19:27
nih kl mo liat k 9 biju tsb tinggal klik(g tw cara ny nampilin gbr)
shukaku no ichibi:http://img126.imageshack.us/img126/2877/shukaku1ku1.jpg
Nekomata no Nibi:http://pobladores.lycos.es/data/pobladores.com/ya/ya/yaya_lee/channels/total_naruto_frikis_/images/5014806nibi.jpg
Isonade no sanbi:http://img164.imageshack.us/img164/6484/3714gj6.jpg
Soukou si ekor empat: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/9/97/507.jpg/180px-507.jpg
Hokou si ekor 5: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/8/8e/508.jpg/180px-508.jpg
Raijuu si ekor 6: http://uchiha-death-univers.oldiblog.com/sites/images/articles/151/article_1515006.jpg
Kaku si ekor 7: (no image available) soal ny kl search nnt kluar ny Kaku CP9 DF:girrafe
Yamata no orochi: http://www.maximom.com.ar/index_archivos/LeyendadelasBestiasdeColas_archivos/image007.jpg
nine tailed fox(kyuubi): http://www.narutopictures.biz/pics/naruto-kyuubi.jpg

klik aj atu2 y kk

PrinceZaga
28-09-08, 13:47
Ada yg tau tentang Sarutobi Sasuke?
Itu yg 10 Sanada Juyushi.

yakuza666
17-11-08, 20:24
wuih terus"........
makin seru neh.........
oia klo bisa cari tau dunk tentang hantu" di jepang ato monster" di jepang
penasaran neh ^^

samael
18-11-08, 13:19
CrL-bLaCk- n BloodyElf n monyetjoget

sorry ngebahas postingan anda yang udah lama bgt

saya cuman mau ngasi tahu..... perang sembilan dewa itu mitologi fiktif yang dibuat oleh seorang fans naruto, gak ada hubungannya ma mitologi sungguhan, dan sebenarnya juga tidak ada sangkut pautnya ma kisah naruto sendiri

bijuu sendiri adalah term yang dibikin oleh masashi kishimoto, dan tidak pernah disebut sebut dalam mitologi jepang manapun....

silahkan kesini
The Legend of the Tailed Beasts: A Lesson in Why You Cannot Trust the Internet
http://community.livejournal.com/yokaimonsters/57605.html

CieCie
18-11-08, 13:43
Kappa (河童? "anak sungai"), juga disebut Gatarō (川太郎? "anak sungai") atau Kawako (川子? "anak sungai") , adalah makhluk legendaris, sejenis makhluk air yang dapat ditemukan pada cerita rakyat Jepang. Namun, mereka juga dianggap sebagai bagian dari kriptozologi, karena beberapa orang mengaku melihat Kappa. Pada agama Shintō, mereka dianggap sebagai salah satu suijin ("dewa air").

KK Minta dunk yang labih jelasnya ttg KAPPA, in indo yah kk, TQ

monyetjoget
06-02-09, 17:27
itu beneran ada kali bkn naruto doank
mitology jepang itu beneran
Masashi Kishimoto tuh ngambil Mytologhy itu buat bahan komik nya
googling aja lagi

kuphien
05-03-09, 13:54
gw mau minta info soal yagatarasu dong.
yang gw tau dia itu dewa gagak dan pembawa pesan amaterasu.

bisa minta info lengkap?

@atas2
Enma itu adalah nama dewa kematian jepang.
nama aslinya "ENMA-OH"

kalo yang di naruto cuman namaya aja yang enma.
kalo kaga percaya buka wiki aja.

Fuma_Nagato
06-03-09, 20:40
om kalo bisa tambahin tentan Seni beladari legendaris asal negeri matahari terbit itu dong
Seni beladari Ninja tentunya ama tokoh2 terkenalnya kaya Hattori Hanzo, legenda segel2 tangan pada ninja, dll

kuphien
07-03-09, 17:02
ninjutsu?

perasaan ada di wiki dah stece dasarnya.

[pshy]2ndhoam
15-03-09, 19:07
eh book cerita donk

masamune date
azai nagamasa

vedoyz
21-04-09, 19:39
klo certia tentang shanou yoshitsune(klo gk salah) ada yg tau?

gila cerita di atas keren2
cm sayang ada yg bahasa ingris
jd males baca

vedoyz
21-04-09, 19:41
Shinsengumi (Kanji: 新選組 atau 新撰組) adalah sebuah kesatuan polisi khusus pada masa keshogunan terakhir.

Latar Belakang Sejarah
Setelah Jepang membuka diri pada dunia Barat mengikuti kunjungan perwira AS Komodor Matthew Perry pada 1853, situasi politik secara bertahap menjadi makin keras. Negara terbagi menjadi beberapa garis pendapat politik; satu dari beberapa kelompok pemikiran ini (yang telah ada sejak kedatangan Perry) sonnō jōi: "Hormati Kaisar, Usir Orang Asing." Pengikut radikal dari ideologi ini mulai melakukan kegiatan pembunuhan dan kekerasan di Kyoto, ibukota kerajaan. Pada 1963, dalam usaha menjawab keadaan ini, Keshogunan Tokugawa membentuk Roshigumi (浪士組), satu kelompok yang terdiri dari 234 samurai tak bertuan (rōnin), dibawah komando hatamoto Matsudaira Tadatoshi dan pimpinan Kiyokawa Hachirō (seorang ronin dinamis dari Shonai). Misi formal kelompok adalah bertindak sebagai pelindung Tokugawa Iemochi, shogun ke-14, yang mempersiapkan diri untuk mengadakan perjalanan ke Kyoto.

Fakta Sejarah
Rōshigumi, sebagaimana dinyatakan di atas, dibentuk oleh rejim Tokugawa. Meski demikian, tujuan Kiyokawa Hachirō, yang diungkapkannya menyusul kedatangan kelompok itu di Kyoto, adalah untuk mengumpulkan rōnin untuk bekerja dengan imperialis. Sebagai jawaban, tigabelas anggota Rōshigumi menjadi tigabelas anggota pendiri Shinsengumi. Anggota lain yang setia pada pemerintahan Tokugawa kembali ke Edo dan membentuk Shinchōgumi 新徴組, yang mengikuti bentuk wilayah Shōnai.

Anggota Shinsengumi aslinya dikenal sebagai Miburō (壬生浪), artinya "ronin dari Mibu," Mibu adalah wilayah kumuh di pusat Kyoto di mana mereka ditempatkan. Kendatipun, reputasi Shinsengumi menjadi kusam dengan cepat, dan panggilan mereka kemudian berubah menjadi “Serigala Mibu" (壬生狼, sama pengucapannya). Shinsengumi bisda diartikan "Kesatuan Pilihan Baru" (Shinsen berarti “baru dipilih," sementara "gumi" diartikan sebagai “kelompok," "tim," atau "pasukan"). Komandan asli Shinsengumi adalah Serizawa Kamo, Kondō Isami, and Shinmi Nishiki. Awalnya, kelompok dibagi dalam tiga faksi utama: kelompok Serizawa, kelompok Kondo, kelompok Tonouchi (daftar anggota di bawah). Meski demikian, Tonouchi dan Iesato dibunuh tak lama setelah pembentukannya.

Faksi Serizawa:
Serizawa Kamo
Niimi Nishiki
Hirayama Gorou
Hirama Juusuke
Noguchi Kenji
Araya Shingorou
Saeki Matasaburou

Faksi Kondo:
Kondo Isami
Hijikata Toshizo
Inoue Genzaburō
Okita Souji
Nagakura Shinpachi
Saito Hajime
Harada Sanosuke
Todo Heisuke
Yamanami Keisuke

Faksi Tonouchi:
Tonouchi Yoshio
Iesato Tsuguo
Abiru Aisaburo
Negishi Yuuzan

Setelah hilangnya Tonouchi Yoshio dan faksi ketiganya, kelompok kemudian terdiri dari dua faksi: kelompok Mito Serizawa dan anggota Shiekan Kondō Isami, keduanya berpusat di lingkungan Mibu Kyoto. Kelompok menyerahkan sebuah surat ke klan Aizu memohon ijin ke polisi Kyoto, dan membalas para revolusioner yang mendukung kaisar melawan keshogunan Tokugawa. Permohonan mereka dikabulkan.

Pada 30 September (kalender bulan 18 Agustus), klan Chōshū dipaksa keluar dari dewan Kekaisaran oleh rejim Tokugawa, klan Aizu dan klan Satsuma. Semua anggota Mibu Rōshigumi dikirim untuk membantu Aizu dan membantu menghadang Chōshū dari dewan kekaisaran dengan mengawal gerbang-gerbangnya. Ini menyebabkan perpindahan kekuasaan di dunia politik di Kyoto, dari kekuatan ekstrem Chōshū yang anti-Tokugawa ke kekuatan Aizu yang pro-Tokugawa. Nama baru "Shinsengumi" disebutkan telah diberikan ke kelompok ini oleh Dewan Kekaisaran atau Matsudaira Katamori (daimyo klan Aizu) atas pekerjaan mereka dalam mengawal gerbang.

Musuh terbesar Shinsengumi adalah ronin samurai klan Mori dari Chōshū yang mendukung imperialis (dan kemudian, mantan sekutu Klan Shimazu dari Satsuma).

Ironisnya, tindakan gegabah Serizawa dan Shinmi, berimbas pada nama Shinsengumi, menyebabkan kelompok ini ditakuti di Kyoto ketika tugas mereka adalah untuk menjaga kedamaian. Pada 19 Oktober 1863, Shinmi Nishiki, yang diturunkan menjadi wakil komandan karena sebuah perkelahian dengan pegulat, dipaksa melakukan seppuku oleh Hijikata dan Yamanami. Kurang dari dua minggu kemudian, Serizawa dibunuh oleh faksi Kondō atas perintah Matsudaira Katamori.

Kasus Ikedaya Affair pada 1864, di mana mereka mencegah pembakaran Kyoto, membuat Shinsengumi terkenal dalam semalam; mereka mendapat banyak anggota baru.

Shinsengumi tetap setia ke Tokugawa Bakufu, dan meninggalkan Kyoto dengan damai di bawah pengawasan wakadoshiyori Nagai Naoyuki, tak lama setelah pengunduran diri Tokugawa Yoshinobu. Meski demikian, sebagaimana mereka ditempatkan sebagai kesatuan keamanan di Fushimi, mereka segara ikut ambil bagian dalam Perang Toba-Fushimi. Kemudian, ketika melanjutkan pertempuran di luar Edo, Isami Kondō tertangkap dan dipenggal oleh pemerintahan Meiji. Sekelompok anggota Shinsengumi di bawah Saitō Hajime bertempur dalam melindungi wilayah Aizu, dan banyak di antara mereka yang pergi ke wilayah utara di bawah Hijikata, bergabung dengan kesatuan dari Republik Ezo. Selama masa ini, Shinsengumi mampu mengembalikan kekuatanya, hingga mencapai angka di atas 100. Secara umum, kematian Toshizō Hijikata pada 20 Juni (kalender bulan 11 Mei) 1869 dilihat sebagai tanda berakhirnya Shinsengumi, meski ada sekelompok yang bertahan, di bawah Sōma Kazue, yang sebelumnya berada di bawah pengawasan Nagai Naoyuki di Benten-daiba, menyerah secara terpisah.

Sedikit dari anggota inti, seperti Nagakura Shinpachi, Saito Hajime, dan Shimada Kai, bertahan dari bubarnya kelompok. Anggota lainnya, seperti Takagi Teisaku, malah menjadi tokoh terkemuka di masyarakat.

Anggota-anggota Kelompok
Pada puncaknya, Shinsengumi memiliki sekitar 300 anggota. Mereka adalah golongan samurai pertama masa Tokugawa yang memperbolehkan mereka yang bukan berasal dari golongan samurai seperti petani dan pedagang untuk bergabung. Sebelumnya, Jepang memiliki system hierarki golongan yang ketat. Banyak yang bergabung dengan kelompok ini karena keinginan untuk menjadi samurai dan terlibat di dunia politik. Meski demikian, adalah anggapan yang salah bahwa sebagian besar anggota Shinsengumi berasal dari golongan bukan samurai. Dari 106 anggota Shinsengumi (dari total 302 anggota saat itu), terdiri atas 87 samurai, 8 petani, 3 pedagang, 3 dokter, 3 pendeta, dan 2 tukang kayu. Beberapa pemimpin, seperti Yamanami, Okita, Nagakura, dan Harada, terlahir sebagai samurai.

Susunan Shinsengumi setelah Ikedaya
Komandan: Kondō Isami, penerus keempat Tennen Rishin Ryū
Sekretaris Jenderal (Wakil Komandan): Yamanami Keisuke
Wakil Komandan: Hijikata Toshizō
Penasihat Militer: Ito Kashitarō
Kapten Pasukan:
Okita Sōji
Nagakura Shinpachi
Saitō Hajime
Matsubara Chūji
Takeda Kanryūsai
Inoue Genzaburō
Tani Sanjūrō
Tōdō Heisuke
Suzuki Mikisaburō
Harada Sanosuke
Mata-mata: Shimada Kai, Yamazaki Susumu

Peraturan Shinsengumi
Inti dari Peraturan Shinsengumi sebagian besar ditulis oleh Hijikata Toshizo. Intinya termasuk lima pasal, melarang tindakan sebagai berikut:
1. Menghindar dari nilai-nilai samurai (Bushido)
2. Meninggalkan Shinsengumi
3. Mengumpulkan uang sepihak
4. Ikut campur dalam urusan orang lain
5. Maju dalam pertarungan pribadi

Hukuman dari pelanggaran atas salah satu aturan ini adalah seppuku. Sebagai tambahan, Shinsengumi mempunyai aturan-aturan ini:
1. Jika pimpinan unit terluka di pertempuran, seluruh anggota unit harus bertempur dan mati di tempat.
2. Meski dipertempuran di mana tingkat kematiannya tinggi, tidak diperbolehkan untuk menarik jasad yang meninggal, kecuali jasad pimpinan unit.

Yang paling terkenal di antaranya adalah: "Jika seorang anggota Shinsengumi maju ke pertempuran melawan seorang asing, apakah sedang bertugas atau tidak, jika dia terluka dan tidak dapat membunuh musuhnya, membiarkan dia melarikan diri, meski hanya terluka di punggung, seppuku tetap diperintahkan."

Hijikata memaksa mereka untuk mengikuti aturan-aturan yang sangat keras untuk membuat kelompok menjiwai semangat bushido (atau samurai), dan untuk menciptakan ketakutan dalam kelompok sehingga mereka mau mematuhi perintah-perintah Hijikata and Kondo secara mutlak. Aturan-aturan ini adalah alasan utama mengapa mereka tumbuh menjadi sebuah kekuatan yang tangguh dan ditakuti, yang terdiri dari ratusan ahli ilmu pedang, masing-masing dibebani dengan sanksi resmi dan kesiapan untuk membunuh yang tak tergoyahkan.

Ada beberapa anggota yang dipaksa melakukan seppuku karena pelanggaran aturan, atau terbunuh karena menjadi mata-mata.

Seragam
Anggota Shinsengumi sangat mencolok dalam peperangan karena seragam mereka yang berbeda.mengikuti perintah dari kapten Shinsengumi Serizawa Kamo, seragam standar terdiri dari haori dan hakama di atas kimono, dengan tali putih yang disebut tasuki mengelilingi dada dan diikat di belakang. Fungsi tasuki adalah untuk mencegah lengan kimono dari menghalangi pergerakan tangan. Keunikan seragam yang paling utama adalah pada haori, yang berwarna asagiiro (浅葱色, umumnya biru muda, tapi bisa juga kuning muda). Lengan haori dihiasi dengan "garis-garis gunung putih," menghasilkan pakaian yang sangan cerah, sangat berbeda dengan yang umum coklat, hitam, dan abu-abu yang ditemukan pada pakaian pejuang. Di tengah pertempuran, seragam Shinsengumi menyediakan tidak hanya berarti memudahkan identifikasi, tapi juga merupakan ancaman yang mudah terlihat oleh musuh.




Sumber : MJ


Tengu

Tengu (天狗?) adalah makhluk dalam legenda Jepang. Salah satu Kami penunggu gunung, atau yōkai yang erat hubungannya dengan burung elang atau gagak. Pakaiannya mirip dengan pakaian pendeta yamabushi yang menempa diri di hutan dan gunung. Tengu memiliki hidung yang panjang, wajahnya merah, memiliki sepasang sayap, serta kuku kaki dan tangan yang sangat panjang. Tengu bisa terbang bebas di angkasa sambil membawa tongkat yang disebut kongōzue, pedang besar (tachi), dan kipas berbentuk daun (hauchiwa). Pekerjaannya menghalangi orang yang ingin mendalami agama Buddha.[1] Nama lainnya adalah Gehō-sama (外法様 tuan sihir?).

Dalam bahasa Jepang dikenal ungkapan Tengu ni naru yang berarti "sangat bangga dengan diri sendiri". Ungkapan ini kemungkinan berasal dari ungkapan "hana ga takai" (hidungnya tinggi).

Asal Usul

Tengu berhidung panjang seperti dikenal orang zaman sekarang merupakan hasil penggambaran orang pada abad pertengahan. Dalam cerita Konjaku Monogatari-shū, tengu digambarkan bisa berlari di udara, dan sebagai hantu berbentuk burung rajawali yang membuat orang kerasukan. Penggambaran tersebut diperkirakan mengambil model dari hantu Temma dalam konsep agama Buddha yang digambarkan berbadan manusia dan memiliki sepasang sayap.

Model awal tengu kemungkinan berubah pada paruh pertama zaman Muromachi. Dalam kumpulan cerita rakyat Otogizōshi terdapat cerita Tengu no Dairi (Istana Tengu) yang tokoh utamanya bernama Kurama Tengu. Selain itu, Ushiwakamaru dikabarkan menerima pelajaran seni pedang dari Tengu di Kuil Kurama. Dalam Hikayat Heike, tengu digambarkan seperti "Manusia tapi tidak seperti manusia, burung tapi tidak seperti burung, ****** tapi tidak seperti ******, tangan dan kakinya seperti tangan dan kaki manusia, wajahnya seperti ******, memiliki sayap di kanan kiri, dan bisa terbang."


Source Link : Tengu - Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia (http://id.wikipedia.org/wiki/Tengu)

sori dobel post

jd inget cerita samurai x

hehehe

BRB sewa samurai x

vedoyz
22-04-09, 14:46
setiap pembuat manga/anime jepang memiliki style masing"

untuk Rorouni Kenshin / Samurai X, klo nga salah itu memang pure 80%-99% berdasarkan kisah di jaman Meijin, ato yg lbh di kenal Restorasi Meijin....

dan memang sejak runtuh Shogun Tokugawa, para samurai pada masa Tokugawa di bubar kan di jaman Restorasi Meijin.... tp gw lupa tentang si Kenshin pernah gw baca tp lupa ada dmn... nanti gw search lg deh... :smile:

jgn blg kenshin jg beneran beneran ada
z z z

keren ya samurai2 jepang

andi msc
24-04-09, 21:03
punya ghak ceritanya takashi honda ama kenji maeda...

btw karakter fav. gw di sengoku basara...

Darkcolyte
27-04-09, 02:28
minta info tentang hantu2 yg di jepang donk..? ada yg punya ga? hanako, misalnya? terus.. entah namanya apa.. cewek yg lehernyai sa panjaaangg.. payung yg ada mata 1 kaki 1, dll..

Thx

silverjade
27-04-09, 08:47
jgn blg kenshin jg beneran beneran ada
z z z

keren ya samurai2 jepang

kl karakter kenshin si gtw bener ada apa ngga, tp kl istilah battosai si pembantai si emg bnr2 ada, prnh baca di animonster, haha...

vedoyz
27-04-09, 13:02
WOGH ada beneran toh si batosai si pembantai

ckckck mau liat muka nya g

rulez
01-05-09, 15:19
makanya gw dari terus terkagum" ama negara jepang

suatu saat gw pingin liburan ke jepang..

Blink_side
08-03-11, 11:49
ikut nyimak aja aq gan..
keknya seru...
hehe.

doubledoank
13-04-11, 15:19
menurut sejarah, anggota shinsengumi yang paling kuat itu Okita Souji, tapi ini orang juga mengidap TBC, sakit ini yang menghalangi dia mengeluarkan kemampuan berpedang dia yang sebenarnya

top 3 nya shinsengumi seh katanya begini

1 Okita Souji
2 Saito Hajime
3 Nagakura Shinpachi

kittypurry
15-09-11, 15:20
jepang memang gudang mitos yang keren dan ga ada abisnya,salut. Tapi indonesia sebenernya ga kalah banyak lho

IRONHEART
24-11-11, 14:20
ane juga demen sama kebudayaan jepang gan..
ijin baca yah