20 Desember 2012 - Part I
Sudah 2 hari sejak mimpi tentang cahaya tersebut, namun tidak ada petunjuk satupun yang menjelaskan hal itu. Sekarang aku berdiri dikamarku, bernafas pelan-pelan untuk persiapan ke kampus. Ingat 2 hari yang lalu aku dikejar-kejar 2 orang? yang aneh ? Sampai hari ini aku masih dikejar-kejar oleh mereka, kecuali saat aku didalam kelas. Aku masih bingung sampai sekarang, apa tujuan mereka mengejarku. Tapi urusan itu bisa ditunda lain kali, hari ini ada quiz yang akan diberikan dosen dan aku tidak boleh telat. Jam 12.40 aku berangkat ke kampus.
Cuaca hari ini cukup terik, namun tetap banyak yang berada di jalanan. Karena badai matahari sudah berlangsung cukup lama, kami yang hidup didaerah tropis juga sudah terbiasa dengan panas yang tidak normal ini. Sesaat aku melihat sekeliling, penasaran apakah mereka masih mengejarku atau tidak. Tapi sepertinya mereka tidak terlihat dimanapun. Sepertinya hari ini bakal jadi hari yang baik.
Tak lama kemudian aku sampai dikampus. Karena masih ada 20 menit lagi, aku berjalan sambil membaca buku yang menjadi bahan quiz nanti. Sesampainya dikelas, ternyata quiz belum dimulai. Kabarnya dosennya sedikit telat karena terjebak macet, yang artinya masih ada cukup waktu untuk membaca buku lagi.
"Hai..."
Aku menengok, ternyata Agnes.
"H-Hai Nes, A-ada apa?"
"Bisa ajarin aku rumus ini?"
"B-Boleh..."
Aku menjelaskan rumus yang dia tanyakan, cukup rumit memang. Sehingga tidak banyak yang mengerti rumus ini.
Agnes adalah seorang wanita tercantik dikelas (menurutku). Sudah lama aku menyukai dia, namun perasaan ini hanya bisa aku pendam dalam-dalam. Aku takut jika perasaanku ini tidak diterima olehnya, aku belum siap untuk ditolak. Dia juga berbeda kelas sosial denganku, karena dia merupakan anak dari seorang jendral bintang 4 dan aku hanya seorang anak dari pegawai kantor. Jadi aku tidak berharap untuk berpacaran dengan anak seorang jendral. Walaupun begitu cukup sering aku berbicara dengannya.
"G-gimana Nes? Udah ngerti blom?"
"Udah ngerti nih. Thanks yah Ben.."
"Sama-sama"
Yak, hari ini benar-benar hari yang baik. Selain tidak dikejar-kejar sama 2 makhluk menyebalkan dan sekarang aku berbicara dengan Agnes. Tak lama kemudian dosen membuka pintu dan suasana menjadi hening tak bersuara. Aku yakin mereka semua tegang karena quiz kali ini boleh dibilang cukup sulit untuk mereka. Setidaknya, tidak terlalu sulit untukku. Saat mengerjakan soal aku merasa lega, karena secara kebetulan soal-soal yang diberikan dapet kumengerti seluruhnya. Tapi sepertinya teman-temanku mengalami kesulitan. Ada beberapa yang saling berbisik-bisik, mungkin untuk meminta jawaban. Kira-kira 1 jam kemudian quiz selesai, begitu juga dengan kuliah hari ini.
Sekarang jam setengah 3 siang. Hari ini aku berencana pergi keMall untuk membeli peralatan elektronik. Akhir-akhir ini dikota ini sering mengalami mati lampu, apalagi senter yang aku miliki sudah rusak. Akupun kembali kekost untuk mengambil motor. Sepertinya Hexair sudah mau habis, sekalian isi deh. Jarak Mall dari kost ku lumayan jauh, kira-kira 5 kali jarak kost ku menuju kampus. Selama perjalanan aku kembali memikirkan dua makhluk itu. Postur tubuhnya benar-benar mirip dengan manusia namun kalau dilihat dari pakaian dan kemampuan transparannya sepertinya mereka bukan datang dari era ini. Tapi kenapa aku merasa mereka terasa tidak asing, padahal aku tidak pernah melihat mereka seumur hidupku.
TIIINNNNNN!!!
Suara klakson mobil membuyarkan lamunanku. Ternyata aku secara tidak sadar sudah sampai diMall dan sedang menuju tempat parkir.
Mall of Jakarta, itulah nama mall ini. Mall ini dibangun 2 tahun yang lalu oleh seorang pengusaha properti terkemuka. Mall ini cukup besar, sekitar 2-3 kali lebih besar dari kampusku, gedungnya tidak tinggi tapi sangat luas. Parkir motor dan parkir mobil berada disisi yang berbeda. Parkir motor berada dibelakang mall, cukup jauh dari jalan utama. Selesai memarkirkan motorku, aku berjalan menuju pusat elektronik yang ada diMall ini. Hari ini kondisi Mall cukup sepi, namun sepertinya jumlah satpam lebih banyak dari biasanya. Dan ada juga orang-orang yang berpakaian seperti agen rahasia yang ada difilm-film aksi. Tapi aku tetap mengacuhkannya dan berjalan dengan santai menuju pusat elektronik.
Aku tak percaya hari ini aku beruntung 3 kali, aku bertemu dengan Agnes lagi. Dia sedang melihat-lihat televisi bersama dengan... kedua orang tuanya. Sepertinya keberuntungan tidak terjadi 3 kali untukku. Tiba-tiba dia melihat kesini dan menghampiriku.
"Hai Ben, kebetulan sekali kita bertemu disini. Lagi ngapain ?"
"H-Hai Nes, aku sedang mencari senter nih. Soalnya senterku sebelumnya sudah rusak."
"K-Kamu sendiri sedang apa disini ?"
"Aku hanya menemani ayahku untuk makan malam bersama teman-temannya, yuk aku kenalin ke orang tuaku."
"Err. T-Tidak apa-apa nih? Sepertinya ayah kamu kurang senang melihatku"
"Tidak apa-apa kok." Katanya sambil menarikku.
Aku ditariknya menuju orang tuanya berada. Sesampainya disana aku merasa diriku gugup, selain karena perbedaan status sosial yang kami miliki dan juga mereka adalah orang tua dari orang yang aku sukai. Kemudian aku melihat wajah mereka, tak kusangka mereka menatapku dengan normal tanpa tatapan yang merendahkan.
"Kamu temannya Agnes yah?"
"..."
"Halo?"
"..."
"Permisi?"
"Ah.. M-Maaf om, tante. Saya agak terkejut."
"Hahaha..., kebanyakan orang mengatakan itu saat melihat wajah saya dibanding sikap saya. Ngomong-ngomong kamu temannya Agnes yah?"
"I-Iya om."
"Sepertinya kamu anak yang baik. Ya sudah, kami mau makan malam dahulu di Hot Spring Dimsum. Sampai jumpa."
"Sampai jumpa."
Untunglah perlakuan mereka tidak seburuk dugaanku.Ya sudahlah, aku kembali mencari senter yang cocok untukku. Setelah mencari beberapa lama, aku memutuskan untuk membeli senter bertenaga solar dan baterai. Setelah membayar akupun berencana untuk pulang. Namun aku memperhatikan satpam dan orang yang mirip agen rahasia tadi terlihat panik. Sepertinya ada sesuatu terjadi, namun semuanya terlihat baik-baik saja.
DHUARR!!!
Terdengar ledakan dari arah luar yang menyebabkan sebagian dinding retak.
DHUARR!!! DHUARR!!!
Terdengar lagi ledakan dari arah luar. Perasaanku tidak enak, suara ledakan tadi terdengar seperti ledakan ***. Untung saja aku dekat dengan pintu keluar, namun tiba-tiba aku teringat dengan Agnes. Kuurungkan niatku untuk lari keluar dan berlari menuju ke Hot Spring Dimsum.
----------------------------------------------------------------------------------------------
Hexair : Air Hexagonal
Biasanya bentuk antar molekul air irregular. Namun air hexagonal memiliki bentuk antar molekul yang baik. Sehingga lebih jernih dan lebih bersih dibanding air biasa. Semakin bersih, maka mesin lebih bertahan lama.
Perbandingan cerita ini dengan dunia nyata adalah
Premium : Air PAM
Pertamax : Air Minum
Pertamax Plus : Air Hexagonal
Share This Thread