Page 1 of 3 123 LastLast
Results 1 to 15 of 36
http://idgs.in/155866
  1. #1

    Join Date
    Nov 2008
    Posts
    7
    Points
    8.80
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default Pentingkah jika Perawan?

    Ini saya dapat dari forum yg saya ikuti mengenai kesehatan dan mempertanyakan tentang keperawanan.


    MENJUAL KEPERAWANAN

    Mengharukan sekali ......

    From : Arthur

    Ada yg kurang setuju dengan artikel ini??????

    Wanita itu berjalan agak ragu memasuki hotel berbintang lima . Sang petugas satpam yang berdiri di samping pintu hotel menangkap kecurigaan pada wanita itu. Tapi dia hanya memandang saja dengan awas ke arah langkah wanita itu yang kemudian mengambil tempat duduk di lounge yang agak di pojok.
    Petugas satpam itu memperhatikan sekian lama, ada sesuatu yang harus dicurigainya terhadap wanita itu. Karena dua kali waiter mendatanginya tapi, wanita itu hanya menggelengkan kepala. Mejanya masih kosong. Tak ada yang dipesan. Lantas untuk apa wanita itu duduk seorang diri. Adakah seseorang yang sedang ditunggunya.
    Petugas satpam itu mulai berpikir bahwa wanita itu bukanlah tipe wanita nakal yang biasa mencari mangsa di hotel ini. Usianya nampak belum terlalu dewasa. Tapi tak bisa dibilang anak-anak. Sekitar usia remaja yang tengah beranjak dewasa.
    Setelah sekian lama, akhirnya memaksa petugas satpam itu untuk mendekati meja wanita itu dan bertanya:
    '' Maaf, nona ... Apakah anda sedang menunggu seseorang? "
    '' Tidak! '' Jawab wanita itu sambil mengalihkan wajahnya ke tempat lain.
    '' Lantas untuk apa anda duduk di sini?"
    '' Apakah tidak boleh? '' Wanita itu mulai memandang ke arah sang petugas satpam..
    '' Maaf, Nona. Ini tempat berkelas dan hanya diperuntukan bagi orang yang ingin menikmati layanan kami.''
    '' Maksud, bapak? "
    '' Anda harus memesan sesuatu untuk bisa duduk disini ''
    '' Nanti saya akan pesan setelah saya ada uang. Tapi sekarang, izinkanlah saya duduk di sini untuk sesuatu yang akan saya jual '' Kata wanita itu dengan suara lambat.
    '' Jual? Apakah anda menjual sesuatu di sini? '' Petugas satpam itu memperhatikan wanita itu.
    Tak nampak ada barang yang akan dijual. Mungkin wanita ini adalah pramuniaga yang hanya membawa brosur.
    '' Ok, lah. Apapun yang akan anda jual, ini bukanlah tempat untuk berjualan. Mohon mengerti. ''
    '' Saya ingin menjual diri saya, '' Kata wanita itu dengan tegas sambil menatap dalam-dalam kearah petugas satpam itu.
    Petugas satpam itu terkesima sambil melihat ke kiri dan ke kanan.
    '' Mari ikut saya, '' Kata petugas satpam itu memberikan isyarat dengan tangannya.
    Wanita itu menangkap sesuatu tindakan kooperativ karena ada secuil senyum di wajah petugas satpam itu. Tanpa ragu wanita itu melangkah mengikuti petugas satpam itu.
    Di koridor hotel itu terdapat kursi yang hanya untuk satu orang. Di sebelahnya ada telepon antar ruangan yang tersedia khusus bagi pengunjung yang ingin menghubungi penghuni kamar di hotel ini. Di tempat inilah deal berlangsung.
    '' Apakah anda serius? ''
    '' Saya serius '' Jawab wanita itu tegas.
    '' Berapa tarif yang anda minta? ''
    '' Setinggi-tingginya. .' '
    '' Mengapa?" Petugas satpam itu terkejut sambil menatap wanita itu.
    '' Saya masih perawan ''
    '' Perawan? ''
    Sekarang petugas satpam itu benar-benar terperanjat. Tapi wajahnya berseri. Peluang emas untuk mendapatkan rezeki berlebih hari ini.. Pikirnya
    '' Bagaimana saya tahu anda masih perawan?''
    '' Gampang sekali. Semua pria dewasa tahu membedakan mana perawan dan mana
    bukan.. Ya kan ...''
    '' Kalau tidak terbukti? "
    '' Tidak usah bayar ...''
    '' Baiklah ...'' Petugas satpam itu menghela napas. Kemudian melirik ke kiri dan ke kanan.
    '' Saya akan membantu mendapatkan pria kaya yang ingin membeli keperawanan
    anda. ''
    '' Cobalah. ''
    '' Berapa tarif yang diminta? ''
    '' Setinggi-tingginya. ''
    '' Berapa? ''
    '' Setinggi-tingginya. Saya tidak tahu berapa? ''
    '' Baiklah. Saya akan tawarkan kepada tamu hotel ini. Tunggu sebentar ya.''
    Petugas satpam itu berlalu dari hadapan wanita itu.
    Tak berapa lama kemudian, petugas satpam itu datang lagi dengan wajah cerah.
    '' Saya sudah dapatkan seorang penawar. Dia minta Rp. 5 juta. Bagaimana?''
    '' Tidak adakah yang lebih tinggi? ''
    '' Ini termasuk yang tertinggi, '' Petugas satpam itu mencoba meyakinkan.
    '' Saya ingin yang lebih tinggi...''
    '' Baiklah. Tunggu disini ...'' Petugas satpam itu berlalu.
    Tak berapa lama petugas satpam itu datang lagi dengan wajah lebih berseri.
    '' Saya dapatkan harga yang lebih tinggi. Rp. 6 juta rupiah. Bagaimana? ''
    '' Tidak adakah yang lebih tinggi? ''
    '' Nona, ini harga sangat pantas untuk anda. Cobalah bayangkan, bila anda diperkosa oleh pria, anda tidak akan mendapatkan apa apa. Atau andai perawan anda diambil oleh pacar anda, andapun tidak akan mendapatkan apa apa, kecuali janji. Dengan uang Rp. 6 juta anda akan menikmati layanan hotel berbintang untuk semalam dan keesokan paginya anda bisa melupakan semuanya dengan membawa uang banyak. Dan lagi, anda juga telah berbuat baik terhadap saya. Karena saya akan mendapatkan komisi dari transaksi ini dari tamu hotel. Adilkan. Kita sama-sama butuh ... ''
    '' Saya ingin tawaran tertinggi ... '' Jawab wanita itu, tanpa peduli dengan celoteh petugas satpam itu.
    Petugas satpam itu terdiam. Namun tidak kehilangan semangat.
    '' Baiklah, saya akan carikan tamu lainnya. Tapi sebaiknya anda ikut saya.
    Tolong kancing baju anda disingkapkan sedikit.
    Agar ada sesuatu yang memancing mata orang untuk membeli. '' Kata petugas satpam itu dengan agak kesal.
    Wanita itu tak peduli dengan saran petugas satpam itu tapi tetap mengikuti langkah petugas satpam itu memasuki lift.
    Pintu kamar hotel itu terbuka. Dari dalam nampak pria bermata sipit agak berumur tersenyum menatap mereka berdua.
    '' Ini yang saya maksud, tuan. Apakah tuan berminat? " Kata petugas satpam itu dengan sopan.
    Pria bermata sipit itu menatap dengan seksama ke sekujur tubuh wanita itu...
    '' Berapa? '' Tanya pria itu kepada Wanita itu.
    '' Setinggi-tingginya '' Jawab wanita itu dengan tegas.
    '' Berapa harga tertinggi yang sudah ditawar orang? '' Kata pria itu kepada sang petugas satpam.
    '' Rp.. 6 juta, tuan ''
    '' Kalau begitu saya berani dengan harga Rp. 7 juta untuk semalam. ''
    Wanita itu terdiam.
    Petugas satpam itu memandang ke arah wanita itu dan berharap ada jawaban bagus dari wanita itu.
    '' Bagaimana? '' tanya pria itu.
    ''Saya ingin lebih tinggi lagi ...'' Kata wanita itu.
    Petugas satpam itu tersenyum kecut.
    '' Bawa pergi wanita ini. '' Kata pria itu kepada petugas satpam sambil menutup pintu kamar dengan keras.
    '' Nona, anda telah membuat saya kesal. Apakah anda benar benar ingin menjual? ''
    '' Tentu! ''
    '' Kalau begitu mengapa anda menolak harga tertinggi itu ... ''
    '' Saya minta yang lebih tinggi lagi ...''
    Petugas satpam itu menghela napas panjang. Seakan menahan emosi. Dia pun tak ingin kesempatan ini hilang.
    Dicobanya untuk tetap membuat wanita itu merasa nyaman bersamanya.
    '' Kalau begitu, kamu tunggu di tempat tadi saja, ya. Saya akan mencoba mencari penawar yang lainnya. ''
    Di lobi hotel, petugas satpam itu berusaha memandang satu per satu pria yang ada. Berusaha mencari langganan yang biasa memesan wanita melaluinya.
    Sudah sekian lama, tak ada yang nampak dikenalnya. Namun, tak begitu jauh dari
    hadapannya ada seorang pria yang sedang berbicara lewat telepon genggamnya.
    '' Bukankah kemarin saya sudah kasih kamu uang 25 juta Rupiah.
    Apakah itu tidak cukup? " Terdengar suara pria itu berbicara.
    Wajah pria itu nampak masam seketika
    '' Datanglah kemari. Saya tunggu. Saya kangen kamu. Kan sudah seminggu lebih kita engga ketemu, ya sayang?! ''
    Kini petugas satpam itu tahu, bahwa pria itu sedang berbicara dengan wanita.
    Kemudian, dilihatnya, pria itu menutup teleponnya. Ada kekesalan di wajah pria itu.
    Dengan tenang, petugas satpam itu berkata kepada Pria itu: '' Pak, apakah anda butuh wanita ... ??? ''
    Pria itu menatap sekilas kearah petugas satpam dan kemudian memalingkan wajahnya.
    '' Ada wanita yang duduk disana, '' Petugas satpam itu menujuk kearah wanita tadi.
    Petugas satpam itu tak kehilangan akal untuk memanfaatkan peluang ini.
    "Dia masih perawan..''
    Pria itu mendekati petugas satpam itu.
    Wajah mereka hanya berjarak setengah meter. '' Benarkah itu? ''
    '' Benar, pak. ''
    '' Kalau begitu kenalkan saya dengan wanita itu ... ''
    '' Dengan senang hati. Tapi, pak ...Wanita itu minta harga setinggi tingginya.''
    '' Saya tidak peduli ... '' Pria itu menjawab dengan tegas.
    Pria itu menyalami hangat wanita itu.
    '' Bapak ini siap membayar berapapun yang kamu minta. Nah, sekarang
    seriuslah ....'' Kata petugas satpam itu dengan nada kesal.
    '' Mari kita bicara di kamar saja.'' Kata pria itu sambil menyisipkan uang kepada petugas satpam itu.
    Wanita itu mengikuti pria itu menuju kamarnya.
    Di dalam kamar ...
    '' Beritahu berapa harga yang kamu minta? ''
    '' Seharga untuk kesembuhan ibu saya dari penyakit ''
    '' Maksud kamu? ''
    '' Saya ingin menjual satu satunya harta dan kehormatan saya untuk kesembuhan ibu saya. Itulah cara saya berterima kasih .... ''
    '' Hanya itu ...''
    '' Ya ...! ''
    Pria itu memperhatikan wajah wanita itu. Nampak terlalu muda untuk menjual kehormatannya. Wanita ini tidak menjual cintanya. Tidak pula menjual penderitaannya. Tidak! Dia hanya ingin tampil sebagai petarung gagah berani di tengah kehidupan sosial yang tak lagi gratis. Pria ini sadar, bahwa di hadapannya ada sesuatu kehormatan yang tak ternilai. Melebihi dari kehormatan sebuah perawan bagi wanita. Yaitu keteguhan untuk sebuah pengorbanan tanpa ada rasa sesal. Wanta ini tidak melawan gelombang laut
    melainkan ikut kemana gelombang membawa dia pergi. Ada kepasrahan diatas
    keyakinan tak tertandingi. Bahwa kehormatan akan selalu bernilai dan dibeli oleh orang terhormat pula dengan cara-cara terhormat.
    '' Siapa nama kamu? ''
    '' Itu tidak penting. Sebutkanlah harga yang bisa bapak bayar ... '' Kata wanita itu
    '' Saya tak bisa menyebutkan harganya. Karena kamu bukanlah sesuatu yang pantas ditawar. ''
    ''Kalau begitu, tidak ada kesepakatan! ''
    '' Ada ! " Kata pria itu seketika.
    '' Sebutkan! ''
    '' Saya membayar keberanianmu. Itulah yang dapat saya beli dari kamu.
    Terimalah uang ini.
    Jumlahnya lebih dari cukup untuk membawa ibumu ke rumah sakit.
    Dan sekarang pulanglah ... '' Kata pria itu sambil menyerahkan uang dari dalam tas kerjanya.
    '' Saya tidak mengerti ...''
    '' Selama ini saya selalu memanjakan istri simpanan saya. Dia menikmati semua pemberian saya tapi dia tak pernah berterima kasih. Selalu memeras. Sekali saya memberi maka selamanya dia selalu meminta. Tapi hari ini, saya bisa membeli rasa terima kasih dari seorang wanita yang gagah berani untuk berkorban bagi orang tuanya. Ini suatu kehormatan yang tak ada nilainya bila saya bisa membayar ...''
    '' Dan, apakah bapak ikhlas...? ''
    '' Apakah uang itu kurang? ''
    '' Lebih dari cukup, pak ... ''
    '' Sebelum kamu pergi, boleh saya bertanya satu hal? ''
    '' Silahkan ...''
    '' Mengapa kamu begitu beraninya ... ''
    '' Siapa bilang saya berani. Saya takut pak ...
    Tapi lebih dari seminggu saya berupaya mendapatkan cara untuk membawa ibu saya ke rumah sakit dan semuanya gagal.
    Ketika saya mengambil keputusan untuk menjual kehormatan saya maka itu bukanlah karena dorongan nafsu.
    Bukan pula pertimbangan akal saya yang `bodoh` ... Saya hanya bersikap dan berbuat untuk sebuah keyakinan ... ''
    '' Keyakinan apa? ''
    '' Jika kita ikhlas berkorban untuk ibu atau siapa saja, maka Tuhan lah yang akan menjaga kehormatan kita ... '' Wanita itu kemudian melangkah keluar kamar.
    Sebelum sampai di pintu wanita itu berkata:
    '' Lantas apa yang bapak dapat dari membeli ini ... ''
    '' Kesadaran... ''.. . .

    Di sebuah rumah di pemukiman kumuh. Seorang ibu yang sedang terbaring sakit dikejutkan oleh dekapan hangat anaknya.
    '' Kamu sudah pulang, nak ''
    '' Ya, bu ... ''
    '' Kemana saja kamu, nak ... ???''
    '' Menjual sesuatu, bu ... ''
    '' Apa yang kamu jual?'' Ibu itu menampakkan wajah keheranan. Tapi wanita muda itu hanya tersenyum ...
    Hidup sebagai yatim lagi miskin terlalu sia-sia untuk diratapi di tengah kehidupan yang serba pongah ini. Di tengah situasi yang tak ada lagi yang gratis. Semua orang berdagang. Membeli dan menjual adalah keseharian yang tak bisa dielakan. Tapi Tuhan selalu memberi tanpa pamrih, tanpa perhitungan....
    '' Kini saatnya ibu untuk berobat ... ''
    Digendongnya ibunya dari pembaringan, sambil berkata: '' Tuhan telah membeli yang saya jual... ''.
    Taksi yang tadi ditumpanginya dari hotel masih setia menunggu di depan rumahnya. Dimasukannya ibunya ke dalam taksi dengan hati-hati dan berkata kepada supir taksi: '' Antar kami kerumah sakit ...''
    Sallam,


    Di copy dari forum di www.medisiana.com




  2. Hot Ad
  3. #2
    flame_madoka's Avatar
    Join Date
    May 2007
    Location
    Holland
    Posts
    5,341
    Points
    5,795.39
    Thanks: 2 / 31 / 13

    Default

    Nice Story Mengaharukan Sekali

    Tapi Lebih Baik kalau dipindahkan ke bagian Menulis aja .......

  4. #3
    masterferdinand's Avatar
    Join Date
    Feb 2007
    Location
    bekasi
    Posts
    362
    Points
    543.00
    Thanks: 0 / 1 / 1

    Default

    ceritanya mengharukan banget T_T

  5. #4
    phe_cuntoro's Avatar
    Join Date
    Aug 2007
    Location
    --- Surga Dunia ----
    Posts
    561
    Points
    746.80
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    ya mengharukan ..
    tapi ni ga terlalu nyambung dengan kesehatan ...peace...^_^

  6. #5
    Mlg-Gori's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Malang Panas !
    Posts
    2,782
    Points
    4,908.06
    Thanks: 40 / 18 / 16

    Default

    Nice STORY.. Brb Simpan ..

    Thx.

  7. #6
    Veronica's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    SepHia,LaurenCIa,ChangYang,Libi town
    Posts
    4,598
    Points
    5,436.48
    Thanks: 16 / 24 / 18

    Default

    Kata-kata yg bagus
    '' Jika kita ikhlas berkorban untuk ibu atau siapa saja, maka Tuhan lah yang akan menjaga kehormatan kita ... ''
    btw,ini Cerita nyata?atau hanya karangan
    “ Being Nerazzurri is like riding a motorbike: adrenaline and desire to win everything. ” - Valentino Rossi

  8. #7
    SBY-pOpOLOnG's Avatar
    Join Date
    Mar 2008
    Location
    ¤ • 泗水 • ¤
    Posts
    27,058
    Points
    3,087.31
    Thanks: 756 / 871 / 669

    Default

    wew.... Y___Y

    luarrrrr biasa mengharukan....................~

    tp klo saya menjawab pertanyaan yg d lontarkan menurut judul nya

    "ku mencintai mu skrg dan apa adanya.... masa lalu buat pelajaran untuk merubah masa depan mu"
    OFFICIAL PENSI DOTA 1 IDGS - MOVE ON DOTA 2

  9. #8
    d_uzz's Avatar
    Join Date
    Jul 2007
    Location
    UnderGround..
    Posts
    1,115
    Points
    1,337.70
    Thanks: 31 / 11 / 11

    Default



    sungguh mengharukan dan menyentuh hati..

    mudah2an kita semua bisa mengambil hikmahnya
    OYE!

  10. #9
    Embe_Cupu's Avatar
    Join Date
    Jul 2007
    Location
    I live in where where
    Posts
    936
    Points
    1,122.70
    Thanks: 0 / 2 / 2

    Default

    dalem bgd ini story

    terharuu....

    hikzz...

  11. #10

    Join Date
    Jan 2009
    Posts
    19
    Points
    25.90
    Thanks: 1 / 0 / 0

    Default

    wahh.... keyakinan wanita itu tinggi amat...

  12. #11
    mahar_6743's Avatar
    Join Date
    Jun 2007
    Location
    SOLO - TEGAL - USA
    Posts
    809
    Points
    897.00
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    hmmphh. kckckckck

  13. #12
    Black Zero's Avatar
    Join Date
    Jun 2008
    Location
    Jakarta
    Posts
    6,985
    Points
    7,682.70
    Thanks: 8 / 7 / 7

    Default

    jeezzz ceritanya bagus banget.... -_- jarang2 ada yang bisa bikin cerita bagus kek gini..,.

  14. #13
    Embe_Cupu's Avatar
    Join Date
    Jul 2007
    Location
    I live in where where
    Posts
    936
    Points
    1,122.70
    Thanks: 0 / 2 / 2

    Default

    keren bgd ne story . .

    jadi pengen baca trus

    huahaaaaaahikz T_T

  15. #14
    3agl3one's Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Posts
    2,594
    Points
    761.00
    Thanks: 68 / 30 / 14

    Default

    so sad
    bener2 sebuah harga yang tak ternilai dari ketulusan dan keberanian...
    1 kata yang sangat2 gw suka:
    Jika kita ikhlas berkorban untuk ibu atau siapa saja, maka Tuhan lah yang akan menjaga kehormatan kita ...

  16. #15
    True_Thunder's Avatar
    Join Date
    Jul 2007
    Location
    PertiGa'an Deket SMP Kha-ShoeS
    Posts
    521
    Points
    677.90
    Thanks: 1 / 1 / 1

    Default

    Ada yang ngerasa g ?

    kayaknya ini cerita diangkat dari fiLM indonesia yg terkenal " VIRGIN"

Page 1 of 3 123 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •