Originally Posted by
dragon_killer
Byk orang sering salah paham antara Ratu Kidul dgn Nyi Roro Kidul
Ratu Kidul merupakan pimpinan/ Raja untuk Kerajaan di Samudra Hindia....
dan dia memiliki banyak patih/ pembantu...dan di tiap daerah di Jawa (bag. Selatan) memiliki byk karakter ttg para patih tsb. Ada yg menyebut Nyi Roro, Nyi Blorong, dll. Sedangkan untuk pesisir P. Jawa bag. Utara (termasuk penduduk di p.kalimantan/sulawesi wilayah selatan) ada Ratu .. patihnya ada yg bernama Nyi Blorok dll(wa lupa), yg jg memiliki byk patih.
Di yogyakarta....
ntah itu mitos/ legenda.... (percaya/ tidak)
Yg sering melakukan kontak batin dgn para Pemimpin Kerajaan/Kraton di P. Jawa adalah Ratu Kidul, sedangkan yg sering kontak dgn manusia biasa, adalah para patih nya.
Sehingga di setiap kerajaan/keraton di P.Jawa, sll ada ruangan/bangunan khusus u/ kontak2 tsb. Bukan hanya keraton yg memiliki ruangan khusus, ttp banyak jg bangunan2 yg skrg ada, ntah itu Hotel, kantor pemerintahan, terutama di wilayah pesisir pantai utara&selatan dll, jg memiliki ruangan yg dikhususkan, walaupun ntah yg datang itu sosok Sang Ratu, ato para patihnya.
Byk orang2 yg mencoba menggambarkan sosok Ratu tsb. Termasuk para pelukis, yg menggunakan kekuatan supra & berbagai tirakat/ syarat. Dan yg muncul (p'caya/tidak) tiap2 pelukis dr berbagai daerah & waktu yg berbeda.. memiliki gambaran yg sama. Walaupun scr nalar pd masa nya, tdk ada komunikasi/ transportasi yg cepat spt masa kini.
Bila kita perhatikan, wajah2 Ratu Kidul itu semua mirip2, walaupun digambarkan dlm berbagai kegiatan. Ntah sdg mengendarai kereta kencana, ato sdg berjalan di permukaan laut, ato sdg duduk di singgasana kerajaan dll.
Saya mencoba menggambarkan hubungan para Raja Keraton....dgn sang Ratu..
Dari berbagai bacaan/ literatur/ kisah yg beredar. Sang Raja berusaha menyeimbangkan hubungan yg dikenal sbg trimurti.
Hubungan keatas (adalah dgn Sang Pencipta/Tuhan/ Allah), sehingga bnyk gelar para Raja2 Keraton yg bila diartikan adalah pengabdi kpd Sang Pencipta. Sehingga para Raja dlm berbicara/bertindak berusaha berhati2, krn merupakan panutan warganya.
Sedangkan hubungan yg Kedua adalah menyeimbangkan dengan Alam (termasuk didalam nya adalah mahluk gaib yg jg ciptaan Sang Pencipta), dlm arti, para Raja mendudukkan alam ini sama spt manusia (hubungan antara Utara-Selatan-Barat-Timur; Air-Api-Udara-Tanah), Kl di **** sering disebut Hongsui... Alam akan memberikan hal2 yg baik, bila perlakukan mereka dgn baik. Jd kalo kita butuh kayu, ambillah secukupnya, butuh tanah, ambillah secukupnya, ambil mineral/barang tambang ambil seperlunya. (Sehingga jarang kita mendengar daerah2 di sekitar Keraton sering mengalami musibah)apalagi rutin setiap tahun. & bila itu terjadi musibah, biasanya para Raja melakukan kegiatan mawas diri/ merenung (bertapa/ tirakat), u/ mengetahui apa penyebab dr musibah tsb, & berusaha memperbaiki alamnya (kl sekarang kita yg menyalahkan alam, bukannya kita mencari penyebabnya). Dan ini pernah menjadi berita, saat kasus gempa yg muncul, kasus merapi, kebakaran di lereng gunung Lawu-Merbabu dll hanya muncul sesekali & sangat jarang terjadi (tdk setiap tahun muncul).
Nah hubungan dgn alam inilah muncul berbagai legenda/ mitos. Mulai dari Penjaga Gunung, Penjaga Hutan, Penjaga Danau, Penjaga Laut, Penjaga Tanaman (Dewi Sri) dll.
Dan hubungan yg terakhir, adalah hubungan sbg sesama manusia. Raja menganggap manusia itu adalah sama, krn sama2 diciptakan Sang Pencipta/ Tuhan. Yg membedakan & memunculkan strata/ jabatan manusia adalah manusia itu sendiri. Sedangkan status Raja yg dipegang itu, hanyalah merupakan simbolis sbg pimpinan tertinggi, agar keseimbangan hukum yg berlaku di muka bumi ini terwujud (ntah hukum Sang Pencipta/berupa ajaran2 agama, hukum alam, & hukum yg diciptakan manusia).
Termasuk adanya Ratu Kidul sbg Raja di wilayah selatan p.jawa.
Sebenarnya amat sangat banyak literatur mengenai sosok Ratu Kidul, termasuk yg digambarkan oleh WIKIPEDIA (msh sangat sederhana).
Nah begitulah apa yg disebut sbg Ratu Kidul. Oh ya ada tambahan, menurut mitos pula, Ratu Kidul akan mengirimkan patih nya, bila daerah tsb akan mengalami musibah. Spt cerita ttg gempa yg terjadi di Yogyakarta. Saat itu sudah ada patih yg diutus, ttp beberapa paranormal salah membaca berita yg dikirim krn orang sdh tll percaya dgn teknologi buatan manusia (analisa BMG) tdk membaca tanda2 Alam. Yaitu mengenai musibah yg muncul berasal dr utara (Gn. Merapi - saat itu Gn.Merapi jg sdg bergejola) shg semua orang konsentrasi na ke Gn. Merapi tetapi Mbah Maridjan sbg utusan Raja untuk menjaga wilayah Gn Merapi berkeyakinan Gn.Merapi tdk bermasalah (membaca dr alam, c/o bila akan meletus semua binatang dr lereng akan turun ke bawah, kondisi tanah bl kita tidur dipermukaan tanah memiliki panas yg berbeda termasuk mgkn membaca dr dunia gaib/wangsit dll )shg tdk mau mengungsi termasuk sang Sultan jg tdk memaksa warga merapi u/ mengungsi (ttp yg memaksa adalah badan BMG berdasarkan teknologi membaca amplitudo bekerjasama dgn Pemda), ttp ternyata yg muncul musibah dr selatan. Sebenarnya orang2 di selatan sdh bs membaca dr alam (c/o angin yg tdk bergerak shg udara di sekitar gempa terasa panas, bila tanda dari laut/air; tdk ada ikan yg bs ditangkap & ini pernah dikeluhkan nelayan selatan jawa sblm gempa, kemudian ada beberapa orang2 tertentu yg terbiasa tidur di permukaan tanah mendengarkan di bawah tanah spt ada suara gemuruh, menjelang gempa banyak binatang yg bingung/ gelisah, permukaan air danau bergejolak dlsb).
Share This Thread