Results 1 to 8 of 8
http://idgs.in/461456
  1. #1
    Dont's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Location
    Ritter
    Posts
    23,321
    Points
    35,991.56
    Thanks: 248 / 957 / 799

    Default Sejarah Barcode dan cara membaca Barcode


    Barcode adalah susunan garis cetak vertikal hitam putih dengan lebar berbeda untuk menyimpan data-data spesifik seperti kode produksi, nomor identitas, dll sehingga sistem komputer dapat mengidentifikasi dengan mudah, informasi yang dikodekan dalam barcode.

    Dewasa ini barcode dapat dijumpai dimana-mana. Coba ambilah sebuah produk di supermarket terdekat, dan periksa apakah terdapat banyak garis hitam vertikal warna hitam yang saling berdekatan. Itulah yang disebut barcode. Di dalam barcode tersebut terdapat informasi (umumnya berupa angka). Angka tersebut biasanya juga tercantum di bawah barcode tersebut.

    Mungkin anda bertanya, kalau sudah ada kode angka, mengapa masih diperlukan barcode? Jawabnya adalah bagi alat (atau komputer) lebih mudah membaca sesuatu yang bersifat digital daripada angka yang bersifat analog. Kode barcode dengan warna contrast (biasanya hitam di atas putih) sangat mudah dikenali oleh sensor optik CCD atau laser yang ada pada alat pemindah, untuk kemudian diterjemahkan oleh komputer menjadi angka.

    Ada beberapa standarisasi jenis barcode. Berikut ini adalah jenis barcode yang sering digunakan:


    Code 39, sebagai simbolik yang paling populer di dunia barcode non-retail, dengan variabel digit yang panjang. Namun saat ini code 39 makin sedikit dipergunakan dan digantikan dengan Code 128 yang lebih mudah dibaca oleh pemindai.

    Universal Product Code (UPC)-A, terdiri dari 12 digit, yaitu 11 digit data, 1 check digit : untuk kebutuhan industri retail.

    UPC-E, terdiri dari 7 digit, yaitu 6 digit data, 1 check digit : untuk bisnis retail skala kecil.

    European Articles Numbering (EAN)-8, terdiri dari 8 digit, yaitu 2 digit kode negara, 5 digit data, 1 check digit.

    EAN-13 atau UPC-A versi Eropa, terdiri dari 13 digit, yaitu 12 digit data, 1 check digit

    TIpe barcode yang banyak di Indonesia adalah EAN 13, yaitu kode barcode dengan 13 digit. Dimana 3 kode awalnya merupakan kode negara Indonesia (899). Kemudian empat angka berikutnya menunjukkan kode perusahaan. Selanjutnya lima angka secara berturut-turut merupakan kode produk dan angka terakhir berupa validasi atau cek digit.


    Sejarah Barcode

    Pada tahun 1932, Wallace Flint membuat sistem pemeriksaan barang di perusahaan retail. Awalnya, teknologi barcode dikendalikan oleh perusahaan retail, lalu diikuti oleh perusahaan industry. Lalu pada tahun 1948, pemilik toko makanan lokal meminta Drexel Institute of Technology di Philadelphia untuk membuat sistem pembacaan informasi produk selama checkout secara otomatis.

    Kemudian Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland, lulusan Drexel, bergabung untuk mencari solusi. Woodland mengusulkan tinta yang sensitif terhadap sinar ultraviolet. Prototype ditolak karena tidak stabil dan mahal. Tangal 20 Oktober 1949 Woodland dan Silver berhasil membuat prototipe yang lebih baik.

    Akhirnya pada tanggal 7 Oktober 1952, mereka mendapat hak paten dari hasil penelitian mereka. 1966: Pertama kalinya barcode dipakai secara komersial adalah pada tahun 1970 ketika Logicon Inc. membuat Universal Grocery Products Identification Standard (UGPIC).

    Perusahaan pertama yang memproduksi perlengkapan barcode untuk perdagangan retail adalah Monach Marking. Pemakaian di dunia industri pertama kali oleh Plessey Telecommunications. Pada tahun 1972, Toko Kroger di Cincinnati mulai menggunakan bull’s-eye code. Selain itu, sebuah komite dibentuk dalam grocery industry untuk memilih kode standar yang akan digunakan di industry.

    Pada tanggal 3 April 1973: Komite memilih simbol UPC (Uniform Product Code) sebagai standar industry.


    Cara Membaca Barcode


    Apabila kita amati barang-barang belanjaan kita dari supermarket/ swalayan, kita akan menemukan adanya kode-kode tertentu dalam bentuk batangan (bar) atau lebih populernya "barcode" pada setiap item yang kita ambil di supermarket/ swalayan itu. Barcode ini biasaya diikuti dengan angka-angka tertentu di bawahnya.

    Barcode diciptakan untuk mempermudah dan mempercepat pengecekan barang dan melakukan tracking terhadap inventory.

    Jenis-jenis barcode yang digunakan sangat banyak dari first generation sampai third generation, dari 1 dimensional matrix sampai 2 dimensional matrix. Bentuknya pun bermacam-macam, ada kotak, dot, hexagon dan bentuk geometris lainnya.

    Barcode yang umum digunakan adalah barcode dengan 12 digit seperti pada gambar di atas. Enam digit pertama adalah identifikasi pabrik (manufacturer identification), sementara 5 digit berikutnya adalah item number dan digit terakhir merupakan check digit. Check digit ini berfungsi untuk memberitahukan kepada sistem apakah scanner melakukan pengecekan dengan benar atau tidak.

    Check digit dihitung sbb:

    036000291452

    Code:
    1. Tambahkan digit ganjil dari kode gambar di atas (digits 1, 3, 5, 7, 9 and 11) 
    
       0 + 6 + 0 + 2 + 1 + 5 = 14
    
    2. Kalikan hasil step 1 diatas dengan 3
    
       14 * 3 = 42
    
    3. Tambahkan digit genap dari kode gambar di atas (digits 2, 4, 6, 8 and 10) 
    
       3 + 0 + 0 + 9 + 4 = 16
    
    4. Jumlahkan hasil dari step 3 dengan step 2: 
    
       42 + 16 = 58
    
    5. Gunakan hasil dari step 4 untuk menghitung check digit, tentukan angka yang apabila 
       ditambahkan dengan hasil pada step 4 akan menghasilkan angka kelipatan 10 
    
       58 + 2 = 60
    
    6. Jadi check digit adalah 2.
    Tiap kali scanner memindai barcode maka sistem akan melakukan perhitungan di atas untuk mengecek kebenaran barcode. Jika hasil perhitungan sistem tidak sama dengan check digit yang terbaca, maka scanner akan mengetahui telah terjadi kesalahan dan item harus discan ulang.

    =

    Secara umum, yang bertugas membaca barcode ini adalah sistem scanner yang terhubung ke komputer. Namun secara manual kita bisa membacanya dengan cara sebagai berikut:
    Pertama-tama lihatlah konfigurasi dari barcode tersebut. Ini terdiri dari garis batangan hitam dan spasi berwarna putih. Tiap-tiap garis dan spasi mempunyai ketebalan yang berbeda-beda. Anggaplah satu garis paling tipis warna hitam (seperti garis pertama pada barcode di atas) adalah garis dengan lebar 1 unit dan spasi paling tipis warna putih (seperti pada spasi pertama setelah garis pertama pada barcode di atas) adalah spasi dengan lebar 1 unit. Kemudian secara keseluruhan kita dapat menentukan bahwa garis hitam dan spasi putih tersebut mempunyai ketebalan masing-masing 1, 2, 3 dan 4 unit.

    Awal dari setiap barcode biasanya adalah "1-1-1" atau kalau dibaca dari kiri terdiri dari garis hitam 1 unit, diikuti dengan spasi putih 1 unit, diikuti lagi dengan garis hitam 1 unit.

    Kode-kode yang terbaca adalah sbb:

    Code:
    0 = 3-2-1-1
    
    1 = 2-2-2-1
    
    2 = 2-1-2-2
    
    3 = 1-4-1-1
    
    4 = 1-1-3-2
    
    5 = 1-2-3-1
    
    6 = 1-1-1-4
    
    7 = 1-3-1-2
    
    8 = 1-2-1-3
    
    9 = 3-1-1-2
    Mari kita coba baca barcode berikut sebagai contoh:


    Barcode yang tercetak pada gambar adalah 043000181706:

    Code:
    * Dimulai dengan standar awal adalah 	1-1-1 		(bar-space-bar).
    
    0 Angka nol adalah 			3-2-1-1 	(space-bar-space-bar).
    
    4 Angka empat adalah 			1-1-3-2 	(space-bar-space-bar).
    
    3 Angka tiga adalah 			1-4-1-1 	(space-bar-space-bar).
    
    0 Angka nol berikutnya adalah		3-2-1-1 	(space-bar-space-bar).
    	
    0 Angka nol berikutnya adalah 		3-2-1-1		(space-bar-space-bar).
    
    0 Angka nol berikutnya adalah 		3-2-1-1 	(space-bar-space-bar).
    
    - Di tengah biasanya standar 		1-1-1-1-1 	(space-bar-space-bar-space).
    
    1 Angka satu adalah 			2-2-2-1 	(bar-space-bar-space).
    
    8 Angka delapan adalah 			1-2-1-3 	(bar-space-bar-space).
    
    1 Angka satu adalah 			2-2-2-1 	(bar-space-bar-space).
    
    7 Angka tujuh adalah			1-3-1-2 	(bar-space-bar-space).
    
    0 Angka nol adalah 			3-2-1-1 	(bar-space-bar-space).
    
    6 Angka enam adalah 			1-1-1-4 	(bar-space-bar-space).
    
    - Karakter stop biasanya 		1-1-1 		(bar-space-bar).

  2. Hot Ad
  3. The Following User Says Thank You to Dont For This Useful Post:
  4. #2
    Dont's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Location
    Ritter
    Posts
    23,321
    Points
    35,991.56
    Thanks: 248 / 957 / 799

    Default QR code

    QR code / kode QR

    Sebuah QR code (Quick Response code) adalah jenis barcode matriks (atau kode 2dimensi) pertama kali dirancang untuk industri otomotif. Baru-baru ini, sistem tersebut telah menjadi populer di luar industri karena pembacaan yang cepat dan kapasitas penyimpanan yang relatif besar. Kode terdiri dari modul hitam diatur dalam pola persegi pada latar belakang putih. Informasi yang dikodekan dapat terdiri dari setiap jenis data (misalnya, biner, alfanumerik, atau simbol Kanji).
    Dibuat oleh anak perusahaan Toyota Denso Wave pada tahun 1994 untuk melacak kendaraan selama proses manufaktur, QR code adalah salah satu jenis yang paling populer dari dua dimensi barcode. Ini dirancang untuk memungkinkan isinya harus diterjemahkan dengan kecepatan tinggi.
    Teknologi ini terlihat sering digunakan di Jepang; the United Kingdom adalah konsumen terbesar ketujuh nasional QR code.

    Standards


    Ada beberapa standar dalam dokumen meliputi pengkodean fisik QR code:

    Okt 1997 - AIM (Association for Automatic Identification and Mobility) Internasional

    Jan 1999 - JIS X 0510

    June 2000 - ISO / IEC 18004:2000 Teknologi Informasi - identifikasi otomatis dan teknik mengambil data - simbologi barcode - kode QR (sekarang ditarik)
    Mendefinisikan model QR code simbol 1 dan 2.

    Sept 1, 2006 - ISO / IEC 18004:2006 Teknologi Informasi - identifikasi otomatis dan teknik mengambil data – QR code 2005 spesifikasi simbologi barcode.
    Mendefinisikan kode QR 2005 simbol, perpanjangan dari model 2 QR code. Tidak menetapkan cara membaca QR code Model simbol 1, atau memerlukan ini untuk penyesuaian.

    Pada layer aplikasi, ada beberapa variasi antara implementasi. NTT DoCoMo telah menetapkan standar de facto untuk pengkodean URL, informasi kontak, dan beberapa jenis data lainnya. Open-source "zxing" proyek menyimpan daftar tipe data QR code


    Design


    Storage
    Jumlah data yang dapat disimpan dalam kode QR tergantung pada set karakter, versi dan tingkat koreksi kesalahan. Nilai maksimum untuk versi 40 dengan koreksi kesalahan kapasitas tingkat L.

    Code:
    Hanya numerik 		Max. 7.089 karakter
    Alfanumerik 		Max. 4.296 karakter
    Biner (8 bit) 		Max. 2.953 byte
    Kanji / Kana 		Max. 1.817 karakter

    Version 1, 21x21, 10-25 alphanumeric chars

    Version 2, 25x25, 20-47 alphanumeric chars

    Version 3, 29x29, 35-77 alphanumeric chars

    Version 4, 33x33, 50-114 alphanumeric chars

    Version 10, 57x57, 174-395 alphanumeric chars

    Version 40, 177x177, 1,852-4,296 alphanumeric chars


    Encoding


    Diagram di bawah menggambarkan penempatan karakter pesan dalam QR Code. Mulai dari pojok kanan bawah, empat bit pertama mendefinisikan pengkodean yang digunakan (dalam hal ini, 8 bit per karakter). Berikutnya adalah panjang pesan (17; singkatan gelap untuk 1, tapi proses masking digunakan dalam simbol ini membalikkan baris alternatif). Setelah itu adalah pesan itu sendiri, maka penanda akhir-pesan, dan akhirnya koreksi kesalahan kode




    Enkripsi

    Meskipun kode QR terenkripsi tidak sangat umum, ada beberapa implementasi. Sebuah aplikasi Android, misalnya, mengelola enkripsi dan dekripsi dari QR code menggunakan algoritma AES 128. imigrasi Jepang menggunakan QR code dienkripsi menempati visa di paspor.


    Koreksi Kesalahan


    Codeword adalah panjangnya 8 bit dan menggunakan Reed-Solomon koreksi kesalahan algoritma dengan empat tingkat koreksi kesalahan. Semakin tinggi tingkat koreksi kesalahan, kapasitas penyimpanan kurang. Sementara jumlah yang tepat dari kesalahan yang dapat diperbaiki tergantung pada ukuran simbol dan lokasi dari kesalahan, tabel berikut berisi daftar koreksi kesalahan perkiraan kemampuan di masing-masing empat tingkatan:

    Code:
    Tingkat L 	7% dari codeword dapat dikembalikan.
    
    Tingkat M 	15% dari codeword dapat dikembalikan.
    
    Tingkat T 	25% dari codeword dapat dikembalikan.
    
    Tingkat H 	30% dari codeword dapat dikembalikan.
    Pada tingkat kesalahan koreksi tertinggi adalah mungkin untuk membuat QR code artistik yang masih memindai benar, tapi mengandung kesalahan yang disengaja untuk membuat mereka lebih mudah dibaca atau menarik bagi mata manusia, serta untuk menggabungkan warna, logo dan fitur lainnya ke dalam QR code blok.


    Contoh dari kode QR dengan hiasan artistik yang masih akan memindai dengan benar berkat koreksi kesalahan.


    Kepentingan komersial

    Selain itu, desain QR memungkinkan penggunanya untuk memasukkan logo perusahaan, klip video ataupun foto ke kode QR, tanpa menghilangkan substansi informasi apapun dari sumber yang dimasukkan. Contoh penggunaan kode QR yang didalamnya memuat konten klip video adalah kode QR yang digunakan oleh kelompok penyanyi dari Inggris bernama Pet Shop Boys pada tahun 2007. Ketika kode dipindai dengan benar, maka pengguna akan diarahkan ke situs Pet Shop Boys. Selain itu pada tahun 2009 kode QR digunakan untuk kampanye pemasaran Movie 9 di San Diego Comic Con. Pada saat itu, pelanggan diberikan kartu yang menampilkan kode QR yang telah terintegrasi dengan karya seni yang bersangkutan. Jadi, pelanggan dapat mengakses cuplikan film melalui kode QR tersebut.


    Kepentingan umum



    Kode QR dapat dimanfaatkan sebagai keamanan makanan dengan cara menambahkan kode QR yang berisikan data-data mengenai kandungan nutrisi dan masa kadaluarsa pada tiap label makanan sehingga pelanggan dapat merasa lebih aman dalam memilih makanan yang dibeli sebab mereka dapat mengetahui informasi-informasi tentang makanan tersebut. Di Jepang, hal ini telah diterapkan oleh McDonald. Terdapat 19 jenis " sandwich " yang diberi kode QR yang mengandung informasi alergi, jumlah kalori dan nutrisi yang terkandung dalam sandwich tersebut. Selain itu kode QR juga dapat diberikan di halte bus, sehingga penumpang dapat mengetahui keberadaan bus yang sedang ditunggu. Cara kerjanya adalah dengan memberikan hiperlink ke kamera CCTV di setiap jalan melalui koneksi internet pada ponsel. Lebih lanjut lagi, kode QR dapat dipasang pada kartu pelajar, sehingga akan mempermudah proses absensi siswa, dan mempermudah akses bagi para siswa,guru, dan orang tua murid kepada informasi proses belajar mengajar.


    Cara penggunaan kode QR


    Kode QR dapat digunakan pada ponsel yang memiliki aplikasi pembaca kode QR dan memiliki akses internet GPRS atau WiFi atau 3G untuk menghubungkan ponsel dengan situs yang dituju via kode QR tersebut. Pelanggan, yang dalam hal ini adalah pengguna ponsel hanya harus mengaktifkan program pembaca kode QR, mengarahkan kamera ke kode QR, selanjutnya program pembaca kode QR akan secara otomatis memindai data yang telah tertanam pada kode QR. Jika kode QR berisikan alamat suatu situs, maka pelanggan dapat langsung mengakses situs tersebut tanpa harus lebih dulu mengetikkan alamat dari situs yang dituju.

    Jika ingin mengakses kode QR dengan ponsel tanpa kamera, maka hal pertama yang harus dilakukan oleh pengguna adalah dengan menjalankan terlebih dahulu aplikasi peramban yang ada pada ponsel, lalu masukkan URL halaman yang bersangkutan, selanjutnya masukkan “ID” atau 7 digit nomor yang tertera di bawah kode dan klik tombol Go, maka pengguna akan memperoleh konten digital yang diinginkan. Hal ini tentu mempermudah pelanggan dalam mendapatkan informasi yang ditawarkan oleh pemilik usaha.

    Jenis-Jenis aplikasi yang dapat membaca kode QR antara lain misalnya Kaywa Reader , yang dapat di instal pada ponselnokia,iMatrix, aplikasi untuk iPhone dan ZXing Decoder Online yang dapat digunakan untuk mendekode kode QR berupa imaji dengan memasukkan URL image maupun dengan menguploadnya


    Kelebihan kode QR


    Kode QR memiliki kapasitas tinggi dalam data pengkodean, yaitu mampu menyimpan semua jenis data, seperti data numerik, data alphabetis, kanji,kana,hiragana,simbol,dan kode biner. Secara spesifik, kode QR mampu menyimpan data jenis numerik sampai dengan 7.089 karakter, data alphanumerik sampai dengan 4.296 karakter, kode binari sampai dengan 2.844 byte, dan huruf kanji sampai dengan 1.817 karakter.

    Selain itu kode QR memiliki tampilan yang lebih kecil daripada kode batang. Hal ini dikarenakan kode QR mampu menampung data secara horizontal dan vertikal, oleh karena itu secara otomatis ukuran dari tampilannya gambar kode QR bisa hanya seperspuluh dari ukuran sebuah kode batang.

    Tidak hanya itu kode QR juga tahan terhadap kerusakan, sebab kode QR mampu memperbaiki kesalahan sampai dengan 30%. Oleh karena itu, walaupun sebagian simbol kode QR kotor ataupun rusak, data tetap dapat disimpan dan dibaca. Tiga tanda berbentuk persegi di tiga sudut memiliki fungsi agar simbol dapat dibaca dengan hasil yang sama dari sudut manapun sepanjang 360 derajat


  5. The Following User Says Thank You to Dont For This Useful Post:
  6. #3
    reggaemaniac's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Location
    jakarta selatan
    Posts
    4,538
    Points
    7.13
    Thanks: 112 / 266 / 149

    Default

    belom kebaca semua sich tp bagus bebz,...
    bermanpaat sangat...

  7. #4
    bguez's Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Location
    Surabaya
    Posts
    7,579
    Points
    698.49
    Thanks: 17 / 67 / 52

    Default

    wahh mantep ni info..

    nambah2 pengetahuan info ttg barcode ni..

  8. #5
    febichristian's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Posts
    1,264
    Points
    80.17
    Thanks: 157 / 79 / 50

    Default

    waduh rumit gila. Gue pikir cuma biner, ga taunya pake encoder lain

    DISTRIBUTOR ID DOTA TERMURAH
    DENGAN REKOR PENJUALAN 2000 ID
    ID NON-TAG | ID TAG CLAN | ID TAG KOTA | ICON | SEWA BOT

  9. #6

    Join Date
    Sep 2009
    Location
    follow @JoyNathanK
    Posts
    6,023
    Points
    915.90
    Thanks: 529 / 464 / 322

    Default

    nice share , daftar author idgs atuh, thread anda bagus2 kok.

    sering2 update disini yah kita wellcome kok sama orang yg seneng berbagi

  10. #7

    Join Date
    Oct 2011
    Posts
    22
    Points
    7.20
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    kkwkww jujur gan, ribet bener.. ane paling ga bisa matematika, pusing banget ngeliatin angka2 di atas
    tapi nice share gan, semoga berguna buat user2 laen kwkwkw

  11. #8

    Join Date
    Jan 2010
    Location
    Jakarta
    Posts
    146
    Points
    18.70
    Thanks: 24 / 41 / 26

    Default

    ribet nya .. bisa bikin otak panas , migran kembali lagi ..
    susah baca barcode T_T

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •