Page 1 of 9 12345 ... LastLast
Results 1 to 15 of 124
http://idgs.in/466125
  1. #1
    reggaemaniac's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Location
    jakarta selatan
    Posts
    4,538
    Points
    7.13
    Thanks: 112 / 266 / 149

    Default 33 Provinsi di Indonesia Beserta Adat Istiadat dan Kebudayaannya

    Di bawah ini saya tuliskan nama-nama ibu kota dari 33 propinsi seluruh Indonesia. Daftar disusun berdasarkan daerah wilalayah

    Data di bawah ini saya ambil dari berbagai sumber www.google.com

    Spoiler untuk 33 propinsi seluruh Indonesia :
    1. Provinsi Nanggro Aceh Darussalam Ibukota nya ialah Banda Aceh
    2. Provinsi Sumatera Utara Ibukota nya ialah Medan
    3. Provinsi Sumatera Barat Ibukota nya yaitu Padang
    4. Provinsi Riau Ibukota nya adalah Pekan Baru
    5. Provinsi Kepulauan Riau Ibukota nya adalah Tanjung Pinang
    6. Provinsi Jambi Ibukota nya adalah Jambi
    7. Provinsi Sumatera Selatan Ibukota nya ialah Palembang
    8. Provinsi Bangka Belitung Ibukota nya yaitu Pangkal Pinang
    9. Provinsi Bengkulu Ibukota nya adalah Bengkulu
    10. Provinsi Lampung Ibukota nya yakni Bandar Lampung
    11. Provinsi DKI Jakarta Ibukota nya adalah Jakarta
    12. Provinsi Jawa Barat Ibukota nya adalah Bandung
    13. Provinsi Banten Ibukota nya adalah Serang
    14. Provinsi Jawa Tengah Ibukota nya ialah Semarang
    15. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Ibukota nya adalah Yogyakarta
    16. Provinsi Jawa Timur Ibukota nya yaitu Surabaya
    17. Provinsi Bali Ibukota nya adalah Denpasar
    18. Provinsi Nusa Tenggara Barat Ibukota nya adalah Mataram
    19. Provinsi Nusa Tenggara Timur Ibukota nya adalah Kupang
    20. Provinsi Kalimantan Barat Ibukota nya yakni Pontianak
    21. Provinsi Kalimantan Tengah Ibukota nya adalah Palangkaraya
    22. Provinsi Kalimantan Selatan Ibukota nya ialah Banjarmasin
    23. Provinsi Kalimantan Timur Ibukota nya adalah Samarinda
    24. Provinsi Sulawesi Utara Ibukota nya adalah Manado
    25. Provinsi Gorontalo Ibukota nya adalah Gorontalo
    26. Provinsi Sulawesi Tengah Ibukota nya yaitu Palu
    27. Provinsi Sulawesi Tenggara Ibukota nya adalah Kendari
    28. Provinsi Sulawesi Selatan Ibukota nya adalah Makassar
    29. Provinsi Maluku Ibukota nya yaitu Ambon
    30. Provinsi Maluku Utara Ibukota nya adalah Ternate
    31. Provinsi Papua Barat Ibukota nya adalah Sorong
    32. Provinsi Papua Tengah Ibukota nya adalah Timika
    33. Provinsi Papua Timur Ibukota nya ialah Jayapura


    Spoiler untuk AGAMA INDONESIA :

    Nampak sepele tapi ini yang mejadi 1 penyebab bangsa Ini menjadi besar dan bersatu
    sudah jelas dalam sejarah bangsa ini seluruh umat ber agama bahu membahu memperjuangakan kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan..
    Spoiler untuk Islam :



    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Kristen :


    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Khatolik :


    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Hindu :


    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Budha :


    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Khonghucu :



    Uploaded with ImageShack.us


    dan di Indonesia banyak aliran kepercayaan , sepengetahuan saya Aliran kepercayaan di bawah Departemen Kebudayaan.

    Jika ada salah dalam penulisan gambar tolong di bantu dengan saran, nanti bisa saya edit

    Spoiler untuk suku suku asli indonesia :

    Suku Aceh di NAD : Banda Aceh, Aceh Besar

    Suku Alas di NAD : Aceh Tenggara

    Suku Alordi NTT : Kabupaten Alor

    Suku Ambon di Maluku : Kota Ambon

    Suku Ampana, Sulawesi Tengah

    Suku Anak Dalam (Anak Rimbo) di Jambi

    Suku Aneuk Jamee di NAD : Aceh Selatan, Aceh Barat Daya

    Suku Arab-Indonesia

    Suku Aru di Maluku : Kepulauan Aru

    Suku Asmat di Papua

    Suku Bali di Bali terdiri :

    Suku Bali Majapahit di sebagian besar Pulau Bali

    Suku Bali Aga di Karangasem dan Kintamani

    Suku Balantak di di Sulawesi Tengah

    Suku Banggai di Sulawesi Tengah : Kabupaten Banggai Kepulauan

    Suku Baduy di Banten

    Suku Bajau di Kalimantan Timur

    Suku Bangka di Bangka Belitung

    Suku Banjar di Kalimantan Selatan

    Suku Batak di Sumatera Utara terdiri :

    Suku Karo Kabupaten Karo

    Suku Mandailing di Mandailing Natal

    Suku Angkola di Tapanuli Selatan

    Suku Toba di Toba Samosir

    Suku Pakpak di Pakpak Bharat

    Suku Simalungun di Kabupaten Simalungun

    Suku Batin di Jambi

    Suku Bawean di Jawa Timur : Gresik

    Suku Belitung di Bangka Belitung

    Suku Bentong, Sulawesi Selatan

    Suku Berau di Kalimantan Timur : Kabupaten Berau

    Suku Betawi di Jakarta

    Suku Bima NTB : Kota Bima

    Suku Boti, Timor Tengah Selatan

    Suku Bolang Mongondow di Sulawesi Utara : Kabupaten Bolaang Mongondow

    Suku Bugis di Sulawesi Selatan

    Orang Bugis Pagatan, di Kusan Hilir, Tanah Bumbu, Kalsel

    Suku Bungku di Sulawesi Tengah : Kabupaten Morowali

    Suku Buru di Maluku : Kabupaten Buru

    Suku Buol di Sulawesi Tengah : Kabupaten Buol

    Suku Buton di Sulawesi Tenggara : Kabupaten Buton dan Kota Bau-Bau

    Suku Bonai di Riau : Kabupaten Rokan Hilir

    Suku Damal di Mimika

    Suku Dampeles, Sulawesi Tengah

    Suku Dani, Lembah Baliem, Papua

    Suku Dayak terdiri :

    Suku Punan, Kalimantan Tengah

    Suku Kanayatn di Kalimantan Barat

    Suku Ibandi Kalimantan Barat

    Suku Mualang di Kalimantan Barat : Sekadau, Sintang

    Suku Bidayuh di Kalimantan Barat : Sanggau

    Suku Mali di Kalimantan Barat

    Suku Seberuang di Kalimantan Barat : Sintang

    Suku Sekujam di Kalimantan Barat : Sintang

    Suku Sekubang di Kalimantan Barat : Sintang

    Suku Ketungau di Kalimantan Barat
    Suku Desa di Kalimantan Barat

    Suku Kantuk di Kalimantan Barat

    Suku Ot Danum atau Dohoi di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat

    Suku Limbai di Kalimantan Barat

    Suku Kebahan di Kalimantan Barat

    Suku Pawan di Kalimantan Barat

    Suku Tebidah di Kalimantan Barat

    Suku Bakumpai di Kalimantan Selatan Barito Kuala

    Orang Barangas di Kalimantan Selatan Barito Kuala

    Suku Bukit di Kalimantan Selatan

    Orang Dayak Pitap di Awayan, Balangan, Kalsel

    Suku Dayak Hulu Banyu di Kalimantan Selatan

    Suku Dayak Balangan di Kalimantan Selatan

    Suku Dusun Deyah di Kalimantan Selatan : Tabalong

    Suku Ngaju di Kalimantan Tengah : Kabupaten Kapuas

    Suku Siang Murung di Kalimantan Tengah : Murung Raya

    Suku Bara Dia di Kalimantan Tengah : Barito Selatan

    Suku Ot Danum di Kalimantan Tengah

    Suku Lawangan di Kalimantan Tengah

    Suku Dayak Bawo di Kalimantan Tengah : Barito Selatan

    Suku Tunjung, Kutai Barat, rumpun Ot Danum

    Suku Benuaq, Kutai Barat, rumpun Ot Danum

    Suku Bentian, Kutai Barat, rumpun Ot Danum

    Suku Bukat, Kutai Barat

    Suku Busang, Kutai Barat

    Suku Ohong, Kutai Barat

    Suku Kayan, Kutai Barat, rumpun Apo Kayan

    Suku Bahau, Kutai Barat, rumpun Apo Kayan

    Suku Penihing, Kutai Barat, rumpun Punan

    Suku Punan, Kutai Barat, rumpun Punan

    Suku Modang, Kutai Timur, rumpun Punan

    Suku Basap, Bontang-Kutai Timur

    Suku Ahe, Kabupaten Berau

    Suku Tagol, Malinau, rumpun Murut

    Suku Brusu, Malinau, rumpun Murut

    Suku Kenyah, Malinau, rumpun Apo Kayan

    Suku Lundayeh, Malinau

    Suku Pasir di Kalimantan Timur : Kabupaten Pasir

    Suku Dusun di Kalimantan Tengah

    Suku Maanyan di Kalimantan Tengah : Barito Timur

    Orang Maanyan Paju Sapuluh

    Orang Maanyan Paju Epat

    Orang Maanyan Dayu

    Orang Maanyan Paku

    Orang Maanyan Benua Lima Maanyan Paju Lima

    Orang Dayak Warukin di Tanta, Tabalong, Kalsel

    Suku Samihim, Pamukan Utara, Kotabaru, Kalsel

    Suku Dompu NTB : Kabupaten Dompu

    Suku Donggo, Bima

    Suku Duri di Sulawesi Selatan

    Suku Eropa-Indonesia (orang Indo atau peranakan Eropa-Indonesia)

    Suku Flores di NTT : Flores Timur

    Suku Gayo di NAD : Gayo Lues Aceh Tengah Bener Meriah

    Suku Gorontalo di Gorontalo : Kota Gorontalo

    Suku Gumai di Sumatera Selatan : Lahat

    Suku Komering di Sumatera Selatan : Baturaja

    Suku Semendo di Sumatera Selatan : Muara Enim

    Suku Lintang di Sumatera Selatan : Lahat

    Suku India-Indonesia

    Suku Banten di Banten

    Suku Cirebon di Jawa Barat : Kota Cirebon

    Suku Jawa di Jawa Tengah, Jawa Timur

    Suku Tengger di Jawa Timur

    Suku Osing di Jawa Timur : Banyuwangi

    Orang Samin di Jawa Tengah : Purwodadi

    Suku Melayu Jambi di Jambi : Kota Jambi

    Suku Kaili di Sulawesi Tengah : Kota Palu

    Suku Kaur di Bengkulu : Kabupaten Kaur

    Suku Kayu Agung di Sumatera Selatan

    Suku Kerinci di Jambi : Kabupaten Kerinci

    Suku Komering di Sumatera Selatan : Kabupaten Ogan Komering Ilir

    Suku Konjo Pegunungan, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan

    Suku Konjo Pesisir, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

    Suku Kubu di Jambi dan Sumatera Selatan

    Suku Kulawi di Sulawesi Tengah

    Suku Kutai di Kalimantan Timur : Kutai Kartanegara

    Suku Kluet di NAD : Aceh Selatan

    Suku Krui di Lampung

    Suku Laut, Kepulauan Riau

    Suku Lampung di Lampung

    Suku Lematang di Sumatera Selatan

    Suku Lembak, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu

    Suku Lintang, Sumatera Selatan

    Suku Lom, Bangka Belitung

    Suku Lore, Sulawesi Tengah

    Suku Lubu, daerah perbatasan antara Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Sumatera Barat

    Suku Karo Sumatera Utara

    Suku Madura di Jawa Timur

    Suku Makassar di Sulawesi Selatan : Kota Makassar

    Suku Mamasa (Toraja Barat) di Sulawesi Barat : Kabupaten Mamasa

    Suku Mandar Sulawesi Barat : Polewali Mandar

    Suku Melayu

    Suku Melayu Riau di Riau

    Suku Melayu Tamiang di NAD : Aceh Tamiang

    Suku Mentawai di Sumatera Barat : Kabupaten Kepulauan Mentawai

    Suku Minahasa di Sulawesi Utara : Kabupaten Minahasa terdiri 9 subetnik :

    Suku Babontehu

    Suku Bantik

    Suku Pasan Ratahan

    Suku Ponosakan

    Suku Tonsea

    Suku Tontemboan

    Suku Toulour

    Suku Tonsawang

    Suku Tombulu

    Suku Minangkabau, Sumatera Barat

    Suku Mori, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah

    Suku Muko-Muko di Bengkulu : Kabupaten Mukomuko

    Suku Muna di Sulawesi Tenggara : Kabupaten Muna

    Suku Nias di Sumatera Utara : Kabupaten Nias, Nias Selatan

    Suku Osing di Banyuwangi Jawa Timur

    Suku Ogan di Sumatera Selatan

    Suku Papua/Irian

    Suku Asmat di Kabupaten Asmat

    Suku Biak di Kabupaten Biak Numfor

    Suku Dani, Lembah Baliem, Papua

    Suku Ekagi, daerah Paniai, Abepura, Papua

    Suku Amungme di Mimika

    Suku Bauzi, Mamberamo hilir, Papua utara

    Suku Arfak di Manokwari

    Suku Kamoro di Mimika

    Suku Palembang di Sumatera Selatan : Kota Palembang

    Suku Pamona di Sulawesi Tengah : Kabupaten Poso

    Suku Pasemah di Sumatera Selatan

    Suku Pesisi di Sumatera Utara : Tapanuli Tengah

    Suku Pasir di Kalimantan Timur : Kabupaten Pasir

    Suku Rawa, Rokan Hilir, Riau

    Suku Rejang di Bengkulu : Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Lebong, dan Kabupaten Rejang Lebong

    Suku Rote di NTT : Kabupaten Rote Ndao

    Suku Saluan di Sulawesi Tengah

    Suku Sambas (Melayu Sambas) di Kalimantan Barat : Kabupaten Sambas

    Suku Sangir di Sulawesi Utara : Kepulauan Sangihe

    Suku Sasak di NTB, Lombok

    Suku Sekak Bangka

    Suku Sekayu di Sumatera Selatan

    Suku Semendo di Bengkulu

    Suku Serawai di Bengkulu: Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Seluma

    Suku Simeulue di NAD : Kabupaten Simeulue

    Suku Sigulai di NAD : Kabupaten Simeulue bagian utara

    Suku Sumbawa Di NTB : Kabupaten Sumbawa

    Suku Sumba di NTT : Sumba Barat, Sumba Timur

    Suku Sunda di Jawa Barat

    Suku Talaud di Sulawesi Utara : Kepulauan Talaud

    Suku Talang Mamak di Riau : Indragiri Hulu

    Suku Tamiang di Aceh : Kabupaten Aceh Tamiang

    Suku Tengger di Jawa Timur Kabupaten Pasuruan dan Probolinggo lereng G. Bromo

    Suku Ternate di Maluku Utara : Kota Ternate

    Suku Tidore di Maluku Utara : Kota Tidore

    Suku Timor di NTT, Kota Kupang

    Suku Tionghoa-Indonesia

    Orang **** Parit di Pelaihari, Tanah Laut, Kalsel

    Suku Tojo di Sulawesi Tengah : Kabupaten Tojo Una-Una

    Suku Toraja di Sulawesi Selatan : Tana Toraja

    Suku Tolaki di Sulawesi Tenggara : Kendari

    Suku Toli Toli di Sulawesi Tengah : Kabupaten Toli-Toli

    Suku Tomini di Sulawesi Tengah : Kabupaten Parigi Moutong

    Suku Una-una di Sulawesi Tengah : Kabupaten Tojo Una-Una

    Suku Wolio di Sulawesi Tenggara: Buton

    Spoiler untuk Jumlah Penduduk Indonesia :


    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Daftar Nama Lagu Daerah asli Indonesia : :


    Lagu Ampar-Ampar Pisang berasal dari daerah provinsi Kalimantan Selatan
    Lagu Anak Kambing Saya berasal dari daerah provinsi NTT
    Lagu Angin Mamiri berasal dari daerah provinsi Sulawesi Selatan
    Lagu Anju Ahu berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara
    Lagu Apuse berasal dari daerah provinsi Papua
    Lagu Ayam Den Lapeh berasal dari daerah provinsi Sumatra Barat
    Lagu Barek Solok berasal dari daerah provinsi Sumatra Barat
    Lagu Batanghari berasal dari daerah provinsi Jambi
    Lagu Bolelebo berasal dari daerah provinsi Nusa Tenggara Barat
    Lagu Bubuy Bulan berasal dari daerah provinsi Jawa Barat
    Lagu Bungong Jeumpa berasal dari daerah provinsi NAD
    Lagu Burung Tantina berasal dari daerah provinsi Maluku
    Lagu Butet berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara
    Lagu Cik-Cik Periuk berasal dari daerah provinsi Kalimantan Barat
    Lagu Cing Cangkeling berasal dari daerah provinsi Jawa Barat
    Lagu Dago Inang Sarge berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara
    Lagu Dayung Palinggam berasal dari daerah provinsi Sumatra Barat
    Lagu Dek Sangke berasal dari daerah provinsi Sumatra Selatan
    Lagu Desaku berasal dari daerah provinsi NTT
    Lagu Esa Mokan berasal dari daerah provinsi Sulawesi Utara
    Lagu Gambang Suling berasal dari daerah provinsi Jawa Tengah
    Lagu Gek Kepriye berasal dari daerah provinsi Jawa Tengah
    Lagu Goro-Gorone berasal dari daerah provinsi Maluku
    Lagu Gundul Pacul berasal dari daerah provinsi Jawa Tengah
    Lagu Haleleu Ala De Teang berasal dari daerah provinsi NTB
    Lagu Fluhatee berasal dari daerah provinsi Maluku
    Lagu llir-llir berasal dari daerah provinsi Jawa Tengah
    Lagu Indung-Indung berasal dari daerah provinsi Kalimantan Timur
    Lagu Injit-Injit Semut berasal dari daerah provinsi Jambi
    Lagu Jali-Jali berasal dari daerah provinsi DKI Jakarta
    Lagu Jamuran berasal dari daerah provinsi Jawa Tengah
    Lagu Kabile-bile berasal dari daerah provinsi Sumatra Selatan

    Lagu Kalayar berasal dari daerah provinsi Kalimatan Tengah
    Lagu Kambanglah Bungo berasal dari daerah provinsi Sumatra Barat
    Lagu Kampung nan Jauh Di Mato berasal dari daerah provinsi Sumatra Barat
    Lagu Ka Parak Tingga berasal dari daerah provinsi Sumatra Barat
    Lagu Keraban Sape berasal dari daerah provinsi Jawa Timur
    Lagu Keroncong Kemayoran berasal dari daerah provinsi DKI Jakarta
    Lagu Kicir-Kicir berasal dari daerah provinsi DKI Jakarta
    Lagu Kole-Kole berasal dari daerah provinsi Maluku
    Lagu Lalan Belek berasal dari daerah provinsi Bengkulu
    Lagu Lembah Alas berasal dari daerah provinsi NAD

    Lagu Lipang Lipangdang berasal dari daerah provinsi Lampung
    Lagu Lisoi berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara
    Lagu Macep-cepetan berasal dari daerah provinsi Bali
    Lagu Madedek Magambiri berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara
    Lagu Malam Baiko berasal dari daerah provinsi Sumatra Barat
    Lagu Mande-Mande berasal dari daerah provinsi Maluku
    Lagu Manuk Dadali berasal dari daerah provinsi Jawa Barat
    Lagu Ma Rencong berasal dari daerah provinsi Sulawesi Selatan
    Lagu Mejangeran berasal dari daerah provinsi Baii
    Lagu Meriam Tomong berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara
    Lagu Meyong-Meyong berasal dari daerah provinsi Bali
    Lagu Moree berasal dari daerah provinsi NTB
    Lagu Na Sonang Dohita Nadua berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara
    Lagu Ngusak Asik berasal dari daerah provinsi Bali
    Lagu Nuluya berasal dari daerah provinsi Kalimantan Tengah
    Lagu 0 Ina Ni Keke berasal dari daerah provinsi Sulawesi Utara
    Lagu Ole Sioh berasal dari daerah provinsi Maluku
    Lagu 0 Re Re berasal dari daerah provinsi NTB
    Lagu Orlen-Orlen berasal dari daerah provinsi NTB
    Lagu 0 Ulate berasal dari daerah provinsi Maluku
    Lagu Pai Mura Rame berasal dari daerah provinsi NTB
    Lagu Pakarena berasal dari daerah provinsi Sulawesi Selatan
    Lagu Palu Lempong Pupoi berasal dari daerah provinsi Kalimantan Tengah
    Lagu Panon Hideung berasal dari daerah provinsi Jawa Barat
    Lagu Paris Barantai berasal dari daerah provinsi Kalimantan Selatan
    Lagu Peia Tawa-Tawa berasal dari daerah provinsi Sulawesi Tenggara
    Lagu Pileuleuyan berasal dari daerah provinsi Jawa Barat
    Lagu Pinang Muda berasal dari daerah provinsi Jambi
    Lagu Pitik Tukung berasal dari daerah provinsi DI Yogyakarta
    Lagu Potong Bebek berasal dari daerah provinsi NTT
    Lagu Putri Ayu berasal dari daerah provinsi Bali
    Lagu Rambadia berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara
    Lagu Rang Talu berasal dari daerah provinsi Sumatra Barat
    Lagu Rasa Sayang-Sayange berasal dari daerah provinsi Maluku
    Lagu Ratu Anom berasal dari daerah provinsi Bali
    Lagu Saputanga Bapuncu Ampat berasal dari daerah provinsi Kalimantan Selatan
    Lagu Sarinande berasal dari daerah provinsi Maluku
    Lagu Selendang Mayang berasal dari daerah provinsi Jambi
    Lagu Sengko-Sengko berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara
    Lagu Sepakat Segenap berasal dari daerah provinsi DI Aceh
    Lagu Sinanggar Tulo berasal dari daerah provinsi Sumatera Utara
    Lagu Sing Sing So berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara
    Lagu Sinom berasal dari daerah provinsi DI Yogyakarta
    Lagu Sipatokahan berasal dari daerah provinsi Sulawesi Utara
    Lagu Sitara Tillo berasal dari daerah provinsi Sulawesi Utara
    Lagu Soleram berasal dari daerah provinsi Riau
    Lagu Surilang berasal dari daerah provinsi DKI Jakarta
    Lagu Suwe Ora Jamu berasal dari daerah provinsi DI Yogyakarta
    Lagu Tahanusangkara berasal dari daerah provinsi Sulawesi Utara
    Lagu Tanduk Majeng berasal dari daerah provinsi Jawa Timur
    Lagu Tanase berasal dari daerah provinsi Maluku
    Lagu Tari Tanggai berasal dari daerah provinsi Sumatra Selatan
    Lagu Tebe O Nana berasal dari daerah provinsi NTB
    Lagu Tekate Dipanah berasal dari daerah provinsi DI Yogyakarta
    Lagu Tokecang berasal dari daerah provinsi Jawa Barat
    Lagu Tondok Kadindangku berasal dari daerah provinsi Sulawesi Tengah
    Lagu Tope Gugu berasal dari daerah provinsi SulawesiTengah
    Lagu Tumpi Wayu berasal dari daerah provinsi KalimantanTengah
    Lagu Tutu Koda berasal dari daerah provinsi NTB
    Lagu Yamko Rambe Yamko berasal dari daerah provinsi Papua

    Spoiler untuk tentang aceh :
    Spoiler untuk baju khas aceh :


    Pria memakai BAJE MEUKASAH atau baju jas leher tertutup. Ada sulaman keemasan menghiasi krah baju.
    Jas ini dilengkapi celana panjang yang disebut CEKAK MUSANG.
    Kain sarung (IJA LAMGUGAP) dilipat di pinggang berkesan gagah. Kain sarung ini terbuat dari sutra yang disongket.
    Sebilah rencong atau SIWAH berkepala emas / perak dan berhiaskan permata diselipkan di ikat pinggang.
    Bagian kepala ditutupi kopiah yang populer disebut MAKUTUP.
    Tutup kepala ini dililit oleh TANGKULOK atau TOMPOK dari emas. TANGKULOK ini terbuat dari kain tenunan. TOMPOK ialah hiasan bintang persegi 8, bertingkat, dan terbuat dari logam mulia


    BAJU ADAT WANITA ACEH :

    Wanita mengenakan baju kurung berlengan panjang hingga sepinggul. Krah bajunya sangat unik menyerupai krah baju khas china.
    Celana cekak musang dan sarung (IJA PINGGANG) bercorak yang dilipat sampai lutut. Corak pada sarung ini bersulam emas.
    Perhiasan yang dipakai : kalung disebut KULA. Ada pula hiasan lain seperti : Gelang tangan, Gelang kaki, Anting, dan ikat pinggang (PENDING) berwarna emas.
    Bagian rembut ditarik ke atas membentuk sanggul kecil dengan hiasan kecil bercorak bunga


    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk makanan khas aceh :

    Masakan
    Kuah masam keu'eueng
    Kuah pliek u
    Kuah beulangong

    Kue-kue

    Karaih
    Peunajoh tho
    Meuseukat
    Wajeb
    Bada reuteuek
    Cingkhuy
    Bu Si Iteka

    pada umum nya yang banyak di kenal adalah Mie Aceh adalah masakan mie pedas khas Aceh di Indonesia. Mie kuning tebal dengan irisan daging sapi, daging kambing atau makanan laut (udang dan cumi) disajikan dalam sup sejenis kari yang gurih dan pedas. Mie Aceh tersedia dalam dua jenis, Mie Aceh Goreng (digoreng dan kering) dan Mie Aceh Kuah (sup). Biasanya ditaburi bawang goreng dan disajikan bersama emping, potongan bawang merah, mentimun, dan jeruk nipis.
    Spoiler untuk mie aceh :


    Uploaded with ImageShack.us



    Spoiler untuk salah satu tempat wisata di aceh :


    Uploaded with ImageShack.us
    Jika berkunjung ke pusat kota Banda Aceh, maka Anda akan menemukan sebuah masjid yang sangat besar bernama Baiturahman. Masjid ini merupakan saksi bisu dari perjuangan dan keberanian rakyat Aceh dalam mengusir penjajah Belanda.

    Masjid Baiturahman dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Pada saat itu masjid tersebut menjadi pusat pendidikan ilmu agama di Nusantara. Pada saat itu, banyak pelajar dari wilayah lain, bahkan dari Arab, Turki, India, dan Parsi yang datang ke Aceh untuk menimba ilmu agama.

    Pada saat terjadinya perang Aceh pada tahun 1873-1904, Masjid ini juga menjadi markas pertahanan rakyat Aceh dalam menghadapi Belanda. Pada saat itu, Belanda juga pernah membakar habis masjid tersebut.

    Perlawanan pun berkoban sehingga salah satu komandan pasukan Belanda, Mayjen Kohler tewas tertembak di dahi oleh pasukan Aceh di pekarangan Masjid Raya.

    Untuk mengenang peristiwa tersebut, dibangun monumen kecil di depan sebelah kiri Mesjid Raya, tepatnya di bawah pohon Ketapang.

    Enam tahun kemudian, untuk meredam kemarahan rakyat Aceh, pihak Belanda melalui Gubernur Jenderal Van Lansnerge membangun kembali Mesjid Raya ini dengan peletakan batu pertamanya pada tahun 1879. Hingga saat ini Mesjid Raya telah mengalami lima kali renovasi dan perluasan (1879-1993).

    Mesjid ini merupakan salah satu mesjid yang terindah di Indonesia yang memiliki tujuh kubah, empat menara dan satu menara induk. Ruangan dalam berlantai marmer buatan Italia, luasnya mencapai 4.760 m2 dan terasa sangat sejuk apabila berada didalam ruangan mesjid. Mesjid ini dapat menampung hingga 9.000 jama’ah. Dihalaman depan mesjid terdapat sebuah kolam besar, rerumputan yang tertata rapi dengan tanaman hias dan pohon kelapa yang tumbuh di atasnya.

    Spoiler untuk suku aceh :
    Suku Aceh adalah nama sebuah suku yang mendiami ujung utara Sumatra. Mereka beragama Islam. Bahasa yang dipertuturkan oleh mereka adalah bahasa Aceh yang masih berkerabat dengan bahasa Mon Khmer (wilayah Champa). Bahasa Aceh merupakan bagian dari bahasa Melayu-Polynesia barat, cabang dari keluarga bahasa Austronesia.

    Suku Aceh memiliki sejarah panjang tentang kegemilangan sebuah kerajaan Islam hingga perjuangan atas penaklukan kolonial Hindia Belanda.

    Banyak dari budaya Aceh yang menyerap budaya Hindu India, dimana kosakata bahasa Aceh banyak yang berbahasa Sanskerta. Suku Aceh merupakan suku di Indonesia yang pertama memeluk agama Islam dan mendirikan kerajaan Islam. Masyarakat Aceh mayoritas bekerja sebagai petani, pekerja tambang, dan nelayan.

    Sejarah

    Penduduk Aceh merupakan keturunan berbagai suku, kaum, dan bangsa. Leluhur orang Aceh berasal dari Semenanjung Malaysia, Cham, Cochin, Kamboja.

    Di samping itu banyak pula keturunan bangsa asing di tanah Aceh, bangsa Arab dan India dikenal erat hubungannya pasca penyebaran agama Islam di tanah Aceh. Bangsa Arab yang datang ke Aceh banyak yang berasal dari provinsi Hadramaut (Negeri Yaman), dibuktikan dengan marga-marga mereka al-Aydrus, al-Habsyi, al-Attas, al-Kathiri, Badjubier, Sungkar, Bawazier dan lain lain, yang semuanya merupakan marga marga bangsa Arab asal Yaman. Mereka datang sebagai ulama dan berdagang. Saat ini banyak dari mereka yang sudah kawin campur dengan penduduk asli Aceh, dan menghilangkan nama marganya.

    Sedangkan bangsa India kebanyakan dari Gujarat dan Tamil. Dapat dibuktikan dengan penampilan wajah bangsa Aceh, serta variasi makanan (kari), dan juga warisan kebudayaan Hindu Tua (nama-nama desa yang diambil dari bahasa Hindi, contoh: Indra Puri). Keturunan India dapat ditemukan tersebar di seluruh Aceh. Karena letak geografis yang berdekatan maka keturunan India cukup dominan di Aceh.

    Pedagang pedagang Tiongkok juga pernah memiliki hubungan yang erat dengan bangsa Aceh, dibuktikan dengan kedatangan Laksamana Cheng Ho, yang pernah singgah dan menghadiahi Aceh dengan sebuah lonceng besar, yang sekarang dikenal dengan nama Lonceng Cakra Donya, tersimpan di Banda Aceh. Semenjak saat itu hubungan dagang antara Aceh dan Tiongkok cukup mesra, dan pelaut-pelaut Tiongkok pun menjadikan Aceh sebagai pelabuhan transit utama sebelum melanjutkan pelayarannya ke Eropa.

    Selain itu juga banyak keturunan bangsa Persia (Iran/Afghan) dan Turki, mereka pernah datang atas undangan Kerajaan Aceh untuk menjadi ulama, pedagang senjata, pelatih prajurit dan serdadu perang kerajaan Aceh, dan saat ini keturunan keturunan mereka kebanyakan tersebar di wilayah Aceh Besar. Hingga saat ini bangsa Aceh sangat menyukai nama-nama warisan Persia dan Turki. Bahkan sebutan Banda, dalam nama kota Banda Aceh pun adalah warisan bangsa Persia (Bandar arti: pelabuhan).

    Di samping itu ada pula keturunan bangsa Portugis, di wilayah Kuala Daya, Lam No (pesisir barat Aceh). Mereka adalah keturunan dari pelaut-pelaut Portugis di bawah pimpinan nakhoda Kapten Pinto, yang berlayar hendak menuju Malaka (Malaysia), dan sempat singgah dan berdagang di wilayah Lam No, dan sebagian besar di antara mereka tetap tinggal dan menetap di Lam No. Sejarah mencatat peristiwa ini terjadi antara tahun 1492-1511, pada saat itu Lam No di bawah kekuasaan kerajaan kecil Lam No, pimpinan Raja Meureuhom Daya. Hingga saat ini masih dapat dilihat keturunan mereka yang masih memiliki profil wajah Eropa yang masih kental.

    Spoiler untuk bahasa daerah aceh :


    Uploaded with ImageShack.us

    Spoiler untuk salah satu kesenian asli aceh :

    Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat.
    Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo.
    Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
    Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman,
    seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara.
    Spoiler untuk foto dan video :




    Spoiler untuk Sumatra Utara :

    Spoiler untuk TeNtang Sumatra Utara :

    Pusat pemerintahan Sumatera Utara terletak di kota Medan

    Spoiler untuk Sumatra Utara :
    Terdapat 419 pulau di propisi Sumatera Utara. Pulau-pulau terluar adalah pulau Simuk (kepulauan Nias), dan pulau Berhala di selat Sumatera (Malaka).
    Kepulauan Nias terdiri dari pulau Nias sebagai pulau utama dan pulau-pulau kecil lain di sekitarnya. Kepulauan Nias terletak di lepas pantai pesisir barat di Samudera Hindia. Pusat pemerintahan terletak di Gunung Sitoli.
    Kepulauan Batu terdiri dari 51 pulau dengan 4 pulau besar: Sibuasi, Pini, Tanahbala, Tanahmasa. Pusat pemerintahan di Pulautelo di pulau Sibuasi. Kepulauan Batu terletak di tenggara kepulauan Nias.
    Pulau-pulau lain di Sumatera Utara: Imanna, Pasu, Bawa, Hamutaia, Batumakalele, Lego, Masa, Bau, Simaleh, Makole, Jake, dan Sigata, Wunga.
    Di Sumatera Utara saat ini terdapat dua taman nasional, yakni Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional Batang Gadis. Menurut Keputusan Menteri Kehutanan, Nomor 44 Tahun 2005, luas hutan di Sumatera Utara saat ini 3.742.120 hektare (ha). Yang terdiri dari Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam seluas 477.070 ha, Hutan Lindung 1.297.330 ha, Hutan Produksi Terbatas 879.270 ha, Hutan Produksi Tetap 1.035.690 ha dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi seluas 52.760 ha.
    Namun angka ini sifatnya secara de jure saja. Sebab secara de facto, hutan yang ada tidak seluas itu lagi. Terjadi banyak kerusakan akibat perambahan dan pembalakan liar. Sejauh ini, sudah 206.000 ha lebih hutan di Sumut telah mengalami perubahan fungsi. Telah berubah menjadi lahan perkebunan, transmigrasi. Dari luas tersebut, sebanyak 163.000 ha untuk areal perkebunan dan 42.900 ha untuk areal transmigrasi.

    Spoiler untuk Suku :

    Sumatera Utara merupakan provinsi multietnis dengan Batak, Nias, dan Melayu sebagai penduduk asli wilayah ini. Daerah pesisir timur Sumatera Utara, pada umumnya dihuni oleh orang-orang Melayu. Pantai barat dari Barus hingga Natal, banyak bermukim orang Minangkabau. Wilayah tengah sekitar Danau Toba, banyak dihuni oleh Suku Batak yang sebagian besarnya beragama Kristen. Suku Nias berada di kepulauan sebelah barat. Sejak dibukanya perkebunan tembakau di Sumatera Timur, pemerintah kolonial Hindia Belanda banyak mendatangkan kuli kontrak yang dipekerjakan di perkebunan. Pendatang tersebut kebanyakan berasal dari etnis Jawa dan Tionghoa. Pusat penyebaran suku-suku di Sumatra Utara, sebagai berikut :
    1. Suku Melayu Deli : Pesisir Timur, terutama di kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Langkat
    2. Suku Batak Karo : Kabupaten Karo
    3. Suku Batak Toba : Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir
    4. Suku Batak Mandailing : Mandailing Natal
    5. Suku Batak Angkola : Kabupaten Tapanuli Selatan dan Padang Lawas
    6. Suku Batak Simalungun : Kabupaten Simalungun
    7. Suku Batak Pakpak : Kabupaten Dairi dan Pakpak Barat
    8. Suku Nias : Pulau Nias
    9. Suku Minangkabau : Kota Medan, Kabupaten Batubara, Pesisir Barat
    10. Suku Aceh : Kota Medan
    11. Suku Jawa : Pesisir Timur & Barat
    12. Suku Tionghoa : Perkotaan pesisir Timur & Barat.


    Spoiler untuk Bahasa :

    Pada dasarnya, bahasa yang dipergunakan secara luas adalah bahasa Indonesia. Suku Melayu Deli mayoritas menuturkan bahasa Indonesia karena kedekatan bahasa Melayu dengan bahasa Indonesia. Pesisir timur seperi wilayah Serdang Bedagai, Pangkalan Dodek, Batubara, Asahan, dan Tanjung Balai, memakai Bahasa Melayu Dialek "O" begitu juga di Labuhan Batu dengan sedikit perbedaan ragam. Di kabupaten Langkat masih menggunakan bahasa Melayu Dialek "E" yang sering juga disebut bahasa Maya-maya. Masih banyak keturunan Jawa Kontrak (Jadel - Jawa Deli) yang menuturkan bahasa Jawa.
    Di kawasan perkotaan, suku Tionghoa lazim menuturkan bahasa Hokkian selain bahasa Indonesia. Di pegunungan, suku Batak menuturkan bahasa Batak yang terbagi atas empat logat (Silindung-Samosir-Humbang-Toba). Bahasa Nias dituturkan di Kepulauan Nias oleh suku Nias. Sedangkan orang-orang Pesisir Barat, seperti Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Mandailing Natal menggunakan Bahasa Minangkabau

    Spoiler untuk Agama :

    Agama utama di Sumatra Utara adalah:
    • Islam: terutama dipeluk oleh suku Melayu, Pesisir, Minangkabau,Jawa, Aceh, suku Batak Mandailing, sebagian Batak Karo, Simalungun dan Pakpak
    • Kristen (Protestan dan Katolik): terutama dipeluk oleh suku Batak Karo, Toba, Simalungun, Pakpak, Mandailing dan Nias
    • Hindu: terutama dipeluk oleh suku Tamil di perkotaan
    • Buddha: terutama dipeluk oleh suku Peranakan di perkotaan
    • Konghucu : terutama dipeluk oleh suku Peranakan di perkotaan
    • Parmalim: dipeluk oleh sebagian suku Batak yang berpusat di Huta Tinggi
    • Animisme: masih ada dipeluk oleh suku Batak, yaitu Pelebegu Parhabonaron dan kepercayaan sejenisnya


    Spoiler untuk Musik :

    Musik yang biasa dimainkan,cenderung tergantung dengan upacara-upacara adat yang diadakan, tetapi lebih dominan dengan genderangnya. Seperti pada Etnis Pesisir terdapat serangkaian alat musik yang dinamakan Sikambang.

    Spoiler untuk Tarian khas :

    Perbendaharaan seni tari tradisional meliputi berbagai jenis. Ada yang bersifat magis, berupa tarian sakral, dan ada yang bersifat hiburan saja yang berupa tari profan. Di samping tari adat yang merupakan bagian dari upacara adat, tari sakral biasanya ditarikan oleh dayu-datu. Termasuk jenis tari ini adalah tari guru dan tari tungkat. Datu menarikannya sambil mengayunkan tongkat sakti yang disebut Tunggal Panaluan.
    Tari profan biasanya ialah tari pergaulan muda-mudi yang ditarikan pada pesta gembira. Tortor ada yang ditarikan saat acara perkawinan. Biasanya ditarikan oleh para hadirin termasuk pengantin dan juga para muda-mudi. Tari muda-mudi ini, misalnya morah-morah, parakut, sipajok, patam-patam sering dan kebangkiung. Tari magis misalnya tari tortor nasiaran, tortor tunggal panaluan. Tarian magis ini biasanya dilakukan dengan penuh kekhusukan.
    Selain tarian Batak terdapat pula tarian Melayu seperti Serampang XII.
    Spoiler untuk Tari Tortor :

    Menurut sejarah, tari tor tor digunakan dalam acara ritual yang berhubungan dengan roh. Roh tersebut dipanggil dan "masuk" ke patung-patung batu (merupakan simbol leluhur).
    Patung-patung tersebut tersebut kemudian bergerak seperti menari, tetapi dengan gerakan yang kaku. Gerakan tersebut berupa gerakan kaki (jinjit-jinjit) dan gerakan tangan.


    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Makanan khas :

    Makanan Khas di Sumatera Utara sangat bervariasi, tergantung dari daerah tersebut. Saksang dan **** panggang sangat familiar untuk mereka yang melaksanakan pesta maupun masakan rumah.
    Misalkan seperti didaerah Pakpak Dairi, Pelleng adalah makanan khas dengan bumbu yang sangat pedas.
    Di tanah Batak sendiri adalah dengke naniarsik yang merupakan ikan yang digulai tanpa menggunakan kelapa. Untuk cita rasa, tanah Batak adalah surga bagi pecinta makanan santan dan pedas juga panas. PASITUAK NATONGGI atau uang beli nira yang manis adalah istilah yang sangat akrab disana, menggambarkan betapa dekatnya Tuak atau nira dengan kehidupan mereka.[gambar dengke nariarsik=

    Uploaded with ImageShack.us
    Di tanah Batak sendiri adalah dengke naniarsik yang merupakan ikan yang digulai tanpa menggunakan kelapa. Untuk cita rasa, tanah Batak adalah surga bagi pecinta makanan santan dan pedas juga panas. PASITUAK NATONGGI atau uang beli nira yang manis adalah istilah yang sangat akrab disana, menggambarkan betapa dekatnya Tuak atau nira dengan kehidupan mereka.
    itu lah makanan dari kota Medan..mungkin klian bisa coba kok.

    Spoiler untuk salah satu tempat pariwisata :

    Istana Maimun Warisan Kesultanan Deli di Medan
    Istana Maimoon merupakan salah satu istana yang paling indah masih ada di Indonesia. arsitektur yang unik dan desain interior istana ini memberikan karakter yang khas. Istana Maimun ini dibangun oleh Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah. Istana Maimun dibangun dengan desain dari seorang arsitek Italia pada tahun 1888. Sebagai warisan Kesultanan Melayu-Deli, Istana Maimun didominasi dengan warna kuning, khas Melayu. Istana Maimoon dibangun di atas tanah seluas 2.772 m persegi di pusat kerajaan Deli, sekarang jalan Brigjen Katamso, Medan.


    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Tentang Sumatera Barat :

    Spoiler untuk Ibu kota propinsi :
    Padang adalah kota terbesar di pesisir barat pulau Sumatera dan merupakan ibu kota provinsi Sumatera Barat, Indonesia.Sejak masa kolonial Hindia-Belanda, kota Padang telah menjadi pelabuhan utama dalam perdagangan emas, teh, kopi, dan rempah-rempah. Memasuki abad ke-20, ekspor batu bara dan semen mulai dilakukan melalui Pelabuhan Teluk Bayur.
    Nama kota ini dirujuk menjadi sebutan lain untuk kelompok etnik Minangkabau, dan juga digunakan untuk menyebut masakan khas mereka, yang pada umumnya dikenal dengan nama Masakan Padang.
    Saat ini kota Padang menjadi pusat perekonomian karena memiliki pendapatan per kapita tertinggi di Sumatera Barat,
    serta juga menjadi pusat pendidikan dan kesehatan, disebabkan jumlah perguruan tinggi dan fasilitas kesehatan yang ada di kota ini, dibandingkan kota-kota lain di Sumatera Barat.

    Spoiler untuk Suku bangsa :

    Suku Minangkabau dan Suku Mentawai
    Mayoritas penduduk Sumatera Barat merupakan suku Minangkabau. Di daerah Pasaman selain suku Minang berdiam pula suku Batak dan suku Mandailing. Suku Mentawai terdapat di Kepulauan Mentawai. Di beberapa kota di Sumatera Barat terutama kota Padang terdapat etnis Tionghoa, Tamil dan suku Nias dan di beberapa daerah transmigrasi (Sitiung, Lunang Silaut, Padang Gelugur dan lainnya) terdapat pula suku Jawa.

    Spoiler untuk Bahasa :

    Bahasa Minangkabau dan Bahasa Mentawai
    Bahasa yang digunakan dalam keseharian ialah bahasa daerah yaitu Bahasa Minangkabau yang memiliki beberapa dialek, seperti dialek Bukittinggi, dialek Pariaman, dialek Pesisir Selatan dan dialek Payakumbuh. Di daerah Pasaman dan Pasaman Barat yang berbatasan dengan Sumatera Utara, dituturkan juga Bahasa Batak dan Bahasa Melayu dialek Mandailing. Sementara itu di daerah kepulauan Mentawai digunakan Bahasa Mentawai.

    Spoiler untuk Agama :

    Mayoritas penduduk Sumatera Barat beragama Islam. Selain itu ada juga yang beragama Kristen terutama di kepulauan Mentawai, serta Hindu dan Buddha.

    Spoiler untuk Pariwisata :

    Di propinsi ini bisa kita temui hampir semua jenis objek wisata alam seperti laut, pantai, danau, gunung dan ngarai, selain objek wisata budaya.
    Objek-objek wisata yang dikunjungi para wisatawan diantaranya,
    Jembatan Akar di kecamatan Bayang;
    Rumah Gadang Mande Rubiah di Lunang;
    Istana Kerajaan Inderapura di kecamatan Pancung Soal;
    Pulau Cingkuak dengan peninggalan Benteng Belanda dan Puncak Langkisau di Painan, kabupaten Pesisir Selatan,
    Danau Maninjau dan Puncak Lawang Embum Pagi di kabupaten Agam,
    Lembah Anai; Istano Basa Pagaruyung, Danau Singkarak di kabupaten Tanah Datar,
    Danau Talang; Danau Diatas dan Danau Dibawah dikenal juga dengan sebutan Danau kembar di kabupaten Solok,
    Panorama Ngarai Sianok; Benteng Fort de Kock;
    Jam Gadang di kota Bukittinggi,
    Pantai Air Manis; Pantai Muaro; Pantai Caroline;
    Pulau Sikuai di kota Padang,
    Tempat wisata Harau di kabupaten Lima Puluh Kota,
    Tempat wisata Ngalau di kota Payakumbuh,
    Candi Padang; Prasasti Padang Roco di Kabupaten Dharmasraya, Pantai Kata;
    Pantai Gandoria di kota Pariaman, Pantai Arta;
    Malibo Anai di kabupaten Padang Pariaman.


    Spoiler untuk Danau Maninjau :


    Uploaded with ImageShack.us

    Spoiler untuk Tarian tradisional :

    Secara garis besar seni tari dari Sumatera Barat adalah dari adat budaya etnis Minangkabau dan etnis Mentawai. Kekhasan seni tari Minangkabau umumnya dipengaruhi oleh agama Islam, keunikan adat matrilineal dan kebiasan merantau masyarakatnya juga memberi pengaruh besar dalam jiwa sebuah tari tradisi yang bersifat klasik, diantaranya Tari Pasambahan, Tari Piring, Tari Payung dan Tari Indang. Sementara itu terdapat pula suatu pertunjukan khas etnis Minangkabau lainnya berupa perpaduan unik antara seni bela diri yang disebut silek dengan tarian, nyanyian dan seni peran (acting) yang dikenal dengan nama Randai.
    Sedangkan untuk tarian khas etnis Mentawai disebut Turuk Laggai. Tarian Turuk Langai ini umumnya bercerita tentang tingkah laku hewan, sehingga judulnya pun disesuaikan dengan nama-nama hewan tersebut, misalnya tari burung, tari ******, tari ayam, tari ular dan sebagainya.


    Uploaded with ImageShack.us

    Spoiler untuk makanan khas :

    1. Rendang
    2. Randang Lokan
    3. Dendeng Balado
    4. Dendeng Batokok
    5. Gulai Tunjang
    6. Gulai paku
    7. Gulai toco
    8. Gulai itiak
    9. Gulai banak
    10. Gulai kambiang
    11. Gulai manih
    12. Gulai pucuak ubi
    13. Gulai asin padeh
    14. Sate Padang
    15. Sate Pariaman
    16. Sate Padangpanjang
    17. Pical
    18. Dadiah
    19. Lamang
    20. Lamang tapai
    21. dll

    Sate Padang adalah sebutan untuk tiga jenis varian sate di Sumatra Barat, yaitu Sate Padang, Sate Padang Panjang dan Sate Pariaman.
    Sate Padang memakai bahan daging sapi, lidah, atau jerohan (jantung, usus, dan tetelan)dengan bumbu kuah kacang kental (mirip bubur) ditambah cabai yang banyak sehingga rasanya pedas.
    Sate Padang Panjang dibedakan dengan kuah sate nya yang berwarna kuning sedangkan sate Pariaman kuahnya berwarna merah. Rasa kedua jenis sate ini juga berbeda. Sedangkan sate Padang mempunyai bermacam rasa perpaduan kedua jenis varian sate di atas.


    Uploaded with ImageShack.us



    Spoiler untuk Tentang Riau :

    Spoiler untuk Riau :
    adalah sebuah provinsi di Indonesia, dengan kawasan terletak pada bagian tengah pulau Sumatera dengan ibu kota Pekanbaru.
    Provinsi ini termasuk salah satu provinsi terkaya di Indonesia dengan mengandalkan hasil dari minyak bumi dan gas

    Spoiler untuk Suku Bangsa :

    Penduduk provinsi Riau terdiri dari bermacam-macam suku bangsanya. Mereka bermukim di wilayah perkotaan dan di pedesaan di seluruh pelosok provinsi Riau. Adapun etnis-etnis yang terdapat di provinsi Riau antara lain Melayu, Jawa, Minangkabau, Tionghoa, Banjar, Mandailing, Batak, Bugis, Aceh, Sunda, dan Flores.
    Suku Melayu merupakan suku mayoritas di provinsi ini dan terdapat pada setiap kabupaten dan kota, suku Jawa dan Sunda pada umumnya banyak berada pada kawasan transmigran. Sementara etnis Minangkabau umumnya menjadi pedagang dan banyak bermukim pada kawasan perkotaan seperti Pekanbaru, Dumai, serta terdapat juga di Kampar, Kuantan Singingi, dan Rokan Hulu. Begitu juga orang Tionghoa pada umumnya sama dengan etnis Minangkabau yaitu menjadi pedagang dan bermukim pada kawasan perkotaan serta banyak juga terdapat pada kawasan pesisir timur seperti di Bagansiapiapi, Selatpanjang, Pulau Rupat dan Bengkalis. Suku Banjar dan Suku Bugis umumnya banyak terdapat di kabupaten Indragiri Hilir, terutama di Tembilahan.
    Selain itu di provinsi ini masih terdapat sekumpulan masyarakat terasing di kawasan pedalaman dan bantaran sungai seperti Orang Sakai, Suku Akit, Suku Talang Mamak, dan Suku Laut.

    Spoiler untuk Bahasa Daerah :

    Bahasa pengantar masyarakat provinsi Riau pada umumnya menggunakan Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia. Penggunaan Bahasa Minang secara luas juga digunakan oleh penduduk di provinsi ini. Selain itu Bahasa Hokkien juga masih banyak digunakan di kalangan masyarakat Tionghoa, terutama yang bermukim di daerah seperti Selatpanjang, Bengkalis, dan Bagansiapiapi.

    Spoiler untuk Agama :

    Dilihat dari komposisi penduduk provinsi Riau yang penuh kemajemukan dengan latar belakang sosial budaya, bahasa dan agama yang berbeda, pada dasarnya merupakan aset bagi daerah Riau sendiri. Agama-agama yang dianut penduduk provinsi ini sangat beragam, diantaranya Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
    Berbagai sarana dan prasarana peribadatan bagi masyarakat Riau sudah terdapat di provinsi ini, seperti Mesjid Agung An-nur, Mesjid Raya di Pekanbaru, dan Masjid Raya Rengat bagi umat muslim. Bagi umat Katolik/Protestan diantaranya terdapat Gereja Santa Maria A Fatima, Gereja HKBP di Pekanbaru, GBI Dumai, Gereja Kalam Kudus di Selatpanjang. Bagi umat Buddha/Tridarma adalah Vihara Dharma Loka
    dan Vihara Cetia Tri Ratna di Pekanbaru, Vihara Sejahtera Sakti di Selatpanjang, Kelenteng Ing Hok Kiong di Bagansiapiapi. Bagi Umat Hindu adalah Pura Agung Jagatnatha di Pekanbaru.

    Spoiler untuk Wisata Alam :

    Provinsi Riau sebenarnya memiliki bermacam-macam kawasan pariwisata alam diantaranya yaitu :
    Pulau Jemur
    Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT)
    Pantai Rupat Utara Tanjung Medang
    Air Terjun Aek Martua
    Objek Wisata Bono
    Wisata Bahari di Kabupaten Siak
    Candi Muara Takus
    Mesjid Raya Pekanbaru
    Benteng Tujuh Lapis
    Istana Siak Sri Indrapura
    Kelenteng Hoo Ann Kiong/Vihara Sejahtera Sakti


    Uploaded with ImageShack.us
    Kelenteng Hoo Ann Kiong (lebih dikenal luas sebagai Vihara Sejahtera Sakti/Tua Pek Kong Bio (Bahasa Hokkian)) adalah kelenteng tertua yang ada di kota Selatpanjang juga merupakan Kelenteng Tertua di Provinsi Riau. Kelenteng ini didirikan masa kolonial Belanda dan sampai hari ini belum diketahui dengan pasti tahun kapan berdirinya.Sejarawan memprediksi kelenteng ini berumur lebih dari 150 tahun setelah dilihat dari Relief Arsitektur bangunannya.Bangunannya kian megah dan indah serta berbagai perubahan terus dilakukan setelah direnovasi total kecuali bagian depan pintu gerbang utama.Kelenteng ini sangat dikenal luas oleh masyarakat Selatpanjang maupun masyarakat luar negeri terutama bagi wisatawan Singapore dan Malaysia sebagai tempat ibadah umat Buddha, maupun Konghucu.


    Spoiler untuk Beberapa Makanan Khas :


    - Gulai Asam Pedas Ikan Patin, Masakan Khas Riau daratan


    Uploaded with ImageShack.us
    - Gulai Belacan, Masakan Khas Riau pantai timur Sumatra

    - Gulai Sayur Lemak Kuah Santan, Kuliner Khas Riau

    - Sambal Terung Asam, Masakan Khas Melayu Riau

    - Bacah Daging, Kuliner - Makanan Khas Riau

    - Gulai Belacan Udang - Makanan Khas Riau


    Spoiler untuk Musik :

    Musik Melayu Kepulauan Riau dan musik yang berkembang oleh masyarakat Kepulauan Riau mencakup Musik Melayu dalam bentuk Langgam atau Senandung, Musik Joget, Musik Zapin, Musik Silat, Musik Inang, Musik Ghazal, Musik Boria, Musik Mak Yong, Musik Mendu, Musik Lang-lang Buana, Musik Bangsawan, Musik Barongsai, Musik Gamelan yang dulunya berkembang istana Daik Lingga dengan sebutan Musik Tari Joget Lingga, Musik Randai, Musik Dul Muluk, Musik Tari Inai, Musik Kompang, Musik Berdah, Musik Rebana, Musik Kasidah, Musik Nobat yang bisa digunakan pada acara ritual kerajaan di Riau Lingga, Musik Boria, Musik Kuna kepang, Musik Wayang cecak, Musik Randai, Musik Angklung, Musik Manora, Musik Keroncong, Musik Dangdut, Musik Pop, Musik Gondang dari Sumatera Utara, Musik Agogo dan lainnya.

    Spoiler untuk Tarian Adat :

    Tari melayu di Kepulauan Riau yang berkembang di kabupaten dan kota antara lain : Tari Zapin, Tari Joget Dangong, Tari Jogi, Tari Melemang, Tari Makyong, Tari Mendu, Tari Inai, Tari Dayung Sampan, Tari Topeng, Tari Lang-Lang Buana, Tari Alu, Tari Ayam Sudur, Tari Boria, Tari Zikir Barat, Tari Rokana, Tari Joget lambak, Tari Damnah, Tari Semah Kajang, Tari Dendang Dangkong, Tari Sirih Lelat, Tari Tebus Kipas, Tari Sekapur Sirih, Tari Engku Puteri, Tari Mustika Kencana, Tari Marhaban, Tari Menjunjung Duli, Tari Tandak Pengasih, Tari Ikan Kekek, Tari Tarek Rawai, Tari Pasang Rokok, Tari Masri, Tari Betabik, Tari Lenggang Cecak, Tari Laksemane Bentan, Joget Bebtan, Tari Joget Kak Long dari Moro, Tari Joget Mak Dare, Tari Joget Makcik Normah di pulau Panjang Batam.



    Spoiler untuk tentang Kepulauan riau :

    Spoiler untuk Pesona Kepri :

    Tanjungpinang telah dikenal sejak lama.
    Hal ini disebabkan posisinya yang strategis di Pulau Bintan sebagai pusat kebudayaan Melayu dan lalu lintas perdagangan. Sejarah Tanjungpinang tidak terlepas dari Kerajaan Melayu Johor-Riau.Nama Tanjungpinang, diambil dari posisinya yang menjorok ke laut yang banyak ditumbuhi sejenis pohon pinang. Pohon yang berada di Tanjung tersebut yang merupakan petunjuk bagi pelayar yang akan masuk ke Sungai Bintan. Tanjungpinang merupakan pintu masuk ke Sungai Bintan, dimana terdapat kerajaan Bentan yang berpusat di Bukit Batu.Keberadaan Tanjungpinang semakin dikenal pada masa Kerajaan Johor pada masa Sultan Abdul Jalil Syah yang memerintahkan Laksemana Tun Abdul Jamil untuk membuka suatu Bandar perdagangan yang terletak di Pulau Bintan, tepatnya di Sungai Carang, Hulu Sungai Riau. Bandar yang baru tersebut menjadi Bandar yang ramai yang kemudian dikenal dengan Bandar Riau. Peranan Tanjungpinang sangat penting sebagai kawasan penyangga dan pintu masuk Bandar Riau.Kepiawaian pemerintah pada masa itu menjadikan Bandar Riau merupakan bandar perdagangan yang besar dan bahkan menyaingi bandar Malaka yang masa itu telah di kuasai Portugis dan akhirnya.


    Spoiler untuk Kepulauan Riau :
    adalah sebuah provinsi di Indonesia. Provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah utara; Malaysia dan provinsi Kalimantan Barat di timur; provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi di selatan; Negara Singapura, Malaysia dan provinsi Riau di sebelah barat.
    Secara keseluruhan wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 4 kabupaten dan 2 kota, 47 kecamatan serta 274 kelurahan/desa dengan jumlah 2.408 pulau besar dan kecil yang 30% belum bernama dan berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar 252.601 km², sekitar 95% merupakan lautan dan hanya sekitar 5% daratan.
    Kepulauan Riau merupakan provinsi baru hasil pemekaran dari provinsi Riau. Provinsi Kepulauan Riau terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 2002 merupakan Provinsi ke-32 di Indonesia yang mencakup Kota Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten Lingga.


    Spoiler untuk Pariwisata :

    Pulau Penyengat dilihat dari kota Tanjung Pinang.
    Provinsi Kepulauan Riau merupakan gerbang wisata dari mancanegara kedua setelah Pulau Bali. Jumlah wisatawan asing yang datang berkunjung mencapai 1,5 juta orang pada tahun 2005. Objek wisata di Provinsi Kepulauan Riau antara lain adalah wisata pantai yang terletak di berbagai kabupaten dan kota. Pantai Melur, Pulau Abang dan Pantai Nongsa di kota Batam, Pantai Pelawan di Kabupaten Karimun, Pantai Lagoi, Pantai Tanjung Berakit, Pantai Trikora, dan Bintan Leisure Park di kabupaten Bintan. Kabupaten Natuna terkenal dengan wisata baharinya seperti snorkeling.
    Selain wisata pantai dan bahari, provinsi Kepulauan Riau juga memiliki objek wisata lainnya seperti cagar budaya, makam-makam bersejarah, tarian-tarian tradisional serta event-event khas daerah. Di kota Tanjungpinang terdapat pulau Penyengat sebagai pulau bersejarah karena di pulau ini terdapat masjid bersejarah dan makam-makam Raja Haji Fisabililah dan Raja Ali Haji yang kedua-duanya adalah pahlawan nasional.
    Spoiler untuk Pantai Melur :


    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Suku bangsa :

    Suku bangsa yang terdapat di Provinsi Kepulauan Riau adalah Melayu, Bugis, Jawa, Arab, Tionghoa, Padang, Batak, Sunda dan Flores.

    Spoiler untuk Bahasa Daerah :

    Bahasa yang dipakai adalah bahasa resmi yaitu Bahasa Indonesia dan ada juga yang menggunakan bahasa Melayu.
    Bahasa Melayu Riau mempunyai sejarah yang cukup panjang, karena pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
    Pada Zaman Kerajaan Sriwijaya, Bahasa Melayu sudah menjadi bahasa internasional Lingua franca di kepulauan Nusantara, atau sekurang-kurangnya sebagai bahasa perdagangan di Kepulauan Nusantara. Bahasa Melayu, semenjak pusat kerajaan berada di Malaka kemudian pindah ke Johor, akhirnya pindah ke Riau mendapat predikat pula sesuai dengan nama pusat kerajaan Melayu itu. Karena itu bahasa Melayu zaman Melaka terkenal dengan Melayu Melaka, bahasa Melayu zaman Johor terkenal dengan Melayu Johor dan bahasa Melayu zaman Riau terkenal dengan bahasa Melayu Riau.
    Pada zaman dahulu ada beberapa alasan yang menyebabkan Bahasa Melayu menjadi bahasa resmi digunakan, yaitu:
    1. Bahasa Melayu Riau secara historis berasal dari perkembangan Bahasa Melayu semenjak berabad-abad yang lalu. Bahasa Melayu sudah tersebar keseluruh Nusantara, sehingga sudah dipahami oleh masyarakat, bahasa ini sudah lama menjadi bahasa antar suku di Nusantara.
    2. Bahasa Melayu Riau sudah dibina sedemikian rupa oleh Raja Ali Haji dan kawan-kawannya[rujukan?], sehingga bahasa ini sudah menjadi standar.
    3. Bahasa Melayu Riau sudah banyak publikasi, berupa buku-buku sastra, buku-buku sejarah dan agama baik dari zaman Melayu klasik maupun dari yang baru.

    Spoiler untuk Musik :

    Musik Melayu Kepulauan Riau dan musik yang berkembang oleh masyarakat Kepulauan Riau mencakup Musik Melayu dalam bentuk Langgam atau Senandung, Musik Joget, Musik Zapin, Musik Silat, Musik Inang, Musik Ghazal, Musik Boria, Musik Mak Yong, Musik Mendu, Musik Lang-lang Buana, Musik Bangsawan, Musik Barongsai, Musik Gamelan yang dulunya berkembang istana Daik Lingga dengan sebutan Musik Tari Joget Lingga, Musik Randai, Musik Dul Muluk, Musik Tari Inai, Musik Kompang, Musik Berdah, Musik Rebana, Musik Kasidah, Musik Nobat yang bisa digunakan pada acara ritual kerajaan di Riau Lingga, Musik Boria, Musik Kuna kepang, Musik Wayang cecak, Musik Randai, Musik Angklung, Musik Manora, Musik Keroncong, Musik Dangdut, Musik Pop, Musik Gondang dari Sumatera Utara, Musik Agogo dan lainnya.

    Spoiler untuk Tarian :

    Tari melayu di Kepulauan Riau yang berkembang di kabupaten dan kota antara lain : Tari Zapin, Tari Joget Dangong, Tari Jogi, Tari Melemang, Tari Makyong, Tari Mendu, Tari Inai, Tari Dayung Sampan, Tari Topeng, Tari Lang-Lang Buana, Tari Alu, Tari Ayam Sudur, Tari Boria, Tari Zikir Barat, Tari Rokana, Tari Joget lambak, Tari Damnah, Tari Semah Kajang, Tari Dendang Dangkong, Tari Sirih Lelat, Tari Tebus Kipas, Tari Sekapur Sirih, Tari Engku Puteri, Tari Mustika Kencana, Tari Marhaban, Tari Menjunjung Duli, Tari Tandak Pengasih, Tari Ikan Kekek, Tari Tarek Rawai, Tari Pasang Rokok, Tari Masri, Tari Betabik, Tari Lenggang Cecak, Tari Laksemane Bentan, Joget Bebtan, Tari Joget Kak Long dari Moro, Tari Joget Mak Dare, Tari Joget Makcik Normah di pulau Panjang Batam.

    Spoiler untuk Makanan Khas :

    Beraneka Makanan Khas Melayu Tanjungpinang, seperti Ikan Pepes Pari, Ikan Merah Asam Pedas, Sembilang Asam Pedas, Kangkung Belacan, Lakse Kuah dan Goreng
    Spoiler untuk ikan merah asam pedas :


    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk tentang Jambi :

    Spoiler untuk Jambi :
    adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di pesisir timur di bagian tengah Pulau Sumatera. Jambi adalah satu dari tiga provinsi di Indonesia yang ibukotanya bernama sama dengan nama provinsinya, selain Bengkulu dan Gorontalo. Jambi merupakan tempat berasalnya Bangsa Melayu yaitu dari Kerajaan Malayu di Batang Hari Jambi. Bahasa Melayu Jambi sama seperti Melayu Palembang dan Melayu Bengkulu, yaitu berdialek "o".

    Spoiler untuk Rumah Adat :

    JAMBI Propinsi memiliki berbagai budaya, tetapi pada dasarnya berbasis Budaya Melayu sepanjang Sungai Batanghari, kita masih dapat dilihat orang-orang yang tinggal di Rumah Panggung, yang terbuat dari kayu lokal.

    Spoiler untuk Tarian Tradisional :

    Beberapa tarian tradisional tetap dilakukan untuk menyambut tamu dengan upacara tradisional juga.Pakaian tradisional dan Bahasa adalah sesuatu yang unik di Provinsi Jambi..

    Spoiler untuk Tempat Wisata :

    Masjid Kuno Pondok Tinggi

    Perkebunan Teh Kayu Aro

    Danau Kerinci

    Desa Lekuk 50 Tumbi Lempur

    Taman Nasional Kerinci Seblat

    Rumah Tua Rantau Panjang

    Arung Jeram Merangin

    Taman Nasional Bukit Dua Belas

    Taman Nasional Bukit 30

    Hutan Harapan

    Kota Seberang Jambi

    Museum Negeri Jambi

    Candi Muaro Jambi

    Taman Nasional Berbak

    Pulau Berhala


    Uploaded with ImageShack.us

    Spoiler untuk SEJARAH :

    Pada masa Melayu Kuno, Jambi diuntungkan oleh aktivitas perdagangan antara Asia Barat dan ****, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa **** merupakan sumber informasi tentang kesejarahan Jambi pada tahun 1460-1907 berbentuk kerajaan Islam yang disebut kerajaan Melayu II dengan Putri Selaro Pinang Masak sebagai raja pertama didampingi suaminya Datuk Paduko Berhalo.

    Pada tahun 1615-1643 M, pada tahun pertama pemerintahan Sultan Abdul Kahar, Belanda mendirikan loji dagang di Muara Kumpeh. Namun pada tahun 1625 VOC menutup kantor dagangnya tersebut karena mendapat tantangan dari rakyat dan persaingan ketat dari pedagang bangsa lain. Pada masa sultan berikutnya, Sultan Abdul Jalil (1645-1665), terdapat berbagai masalah seperti perseteruan dengan Sultan Johor dan tekanan dari VOC karena sultan memberikan izin dagang kepada Portugis di Sungai Batanghari. Tekanan ini membuat sultan menyetujui perjanjian kerjasama dengan VOC yang ditandatangani oleh putranya Pangeran Ratu Raden Penulis yang kemudian menggantikannya sebagai sultan dengan gelar Sultan Abdul Mahyi Sri Ingolongo.

    Pada masa ini (1665-1690), terbunuhnya seorang kepala kantor kompeni Belanda di desa Gedung Terbakar membuat Sultan Ingolongo ditangkap dan dibuang ke Pulau Banda. Hal ini menyulut perlawanan terhadap Belanda yang mencapai puncaknya pada masa Sultan Thaha (1856-1904). Namun perjuangan rakyat Jambi terus berlangsung dan pada tahun 1907 barulah Jambi sepenuhnya jatuh dibawah kekuasaan Belanda.
    Belanda memasukkan Jambi ke dalam wilayah keresidenan Palembang dengan dua asisten residen dan pada tahun 1905 Jambi menjadi keresidenan dan status asisten residen diganti menjadi onder afdeling yang salah satunya adalah Kerinci yang tadinya merupakan bagian keresidenan Sumatera Barat.

    Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, kaum pergerakan dan dan pemuda membentuk Komite Nasional Daerah Jambi serta menyusun barisan laskar untuk membantu pemerintah. Namun seperti daerah-daerah lainnya, pemerintahan tidak dapat berjalan lancar karena adanya pergolakan-pergolakan kemerdekaan karena Belanda ingin kembali berkuasa.

    Pada tahun 1948 provinsi Sumatera dibagi menjadi tiga provinsi. Jambi termasuk dalam wilayah Sumatera Tengah. Namun aksi militer Belanda yang menyerang kota Jambi memaksa residen menyingkir ke luar kota. Dalam keadaan bergolak tersebut, Residen Inu Kertapati membuat surat kuasa untuk menjalankan pemerintahan ditempat yang tidak dikuasai Belanda. Pemerintahan Jambi mulai membaik sejak Konferensi Meja Bundar. Tahun 1958 provinsi Sumatera Tengah dimekarkan menjadi tiga provinsi, salah satunya Jambi..

    Spoiler untuk Suku Asli Jambi :

    Suku Kubu atau juga dikenal dengan Suku Anak Dalam atau Orang Rimba adalah salah satu suku bangsa minoritas yang hidup di Pulau Sumatra, tepatnya di Provinsi Jambi dan Sumatra Selatan. Mereka mayoritas hidup di propinsi Jambi, dengan perkiraan jumlah populasi sekitar 200.000 orang.

    Menurut tradisi lisan suku Anak Dalam merupakan orang Maalau Sesat, yang m lari ke hutan rimba di sekitar Air Hitam, Taman Nasional Bukit Duabelas. Mereka kemudian dinamakan Moyang Segayo. Tradisi lain menyebutkan mereka berasal dari Pagaruyung, yang mengungsi ke Jambi. Ini diperkuat kenyataan adat suku Anak Dalam punya kesamaan bahasa dan adat dengan suku Minangkabau, seperti sistem matrilineal.

    Secara garis besar di Jambi mereka hidup di 3 wilayah ekologis yang berbeda, yaitu Orang Kubu yang di utara Provinsi Jambi (sekitaran Taman Nasional Bukit 30), Taman Nasional Bukit 12, dan wilayah selatan Provinsi Jambi (sepanjang jalan lintas Sumatra). Mereka hidup secara nomaden dan mendasarkan hidupnya pada berburu dan meramu, walaupun banyak dari mereka sekarang telah memiliki lahan karet dan pertanian lainnya.

    Kehidupan mereka sangat mengenaskan seiring dengan hilangnya sumber daya hutan yang ada di Jambi dan Sumatra Selatan, dan proses-proses marginalisasi yang dilakukan oleh pemerintah dan suku bangsa dominan (Orang Melayu) yang ada di Jambi dan Sumatra Selatan.

    Mayoritas suku kubu menganut kepercayaan animisme, tetapi ada juga beberapa puluh keluarga suku kubu yang pindah ke agama Islam..


    Uploaded with ImageShack.us

    Spoiler untuk Salah satu makanan khas :

    Gulai Ikan Patin adalah masakan yang populer di masyarakat Jambi.Gulai ini dimasak dengan menggunakan tempoyak yaitu daging buah durian yang telah difermentasi. Tetapi ada sebagian orang yang memilih untuk mengganti tempoyak dengan santan kelapa untuk menghindari bau dan rasa tempoyak yang cukup menyengat. Selain tempoyak bumbu lain yang digunakan dalam pembuatan Gulai Ikan Patin ini adalah cabe merah, lengkuas, serai, kunyit, bawang merah dan bawang putih.


    Uploaded with ImageShack.us

    Spoiler untuk Bahasa Daerah :

    Bahasa Melayu Jambi atau Baso Jambi adalah salah satu anak cabang bahasa Austronesia yang dituturkan khususnya di wilayah Jambi, bagian selatan propinsi Riau serta tersebar di berbagai kota di seluruh Indonesia.

    Terdapat dua kontroversi mengenai Bahasa Jambi dengan bahasa Melayu. Sebagian pakar bahasa menganggap bahasa ini sebagai dialek Melayu, karena banyaknya kesamaan kosakata dan bentuk tuturan didalamnya. Sedangkan yang lain justru beranggapan bahasa ini merupakan bahasa mandiri yang berbeda dengan Melayu.

    Spoiler untuk Tari Sekapur Sirih :
    Sekapur Sirih merupakan tarian selamat datang kepada tamu-tamu besar di Provinsi Jambi dan Riau.

    Keagungan dalam gerak yang lembut dan halus menyatu dengan iringan musik serta syair yang ditujukan bagi para tamu.

    Menyambut dengan hati yang putih muka yang jernih menunjukkan keramahtamahan bagi tetamu yang dihormati.

    Tari ini menggambarkan ungkapan rasa putih hati masyarakat dalam menyambut tamu.

    Sekapur Sirih biasanya ditarikan oleh 9 orang penari perempuan, dan 3 orang penari laki-laki,

    1 orang yang bertugas membawa payung dan 2 orang pengawal.

    Propetri yang digunakan: cerano/wadah yang berisikan lembaran daun sirih, payung, keris.

    Pakaian: baju kurung /adat Jambi,

    iringan musik langgam melayu dengan alat musik yang terdiri dari : biola, gambus, akordion, rebana, gong dan gendang.



    Uploaded with ImageShack.us

    Jika ada yg kurang silahkan di tambahan nanti saya edit, ini cuma sebagian kecil yang saya masukan


    Spoiler untuk Sumatra Selatan :

    Spoiler untuk Sumatera Selatan :
    adalah salah satu provinsi Indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatera. Provinsi ini beribukota di Palembang. Secara geografis provinsi Sumatera Selatan berbatasan dengan provinsi Jambi di utara, provinsi Kep. Bangka-Belitung di timur, provinsi Lampung di selatan dan Provinsi Bengkulu di barat. Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumi, gas alam dan batu bara. Selain itu ibu kota provinsi Sumatera Selatan, Palembang, telah terkenal sejak dahulu karena sempat menjadi ibu kota dari Kerajaan Sriwijaya.
    Di samping itu, provinsi ini banyak memiliki tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi seperti Sungai Musi, Jembatan Ampera, Pulau Kemaro, Danau Ranau, Kota Pagaralam dan lain-lain. Karena sejak dahulu telah menjadi pusat perdagangan, secara tidak langsung ikut memengaruhi kebudayaan masyarakatnya. Makanan khas dari provinsi ini sangat beragam seperti pempek, model, tekwan, pindang patin, pindang tulang, sambal jokjok, berengkes dan tempoyak.

    Spoiler untuk Sejarah :

    Provinsi Sumatera Selatan sejak berabad yang lalu dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya; pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah ini merupakan pusat kerajaan Sriwijaya yang juga terkenal dengan kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Nusantara. Gaung dan pengaruhnya bahkan sampai ke Madagaskar di Benua Afrika.
    Sejak abad ke-13 sampai abad ke-14, wilayah ini berada di bawah kekuasaan Majapahit. Selanjutnya wilayah ini pernah menjadi daerah tak bertuan dan bersarangnya bajak laut dari Mancanegara terutama dari negeri China.
    Pada awal abad ke-15 berdirilah Kesultanan Palembang yang berkuasa sampai datangnya Kolonialisme Barat, lalu disusul oleh Jepang. Ketika masih berjaya, kerajaan Sriwijaya juga menjadikan Palembang sebagai Kota Kerajaan.
    Menurut Prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan pada 1926 menyebutkan, pemukiman yang bernama Sriwijaya itu didirikan pada tanggal 17 Juni 683 Masehi. Tanggal tersebut kemudian menjadi hari jadi Kota Palembang yang diperingati setiap tahunnya.

    Spoiler untuk Suku Bangsa :

    Penduduk Palembang merupakan etnis Melayu
    di Palembang terdapat pula warga pendatang dan warga keturunan, seperti dari Jawa, Minangkabau, Madura, Bugis dan Banjar. Warga keturunan yang banyak tinggal di Palembang adalah Tionghoa, Arab dan India

    Spoiler untuk Bahasa Daerah :

    Bahasa Melayu yang telah disesuaikan dengan dialek setempat yang kini dikenal sebagai Bahasa Palembang. Namun para pendatang seringkali menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari, seperti bahasa Komering, Rawas, Musi dan Lahat. Pendatang dari luar Sumatera Selatan kadang-kadang juga menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari dalam keluarga atau komunitas kedaerahan. Namun untuk berkomunikasi dengan warga Palembang lain, penduduk umumnya menggunakan bahasa Palembang sebagai bahasa pengantar sehari-hari.


    Spoiler untuk Kebinnekaan :

    Kota Palembang memiliki beberapa wilayah yang menjadi ciri khas dari suatu komunitas seperti Kampung Kapitan yang merupakan wilayah Komunitas Tionghoa serta Kampung Al Munawwar, Kampung Assegaf, Kampung Al Habsyi, Kuto Batu, 19 Ilir dan Kampung Alawiyyin Sungai Bayas 10 Ilir yang merupakan wilayah Komunitas Arab.


    Spoiler untuk Agama :

    Islam
    Katolik
    Protestan
    Hindu
    Buddha
    Konghucu

    Spoiler untuk Wisata :

    Sungai Musi, sungai sepanjang sekitar 750km yang membelah Kota Palembang menjadi dua bagian yaitu Seberang Ulu dan seberang Ilir ini merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Sejak dahulu Sungai Musi telah menjadi urat nadi perekonomian di Kota Palembang dan Provinsi Sumatera Selatan. Di sepanjang tepian sungai ini banyak terdapat objek wisata seperti :
    Jembatan Ampera
    Benteng Kuto Besak
    Museum Sultan Mahmud Badaruddin II
    Pulau Kemaro
    Pasar 16 Ilir
    rumah Rakit
    kilang minyak Pertamina
    pabrik pupuk PUSRI
    pantai Bagus Kuning
    Jembatan Musi II
    Masjid Al Munawar
    Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, sebuah site peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang terletak di tepian Sungai Musi. Terdapat sebuah prasasti batu peninggalan Kerajaan di area ini.Dll

    Spoiler untuk Jembatan Ampera :



    Uploaded with ImageShack.us

    Spoiler untuk Sungai Musi :



    Uploaded with ImageShack.us

    Spoiler untuk Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang :



    Uploaded with ImageShack.us



    Spoiler untuk Makanan Khas :

    Kota ini memiliki komunitas Tionghoa cukup besar. Makanan seperti pempek atau tekwan yang terbuat dari ikan mengesankan "Chinese taste" yang kental pada masyarakat Palembang.

    Spoiler untuk Pempek :
    makanan khas Palembang yang telah terkenal di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan bahan dasar utama daging ikan dan sagu, masyarakat Palembang telah berhasil mengembangkan bahan dasar tersebut menjadi beragam jenis pempek dengan memvariasikan isian maupun bahan tambahan lain seperti telur ayam, kulit ikan, maupun tahu pada bahan dasar tersebut. Ragam jenis pempek yang terdapat di Palembang antara lain pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek keriting, pempek adaan, pempek kulit, pempek tahu, pempek pistel, pempek udang, pempek lenggang, pempek panggang, pempek belah dan pempek otak - otak. Sebagai pelengkap menyantap pempek, masyarakat Palembang biasa menambahkan saus kental berwarna kehitaman yang terbuat dari rebusan gula merah, cabe dan udang kering yang oleh masyarakat setempat disebut saus cuka (cuko).


    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Tekwan :

    makanan khas Palembang dengan tampilan mirip sup ikan berbahan dasar daging ikan dan sagu yang dibentuk kecil - kecil mirip bakso ikan yang kemudian ditambahkan kaldu udang sebagai kuah, serta soun dan jamur kuping sebagai pelengkap.


    Uploaded with ImageShack.us

    Model, mirip tekwan tetapi bahan dasar daging ikan dan sagu dibentuk menyerupai pempek tahu kemudian dipotong kecil kecil dan ditambah kaldu udang sebagai kuah serta soun sebagai pelengkap. Ada 2 jenis model, yakni Model Ikan (Model Iwak) dan Model Gandum (Model Gendum).
    Laksan, berbahan dasar pempek lenjer tebal, dipotong kecil-kecil dan kemudian disiram kuah santan pedas.
    Celimpungan, mirip laksan, hanya saja adonan pempek dibentuk mirip tekwan yang lebih besar dan disiram kuah santan.
    Mie Celor, berbahan dasar mie kuning dengan ukuran agak besar mirip mie soba dari Jepang, disiram dengan kuah kental kaldu udang dan daging udang.
    Burgo, berbahan dasar tepung beras dan tepung sagu yang dibentuk mirip dadar gulung yang kemudian diiris, dinikmati dengan kuah santan.
    Lakso, berbahan dasar tepung beras, mirip Burgo, namun bertekstur mie.
    Martabak HAR,adalah makanan Khas dari timur.yang dibawah oleh warga keturunan. berbahan dasar tepung terigu, yang diberi telor bebek dan telor ayam,kuahnya berbahan kari kambing yang dicampur kentang.
    Spoiler untuk Pindang ikan :

    Pindang Patin, salah satu makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging ikan patin yang direbus dengan bumbu pedas dan biasanya ditambahkan irisan buah nanas untuk memberikan rasa segar. Nikmat disantap dengan nasi putih hangat, rasanya gurih, pedas dan segar.


    Uploaded with ImageShack.us


    Ini Cuma sebagian kecil yang saya masukan…
    Masih banyak makanan,kue” serta jajanan khas dari kota tersebut..

    Spoiler untuk Salah Satu Tari Adat :

    Tari Tanggai
    Umumnya tari ini dibawakan oleh lima orang dengan memakai pakaian khas daerah seperti kain songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang, kembang urat atau rampai, tajuk cempako, kembang goyang, dan tanggai yang berbentuk kuku terbuat dari lempengan tembaga. Tari ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai dengan busana khas daerah. Tarian ini menggambarkan masyarakat Palembang yang ramah dan menghormati, menghargai serta menyayangi tamu yang berkunjung ke daerahnya.


    Uploaded with ImageShack.us


    Jika masih ada yang kurang silahkan teman" tambahin Nanti bisa saya edit



    Spoiler untuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung :

    Spoiler untuk Tentang Belitung dan Belitung :

    sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta pulau-pulau kecil seperti P. Lepar, P. Pongok, P. Mendanau dan P. Selat Nasik, total pulau yang telah bernama berjumlah 470 buah dan yang berpenghuni hanya 50 pulau. Bangka Belitung terletak di bagian timur Pulau Sumatera, dekat dengan Provinsi Sumatera Selatan. Bangka Belitung dikenal sebagai daerah penghasil timah, memiliki pantai yang indah dan kerukunan antar etnis.
    Ibu kota provinsi ini ialah Pangkalpinang. Pemerintahan provinsi ini disahkan pada tanggal 9 Februari 2001.
    Selat Bangka memisahkan Pulau Sumatera dan Pulau Bangka, sedangkan Selat Gaspar memisahkan Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Di bagian utara provinsi ini terdapat Laut **** Selatan, bagian selatan adalah Laut Jawa dan Pulau Kalimantan di bagian timur yang dipisahkan dari Pulau Belitung oleh Selat Karimata.
    Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebelumnya adalah bagian dari Sumatera Selatan, namun menjadi provinsi sendiri bersama Banten dan Gorontalo pada tahun 2000. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 Tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tanggal 21 November 2000 yang terdiri dari Kabupaten Bangka, Kabupaten Belitung dan Kota Pangkalpinang. Pada tahun 2003 berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tanggal 23 Januari 2003 dilakukan pemekaran wilayah dengan penambahan 4 kabupaten yaitu Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan dan Belitung Timur.


    Spoiler untuk Sejarah :

    Wilayah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, terutama Pulau Bangka berganti-ganti menjadi daerah taklukan Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Setelah kapitulasi dengan Belanda, Kepulauan Bangka Belitung menjadi jajahan Inggris sebagai "Duke of Island". 20 Mei 1812 kekuasaan Inggris berakhir setelah konvensi London 13 Agustus 1824, terjadi peralihan kekuasaan daerah jajahan Kepulauan Bangka Belitung antara MH. Court (Inggris) dengan K. Hcyes (Belanda) di Muntok pada 10 Desember 1816. Kekuasaan Belanda mendapat perlawanan Depati Barin dan putranya Depati Amir yang di kenal sebagai perang Depati Amir (1849-1851). Kekalahan perang Depati Amir menyebabkan Depati Amir diasingkan ke Desa Air Mata Kupang NTT. Atas dasar stbl. 565, tanggal 2 Desember 1933 pada tanggal 11 Maret 1933 di bentuk Resindetil Bangka Belitung Onderhoregenheden yang dipimpin seorang residen Bangka Belitung dengan 6 Onderafdehify yang di pimpin oleh Ast. Residen. Di Pulau Bangka terdapat 5 Onderafdehify yang akhirnya menjadi 5 Karesidenan sedang di Pulau Belitung terdapat 1 Karesidenan. Di zaman Jepang, Karesidenan Bangka Belitung di perintah oleh pemerintahan Militer Jepang yang disebut Bangka Beliton Ginseibu. Setelah Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, oleh Belanda di bentuk Dewan Bangka Sementara pada 10 Desember 1946 (stbl.1946 No.38) yang selanjutnya resmi menjadi Dewan Bangka yang diketuai oleh Musarif Datuk Bandaharo Leo yang dilantik Belanda pada 11 November 1947. Dewan Bangka merupakan Lembaga Pemerintahan Otonomi Tinggi. Pada 23 Januari 1948 (stb1.1948 No.123), Dewan Bangka, Dewan Belitung dan Dewan Riau bergabung dalam Federasi Bangka Belitung dan Riau (FABERI) yang merupakan suatu bagian dalam Negara Republik Indonesia Serikat (RIS). Berdasarkan Keputusan Presiden RIS Nomor 141 Tahun 1950 kembali bersatu dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hingga berlaku undang-undang Nomor 22 Tahun 1948. Pada tanggal 22 April 1950 oleh Pemerintah diserahkan wilayah Bangka Belitung kepada Gubernur Sumatera Selatan Dr. Mohd. lsa yang disaksikan oleh Perdana Menteri Dr. Hakim dan Dewan Bangka Belitung dibubarkan. Sebagai Residen Bangka Belitung ditunjuk R. Soemardja yang berkedudukan di Pangkalpinang.Berdasarkan UUDS 1950 dan UU Nomor 22 Tahun 1948 dan UU Darurat Nomor 4 tanggal 16 November 1956 Karesidenan Bangka Belitung berada di Sumatera Selatan yaitu Kabupaten Bangka dan dibentuk juga kota kecil Pangkalpinang. Berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 1957 Pangkalpinang menjadi Kota Praja. Pada tanggal 13 Mei 1971 Presiden Soeharto meresmikan Sungai Liat sebagai ibukota Kabupaten Bangka. Berdasarkan UU Nomor 27 Tahun 2000 wilayah Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka dan Kabupaten Belitung menjadi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selanjutnya sejak tanggal 27 Januari 2003 Provinsi Kepualauan Bangka Belitung mengalami pemekaran wilayah dengan menambah 4 Kabupaten baru yaitu Kabupaten Bangka Barat, Bangka Tengah, Belitung Timur dan Bangka Selatan.


    Spoiler untuk Flora dan Fauna :

    Di Kepulauan Bangka Belitung tumbuh bermacam-macam jenis kayu berkualitas yang diperdagangkan ke luar daerah seperti: Kayu Meranti, Ramin, Mambalong, Mandaru, Bulin dan Kerengas. Tanaman hutan lainnya adalah: Kapuk, Jelutung, Pulai, Gelam, Meranti rawa, Mentagor, Mahang, Bakau dan lain-lain. Hasil hutan lainnya merupakan hasil ikutan terutama madu alam dan rotan. Madu Kepulauan Bangka Belitung terkenal dengan madu pahit.

    Fauna di Kepulauan Bangka Belitung lebih memiliki kesamaan dengan fauna di Kepulauan Riau dan semenanjung Malaysia daripada dengan daerah Sumatera. Beberapa jenis hewan yang dapat ditemui di Kepulauan Bangka Belitung antara lain: Rusa, Beruk, ******, Lutung, **** Hutan, Tringgiling, Kancil, Musang , Elang, Ayam Hutan, Pelanduk, berjenis-jenis Ular dan Biawak.
    Spoiler untuk Peladuk :


    Uploaded with ImageShack.us



    Spoiler untuk Agama :

    Penduduk Kepulauan Bangka Belitung merupakan masyarakat yang beragama dan menjunjung tinggi kerukunan beragama. Tempat peribadatan agama di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ada sebanyak 730 masjid, 454 musala, 115 langgar, 87 gereja protestan, 30 gereja katolik, 48 vihara dan 11 centiya.



    Spoiler untuk Rumah adat :

    Secara umum arsitektur di Kepulauan Bangka Belitung berciri Arsitektur Melayu seperti yang ditemukan di daerah-daerah sepanjang pesisir Sumatera dan Malaka.
    Di daerah ini dikenal ada tiga tipe yaitu Arsitektur Melayu Awal, Melayu Bubung Panjang dan Melayu Bubung Limas. Rumah Melayu Awal berupa rumah panggung kayu dengan material seperti kayu, bambu, rotan, akar pohon, daun-daun atau alang-alang yang tumbuh dan mudah diperoleh di sekitar pemukiman.
    Bangunan Melayu Awal ini beratap tinggi di mana sebagian atapnya miring, memiliki beranda di muka, serta bukaan banyak yang berfungsi sebagai fentilasi. Rumah Melayu awal terdiri atas rumah ibu dan rumah dapur yang berdiri di atas tiang rumah yang ditanam dalam tanah.
    Berkaitan dengan tiang, masyarakat Kepulauan Bangka Belitung mengenal falsafah 9 tiang. Bangunan didirikan di atas 9 buah tiang, dengan tiang utama berada di tengah dan didirikan pertama kali. Atap ditutup dengan daun rumbia. Dindingnya biasanya dibuat dari pelepah/kulit kayu atau buluh (bambu). Rumah Melayu Bubung Panjang biasanya karena ada penambahan bangunan di sisi bangunan yang ada sebelumnya, sedangkan Bubung Limas karena pengaruh dari Palembang. Sebagian dari atap sisi bangunan dengan arsitektur ini terpancung. Selain pengaruh arsitektur Melayu ditemukan pula pengaruh arsitektur non-Melayu seperti terlihat dari bentuk Rumah Panjang yang pada umumnya didiami oleh warga keturunan Tionghoa. Pengaruh non-Melayu lain datang dari arsitektur kolonial, terutama tampak pada tangga batu dengan bentuk lengkung.
    Spoiler untuk Rumah Adat :


    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Budaya :


    Perang Ketupat
    Buang Jong
    Mandi Belimau
    Ruwah
    Kongian
    Imlek
    Sembahyang Rebut
    Sembahyang Kubur
    Kawin Masal
    Nganggung
    Maulid Nabi Muhammad
    Isra' Mi'raj
    Muharoman
    Selikur
    Nyukur
    Idul Fitri/Hari Raya Puasa
    Idul Adha/Hari Raya Haji
    Nujuh Hari
    Empat Puluh Hari
    nyeratus Hari
    Spoiler untuk Buang jong :



    Uploaded with ImageShack.us

    Buang Jong merupakan salah satu upacara tradisional yang secara turun-temurun dilakukan oleh masyarakat suku Sawang di Pulau Belitung. Suku Sawang adalah suku pelaut yang dulunya selama ratusan tahun menetap di lautan, baru pada tahun 1985 suku Sawang menetap di daratan dan hanya pergi ke laut apabila ingin mencari hasil laut. Buang Jong dapat berarti membuang atau melepaskan perahu kecil (Jong) yang didalamnya berisi sesajian dan ancak (replika kerangka rumah-rumahan yang melambangkan tempat tinggal).
    Tradisi Buang Jong biasanya dilakukan menjelang angin musim barat berhembus, yaitu antara bulan Agustus-November. Pada bulan-bulan tersebut, angin dan ombak laut sangat ganas dan mengerikan. Gejala alam ini seakan mengingatkan masyaraka suku Sawang bahwa sudah waktunya untuk mengadakan persembahan kepada penguasa laut melalui upacara Buang Jong. Upacara ini sendiri bertujuan untuk memohon perlindungan agar terhindar dari bencana yang mungkin dapat menimpa mereka pada saat berlayar ke laut untuk mencari ikan. Upacara Buang Jong ini dapat memakan waktu hingga dua hari dua malam.


    Spoiler untuk Senjata tradisional :

    Parang bangka bentuknya seperti layar kapal. Alat ini digunakan terutama untuk perkelahian jarak pendek. Senjata ini mirip dengan golok di Jawa, namun ujung parang ini dibuat lebar dan berat guna meningkatkan bobot supaya sasaran dapat terpotong dengan cepat. Parang yang berdiameter sedang atau sekitar 40 cm juga dapat digunakan untuk menebang pohon karena bobot ujungnya yang lebih besar dan lebih berat.

    Kedik adalah alat tradisional yang digunakan sebagai alat pertanian. Alat ini digunakan di perkebunan terutama di kebun lada. Dalam menggunakannya si pemakai harus berjongkok dan bergerak mundur atau menyamping. Alat ini digunakan dengan cara diletakkan pada tanah dan ditarik ke belakang. Alat ini efektif untuk membersihkan rumput pengganggu tanaman lada. Kedik biasanya digunakan oleh kaum wanita karena alatnya kecil dan relatif lebih ringan. Kedik hanya dapat digunakan untuk rumput jenis yang kecil atau rumput yang tumbuh dengan akar yang dangkal, bukan ilalang.

    Spoiler untuk Siwar Panjang :


    Uploaded with ImageShack.us



    Spoiler untuk kain tradisional :


    Kain Cual


    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Alat musik dan tarian tradisional :

    Dambus
    Suling
    Gendang Melayu
    Tari Tanggai
    Tari Zapin
    Tari Campak
    Rebana
    Rudat
    Tari Bahtera Bertiang Tujuh
    Sekapur Sirih
    Spoiler untuk Tari Tanggai :


    Uploaded with ImageShack.us




    Spoiler untuk Masakan/makanan tradisional :

    Masakan Bangka Belitung, Masakan Bangka, dan Masakan Belitung

    Lempah kuning adalah masakan khas dari Pulau Bangka. Bahan dasar makanan ini adalah ikan laut dan dapat juga memakai daging, yang kemudian diberi bermacam bumbu dapur seperti kunyit, bawang merah dan putih serta lebngkuas dan terasi atau belacan yang khas dari daerah Bangka.

    Getas atau Keretekadalah makanan yang berbahan dasar ikan dan terigu yang buat dengan berbagi bentuk yang rasanya hampir sama dengan kerupuk.

    Rusip adalah makanan yang terbuat dari bahan dasar ikan bilis yang dicuci bersih dan diriskan secara steril, kemudian dicampur dengan garam yang komposisinya seimbang. Di samping itu ditambahkan juga air gula kabung agar aroma lebih terasa, kemudian disimpan sampai menjadi matang tanpa proses pemanasan. Adonan ini harus ditutup dengan wadah yang rapat agar tidak tercampur dengan benda asing apapun. Dahulu biasanya proses adonan ini ditempatkan dalam guci yang bermulut sempit. Suhu ruangan harus dijaga. Makanan ini dapat dimasak dulu atau dimakan langsung dengan lalapan.

    Calok
    Terbuat dari udang kecil segar yang disebut dengan udang cencalo/rebon. Udang dicuci bersih dan dicampur dengan garam sebagai pengawet agar tahan lebih lama. sangat cocok untuk teman lauk nasi hangat dengan lalapan ketimun, tomat dan sayuran segar lainnya. Calok juga enak sebagai campuran omelete telur, rasanya akan lebih gurih dan nikmat.

    Teritip
    Tetirip adalah sejenis tiram kecil yang biasanya hidup di tepi pantai dan melekat pada bebatuan. dagingnya sangat kecil tapi memiliki rasa da tekstur seperti tiram pada umumnya. biasanya dimakan segar atau di asinkan dengan garam jika ingin disimpan.Teritip sangat nikmat jika ditambahkan dengan cabe merah dan jeruk kunci (sejenis jeruk asam khas bangka).
    Belacan
    Tembiluk
    Kempelang
    Kerupuk
    Lempah Darat
    Empek-empek Bangka
    Lakso
    Tempoyak
    Bergo
    Tekwan
    Laksan
    Otak-otak
    Sambellingkung
    Martabak Bangka atau Kue Van De Cock/Hok Lo Pan
    Lempok, makanan sejenis dodol yang terbuat dari campuran gula pasir dan buah-buahan tertentu (umumnya cempedak, nangka dan durian). Buah yang digunakan dilembutkan sampai memyerupai bubur, kemudian dicampur dengan gula pasir dengan perbandingan tertentu dan dipanaskan di atas api sampai kecoklatan dan mudah dibentuk. Selama pemanasan, campuran harus selalu diaduk.

    Masyarakat keturunan Tionghoa dari daerah ini terkenal karena masakannya serta kue-kue basahnya. Mie Bangka, Martabak Bangka atau Hok Lopan atau Van De Cock, Ca Kwe dan berbagai jenis makanan lainnya sering kali dijual oleh kelompok masyarakat ini yang merantau ke kota-kota besar di luar provinsi ini.
    Spoiler untuk Martabak Bangka :


    Uploaded with ImageShack.us

    Spoiler untuk Lempah kuning :


    Uploaded with ImageShack.us



    Spoiler untuk Wisata :

    Pulau Bangka sangat terkenal dengan keindahan pantainya. Pada umumnya pantai di Bangka berpasir putih dan halus namun ada juga yang berwarna kuning keemasan seperti bulir padi. Pantainya landai dengan ombak lumayan besar dan dikelilingi oleh batu vulkanik yang unik dan indah. Beberapa pantai yang terkenal di Pulau Bangka antara lain:
    Pantai Parai Tenggiri
    Pantai Matras
    Pantai Tanjung Pesona
    Pantai Rebo
    Pantai Batu Berdaun
    Pantai Pasir Padi
    Pantai Tanjung Ru Sadai,Bangka Selatan
    Pantai Tanjung Kerasak, Bangka Selatan
    Pantai Gunung Namak, Bangka Selatan
    Pantai Tanjung Kelian, Bangka Barat, Mentok
    Pantai Tanjung Ular, Bangka Barat, Mentok

    Khusus Pulau Belitung merupakan pulau yang indah dengan pasir putih, pemandangan unik dengan pantai pasir putih yang asli dihiasi oleh batu-batu granit yang artistik dan air laut sejernih kristal dan dikelilingi oleh ratusan pulau-pulau kecil. Salah satu pantai terbaik dan unik di Indonesia, seperti:
    Tanjung Kelayang
    Tanjung Binga
    Tanjung Tinggi
    Pulau Lengkuas
    Pulau Kepayang
    Pantai Punai
    Pantai Tanjung Pendam
    Pantai Nyiur Melambai
    Pantai Burung Mandi
    Pantai Bukit Batu

    Selain objek wisata pantai terdapat juga obyek wisata lainnya antara lain:
    Pesanggrahan Bung Karno Bukit Menumbing
    Wisma Ranggam Mentok
    Rumah Mayor Mentok
    Masjid Jami' di Mentok
    Tangga Seribu Mentok
    Museum Timah Pangkalpinang
    Masjid Jami' Pangkalpinang
    Perkampungan **** Tradisional Simpang Gedong
    Taman Pha Kak Liang di Belinyu
    Kolam Pemandian Air Panas di Pemali
    Vihara Dewi Kuan Im di Sungailiat
    Lokasi Film Laskar Pelangi di Gantung
    Vihara Budhayana Dewi Kwam In Damar
    Bendungan Pice Gantung
    A1 Bukit Samak Manggar
    Museum Buding
    Situs Raja Balok di Desa Balok Kecamatan Dendang
    Perigi Belande Buding
    Spoiler untuk Pantai Tanjung Pendam :


    Uploaded with ImageShack.us



    jika ada kesalahan tolong di kasih masukan nanti bisa saya edit...
    adat budaya dan kesenian bangka belitung tidak dapat di pisah kan dari sumatra selatan


    Spoiler untuk Tentang BEngkulu :

    Spoiler untuk Bengkulu :

    Yang artinya (bahasa Belanda: Benkoelen atau Bengkulen, bahasa Inggris: Bencoolen, bahasa Malaysia: Bangkahulu) bagian barat daya pulau Sumatera adalah sebuah provinsi yang terletak di Pulau Sumatera, Indonesia. Di sebelah utara berbatasan dengan Sumatera Barat, di sebelah timur dengan Jambi dan Sumatera Selatan, sedangkan di sebelah selatan dengan Lampung.

    Bengkulu berasal dari bahasa Melayu-Jawi kata bang yang berarti "pesisir" dan kulon yang berarti "barat", kemudian terjadi pegeseran pengucapan bang berubah menjadi beng dan kulon menjadi kulu.

    Pada saat Inggris berada di Bengkulu terjadi peristiwa gempa bumi besar yang diiringi Tsunami yang membuat wilayah geografis Bengkulu berubah. Hal itu terjadi pada sekitar tahun 1700-1800. Kejadian itu sampai membuat Benteng Malbourough selama beberapa tahun dikosongkan.


    Spoiler untuk Sejarah :

    Di wilayah Bengkulu sekarang pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang. Di bawah Kesultanan Banten, mereka menjadi vazal.Sebagian wilayah Bengkulu, juga pernah berada dibawah kekuasaan Kerajaan Inderapura semenjak abad ke-17.
    sejak tanggal 18 November 1968 ditingkatkan statusnya menjadi provinsi ke-26 (termuda sebelum Timor Timur).


    Spoiler untuk Batik Khas Bengkulu :

    Bengkulu memiliki kerajinan tradisional batik besurek, yakni kain batik yang dihiasi huruf-huruf Arab gundul.


    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Tarian tradisional :

    Tari Tombak Kerbau.
    Tari Putri Gading Cempaka.
    Tari Sekapur Sirih.
    Tari Pukek.
    Tari Andung
    Tari Kejai.


    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Seni music :

    Geritan, yaitu cerita sambil berlagu.
    Serambeak, yang berupa patatah-petitih.
    Andi-andi, yaitu seni sastra yang berupa nasihat.


    Spoiler untuk Wisata alam :

    Pantai Panjang
    Lokasi pantai Panjang sekitar 3 km dari kota Bengkulu. Sekitar 7 km panjang pantai dengan 50 meter lebar dari jalan raya. Banyak transportasi umum yang menuju ataupun pergi dari Pantai Panjang. Pohon Cemara yang rindang menghiasi sepanjang pantai. Hotel dan restoran juga banyak terdapat disana. Pantai ini juga memiliki fasilitas area parkir, kolam renang, cottage dan lainnya yang mendukung wisata disana.
    Spoiler untuk Pantai Panjang :


    Uploaded with ImageShack.us


    Pantai Pasir Putih
    Pantai ini terletak dekat pelabuhan samudra Pulau Baii. Jarak sekitar 19 km dari pusat koa Bengkulu. Kondisi jalan menuju kesana sangat baik. Tempat ini dapat dicapai dengan kendaraan roda empat jenis apapun. Kondisi pantai sangat bersih dengan pasir pantainya yang putih dan pohon cemara yang tumbuh disekitarnya.

    Pulau Tikus
    Pulau ini terdiri dari satu pulau induk dan beberapa pulau-pulau kecil lainnya yang mengitari dan dengan karang-karang yang indah. Pulau tikus sangat cocok untuk wisata laut. Pulau ini dapat dicapai sekitar 1 jam dari kota Bengkulu dengan menggunakan kapal boat.

    Danau Dendam Tak Sudah
    Danau ini dikelilingi oleh perbukitan kecil, dengan bukit barisan sebagai latar belakangnya. Jaraknya sekitar 8 km dari pusat kota Bengkulu. Anggrek air Vanda Hookeriana tumbuh sepanjang danau. Ketika musim bunga anggrek tersebut membuat danau menjadi indah dan lebih sejuk.

    Tapak Padri dan Pantai Jakat
    Terletak sangat dekat dengan benteng marlborough dengan pemandangan laut yang indah. Tapak Padri dataran yang cukup tinggi sehingga kita dapat melihat matahari terbenam. Masyarakat sering berkunjung ketempat ini pada sorehari untuk melihat sunset.

    Taman Hutan Hujan Tropis (Tahura)
    Lokasinya sekitar 16 km dari pusat kota Bengkulu yang dapat dicapai oleh berbagai jenis kendaraan roda empat. Tempat ini biasanya digunakan sebagai tempat untuk area observasi dan temopat kemah dengan keadaan alam yang indah.


    Spoiler untuk Wisata budaya :

    Benteng Marlborough
    Benteng Marlborough dibangun oleh perusahaan india timur dibawah kepemimpinan Gubernur Joseph Callet. The fort constitutes the strong fort, Benteng Marlborough berdiri mengahadap selatan dan memiliki luas 44,100 meter persegi. Benteng ini mempunyai bentuk bangunan abad 18, menyerupai kura-kura. Pintu utamanya dikelilingi parit yang luas dan dapat dilalui oleh jembatan. Menurut masyarakat sekiotar di benteng itu juga terdapat pintu keluar bawah tanah yang dulu digunakan pada waktu perang.
    Spoiler untuk Benteng :


    Uploaded with ImageShack.us


    Rumah Pengasingan Bung Karno
    Pada zaman koloni Belanda(1939-1942), Soekarno (Yang kemudian menjadi Presiden RI yang pertama) pernah diasingkan di Bengkulu. Selama dalam pengasingan Soekarno tinggal di rumah yang beralamat di Anggut Atas dan sekarang dikenal dengan jalan Soekarno-Hatta. Beberapa peralatan, sepeda, perpustakaan buku-buku, dan yang lainnya yang pernah dimiliki oleh soekarno disimpan di dalam rumah ini. Selama tinggal di Bengkulu, Soekarno mendesain masjid, yang sekarang dikenal dengan Masjid Jamik (Jamik Mosque).

    Parr and Hamilton Monuments
    Parr Monuments terletak di depan Pasar Barukoto diseberang benteng Marlborough, sedangkan Hamilton Monuments terletak di Jalan Soekarno-Hatta. Monument ini dibangun oleh Inggris untuk memperingati kekalahan mereka di Bengkulu. Museum Provinsi Bengkulu
    Museum Bengkulu terletak di bagian selatan dari jalan utama kota Bengkulu, yaitu di jalan Pembangunan. Disini kita dapat melihat berbagai macam benda benda bersejarah. dan juga baju batik buatan Bengkulu yang dinamakan kain Besurek.

    Rejang Lebong
    Air Panas dan Air Terjun Suban. Terletak 6 km dari Curup yang dihubungkan oleh jalan aspal dan terdapat air panas serta dua air terjun. oleh pemerintah dibangun berbagai macam fasilitas umum untuk menunjang pariwisata di sana.

    Danau Pematang
    Terletak 16 km dari Curup dan dapat dicapai dengan mudah dengan transportasi umum. Danau ini dikelilingi oleh perbukitan. Bukit Kabal Terletak 19 km dari Curup dengan jalan aspal yang menghubungkannya. Dengan tinggi sekitar 1,936 m diatas permukaan laut dengan keindahan alam yang menakjubkan.

    Danau Tes
    Terletak 51 km dari Curup di Kecamatan Lebong Selatan, Danau ini adalah danu terbesar di provinsi Bengkulu dengan jarak 3 km. dan digunakan juga sebagai pembangkit listrik tenaga air. Tempat ini juga biasanya sebagai tempat peristirahatan bagi turis untuk melihat panorama yang indah dan matahari terbenam.

    Kolam Renang Tabarena
    Terletak 4 km dari Curup yang dihubungkan oleh jalan aspal. Tabarena adalah kolam renang alam yang berada di sungai dengan airnya yang bersih dan dingin.

    Air Terjun Kepala Curup
    Terletak 29 km dari Curup dengan tinggi 100 meter dengan airnya yang segar dan sering dikunjungi oleh wisatawan

    Sungai Air Putih
    Terletak di Tambang Sawah, sekitar 15 km dari Muara Aman atau 80 km dari Curup, sungainya terdiri dari air panas dan air dingin.

    Makam Sentot Alibasyah
    Terletak di Desa Bajak, Kecamatan Teluk Segara, Bengkulu. Sentot Alibasyah merupakan salah satu Panglima Pangeran Dipenegoro yang dikirim ke Bonjol sewaktu Perang Padri.


    Spoiler untuk wisata andalan :

    Spoiler untuk Bunga Raflessia Arnoldy :


    Uploaded with ImageShack.us


    Bunga Kibut (Amorphopalus Titanuum)
    Bunga ini sangat menarik dan cantik. Tidak memiliki batang dengan tetapi memiliki bunga yang tinggi sekitar 3 m dan kuat. Bunga ini tumbuh di sekitar Rejang Lebong mengelilingi Kepahiang, Bengkulu Utara, and Bengkulu Selatan.

    Anggrek air Vanda Hookeriana
    Berdasarkan ahli tanaman yang datang ke Bengkulu, anggrek air inihjanya terdapat di Danau Dendam Tak Sudah yang terletak sekitar 5 km dari kota Bengkulu. Beberapa macam anggrek liar dan alami lainnya dapat pula ditemukan di provinsi Bengkulu.


    Spoiler untuk Fauna :

    Beberapa macam hewan seperti macan, kijang, gajah, ******, rangkong adalah hewan yang menempati hutan di provinsi Bengkulu.


    Spoiler untuk Upacara Adat :

    Upacara Tabot
    Tabot adalah upacara tradisional tentang kepahlawanan Hasan dan Husen, Mereka Mati dalam peperangan melawan orang-orang Yazid. Perayaan pertama kali dilaksanakan oleh Syeh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo pada tahun 1685. Syeh Burhanuddin (Imam Senggolo) Menikah dengan wanita Bengkulu kemudian anak mereka, cucu mereka dan keturunan mereka disebut sebagai keluarga Tabot. upacara ini dilaksanakan dari 1 sampai 10 muharram (berdasar kalendar islam)setiap tahun.

    Upacara Lainnya yang mengiringi Tabot
    Upacara Mengambil Tanah, dilakukan dari 1 sampai 4 Muharram. Duduk Penjah, 5 Muharram. Menjara, 5 sampai 6 of Muharram. Anak Jari-Jari dan Sorban, 7 sampai 8 Muharram. Arak Gedang, 9 Muharram,Pembuangan Tabot, 10 Muharram.


    Spoiler untuk taman :

    Taman Laut
    Taman ini terletak sekitar pulau Enggano.
    Taman Nasional
    Taman Berburu
    Gunung Nanu'ua, hutan yang masih alami yang terletak di pulau Enggano.Hewan yang dapat diburu adalah : banteng liar, bore (**** liar), kijang, ******, dan beberapa lainnya. Semidang Bukit Kaba, terletak di Taba Penanjung dengan luas area 15,300 ha.
    Elephant Training Center


    Spoiler untuk Suku-suku di Bengkulu :

    Mukomuko, mendiami wilayah Kabupaten Mukomuko;
    Pekal, mendiami wilayah Kabupaten Mukomuko dan Kabupaten Bengkulu Utara;
    Rejang, mediami wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, Kepahiang, Rejang Lebong dan Lebong;
    Lembak, mendiami wilayah Kota Bengkulu dan Kabupaten Rejang Lebong;
    Serawai, mendiami wilayah Kabupaten Seluma dan Bengkulu Selatan;
    Pasemah, mendiami wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kaur;
    Kaur, mendiami wilayah Kabupaten Kaur;
    suku-suku pribumi Enggano (ada enam puak), mendiami Pulau Enggano.
    Suku bangsa pendatang meliputi Melayu, Jawa (dari Banten), Bugis, Madura, Minangkabau, Batak, Sunda, dan lain-lain.


    Spoiler untuk Agama :

    Islam
    Kristen
    Khatolik
    Hindu
    Buddha


    Spoiler untuk Bahasa Daerah :

    Bahasa Rejang, yang banyak dipahami oleh sebagian besar penduduk, selain bahasa Melayu (bahasa Indonesia) dan bahasa Serawai. Di Pulau Enggano dipakai bahasa Enggano


    Spoiler untuk Makanan Khas :

    Salah satu masakan khas bengkulu adalah Tempoyak yang merupakan masakan berasal dari buah durian yang difermentasi. Tempoyak merupakan makanan yang biasanya dikonsumsi sebagai lauk teman nasi. Tempoyak memang menjadi masakan yang pasti ada di Keluarga Bengkulu, karena tidak lengkap apabila kita tidak memasak tempoyak untuk makan siang atau malam ketika musim durian tiba. Sambal tempoyak bengkulu memiliki rasa yang unik dan merupakan salah satu masakan khas bengkulu yang dimasak dengan selera pedas atau agak pedas.

    Biasanya sambal tempoyak dimasak menggunakan tambahan ikan laut atau ikan sungai yang masih segar atau bisa juga dicampur dengan udang. Tetapi jangan khawatir bila anda yang tidak suka dengan ikan atau udang, cukup tempoyak dan dicampur cabe serta garam dapur, masakan khas bengkulu ini sudah sangat nikmat.



    Uploaded with ImageShack.us

    itu hanya sebagian yang saya masukan...
    jika ada salah dan kurang silahkan mohon agar teman" memberikan masukan untuk saya edit


    Spoiler untuk Tentang Lampung :


    Spoiler untuk Lampung :

    sebuah provinsi paling selatan di Pulau Sumatera, Indonesia. Di sebelah utara berbatasan dengan Bengkulu dan Sumatera Selatan.

    Provinsi Lampung dengan ibukota Bandar Lampung, yang merupakan gabungan dari kota kembar Tanjungkarang dan Telukbetung memiliki wilayah yang relatif luas, dan menyimpan potensi kelautan. Pelabuhan utamanya bernama Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan Bakauheni serta pelabuhan nelayan seperti Pasar Ikan (Telukbetung), Tarahan, dan Kalianda di Teluk Lampung.
    Lampung adalah sebuah provinsi paling selatan di Pulau Sumatera, Indonesia. Di sebelah utara berbatasan dengan Bengkulu dan Sumatera Selatan.

    Provinsi Lampung dengan ibukota Bandar Lampung, yang merupakan gabungan dari kota kembar Tanjungkarang dan Telukbetung memiliki wilayah yang relatif luas, dan menyimpan potensi kelautan. Pelabuhan utamanya bernama Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan Bakauheni serta pelabuhan nelayan seperti Pasar Ikan (Telukbetung), Tarahan, dan Kalianda di Teluk Lampung.


    Spoiler untuk Rumah Adat :

    Rumah tradisional adat Lampung memiliki kekhasan seperti: berbentuk panggung, atap terbuat dari anyaman ilalang, terbuat dari kayu dikarenakan untuk menghindari serangan hewan dan lebih kokoh bila terjadi gempa bumi, karena masyarakat lampung telah mengenal gempa dari zaman dahulu dan lampung terletak di pertemuan lempeng asia dan australia rumah ini disebut rumah SESAT,

    Spoiler untuk Rumah sesat :



    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Pariwisata :

    Wisata Budaya dibeberapa Kampung Tua di Sukau
    Liwa
    Kembahang
    Batu Brak
    Kenali
    Ranau dan Krui di Lampung Barat
    Festival Sekura yang diadakan dalam seminggu setelah Idul Fitri diLampung Barat
    Festival Krakatau di Bandar Lampung
    Festival Teluk Stabas diLampung Barat
    Festival Way Kambas di Lampung Timur.
    Spoiler untuk pantai Krui :



    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Bahasa Daerah :

    Masyarakat Lampung yang plural menggunakan berbagai bahasa, antara lain: bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa Minang dan bahasa setempat yang disebut bahasa Lampung.


    Spoiler untuk Musik :

    Sebagaimana sebuah daerah, Lampung memiliki beraneka ragam jenis musik, mulai dari jenis tradisional hingga modern (musik modern yang mengadopsi kebudayaan musik global). Adapun jenis musik yang masih bertahan hingga sekarang adalah Klasik Lampung. Jenis musik ini biasanya diiringi oleh alat musik gambus dan gitar akustik. Mungkin jenis musik ini merupakan perpaduan budaya Islam dan budaya asli itu sendiri. Beberapa kegiatan festival diadakan dengan tujuan untuk mengembangkan budaya musik tradisional tanpa harus khawatir akan kehilangan jati diri. Festival Krakatau, contohnya adalah sebuah Festival yang diadakan oleh Pemda Lampung yang bertujuan untuk mengenalkan Lampung kepada dunia luar dan sekaligus menjadi ajang promosi pariwisata.


    Spoiler untuk Seni tari :

    Ada berbagai jenis tarian yang merupakan aset budaya Provinsi Lampung. Salah satu jenis tarian yang terkenal adalah Tari Sembah dan Tari Melinting (saat ini nama Tari Sembah sudah dibakukan menjadi Sigeh Penguten). Ritual tari sembah biasanya diadakan oleh masyarakat lampung untuk menyambut dan memberikan penghormatan kepada para tamu atau undangan yang datang, mungkin bolehlah dikatakan sebagai sebuah tarian penyambutan. Selain sebagai ritual penyambutan, tari sembah pun kerap kali dilaksanakan dalam upacara adat pernikahan masyarakan Lampung.
    Spoiler untuk Tari Sembah :



    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Busana Adat :

    Daerah Lampung dikenal sebagai penghasil kain tapis, kain tenun bersulam benang emas yang indah. Kain ini dibuat oleh wanita. Pada penyelenggaraan upacara adat, seperti perkawinan, tapis yang dipenuhi sulaman benang emas dengan motif yang indah merupakan kelengkapan busana adat daerah Lampung.
    Spoiler untuk Kain Tapis :


    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Makanan Khas :

    Seruit adalah makanan khas provinsi Lampung, yaitu ikan yang digoreng atau dibakar dicampur sambel terasi, tempoyak (olahan durian) atau mangga.

    Jenis ikan adalah besarnya ikan sungai seperti belida, baung, layis dll, ditambah lalapan.
    Seruit biasanya dimakan bersama sanak saudara ataupun keluarga dirumah. Biasanya jika ada acara arisan keluarga ataupun jika ada anggota keluarga yang datang dari luar kota, seruit pasti disajikan oleh pemilik rumah.
    Spoiler untuk Seruit :


    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Suku Bangsa :

    Suku Lampung yang biasa disebut Ulun Lampung [Orang Lampung] secara tradisional geografis adalah suku yang menempati seluruh provinsi Lampung dan sebagian provinsi Sumatera Selatan bagian selatan dan tengah yang menempati daerah Martapura, Muaradua di Komering Ulu, Kayu Agung, Tanjung Raja di Komering Ilir, Merpas di sebelah selatan Bengkulu serta Cikoneng di pantai barat Banten.


    Spoiler untuk Agama :

    Islam
    Kristen
    Katholik
    Budha
    Hindu




    Spoiler untuk Tentang Jakarta :

    Spoiler untuk Jakarta :

    Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta, Jakarta Raya) adalah ibu kota negara Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527), Jayakarta (1527-1619), Batavia/Batauia, atau Jaccatra (1619-1942), dan Djakarta (1942-1972).
    Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan penduduk berjumlah 9.588.198 jiwa (2010).
    Wilayah metropolitan Jakarta (Jabotabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa merupakan metropolitan terbesar di Indonesia atau urutan keenam dunia.

    Spoiler untuk Sejarah :

    Spoiler untuk Etimologi :

    Nama Jakarta digunakan sejak masa penjajahan Jepang tahun 1942, untuk menyebut wilayah bekas Gemeente Batavia yang diresmikan pemerintah Hindia Belanda tahun 1905. Nama ini dianggap sebagai kependekan dari kata Jayakarta (Dewanagari जयकृत), yang diberikan oleh orang-orang Demak dan Cirebon di bawah pimpinan Fatahillah (Faletehan) setelah menyerang dan menduduki pelabuhan Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527. Nama ini biasanya diterjemahkan sebagai "kota kemenangan" atau "kota kejayaan", namun sejatinya artinya ialah "kemenangan yang diraih oleh sebuah perbuatan atau usaha".

    Bentuk lain ejaan nama kota ini telah sejak lama digunakan. Sejarawan Portugis João de Barros dalam Décadas da Ásia (1553) menyebutkan keberadaan "Xacatara dengan nama lain Caravam (Karawang)". Sebuah dokumen (piagam) dari Banten (k. 1600) yang dibaca ahli epigrafi Van der Tuuk juga telah menyebut istilah wong Jaketra,[10] demikian pula nama Jaketra juga disebutkan dalam surat-surat Sultan Banten[11] dan Sajarah Banten (pupuh 45 dan 47)[12] sebagaimana diteliti Hoessein Djajadiningrat.[13] Laporan Cornelis de Houtman tahun 1596 menyebut Pangeran Wijayakrama sebagai koning van Jacatra (raja Jakarta).


    Spoiler untuk Sunda Kelapa (397–1527) :

    Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan Sunda yang bernama Sunda Kelapa, berlokasi di muara Sungai Ciliwung. Ibu kota Kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran (sekarang Bogor) dapat ditempuh dari pelabuhan Sunda Kalapa selama dua hari perjalanan. Menurut sumber Portugis, Sunda Kalapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki Kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tamgara dan Cimanuk. Sunda Kalapa yang dalam teks ini disebut Kalapa dianggap pelabuhan yang terpenting karena dapat ditempuh dari ibu kota kerajaan yang disebut dengan nama Dayo (dalam bahasa Sunda modern: dayeuh yang berarti ibu kota) dalam tempo dua hari. Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari Kerajaan Tarumanagara pada abad ke-5 sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah ada sejak abad ke-5 dan diperkirakan merupakan ibu kota Tarumanagara yang disebut Sundapura.
    Pada abad ke-12, pelabuhan ini dikenal sebagai pelabuhan lada yang sibuk. Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok, Jepang, India Selatan, dan Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan ini membawa barang-barang seperti porselen, kopi, sutra, kain, wangi-wangian, kuda, anggur, dan zat warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komoditas dagang saat itu.


    Spoiler untuk Jayakarta (1527–1619) :

    Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke Jakarta. Pada abad ke-16, Surawisesa, raja Sunda meminta bantuan Portugis yang ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari Kerajaan Sunda. Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka tersebut diabadikan oleh orang Sunda dalam cerita pantun seloka Mundinglaya Dikusumah, dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya yaitu Mundinglaya. Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana, Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut. Orang Sunda menyebut peristiwa ini tragedi, karena penyerangan tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak rakyat Sunda disana termasuk syahbandar pelabuhan. Penetapan hari jadi Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro, walikota Jakarta, pada tahun 1956 adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kalapa oleh Fatahillah pada tahun 1527. Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang berarti "kota kemenangan". Selanjutnya Sunan Gunung Jati dari Kesultanan Cirebon, menyerahkan pemerintahan di Jayakarta kepada putranya yaitu Sultan Maulana Hasanuddin yang menjadi sultan di Kesultanan Banten.
    Batavia (1619–1942)

    Pasukan Pangeran Jayakarta menyerahkan tawanan Belanda kepada Pangeran Jayakarta
    Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16, setelah singgah di Banten pada tahun 1596. Jayakarta pada awal abat ke-17 diperintah oleh Pangeran Jayakarta, salah seorang kerabat Kesultanan Banten. Pada 1619, VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya menjadi Batavia. Selama kolonialisasi Belanda, Batavia berkembang menjadi kota yang besar dan penting. (Lihat Batavia). Untuk pembangunan kota, Belanda banyak mengimpor budak-budak sebagai pekerja. Kebanyakan dari mereka berasal dari Bali, Sulawesi, Maluku, Tiongkok, dan pesisir Malabar, India. Sebagian berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang dikenal dengan nama suku Betawi. Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal sebagai Kota Tua di Jakarta Utara. Sebelum kedatangan para budak tersebut, sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat Jatinegara Kaum. Sedangkan suku-suku dari etnis pendatang, pada zaman kolinialisme Belanda, membentuk wilayah komunitasnya masing-masing. Maka di Jakarta ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan, Pekojan, Kampung Melayu, Kampung Bandan, Kampung Ambon, Kampung Bali, dan Manggarai.
    Pada tanggal 9 Oktober 1740, terjadi kerusuhan di Batavia dengan terbunuhnya 5.000 orang Tionghoa. Dengan terjadinya kerusuhan ini, banyak orang Tionghoa yang lari ke luar kota dan melakukan perlawanan terhadap Belanda. Dengan selesainya Koningsplein (Gambir) pada tahun 1818, Batavia berkembang ke arah selatan. Tanggal 1 April 1905 di Ibukota Batavia dibentuk dua kotapraja atau gemeente, yakni Gemeente Batavia dan Meester Cornelis. Tahun 1920, Belanda membangun kota taman Menteng, dan wilayah ini menjadi tempat baru bagi petinggi Belanda menggantikan Molenvliet di utara. Pada tahun 1935, Batavia dan Meester Cornelis (Jatinegara) telah terintegrasi menjadi sebuah wilayah Jakarta Raya.
    Pada 1 Januari 1926 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan untuk pembaharuan sistem desentralisasi dan dekonsentrasi yang lebih luas. Di Pulau Jawa dibentuk pemerintahan otonom provinsi. Provincie West Java adalah provinsi pertama yang dibentuk di wilayah Jawa yang diresmikan dengan surat keputusan tanggal 1 Januari 1926, dan diundangkan dalam Staatsblad (Lembaran Negara) 1926 No. 326, 1928 No. 27 jo No. 28, 1928 No. 438, dan 1932 No. 507. Batavia menjadi salah satu keresidenan dalam Provincie West Java disamping Banten, Buitenzorg (Bogor), Priangan, dan Cirebon.


    Spoiler untuk Jakarta (1942–Sekarang) :

    Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II. Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 dan diduduki Belanda sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949.
    Sebelum tahun 1959, Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 1959, status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah kotapraja di bawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu (Dati I) yang dipimpin oleh gubernur. Yang menjadi gubernur pertama ialah Soemarno Sosroatmodjo, seorang dokter tentara. Pengangkatan Gubernur DKI waktu itu dilakukan langsung oleh Presiden Sukarno. Pada tahun 1961, status Jakarta diubah dari Daerah Tingkat Satu menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI) dan gubernurnya tetap dijabat oleh Sumarno.
    Semenjak dinyatakan sebagai ibu kota, penduduk Jakarta melonjak sangat pesat akibat kebutuhan tenaga kerja kepemerintahan yang hampir semua terpusat di Jakarta. Dalam waktu 5 tahun penduduknya berlipat lebih dari dua kali. Berbagai kantung pemukiman kelas menengah baru kemudian berkembang, seperti Kebayoran Baru, Cempaka Putih, Pulo Mas, Tebet, dan Pejompongan. Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas.
    Pada masa pemerintahan Soekarno, Jakarta melakukan pembangunan proyek besar, antara lain Gelora Bung Karno, Masjid Istiqlal, dan Monumen Nasional. Pada masa ini pula Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat bisnis kota, menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara. Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an di wilayah Jakarta Selatan.
    Laju perkembangan penduduk ini pernah coba ditekan oleh gubernur Ali Sadikin pada awal 1970-an dengan menyatakan Jakarta sebagai "kota tertutup" bagi pendatang. Kebijakan ini tidak bisa berjalan dan dilupakan pada masa-masa kepemimpinan gubernur selanjutnya. Hingga saat ini, Jakarta masih harus bergelut dengan masalah-masalah yang terjadi akibat kepadatan penduduk, seperti banjir, kemacetan, serta kekurangan alat transportasi umum yang memadai.
    Pada Mei 1998, terjadi kerusuhan di Jakarta yang memakan korban banyak etnis Tionghoa. Gedung MPR/DPR diduduki oleh para mahasiswa yang menginginkan reformasi. Buntut kerusuhan ini adalah turunnya Presiden Soeharto dari kursi kepresidenan. (Lihat Kerusuhan Mei 1998).




    Spoiler untuk Budaya dan Bahasa :

    Budaya Jakarta merupakan budaya mestizo, atau sebuah campuran budaya dari beragam etnis. Sejak zaman Belanda, Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang menarik pendatang dari dalam dan luar Nusantara. Suku-suku yang mendiami Jakarta antara lain, Jawa, Sunda, Minang, Batak, dan Bugis. Selain dari penduduk Nusantara, budaya Jakarta juga banyak menyerap dari budaya luar, seperti budaya Arab, Tiongkok, India, dan Portugis.
    Jakarta merupakan daerah tujuan urbanisasi berbagai ras di dunia dan berbagai suku bangsa di Indonesia, untuk itu diperlukan bahasa komunikasi yang biasa digunakan dalam perdagangan yaitu Bahasa Melayu. Penduduk asli yang berbahasa Sunda pun akhirnya menggunakan bahasa Melayu tersebut.
    Walau demikian, masih banyak nama daerah dan nama sungai yang masih tetap dipertahankan dalam bahasa Sunda seperti kata Ancol, Pancoran, Cilandak, Ciliwung, Cideng, dan lain-lain yang masih sesuai dengan penamaan yang digambarkan dalam naskah kuno Bujangga Manik yang saat ini disimpan di perpustakaan Bodleian, Oxford, Inggris.
    Meskipun bahasa formal yang digunakan di Jakarta adalah Bahasa Indonesia, bahasa informal atau bahasa percakapan sehari-hari adalah Bahasa Melayu dialek Betawi. Untuk penduduk asli di Kampung Jatinegara Kaum, mereka masih kukuh menggunakan bahasa leluhur mereka yaitu bahasa Sunda.
    Bahasa daerah juga digunakan oleh para penduduk yang berasal dari daerah lain, seperti Jawa, Sunda, Minang, Batak, Madura, Bugis, dan juga Tionghoa. Hal demikian terjadi karena Jakarta adalah tempat berbagai suku bangsa bertemu. Untuk berkomunikasi antar berbagai suku bangsa, digunakan Bahasa Indonesia.
    Selain itu, muncul juga bahasa gaul yang tumbuh di kalangan anak muda dengan kata-kata yang kadang-kadang dicampur dengan bahasa asing. Bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang paling banyak digunakan, terutama untuk kepentingan diplomatik, pendidikan, dan bisnis. Bahasa Mandarin juga menjadi bahasa asing yang banyak digunakan, terutama di kalangan pebisnis Tionghoa.


    Spoiler untuk Agama :

    Islam
    Kristen Protestan
    Katolik
    Hindu
    Buddha
    Kong Hu Cu.


    Spoiler untuk Suku Bangsa :

    Suku Asli Betawi
    Jawa
    Sunda
    Tionghoa
    Batak
    Minangkabau
    Melayu
    Bugis
    Madura
    Banten
    Banjar
    Dan hamper setiap suku Di Indonesia ada di jakarta
    Berdomisi Di jakarta dengan tujuan Masing”sehingga Jakarta cukup plural

    Orang Tionghoa telah hadir di Jakarta sejak abad ke-17. Mereka biasa tinggal mengelompok di daerah-daerah pemukiman yang dikenal dengan istilah Pecinan. Pecinan atau Kampung **** dapat dijumpai di Glodok, Pinangsia, dan Jatinegara, selain perumahan-perumahan baru di wilayah Kelapa Gading, Pluit, dan Sunter. Orang Tionghoa banyak yang berprofesi sebagai pengusaha atau pedagang.[25] Disamping etnis Tionghoa, etnis Minangkabau juga banyak yang berdagang, di antaranya perdagangan grosir dan eceran di pasar-pasar tradisional kota Jakarta.
    Masyarakat dari Indonesia Timur, terutama etnis Bugis, Makassar, dan Ambon, terkonsentrasi di wilayah Tanjung Priok. Di wilayah ini pula, masih banyak terdapat masyarakat keturunan Portugis, serta orang-orang yang berasal dari Luzon, Filipina.


    Spoiler untuk Wisata :

    Spoiler untuk Wisata Keluarga :

    Jakarta mempunyai beberapa tempat pariwisata yang terkenal dan biasa dikunjungi oleh para wisatawan lokal dan mancanegara diantaranya adalah:
    Taman Mini Indonesia Indah
    Pulau Seribu
    Kebun Binatang Ragunan
    Taman Impian Jaya Ancol, termasuk taman bermain Dunia Fantasi dan Seaworld Indonesia.


    Spoiler untuk Wisata Sejarah :


    Untuk wisata sejarah, Jakarta juga memiliki beberapa museum yang dapat dikunjungi diantaranya Museum Gajah dan Museum Fatahillah. Selain itu Jakarta juga memiliki beberapa monumen yang memiliki nilai sejarah. Banyak dari monumen-monumen ini yang didirikan atau dibangun pada masa presiden Soekarno, antara lain Monumen Nasional dan Monumen Selamat Datang. Hal ini didasari tekad Sukarno pada saat itu yang ingin membuat kota Jakarta sebagai kota monumental.



    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Wisata Belanja :

    Dalam rangka menciptakan Jakarta sebagai kota tujuan wisata belanja, pemerintah mengadakan program "Enjoy Jakarta". Program ini diadakan di pusat-pusat perbelanjaan yang terdapat di Jakarta. Untuk mewujudkan Jakarta sebagai tujuan wisata belanja yang unggul, pemerintah saat ini sedang mengembangkan poros Casablanca-Satrio sebagai poros wisata belanja. Di poros ini, selain sudah ada pusat perbelanjaan Mal Ambassador, ITC Kuningan, dan Rasuna Epicentrum, nantinya juga hadir pusat perbelanjaan Ciputra World Jakarta, Kuningan City, dan Kota Casablanca.


    Spoiler untuk Makanan Khas :

    Jakarta merupakan kota internasional yang banyak menyajikan makanan khas dari seluruh dunia. Di wilayah-wilayah yang banyak didiami oleh para ekspatriat asing, seperti di daerah Menteng, Kemang, Pondok Indah, dan daerah pusat bisnis Jakarta, tidak sulit untuk menjumpai makanan-makanan khas asal Eropa, China, Jepang dan Korea. Makanan-makanan ini biasanya dijual dalam restoran-restoran mewah.

    Di Jakarta, dan sepeti kota-kota besar lainnya di Indonesia, Rumah Makan Padang yang paling banyak dijumpai. Hampir di seluruh tempat di Jakarta, dengan mudah dijumpai rumah makan yang manyajikan masakan asal Minang ini.

    Jakarta juga memiliki makanan khasnya, yang paling terkenal adalah Kerak Telor, Soto Betawi, Kue Ape, Roti Buaya dan lain-lain. Selain itu di Jakarta juga bisa ditemukan makanan tradisional dari daerah misalnya makanan khas Jawa Timur, seperti Rawon, Rujak Cingur, dan Kupang Lontong.

    Spoiler untuk Kerak Telor :


    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Banjir :

    Pembangunan tanpa kendali di wilayah hilir, penyimpangan peruntukan lahan kota, dan penurunan tanah akibat eksploitasi air oleh industri, menyebabkan turunnya kapasitas penyaluran air sistem sungai, yang menyebabkan terjadinya banjir besar di Jakarta.
    Tata ruang kota yang sering berubah-ubah, menyebabkan polusi udara dan banjir sulit dikendalikan. Walaupun pemerintah telah menetapkan wilayah selatan Jakarta sebagai daerah resapan air, namun ketentuan tersebut sering dilanggar dengan terus dibangunnya perumahan serta pusat bisnis baru. Beberapa wilayah yang diperuntukkan untuk pemukiman, banyak yang beralih fungsi menjadi tempat komersial.
    Untuk memperbaiki keadaan, Jakarta membangun dua banjir kanal, yaitu Banjir Kanal Timur dan Banjir Kanal Barat. Banjir Kanal Timur mengalihkan air dari kali Cipinang ke arah timur, melalui daerah Pondok Bambu, Pondok Kopi, Cakung, sampai Cilincing. Sedangkan Banjir Kanal Barat yang telah dibangun sejak zaman kolonial Belanda, mengaliri air melalui Karet, Tanahabang, sampai Angke. Selain itu Jakarta juga memiliki dua drainase, yaitu Cakung Drain dan Cengkareng Drain.


    Spoiler untuk Tentang Jawa Barat :

    Spoiler untuk Jawa Barat :

    provinsi di Indonesia. Ibu kotanya berada di Kota Bandung. Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan UU No.11 Tahun 1950, tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat. Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Bagian barat laut provinsi Jawa Barat berbatasan langsung dengan Daerah Khusus Ibukota Jakarta, ibu kota negara Indonesia


    Spoiler untuk Sejarah :

    Temuan arkeologi di Anyer menunjukkan adanya budaya logam perunggu dan besi sejak sebelum milenium pertama. Gerabah tanah liat prasejarah zaman Buni (Bekasi kuno) dapat ditemukan merentang dari Anyer sampai Cirebon. Jawa Barat pada abad ke-5 merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara. Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara banyak tersebar di Jawa Barat. Ada tujuh prasasti yang ditulis dalam aksara Wengi (yang digunkan dalam masa Palawa India) dan bahasa Sansakerta yang sebagian besar menceritakan para raja Tarumanagara.

    Setelah runtuhnya kerajaan Tarumanagara, kekuasaan di bagian barat Pulau Jawa dari Ujung Kulon sampai Kali Serayu dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda. Salah satu prasasti dari zaman Kerajaan Sunda adalah prasasti Kebon Kopi II yang berasal dari tahun 932. Kerajaan sunda beribukota di Pakuan Pajajaran (sekarang kota Bogor).

    Pada abad ke-16, Kesultanan Demak tumbuh menjadi saingan ekonomi dan politik Kerajaan Sunda. Pelabuhan Cerbon (kelak menjadi Kota Cirebon) lepas dari Kerajaan Sunda karena pengaruh Kesultanan Demak. Pelabuhan ini kemudian tumbuh menjadi Kesultanan Cirebon yang memisahkan diri dari Kerajaan Sunda. Pelabuhan Banten juga lepas ke tangan Kesultanan Cirebon dan kemudian tumbuh menjadi Kesultanan Banten.

    Untuk menghadapi ancaman ini, Sri Baduga Maharaja, raja Sunda saat itu, meminta putranya, Surawisesa untuk membuat perjanjian pertahanan keamanan dengan orang Portugis di Malaka untuk mencegah jatuhnya pelabuhan utama, yaitu Sunda Kalapa, kepada Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Demak. Pada saat Surawisesa menjadi raja Sunda, dengan gelar Prabu Surawisesa Jayaperkosa, dibuatlah perjanjian pertahanan keamanan Sunda-Portugis, yang ditandai dengan Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal, ditandatangani dalam tahun 1512. Sebagai imbalannya, Portugis diberi akses untuk membangun benteng dan gudang di Sunda Kalapa serta akses untuk perdagangan di sana. Untuk merealisasikan perjanjian pertahanan keamanan tersebut, pada tahun 1522 didirikan suatu monumen batu yang disebut padrão di tepi Ci Liwung.

    Meskipun perjanjian pertahanan keamanan dengan Portugis telah dibuat, pelaksanaannya tidak dapat terwujud karena pada tahun 1527 pasukan aliansi Cirebon - Demak, dibawah pimpinan Fatahilah atau Paletehan, menyerang dan menaklukkan pelabuhan Sunda Kalapa. Perang antara Kerajaan Sunda dan aliansi Cirebon - Demak berlangsung lima tahun sampai akhirnya pada tahun 1531 dibuat suatu perjanjian damai antara Prabu Surawisesa dengan Sunan Gunung Jati dari Kesultanan Cirebon.

    Dari tahun 1567 sampai 1579, dibawah pimpinan Raja Mulya, alias Prabu Surya Kencana, Kerajaan Sunda mengalami kemunduran besar dibawah tekanan Kesultanan Banten. Setelah tahun 1576, kerajaan Sunda tidak dapat mempertahankan Pakuan Pajajaran, ibu kota Kerajaan Sunda, dan akhirnya jatuh ke tangan Kesultanan Banten. Zaman pemerintahan Kesultanan Banten, wilayah Priangan (Jawa Barat bagian tenggara) jatuh ke tangan Kesultanan Mataram.

    Jawa Barat sebagai pengertian administratif mulai digunakan pada tahun 1925 ketika Pemerintah Hindia Belanda membentuk Provinsi Jawa Barat. Pembentukan provinsi itu sebagai pelaksanaan Bestuurshervormingwet tahun 1922, yang membagi Hindia Belanda atas kesatuan-kesatuan daerah provinsi. Sebelum tahun 1925, digunakan istilah Soendalanden (Tatar Soenda) atau Pasoendan, sebagai istilah geografi untuk menyebut bagian Pulau Jawa di sebelah barat Sungai Cilosari dan Citanduy yang sebagian besar dihuni oleh penduduk yang menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa ibu.

    Pada 17 Agustus 1945, Jawa Barat bergabung menjadi bagian dari Republik Indonesia.
    Pada tanggal 27 Desember 1949 Jawa Barat menjadi Negara Pasundan yang merupakan salah satu negara bagian dari Republik Indonesia Serikat sebagai hasil kesepakatan tiga pihak dalam Konferensi Meja Bundar: Republik Indonesia, Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO), dan Belanda. Kesepakatan ini disaksikan juga oleh United Nations Commission for Indonesia (UNCI) sebagai perwakilan PBB.
    Jawa Barat kembali bergabung dengan Republik Indonesia pada tahun 1950.


    Spoiler untuk Suku :

    Sebagian besar penduduk Jawa Barat adalah Suku Sunda


    Spoiler untuk Bahasa Daerah :

    Bahasa Sunda.
    Di beberapa kota di pesisir utara, dituturkan bahasa Jawa dialek Cirebon, yang mirip dengan Bahasa Banyumasan dialek Brebes. Di daerah perbatasan dengan DKI Jakarta seperti sebagian Bekasi, sebagian Depok, dan Kabupaten Bogor bagian utara dituturkan bahasa Indonesia dialek Betawi.Jawa Barat merupakan wilayah berkarakteristik kontras dengan dua identitas; masyarakat urban yang sebagian besar tinggal di wilayah JABOTABEK (sekitar Jakarta) dan masyarakat tradisional yang hidup di pedesaan yang tersisa.


    Spoiler untuk Agama :

    Islam
    Kristen
    Khatolik
    Budha
    Hindu

    Spoiler untuk Pariwisata :

    Kawah Putih, Ciwidey, Kabupaten Bandung
    Situ Patenggang, Rancabali, Kabupaten Bandung
    Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat
    Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Lembang, Kabupaten Bandung Barat
    Kebun Raya Bogor, Kota Bogor
    Talaga Warna, Puncak, Kabupaten Bogor
    Taman Safari Indonesia,Cisarua,Kabupaten Bogor
    Taman Wisata Mekarsari, Kabupaten Bogor
    Pantai Pangandaran, Kabupaten Ciamis
    Curug Cibeureum, Cipanas, Kabupaten Cianjur
    Puncak, Kabupaten Bogor - Kabupaten Cianjur
    Kebun Raya Cibodas, Kabupaten Cianjur
    Taman Bunga Nusantara, Kabupaten Cianjur
    Taman Wisata Gunung Gede Pangrango, Cipanas, Cianjur, Kabupaten Cianjur
    Waduk Cirata, Kabupaten Cianjur
    Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon
    Keraton Kanoman, Kota Cirebon
    Keraton Kacirebonan,Kota Cirebon
    Keraton Kaprabonan, Kota Cirebon
    Taman Air Sunyaragi, Kota Cirebon
    Plangon, Kabupaten Cirebon
    Belawa, Kabupaten Cirebon
    Trusmi, Kabupaten Cirebon
    Wanawisata Ciwaringin, Kabupaten Cirebon
    Cikalahang, Kabupaten Cirebon
    Cipanas, Kabupaten Garut
    Bendungan Walahar, Klari, Kabupaten Karawang
    Curug Bandung, Tegal Waru, Kabupaten Karawang
    Curug Cigeuntis, Tegal Waru, Kabupaten Karawang
    Curug Cipanundaan, Tegal Waru, Kabupaten Karawang
    Pantai Muara Baru, Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang
    Pantai Pakis Jaya, Pakis Jaya, Kabupaten Karawang
    Pantai Samudera Baru, Pedes, Kabupaten Karawang
    Pantai Tanjung Baru, Tempuran, Kabupaten Karawang
    Pantai Tirtamaya, Juntinyuat, Kabupaten Indramayu
    Linggarjati, Kabupaten Kuningan
    Candi Jiwa, di Percandian Batujaya, Karawang
    Candi Blandongan di Percandian Batujaya, Karawang
    Waduk Darma, Kabupaten Kuningan
    Curug Putri, Kabupaten Kuningan
    Lembah Cilengkrang, Kabupaten Kuningan
    Liang Panas, Kabupaten Kuningan
    Sidomba, Kabupaten Kuningan
    Curug Landung, Kabupaten Kuningan
    Situ Cicerem, Kabupaten Kuningan
    Paseban, Kabupaten Kuningan
    Cigugur, Kabupaten Kuningan
    Hutan Kota, Kabupaten Kuningan
    Kebun Raya Kuningan, Kabupaten Kuningan
    Paniis, Kabupaten Kuningan
    Palutungan, Kabupaten Kuningan
    Curug Muara Jaya, Kabupaten Majalengka
    Situ Sangiang, Kabupaten Majalengka
    Taman Buana Marga, Kabupaten Majalengka
    Tirta Indah, Kabupaten Majalengka
    Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta
    Ciater, Kabupaten Subang
    Gunung Tangkuban Perahu, Kabupaten Subang
    Pantai Blanakan, Blanakan, Kabupaten Subang
    Pantai Pondok Bali, Legon Kulon, Kabupaten Subang
    Penangkaran Buaya, Blanakan, Kabupaten Subang
    Pantai Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi
    Pantai Ujung Genteng, Ciracap, Kabupaten Sukabumi
    Kampung Toga, Kabupaten Sumedang
    Museum Prabu Geusan Ulun, Kabupaten Sumedang
    Situ Gede, Kota Tasikmalaya
    Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya
    Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya
    Situ Bagendit, Kabupaten Garut
    Pantai Santolo, Kabupaten Garut
    Pantai Rancabuaya, Kabupaten Garut
    Curug Cimahi, Kabupaten Bandung Barat
    Situ Ciburuy, Kabupaten Bandung Barat
    Masjid Dian Al-Mahri, Kota Depok
    Spoiler untuk KAwah Putih :


    Uploaded with ImageShack.us



    Spoiler untuk kesenian :

    Pencak silat
    Jaipong
    Gamelan
    Wayang Golek
    Kuda Renggong
    Sisingaan
    Kuda Lumping
    Angklung
    Tari Topeng
    Tarling
    Degung
    Calung
    Tayub
    Cianjuran
    Tari Ketuk Tilu
    Rampak Kendang
    Yanuar Wita
    Lagu Manuk Dadali
    Lagu Cing Cang Keling
    Spoiler untuk Angklung Asli Jawabarat INDONESIA :


    Uploaded with ImageShack.us



    Spoiler untuk Makanan khas :

    Batagor
    Cireng
    Comro
    Misro
    Tape singkong (Peuyeum)
    Oncom
    Ubi Cilembu
    Mochi
    Dodol Garut
    Empal Gentong
    Sega Jamblang
    Kecap Majalengka
    Kalua Jeruk
    Opak
    Tahu Sumedang
    Gula Cakar
    Wajit
    Rengginang
    Combro
    Gehu
    Cimol
    Bala-Bala
    Gulali
    Sele Pisang
    Asinan Bogor
    Tutug Oncom atau biasa disingkat T.O.
    Manisan Cia
    Spoiler untuk Batagor :


    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Foto Baju Adat,Senjata Khas :



    Uploaded with ImageShack.us


    Jika berminat menambahkan silahkan teman" nanti Bisa saya edit


    Spoiler untuk Tentang Banten :

    sebuah provinsi di Pulau Jawa, Indonesia. Provinsi ini dulunya merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat, namun dipisahkan sejak tahun 2000, dengan keputusan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000. Pusat pemerintahannya berada di Kota Serang

    Spoiler untuk Sejarah :


    Banten pada masa lalu merupakan sebuah daerah dengan kota pelabuhan yang sangat ramai, serta dengan masyarakat yang terbuka dan makmur. Banten pada abad ke 5 merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara. Salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara adalah Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, yang ditemukan di kampung lebak di tepi Ci Danghiyang, Kecamatan Munjul, Pandeglang, Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja Purnawarman. Setelah runtuhnya kerajaan Tarumanagara (menurut beberapa sejarawan ini akibat serangan kerajaan Sriwijaya), kekuasaan di bagian barat Pulau Jawa dari Ujung Kulon sampai Ci Serayu dan Kali Brebes dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda. Seperti dinyatakan oleh Tome Pires, penjelajah Portugis pada tahun 1513, Banten menjadi salah satu pelabuhan penting dari Kerajaan Sunda. Menurut sumber Portugis tersebut, Banten adalah salah satu pelabuhan kerajaan itu selain pelabuhan Pontang, Cigede, Tamgara (Tangerang), Kalapa, dan Cimanuk.
    Diawali dengan penguasaan Kota Pelabuhan Banten, yang dilanjutkan dengan merebut Banten Girang dari Pucuk Umun pada tahun 1527, Maulana Hasanuddin, mendirikan Kesultanan Banten di wilayah bekas Banten Girang. Dan pada tahun 1579, Maulana Yusuf, penerus Maulana Hasanuddin, menghancurkan Pakuan Pajajaran, ibukota atau pakuan (berasal dar kata pakuwuan) Kerajaan Sunda. Dengan demikian pemerintahan di Jawa Barat dilanjutkan oleh Kesultanan Banten. Hal itu ditandai dengan diboyongnya Palangka Sriman Sriwacana, tempat duduk kala seorang raja dinobatkan, dari Pakuan Pajajaran ke Surasowan di Banten oleh pasukan Maulana Yusuf. Batu berukuran 200 x 160 x 20 cm itu terpaksa diboyong ke Banten karena tradisi politik waktu itu "mengharuskan" demikian. Pertama, dengan dirampasnya Palangka tersebut, di Pakuan tidak mungkin lagi dinobatkan raja baru. Kedua, dengan memiliki Palangka itu, Maulana Yusuf merupakan penerus kekuasaan Kerajaan Sunda yang "sah" karena buyut perempuannya adalah puteri Sri Baduga Maharaja.
    Ketika sudah menjadi pusat Kesultanan Banten, sebagaimana dilaporkan oleh J. de Barros, Banten merupakan pelabuhan besar di Asia Tenggara, sejajar dengan Malaka dan Makassar. Kota Banten terletak di pertengahan pesisir sebuah teluk, yang lebarnya sampai tiga mil. Kota itu panjangnya 850 depa. Di tepi laut kota itu panjangnya 400 depa; masuk ke dalam ia lebih panjang. Melalui tengah-tengah kota ada sebuah sungai yang jernih, di mana kapal jenis jung dan gale dapat berlayar masuk. Sepanjang pinggiran kota ada sebuah anak sungai, di sungai yang tidak seberapa lebar itu hanya perahu-perahu kecil saja yang dapat berlayar masuk. Pada sebuah pinggiran kota itu ada sebuah benteng yang dindingnya terbuat dari bata dan lebarnya tujuh telapak tangan. Bangunan-bangunan pertahanannya terbuat dari kayu, terdiri dari dua tingkat, dan dipersenjatai dengan senjata yang baik. Di tengah kota terdapat alun-alun yang digunakan untuk kepentingan kegiatan ketentaraan dan kesenian rakyat dan sebagai pasar di pagi hari. Istana raja terletak di bagian selatan alun-alun. Di sampingnya terdapat bangunan datar yang ditinggikan dan beratap, disebut Srimanganti, yang digunakan sebagai tempat raja bertatap muka dengan rakyatnya. Di sebelah barat alun-alun didirikan sebuah mesjid agung.
    Pada awal abad ke-17 Masehi, Banten merupakan salah satu pusat perniagaan penting dalam jalur perniagaan internasional di Asia. Tata administrasi modern pemerintahan dan kepelabuhan sangat menunjang bagi tumbuhnya perekonmian masyarakat. Daerah kekuasaannya mencakup juga wilayah yang sekarang menjadi provinsi Lampung. Ketika orang Belanda tiba di Banten untuk pertama kalinya, orang Portugis telah lama masuk ke Banten. Kemudian orang Inggris mendirikan loji di Banten dan disusul oleh orang Belanda.
    Selain itu, orang-orang Perancis dan Denmark pun pernah datang di Banten. Dalam persaingan antara pedagang Eropa ini, Belanda muncul sebagai pemenang. Orang Portugis melarikan diri dari Banten (1601), setelah armada mereka dihancurkan oleh armada Belanda di perairan Banten. Orang Inggris pun tersingkirkan dari Batavia (1619) dan Banten (1684) akibat tindakan orang Belanda.
    Pada 1 Januari 1926 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan untuk pembaharuan sistem desentralisasi dan dekonsentrasi yang lebih luas. Di Pulau Jawa dibentuk pemerintahan otonom provinsi. Provincie West Java adalah provinsi pertama yang dibentuk di wilayah Hindia Belanda yang diresmikan dengan surat keputusan tanggal 1 Januari 1926, dan diundangkan dalam Staatsblad (Lembaran Negara) 1926 No. 326, 1928 No. 27 jo No. 28, 1928 No. 438, dan 1932 No. 507. Banten menjadi salah satu keresidenan dalam Provincie West Java disamping Batavia, Buitenzorg (Bogor), Priangan, dan Cirebon.


    Spoiler untuk Budaya :

    Potensi dan kekhasan budaya masyarakat Banten, antara lain
    seni bela diri Pencak silat,
    Debus, Rudad, Umbruk,
    Tari Saman, Tari Topeng,
    Tari Cokek, Dog-dog,
    Palingtung, dan Lojor.
    Di samping itu juga terdapat peninggalan warisan leluhur antara lain Masjid Agung Banten Lama, Makam Keramat Panjang, dan masih banyak peninggalan lainnya.


    Spoiler untuk Agama :

    Sebagian besar anggota masyarakat memeluk agama Islam dengan semangat religius yang tinggi, tetapi pemeluk agama lain dapat hidup berdampingan dengan damai.


    Spoiler untuk Suku :

    Suku Asli Baduy
    Suku Baduy Dalam merupakan suku asli Sunda Banten yang masih menjaga tradisi anti modernisasi, baik cara berpakaian maupun pola hidup lainnya.
    Suku Baduy-Rawayan tinggal di kawasan Cagar Budaya Pegunungan Kendeng seluas 5.101,85 hektare di daerah Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Perkampungan masyarakat Baduy umumnya terletak di daerah aliran Sungai Ciujung di Pegunungan Kendeng. Daerah ini dikenal sebagai wilayah tanah titipan dari nenek moyang, yang harus dipelihara dan dijaga baik-baik, tidak boleh dirusak.


    Spoiler untuk Bahasa :

    e
    Penduduk asli yang hidup di Provinsi Banten berbicara menggunakan dialek yang merupakan turunan dari bahasa Sunda Kuno. Dialek tersebut dikelompokkan sebagai bahasa kasar dalam bahasa Sunda modern, yang memiliki beberapa tingkatan dari tingkat halus sampai tingkat kasar (informal), yang pertama tercipta pada masa Kesultanan Mataram menguasai Priangan (bagian timur Provinsi Jawa Barat). Namun demikian, di Wilayah Banten Selatan Seperti Lebak dan Pandeglang menggunakan Bahasa Sunda Campuran Sunda Kuno, Sunda Modern dan Bahasa Indonesia, di Serang dan Cilegon, bahasa Jawa Banten digunakan oleh etnik Jawa. Dan, di bagian utara Kota Tangerang, bahasa Indonesia dengan dialek Betawi juga digunakan oleh pendatang beretnis Betawi. Di samping bahasa Sunda, bahasa Jawa dan dialek Betawi, bahasa Indonesia juga digunakan terutama oleh pendatang dari bagian lain Indonesia..


    Spoiler untuk Senjata tradisional :

    Golok adalah senjata tradisional di Banten sama seperti senjata tradisional Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta


    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Rumah adat :

    Rumah adatnya adalah rumah panggung yang beratapkan daun atap dan lantainya dibuat dari pelupuh yaitu bambu yang dibelah-belah. Sedangkan dindingnya terbuat dari bilik (gedek). Untuk penyangga rumah panggung adalah batu yang sudah dibuat sedemikian rupa berbentuk balok yang ujungnya makin mengecil seperti batu yang digunakan untuk alas menumbuk beras. Rumah adat ini masih banyak ditemukan di daerah yang dihuni oleh orang Kanekes atau disebut juga orang Baduy.
    Spoiler untuk Foto :


    Uploaded with ImageShack.us



    Spoiler untuk Tempat wisata :


    Taman Nasional Ujung Kulon merupakan salah satu taman nasional dan lokasi konservasi alam di Indonesia. Di lokasi ini, kita dapat melihat keindahan hutan tropis. Badak bercula satu merupakan primadona daya tarik dari lokasi ini.

    Lokasi ini terdiri atas beberapa pulau kecil, beberapa di antaranya adalah Pulau Peucang, Pulau Handeuleum, dan Pulau Panaitan. Titik tertinggi adalah Gunung Honje. Ciri khas taman nasional ini adalah perannya sebagai habitat alami berbagai jenis hewan yang dilindungi, seperti badak jawa, rusa, kijang, banteng, berbagai primata, **** hutan, kucing hutan, lemur, dan berbagai jenis burung.
    Kawasan ini dapat dicapai melalui Labuan atau melalui jalan laut dengan perahu menuju salah satu pulau yang ada. Ujung Kulon telah dilengkapi dengan berbagai sarana jaringan telekomunikasi, listrik, dan air bersih.
    Sarana pariwisata seperti penginapan, pusat informasi, pemandu wisata, dan sarana transportasi juga telah tersedia. UNESCO telah menyatakan bahwa area Ujung Kulon merupakan situs cagar alam dunia.
    Pulau Dua/Pulau Burung
    Daya tarik utama kawasan ini adalah keindahan alam laut berupa gugus karang, berbagai jenis ikan laut, dan tentu saja berbagai jenis burung. Luas kawasan ini sekitar 30 ha. Setiap tahun antara bulan April dan Agustus, pulau ini dikunjungi oleh beribu-ribu burung dari 60 jenis yang berasal dari berbagai negara. Sekitar empat puluh ribu burung-burung tersebut terbang dari benua Australia, Asia, dan Afrika.
    Spoiler untuk Foto :


    Uploaded with ImageShack.us
    Pulau Dua
    bisa dicapai dengan perahu tradisional atau perahu motor dalam waktu 15 s.d. 30 menit melalui daerah Sawah Luhur, Kasemen. Di kawasan ini, telah tersedia sarana jaringan listrik, telekomunikasi, dan air bersih.
    Pulau Umang
    Pulau Umang memiliki luas sekitar 5 Ha, dan terletak di kawasan objek wisata pantai Pandeglang, berdekatan dengan kawasan wisata Tanjung Lesung. Kawasan wisata ini dikelola oleh sebuah perusahaan swasta yang menyediakan berbagai fasilitas rekreasi dan hiburan yang menarik. Di pulau ini, terdapat resort yang ditata dengan sentuhan artistik alami, dilengkapi dengan ruang pertemuan, kafe, spa, pusat bisnis, sunset lounge, klub pantai, kolam renang dan sebagainya. Selain itu, tersedia fasilitas olahraga dan rekreasi air, jogging track, cross country, lapangan tenis, tempat karaoke, dan lain-lain. Kita dapat menuju ke pulau ini dengan relatif mudah.
    Perusahaan pengelola kawasan ini menyediakan rental mobil dari Jakarta menuju pulau ini, atau dapat juga dicapai dari kawasan Ujung Kulon.
    Gunung Karakatau
    Gunung Krakatau yang sebenarnya termasuk wilayah propinsi Lampung ini terletak di perairan selat Sunda. Dan merupakan salah satu gunung yang paling terkenal di dunia, karena letusannya yang dahsyat pada tahun 1883. Suara letusan terdengar sampai ke kawasan benua Australia, bahkan awan panasnya menyelimuti beberapa kawasan Eropa selama seminggu. Ledakan dahsyat gunung Krakatau kemudian membentuk anak gunung yang kini dikenal sebagai Anak Krakatau yang muncul ke permukaan pada tahun 1928 yang hingga kini masih tetap aktif. Meski berada di Selat Sunda serta wilayah Lampung, kawasan wisata alam ini lebih mudah dicapai dari pantai Anyer-Carita dan izin mendarat di Pulau Gunung Api Anak Krakatau juga bisa diperoleh di kawasan ini, dibutuhkan waktu sekitar satu jam dengan menggunakan perahu motor cepat untuk mencapainya. Lokasi wisata ini menawarkan wisata alam seperti misalnya berkemah, berjalan kaki, memancing, dan pemandangan alam laut yang indah.
    Rawadano
    Rawadano atau nama lain Cagar alam Rawa Danau terletak di kabupaten Serang, dan berjarak 101 km dari Jakarta. Kawasan ini merupakan kawasan yang didominasi rawa-rawa, juga terdapat sebuah danau. Luas kawasan ini sekitar 2.500 ha yang ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon. Pulau ini menjadi tempat bersarang bagi aneka jenis binatang reptil, seperti ular dan buaya. Tidak kurang dari 250 jenis burung bermukim di kawasan ini. Kita dapat mencapai lokasi ini melalui tiga jalur, yaitu; Jakarta-Cilegon-Anyer-Rawaadano, Jakarta-Serang-Padarincang-Rawadano, dan Jakarta-Serang-Anyer-Cinangka-Padarincang-Rawadano.


    Spoiler untuk Masakan Khas :

    salah satu hidangan khas daerah


    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk tentang Jawa Tengah :

    Spoiler untuk Jawa Tengah :

    sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah barat, Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa Timur di sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Luas wilayahnya 32.548 km², atau sekitar 25,04% dari luas pulau Jawa. Provinsi Jawa Tengah juga meliputi Pulau Nusakambangan di sebelah selatan (dekat dengan perbatasan Jawa Barat), serta Kepulauan Karimun Jawa di Laut Jawa.


    Spoiler untuk Sejarah :

    Jawa Tengah sebagai provinsi dibentuk sejak zaman Hindia Belanda. Hingga tahun 1905, Jawa Tengah terdiri atas 5 wilayah (gewesten) yakni Semarang, Rembang, Kedu, Banyumas, dan Pekalongan. Surakarta masih merupakan daerah swapraja kerajaan (vorstenland) yang berdiri sendiri dan terdiri dari dua wilayah, Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran, sebagaimana Yogyakarta. Masing-masing gewest terdiri atas kabupaten-kabupaten. Waktu itu Rembang Gewest juga meliputi Regentschap Tuban dan Bojonegoro.
    Setelah diberlakukannya Decentralisatie Besluit tahun 1905, gewesten diberi otonomi dan dibentuk Dewan Daerah. Selain itu juga dibentuk gemeente (kotapraja) yang otonom, yaitu Pekalongan, Tegal, Semarang, Salatiga, dan Magelang.
    Sejak tahun 1930, provinsi ditetapkan sebagai daerah otonom yang juga memiliki Dewan Provinsi (Provinciale Raad). Provinsi terdiri atas beberapa karesidenan (residentie), yang meliputi beberapa kabupaten (regentschap), dan dibagi lagi dalam beberapa kawedanan (district). Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 5 karesidenan, yaitu: Pekalongan, Jepara-Rembang, Semarang, Banyumas, dan Kedu.
    Menyusul kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1946 Pemerintah membentuk daerah swapraja Kasunanan dan Mangkunegaran; dan dijadikan karesidenan. Pada tahun 1950 melalui Undang-undang ditetapkan pembentukan kabupaten dan kotamadya di Jawa Tengah yang meliputi 29 kabupaten dan 6 kotamadya. Penetapan Undang-undang tersebut hingga kini diperingati sebagai Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah, yakni tanggal 15 Agustus 1950.



    Spoiler untuk Suku :

    Mayoritas penduduk Jawa Tengah adalah Suku Jawa. Jawa Tengah dikenal sebagai pusat budaya Jawa, di mana di kota Surakarta dan Yogyakarta terdapat pusat istana kerajaan Jawa yang masih berdiri hingga kini.
    Suku minoritas yang cukup signifikan adalah
    Tionghoa, terutama di kawasan perkotaan meskipun di daerah pedesaan juga ditemukan.
    Pada umumnya mereka bergerak di bidang perdagangan dan jasa. Komunitas Tionghoa sudah berbaur dengan Suku Jawa, dan banyak di antara mereka yang menggunakan Bahasa Jawa dengan logat yang kental sehari-harinya.
    Selain itu di beberapa kota-kota besar di Jawa Tengah ditemukan pula komunitas Arab-Indonesia. Mirip dengan komunitas Tionghoa,
    mereka biasanya bergerak di bidang perdagangan dan jasa.
    Di daerah perbatasan dengan Jawa Barat terdapat pula orang Sunda yang sarat akan budaya Sunda, terutama di wilayah Cilacap, Brebes, dan Banyumas. Di pedalaman Blora (perbatasan dengan provinsi Jawa Timur) terdapat komunitas Samin yang terisolir, yang kasusnya hampir sama dengan orang Kanekes di Banten.


    Spoiler untuk Bahasa :

    Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi,
    umumnya sebagian besar menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa Jawa Dialek Solo-Jogja dianggap sebagai Bahasa Jawa Standar.
    Di samping itu terdapat sejumlah dialek Bahasa Jawa; namun secara umum terdiri dari dua, yakni kulonan dan timuran. Kulonan dituturkan di bagian barat Jawa Tengah, terdiri atas Dialek Banyumasan dan Dialek Tegal; dialek ini memiliki pengucapan yang cukup berbeda dengan Bahasa Jawa Standar. Sedang Timuran dituturkan di bagian timur Jawa Tengah, di antaranya terdiri atas Dialek Solo, Dialek Semarang. Di antara perbatasan kedua dialek tersebut, dituturkan Bahasa Jawa dengan campuran kedua dialek; daerah tersebut di antaranya adalah Pekalongan dan Kedu.
    Di wilayah-wilayah berpopulasi Sunda, yaitu di kabupaten Brebes bagian selatan, dan kabupaten Cilacap utara sekitar kecamatan Dayeuhluhur, orang Sunda masih menggunakan bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-harinya.
    Berbagai macam dialek yang terdapat di Jawa Tengah :
    1. dialek Pekalongan
    2. dialek Kedu
    3. dialek Bagelen
    4. dialek Semarang
    5. dialek Pantai Utara Timur (Jepara, Rembang, Demak, Kudus, Pati)
    6. dialek Blora
    7. dialek Surakarta
    8. dialek Yogyakarta
    9. dialek Madiun
    10. dialek Banyumasan (Ngapak)
    11. dialek Tegal-Brebes


    Spoiler untuk Agama :

    Sebagian besar penduduk Jawa Tengah beragama Islam dan mayoritas tetap mempertahankan tradisi Kejawen yang dikenal dengan istilah abangan.
    Agama lain yang dianut adalah
    Protestan,
    Katolik,
    Hindu,
    Buddha,
    Kong Hu Cu,
    puluhan aliran kepercayaan. Penduduk Jawa Tengah dikenal dengan sikap tolerannya. Sebagai contoh di daerah Muntilan, Kabupaten Magelang banyak dijumpai penganut agama Katolik, dan dulunya daerah ini merupakan salah satu pusat pengembangan agama Katolik di Jawa. Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi dengan populasi Kristen terbesar di Indonesia , Lain daerah Suatu Desa di Sumpiuh, Banyumas 100 % Beragama Islam dan Banyumas adalah Populasi Islam terbesar di Indonesia.


    Spoiler untuk Pariwisata :

    Bengawan Solodi Kota Cepu, Kabupaten Blora
    Spoiler untuk Bengawan :
    solo

    Uploaded with ImageShack.us


    Kota Semarang memiliki sejumlah bangunan kuno
    Puri Maerokoco (Taman Mini Jawa Tengah)
    (Museum Jawa Tengah Ranggawarsita)
    Museum Rekor Indonesia (MURI)
    Candi Borobudur, yakni monumen Buddha terbesar di dunia yang dibangun pada abad ke-9, terdapat di Kabupaten Magelang.
    Spoiler untuk Borobudur :


    Uploaded with ImageShack.us

    Candi Mendut dan Pawon juga terletak satu kompleks dengan Borobudur.
    Candi Prambanan di perbatasan Kabupaten Klaten dan Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia.
    Spoiler untuk Prambanan :


    Uploaded with ImageShack.us

    Kawasan Dieng terdapat kelompok candi-candi Hindu, yang diduga dibangun sebelum era Mataram Kuno.
    Kompleks candi Gedong Songo terletak di lereng Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang.

    Surakarta dipandang sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa, dimana di kota ini terdapat Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran.

    Air Terjun Grojogan Sewu

    Candi-candi peninggalan Majapahit di Kabupaten Karanganyar;

    Museum Fosil Sangiran yang terletak di jalur Solo-Purwodadi.

    Goa Jatijajar dan Pantai Karangbolong di Kabupaten Kebumen,

    Baturraden di Kabupaten Banyumas.

    Gunung Slamet, Kabupaten Tegal;

    Kota Pekalongan yang dikenal dengan julukan 'kota batik'.

    Kawasan pantura barat banyak menyimpan wisata religius.
    Masjid Agung Demak yang didirikan pada abad ke-16 merupakan bangunan artistik dengan paduan arsitektur Islam dan Hindu.
    Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.
    Kawasan pantura barat terdapat 3 makam wali sanga, yakni Sunan Kalijaga di Demak, Sunan Kudus di kota Kudus, dan Sunan Muria di Kabupaten Kudus. Kudus juga dikenal sebagai 'kota kretek', dan kota ini juga terdapat museum kretek.


    Spoiler untuk Makanan Khas :

    Jepara: Pindang Serani, Soto Jepara, Madu Mongso, Adon-adon Coro, Es Gempol (Es Pleret), Horok-Horok, Rondo Royal (Tape goreng), Sate Kikil, Klenyem (ketela parut goreng isi gula merah), Kuluban (Urap: Nangka muda, Kacang Panjang dan daun mudanya, Tauge/kecambah mentah, buah petai **** mentah), pecel ikan laut bakar dengan Sambal Santan Kelapa, sate Udang, Terasi Jepara, Tempong (blenyik) Ikan Teri, Durian Petruk, Jeruk Jepara, Kacang Oven, Kacang Jepara.
    Kudus: Soto Ayam Kudus, sate Kerbau, Lentog, dodol, Jenang Kudus.

    Purwodadi: swikee, nasi becek, kecap, sale pisang

    Banjarnegara: dawet ayu, buntil

    Semarang: Lunpia/lumpia, Soto Ayam Semarang , sate sapi, bandeng presto, nasi goreng babat, ayam goreng kraton tulang lunak, kue-kue pia, sate kambing bumbu kecap, martabak malabar, kue bandung, tahu petis, tahu gimbal, wingko babat

    Boyolali: marning (jagung goreng), paru goreng, Brem cap suling gading, krupuk rambak

    Blora: Sega Pecel, sate ayam blora, soto ayam blora, tahu campur

    Brebes: telor asin, sate kambing (di Tanjung. Brebes hingga kini dikenal sebagai sentra penghasil bawang merah

    Demak: nasi garang asem, sambel blimbing wuluh, kwaci (Demak pernah terkenal sebagai sentra penghasil semangka)

    Klaten: ayam goreng kalasan, bebek goreng, emping mlinjo

    Pati: nasi gandul, sate ayam,

    Pekalongan: nasi gandul, soto tauco (tauto), nasi megono

    Pemalang: nasi grombyang, lontong dekem, sate loso

    Purwokerto: tempe mendoan, gethuk goreng, soto sokaraja / sroto sokaraja, nopia

    Purworejo: kue lompong, clorot (semacam dodol yang dibungkus daun kelapa secara memilin),
    gebleg (baca ge- seperti e pada kata senang dan -bleg seperti e pada kata becek), kue satu, dawet hitam, lanthing

    Purbalingga: rujak kangkung, tahu gecot, soto kriyik, es duren, klanting

    Rembang: bandeng duri lunak (di Juwana), sirup kawis-ta

    Salatiga: bakso urat, bakso babat, kripik paru, ting-ting gepuk

    Solo: gudeg, sate kambing, thengkleng, srabi solo, nasi liwet, timlo solo, racikan salat, krupuk karak/gendar, bakso popular ukuran bola golf, tahu acar, sayur tumpang

    Sragen: nasi garang asem, sate sragen,

    Sukoharjo: welut goreng

    Tegal: "teh poci" (teh yang diseduh dalam poci tanah liat kecil dan diminum dengan gula batu), sate tegal (sate kambing muda khas Tegal), sate bebek majir, pilus, krupuk antor, nasi bogana (nasi megono), Sauto (soto ayam/babat khas Tegal dengan bumbu tauco). Tegal hingga saat ini dikenal sebagai sentra penghasil teh.

    Wonogiri: gaplek, tiwul, cabuk

    Wonosobo: mie ongklok, sagon, tempe kemul, geblek, wedang ronde, manisan carica, keripik jamur, dendeng gepuk

    Ungaran: tahu bakso, sate kempleng, krupuk bakar


    Spoiler untuk kesenian :

    Kebudayaan Jawa merupakan salah satu sosok kebudayaan yang tua. Kebudayaan Jawa mengakar di Jawa Tengah bermula dari kebudayaan nenek moyang yang bermukim di tepian Sungai Bengawan Solo pada ribuan tahun sebelum Masehi. Fosil manusia Jawa purba yang kini menghuni Museum Sangiran di Kabupaten Sragen, merupakan saksi sejarah, betapa tuanya bumi Jawa Tengah sebagai kawasan pemukiman yang dengan sendirinya merupakan suatu kawasan budaya. Dari kebudayaan purba itulah kemudian tumbuh dan berkembang sosok kebudayaan Jawa klasik yang hingga kini terus bergerak menuju kebudayaan Indonesia.
    Kata klasik ini berasal dari kata Clacius, yaitu nama orang yang telah berhasil menciptakan karya sastra yang mempunyai “nilai tinggi”. Maka karya sastra yang tinggi nilainya hasil karya Clacius itu dinamakan “Clacici”. Padahal Clacici adalah golongan ningrat/bangsawan, sedangkan Clacius termasuk golongan ningrat, oleh karena itu hasil karya seni yang mempunyai nilai tinggi disebut “seni klasik”.
    Bengawan Solo bukan hanya terkenal dengan lagu ciptaan Gesang akan tetapi lebih daripada itu lembahnya terkenal sebagai tempat dimana banyak sekali diketemukan fosil dan peninggalan awal sejarah kehidupan di atas bumi ini.
    Pada tahun 1891 Eugene Dubois menemukan sisa-sisa manusia purba yang diberi nama “Phitecanthropus Erectus” di daerah Trinil, Ngawi Karesidenan Madiun. Ternyata fosil-fosil itu lebih purba (tua) dan lebih primitif daripada fosil-fosil Neanderthal yang ditemukan di Eropa sebelumnya. Penggalian-penggalian diteruskan hingga pada sekitar tahun 1930-1931 ditemukan lagi fosil manusia di Ngandong dan di Kedungbrubus daerah Sangiran. Fosil ini lebih tua dari yang ditemukan di Jerman maupun di Peking. Berbeda dengan penemuan di bagian dunia lain, penemuan fosil-fosil pulau Jawa didapat pada semua lapisan Pleistoceen dan tidak hanya pada satu lapisan saja. Hingga nampak jelas perkembangan manusia sejak dari bentuk ‘keorangan’nya yang mula-mula (homonide), sedang dari bagian lain di dunia penemuan-penemuan itu tidak memberi gambaran yang sedemikian lengkap. Manusia purba itu diperkirakan hidup dalam kelompok-kelompok kecil bahkan mungkin dalam keluarga-keluarga yang terdiri dari enam shingga duabelas individu. Mereka hidup berburu binatang di sepanjang lembah-lembah sungai. Cara hidup seperti ini agaknya tetap berlangsung selama satu juta tahun. Kemudian diketemukan sisa-sisa artefak yang terdiri dari alat-alat kapak batu di sebuah situs di dekat desa Pacitan, dalam lapisan bumi yang berdasarkan data geologi diperkirakan berumur 800.00 tahun dan diasosiasikan dengan fosil Pithecanthropus yang telah berevolusi lebih jauh. Dengan demikian diperkirakan bahwa sejak paling sedikit 800.000 tahun yang lalu para pemburu di pulau Jawa sudah memiliki suatu kebudayaan.
    Manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang erat sekali. Kedua-duanya tidak mungkin dipisahkan. Ada manusia ada kebudayaan, tidak akan ada kebudayaan jika tidak ada pendukungnya, yaitu manusia. Akan tetapi manusia itu hidupnya tidak berapa lama, ia lalu mati. Maka untuk melangsungkan kebudayaan, pendukungnya harus lebih dari satu orang, bahkan harus lebih dari satu turunan. Jadi harus diteruskan kepada anak cucu keturunan selanjutnya.
    Kebudayaan Jawa klasik yang keagungannya diakui oleh dunia internasional dapat dilihat pada sejumlah warisan sejarah yang berupa candi, stupa, bahasa, sastra, kesenian dan adat istiadat. Candi Borobudur di dekat Magelang, candi Mendut, candi Pawon, Candi Prambanan di dekat Klaten, candi Dieng, candi Gedongsongo dan candi Sukuh merupakan warisan kebudayaan masa silam yang tak ternilai harganya. Teks-teks sastra yang terpahat di batu-batu prasasti, tergores di daun lontar dan tertulis di kitab-kitab merupakan khasanah sastra Jawa klasik yang hingga kini tidak habis-habisnya dikaji para ilmuwan. Ada pula warisan kebudayaan yang bermutu tinggi dalam wujud seni tari, seni musik, seni rupa, seni pedalangan,seni bangunan (arsitektur), seni busana, adat istiadat, dsbnya.
    Masyarakat Jawa Tengah sebagai ahli waris kebudayaan Jawa klasik bukanlah masyarakat yang homogen atau sewarna, melainkan sebuah masyarakat besar yang mekar dalam keanekaragaman budaya. Hal itu tercermin pada tumbuhnya wilayah-wilayah budaya yang pada pokoknya terdiri atas wilayah budaya Negarigung, wilayah budaya Banyumasan dan wilayah budaya Pesisiran.
    Wilayah budaya Negarigung yang mencakup daerah Surakarta – Yogyakarta dan sekitarnya merupakan wilayah budaya yang bergayutan dengan tradisikraton(Surakarta dan Yogyakarta). Wilayah budaya Banyumasan menjangkau daerah Banyumas, Kedu dan Bagelen. Sedangkan wilayah budaya pesisiran meliputi daerah Pantai Utara Jawa Tengah yang memanjang dari Timur ke Barat.
    Keragaman budaya tersebut merupakan kondisi dasar yang menguntungkan bagi mekarnya kreatifitas cipta, ras dan karsa yang terwujud pada sikap budaya.
    Di daerah Jawa Tengah segala macam bidang seni tumbuh dan berkembang dengan baik, dan hal ini dapat kita saksikan pada peninggalan-peninggalan yang ada sekarang.
    Provinsi Jawa Tengah yang merupakan satu dari sepuluh DTW (Daerah Tujuan Wisata) di Indonesia dapat dengan mudah dijangkau dari segala penjuru, baik darat, laut maupun udara. Provinsi ini telah melewati sejarah yang panjang, dari jaman purba hingga sekarang.
    Dalam usaha memperkenalkan daerah Jawa Tengah yang kaya budaya dan potensi alamnya, Provinsi Jawa Tengah sebagaimana provinsi-provinsi lain di Indonesia, mempunyai anjungan daerah di Taman Mini “Indonesia Indah” yang juga disebut “Anjungan Jawa Tengah”. Anjungan Jawa Tengah Taman Mini “Indonesia Indah” merupakan “show window” dari daerah Jawa Tengah.
    Anjungan Jawa Tengah di Taman Mini “Indonesia Indah” dibangun untuk membawakan wajah budaya dan pembangunan Jawa Tengah pada umunya. Bangunan induk beserta bangunan lain di seputarnya secara keseluruhan merupakan kompleks perumahan yang dinamakan “Padepokan Jawa Tengah”, yang berarsitektur Jawa asli.
    Bangunan induknya berupa “Pendopo Agung”, tiruan dari Pendopo Agung Istana Mangkunegaran di Surakarta, yang diakui sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa. Propinsi Jawa Tengah juga terkenal dengan sebutan “The Island of Temples”, karena memang di Jawa Tengah bertebaran candi-candi. Miniatur dari candi Borobudur, Prambanan dan Mendut ditampilkan pula di Padepokan Jawa Tengah. Padepokan Jawa Tengah juga merupakan tempat untuk mengenal seni bangunan Jawa yang tidak hanya berupa bangunan rumah tempat tinggal tetapi juga seni bangunan peninggalan dari jaman Sanjayawangça dan Syailendrawangça.
    Pendopo Agung yang berbentuk ”Joglo Trajumas” itu berkesan anggun karena atapnya yang luas dengan ditopang 4 (empat) Soko guru (tiang pokok), 12 (dua belas) Soko Goco dan 20 (dua puluh) Soko Rowo. Kesemuanya membuat penampilan bangunan itu berkesan momot, artinya berkemampuan menampung segala hal, sesuai dengan fungsinya sebagai tempat menerima tamu. Bangunan Pendopo Agung ini masih dihubungkan dengan ruang Pringgitan, yang aslinya sebagai tempat pertunjukan ringgit atau wayang kulit. Pringgitan ini berarsitektur Limas. Bangunan lain adalah bentuk-bentuk rumah adat “Joglo Tajuk Mangkurat”, “Joglo Pangrawit Apitan” dan rumah bercorak “Doro Gepak”.
    Sesuai dengan fungsinya Anjungan Jawa Tengah selalu mempergelarkan kesenia-kesenian daerah yang secara tetap didatangkan dari Kabupaten-kabupaten / Kotamadya di Provinsi Jawa Tengah di samping pergelaran kesenian dari sanggar-sanggar yang ada di Ibukota, dengan tidak meninggalkan keadiluhungan nilai-nilai budaya Jawa yang hingga kini masih tampak mewarnai berbagai aspek seni budaya itu sendiri, adat-istiadat dan tata cara kehidupan masyarakat Jawa Tengah.
    Bangunan Joglo Pangrawit Apitan di Anjungan Jawa Tengah TMII terletak bersebelahan dengan sebuah panggung terbuka yang berlatar belakang sebuah bukit dengan bangunan Makara terbuat dari batu cadas hitam bertuliskan kata-kata “Ojo Dumeh” dalam huruf Jawa berukuran besar. Perkataan Ojo Dumeh mempunyai makna yang dalam, sebab artinya, “Jangan Sombong”, sebuah anjuran untuk senantiasa mampu mengendalikan diri, justru di saat seseorang merasa mempunyai keberhasilan. Di panggung inilah pengunjung dapat menyaksikan pergelaran acara khusus Anjungan yang biasanya merupakan acara-acara pilihan.


    Spoiler untuk Yogyakarta :

    Spoiler untuk DIY :

    Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Daerah Istimewa setingkat Provinsi di Indonesia yang meliputi [Negara] Kesultanan Yogyakarta dan [Negara] Kadipaten Paku Alaman. Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa bagian tengah dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudera Hindia.
    Penyebutan nomenklatur Daerah Istimewa Yogyakarta yang terlalu panjang menyebabkan sering terjadinya penyingkatan nomenkaltur menjadi DI Yogyakarta atau DIY. Daerah Istimewa ini sering diidentikkan dengan kota Yogyakarta sehingga secara kurang tepat disebut dengan Jogja, Yogya, Yogyakarta, Jogjakarta. Walaupun memiliki luas terkecil kedua setelah Provinsi DKI Jakarta, Daerah Istimewa ini terkenal di tingkat nasional dan internasional. Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi tempat tujuan wisata andalan setelah Provinsi Bali.



    Spoiler untuk Sejarah :

    Sebelum Indonesia merdeka, Yogyakarta merupakan daerah yang mempunyai pemerintahan sendiri atau disebut Zelfbestuurlandschappen/Daerah Swapraja, yaitu Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman. Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat didirikan oleh Pangeran Mangkubumi yang bergelar Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1755, sedangkan Kadipaten Pakualaman didirikan oleh Pangeran Notokusumo (saudara Sultan Hamengku Buwono II) yang bergelar Adipati Paku Alam I pada tahun 1813. Pemerintah Hindia Belanda mengakui Kasultanan dan Pakualaman sebagai kerajaan dengan hak mengatur rumah tangganya sendiri yang dinyatakan dalam kontrak politik. Kontrak politik yang terakhir Kasultanan tercantum dalam Staatsblaad 1941 Nomor 47, sedangkan kontrak politik Pakualaman dalam Staatsblaad 1941 Nomor 577. Eksistensi kedua kerajaan tersebut telah mendapat pengakuan dari dunia internasional, baik pada masa penjajahan Belanda, Inggris, maupun Jepang. Ketika Jepang meninggalkan Indonesia, kedua kerajaan tersebut telah siap menjadi sebuah negara sendiri yang merdeka, lengkap dengan sistem pemerintahannya (susunan asli), wilayah dan penduduknya.
    Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII menyatakan kepada Presiden RI, bahwa Daerah Kasultanan Yogyakarta dan Daerah Pakualaman menjadi wilayah Negara RI, bergabung menjadi satu kesatuan yang dinyatakan sebagai Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII sebagai Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah bertanggungjawab langsung kepada Presiden RI. Hal tersebut dinyatakan dalam:
    1. Piagam kedudukan Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII tertanggal 19 Agustus 1945 dari Presiden RI.
    2. Amanat Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII tertanggal 5 September 1945 (dibuat secara terpisah).
    3. Amanat Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paku Alam VIII tertanggal 30 Oktober 1945 (dibuat dalam satu naskah).
    Dalam perjalanan sejarah selanjutnya kedudukan DIY sebagai Daerah Otonom setingkat Provinsi sesuai dengan maksud pasal 18 Undang-undang Dasar 1945 (sebelum perubahan) diatur dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1948 tentang Undang-undang Pokok Pemerintahan Daerah. Sebagai tindak lanjutnya kemudian Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1955 (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1819) yang sampai saat ini masih berlaku. Dalam undang-undang tersebut dinyatakan DIY meliputi Daerah Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Daerah Kadipaten Pakualaman. Pada setiap undang-undang yang mengatur Pemerintahan Daerah, dinyatakan keistimewaan DIY tetap diakui, sebagaimana dinyatakan terakhir dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004.
    Dalam sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), DIY mempunyai peranan yang penting. Terbukti pada tanggal 4 Januari 1946 sampai dengan tanggal 27 Desember 1949[7] pernah dijadikan sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia. Tanggal 4 Januari inilah yang kemudian ditetapkan menjadi hari Yogyakarta Kota Republik pada tahun 2010. Pada saat ini Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Kadipaten Pakualaman dipimpin oleh Sri Paku Alam IX, yang sekaligus menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY. Keduanya memainkan peran yang menentukan dalam memelihara nilai-nilai budaya dan adat istiadat Jawa dan merupakan pemersatu masyarakat Yogyakarta.
    Pariwisata merupakan sektor utama bagi DIY. Banyaknya obyek dan daya tarik wisata di DIY telah menyerap kunjungan wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Pada 2010 tercatat kunjungan wisatawan sebanyak 1.456.980 orang, dengan rincian 152.843 dari mancanegara dan 1.304.137 orang dari nusantara[19]. Bentuk wisata di DIY meliputi wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition), wisata budaya, wisata alam, wisata minat khusus dan berbagai fasilitas wisata lainnya, seperti resort, hotel, dan restoran. Tercatat ada 37 hotel berbintang dan 1.011 hotel melati di seluruh DIY pada 2010. Adapaun penyelenggaraan MICEsebanyak 4.509 kali per tahun atau sekitar 12 kali per hari[20]. Keanekaragaman upacara keagamaan dan budaya dari berbagai agama serta didukung oleh kreatifitas seni dan keramahtamahan masyarakat, membuat DIY mampu menciptakan produk-produk budaya dan pariwisata yang menjanjikan.
    Secara geografis, DIY juga diuntungkan oleh jarak antara lokasi obyek wisata yang terjangkau dan mudah ditempuh. Sektor pariwisata sangat signifikan menjadi motor kegiatan perekonomian DIY yang secara umum bertumpu pada tiga sektor andalan yaitu: jasa-jasa; perdagangan, hotel dan restoran; serta pertanian. Dalam hal ini pariwisata memberi efek pengganda (multiplier effect) yang nyata bagi sektor perdagangan disebabkan meningkatnya kunjungan wisatawan. Selain itu, penyerapan tenaga kerja dan sumbangan terhadap perekonomian daerah sangat signifikan.


    Spoiler untuk Sosial Budaya :

    Kondisi sosial budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain meliputi Kependudukan; Tenaga Kerja dan Transmigrasi; Kesejahteraan Sosial; Kesehatan; Pendidikan; Kebudayaan; dan Keagamaan
    DIY mempunyai beragam potensi budaya, baik budaya yang tangible (fisik) maupun yang intangible (non fisik). Potensi budaya yang tangible antara lain kawasan cagar budaya dan benda cagar budaya sedangkan potensi budaya yang intangible seperti gagasan, sistem nilai atau norma, karya seni, sistem sosial atau perilaku sosial yang ada dalam masyarakat.
    DIY memiliki tidak kurang dari 515 Bangunan Cagar Budaya yang tersebar di 13 Kawasan Cagar Budaya. Keberadaan aset-aset budaya peninggalan peradaban tinggi masa lampau tersebut, dengan Kraton sebagai institusi warisan adiluhung yang masih terlestari keberadaannya, merupakan embrio dan memberi spirit bagi tumbuhnya dinamika masyarakat dalam berkehidupan kebudayaan terutama dalam berseni budaya dan beradat tradisi.



    Spoiler untuk agama :

    Penduduk DIY mayoritas beragama Islam selebihnya beragama
    Kristen
    Katholik
    Hindu
    Budha


    Spoiler untuk Bentuk keistimewaan :

    Bentuk keistimewaan bagi Pemerintahan DI Yogyakarta saat ini masih menjadi ranah politik di DPR Pusat. Namun menurut UU Nomor 22 Tahun 1948 (yang juga menjadi landasan UU Nomor 3 Tahun 1950 mengenai pembentukan DIY), Pemerintahan di Daerah Istimewa tidak berbeda dengan daerah biasa. Yang berbeda/yang menjadikan istimewa adalah mengenai pengangkatan kepala daerahnya dan juga boleh memiliki wakil kepala daerah jika daerah istimewa tersebut merupakan gabungan dari dua daerah atau lebih. Sebab pada saat itu daerah biasa tidak dapat memiliki wakil kepala daerah. Hanya itulah satu-satunya bentuk keistimewaan dan tidak ada yang lain.
    Adapun alasan keistimewaan Yogyakarta diakui oleh pemerintahan RI menurut UU Nomor 22 Tahun 1948 (yang juga menjadi landasan UU Nomor 3 Tahun 1950 mengenai pembentukan DIY), adalah Yogyakarta mempunyai hak-hak asal-usul dan di jaman sebelum Republik Indonesia sudah mempunyai pemerintahan sendiri yang bersifat Istimewa (zelfbestuure landschappen).


    Spoiler untuk Makanan Khas :

    Ampyang
    Dicetak dalam bentuk bundar kecil dengan bahan baku kacang dan gula merah. Makanan ringan Ampyang ini dengan mudah diperoleh di obyek wisata Kaliurang, seperti halnya jadah tempe atau di kios-kios pusat oleh-oleh yang berada di jalan Mataram dan kawasan Pathuk, Yogyakarta.
    Bakpia Khas Pathuk
    agi yang mencari jajanan ringan berupa makanan khas Yogyakarta untuk oleh-oleh, dapat dengan mudah mendapatkannya di sepanjang jalan Pathuk. Di sepanjang jalan ini akan ditemui penjual berbagai makanan khas, terutama Bakpia yang terkenal dengan sebutan Bakpia Pathuk.
    Dendeng dan Abon Sapi
    Dendeng dan Abon sapi, makanan yang termasuk jenis lauk ini bisa didapatkan di beberapa warung snack di Wijilan, jalan Mataram, Kidul pasar Kotagede dan sebagainya. Dendeng sebagai salah satu makanan khas Yogyakarta terkenal nikmat dan gurih, tetapi harganya cukup mahal karena bahan dan proses produksinya yang cukup rumit.
    Gado-Gado dan Lotek
    ado-gado dan lotek adalah makanan khas Jawa tradisional yang terdiri dari sayur bayam, kol, tauge rebus dengan bumbu sambal kacang, dilengkapi dengan ketupat / lontong, krupuk dan ditaburi irisan daun seledri dan bawang goreng.
    Enting Enting Gepuk
    Enting Enting Gepuk adalah makanan khas Yogyakarta. Terbuat dari kacang tanah, gula pasir dan penyedap rasa. Rasanya manis, gurih dan renyah. Selain tahan lama, makanan ini kemasannya juga unik. Hanya dibungkus kertas, tetapi tetap higienis dan awet karena di dalamnya dilapisi plastik tebal. Makanan ini mudah didapatkan di kios-kios makanan kecil yang banyak terdapat di sepanjang jalan Mataram.
    Gudeg
    Gudeg adalah makanan khas Jogja / Yogyakarta yang terdiri dari nangka muda, lauk tahu, tempe, telur dan suwiran daging ayam, dimasak dengan bumbu dan santan kelapa, dilengkapi dengan sambal goreng krecek (kulit sapi).
    Geblek
    Geplak Bantul
    Jadah Tempe
    Kripik Belut
    Kripik Paru
    Sate Klathak
    Wedang Uwuh
    Yangko Kipo
    Spoiler untuk Gudeg :


    Uploaded with ImageShack.us



    Spoiler untuk Pariwisata :

    Ini hanya beberapa tempat pariwisata..
    sisanya masih ratusan tempat yg bisa anda kunjungi bersama sanak sodara...
    Spoiler untuk Museum Hamengku Buwono IX di dalam kompleks Keraton Yogyakarta :


    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Tugu Yogyakarta :



    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk PANTAI SUNDAK :


    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk MALIOBORO :



    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk TAMANSARI :

    tempat tetirah dan bersemadi Sultan beserta keluarga..


    Uploaded with ImageShack.us

    Spoiler untuk Keraton :


    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Rumah Adat :


    Uploaded with ImageShack.us


    Spoiler untuk Baju adat :


    Uploaded with ImageShack.us

    Spoiler untuk Seni Tari :



    Uploaded with ImageShack.us


    Itu hanya sebagian Info dan data yang saya masukan..
    jika teman" forum berminat silahkan di tambahkan untuk selanjut nya saya edit



    Spoiler untuk Tentang JAwa Timur :

    Spoiler untuk Jawa Timur :

    sebuah provinsi di bagian timur Pulau Jawa, Indonesia. Ibukotanya adalah Surabaya. Luas wilayahnya 47.922 km², dan jumlah penduduknya 37.070.731 jiwa (2005). Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat. Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat. Wilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera Hindia(Pulau Sempu dan Nusa Barung).


    Spoiler untuk Prasejarah :

    Jawa Timur telah dihuni manusia sejak zaman prasejarah. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya sisa-sisa dari fosil Pithecantrhropus mojokertensis di Kepuhlagen-Mojokerto, Pithecanthropus erectus di Trinil-Ngawi, dan **** wajakensis di Wajak-Tulungagung.


    Spoiler untuk Era klasik :


    Prasasti Dinoyo yang ditemukan di dekat Kota Malang adalah sumber tertulis tertua di Jawa Timur, yakni bertahun 760. Pada tahun 929, Mpu Sindok memindahkan pusat Kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, serta mendirikan Wangsa Isyana yang kelak berkembang menjadi Kerajaan Medang, dan sebagai suksesornya adalah Kerajaan Kahuripan, Kerajaan Janggala, dan Kerajaan Kadiri. Pada masa Kerajaan Singhasari, Raja Kertanagara melakukan ekspansi hingga ke Melayu. Pada era Kerajaan Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk, wilayahnya hingga mencapai Malaka dan Kepulauan Filipina.
    Bukti awal masuknya Islam ke Jawa Timur adalah adanya makam nisan di Gresik bertahun 1102, serta sejumlah makam Islam pada kompleks makam Majapahit.
    Tetapi setelah penemuan munculnya candi Jedong di Daerah Wagir , Malang , Jawa Timur yang diyakini lebih tua dari Prasasti Dinoyo , yakni sekitar abad 6 Masehi.


    Spoiler untuk Kolonialisme :


    Bangsa Portugis adalah bangsa barat yang pertama kali datang di Jawa Timur. Kapal Belanda dipimpin oleh Cornelis de Houtman mendarat di Pulau Madura pada tahun 1596. Surabaya jatuh ke tangan VOC pada tanggal 13 Mei 1677. Ketika pemerintahan Stamford Raffles, Jawa Timur untuk pertama kalinya dibagi atas karesidenan, yang berlaku hingga tahun 1964.
    KEMERDEKAAN
    Setelah kemerdekaan Indonesia, Indonesia terbagi menjadi 8 provinsi dan Jawa Timur termasuk salah satu provinsi tersebut. Gubernur pertama Jawa Timur adalah R. Soerjo, yang juga dikenal sebagai pahlawan nasional.
    Tanggal 20 Februari 1948 di Madura dibentuk Negara Madura dan tanggal 26 November 1948 dibentuk Negara Jawa Timur, yang kemudian menjadi salah satu negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat. Negara Jawa Timur dibubarkan dan bergabung ke dalam Republik Indonesia tanggal 25 Februari 1950, dan tanggal 7 Maret 1950 Negara Madura memberikan pernyataan serupa. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950, dibentuk Provinsi Jawa Timur.

    Spoiler untuk Suku bangsa :

    Mayoritas penduduk Jawa Timur adalah Suku Jawa, namun demikian, etnisitas di Jawa Timur lebih heterogen. Suku Jawa menyebar hampir di seluruh wilayah Jawa Timur daratan. Suku Madura mendiami di Pulau Madura dan daerah Tapal Kuda (Jawa Timur bagian timur), terutama di daerah pesisir utara dan selatan. Di sejumlah kawasan Tapal Kuda, Suku Madura bahkan merupakan mayoritas. Hampir di seluruh kota di Jawa Timur terdapat minoritas Suku Madura, umumnya mereka bekerja di sektor informal.
    Suku Tengger, konon adalah keturunan pelarian Kerajaan Majapahit, tersebar di Pegunungan Tengger dan sekitarnya. Suku Osing tinggal di sebagian wilayah Kabupaten Banyuwangi. Orang Samin tinggal di sebagian pedalaman Kabupaten Bojonegoro.
    Selain penduduk asli, Jawa Timur juga merupakan tempat tinggal bagi para pendatang. Orang Tionghoa adalah minoritas yang cukup signifikan dan mayoritas di beberapa tempat, diikuti dengan Arab; mereka umumnya tinggal di daerah perkotaan. Suku Bali juga tinggal di sejumlah desa di Kabupaten Banyuwangi. Dewasa ini banyak ekspatriat tinggal di Jawa Timur, terutama di Surabaya dan sejumlah kawasan industri lainnya.



    Spoiler untuk Bahasa :

    Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi yang berlaku secara nasional, namun demikian Bahasa Jawa dituturkan oleh sebagian besar Suku Jawa. Bahasa Jawa yang dituturkan di Jawa Timur memiliki beberapa dialek/logat. Di daerah Mataraman (eks-Karesidenan Madiun dan Kediri), Bahasa Jawa yang dituturkan hampir sama dengan Bahasa Jawa Tengahan (Bahasa Jawa Solo-an). Di daerah pesisir utara bagian barat (Tuban dan Bojonegoro), dialek Bahasa Jawa yang dituturkan mirip dengan yang dituturkan di daerah Blora-Rembang di Jawa Tengah.

    Dialek Bahasa Jawa di bagian tengah dan timur dikenal dengan Bahasa Jawa Timuran, yang dianggap bukan Bahasa Jawa baku. Ciri khas Bahasa Jawa Timuran adalah egaliter, blak-blakan, dan seringkali mengabaikan tingkatan bahasa layaknya Bahasa Jawa Baku, sehingga bahasa ini terkesan kasar. Namun demikian, penutur bahasa ini dikenal cukup fanatik dan bangga dengan bahasanya, bahkan merasa lebih akrab. Bahasa Jawa Dialek Surabaya dikenal dengan Boso Suroboyoan. Dialek Bahasa Jawa di Malang umumnya hampir sama dengan Dialek Surabaya.
    Dibanding dengan bahasa Jawa dialek Mataraman (Ngawi sampai Kediri), bahasa dialek malang termasuk bahasa kasar dengan intonasi yang relatif tinggi. Sebagai contoh, kata makan, jika dalam dialek Mataraman diucapkan dengan 'maem' atau 'dhahar', dalam dialek Malangan diucapkan 'mangan'. Salah satu ciri khas yang membedakan antara bahasa arek Surabaya dengan arek Malang adalah penggunaan bahasa terbalik yang lazim dipakai oleh arek-arek Malang. Bahasa terbalik Malangan sering juga disebut sebagai bahasa walikan atau osob kiwalan. Berdasarkan penelitian Sugeng Pujileksono (2007), kosa kata (vocabulary) bahasa walikan Malangan telah mencapai lebih dari 250 kata. Mulai dari kata benda, kata kerja, kata sifat. Kata-kata tersebut lebih banyak diserap dari bahasa Jawa, Indonesia, sebagian kecil diserap dari bahasa Arab, **** dan Inggris. Beberapa kata yang diucapkan terbalik, misalnya mobil diucapkan libom, dan polisi diucapkan silup. Produksi bahasa walikan Malangan semakin berkembang pesat seiring dengan munculnya supporter kesebelasan Arema (kini Arema Indonesia)yang sering disebut Aremania.
    Bahasa-bahasa walikan banyak yang tercipta dari istilah-istilah di kalangan supporter. Seperti retropus elite atau supporter elit. Otruham untuk menyebut supporter dari wilayah Muharto. Saat ini Bahasa Jawa merupakan salah satu mata pelajaran muatan lokal yang diajarkan di sekolah-sekolah dari tingkat SD hingga SLTA.
    Bahasa Madura dituturkan oleh Suku Madura di Madura maupun di mana pun mereka tinggal. Bahasa Madura juga dikenal tingkatan bahasa seperti halnya Bahasa Jawa, yaitu enja-iya (bahasa kasar), engghi-enten (bahasa tengahan), dan engghi-bhunten (bahasa halus). Dialek Sumenep dipandang sebagai dialek yang paling halus, sehingga dijadikan bahasa standar yang diajarkan di sekolah. Di daerah Tapal Kuda, sebagian penduduk menuturkan dalam dua bahasa: Bahasa Jawa dan Bahasa Madura. Kawasan kepulauan di sebelah timur Pulau Madura menggunakan Bahasa Madura dengan dialek tersendiri, bahkan dalam beberapa hal tidak dimengerti oleh penutur Bahasa Madura di Pulau Madura (mutually unintellegible).
    Suku Osing di Banyuwangi menuturkan Bahasa Osing. Bahasa Tengger, bahasa sehari-hari yang digunakan oleh Suku Tengger, dianggap lebih dekat dengan Bahasa Jawa Kuna.
    Penggunaan bahasa daerah kini mulai dipromosikan kembali. Sejumlah stasiun televisi lokal kembali menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada beberapa acaranya, terutama berita dan talk show, misalnya JTV memiliki program berita menggunakan Boso Suroboyoan, Bahasa Madura, dan Bahasa Jawa Tengahan.



    Spoiler untuk Agama :
    Suku Jawa umumnya menganut agama Islam, sebagian menganut agama Kristen dan Katolik, dan ada pula yang menganut Hindu dan Buddha.

    Sebagian orang Jawa juga masih memegang teguh kepercayaan Kejawen.
    Agama Islam sangatlah kuat dalam memberi pengaruh pada Suku Madura. Suku Osing umumnya beragama Islam. Sedangkan Suku Tengger menganut agama Hindu.
    Orang Tionghoa umumnya menganut Konghucu, meski ada pula sebagian yang menganut Buddha, Kristen, dan Katolik; bahkan Masjid Cheng Ho di Surabaya dikelola oleh orang Tionghoa dan memiliki arsitektur layaknya kelenteng.




    Spoiler untuk Kesenian :

    Jawa Timur memiliki sejumlah kesenian khas. Ludruk merupakan salah satu kesenian Jawa Timuran yang cukup terkenal, yakni seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya adalah laki-laki. Berbeda dengan ketoprak yang menceritakan kehidupan istana, ludruk menceritakan kehidupan sehari-hari rakyat jelata, yang seringkali dibumbui dengan humor dan kritik sosial, dan umumnya dibuka dengan Tari Remo dan parikan. Saat ini kelompok ludruk tradisional dapat dijumpai di daerah Surabaya, Mojokerto, dan Jombang; meski keberadaannya semakin dikalahkan dengan modernisasi.
    Reog yang sempat diklaim sebagai tarian dari Malaysia merupakan kesenian khas Ponorogo yang telah dipatenkan sejak tahun 2001, reog kini juga menjadi icon kesenian Jawa Timur. Pementasan reog disertai dengan jaran kepang (kuda lumping) yang disertai unsur-unsur gaib. Seni terkenal Jawa Timur lainnya antara lain wayang kulit purwa gaya Jawa Timuran, topeng dalang di Madura, dan besutan. Di daerah Mataraman, kesenian Jawa Tengahan seperti ketoprak dan wayang kulit cukup populer. Legenda terkenal dari Jawa Timur antara lain Damarwulan, Angling Darma, dan Sarip Tambak-Oso.
    Spoiler untuk Reog :
    Seni tari tradisional di Jawa Timur secara umum dapat dikelompokkan dalam gaya Jawa Tengahan, gaya Jawa Timuran, tarian Jawa gaya Osing, dan trian gaya Madura. Seni tari klasik antara lain tari gambyong, tari srimpi, tari bondan, dan kelana.
    Spoiler untuk Tari Remo :
    Terdapat pula kebudayaan semacam barong sai di Jawa Timur. Kesenian itu ada di dua kabupaten yaitu, Bondowoso dan Jember. Singo Wulung adalah kebudayaan khas Bondowoso. Sedangkan Jember memiliki macan kadhuk. Kedua kesenian itu sudah jarang ditemui.


    Spoiler untuk Budaya dan adat istiadat :

    Kebudayaan dan adat istiadat Suku Jawa di Jawa Timur bagian barat menerima banyak pengaruh dari Jawa Tengahan, sehingga kawasan ini dikenal sebagai Mataraman; menunjukkan bahwa kawasan tersebut dulunya merupakan daerah kekuasaan Kesultanan Mataram. Daerah tersebut meliputi eks-Karesidenan Madiun (Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan), eks-Karesidenan Kediri (Kediri, Tulungagung, Blitar, Trenggalek) dan sebagian Bojonegoro. Seperti halnya di Jawa Tengah, wayang kulit dan ketoprak cukup populer di kawasan ini.
    Kawasan pesisir barat Jawa Timur banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam. Kawasan ini mencakup wilayah Tuban, Lamongan, dan Gresik. Dahulu pesisir utara Jawa Timur merupakan daerah masuknya dan pusat perkembangan agama Islam. Lima dari sembilan anggota walisongo dimakamkan di kawasan ini.
    Di kawasan eks-Karesidenan Surabaya (termasuk Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang) dan Malang, memiliki sedikit pengaruh budaya Mataraman, mengingat kawasan ini cukup jauh dari pusat kebudayaan Jawa: Surakarta dan Yogyakarta.
    Adat istiadat di kawasan Tapal Kuda banyak dipengaruhi oleh budaya Madura, mengingat besarnya populasi Suku Madura di kawasan ini. Adat istiadat masyarakat Osing merupakan perpaduan budaya Jawa, Madura, dan Bali. Sementara adat istiadat Suku Tengger banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu.
    Masyarakat desa di Jawa Timur, seperti halnya di Jawa Tengah, memiliki ikatan yang berdasarkan persahabatan dan teritorial. Berbagai upacara adat yang diselenggarakan antara lain: tingkepan (upacara usia kehamilan tujuh bulan bagi anak pertama), babaran (upacara menjelang lahirnya bayi), sepasaran (upacara setelah bayi berusia lima hari), pitonan (upacara setelah bayi berusia tujuh bulan), sunatan, pacangan.
    Penduduk Jawa Timur umumnya menganut perkawinan monogami. Sebelum dilakukan lamaran, pihak laki-laki melakukan acara nako'ake (menanyakan apakah si gadis sudah memiliki calon suami), setelah itu dilakukan peningsetan (lamaran). Upacara perkawinan didahului dengan acara temu atau kepanggih. Masyarakat di pesisir barat: Tuban, Lamongan, Gresik, bahkan Bojonegoro memiliki kebiasaan lumrah keluarga wanita melamar pria, berbeda dengan lazimnya kebiasaan daerah lain di Indonesia, dimana pihak pria melamar wanita. Dan umumnya pria selanjutnya akan masuk ke dalam keluarga wanita.
    Untuk mendoakan orang yang telah meninggal, biasanya pihak keluarga melakukan kirim donga pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, 1 tahun, dan 3 tahun setelah kematian.


    Spoiler untuk Pariwisata :

    Jawa Timur memiliki sejumlah tempat wisata yang menarik. Salah satu icon wisata Jawa Timur adalah Gunung Bromo, yang dihuni oleh Suku Tengger, dimana setiap tahun diselenggarakan upacara Kasada. Daerah pegunungan Malang dan Batu dikenal sebagai kawasan wisata alami yang banyak terdapat tempat peristirahatan, seperti daerah "Puncak" di Jawa Barat. Demikian pula daerah pegunungan di perbatasan Pasuruan-Mojokerto, seperti Prigen, Tretes, dan Trawas. Wisata alam lainnya di Jawa Timur adalah Taman Nasional (4 dari 12 Taman Nasional di Jawa), Kebun Raya Purwodadi di Purwodadi, Pasuruan, dan Taman Safari Indonesia II di Prigen.
    Jawa Timur juga terdapat peninggalan sejarah pada era klasik. Situs Trowulan di Kabupaten Mojokerto, dulunya merupakan pusat Kerajaan Majapahit, terdapat belasan candi dan makam raja-raja Majapahit. Candi-candi lainnya menyebar di hampir seluruh wilayah Jawa Timur, di antaranya Candi Penataran di Blitar. Di Madura, Sumenep merupakan pusat kerajaan Madura, dimana terdapat keraton, museum, dan makam raja-raja Madura (Asta Tinggi).
    Jawa Timur dikenal memiliki panorama pantai yang sangat indah. Di pantai selatan terdapat Pantai Prigi,Pelang, dan Pantai Pasir Putih di Trenggalek, Pantai Popoh di Tulungagung, Pantai Ngliyep di Malang, dan Pantai Watu Ulo di Jember. Di pantai utara terdapat Pantai Tanjung Kodok di Kabupaten Lamongan, kini telah dikelola dan dikembangkan oleh Pemkab Lamongan menjadi kawasan Wisata Bahari Lamongan (WBL) disebut juga Jatim Park II, Pantai Kenjeran di Surabaya, dan Pantai Pasir Putih di Situbondo. Danau di Jawa Timur antara lain Telaga Sarangan di Magetan, Bendungan Sutami di Malang, dan Bendungan Selorejo di Blitar.
    Kawasan pesisir utara terdapat sejumlah makam para wali, yang menjadi wisata religi para peziarah bagi umat Islam. Lima dari sembilan walisongo dimakamkan di Jawa Timur: Sunan Ampel di Surabaya, Sunan Giri dan Maulana Malik Ibrahim di Gresik, Sunan Drajat di Paciran (Lamongan), dan Sunan Bonang di Tuban. Di kawasan pesisir utara ini juga terdapat gua-gua yang menarik: Gua Maharani di Lamongan dan Gua Akbar di Tuban. Makam proklamator Soekarno terdapat di Kota Blitar.

    Surabaya merupakan pusat pemerintahan dan pusat bisnis Jawa Timur, dimana terdapat Tugu Pahlawan, Museum Mpu Tantular, Kebun Binatang Surabaya, Monumen Kapal Selam, Ampel Denta, Tunjungan, dan Kya-Kya. Jatim Park di Batu dan Wisata Bahari Lamongan merupakan miniatur Jawa Timur, yang juga merupakan wisata edukasi.

    Di Bojonegoro terdapat wisata Kayangan Api yaitu api abadi yang sudah ada sejak ratusan tahun,,selain itu juga terdapat Wanawisata Dander, Waduk Pacal di Bojonegoro[/spoiler=Kayangan Api]
    Spoiler untuk Makanan khas :

    Makanan khas Jawa Timur di antaranya adalah rawon dan rujak petis. Surabaya terkenal akan rujak cingur, semanggi, lontong balap, sate kerang, dan lontong kupang. Kediri terkenal akan tahu takwa, tahu pong, dan getuk pisang. Madiun dikenal akan nasi pecel madiun dan sebagai penghasil brem. Kecamatan Babat, Lamongan terkenal akan wingko babat nya. Malang dikenal sebagai penghasil keripik tempe selain itu Cwie Mie dan Bakso juga merupakan kuliner khas daerah ini.
    Spoiler untuk Rawon :
    Bondowoso merupakan penghasil tape yang sangat manis. Gresik terkenal dengan nasi krawu, otak-otak bandeng,bonggolan dan pudak nya. Sidoarjo terkenal akan kerupuk udang dan petisnya. Dan Trenggalek merupakan penghasil Tempe Kripik. Blitar memiliki makanan khas nasi pecel. Buah yang terkenal asli Blitar yaitu Rambutan. Banyuwangi terkenal dengan sego tempong dan makanan khas campurannya yaitu rujak soto dan pecel rawon.
    Jagung dikenal sebagai salah satu makanan pokok orang Madura, sementara ubi kayu yang diolah menjadi gaplek dahulu merupakan makanan pokok sebagian penduduk di Pacitan dan Trenggalek.


    Spoiler untuk Tentang BALI :

    Spoiler untuk Bali :

    Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan.
    Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.


    Spoiler untuk Sejarah :

    Penghuni pertama pulau Bali diperkirakan datang pada 3000-2500 SM yang bermigrasi dari Asia. Peninggalan peralatan batu dari masa tersebut ditemukan di desa Cekik yang terletak di bagian barat pulau. Zaman prasejarah kemudian berakhir dengan datangnya ajaran Hindu dan tulisan Sansekerta dari India pada 100 SM.
    Kebudayaan Bali kemudian mendapat pengaruh kuat kebudayaan India yang prosesnya semakin cepat setelah abad ke-1 Masehi. Nama Balidwipa (pulau Bali) mulai ditemukan di berbagai prasasti, di antaranya Prasasti Blanjong yang dikeluarkan oleh Sri Kesari Warmadewa pada 913 M dan menyebutkan kata Walidwipa. Diperkirakan sekitar masa inilah sistem irigasi subak untuk penanaman padi mulai dikembangkan. Beberapa tradisi keagamaan dan budaya juga mulai berkembang pada masa itu. Kerajaan Majapahit (1293–1500 AD) yang beragama Hindu dan berpusat di pulau Jawa, pernah mendirikan kerajaan bawahan di Bali sekitar tahun 1343 M. Saat itu hampir seluruh nusantara beragama Hindu, namun seiring datangnya Islam berdirilah kerajaan-kerajaan Islam di nusantara yang antara lain menyebabkan keruntuhan Majapahit. Banyak bangsawan, pendeta, artis dan masyarakat Hindu lainnya yang ketika itu menyingkir dari Pulau Jawa ke Bali.

    Orang Eropa yang pertama kali menemukan Bali ialah Cornelis de Houtman dari Belanda pada 1597, meskipun sebuah kapal Portugis sebelumnya pernah terdampar dekat tanjung Bukit, Jimbaran, pada 1585. Belanda lewat VOC pun mulai melaksanakan penjajahannya di tanah Bali, akan tetapi terus mendapat perlawanan sehingga sampai akhir kekuasaannya posisi mereka di Bali tidaklah sekokoh posisi mereka di Jawa atau Maluku. Bermula dari wilayah utara Bali, semenjak 1840-an kehadiran Belanda telah menjadi permanen yang awalnya dilakukan dengan mengadu-domba berbagai penguasa Bali yang saling tidak mempercayai satu sama lain. Belanda melakukan serangan besar lewat laut dan darat terhadap daerah Sanur dan disusul dengan daerah Denpasar. Pihak Bali yang kalah dalam jumlah maupun persenjataan tidak ingin mengalami malu karena menyerah, sehingga menyebabkan terjadinya perang sampai mati atau puputan yang melibatkan seluruh rakyat baik pria maupun wanita termasuk rajanya. Diperkirakan sebanyak 4.000 orang tewas dalam peristiwa tersebut, meskipun Belanda telah memerintahkan mereka untuk menyerah. Selanjutnya, para gubernur Belanda yang memerintah hanya sedikit saja memberikan pengaruhnya di pulau ini, sehingga pengendalian lokal terhadap agama dan budaya umumnya tidak berubah.
    Jepang menduduki Bali selama Perang Dunia II dan saat itu seorang perwira militer bernama I Gusti Ngurah Rai membentuk pasukan Bali 'pejuang kemerdekaan'. Menyusul menyerahnya Jepang di Pasifik pada bulan Agustus 1945, Belanda segera kembali ke Indonesia (termasuk Bali) untuk menegakkan kembali pemerintahan kolonialnya layaknya keadaan sebelum perang. Hal ini ditentang oleh pasukan perlawanan Bali yang saat itu menggunakan senjata Jepang.
    Pada 20 November 1945, pecahlah pertempuran Puputan Margarana yang terjadi di desa Marga, Kabupaten Tabanan, Bali tengah. Kolonel I Gusti Ngurah Rai yang berusia 29 tahun, memimpin tentaranya dari wilayah timur Bali untuk melakukan serangan sampai mati pada pasukan Belanda yang bersenjata lengkap. Seluruh anggota batalion Bali tersebut tewas semuanya dan menjadikannya sebagai perlawanan militer Bali yang terakhir.
    Pada tahun 1946 Belanda menjadikan Bali sebagai salah satu dari 13 wilayah bagian dari Negara Indonesia Timur yang baru diproklamasikan, yaitu sebagai salah satu negara saingan bagi Republik Indonesia yang diproklamasikan dan dikepalai oleh Sukarno dan Hatta. Bali kemudian juga dimasukkan ke dalam Republik Indonesia Serikat ketika Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 29 Desember 1949. Tahun 1950, secara resmi Bali meninggalkan perserikatannya dengan Belanda dan secara hukum menjadi sebuah propinsi dari Republik Indonesia.
    Letusan Gunung Agung yang terjadi di tahun 1963, sempat mengguncangkan perekonomian rakyat dan menyebabkan banyak penduduk Bali bertransmigrasi ke berbagai wilayah lain di Indonesia.
    Tahun 1965, seiring dengan gagalnya kudeta oleh G30S terhadap pemerintah nasional di Jakarta, di Bali dan banyak daerah lainnya terjadilah penumpasan terhadap anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia. Di Bali, diperkirakan lebih dari 100.000 orang terbunuh atau hilang


    Spoiler untuk Agama :

    mayoritas 92,3% menganut agama Hindu
    Agama lainnya adalah Buddha, Islam, Protestan dan Katolik


    Spoiler untuk Bahasa :

    Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling luas pemakaiannya di Bali dan sebagaimana penduduk Indonesia lainnya, sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual atau bahkan trilingual. Meskipun terdapat beberapa dialek dalam bahasa Bali, umumnya masyarakat Bali menggunakan sebentuk bahasa Bali pergaulan sebagai pilihan dalam berkomunikasi. Secara tradisi, penggunaan berbagai dialek bahasa Bali ditentukan berdasarkan sistem catur warna dalam agama Hindu Dharma dan keanggotan klan (istilah Bali: soroh, gotra); meskipun pelaksanaan tradisi tersebut cenderung berkurang.
    Bahasa Inggris adalah bahasa ketiga (dan bahasa asing utama) bagi banyak masyarakat Bali yang dipengaruhi oleh kebutuhan yang besar dari industri pariwisata. Para karyawan yang bekerja pada pusat-pusat informasi wisatawan di Bali, sering kali juga memahami beberapa bahasa asing dengan kompetensi yang cukup memadai.


    Spoiler untuk Musik tradisional :

    Bali memiliki kesamaan dengan musik tradisional di banyak daerah lainnya di Indonesia, misalnya dalam penggunaan gamelan dan berbagai alat musik tabuh lainnya. Meskipun demikian, terdapat kekhasan dalam teknik memainkan dan gubahannya, misalnya dalam bentuk kecak, yaitu sebentuk nyanyian yang konon menirukan suara kera. Demikian pula beragam gamelan yang dimainkan pun memiliki keunikan, misalnya gamelan jegog, gamelan gong gede, gamelan gambang, gamelan selunding dan gamelan Semar Pegulingan. Ada pula musik Angklung dimainkan untuk upacara ngaben serta musik Bebonangan dimainkan dalam berbagai upacara lainnya.
    Terdapat bentuk modern dari musik tradisional Bali, misalnya Gamelan Gong Kebyar yang merupakan musik tarian yang dikembangkan pada masa penjajahan Belanda serta Joged Bumbung yang mulai populer di Bali sejak era tahun 1950-an. Umumnya musik Bali merupakan kombinasi dari berbagai alat musik perkusi metal (metalofon), gong dan perkusi kayu (xilofon). Karena hubungan sosial, politik dan budaya, musik tradisional Bali atau permainan gamelan gaya Bali memberikan pengaruh atau saling memengaruhi daerah budaya di sekitarnya, misalnya pada musik tradisional masyarakat Banyuwangi serta musik tradisional masyarakat Lombok.
    Gamelan
    Jegog
    Genggong


    Spoiler untuk Tarian :
    Sang Hyang Dedari
    Sang Hyang Jaran
    Tari Rejang
    Tari Baris
    Tari Janger
    Tari Topeng
    Gambuh
    Tarian balih-balihan
    Tari Legong
    Arja
    Joged Bumbung
    Drama Gong
    Barong
    Tari Pendet
    Tari Kecak
    Calon Arang
    Spoiler untuk Tari Kecak :


    Spoiler untuk Makanan Khas :

    Ayam betutu
    **** guling
    Bandot
    Be Kokak Mekuah
    Be Pasih mesambel matah
    Bebek betutu
    Berengkes
    Grangasem
    Jejeruk
    Jukut Urab
    Komoh
    Lawar
    Nasi Bubuh
    Nasi Tepeng
    Penyon
    Sate Kablet
    Sate Lilit
    Sate pentul
    Sate penyu
    Sate Tusuk
    Timbungan
    Tum
    Urutan Tabanan
    Spoiler untuk Makanan Khas :
    Spoiler untuk Jajanan/Oleh Oleh :

    Bubuh Sagu
    Bubuh Sumsum
    Bubuh Tuak
    Jaja Batun Duren
    Jaja Begina
    Jaja Bendu
    Jaja Bikang
    Jaja Engol
    Jaja Godoh
    Jaja Jongkok
    Jaja Ketimus
    Jaja Klepon
    Jaja Lak-Lak
    Jaja Sumping
    Jaja Tain Buati
    Jaja Uli misi Tape
    Jaja Wajik
    Kacang Rahayu
    Rujak Bulung
    Rujak Kuah Pindang
    Rujak Manis
    Rujak Tibah
    Spoiler untuk Wajik :



    Spoiler untuk Rumah Adat :

    Rumah Bali yang sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali (bagian Weda yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan, layaknya Feng Shui dalam Budaya China)
    Menurut filosofi masyarakat Bali, kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan, palemahan dan parahyangan. Untuk itu pembangunan sebuah rumah harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut Tri Hita Karana. Pawongan merupakan para penghuni rumah. Palemahan berarti harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan lingkungannya.
    Pada umumnya bangunan atau arsitektur tradisional daerah Bali selalu dipenuhi hiasan, berupa ukiran, peralatan serta pemberian warna. Ragam hias tersebut mengandung arti tertentu sebagai ungkapan keindahan simbol-simbol dan penyampaian komunikasi. Bentuk-bentuk ragam hias dari jenis fauna juga berfungsi sebagai simbol-simbol ritual yang ditampilkan dalam patung.
    [/spoiler=Rumah Adat]


    Spoiler untuk Tempat Wisata :

    Ini Cuma beberapa saja,

    Denpasar
    Denpasar adalah ibukota propinsi Bali. Bukan tempat tujuan wisata dan mungkin juga bisa disebut sebagai satu-satunya daerah di Bali yang pantas untuk mendapat sebutan Kota
    Spoiler untuk Foto :
    Kuta
    Kuta adalah tujuan wisata terfavorit di Bali. Area Kuta sangat terkenal dipenjuru dunia dimana terdapat Pantai Kuta yang indah. Kuta juga terkenal dengan tempat shopping atau berbelanja yang asyik, kehidupan malam yang hingar bingar.
    Spoiler untuk FOto :
    Nusa Dua
    Nusa Dua Bali adalah tempat luxury dimana hampir semua hotel kelas Diamond berada. Nusa Dua juga tempat dimana kebanyakan hotel-hotel besar mempunyai private beach atau pantai sendiri biasanya berlokasi di bagian paling belakang hotel
    Spoiler untuk Foto :
    Ubud
    Ubud terkenal dengan kehebatan kesenian dan kehidupan tradisional orang Bali. Tempat ini juga dikenal sebagai penghasil kerajinan perak dan tembaga dengan orientasi ekspor.
    Spoiler untuk FOto :


    Spoiler untuk Tentang NUsa Tenggara Barat :

    Spoiler untuk Nusa Tenggara Barat :

    sebuah provinsi di Indonesia. Sesuai dengan namanya, provinsi ini meliputi bagian barat Kepulauan Nusa Tenggara. Dua pulau terbesar di provinsi ini adalah Lombok yang terletak di barat dan Sumbawa yang terletak di timur. Ibu kota provinsi ini adalah Kota Mataram yang berada di Pulau Lombok.
    Sebagian besar dari penduduk Lombok berasal dari suku Sasak, sementara suku Bima dan Sumbawa merupakan kelompok etnis terbesar di Pulau Sumbawa.

    Spoiler untuk Sejarah :

    Pada masa pulau Lombok diperintah oleh para raja-raja, Raja Mataram di tahun 1842 menaklukkan Kerajaan Pagesangan. Setahun kemudian tahun 1843 menaklukkan kerajaan Kahuripan. Kemudian ibukota Kerajaan dipidahkan ke Cakranegara dengan ukir Kawi nama Istana Raja.
    Raja Mataram (Lombok) selain terkenal kaya raya juga adalah raja yang ahli tata ruang kota, melaksanakan sensus penduduk kerajaan dengan meminta semua penduduknya mengumpulkan jarum. Penduduk laki-laki dan perempuan akan diketahui lewat ikatan warna tali pada jarum-jarum yang diserahkan.
    Setelah raja Mataram jatuh oleh pemerintah Hindia Belanda dengan yang menewaskan Jend. P.P.H. van Ham, yang monumennya ada di Karang Jangkong, Cakranegara mulai menerapkan sistem pemerintahan dwitunggal berada di bawah Afdeling Bali Lombok yang berpusat di Singaraja, Bali.
    Pulau Lombok dalam pemerintahan dwitunggal terbagi menjadi 3 (tiga) onderafdeling, dari pihak Kolonial sebagai wakil disebut kontrolir dan dari wilayah disebut Kepala pemerintahan setempat (Kps) sampai ke tingkat Kedistrikan. Adapun ketiga wilayah administratif masih disebut West Lombok (Lombok Barat), Middle Lombok (Lombok Tengah), dan East Lombok (Lombok Timur) dipimpin oleh seorang kontrolir dan Kepala Pemerintahan Setempat (KPS).


    Spoiler untuk Suku bangsa :


    Suku Sasak merupakan suku asli sekaligus suku bangsa mayoritas penghuni Kota Mataram. Mataram juga menjadi tempat tinggal berbagai suku bangsa di Indonesia, termasuk Suku Bali, Tionghoa, dan Arab. Kehidupan antarsuku di Mataram bisa dibilang cukup akur dalam suasana kekeluargaan. Hal ini merupakan dampak dari pecahnya Kerusuhan Lombok 17 Januari 2000 yang menyeret isu agama dan ras sebagai penyebab kerusuhan. Namun pasca kejadian yang banyak menelan kerugian ini, warga Mataram makin sadar akan arti pentingnya kehidupan saling menghargai.


    Spoiler untuk Agama :


    Islam adalah agama mayoritas penduduk Mataram.
    Agama lain yang dianut adalah Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Walaupun Islam merupakan mayoritas di Mataram kerukunan umat beragama saling menghormati, menghargai dan saling menolong untuk sesamanya cukuplah besar niat masyarakat Mataram dalam menjalankan amal Ibadahnya. Hal ini sesuai dengan visi kota Mataram untuk Mewujudkan Kota Mataram Yang Ibadah, Maju dan Religius.


    Spoiler untuk Bahasa Daerah :

    Masyarakat Mataram sebagian besar menguasai bahasa Sasak sebagai bahasa asli Pulau Lombok, namun dalam pergaulan sehari-hari di tempat resmi, bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling banyak digunakan. Bila di rumah atau tempat rekreasi, warga Mataram cenderung memakai bahasa Sasak,


    Spoiler untuk WIsata :

    Pura Lingsar
    Pura Lingsar, Ini mungkin satu-satunya tempat suci Hindu di dunia dimana baik Hindu dan Muslim datang untuk melakukan ritual.
    Kerukunan antar umat beragama nampak di Lombok, umat Islam dan Hindu hidup berdampingan. Bahkan di Pura Lingsar, Umat Hindu dan Islam mengelola dan beribadah disana bersama-sama.
    Spoiler untuk Pura :

    Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl serta terletak pada lintang 8º25' LS dan 116º28' BT ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya. Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41.330 ha dan ini akan diusulkan penambahannya sehingga menjadi 76.000 ha ke arah barat dan timur.
    Spoiler untuk Gunung Rinjani :

    Taman namada
    Taman air mayura
    Museum daerah
    Pura batu bolong
    Festival bau nyale
    Acara adat hanta ua pua
    Kuburan tionghoa Bintaro
    Taman Mayura
    Pura Meru
    Pura Segara
    Loang Baloq
    Kota Lama Ampenan
    Pusat Kerajinan Mutiara Pagesangan
    Ampenan Cerah Ceria
    Desa Kerajinan Topeng Lombok
    Kerajinan Furniture Cuklik
    Desa Kerajinan Gerabah Banyumulek


    Spoiler untuk Rumah adat :


    Salah satu bentuk dari bukti kebudayaan Sasak adalah bentuk bangunan rumah adatnya.
    Rumah bukan sekadar tempat hunian yang multifungsi, melainkan juga punya nilai estetika dan pesan-pesan filosofi bagi penghuninya, baik arsitektur maupun tata ruangnya.
    Rumah adat Sasak pada bagian atapnya berbentuk seperti gunungan, menukik ke bawah dengan jarak sekitar 1,5 - 2 m.

    Atap dan bubungannya (bungus) terbuat dari alang-alang, dindingnya dari anyaman bambu, hanya mempunyai satu berukuran kecil dan tidak ada jendelanya.
    Ruangannya (rong) dibagi menjadi inan bale (ruang induk) yang meliputi bale luar (ruang tidur) dan bale dalem berupa tempat menyimpan harta benda, ruang ibu melahirkan sekaligus ruang disemayamkannya jenazah sebelum dimakamkan.
    Spoiler untuk foto :



    Spoiler untuk Makanan khas :

    lecing Kangkung dan Ayam Taliwangnya...hemmm di jamin bakal ketagian. Tekstur dari kangkung Lombok berbeda dengan kangkung di derah lain kangkung lombok memiliki serat yang lembut dengan warna hijau muda segar menimbulkan sensasi berbeda ketika mengunyahnya apalagi dipadukan dengan bumbu yang super pedas. Sedangkan kalau Ayam Taliwang yaitu ayam muda yang dibakar dkemudian dibumbui dengan bumbu khas Taliwang dan pastinya menggunakan ayam kampung. Dagingnya yang empuk dan komposisi bumbu yang pas membuat kita terlena dengan rasanya..
    Spoiler untuk Plencing Kangkung :

    Spoiler untuk Ayam Taliwang :


    Spoiler untuk Tarian :

    Tari Presean adalah tari yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
    Spoiler untuk Foto :


    Spoiler untuk Tentang Nusa Tenggara Timur :

    Nusa Tenggara Timur adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di tenggara Indonesia. Provinsi ini terdiri dari beberapa pulau, antara lain Flores, Sumba, Timor, Alor, Lembata, Rote, Sabu, Adonara, Solor, Komodo dan Palue. Ibukotanya terletak di Kupang, Timor Barat……… Tiga pulau utama di Nusa Tenggara Timur adalah Flores, Sumba dan Timor Barat.
    Kepulauan
    Seperti halnya Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi yang didominasi oleh kepulauan, tiga pulau utama di wilayah ini adalah Flores, Sumba, dan Timor Barat.
    Sedangkan pulau-pulau lain diantaranya adalah Pulau Adonara, Alor, ****, Besar, Bidadari, Dana, Komodo, Rinca, Lomblen, Loren, Ndao, Palue, Pamana, Pamana Besar, Pantar, Rusa, Raijua, Rote (pulau terselatan di Indonesia), Sawu, Semau dan Solor.
    Spoiler untuk Wisata Kuliner :

    ikan bakar yang ukurannya besar-besar dengan harga yang relatif murah. Dinikmati dengan sambal khas Kupang, tentu wisatawan akan langsung berjanji pada diri sendiri: "suatu saat nanti, beta akan kembali lagi". Juga cumi-cumi dan udang segar yang mengeluarkan aroma manis ketika dibakar sangat mengundang selera. Disamping itu wisatawan juga akan disuguhkan salah satu makanan khas kota Kupang, yaitu "jagung bose". Makanan ini dibuat dari campuran jagung dan sayuran serta biji-bijian (biasanya kacang hijau dan kacang tanah). Ada juga "daging se'i", yaitu daging sapi atau daging **** yang diasap dan dicampur susu, garam dan rempah-rempah sehingga rasanya ada yang manis dan juga asin. Kota ini juga memiliki pesona wisata karena memiliki pantai pasir putih yang indah dan laut biru yang cantik. Sejak beberapa tahun terakhir ini menjadi langganan persinggahan peserta lomba perahu layar internasional.
    Satu lagi yang unik adalah penjual jagung bakar yang terbentang sepanjang trotoar di jalan El Tari (di depan Kantor Gubernur) menjadi tempat favorit kawula muda Kota Kupang. [2]

    Spoiler untuk Agama :

    Sebagian besar penduduk beragama Kristen
    Katolik
    Muslim
    Hindu
    Buddha
    dan lainnya.


    Spoiler untuk Suku Bangsa :

    Suku Deing (Nusa Tenggara Timur)
    Orang Deing berdiam di daerah Nadar, Lebang Beengada, Mariabang, dan Bagang yang termasuk wilayah administratif Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Orang Deing merupakan satu kelompok yang jumlahnya relatif kecil, namun mereka mempunyai bahasa sendiri yaitu bahasa Deing. Kelompok ini merupakan salah satu dari puluhan kelompok kecil penduduk asal Kabupaten Alor. Mereka hidup dari pertanian dengan tanaman pokoknya adalah jagung.


    Spoiler untuk Bahasa Daerah :

    61 bahasa di NTT, antara lain :
    Flores dan Lembata terdapat 28 bahasa
    Kabupaten Alor terdapat 17 bahasa
    Sumba (termasuk bahasa Sawu) terdapat 9 bahasa
    Timor terdapat 7 bahasa (tidak termasuk bahasa yang terdapat di Timor Leste).
    Namun sayangnya data tersebut tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Sebagai contoh, bahasa yang terdapat di Kabupaten Flores Timur seharusnya diperkirakan hanya berjumlah 6 bahasa berkerabat saja, tetapi dicatat sebanyak 11 bahasa (tidak termasuk bahasa Melayu Larantuka dan bahasa Bajo). Disini terjadi penggelembungan jumlah data yang mungkin karena kesalahan pada pemakaian metode pengumpulan data.


    Spoiler untuk Wisata :


    Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo yang dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di sebelah timur Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape.

    Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pulau Komodo merupakan ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
    Spoiler untuk Foto :
    Pantai Manikin berada di Tarus Kecamatan Kupang Tengah, sekitar 13 km dari Kota Kupang. Pantainya memiliki panorama alam, yang indah, pasir putih dan menjadi obyek wisata pantai yang banyak dikunjungi wisatawan untuk berenang, voli pantai dan memiliki lokasi untuk berkemah.
    Pulau Semau dan Pulau Kera adalah dua pulau yang terlihat dari Kupang. Kedua pulau ini memiliki kawasan pantai yang indah dengan airnya yang jernih, bagus untuk snorkeling. Sejumlah penginapan di Kupang menyediakan paket tur bagi wisatawan yang akan mengunjungi Pulau Semau.
    Wisatawan dapat mengunjungi Baun yaitu sebuah desa kecil yang terletak sekitar 30 km di Tenggara Kupang. Desa yang terletak di kecamatan Amarasi di kawasan yang berbukit-bukit ini merupakan pusat kerajinan tenun. Selain itu, di tempat ini terdapat sejumlah bangunan peninggalan kolonial Belanda dan juga rumah raja yang merupakan rumah bekas penguasa terakhir di wilayah ini.


    Spoiler untuk Makanan Khas :

    ini Cuma saya masukin 1 aja bebz...
    Lawar teri mentah
    Spoiler untuk Foto :


    Spoiler untuk Tentang Kalimantan Barat :

    Spoiler untuk Kalimantan Barat :

    Kalimantan Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Kalimantan dan beribukotakan Pontianak.
    Luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat adalah 146.807 km² (7,53% luas Indonesia). Merupakan provinsi terluas keempat setelah Papua, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.
    Daerah Kalimantan Barat termasuk salah satu daerah yang dapat dijuluki provinsi "Seribu Sungai". Julukan ini selaras dengan kondisi geografis yang mempunyai ratusan sungai besar dan kecil yang diantaranya dapat dan sering dilayari. Beberapa sungai besar sampai saat ini masih merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman, walaupun prasarana jalan darat telah dapat menjangkau sebagian besar kecamatan.
    Kalimantan Barat berbatasan darat dengan negara bagian Sarawak, Malaysia.Walaupun sebagian kecil wilayah Kalimantan Barat merupakan perairan laut, akan tetapi Kalimantan Barat memiliki puluhan pulau besar dan kecil (sebagian tidak berpenghuni) yang tersebar sepanjang Selat Karimata dan Laut Natuna yang berbatasan dengan wilayah Provinsi Kepulauan Riau.


    Spoiler untuk Sejarah :


    Menurut kakawin Nagarakretagama (1365), Kalimantan Barat menjadi taklukan Majapahit, bahkan sejak zaman Singhasari yang menamakannya Bakulapura.

    Menurut Hikayat Banjar (1663), negeri Sambas, Sukadana dan negeri-negeri di Batang Lawai (nama kuno sungai Kapuas) pernah menjadi taklukan Kerajaan Banjar sejak zaman Hindu. Pada tahun 1604 pertama kalinya Belanda berdagang dengan Sukadana.) Sejak 1 Oktober 1609, Kerajaan Sambas menjadi daerah protektorat VOC Belanda. Sesuai perjanjian 20 Oktober 1756 VOC Belanda berjanji akan membantu Sultan Banjar Tamjidullah I untuk menaklukan kembali daerah-daerah yang memisahkan diri diantaranya Sanggau,

    Sintang dan Lawai (Kabupaten Melawi). Daerah-daerah lainnya merupakan milik Kesultanan Banten, kecuali Sambas. Menurut akta tanggal 26 Maret 1778 negeri Landak dan Sukadana (sebagian besar Kalbar) diserahkan kepada VOC Belanda oleh Sultan Banten. Inilah wilayah yang mula-mula menjadi milik VOC Belanda selain daerah protektorat Sambas. Pada tahun itu pula Pangeran Syarif Abdurrahman Nur Alam direstui VOC Belanda sebagai Sultan Pontianak yang pertama dalam wilayah milik Belanda tersebut.
    Pada tahun 1789 Sultan Pontianak dibantu Kongsi Lan Fang diperintahkan VOC Belanda untuk menduduki negeri Mempawah. Tahun 1846 daerah koloni Belanda di pulau Kalimantan memperoleh pemerintahan khusus sebagai Dependensi Borneo. Pantai barat Borneo terdiri atas asisten residen Sambas dan asisten residen Pontianak. Divisi Sambas meliputi daerah dari Tanjung Dato sampai muara sungai Doeri. Sedangkan divisi Pontianak yang berada di bawah asisten residen Pontianak meliputi distrik Pontianak, Mempawah, Landak, Kubu, Simpang, Sukadana, Matan, Tayan, Meliau, Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, Sepapoe, Belitang, Silat, Salimbau, Piassa, Jongkong, Boenoet, Malor, Taman, Ketan,

    dan Poenan Pada tanggal 4 Mei 1826 Sultan Adam dari Banjar menyerahkan Jelai, Sintang dan Lawai (Kabupaten Melawi) kepada pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, 14 daerah di wilayah ini termasuk dalam wester-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8. Pada 1855, negeri Sambas dimasukan ke dalam wilayah Hindia Belanda menjadi Karesidenan Sambas.

    Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal yang dimuat dalam STB 1938 No. 352, antara lain mengatur dan menetapkan bahwa ibukota wilayah administratif Gouvernement Borneo berkedudukan di Banjarmasin dibagi atas 2 Residentir, salah satu diantaranya adalah Residentie Westerafdeeling Van Borneo dengan ibukota Pontianak yang dipimpin oleh seorang Residen.

    Pada tanggal 1 Januari 1957 Kalimantan Barat resmi menjadi provinsi yang berdiri sendiri di Pulau Kalimantan, berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 1956 tanggal 7 Desember 1956. Undang-undang tersebut juga menjadi dasar pembentukan dua provinsi lainnya di pulau terbesar di Nusantara itu. Kedua provinsi itu adalah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.


    Spoiler untuk Suku Bangsa :

    Dayak
    Melayu
    Banjar
    Bugis
    Jawa
    Tionghoa
    suku lainnya
    Spoiler untuk Suku Dayak :




    Spoiler untuk Bahasa :

    Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang secara umum dipakai oleh masyarakat di Kalimantan Barat. Selain itu bahasa penghubung, yaitu bahasa Melayu Pontianak, Melayu Sambas dan Bahasa Senganan menurut wilayah penyebarannya. Demikian juga terdapat beragam jenis Bahasa Dayak, Menurut penelitian Institut Dayakologi terdapat 188 dialek yang dituturkan oleh suku Dayak dan Bahasa Tionghoa seperti Tiochiu dan Khek/Hakka. Dialek yang di masksudkan terhadap bahasa suku Dayak ini adalah begitu banyaknya kemiripannya dengan bahasa Melayu, hanya kebanyakan berbeda di ujung kata seperti makan (Melayu), makatn (Kanayatn), makai (Iban) dan makot (Melahui).

    Khusus untuk rumpun Uut Danum, bahasanya boleh dikatakan berdiri sendiri dan bukan merupakan dialek dari kelompok Dayak lainnya. Dialeknya justru ada pada beberapa sub suku Dayak Uut Danum sendiri. Seperti pada bahasa sub suku Dohoi misalnya, untuk mengatakan makan saja terdiri dari minimal 16 kosa kata, mulai dari yang paling halus sampai ke yang paling kasar. Misalnya saja ngolasut (sedang halus), kuman (umum), dekak (untuk yang lebih tua atau dihormati), ngonahuk (kasar), monirak (paling kasar) dan Macuh (untuk arwah orang mati).

    Bahasa Melayu di Kalimantan Barat terdiri atas beberapa jenis, antara lain Bahasa Melayu Pontianak dan Bahasa Melayu Sambas. Bahasa Melayu Pontianak sendiri memiliki logat yang sama dengan bahas Melayu Malaysia dan Melayu Riau.



    Spoiler untuk Agama :


    Islam
    Katolik
    Protestan
    Buddha
    Hindu
    lain-lain


    Spoiler untuk Tarian Tradisional :


    Tari Monong/Manang/Baliatn, merupakan tari Penyembuhan yang terdapat pada seluruh masyarakat Dayak. tari ini berfungsi sebagai penolak/penyembuh/ penangkal penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi. tarian ini hadir disaat sang dukun sedang dalam keadaan trance, dan tarian ini merupakan bagian dari upacara adat Bemanang/Balian.

    Spoiler untuk Foto :
    Tari Pingan, Merupakan Tarian Tunggal pada masyarakat Dayak Mualang Kabupaten Sekadau yang di masa kini sebagai tari hiburan masyarakat atas rezeki/tuah/makanan yang diberikan oleh Tuhan. Tari ini menggunakan Pingan sebagai media atraksi dan tari ini berangkat dari kebudayaan leluhur di masa lalu yang berkaitan erat dengan penerimaan/penyambutan tamu/pahlawan.
    Tari Jonggan merupkan tari pergaulan masyarakat Dayak Kanayatn di daerah Kubu Raya, Mempawah, Landak yang masih dapat ditemukan dan dinikmati secara visual, tarian ini meceritakan suka cita dan kebahagiaan dalam pergaulan muda mudi Dayak. Dalam tarian ini para tamu yang datang pada umumnya diajak untuk menari bersama.
    Tari kondan merupakan tari pergaulan yang diiringi oleh pantun dan musik tradisional masyarakat Dayak Kabupaten sanggau kapuas, kadang kala kesenian kondan ini diiringi oleh gitar. kesenian kondan ini adalah ucapan kebahagiaan terhadap tamu yang berkunjung dan bermalam di daerahnya. kesenian ini dilakukan dengan cara menari dan berbalas pantun.
    Kinyah Uut Danum, adalah tarian perang khas kelompok suku Dayak Uut Danum yang memperlihatkan kelincahan dan kewaspadaan dalam menghadapi musuh. Dewasa ini Kinyah Uut Danum ini banyak diperlihatkan pada acara acara khusus atau sewaktu menyambut tamu yang berkunjung. Tarian ini sangat susah dipelajari karena selain menggunakan Ahpang (Mandau) yang asli, juga karena gerakannya yang sangat dinamis, sehingga orang yang fisiknya kurang prima akan cepat kelelahan.
    Tari Zapin pada masyarakat Melayu kalimantan Barat, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat, sebagai media ungkap kebahagiaan dalam pergaulan. Jika ia menggunakan properti Tembung maka disebut Zapin tembung, jika menggunakan kipas maka di sebut Zapin Kipas


    Spoiler untuk Alat Musik Tradisional :

    Gong/Agukng, Kollatung (Uut Danum) merupakan alat musik pukul yang terbuat dari kuningan, merupakan alat musik yang multifungsi baik sebagai mas kawin, sebagai dudukan simbol semangat dalam pernikahan. maupun sebagai bahan pembayaran dalam hukum adat.
    Tawaq (sejenis Kempul) merupakan alat musik untuk mengiringi tarian tradisional masyarakat Dayak secara umum. Bahasa Dayak Uut Danum menyebutnya Kotavak.
    Sapek merupakan alat musik petik tradisional dari Kapuas hulu dikalangan masyarakat Dayak Kayaan Mendalam kabupaten Kapuas hulu. Pada masyarakat Uut Danum menyebutnya Konyahpik (bentuknya) agak berbeda sedikit dengan Sapek.
    Spoiler untuk Foto :
    Balikan/Kurating merupakan alat musik petik sejenis Sapek, berasal dari Kapuas Hulu pada masyarakat Dayak Ibanik, Dayak Banuaka".
    Kangkuang merupakan alat musik pukul yang terbuat dari kayu dan berukir, terdapat pada masyarakat Dayak Banuaka Kapuas Hulu.
    Keledik/Kedire merupakan alat musik terbuat dari labu dan bilah bambu di mainkan dengan cara ditiup dan dihisap, terdapat di daerah Kapuas Hulu. Pada suku Dayak Uut Danum di sebut Korondek.
    Entebong merupakan alat musik Pukul sejenis Gendang yang banyak terdapat di kelompok Dayak Mualang di daerah Kabupaten Sekadau.
    Rabab/Rebab, yaitu alat musik gesek, terdapat pada suku Dayak Uut Danum. Kohotong, yaitu alat musik tiup, terbuat dari dahan semacam pelepah tanaman liar di hutan seperti pohon enau. Sollokanong (beberapa suku Dayak lain menyebutnya Klenang) terbuat dari kuningan, bentuknya lebih kecil dari gong, penggunaannya harus satu set.
    Terah Umat (pada Dayak Uut Danum) merupakan alat musik ketuk seperti pada gamelan Jawa. Alat ini terbuat dari besi (umat) maka di sebut Terah Umat.


    Spoiler untuk Senjata Tradisional :

    Mandau (Ahpang: sebutan Uut Danum) adalah sejenis Pedang yang memiliki keunikan tersendiri, dengan ukiran dan kekhasannya. Pada suku Dayak Uut Danum hulunya terbuat dari tanduk rusa yang diukir, sementara besi bahan Ahpang (Mandau) terbuat dari besi yang ditambang sendiri dan terdiri dari dua jenis, yaitu Bahtuk Nyan yang terkenal keras dan tajam sehingga lalat hinggap pun bisa putus tapi mudah patah dan Umat Motihke yang terkenal lentur, beracun dan tidak berkarat.
    Spoiler untuk Foto :
    Keris
    Tumbak
    Sumpit (Sohpot: sebutan Uut Danum)
    Senapang Lantak
    Duhung (Uut Danum)
    Isou Bacou atau Parang yang kedua sisinya tajam (Uut Danum)
    Lunjuk atau sejenis tumbak untuk berburu (Uut Danum)


    Spoiler untuk Tenun :

    Kain Tenun Tradisional terdapat di beberapa daerah, diantaranya:
    Tenun Daerah Sambas
    Tenun Belitang daerah Kumpang Ilong Kabupaten Sekadau
    Tenun Ensaid Panjang Kabupaten Sintang
    Tenun Kapuas Hulu
    Spoiler untuk Foto :


    Spoiler untuk Kue Tradisional :

    Lemper, terbuat dari pulut yang di isi daging/kacang terdapat didaerah Purun merupakan makanan tradisional
    Lepat, terbuat dari tepung yang di dalamnya di masukan pisang.
    Jimut, kue tradisional pada masyarakat Dayak Mualang daerah Belitang Kabupaten Sekadau yang terbuat dari tepung yang dibentuk bulatan sebesar bola pimpong.
    Lulun, sejenis lepat, yamg isimya gula merah, terdapat di daerah Belitang kab sekadau
    Lempok, terdapat di pontianak dibuat dari Durian (hampir semua suku Dayak dan Melayu mempunyai kebiasaan membuat Lempok)
    Tumpi', terdapat pada masyarakat Dayak kanayatn, yang terbuat dari bahan tepung.
    Tehpung, kue tradisional pada dayak Uut Danum, terbuat dari beras pulut yang ditumbuk halus dan digoreng. Kue ini biasanya di buat pada acara adat, bentuknya ada yang seperti perahu, gong dan lain-lain.


    Spoiler untuk Makanan Khas :

    Masakan Asam Pedas di daerah Pontianak
    Masakan Bubur Pedas daerah Sambas
    Kerupok basah
    Makanan Khas kapuas
    Hulu Ale-ale Makanan Khas Ketapang Pansoh
    ( Masakan daging di dalam bambu ) pada masyarakat
    Dayak Nasi Akuang. terdapat di Pontianak,
    masakan khas tiong hoa Mie Tiau
    Spoiler untuk Pansoh :


    Spoiler untuk Wisata :

    Hanya beberapa Lokasi Yang saya ambil
    Danau Sabedang
    Taman Wisata Alam Bukit Kelam
    Pantai PAsir Panjang

    Spoiler untuk Foto :


    Spoiler untuk Tentang Kalimantan Tengah :

    provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibukotanya adalah Kota Palangka Raya. Kalimantan Tengah memiliki luas 157.983 km² dan berpenduduk sekitar 2.202.599 jiwa, yang terdiri atas 1.147.878 laki-laki dan 1.054.721 perempuan (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010).
    Provinsi ini mempunyai 13 kabupaten dan 1 kotamadya.
    Spoiler untuk Sejarah :

    Pada abad ke-14 Maharaja Suryanata, gubernur Majapahit memerintah di Kerajaan Negara Dipa (Amuntai) dengan wilayah mandalanya dari Tanjung Silat sampai Tanjung Puting dengan daerah-daerah yang disebut Sakai, yaitu daerah sungai Barito, Tabalong, Balangan, Pitap, Alai, Amandit, Labuan Amas, Biaju Kecil (Kapuas-Murung), Biaju Besar (Kahayan), Sebangau, Mendawai, Katingan, Sampit dan Pembuang yang kepala daerah-daerah tersebut disebut Mantri Sakai, sedangkan wilayah Kotawaringin pada masa itu merupakan kerajaan tersendiri.
    Di masa penjajahan, suku Dayak di daerah Kalimantan Tengah, sekalipun telah bersosialisasi dengan pendatang, namun tetap berada dalam lingkungannya sendiri. Tahun 1919, generasi muda Dayak yang telah mengenyam pendidikan formal, mengusahakan kemajuan bagi masyarakat sukunya dengan mendirikan Serikat Dayak dan Koperasi Dayak, yang dipelopori oleh Hausman Babu, M. Lampe , Philips Sinar, Haji Abdulgani, Sian, Lui Kamis, Tamanggung Tundan, dan masih banyak lainnya. Serikat Dayak dan Koperasi Dayak, bergerak aktif hingga tahun 1926. Sejak saat itu, Suku Dayak menjadi lebih mengenal keadaan zaman dan mulai bergerak. Tahun 1928, kedua organisasi tersebut dilebur menjadi Pakat Dayak, yang bergerak dalam bidang sosial, ekonomi dan politik. Mereka yang terlibat aktif dalam kegiatan tersebut ialah Hausman Babu, Anton Samat, Loei Kamis. Kemudian dilanjutkan oleh Mahir Mahar, C. Luran, H. Nyangkal, Oto Ibrahim, Philips Sinar, E.S. Handuran, Amir Hasan, Christian Nyunting, Tjilik Riwut, dan masih banyak lainnya. Pakat Dayak meneruskan perjuangan, hingga bubarnya pemerintahan Belanda di Indonesia. Tahun 1945, Persatuan Dayak yang berpusat di Pontianak, kemudian mempunyai cabang di seluruh Kalimantan, dipelopori oleh J. Uvang Uray , F.J. Palaunsuka, A. Djaelani, T. Brahim, F.D. Leiden. Pada tahun 1959, Persatuan Dayak bubar, kemudian bergabung dengan PNI dan Partindo. Akhirnya Partindo Kalimantan Barat meleburkan diri menjadi IPKI. Di daerah Kalimantan Timur berdiri Persukai atau Persatuan Suku Kalimantan Indonesia dibawah pimpinan Kamuk Tupak, W. Bungai, Muchtar, R. Magat, dan masih banyak lainnya.


    Spoiler untuk Kondisi Alam :

    Bagian Utara terdiri Pegunungan Muller Swachner dan perbukitan, bagian Selatan dataran rendah, rawa dan paya-paya. Berbatasan dengan tiga Provinsi Indonesia, yaitu Kalimantan Timur, Selatan dan Barat serta Laut Jawa. Wilayah ini beriklim tropis lembap yang dilintasi oleh garis equator.


    Spoiler untuk Suku Bangsa :


    Suku Dayak yang terdapat di Kalimantan Tengah terdiri atas Dayak Hulu dan Dayak Hilir. Dayak Hulu terdiri atas : Dayak Ot Danum, Dayak Siang, Dayak Murung, Dayak Taboyan, Dayak Lawangan, Dayak Dusun dan Dayak Maanyan. Sedangkan Dayak Hilir terdiri atas: Dayak Ngaju, Dayak Bakumpai, Dayak Katingan, dan Dayak Sampit. Suku Dayak yang dominan di Kalimantan Tengah adalah suku Dayak Ngaju, suku lainnya yang tinggal di pesisir adalah Banjar Melayu Pantai merupakan 24,20% populasi. Disamping itu ada pula suku Jawa, Madura, Bugis dan lain-lain. Gabungan suku Dayak (Ngaju, Sampit, Maanyan, Bakumpai


    Spoiler untuk Bahasa Daerah :

    Bahasa dominan :

    Bahasa Melayu
    Bahasa Banjar
    Bahasa Ngaju
    Bahasa Manyan
    Bahasa Ot Danum
    Bahasa Katingan
    Bahasa Bakumpai
    Bahasa Tamuan
    Bahasa Sampit
    Bahasa kelompok minoritas :

    Bahasa Mentaya
    Bahasa Pembuang
    Bahasa Dusun Kalahien
    Bahasa Balai
    Bahasa Bulik
    Bahasa Mendawai
    Bahasa Dusun Bayan
    Bahasa Dusun Tawoyan
    Bahasa Dusun Lawangan
    Bahasa Dayak Barean
    Bahasa Dayak Bara Injey
    Bahasa Kadoreh
    Bahasa Waringin
    Bahasa Kuhin (bahasa daerah pedalaman Seruyan Hulu)


    Spoiler untuk Agama :

    Seperti daerah lain di Indonesia, di Provinsi Kalimantan Tengah terdapat berbagai jenis agama dan kepercayaan yang menyebar diseluruh daerah ini, antara lain :

    Islam
    Kristen Protestan
    Katolik
    Hindu Bali
    Budha
    Hindu Kaharingan


    Spoiler untuk Seni Musik :

    Arsitektur Rumah Betang di Tumbang Anoi merupakan rumah panjang suku Dayak Ot Danum di perhuluan sungai Kahayan.
    Arsitektur Rumah Balai Bini di Kumai, salah satu tipe Rumah Baanjung yang merupakan hunian keluarga inti dalam rumah sendiri-sendiri pada masyarakat pesisir Kalimantan Tengah.


    Spoiler untuk Seni musik :


    Chordophone
    Kacapi
    Rebab
    Idiophone
    Berbagai jenis Gong
    Kangkanung
    Membranophone
    Berbagai jenis Kendang (Gandang)
    Katambung


    Spoiler untuk Jenis-jenis tarian :

    Tari Hugo dan Huda
    Tari Putri Malawen
    Tari Tuntung Tulus dari Barito Timur
    Tari Giring-giring
    Manasai
    Tari Balian Bawo
    Tari Balian Dadas
    Manganjan


    Spoiler untuk Upacara Adat :


    Wadian
    Upacara Tiwah (upacara memindahkan tulang belulang keluarga yang telah meninggal)
    Wara (upacara pemindahan tulang belulang keluarga yang telah meninggal)
    Balian (upacara atau prosesi pengobatan)
    Potong Pantan (upacara peresmian atau penyambutan tamu kehormatan)
    Mapalas (upacara membuang sial atau membersihkan diri dari malapetaka)
    Ijambe (upacara pemindahan tulang belulang keluarga yang telah meninggal)


    Spoiler untuk Pakaian Pengantin :

    Pengantin pria Kalimantan Tengah memakai celana panjang sampai lutut, selempit perak atau tali pinggang dan tutup kepala. Perhiasan yang dipakai adalah inuk atau kalung panjang, cekoang atau kalung pendek dan kalung yang terbuat dari gigi binatang. Pengantin wanita memakai kain berupa rok pendek, rompi, ikat kepala dengan hiasan bulu enggang, kalung dan subang.


    Spoiler untuk Pariwisata :


    Spoiler untuk Danau Tahai :





    Spoiler untuk Kota Air Muara Teweh :






    Spoiler untuk Rumah Adat :


    Spoiler untuk Suku Dayak :


    Sebagai kota air, Muara Teweh menyuguhkan pemandangan Wisata Alam yang unik berupa rumah apung yang cukup banyak, berderet di sepanjang tepian Sungai Barito sekaligus menyuguhkan panorama sungai Barido. Kota Air Muara Teweh ,merupakan Ibu Kota Kabupaten Barito Utara yang mayoritas penduduknya berasal dari suku Dayak Bakumpai, subetnis Dayak di Barito yang memeluk agama Islam. Kota kecil yang dikelilingi hutan dan bentuknya memanjang mengikuti aliran sungai ini merupakan satu-satunya kota ramai di daerah pedalaman Sungai Barito, yang membelah Pulau Kalimantan dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, hingga Kabupaten Murung raya, Kalimantan Tengah.
    Sebagai kota air, Muara Teweh menyuguhkan pemandangan yang unik. Di kota kecil ini, terdapat rumah apung yang cukup banyak, berderet di sepanjang tepian Sungai Barito. Jenis rumah semacam ini dapat dianggap sebagai kearifan lokal dalam menghadapi bahaya banjir. Karena banjir di Muara Teweh pada umumnya berupa genangan, bukan air bah, jadi setinggi apapun banjir yang terjadi tidak akan menenggelamkan rumah-rumah tersebut. Di sepanjang aliran sungai, pengunjung juga akan menjumpai pemandangan alam yang menawan. Menyaksikan lebat dan hijaunya hutan Kalimantan serta mendengarkan nyanyian khas hewan-hewan yang hidup di dalamnya merupakan pengalaman berharga yang mungkin tidak akan dialami di tempat-tempat lain.
    Dengan menggunakan jasa ojek speed boat, pengunjung dapat menikmati sepuasnya keindahan pemandangan alam di sepanjang aliran Sungai Barito tersebut. Pengunjung tidak perlu khawatir dengan harga yang ditawarkan, sebab tidak ada harga resmi untuk alat transportasi ini, sehingga pengunjung dapat menawarnya. Pada umumnya, besar-kecilnya biaya yang dikeluarkan tergantung pada jarak tempuh yang dikehendaki oleh pengunjung.


    Spoiler untuk Makanan Khas :

    Rotan Muda Makanan Khas Kalimantan Tengah



    Spoiler untuk Kalimantan selatan :

    Spoiler untuk Untuk Kalimantan Selatan :

    Provinsi ini mempunyai 11 kabupaten dan 2 kota. DPRD Kalimantan Selatan dengan surat keputusan No. 2 Tahun 1989 tanggal 31 Mei 1989 menetapkan 14 Agustus 1950 sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan. Tanggal 14 Agustus 1950 melalui Peraturan Pemerintah RIS No. 21 Tahun 1950, merupakan tanggal dibentuknya provinsi Kalimantan, setelah pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS), Penduduk Kalimantan Selatan berjumlah 3.545.100 jiwa (2010).[4] Pertumbuhan Kalsel Sepanjang Tahun 2010 Mencapai 5,58 Persen.[5][6] Luas wilayah Kalimantan Selatan lebih kecil daripada luas wilayah Jawa Timur.
    Sejarah Kalimantan Selatan

    Kawasan Kalimantan Selatan pada masa lalu merupakan bagian dari 3 kerajaan besar yang pernah memiliki wilayah di daerah ini, yakni Kerajaan Negara Daha, Negara Dipa, dan Kesultanan Banjar.
    Keanekaragaman hayati

    Kalimantan Selatan terdiri atas dua ciri geografi utama, yakni dataran rendah dan dataran tinggi. Kawasan dataran rendah kebanyakan berupa lahan gambut hingga rawa-rawa sehingga kaya akan sumber keanekaragaman hayati satwa air tawar. Kawasan dataran tinggi sebagian masih merupakan hutan tropis alami dan dilindungi.



    Spoiler untuk Suku Bangsa :

    1 Suku Banjar
    2 Suku Jawa
    3 Suku Bugis
    4 Suku Madura
    5 Suku Bukit (Dayak Meratus)
    6 Suku Mandar
    7 Suku Bakumpai
    8 Suku Sunda
    9 Suku-suku lainnya


    Spoiler untuk Bahasa Daerah :

    Bahasa yang digunakan dalam keseharian adalah bahasa daerah, yakni bahasa Banjar yang memiliki dua dialek besar, yakni dialek Banjar Kuala dan dialek Banjar Hulu. Di kawasan Pegunungan Meratus, dituturkan bahasa-bahasa dari rumpun Dayak, seperti bahasa Dusun Deyah, bahasa Maanyan, dan bahasa Buk


    Spoiler untuk Agama :


    Mayoritas penduduk Kalimantan Selatan beragama Islam. Di samping itu juga ada yang beragama Kristen dan Kaharingan, khususnya di kawasan Pegunungan Meratus, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu.


    Spoiler untuk Tarian tradisional :

    Secara garis besar seni tari dari Kalimantan Selatan adalah dari adat budaya etnis Banjar dan etnis Dayak. Tari Banjar berkembang sejak masa Kesultanan Banjar dan dipengaruhi oleh budaya Jawa dan Melayu, misalnya Tari Japin dan Tari Baksa Kembang.

    [/spiler]

    Spoiler untuk Rumah Adat :


    R
    umah Banjar
    Rumat adat Kalimantan Selatan, khususnya dari etnis Banjar adalah Rumah Banjar dan ikon utamanya adalah Bubungan Tinggi.


    Spoiler untuk Makanan dan Minuman :


    Setiap kawasan di Kalimantan Selatan, memiliki makanan sebagai ciri-ciri khas daerah, seperti daerah Hulu Sungai Selatan dengan dodol kandangan-nya, Barabai dengan apam dan kacang jaruk, Amuntai dengan kuliner dari daging itik, dan Binuang dengan olahan pisang sale yang disebut rimpi.


    Spoiler untuk Seni Karawitan :


    Gamelan Banjar
    Musik Panting (suku Banjar)
    Musik Kangkurung/Kukurung (suku Dayak Bukit)
    Musik Bumbung
    Musik Kintung
    Musik Kangkanong
    Musik Salung
    Musik Suling
    Musik Bambang
    Musik Masukkiri (suku Bugis)


    [spoiler]=Teater tradisional dan wayang]

    Mamanda (teater tradisional suku Banjar)
    Lamut (suku Banjar)
    Madihin (suku Banjar)
    Wayang Kulit Banjar (suku Banjar)
    Wayang Gung (wayang orang suku Banjar)
    Balian(suku Dayak Bukit)


    Spoiler untuk Tarian dan lagu daerah :


    Tarian suku Banjar:

    Baksa Kambang
    Radap Rahayu
    Kuda Gepang
    Tarian suku Banjar lainnya

    Tarian

    Tarian suku Banjar:

    Baksa Kambang
    Radap Rahayu
    Kuda Gepang
    Tarian suku Banjar lainnya

    Tarian suku Dayak Bukit:

    Tari Tandik Balian
    Tari Babangsai (tarian ritual, penari wanita)
    Tari Kanjar (tarian ritual, penari pria)

    Lagu

    Lagu Daerah suku Banjar antara lain:

    Ampar-ampar Pisang
    Sapu Tangan Babuncu Ampat
    Paris Barantai
    Lagu daerah Banjar lainnya


    Spoiler untuk Rumah Adat :

    Rumah Adat Suku Banjar disebut Rumah Bubungan Tinggi



    Spoiler untuk Pakaian Adat :


    Lihat pula: Busana Pengantin Banjar

    Pakaian Pengantin Suku Banjar ada 4 jenis, yaitu:
    Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut
    Pengantin Baamar Galung Pancar Matahari
    Pengantin Babaju Kun Galung Pacinan
    Pangantin Babaju Kubaya Panjang

    Pakaian Pemuda-pemudi ada 2 jenis, yaitu:
    Pakaian Nanang
    Galuh Banjar



    Spoiler untuk Pariwisata :

    Candi agung
    Candi Agung adalah sebuah situs candi Hindu berukuran kecil yang terdapat di kawasan Sungai Malang, kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Candi ini diperkirakan peninggalan Kerajaan Negara Dipa yang keberadaannya sezaman dengan Kerajaan Majapahit.
    Pasar Terapung Muara Kuin adalah pasar terapung tradisional yang berada di atas sungai Barito di muara sungai Kuin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.[1] Para pedagang dan pembeli menggunakan jukung, sebutan perahu dalam bahasa Banjar. Pasar ini mulai setelah salat Subuh sampai selepas pukul tujuh pagi. Matahari terbit memantulkan cahaya di antara transaksi sayur-mayur dan hasil kebun dari kampung-kampung sepanjang aliran sungai Barito dan anak-anak sungainya.


    Jembatan Barito adalah jembatan yang menghubungkan tepi barat sungai Barito (Kecamatan Anjir Muara) dan tepi timur Sungai Barito di (Kecamatan Alalak dekat Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia. Jembatan ini memiliki panjang 1.082 meter yang melintasi Sungai Barito selebar 800 meter dan Pulau Bakut selebar 200 meter. Jembatan ini terdiri dari jembatan utama sepanjang 902 meter, dan jembatan pendekat 180 meter, dengan lebar 10,37 meter. Ketinggian ruang bebas jembatan utama 15 - 18 meter, sehingga bisa digunakan untuk lalu lintas perairan.



    semoga daftar propinsi dan ibu kota ini berguna buat anda semua nya para idgs lovers.....

    LOVE IDGS

    LOVE INDONESIA TENTUNYA....

    Uploaded with ImageShack.us


    BHINNEKA TUNGGAL IKA
    BERBEDA BEDA TAPI TETAP SATU INDONESIA


    Data tersebut di atas akan saya lengkapi sedikit demi sedikit sampai lengkap 33 Propinsi Di Indonesia..

    untuk sodara momod kalo ada yang salah mohon maaf nanti bisa ane edit bebz.....
    silahkan sebutkan kamu dari propinsi dan kabupaten mana....

    Code:
        by nsnv#gha
        bhineka tunggal ika
        berbeda beda tetapi tetap satu ..
        semoga semboyan ini msh dipegang oleh masyarakat indonesia y..
        kusunya buat para gamer dota juga, mau dia pro lemah kroco copo gendut lemak putih hitam imba
        ujung2nya kita tetap 1 "bhinneka tunggal ika "
    Code:
    by Y4KuZ4
    Intinya, dgn perbedaan, segala sesuatunya akan menjadi indah dgn cara yg benar..
    That's it..
    Code:
    by KingB00ker
    Menurut gw, ini thread yang cocok buat jadi contoh thread yang baik di indogamerspedia,
    di mana TS bener2 berusaha untuk membuat formatnya OK, bukan cuma asal copas...[makasih bang : jd malu kan gw :D
    Code:
    by anthony_100
    " Satu menyatu menjadi satu. Itulah Indonesia "
    Manusia beraneka ragam dari beda bahasa, agama dll menjadi indonesia
    Code:
    By Wing_of_Healing
    Serasa baca buku IPS gw dulu..
    Kebetulan gw dari Sumut, jadi cuma bisa comment mengenai Sumut doank..
    Cukup bagus sih, kalau dibuat asal usul danau toba atau sejarah batak oke juga tuh..
    Atau malah nama pahlawan dari sana.. Sisingamangaraja XII..[makasih saran nya nanti saya akan lengkapi]
    Code:
    by -biiz_Rudy-
    mungkin dengan ada nya perbedaan di negara kita akan menambah perpecahan, 
    masalah dan permusuhan . tapi setelah bisa memahami semua perbedaan tersebut akan menjadi sebuah satu kesatuan yang kokoh dan akan bisa menjadi NEGARA lebih baik lagi
    Code:
    by NdRuw
    kalo yg laen komen kota-kota nya, gw komen lgsg mengenai isi thread nya aja, gw paling suka originalitas dan menurut gw kutip itu ga jadi masalah selama tau mana yg hrus di kutip dan nga..
    thread ini menjadi referensi bagus buat pengetahuan.. nice thread, grp sent xD
    Last edited by reggaemaniac; 24-02-12 at 13:46. Reason: Kalimantan selatan done... next Kalimantan timur

  2. Hot Ad
  3. The Following 51 Users Say Thank You to reggaemaniac For This Useful Post:
  4. #2
    dying's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Seberang Jalan
    Posts
    16,119
    Points
    3.06
    Thanks: 116 / 227 / 201

    Default

    itu no 16.Provinsi Jawa Timur Ibukota nya yaitu Surabaya dan ibu kotanya
    surabaya aja ndolly
    seep da , ini bikin inget sama propinsi"
    gw aja lupa , ibu kota nya smua propinsi
    Surabayaku Kota Pahlawan
    Orang Surabaya ? Kumpul Sene !
    Hidup Itu Seperti Making Love, Kadang di bawah Kadang di atas. Nikmatin aja lah

    HIDUP TAK SEMUDAH COCOD E MARIO TEGUH !

  5. #3
    Deal-Or--'s Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Location
    Di atas Tanah di bawah Langit.
    Posts
    1,484
    Points
    246.12
    Thanks: 64 / 130 / 96

    Default

    gue dari JAMBI,,

    jambi itu Indah, Asri dan Aman. jarang bencana Alam, dan Jarang masuk Berita Nasional (dalam kasus bermasalah). wkwkwkwk << Promosi kota tercinta

  6. #4

    Join Date
    Sep 2009
    Location
    follow @JoyNathanK
    Posts
    6,023
    Points
    915.90
    Thanks: 529 / 464 / 322

    Default

    kalau ts mau menambahkan :
    1. pakaian khas
    2. Lagu asal muasal daerah
    3. Makanan khas
    4. Tempat pariwisata
    5. suku
    6. Jumlah total penduduk
    7. Bahasa yang digunakan
    8. Hewan khas, misal irian jaya burung cendrawasih

    tentunya dalam bentuk spoiler juga image

    klo ts bisa bikin saya puas, saya taro di sticky ini thread dalam jangka waktu yg lama serta point vbookie 100 + GRP dari momod trs041187

  7. #5
    reggaemaniac's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Location
    jakarta selatan
    Posts
    4,538
    Points
    7.13
    Thanks: 112 / 266 / 149

    Default

    Quote Originally Posted by Anbu-LoCk~rBN View Post
    kalau ts mau menambahkan :
    1. pakaian khas
    2. Lagu asal muasal daerah
    3. Makanan khas
    4. Tempat pariwisata
    5. suku
    6. Jumlah total penduduk
    7. Bahasa yang digunakan
    8. Hewan khas, misal irian jaya burung cendrawasih

    tentunya dalam bentuk spoiler juga image

    klo ts bisa bikin saya puas, saya taro di sticky ini thread dalam jangka waktu yg lama serta point vbookie 100 + GRP dari momod trs041187
    okeh bebz siap bsk gw kerjain di kantor woles aja bebz...
    satu per satu request pasti aq penuhi sampe lengkap 33 propinsi, gw ambil dari berbagai sumber...
    1 hari 1 propinsi mungkin 1 bulan udah selesai...

    btw bebz dari mana nich asal nya....
    Last edited by reggaemaniac; 02-11-11 at 22:44.

  8. The Following User Says Thank You to reggaemaniac For This Useful Post:
  9. #6

    Join Date
    Sep 2009
    Location
    follow @JoyNathanK
    Posts
    6,023
    Points
    915.90
    Thanks: 529 / 464 / 322

    Default

    thx loh atas bantuannya sob, gw joy 21 jakarta

  10. #7
    TRS041187's Avatar
    Join Date
    Dec 2010
    Location
    South Borneo
    Posts
    4,345
    Points
    1.76
    Thanks: 100 / 79 / 64

    Default

    nice share

    GRP sent

    point 100 menyusul klo semua sudah dilengkapin

    senang gw melihat masih ada user IDGS ciri khas setiap Provinsi yang ada di Indonesia

  11. #8
    roshan's Avatar
    Join Date
    Nov 2007
    Location
    Surabaya
    Posts
    2,990
    Points
    821.95
    Thanks: 81 / 197 / 142

    Default

    gw tambahin ya

    banten bisa debus

    digorok ga mati haha

    bahasanya sunda kebanyakan

    yg terkenal lagi krakatau steel di cilegon

    pabrik baja nomer 1 tuh di asia tenggara
    Roshan, the Immortal, was said to own a shield that protected him from death itself.

    CLAN MILD
    MY THREAD OP

  12. #9

    Join Date
    Sep 2009
    Location
    follow @JoyNathanK
    Posts
    6,023
    Points
    915.90
    Thanks: 529 / 464 / 322

    Default

    gw edit judulnya sori biar tambah eye catching, klo ada yg mau nambahin berhadiah GRP dari momod setempat nanti bisa ditempatkan di post 1

  13. #10
    j_aka_saus's Avatar
    Join Date
    Dec 2009
    Location
    Saint Petersburg, Saint Petersburg City, Russia
    Posts
    2,322
    Points
    26.00
    Thanks: 220 / 217 / 101

    Default

    mantap sam..tp lebih enak y kamu tambah profile daerah..
    jadi kita bisa tau sedikit ttg daerah tersebut..

  14. #11
    SBY-pOpOLOnG's Avatar
    Join Date
    Mar 2008
    Location
    ¤ • 泗水 • ¤
    Posts
    27,058
    Points
    3,087.31
    Thanks: 756 / 871 / 669

    Default

    suku2 gini boleh lah d pake untuk acuan gw dalam menentukan suku yang ada di indo
    OFFICIAL PENSI DOTA 1 IDGS - MOVE ON DOTA 2

  15. #12

    Join Date
    Jun 2008
    Location
    Bandung
    Posts
    4
    Points
    5.00
    Thanks: 1 / 0 / 0

    Default

    saya dari jawa barat kabupaten bandung
    pada tau mungkin bandung terkenal dengan SARITEM nya
    hehehhehe

    bhinneka tunggal ika

  16. #13
    -qOp-'s Avatar
    Join Date
    Jul 2011
    Location
    In every pain.
    Posts
    3,626
    Points
    726.80
    Thanks: 96 / 55 / 46

    Default

    nice sam

    kalo bisa gw request

    profile provinsi NTT donk..

    request gw tuh

    GRP nyusul masih muter iki..

    -qOp-

  17. #14
    Goverment's Avatar
    Join Date
    Apr 2009
    Location
    Heaven
    Posts
    7,415
    Points
    1.15
    Thanks: 50 / 230 / 167

    Default

    masi banyakan cowo nya itu tiap provinsi rata" ya..

    kasian ini TS tar ga dapet" jodoh kalah saing.. populasi cewe nya lebi dikit dari cowo

    trus tentang aceh doank tuh sam ? ato mau di buat tentang provinsi yg lain nanti ?
    http://static.indogamers.com/signaturepics/sigpic172657_12.gif

  18. #15
    reggaemaniac's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Location
    jakarta selatan
    Posts
    4,538
    Points
    7.13
    Thanks: 112 / 266 / 149

    Default

    Quote Originally Posted by [Marlboro] View Post
    masi banyakan cowo nya itu tiap provinsi rata" ya..

    kasian ini TS tar ga dapet" jodoh kalah saing.. populasi cewe nya lebi dikit dari cowo

    trus tentang aceh doank tuh sam ? ato mau di buat tentang provinsi yg lain nanti ?
    semua propinsi van...
    gw masukin satu per satu sampe 33 nya...
    dikit" pasti kelar ko...hahahaha
    1 hari gw jatah 2 3 propinsi kl di kantor gw ada kerjaan...

Page 1 of 9 12345 ... LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •