Dari Sebuah mobil yang Terjebak di Tengah Kemacetan Ibukota
oleh shin~ pada 26 februari 2012 pukul 12:30 ( kisah nyatanya sich kemaren gan hari jum'at )


1.Hidup adalah pilihan.
Pilihan selamanya tak akan mampu memuaskan semua orang. Tanpa disadari, terkadang pilihan yang kita buat menguntungkan segelintir pihak namun mengorbankan kepentingan banyak pihak lain yang semestinya lebih dipertimbangkan.

2.Hidup adalah pilihan.
Konsistensi dalam menjalani pilihan sudah selayaknya menjadi sebuah keniscayaan. Namun seringkali kita terlalu fokus dalam menjalani konsekuensi logis dari pilihan itu. Sesuatu yang kerap membutakan mata, akal, dan hati untuk melihat alternatif pilihan lain yang terbentang di hadapan, yang mungkin memiliki tendensi untuk mempermudah perjalanan pilihan awal kita.

3.Hidup adalah pilihan.
Melalui sudut pandang mana kita melihat eksistensi seseorang adalah juga sebuah pilihan. Tidak selamanya orang yang sering dianggap sebagai pecundang dapat kita kesampingkan. Di saat tak terduga, kala semuanya seakan kehilangan logika, si pecundang justru tampil sebagai seorang pahlawan. Penyelamat umat yang tiba-tiba muncul dengan alternatif pilihan yang sebelumnya luput dari perhatian.


"Luar biasa bagaimana keremehan sebuah mobil butut yang sedang berjuang meloloskan diri dari perangkap kemacetan bisa bertransformasi menjadi ruang observasi kecil yang melahirkan pesan moral. versi saya"