Page 3 of 3 FirstFirst 123
Results 31 to 37 of 37
http://idgs.in/522843
  1. #31
    levialexander9's Avatar
    Join Date
    Jan 2012
    Posts
    5,671
    Points
    778.48
    Thanks: 100 / 289 / 266

    Default

    asean sama asia knp di pisah...?


    trus yg jd asean sama asia siapa aj...?

  2. Hot Ad
  3. #32

    Join Date
    Mar 2012
    Posts
    68
    Points
    3,323.55
    Thanks: 13 / 10 / 10

    Default

    Disini pisahnya karena teknologi. Dalam cerita ini , teknologi asean 20 tahun lebih maju dari negara lain. Supaya gak ketauan, mereka gak ikut perang bersama negara asia lainnya melawan sekutu...

  4. #33

    Join Date
    Mar 2012
    Posts
    68
    Points
    3,323.55
    Thanks: 13 / 10 / 10

    Default

    Setelah delay selama 1 bulan. smile:


    ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


    3 Agustus 84

    Langit yang biru dan gedung-gedung pencakar langit ada disekitarku.
    Walau hujan sedang turun, namun langit masih terlihat cerah. Kualihkan pandanganku bawah, taman dan sungai yang kulalui semuanya tertata dan terawat dengan baik. Kota ini memiliki semua teknologi yang membuat segalanya terlihat bersih. Dulu kakekku berkata bahwa langit warnanya terlihat lebih kotor dan bewarna hitam, namun banyak pesawat terbang diangkasa. Aku cukup tidak percaya bahwa teknologi manusia dapat membersihkan langit dari polusi. Namun mengingat teknologi sekarang ini dapat melakukan apa saja untuk menjaga kebersihan manusia dan alam sekitarnya. Sejak itu akupun tidak memikirkan tentang perkataan kakekku lagi.

    *Ting!*
    "Anda tiba stasiun Yudhistira Pusat"
    "Kepada para penumpang dimohon untuk hati-hati ketika keluar dari monorail"
    "Dan periksa kembali barang bawaan anda"

    Aku tak terbiasa pergi ke perpustakaan, tapi apa boleh buat karena tugas dari mata kuliah sejarah dunia mengharuskan aku mencari data keperpustakaan. Aku berjalan kira-kira 2 blok dari stasiun Yudhistira Pusat. Dan disinilah aku, didepan perpustakaan terbesar didunia. Luas perpustakaan ini hampir seluas 20kali luas lapangan sepak bola. Semua pengetahuan manusia yang masih bisa diselamatkan setelah perang agama seabad yang lalu disimpan disini. Segala teknologi digunakan untuk mempertahankan sejarah-sejarah ini. Sebagian besar pengetahuan tersebut berupa lembaran-lembaran kertas dan jilid buku. Namun bila kertas sudah sangat lusuh, maka para peneliti akan membuat ulang dengan komposisi bahan kertas yang sama dan isi yang sama. Namun untuk buku yang masih bisa digunakan, masih boleh digunakan untuk umum. Dan setiap orang yang ingin membaca buku itu harus membuat janji terlebih dahulu dan menggunakan sarung tangan setiap membacanya. Aku menghampiri meja resepsionis yang terletak disamping pintu masuk.

    "Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?" sapa resepsionis itu.

    "Saya ingin masuk ke bagian Literatur Tercetak."

    "Apakah bapak sudah membuat janji?"

    "Sudah."

    "Atas nama dan tujuannya?"

    "Hezki Elroy, bertujuan untuk mengerjakan tugas sejarah."

    "Tunggu sebentar, saya cek dulu ya."
    "Baik, silahkan masuk pak. Ini tanda pengenal untuk masuk ke bagian Literatur Tercetak. Selamat Belajar."

    "Terima Kasih"

    Senyuman resepsionis itu mengakhiri percakapan kami. Dan aku membalasnya dengan senyuman.

    Akupun berjalan masuk, melewati ruangan utama yang berguna untuk mengsinkronisasi tablet agar dapat mendownload file-file lain. Semua pengetahuan ada sampai sekarang sengaja dibuat menjadi file agar orang lebih mudah untuk mengaksesnya. Namun khusus untuk pengetahuan sejarah mereka memilih untuk membuat ulang buku yang sudah rusak agar kami semua dapat merasakan keadaan masa lalu dengan lebih baik. Hari ini hari minggu namun perpusatakaan sepertinya cukup ramai. Ada beberapa yang datang bersama keluarganya, ada beberapa yang bersama teman-temannya, dan yang lain datang bersama pasangannya. Kemudian di ujung koridor ada dua orang penjaga yang menjaga pintu masuk menuju Literatur Tercetak.

    Setelah menjalani pemeriksaan untuk barang bawaan, aku berjalan melalui sebuah lorong yang sempit. Warna merah darah mendominasi lorong ini, dengan pencahayaan dari bawah yang membuatku seperti berada didalam mansion angker. Mungkin hanya cukup untuk dilalui oleh satu atau dua orang secara bersamaan. Setelah sampai diujung lorong, sampailah aku disebuah ruangan yang besar. Ruangan ini besar sekali, mungkin luasnya sekitar dua kali luas lapangan bola. Seluruh ruangan ini terisi oleh rak-rak buku setinggi lebih dari 10 meter. Dan ada beberapa tangga yang berada di tiap rak buku. Selagi berjalan ke meja pustakawan yang berada diujung ruangan, aku mengobservasi ruangan ini. Ruangan ini memiliki gaya European Gothic yang berasal dari abad ke-18. Langit-langit itu memiliki beberapa lukisan disetiap kubahnya, sebagian besar lukisan merupakan gambar malaikat dan manusia. Dan langit-langit itu ditopang dengan pilar-pilar yang mirip seperti yunani kuno. Kemudian aku melihat di ujung ada meja pustakawan yang dijaga oleh dua orang penjaga. Pustakawan itu seorang wanita jika dilihat dari postur tubuhnya. Rambutnya diikat kebelakang dan memakai kacamata tebal, seperti seorang kutubuku.

    Aku berdiri didepan meja pustakawan itu dengan tegang, mungkin karena kedua penjaga itu melihatku seperti tatapan seorang polisi yang sedang menginterograsi tersangka.

    Kemudian ia bertanya kepadaku sambil menulis dibeberapa kertas,
    "Nama dan Tujuan?" dengan suara lantang.

    "Eh.. Hezki Elroy, S-saya ingin mengerjakan tugas sejarah." kataku dengan pelan.

    Dia mencatat namaku disebuah buku besar dan tebal, lalu ia menyerahkan sepasang sarung tangan kepadaku. Kemudian ia lanjut mencatat beberapa keterangan disebelah namaku dengan tulisan yang tidak dapat aku baca dan setelah itu ia menulis dibeberapa kertas yang lain.

    Aku segera meninggalkan meja itu dan berjalan menuju bagian Literatur Perang Dunia. Literatur ini hanya memiliki 1 buah rak buku, bahkan hanya terisi sepertiganya. Kemungkinanan buku-buku itu sedang dibuat ulang, tapi peninggalan dari abad ke-20 dan 21 sangat langka. Sehingga aku tidak bisa berharap banyak. Aku melihat beberapa buku setebal 3 sentimeter atau lebih. Kebanyakan berupa kisah perang dunia ke-2, perang nuklir dan ensiklopedia biologi. Akupun mengambil 2 buku sejarah tentang jaman pra perang dunia ke-3, yang satu berjudul "Perang Nuklir Modern" karangan Nino Oktorino DAN "Nuclear Weapon kill Humanity" karangan Ernie Pyle. Kemudian aku mencari tempat duduk dipojokan agar aku bisa mengerjakan tugas sejarahku dengan tenang.

    Aku mulai menuliskan bagaimana negara Indonesia melakukan penelitian rahasia dan membagi-bagikan hasil penelitian itu. Dan bagaimana kondisi negara Iran yang ditekan terus menerus karena pengembangan senjata nuklir. Sementara Jepang, Korea, dan China mulai membuat persekutuan yang membuat NATO tidak tinggal diam. Selama beberapa jam aku menuliskan sejarah-sejarah manusia yang mulai merasa sombong akibat kekuatan penghancur yang dimiliki. Akupun yang menuliskan sejarah-sejarah ini merasa muak dengan pemimpin yang memulai perang itu. Perang dunia ke-3 merupakan perang nuklir pertama yang terjadi di bumi ini. Akibat perang tersebut, hampir 80% daratan tidak dapat dihuni karena efek radiasi nuklir. Namun Indonesia berhasil membersihkan sebagian radiasi nuklir, dengan menggunakan hasil dari Penelitian Gamma yang katanya dimulai tahun 1998 bertujuan untuk membersihkan daerah-daerah yang terkontaminasi radiasi nuklir.

    Dan kemudian... *pluk*

    Aku tertidur pulas ketika menulis bagian terakhir dari tugasku.

    ----------------

    Aku melayang-layang diluar angkasa, aku sendiri tidak mengetahui mengapa aku disini. Aku tidak ingat apapun yang terjadi sampai aku dapat sampai disini. Kemudian aku mengalihkan kearah kiri dan kanan, disana aku melihat banyak sekali sampah-sampah satelit yang sudah tidak berfungsi. Saat mengalihkan pandangan keatas, kulihat sebuah bulan yang bewarna putih itu melintas didepan wajahku. Bulan yang memiliki corak bulat-bulat akibat tabrakan meteorit itu terlihat sangat indah. Ah, seandainya saja aku bisa mengambil gambar pemandangan indah ini dengan kameraku. Kemudian aku melihat kebawah, terlihat sebuah planet yang berwarna coklat-merah dengan corak biru. Aku menyangka itu adalah planet Mars yang iklim nya mulai dapat ditinggali. Namun setelah kulihat dengan baik. Aku melihat bentuk-bentuk kepulauan dan benua yang kukenal. Ya, aku mengenali benua itu. Itu adalah benua Afrika dan kemungkinan pulau disampingnya itu adalah pulau Madagaskar. Setelah tertegun selama beberapa saat. Akhirnya aku tersadar bahwa planet coklat-kemerahan ini adalah Bumi! Aku benar-benar tak menyangka, bumi yang berwarna hijau dan biru itu berubah menjadi seperti ini. Selang beberapa menit, aku mendengar suara-suara lirih.

    ------------------------------

    "H...ki..."

    "Hezki..."

    Mataku terasa berat dan kepalaku agak pusing.

    "Pak Hezki, anda baik-baik saja?" tanya seseorang disampingku.

    "Err...Yah saya baik-baik saja.. Nyem.." Kataku sambil mengusap mata.


    Orang itu tertawa kecil, ah... suara seorang wanita. Mungkin karena sikapku ketika bangun barusan. Kepalaku agak pusing ketika terangkat dengan cepat. Aku pun kembali tersadar bahwa aku sedang berada di perpustakaan saat melihat kesekeliling.

    *srek*

    Sebuah selimut terjatuh dari pundakku. Aku mengambilnya dan melihat kebelakang. Seorang wanita cantik berdiri sambil memegang sebuah buku kecil kumal yang didalamnya banyak terselip kertas-kertas baru. Rambutnya yang berwarna kemerah cerah membuatnya terlihat seksi. Kupandangi dia selama beberapa menit. Kemudian ia mengambil selimut yang terjatuh tadi sambil bertanya,

    "Benar anda tidak apa-apa? Sepertinya anda bermimpi buruk tadi."

    "Mimpi? Ah ya, sepertinya aku bermimpi buruk tadi." Ucapku tidak yakin. Sebenarnya aku ingat dengan jelas mimpiku tadi. Tapi karena takut menjadi bahan tertawaan, aku tidak menceritakannya. Aku mencium wangi apel dari arahnya. Wangi itu memberikan kesegaran untukku, sehingga aku kembali terjaga dengan cepat.

    "Umm, apa sebaiknya kamu pulang sekarang?" tanyanya dengan khawatir.

    "Tidak apa-apa, hanya mimpi buruk saja kok."
    "Dan aku masih harus menyelesaikan tugasku, sedikit lagi selesai."
    Kataku dengan yakin. Aku tidak ingin membuatnya lebih khawatir.

    "Baiklah" katanya sembari meninggalkanku.
    "Jangan memaksakan diri yah" sahutnya lagi.

    Aku menjawabnya dengan menanggukan kepala. Wanita yang cantik. Sikapnya benar-benar perhatian, walau dia tidak mengenalku sama sekali. Ah, apakah dia sudah punya pacar yah? Hmm... Sebaiknya aku menyelesaikan tugasku terlebih dahulu. Suasana di perpustakaan semakin sepi, hampir tidak ada suara orang membalik halaman buku. Lampu-lampu pun mulai dinyalakan satu-persatu. Lampu di Literatur Tercetak menggunakan lampu abad ke-18 yang tidak terlalu terang. Benar-benar terasa suasana 2 abad yang lalu. Kemudian aku melihat jam analog yang berada dipilar ditengah-tengah ruangan. Sudah jam 6 sore, sebaiknya aku bergegas. Aku menulis kesimpulan dan kata penutup diakhir tugas ku. Setelah selesai, aku membereskan kertas-kertas yang kugunakan, dan mengembalikan buku ketempatnya. Disaat aku menuju ke rak Literatur Perang Dunia, aku menyadari bahwa hampir tidak ada orang disini. Kecuali seorang pustakawan dan dua orang penjaga yang tadi. Sepertinya perpustakaan ini sudah mau tutup.

    Aku menaruh kedua buku tadi ketempatnya dan berjalan menuju ruangan utama. Tiba-tiba ada suara buku yang jatuh. Aku menghampiri lokasi suara itu, namun tidak ada buku yang jatuh. Kuperhatikan rak-rak yang lain, namun hasilnya nihil. Pada akhirnya aku tidak peduli dengan suara itu, dan berjalan keluar. Saat aku melalui lorong berwarna merah tadi, aku melihat sebuah buku kecil dilantai. Aku mendekati buku kecil itu dan melihat bahwa buku tersebut sangat mirip dengan buku yang dipegang oleh wanita tadi. Aku mengambilnya dan bergegas menuju ruangan utama.

    Diruangan utama tidak sepi dibandingkan dengan tempat tadi. Namun aku tidak melihat wanita itu, sepertinya dia tidak sadar bahwa buku itu terjatuh.

    "Permisi, Bu"
    "Apakah anda melihat wanita berambut merah yang keluar dari perpustakaan ini?"

    "Sepertinya tidak, Pak Hezki."
    "Bahkan sepertinya hari ini tidak ada orang yang bapak sebutkan tadi masuk ke perpustakaan ini"

    "Ok. Terima kasih" Kataku dengan kecewa.

    Kenapa aku kecewa?
    Apakah aku ingin bertemu dengannya?
    Tidak. Aku hanya ingin mengembalikan buku ini.

    -----------------------------------

    Saat ini jam 8 Malam. Dan monorail terakhir hari ini akan segera berangkat menuju Eka Residensial. Aku terburu-buru menuju stasiun, dan sesampainya disana aku segera membeli tiket untuk pulang. Untunglah aku belum terlambat untuk monorail terakhir. Aku menaiki tangga sambil terengah-engah. Sesampainya diatas aku mengambil tempat duduk dan mengambil nafas perlahan-lahan.10 menit kemudian monorail terakhir tiba di stasiun. Saatnya untuk pulang dan beristirahat.

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
    Ditunggu komentarnya yah smile:

    -Kog tahun 84?
    -Sistem Penanggalan dimulai dari Tahun 0 ketika Perang Nuklir berakhir. Tahun 0 dimulai pada tahun 2014. jadi Tahun 84 New Era = Tahun 2098
    Spoiler untuk Sepatah kata dari penulis :
    Sori lama banget untuk chapter yang ini. /
    Selain gw pindahan - UTS - Seminar dll, gw kerepotan untuk setting tempat dan twist.
    Dan sejujurnya ngebuat setting baru dalam cerita lama bener-bener berat buat gw. Jadi mohon maaf buat semuanya... /

  5. #34
    LunarCrusade's Avatar
    Join Date
    Jun 2008
    Location
    Unseen Horizon
    Posts
    8,965
    Points
    30,120.80
    Thanks: 298 / 586 / 409

    Default

    "Anda tiba stasiun Yudhistira Pusat"
    "Kepada para penumpang dimohon untuk hati-hati ketika keluar dari monorail"
    "Dan periksa kembali barang bawaan anda"

    "Tidak apa-apa, hanya mimpi buruk saja kok."
    "Dan aku masih harus menyelesaikan tugasku, sedikit lagi selesai."


    "Permisi, Bu"
    "Apakah anda melihat wanita berambut merah yang keluar dari perpustakaan ini?"

    "Sepertinya tidak, Pak Hezki."
    "Bahkan sepertinya hari ini tidak ada orang yang bapak sebutkan tadi masuk ke perpustakaan ini"


    gw rasa ga perlu dipisah jadi kalimat langsung 2 baris/lebih, bikin aja 1 baris langsung

    "Anda tiba stasiun Yudhistira Pusat. Kepada para penumpang dimohon untuk hati-hati ketika keluar dari monorail, dan periksa kembali barang bawaan anda"


    kecuali ngomongnya pake di-pause

    itupun harus ada keterangannya, misal:

    "Permisi, Bu.", ujarku. Ketika wanita itu menoleh, aku langsung bertanya, "Apakah anda melihat wanita berambut merah yang keluar dari perpustakaan ini?"


    soalnya gw lom pernah liat ada cerita tercetak (cerpen, novel, dst) yg bentuk dialognya kayak yg di atas




    flow storyline...
    kalo ini masih menyangkut arc pertama dgn reincarnated main character...harus nunggu chapter berikutnya baru bisa gw komentarin
    Last edited by LunarCrusade; 02-06-12 at 08:38.


    +Personal Corner | Lunatic Moe Anime Review
    +My Story INDEX
    +GRP/BRP Formula | IDGS Newbie Guide


    The moment you say a word of parting, you've already parted.
    So long as you and I are both somewhere in this world, we haven't parted.
    So long as you don't say it, you haven't parted.
    That is the way of the world:
    The Law of Linkage.

    Shichimiya Satone - Sophia Ring S.P. Saturn VII

  6. The Following User Says Thank You to LunarCrusade For This Useful Post:
  7. #35
    MelonMelon's Avatar
    Join Date
    Dec 2011
    Location
    Melon's Farm
    Posts
    3,010
    Points
    27,268.78
    Thanks: 73 / 47 / 33

    Default

    Yeey apdet

    loh, ini ganti orang ya? tiba2 udah new era gitu jadi canggih ada kota dalem aer segala?

    Jadi rada pusing, belom 'ngeh' banget sama chapter baru ini. ayo lanjutkan!

    FACEBOOK | TWITTER | Melon's Blog
    I am a melon - MelonMelon

  8. #36
    detective007's Avatar
    Join Date
    Nov 2008
    Location
    FaPLoli
    Posts
    1,819
    Points
    7,003.74
    Thanks: 162 / 88 / 58

    Default

    Quote Originally Posted by LunarCrusade View Post
    gw rasa ga perlu dipisah jadi kalimat langsung 2 baris/lebih, bikin aja 1 baris langsung

    "Anda tiba stasiun Yudhistira Pusat. Kepada para penumpang dimohon untuk hati-hati ketika keluar dari monorail, dan periksa kembali barang bawaan anda"


    kecuali ngomongnya pake di-pause

    itupun harus ada keterangannya, misal:

    "Permisi, Bu.", ujarku. Ketika wanita itu menoleh, aku langsung bertanya, "Apakah anda melihat wanita berambut merah yang keluar dari perpustakaan ini?"


    soalnya gw lom pernah liat ada cerita tercetak (cerpen, novel, dst) yg bentuk dialognya kayak yg di atas




    flow storyline...
    kalo ini masih menyangkut arc pertama dgn reincarnated main character...harus nunggu chapter berikutnya baru bisa gw komentarin
    Thanks masukannya lun.
    Untuk story line gw rombak. Jadi ditunggu aja ya

    Quote Originally Posted by MelonMelon View Post
    Yeey apdet

    loh, ini ganti orang ya? tiba2 udah new era gitu jadi canggih ada kota dalem aer segala?

    Jadi rada pusing, belom 'ngeh' banget sama chapter baru ini. ayo lanjutkan!
    Lanjutkan!


    PS: Untuk komentar gw pake id ini. Dan untuk post cerita tetep pake id Private_Eye

  9. #37
    LunarCrusade's Avatar
    Join Date
    Jun 2008
    Location
    Unseen Horizon
    Posts
    8,965
    Points
    30,120.80
    Thanks: 298 / 586 / 409

    Default

    dih dirombak

    berarti emang harus nunggu


    +Personal Corner | Lunatic Moe Anime Review
    +My Story INDEX
    +GRP/BRP Formula | IDGS Newbie Guide


    The moment you say a word of parting, you've already parted.
    So long as you and I are both somewhere in this world, we haven't parted.
    So long as you don't say it, you haven't parted.
    That is the way of the world:
    The Law of Linkage.

    Shichimiya Satone - Sophia Ring S.P. Saturn VII

Page 3 of 3 FirstFirst 123

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •