Results 1 to 3 of 3
http://idgs.in/586085
  1. #1
    dotm]-[red_ant]'s Avatar
    Join Date
    Mar 2012
    Posts
    2,753
    Points
    5,007.62
    Thanks: 69 / 51 / 50

    Default [Forum Event] Tuanku Imam Bonjol

    Muhammad Shahab, lahir di Bonjol pada tahun 1772. Dia merupakan putra dari pasangan Bayanuddin (ayah) dan Hamatun (ibu).
    Ayahnya,Khatib Bayanuddin, merupakan seorang alim ulama yang berasal dari Sungai Rimbang, Suliki, Lima Puluh Kota.
    Sebagai ulama dan pemimpin masyarakat setempat, Muhammad Shahab memperoleh beberapa gelar, yaitu Peto Syarif, Malin Basa,dan Tuanku Imam.
    Beliau adalah pemimpin dari Harimau nan Salapan(delapan harimau) dengan gelarnya Tuanku nan Renceh dari Kamang, Agam.Namun beliau akhirnya lebih dikenal dengan sebutan Tuanku Imam Bonjol.

    Spoiler untuk index Harimau nan Salapan :
    Tuanku Nan Renceh, Tuanku Pasaman, Tuanku Rao, Tuanku Tambusai, Tuanku Lintau, Tuanku Mansiangan, Tuanku Pandai Sikek dan Tuanku Barumun.


    Spoiler untuk Muhammad Shahab :




    Seperti yang kita ketahui bersama Tuanku Imam Bonjol adalah pahlawan nasional yang berjuang melawan penjajah di bumi Minangkabau.Besar dengan adat istiadat dan agama yang kuat dari ayahnya,Tuanku Imam Bonjol menjadi sosok pemimpin dan alim ulama di tengah kaumnya.Beliau memimpin perang dengan gagah berani demi menjaga kedaulatan tanah leluhurnya.
    Dan perang yang dipimpinnya disebut perang padri.

    Apa itu perang padri??

    Perang Padri adalah peperangan yang berlangsung di Sumatera Barat dan sekitarnya terutama di kawasan Kerajaan Pagaruyung dari tahun 1803 hingga 1838.
    Perang ini merupakan peperangan yang pada awalnya akibat pertentangan dalam masalah agama sebelum berubah menjadi peperangan melawan penjajahan.

    Perang Padri dimulai dengan munculnya pertentangan sekelompok ulama yang dijuluki sebagai Kaum Padri terhadap kebiasaan-kebiasaan yang marak dilakukan oleh kalangan masyarakat yang disebut Kaum Adat di kawasan Kerajaan Pagaruyung dan sekitarnya. Kebiasaan yang dimaksud seperti perjudian, penyabungan ayam, penggunaan madat, minuman keras, tembakau, sirih, dan juga aspek hukum adat matriarkat mengenai warisan, serta longgarnya pelaksanaan kewajiban ritual formal agama Islam.

    Tidak adanya kesepakatan dari Kaum Adat yang padahal telah memeluk Islam untuk meninggalkan kebiasaan tersebut memicu kemarahan Kaum Padri, sehingga pecahlah peperangan pada tahun 1803.

    Hingga tahun 1833, perang ini dapat dikatakan sebagai perang saudara yang melibatkan sesama Minang dan Mandailing.
    Dalam peperangan ini, Kaum Padri dipimpin oleh Harimau Nan Salapan(dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol) sedangkan Kaum Adat dipimpinan oleh Yang Dipertuan Pagaruyung waktu itu Sultan Arifin Muningsyah.

    Kaum Adat yang mulai terdesak, meminta bantuan kepada Belanda pada tahun 1821. Namun keterlibatan Belanda ini justru memperumit keadaan

    Hingga akhirnya pada tahun 1833 pula perang berubah menjadi perang antara kaum Adat dan kaum Paderi melawan Belanda, kedua pihak bahu-membahu melawan Belanda, Pihak-pihak yang semula bertentangan akhirnya bersatu melawan Belanda. Diujung penyesalan muncul kesadaran, mengundang Belanda dalam konflik justru menyengsarakan masyarakat Minangkabau itu sendiri . Bersatunya kaum Adat dan kaum Padri ini dimulai dengan adanya kompromi yang dikenal dengan nama Plakat Puncak Pato di Tabek Patah yang mewujudkan konsensus Adat basandi Syarak, Syarak basandi Kitabullah .

    Rasa penyesalan Tuanku Imam Bonjol atas tindakan kaum Padri atas sesama orang Minang, Mandailing dan Batak, terefleksi dalam ucapannya "Adopun hukum Kitabullah banyak lah malampau dek ulah kito juo. Baa dek kalian?" (Adapun banyak hukum Kitabullah yang sudah terlangkahi oleh kita. Bagaimana pikiran kalian?)

    Pada tahun 1833 pula terjadi perang sengit yang akhirnya melemahkan kekuatan Kaum Padri yang bermarkas di Tanjung Alam.
    Bahkan pemimpin Padri lainnya seperti Tuanku Nan Cadiak menyerahkan diri ke pihak Belanda.

    Otomatis sejak saat itu, Tuanku Imam Bonjol memimpin perlawanan rakyat Minangkabau seorang diri.
    Kegigihan Tuanku Imam Bonjol dalam memimpin perlawanan menyebabkan Belanda harus menambahkan pasukan gabungan orang Afrika, Eropa dan pribumi.

    Setelah datang bantuan dari Batavia, maka Belanda mulai melanjutkan kembali pengepungan, dan pada masa-masa selanjutnya, kedudukan Tuanku Imam Bonjol bertambah sulit, namun ia masih tak sudi untuk menyerah kepada Belanda.
    Bahkan ketiga kali Belanda mengganti komandan perangnya untuk merebut Bonjol ,dimana saat itu Bonjol merupakan sebuah nagari(desa)kecil dengan benteng dari tanah liat yang di sekitarnya dikelilingi oleh parit-parit.

    Setelah mengalami tekanan-tekanan berat dari pihak musuh, Tuanku Imam Bonjol mengadakan perundingan damai dengan Belanda pada tahun 1837 di Palupuh. Perundingan ini digunakan oleh Belanda untuk melihat kekuatan Kaum Padri yang ada di Benteng Bonjol dan Tuanku Imam Bonjol diharapkan agar rela menyerahkan diri.

    Tiba di tempat itu beliau langsung ditangkap dan dibuang ke Cianjur, Jawa Barat. Kemudian dipindahkan ke Ambon dan akhirnya ke Lotak, Minahasa, dekat Manado.Selama di Minahasa TUanku Imam Bonjol banyak menghabiskan waktunya untuk shalat dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Di tempat terakhir itu ia meninggal dunia pada tanggal 6 November 1864. Tuanku Imam Bonjol dimakamkan di tempat pengasingannya tersebut.



    Ternyata Minahasa sebagai tempat dimana pahlawan tuanku imam bonjol wafat dan dimakamkan juga meninggalkan rasa bangga terhadap masyarakat minahasa. Mereka merasa memiliki dan menjadi bagian terhadap perjuangan dari tuanku imam bonjol. Lahir dan berjuang di minangkabau lalu wafat di Minahasa. Kedua daerah tersebut sebagai saksi atas perjuangan Tuanku Imam Bonjol

    Perang Padri termasuk peperangan dengan rentang waktu yang cukup panjang, menguras harta dan mengorbankan jiwa raga. Perang ini selain meruntuhkan kekuasaan Kerajaan Pagaruyung, juga berdampak merosotnya perekonomian masyarakat sekitarnya dan memunculkan perpindahan masyarakat dari kawasan konflik.

    Spoiler untuk perang padri :


    Jejak Peninggalan Perjuangan Tuanku Imam Bonjol.

    1.Benteng bonjol di bukit tajadi

    Dulunya benteng itu merupakan benteng Alam yang dikelilingi oleh tanaman aur duri, batu yang diparitkan, dan ketinggian benteng sekitar 400 meter dengan beberapa sisi mempunyai sudut kemiringan yang terjal bahkan sampai 180 derajat.

    Benteng ini merupakan benteng terkuat selama perjuangan melawan penjajahan kolonial Belanda di tanah air, dimana hampir kurun waktu 1821 -1837, Belanda tidak pernah berhasil menduduki Benteng Tajadi, meskipun penjajah memblokade Bonjol dengan mengerahkan pasukan hampir 14.000 tentara yang di pimpin Letkol Van Dear Baor.

    gambaran benteng bonjol dulu


    2.Meriam Tuanku Imam Bonjol

    Meriam yang berada di lokasi belakang pasar Bonjol merupakan meriam milik Tuanku Imam Bonjol yang sekarang telah dirumahkan dengan ukuran lokasi 3mx4m.

    Meriam tersebut ditanam ke dalam tanah hanya kelihatan sekitar 40 Cm. Konon kabarnya waktu penjajahan Jepang, meriam tersebut sudah pernah di tarik oleh serdadu Jepang dengan Taka (alat berat), ternyata meriam itu tidak dapat terangkat



    3.Museum Tuanku Imam Bonjol

    Museum Tuanku Imam Bonjol terletak di Kecamatan Bonjol, kabupaten Pasaman Timur.Bonjol terkenal karena dilintasi oleh garis khatulistiwa (lintang 0°).

    Museum ini memiliki dua lantai, dimana lantai satu terdiri dari ruang resepsionis, sayap kiri terdapat perpustakaan, dan relief perlawanan Imam Bonjol di sayap kanan. Sejumlah benda dipamerkan dalam lemari kaca yang sederhana seperti kain songket, pakaian pria motif Taluak Balango hingga teropong dan topi belanda/meneer.

    Koleksi di lantai atas didominasi oleh rupa-rupa (contoh) tipe senjata yang digunakan saat Perang Padri.
    disana terdapat sewah(senjata tangan dengan tangkai kayu yang dilumasi racun pada bagian ujung),pedang,dan ketapel.




    4.Makam Tuanku Imam Bonjol

    Makam Imam Bonjol yang terletak di Desa Lota, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa .
    Makam Tuanku Imam Bonjol sendiri berada dalam sebuah bangunan bergaya khas Sumatera Barat.

    Sebagaimana bentuk bangunan Sumetera Barat, atapnya berbentuk bagonjong. Imam Bonjol sendiri merupakan pahlawan nasional yang terkenal pada masa Perang Padri (1821-1837) di Tanah Minang.
    Imam bonjol merupakan ulama yang berpengaruh di bumi Nusantara pada waktu itu.
    Untuk meredam pengaruhnya, Belanda harus mengasingkannya jauh-jauh dari ranah Minang, Sumatera Barat, ke Minahasa, Sulawesi Utara dan jasadnya dimakamkan di Desa Lota seperti saat sekarang.



    Tuanku Imam Bonjol menjadi Pahlawan Nasional

    Karena perjuangan yang telah dilakukan oleh Tuanku Imam Bonjol melawan penjajah Tuanku Imam Bonjol layak dijadikan sosok Pahlawan Nasional, terlepas dari kontroversi mengenai awal terjadinya perang padri.

    Code:
    Tuanku Imam Bonjol diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia sejak tanggal 6 November 1973(SK Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun 1973).
    Selain itu nama Tuanku Imam Bonjol juga hadir di ruang publik bangsa sebagai nama jalan, nama stadion, nama universitas, bahkan pada lembaran Rp 5.000 keluaran Bank Indonesia 6 November 2001.

    Spoiler untuk mata uang 5000 bergambar Tuanku Imam Bonjol :


    Spoiler untuk stadion Imam Bonjol :




    Last edited by dotm]-[red_ant]; 24-11-12 at 15:09. Reason: -

  2. Hot Ad
  3. #2
    L-Valkyrie's Avatar
    Join Date
    Dec 2010
    Location
    Old Trafford , England
    Posts
    8,579
    Points
    353.96
    Thanks: 202 / 198 / 75

    Default

    Dear ,

    pertanyaannya sudah saya berikan lewat PM ,

    silahkan di jawab , paling lama Tanggal 15 Desember 2012 ..

    GoodLuck
    Jangan pernah mengharapkan dan jangan pernah memberi harapan

  4. #3
    dotm]-[red_ant]'s Avatar
    Join Date
    Mar 2012
    Posts
    2,753
    Points
    5,007.62
    Thanks: 69 / 51 / 50

    Default

    Code Soal : JURI-1
    Pertanyaan : Jelaskan dan berikan contoh dari ciri-ciri uang Rp.5000 ?
    Jawab :
    2 sisi uang Rp.5000,00



    ciri2 pada masing2 bagian :
    1.Pada sisi wanita sedang menenun



    A.tanda air cut meutia yang akan tampak bila diterawang ke arah cahaya
    Spoiler untuk 5000 rupiah :


    B.tulisan bank indonesia dalam ukuran mikro dan hanya dapat dilihat dengan kaca pembesar
    Spoiler untuk 5000 rupiah :


    C.tulisan BI dalam ukuran mikro dan hanya dapat dilihat dengan kaca pembesar di gambar alat tenun
    Spoiler untuk 5000 rupiah :


    D.gambar tersembunyi yang terbentuk dari arsiran garis garis halus apabila discan/dicopy akan terlihat
    Spoiler untuk 5000 rupiah :


    E.angka 5000 merupakan hasil cetak intaglio dan terasa kasar apabila diraba
    Spoiler untuk 5000 rupiah :



    2.Pada sisi Tuanku Imam Bonjol



    A.rectoverso hasil pencetakan suatu ragam bentuk yang menghasilkan cetakan bagian depan dan belakang beradu tepat(saling mengisi)
    Spoiler untuk 5000 rupiah :


    B.bentuk roset tanpa tinta,terasa kasar jika diraba
    Spoiler untuk 5000 rupiah :


    C.nominal 5000 merupakan hasil cetak intaglio dan terasa kasar apabila diraba
    Spoiler untuk 5000 rupiah :


    D.tulisan Bank Indonesia dan Lima Ribu Rupiah adalah hasil cetak intaglio dan terasa kasar apabila diraba
    Spoiler untuk 5000 rupiah :


    E.latent image BI (teknik cetak dimana terlihat lebih dari satu objek jika dilihat dengan sudut pandang berbeda)
    Spoiler untuk 5000 rupiah :


    F.tanda air cut meutia yang akan tampak bila diterawang ke arah cahaya
    Spoiler untuk 5000 rupiah :


    G.gambar Garuda Indonesia merupakan hasil cetak intaglio dan terasa kasar apabila diraba
    Spoiler untuk 5000 rupiah :


    H.tulisan mikro bank indonesia dan hanya dapat dilihat dengan kaca pembesar
    Spoiler untuk 5000 rupiah :


    sumber : http://www.bi.go.id/biweb/utama/pend...ml/kr5000.html

    Code SOAL : JURI-2
    Pertanyaan : penyebab kematian tuanku imam bonjol ?
    jawab :
    Imam Bonjol meninggal dengan wajar(karena ajal/usia) di pengasingannya, dia meninggal di usia 92 tahun(1772-1864)


    Code SOAL : JURI-3
    Pertanyaan : Sewaktu perlahan-lahan menguasai Indonesia, Belanda memiliki satu taktik yang disebut Benteng Stelsel, yaitu strategi untuk langsung membangun benteng dan infrastruktur di daerah yg berhasil dikuasai. Strategi ini juga digunakan dalam Perang Padri. Sebutkan nama salah satu benteng yang dibangun di Sumatera Barat saat rentang waktu Perang Padri, lengkap dengan tahun dibangun, dan di kota mana benteng itu sekarang berada!!
    jawab:
    Benteng Fort de Kock dibangun tahun 1825 kini benteng tersebut terletak di bukittinggi ,sebenarnya masih ada satu benteng lagi yaitu Benteng Van der Capellen di batusangkar , namun benteng Fort de Kock ini yang lebih dekat dengan Bonjol .


    sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Benteng_de_Kock

    Code SOAL : JURI-4
    Pertanyaan : perang padri memiliki sisi kontroversial tentang faktanya dalam catatan sejarah. bagaimana pendapatmu? Jelaskan alasannya berdasarkan fakta2 yang ada (tambahkan sumber lain untuk memperkuat alasan jika diperlukan).
    jawab:
    sisi kontroversial perang paderi adalah ketika kaum padri menginvasi tanah batak karo dan melakukan kebrutalan hal ini dituangkan dalam 2 buku yang ditulis M.O. Parlindungan dan Basyral Hamidy Harahap(maaf judul buku terlalu provokatif jadi tidak ditulis) ,bahkan samapai muncul petisi agar mencabut gelar kepahlawan Tuanku Imam Bonjol(http://www.petitiononline.com/bonjol/petition.html).

    Namun yang harus dicatat disini adalah, Tuanku Imam Bonjol mengakui kesalahannya dan tahu bahwa apa yang terjadi di saat perang saudara adalah hal yang salah bahkan ia mengalami pergolakan batin yang sangat dahsyat.Dan perjuangan gigih Tuanku Imam Bonjol tetap memiliki makna dan hal baik yang dapat diambil seperti yang ditulis oleh Jeffrey Hadler dalam “An History of Violence and Secular State in Indonesia: Tuanku Imam Bondjol and Uses of History” (Journal of Asian Studies 67.3, 2008)

    Pertama, menciptakan mitos tokoh pahlawan yang gigih melawan Belanda sebagai bagian wacana historis pemersatu bangsa.

    Kedua, mengeliminasi wacana radikalisme agama dalam upaya menciptakan negara-bangsa yang toleran terhadap keragaman agama dan budaya.

    Ketiga, “merangkul” kembali etnis Minang ke haribaan Indonesia yang telah mendapat stigma negatif dalam pandangan pusat akibat peristiwa PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia).

    sumber tambahan : http://niadilova.wordpress.com/2007/...ligus-digugat/ (artikel yang bagus dan berimbang)


    Code Soal : juri-5
    Pertanyaan : Sebutkan Ucapan Rasa penyesalan Tuanku Imam Bonjol atas tindakan kaum Padri atas sesama orang Minang !
    jawab:

    "Adopun hukum Kitabullah banyak lah malampau dek ulah kito juo. Baa dek kalian?" (Adapun banyak hukum Kitabullah yang sudah terlangkahi oleh kita. Bagaimana pikiran kalian?)
    maksudnya : Mengapa kita berbuat seperti ini, berbuat melebihi/jauh melenceng dari hukum agama.terpikirkan kah oleh kita?kita sudah salah dan terlalu jauh dari kitab agama.
    Last edited by dotm]-[red_ant]; 08-12-12 at 11:48.

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •