VIVAlife - Ebola masih tampak menyeramkan. Sejak Februari lalu, virus itu sudah membunuh lebih dari seribu orang. Beberapa negara di Afrika lumpuh. Ironisnya, obat untuk ebola baru dikembangkan.

Namun sebenarnya, banyak virus lain yang sama, bahkan lebih berhaya dari ebola. Bahkan, beberapa sudah ada sejak lama dan justru dianggap sepele. Mengutip Huffington Post, berikut lima di antaranya.

Rabies


Tingkat kematian akibat rabies di Amerika termasuk yang tertinggi. Hanya tiga orang yang diketahui pernah selamat setelah terinfeksi dari gigitan ****** atau kelelawar liar.

Menurut WHO, sekitar 55 ribu orang di Afrika dan Asia setiap tahunnya meninggal karena rabies.

HIV

Virus yang menyerang kekebalan tubuh ini juga belum ditemukan obatnya. WHO mencatat, sekitar 1,6 juta orang di seluruh dunia meninggal karena HIV/AIDS pada tahun 2012.

Sejak ditemukan pada tahun 1981, sudah ada 36 juta orang meninggal karena penyakit itu.

Influenza

Virus ini membunuh jauh lebih banyak orang tiap tahunnya dibanding ebola. Rata-rata jumlah kematian tahunan di Amerika Serikat saja mencapai tiga ribu hingga 49 ribu.

Di seluruh dunia, virus itu menginfeksi tiga hingga lima juta orang sampai sakit parah. Tingkat kematiannya tiap tahun sekitar 250 ribu hingga 500 ribu, menurut WHO.

Yang lebih parah, variasi virus influenza makin berkembang. Ada flu burung, flu ****, dan sebagainya.

Virus nyamuk

Nyamuk merupakan binatang penular virus yang cukup berbahaya. Penyakit yang diakibatkannya, seperti demam berdarah, demam berdarah dengue, malaria, dan cikungunya cukup mematikan.

Di Amerika Selatan, demam berdarah membunuh 22 ribu jiwa per tahun. Demam berdarah dengue merupakan yang terparah. Menurut WHO, ada 30 ribu kematian di dunia per tahun karenanya.

Rotavirus

Penyakit diare parah ini biasanya menyerang anak-anak. Kedengarannya sepele, tapi jika tidak mendapat penanganan serius bayi di bawah enam bulan yang terjangkit rotavirus bisa meninggal.

Dilaporkan, ada lebih dari 100 juta kasus rotavirus gastrointestinal tiap tahunnya. Secara global, 440 ribu penderitanya meninggal dunia. Penyebab meninggalnya karena komplikasi, sampai dehidrasi.

SUMBER