Results 1 to 11 of 11
http://idgs.in/10584
  1. #1
    $ter's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Disebuah Villa Depan Pangkalan Banci
    Posts
    1,100
    Points
    1,623.90
    Thanks: 0 / 8 / 7

    Default [Profile] Pemain² Dunia

    A Tribute to Ferenc Puskas

    "Kami memperlihatkan (kepada Inggris) peraturan utama di sepak bola: pemain yang bagus harus terus bergerak meski tanpa bola." Ferenc Puskas.

    Apa yang ditulis Ferenc Puskas di otobiografinya itu mungkin bukan sesuatu yang baru untuk saat ini. Sepak bola modern memang menuntut semua pemain untuk aktif bergerak meski sedang tidak menguasai bola.

    Tapi, 53 tahun lalu, apa yang ditulis Puskas berdasarkan pengalamannya saat memimpin Hungaria melawan Inggris di Wembley itu adalah sebuah revolusi. Kapten Inggris Billy Wright hanya bisa menekuk muka ketika teklingnya ke arah Puskas hanya mengenai angin. Puskas menarik bola ke belakang dan kemudian melepaskan tembakan kaki kiri keras yang menembus jala gawang Gil Merrick.

    Itulah gol ketiga Hungaria yang akhirnya memenangi pertandingan itu 6-3. Hungaria pun menjadi tim non-Britania pertama yang bisa menundukkan Inggris di Wembley. Inggris kalah oleh tim yang semua pemainnya tak pernah diam di satu area sepanjang 90 menit. Sebuah gaya permainan yang oleh mendiang Ron Greenwood, mantan pelatih Timnas Inggris di era awal 1980an, digambarkan seperti "sepak bola dari planet lain."

    Dan otak sepak bola dari planet lain itu adalah pemain yang pendek, gemuk, tak bisa menyundul, dan hanya mengandalkan kaki kiri. Dialah Puskas. "Kemanapun rekannya mengirim bola, Puskas selalu ada disitu. Dia memperlihatkan bagaimana mengatur tempo dan kecepatan. Itulah salah satu pelajaran terpenting yang didapat Inggris dari pertandingan tersebut. Sejak itu, persepakbolaan Inggris langsung berubah," kenang Tom Finney, salah satu pemain legendaris Inggris, seperti dikutip harian The Guardian.

    Barangkali, itulah yang membedakan Puskas dengan Franz Beckenbauer, Michel Platini atau Zinedine Zidane: dia tak hanya punya skill menawan, tapi skill-nya itu juga menjadi inspirasi sebuah perubahan dimanapun dia bermain. Mungkin mirip seperti Johan Cruyff dengan total football-nya.

    Dan semua itu diraih Puskas lewat sebuah kerja keras yang dimulai sejak dia berusia 12 tahun. Di bawah bimbingan sang ayah di klub Kispest Budapest, kelemahan fisik ditutupinya dengan dribbling, kecepatan, dan kecerdasan dalam membaca permainan lawan. Diasahnya pula senjata satu-satunya yang dimilikinya: kaki kiri.

    Hasilnya, 83 gol dipersembahkannya kepada Hungaria dari 84 penampilan. Saat membelot ke Spanyol dan membela Real Madrid, total 512 gol dia ciptakan dari 528 pertandingan. Dan hampir kesemua golnya itu dicetak dengan kaki kiri. Dari sinilah julukan El Canoncito Pum alias si Kanon Kecil.

    Tapi, apalah gunanya kedahsyatan skill jika tak diimbangi dengan kepribadian yang baik? Puskas adalah satu dari sedikit saja sosok jenius di sepak bola yang tak suka bertingkah. Dia memang doyan menenggak alkohol, tapi tak sampai pada level yang merusak karir seperti George Best. Dia justru dikenal sebagai sosok yang sangat menyayangi keluarga dan anak-anak, serta selalu menghormati kawan dan lawan.

    Di laga terakhir musim pertamanya di Real Madrid, dalam sebuah kesempatan melakukan serangan, Puskas memiliki peluang mencetak gol. Tapi, dia memilih mengoperkannya ke Alfredo di Stefano agar pemain kelahiran Argentina itu bisa menjadi top scorer. Itulah bentuk rasa hormat kepada Di Stefano yang lebih senior dan lebih dulu jadi bintang di Real Madrid. Padahal, Puskas juga punya peluang menjadi top scorer karena koleksi golnya sama dengan Di Stefano.

    Tak heran, ketika si Galloping Major itu menutup pada dua hari lalu dalam usia 79 tahun, bukan hanya Hungaria yang menangis. Semua yang mencintai keindahan sepak bola turut menundukkan kepala dan berdoa untuk sang legenda.

    "Saya tidak yakin akan ada lagi pemain seperti dia," ujar Jeno Buzanszky, satu dari dua saja anggota Timnas Hungaria di Piala Dunia 1954 yang masih hidup.

    FERENC PUSKAS

    Tempat Tanggal Lahir : Kispest/2 April 1927
    Meninggal : Budapest/17 November 2006
    Tinggi/Berat Badan : 174cm/73kg
    Karir Klub : Kijpest, Honved Budapest (1943-1956), Real Madrid (1958-1966)
    Karir Timnas : Hungaria (84 caps/83 gol); Debut 20 Agustus 1945 v Austria;
    Laga Terakhir: 14 Oktober 1956 v Austria
    Spanyol (4 caps/0 gol); Debut 12 November 1961 v Maroko
    Laga Terakhir: 6 Juni 1962 v Brazil

    Karir Yang Tak Pernah Surut
    1950 : Juara Liga Hungaria
    1952 : Juara Liga Hungaria; Medali Emas Olimpiade
    1954 : Juara Liga Hungaria, Runner up Piala Dunia
    1955 : Juara Liga Hungaria
    1956-1958 : Diskorsing FIFA karena membelot ke Spanyol
    1959 : Juara Piala Champions
    1960 : Juara Piala Champions, Juara Piala Interkontinental
    1961 : Juara Liga Spanyol
    1962 : Juara Liga Spanyol, Juara Piala Spanyol
    1963 : Juara Liga Spanyol
    1964 : Juara Liga Spanyol
    1965 : Juara Liga Spanyol
    1966 : Juara Piala Champions
    1967 : Juara Liga Spanyol


    Gol-Gol Penting Puskas :

    2 Agustus 1952 (Final Olimpiade 1952) : Hungaria v Yugoslavia 2-0 (Final Puskas mencetak satu gol, dan Hungaria memenangkan medali emas Olimpiade)

    25 November 1953 (Uji coba di Wembley): Inggris v Hungaria 3-6 (Puskas mencetak dua gol dan punya andil mematahkan rekor tak terkalahkan Inggris di Wembley).

    4 Juli 1954 (Final Piala Dunia 1954): Hungaria v Jerman Barat 2-3 (Puskas mencetak satu gol. Tapi,Hungaria gagal memenangkan trofi Piala Dunia)

    18 Mi 1960 (Final Piala Champions): Real Madrid v Eintracht Frankfurt 7-3 (Puskas mencetak empat gol dan berhasil membawa Real Madrid memenangkan Piala Champions)

    Tentang Puskas

    1. Puskas terlahir dengan nama Ferenc Purczeld. Namanya berubah menjadi Puskas saat mulai tampil membela Kispest Budapest. Puskas sendiri berarti penembak ulung.
    2. Meski terkenal lumayan doyan kehidupan malam, Puskas tetap setia dengan istrinya, Erszebet. Pasangan ini dikaruniai satu putri.
    3. Sebagai bentuk penghormatan kepadanya, nama stadion nasional di Budapest diubah menjadi Ferenc Puskas Stadium.
    4. Puskas dirawat selama lebih enam tahun di rumah sakit karena Alzheimer. Keluarganya sempat mengaku kesulitan keuangan untuk membayar perawatannya. Akhirnya, beberapa memorabilia Puskas pun dilelang.
    Semoga,
    sayap patahku
    cukup menghangatkan permaisuri hati
    Yang melambungkan bahagiaku,
    meneduhkan di saat diri telah merapuh
    Kini kumengerti arti penantian

  2. Hot Ad
  3. #2
    $ter's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Disebuah Villa Depan Pangkalan Banci
    Posts
    1,100
    Points
    1,623.90
    Thanks: 0 / 8 / 7

    Default Just Fontaine

    Just Fontaine (lahir pada 18 Agustus 1933 di Marrakech, Maroko) adalah mantan pemain sepak bola Perancis. Ia memegang rekor pencetak gol terbanyak dalam satu turnamen Piala Dunia FIFA dengan 13 gol, yang ia cetak pada Piala Dunia FIFA 1958.

    Fontaine memulai karir profesional di USM Casablanca di Maroko, di mana ia bermain dari 1950 hingga 1953. Ia direkrut Nice pada tahun 1953. Di sana, Fontaine mencetak 44 gol dalam tiga musim bersama Nice. Fontaine lalu pindah ke Stade de Reims untuk menggantikan Raymond Kopa, di mana ia mencetak 121 gol dalam enam musim. Jika dijumlah, Fontaine mencetak 165 gol dalam 200 pertandingan di Ligue 1 (Liga Perancis), dan dua kali menjuarainya (1958 dan 1960).

    Di tim nasional Perancis, statistik Fontaine lebih hebat lagi. Pada debutnya pada 17 Desember 1953, Fontaine mencetak hattrick saat Perancis mengalahkan Luxemburg 8-0. Dalam tujuh tahun, ia mencetak 30 gol dalam 21 kali penampilan. Penampilannya yang paling mengesankan adalah pada Piala Dunia 1958, saat ia melesakkan 13 gol yang masih menjadi rekor hingga saat ini, termasuk mencetak 4 gol saat melawan Jerman Barat yang merupakan juara bertahan.

    Fontaine memainkan pertandingan terakhirnya pada Juli 1962. Ia pensiun awal karena cedera yang terus menghantuinya. Tahun 1967 ia sempat melatih tim nasional Perancis, namun setelah hanya dua pertandingan (yang berakhir dengan kekalahan) ia didepak dari jabatannya.

    Informasi pribadi
    Nama lengkap: Just Fontaine
    Tanggal lahir: 18 Agustus 1933
    Tempat lahir: Marrakech, Maroko
    Posisi: Striker

    Klub profesional
    1950-1953: US marocaine de Casablanca
    1953-1956: OGC Nice
    1956-1962: Stade de Reims

    Tim nasional
    1953-1962: Perancis , 21 (30)

    Karir kepelatihan
    * 1967-1967 - tim nasional Perancis
    * 1973-1976 - Paris SaintGermain
    * 1978-1979 - Toulouse Football Club
    Semoga,
    sayap patahku
    cukup menghangatkan permaisuri hati
    Yang melambungkan bahagiaku,
    meneduhkan di saat diri telah merapuh
    Kini kumengerti arti penantian

  4. #3
    $ter's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Disebuah Villa Depan Pangkalan Banci
    Posts
    1,100
    Points
    1,623.90
    Thanks: 0 / 8 / 7

    Default Gerd “Der Bomber” Müller

    Gerd “Der Bomber” Müller (lahir pada 3 November 1945 di Nördlingen) adalah mantan pemain sepak bola Jerman Barat. Dengan rekor nasional sebesar 68 gol dalam 62 penampilan internasional serta 365 gol dalam 427 penampilan di Bundesliga, ia adalah salah satu pemain tersukses pada masanya.

    Karir klub

    Karirnya dimulai tahun 1960 di TSV 1961 Nördlingen. Tahun 1964 ia bergabung dengan FC Bayern München di mana ia satu klub dengan Franz Beckenbauer dan Sepp Maier yang kelak akan menjadi terkenal. Saat itu München masih berada di Regionalliga Süd, yaitu satu tingkat di bawah kompetisi tingkat utama (Bundesliga). Satu musim kemudian München promosi ke Bundesliga dan memulai serangkaian keberhasilan yang panjang. Dengan München, Müller memenangi Bundesliga empat kali, Piala Jerman empat kali, Piala Champions tiga kali, Piala Interkontinental sekali, dan Piala Winners sekali. Seorang pencetak gol yang oportunis, ia juga tujuh kali menjadi pencetak gol terbanyak di Jerman dan dua kali di Eropa.

    Dari München ia kemudian pindah ke Amerika Serikat, memperkuat Fort Lauderdale Strikers selama tiga musim, di mana ia sekali berhasil membawa tim tersebut hingga final liga meskipun tidak berhasil menjadi juara.

    Tim nasional

    Ia dipanggil ke tim nasional pada 1966. Momen-momen penting selama karirnya di tim nasional termasuk mencetak gol kemenangan pada final Piala Dunia 1974 saat Jerman Timur melawan Belanda (ini juga adalah pertandingan terakhirnya) dan menjadi pencetak gol terbanyak di Piala Eropa 1972. Empat golnya pada Piala Dunia 1974 dan 10 golnya pada 1970 menjadikannya pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia hingga rekor tersebut dipecahkan pada Piala Dunia 2006 oleh Ronaldo.

    Setelah pensiun pada 1982, Müller kecanduan alkohol, namun mantan rekan-rekannya di Bayern München membujuknya untuk melalui rehabilitasi. Setelah keluar dari rehabilitasi, Müller diberikan pekerjaan sebagai pelatih amatir di Bayern München. Hingga tahun 2006 ia masih bekerja di situ.

    Informasi pribadi
    Nama lengkap: Gerhard Müller
    Tanggal lahir: November 1945
    Tempat lahir: Nördlingen, Jerman
    Posisi: Striker
    Klub remaja
    1960-1963 : TSV 1861 Nördlingen

    Klub profesional*
    1964-1979: Bayern München
    1979-1981: Fort Lauderdale Strikers

    Tim nasional
    1966-1974: Jerman Barat, 62 (68)
    Sumber gambar: football365


    IT-Service
    Semoga,
    sayap patahku
    cukup menghangatkan permaisuri hati
    Yang melambungkan bahagiaku,
    meneduhkan di saat diri telah merapuh
    Kini kumengerti arti penantian

  5. #4
    Lord_Bahamut's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Jakarta
    Posts
    327
    Points
    374.60
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Ferenc Puskas, Just Fontaine, Gerd Muller memang 3 dr sekian pemain yg plg subur dlm sejarah sepakbola dunia.
    Jarang ad pemain yg nyetak gol lebi byk dr total penampilannya.

    Klo mao milih yg terbaik di antara 3 itu, gw milih ferenc puskas
    Pemain hongaria terbaik sepanjang masa
    Tp sayang beberapa bulan yg lalu hrs meninggalkan dunia sepakbola utk selamanya
    My deepest condolence ::

    Tp klo legenda terbaik sepanjang masaa, gw blg pele
    Ini pemain plg subur di antara smua legenda
    Teknik, tendangan, sundulan, dll, lengkap d ::good::

    Hope will keep me going
    Strength will let me get there

    Be One United
    ID Idgs PRO = Lord_Bahamut
    ID Idgs JUNIOR = Lord-Bahamut

  6. #5
    $ter's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Disebuah Villa Depan Pangkalan Banci
    Posts
    1,100
    Points
    1,623.90
    Thanks: 0 / 8 / 7

    Default Duncan Edwards, Legenda Yang Dipuji Oleh Legenda

    Sir Bobby Charlton telah dikenal di seantero dunia sebagai salah satu legenda Manchester United. Tapi, apakah Anda tahu jika ***** Merah juga mempunyai legenda pemain yang bernama Duncan Edwards, yang tewas pada tragedi Munich 6 Februari 1958.

    Legenda seorang Duncan Edwards hanya berdurasi pendek tetapi selama ada permainan sepakbola maka legenda tersebut akan selalu abadi. Ia adalah seorang fenomenal ‘raksasa’ dalam dunia sepakbola yang malang melintang membangun nama besarnya di Divisi Satu di awal dekade 1950an tetapi hanya untuk lima tahun sebelum ia pergi untuk selama-lamanya, dan meninggalkan berbagai pertanyaan ‘apabila’ atau ‘jika saja’ dalam dunia sepakbola itu sendiri. Hingga kini Duncan Edwards sering dianggap sebagai pemain paling komplit.

    Tidak ada yang tidak dapat dilakukannya saat berada di lapangan, bahkan ia melakukannya lebih baik daripada yang lainnya. Mempunyai dua kaki yang sama baiknya dalam mengontrol bola; operan dan tacklenya menginspirasi; tembakannya kuat dan akurat; selain itu ia tidak terkalahkan saat berduel di udara; sangat ahli dalam membaca permainan. Daftar keahliannya benar-benar mengagumkan dan sulit dipercaya.

    Selain dari itu, masih ada lagi keberanian, loyalitas dan dedikasi, juga yang paling penting adalah temperamennya yang tenang yang memastikan semua kekayaan bakatnya tidak akan tersia-siakan.

    Sejak pertama kali tiba di Old Trafford, tidak ada yang meragukan Duncan Edwards akan menjadi pemain yang sangat penting. Ia bukannya tidak menyadari fakta ini tetapi ia menolak untuk bersantai saja. Duncan sangat berdedikasi pada permainannya, bahkan kadang terasa mengerikan, ia seringkali berlatih sampai lupa waktu. Ia akan dengan senang hati bermain seharian penuh hanya demi sebuah perasaan cintanya pada sepakbola.

    Posisi yang paling sering dilakoninya di United adalah sayap tengah, posisi strategis dimana ia bisa bermain untuk membantu pertahanan ataupun maju ke depan untuk membantu serangan setiap ada peluang. Pemain bertahan seakan tidak mampu berbuat banyak untuk menahan dirinya saat ia melakukan penetrasinya. Pertandingan liga terakhirnya adalah kemenangan MU atas Arsenal dimana ia tiba di ujung daerah pertahanan lawan dan menerima bola operan dari Dennis Violet kemudian meneruskannya menjadi gol melewati kiper Gunners, Jack Kelsey.

    Best, Law dan Charlton bahkan tidak ragu untuk menyatakan Duncan lebih baik dari mereka. Bobby Charlton bahkan pernah mengatakan kalau ia harus bermain demi hidupnya, dan diperbolehkan untuk membawa satu orang bersamanya, maka yang dipilih pasti Duncan Edwards.

    "Duncan adalah satu-satunya pemain yang membuat saya merasa rendah. Dia adalah pemain terbaik yang pernah saya lihat," puji Charlton.

    United tidak begitu saja menemukan sosok Duncan. Figurnya pertama kali ditemukan pencari bakat Jack O'Brien yang langsung menemui Busby di ruangannya pada awal 1948. Dengan bangganya O'Brien memperkenalkan Duncan, dengan mengatakan "Apakah Anda pernah menemukan seorang anak sekolah berusia 12 tahun yang mempunyai bakat spesial".

    Tidak menunggu lama Busby langsung terpikat dengan pria berbintang Libra tersebut. Di old Trafford Sang legenda menghabiskan lima tahun terbaiknya untuk menjadi legenda, sebelum maut menjemput ajalnya ketika ginjalnya hancur akibat cedera serius dalam tragedi Munich.

    Ia meninggal di Munich setelah 2 minggu berusaha untuk bertahan hidup, di saat ini ia dikatakan pernah bercanda dengan Jimmy Murphy tentang dirinya yang sudah fit untuk pertandingan selanjutnya. Selama karirnya ia memenangkan 2 medali juara liga dan bermain 18 kali untuk timnas Inggris. Ia hanya berumur 21 tahun ketika menutup mata untuk selama-lamanya, tetapi bagi yang pernah melihat Duncan Edwards bermain, akan selalu menjadi sebuah kenangan berharga seumur hidup, karena sangat bisa jadi mereka tidak akan pernah menemukan pemain sehebat itu lagi.

  7. #6
    $ter's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Disebuah Villa Depan Pangkalan Banci
    Posts
    1,100
    Points
    1,623.90
    Thanks: 0 / 8 / 7

    Default Si Boncel Bertangan Tuhan

    Apa yang paling diingat orang pada Piala Dunia 1986? Tentu saja Gol Tangan Tuhan serta gol terbaik abad 21. Berawal dari perebutan bola di Lapangan tengah, Maradona menaklukkan Peter Shilton dengan terlebih dahulu melewati 6 pemain Inggris! Seakan menjawab keraguan gol tangan Tuhan yang sebelumnya dia ciptakan.

    Piala Dunia 1986 memang merupakan Piala Dunia terbaik bagi Maradona. Selain dua gol kontroversial tersebut, Maradona berhasil membawa Trofi Piala Dunia pulang ke negerinya, Argentina. Namun tidak berhenti disitu saja kehebatan mahabintang kelahiran Villa Fiorito pinggiran Kota Buenos Aires itu.

    Terlahir di daerah hitam di pinggiran Buenos Aires, Maradona mengawali karir sebagai pemain profesional di klub Argentinos Junior pada usia 15 tahun. Tidak berselang lama, Maradona pindah ke Boca Juniors dan mengantar Tim Nasional Argentina Junior menjadi Kampiun di Piala Dunia Junior tahun 1979. Tahun 1981, Maradona sudah berhasil mempersembahkan gelar Campeonato Metropolitano bagi Boca Juniors.

    Kebintangannya makin bertambah saat dia memutuskan pindah ke Klub Catalan, Barcelona. Dengan kontrak sebesar 5.000.000 Euro Maradona menjadi pemain paling mahal di Barcelona. Di musim pertamanya, Il Pibe Del Oro berhasil mempersembahkan gelar juara Liga, Piala Raja, serta Piala Super bagi Barcelona. Di Spanyol pula Maradona memulai kiprahnya di Piala Dunia 1982.

    Kejayaan Napoli
    Hanya dua tahun Diego bertahan di Spanyol. Dengan transfer sebesar 6,9 juta Euro, dia pun hijrah ke negeri Pizza. Bersama Napoli, Maradona menikmati kesuksesan yang luar biasa. Napoli dibawa menjadi salah satu klub yang disegani di eropa. Ini terbukti dengan torehan 2 kali gelar scudetto liga Serie-A, 1 gelar Juara Coppa Italy, 1 Gelar Piala UEFA, dan 1 gelar SuperCoppa Italy. Maradona menjadi simbol bagi kota tersebut.

    Gelar Piala Dunia kedua bagi Argentina pun dia persembahkan. Dengan aksi brilian, Maradona menghempaskan Jerman Barat 3-2 untuk menjuarai turnamen 4 tahunan tersebut. Piala Dunia 1986 pun disebut-sebut sebagai Piala Dunia yang identik dengan Maradona. Tahun itu pulalah Maradona dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Dunia versi FIFA.

    Karir Tim Nasional di mulai dari perhelatan Piala Dunia Junior tahun 1977 dengan mencetak 11 gol dari 23 kali bermain. Di Tim senior, pemain kelahiran 30 Oktober 1960 ini dimulai pada usia 17 tahun. Namun, Cesar Luis Menotti, pelatih Tim Nasional Argentina waktu itu tidak mau membawa Maradona ke Piala Dunia 1978 dengan alasan masih terlalu muda.

    Sayang akhir karir Maradona tidak dilalui dengan mulus. Setelah hanya menduduki runner up di Piala Dunia 1990, Maradona masih tercatat untuk skuad Tim Argentina untuk Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Namun, kecanduan akan kokain telah membawanya ke lembah terhitam dalam karir pemilik nomer punggung 10 ini.

    Maradona terbukti menggunakan obat terlarang di Piala Dunia 1994 dan harus keluar dari turnamen. Argentina pun tersisih. Sejak saat itu, Maradona selalu hidup dalam bayang-bayang obat bius. Meski sempat come back bersama Boca Juniors, namun Maradona tidak lagi se perkasa waktu muda. Cerita sedih pun mengikuti akhir karir Sang Golden Boy.

    Setelah lama di pusat rehabilitasi di Kuba, kini Maradona kembali meniti karir di dunia yang membesarkannya. Selain menjadi komentator, El Diego kini mulai belajar menjadi pelatih. Sejak beberapa tahun terakhir Maradona diangkat menjadi salah satu asisten pelatih di tim yang membesarkannya, Boca Junior.

    Guntur Utomo

    Data dan Fakta

    Nama lengkap : Diego Armando Maradona
    Lahir : 30 October 1960 di Villa Fiorito, Buenos Aires
    Tinggi : 168 cm
    Kaki dominan : Kiri
    Julukan : The King, Pibe de Oro, Golden Boy

    Penghargaan sepanjang Karir
    * 1978: Top Scorer-Campeonato Metropolitano.
    * 1979: Top Scorer-Campeonato Metropolitano.
    * 1979: Top Scorer-Campeonato Nacional.
    * 1979: Juara Piala Dunia Junior
    * 1979: "Olimpia de Oro"-Pemain Argentina Terbaik.
    * 1979: Pemain Terbaik Amerika Selatan versi FIFA.
    * 1979: Penerima Bola Emas sebagai Pemain Terbaik saat itu.
    * 1980: Top Scorer-Campeonato Metropolitano.
    * 1980: Top Scorer- Campeonato Nacional.
    * 1980: Pemain Terbaik Amerika Selatan versi FIFA..
    * 1981: Top Scorer-Campeonato Nacional.
    * 1981: Penerima “Trofeo Gandulla” sebagai pemain terbaik.
    * 1981: Juara Liga Argentina bersama Boca Juniors.
    * 1983: Juara Copa del Rey bersama Barcelona.
    * 1985: Duta besar UNICEF.
    * 1986: Juara Piala Dunia bersama Argentina.
    * 1986: "Olimpia de Oro"-Pemain Argentina Terbaik.
    * 1986: "Warga Kehormatan" dari Pemerintah Kota Buenos Aires.
    * 1986: Penerima sepatu Emas dari Adidas sebagai pemain terbaik.
    * 1986: Penerima the Golden Pen sebagai pemain terbaik di Eropa.
    * 1987: Juara Liga Italia Serie A bersama Napoli.
    * 1987: Juara Coppa Italy bersama Napoli.
    * 1988: Top Scorer Serie A bersama Napoli.
    * 1989: Juara Piala UEFA bersama Napoli.
    * 1990: Juara Liga Italia Serie A bersama Napoli.
    * 1990: Penerima “Premio Konex di Brillante” untuk skill olahraga.
    * 1990: Runner up Piala Dunia.
    * 1990: diangkat menjadi "Duta Besar Olahraga" oleh Presiden Argentina.
    * 1990: Juara Supercoppa Italiana bersama Napoli.
    * 1993: Dianugerahi sebagai “Pemain Terbaik Argentina sepanjang Masa”.
    * 1993: Juara Artemio Franchi Cup bersama Argentina.
    * 1995: Penerima Golden Ball untuk karirnya.
    * 1995: Dianugerahi gela "Master Inspirer of Dreams" oleh University of Oxford.
    * 1999: "Olimpia de Platino" sebagai pemain terbaik se-Abad.
    * 1999: peneriman penghargaan dari AFA sebagai Atlet terbaik Argentina sepanjang masa .
    * 1999: Golnya tahun 1986 saat melawan Inggris dipilih sebagai gol terbaik sepanjang sejarah sepakbola.
    * 2000: Terpilih " FIFA best football player of the century"

    The numbers of the number 10
    - Argentinos Juniors (76/80). 166 pertandingan (116 gol).
    - Boca Juniors (81, 95/97). 71 pertandingan (35 gol).
    - Barcelona (82/83). 58 pertandingan (38 gol).
    - Napoli (84/91). 259 pertandingan (115 gol).
    - Sevilla (92/93). 29 pertandingan (7 gol).
    - Newell's Old Boys (93). 5 pertandingan.


    Tim Nasional Argentina
    - Tim Nasiona Junior (77/79). 23 pertandingan (11 gol).
    - Argentina (77/94). 91 pertandingan (34 gol).

    Jumlah Juara: 10.

    - Juara Dunia Junior 1979 (Argentina)
    - Campeonato Metropolitano 1981 (Boca Juniors)
    - Copa del Rey 1983 (Barcelona)
    - Piala Dunia 1986 (Argentina)
    - Serie A Italia 1986/87 (Napoli)
    - Coppa Cup 1987 (Napoli)
    - UEFA Cup 1989 (Napoli)
    - Serie A Italia 1989/90 (Napoli)
    - Italian Supercup 1990 (Napoli)
    - Copa Artemio Franchi 1993 (Argentina)

    Sebagai Pelatih (dengan Carlos Fren):

    - Mandiyú of Corrientes (1994). 12 pertandingan (1 menang, 6 imbang, 5 kalah)
    - Racing Club (1995). 11 pertandingan (2 menang, 6 imbang, 3 kalah)

  8. #7
    willydota's Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Posts
    3,426
    Points
    3,688.95
    Thanks: 1 / 1 / 1

    Default

    tambahin paolo maldini akan menjadi legenda milan Hidup dan mati....

    sepanajang karir nya dia tidak pernah bergabung di tim lain slain di milan.....

    ayah nya cesare maldini juga legenda hidup mati Ac milan..... yang menjadi pemain serta pernah menjadi pelatih Ac milan...

    Skarang anak dari paolo maldini Christian maldini main di tim junior ac milan...

    apakah nasib nya akan spt ayah nyA???

  9. #8

    Join Date
    Dec 2007
    Posts
    279
    Points
    308.00
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Quote Originally Posted by The_Scourge View Post
    Calon legenda

    Zidane.............sayang kan baru pensi blom bisa dibilang legenda
    klo nga salah dia mau comeback liga asutralia atau apa nga tau. gw baca disini

  10. #9
    willydota's Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Posts
    3,426
    Points
    3,688.95
    Thanks: 1 / 1 / 1

    Default

    maradona jarng yah keliatan lagi di pertandingan amal.....
    kali kali adain pertandingan persahbatn lagi kek yang all StaR nya
    kyk waktu itu All Star Vs Mu
    mantap tuh....

  11. #10
    NdRuw's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Jakarta
    Posts
    22,108
    Points
    5,956.28
    Thanks: 40 / 612 / 327

    Default

    Kejujuran
    Minggu, 20/04/2008

    WASIS WIBOWO Wartawan SINDO

    DIEGOArmando Maradona sebenarnya ingin mengaku kepada wasit asal Tunisia Ali bin Nasser bahwa bola yang mengoyak gawang Inggris pada laga semifinal Piala Dunia 1986 akibat ulah tangannya. Namun, Kapten Argentina Daniel Passarella memintanya diam dan menggiring ke pojok lapangan sambil merayakan selebrasi gol tersebut. ’’Biarkan wasit yang menentukan (gol atau tidak),” ujar Passarella ketika melihat sejumlah pemain Inggris melakukan protes terhadap wasit. Wasit pun akhirnya mengesahkan gol tersebut.

    Namun, Maradona akhirnya tetap mengakui bahwa gol pertamanya ke gawang Inggris dibuat oleh tangannya. ’’Gol itu karena ada campur tangan Tuhan,” kilahnya sehingga sampai kini Maradona sering dijuluki Si Tangan Tuhan. Kejujuran Maradona mengakui patut diacungi jempol, meski semua sudah terlambat dan tak mengubah takdir. Johan Cruyff, legenda hidup sepak bola Belanda, baru-baru ini pun secara jujur mengungkapkan pengakuan yang mengejutkan soal keputusannya gantung sepatu menjelang Piala Dunia 1978 di Argentina. Flying Dutchmanmengatakan, keputusan itu diambil setelah sekelompok orang bersenjata mengancam akan membunuh dia dan keluarganya yang tinggal di Barcelona jika tetap memperkuat skuad Belanda.

    ’’Sulit mengambil keputusan itu dengan adanya senjata di kepala Anda dan menyaksikan seluruh keluarga tiarap di bawah ancaman senjata,” jelas Cruyff. Belanda pada Piala Dunia 1978 kembali hanya menjadi runner up setelah pada babak final kalah dari Argentina yang dimotori Mario Kempes. Butuh keberanian luar biasa untuk berkata jujur dan mengungkapkan kebenaran. Maradona baru mengatakan kejujuran soal golnya setelah pertandingan usai karena harus mengatasi intimidasi sang Kapten Passarella. Cruyff malah mengungkapkan kejujuran setelah setengah abad karena mengkhawatirkan keselamatan diri dan keluarganya. Takdir pun tak bisa diinterupsi dan garis hidup tak bisa dikoreksi karena kejujuran datang terlambat. Meskipun, kita tak tahu apabila kejujuran datang tepat pada waktunya akan membuat kondisi lebih baik atau lebih buruk. Namun, kejujuran menunjukkan manusia punya nyali untuk mengakui kesalahan dan masalah yang dihadapinya. Kejujuran itu lebih tinggi stratanya dibandingkan keberanian.

    Soal keberanian sepak bola Indonesia 78 tahun lalu mencatatkan sejarah penting. Soeratin Sosrosoegondo pada 19 April 1930 dengan keberanian luar biasa mendirikan PSSI yang dulu dikenal Dutch East Indies. Jebolan sarjana teknik sipil Jerman itu menjadikan sepak bola sebagai senjata melawan penjajah Belanda, 15 tahun sebelum Indonesia merdeka. Prestasi terbaik PSSI menjadi wakil Asia pertama yang masuk putaran final Piala Dunia 1938.

    Meskipun saat itu Indonesia kalah dengan skor telak 0-6 dari finalis Hungaria di Reims, Prancis. Dan, itu rasanya sulit diulangi lagi oleh PSSI saat ini. Untuk menyamai atau melebihi prestasi itu, pengurus PSSI saat ini tak sekadar menunjukkan keberanian, juga kejujuran. PSSI saat ini sebaiknya jujur mengakui tak mampu berprestasi karena sejak menjuarai Sea Games 1991 tak ada prestasi yang ditorehkan lagi. Jujur mengakui kebodohan karena untuk mendefinisikan kata kriminal saja tidak mengerti. Jujur saja mengakui PSSI masih terjajah karena penjajahan abadi adalah kerakusan bukan kolonialisme. Atau, memang PSSI tak punya keberanian untuk jujur terhadap diri sendiri.

    × Gaming Organizer ×

  12. #11
    willydota's Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Posts
    3,426
    Points
    3,688.95
    Thanks: 1 / 1 / 1

    Default

    Waduh kalo jujur skrang juga gak ada guna nya toh udah terjadi....
    hehehe... peace^^

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •