Results 1 to 3 of 3
http://idgs.in/12426
  1. #1
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default awas ayam tireng dan suntik

    Gurihnya daging ayam yang kerap disajikan di rumah atau rumah makan
    ternyata banyak mengandung bakteri dan tidak sehat untuk disantap.
    Pasalnya para penjual ayam potong kerap menyuntiknya dengan air agar
    terlihat segar.

    Liputan6.com, Jakarta:
    Boleh dibilang daging ayam potong memang menjadi andalan kebutuhan
    gizi mayoritas masyarakat Indonesia. Di Jakarta saja, kebutuhan ayam
    potong mencapai 1,5 juta ekor per hari. Sementara di Tanah Air
    kebutuhan ayam potong ini diperkirakan mencapai tiga juta sampai lima
    juta ekor per hari. Tak mengherankan, bila keberadaan pedagang ayam
    potong di sejumlah pasar di Nusantara kerap diserbu pembeli setiap
    harinya. Bahkan sejak pagi buta konsumen ayam potong sudah bisa
    membelinya untuk berbagai kebutuhan seperti untuk masakan di rumah dan
    menu hidangan di rumah makan.

    Selain gurih dan nikmat, sajian ayam potong juga mudah ditemui di
    berbagai rumah makan termasuk di meja makan di rumah. Kota yang paling
    banyak mengonsumsi ayam potong dapat dipastikan adalah Jakarta.
    Soalnya konsumsi ayam potong sebanyak 1,5 juta ekor per hari itu bisa
    dilihat dari banyaknya penjual ayam di pasar-pasar Ibu Kota. Begitu
    juga dengan warga yang membeli ayam potong untuk berbagai kebutuhan.

    Namun tahukah Anda? di Jakarta ternyata hanya baru ada satu rumah
    pemotongan ayam yang resmi dan memegang izin dari pemerintah serta
    memenuhi persyaratan. Selebihnya tempat pemotongan ayam yang berjumlah
    sekitar 1.000 lebih di Jakarta ternyata tidak ada yang resmi dan tak
    memenuhi syarat dari Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan DKI.

    Dari penelusuran tim Sigi ke sejumlah tempat pemotongan ayam di
    Jakarta banyak ditemukan fakta yang mengerikan bagi kesehatan terhadap
    ayam potong itu. Yakni, mereka mengolahnya dengan cara yang melanggar
    aturan atau ilegal.

    Betapa tidak, setelah dipotong atau disembelih, keberadaan ayam
    broiler atau ayam negeri yang kerap dijual pedagang di pasar itu
    terlebih dahulu diberi suntikan yang berisi air atau udara. Ini agar
    terlihat segar dan montok atau berisi ketika dipasarkan. Namun sebelum
    ayam potong itu disuntik mereka merebus dan mencabuti bulunya hingga
    memisahkan jeroannya. Itulah yang ditemukan tim Sigi dari tempat
    pemotongan ayam di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan yang setiap hari
    memotong ratusan ekor ayam dan menyuntiknya sebelum dipasarkan.

    Menurut Kosim, pemotong ayam suntikan di Jaktim, praktik ilegal ayam
    potong di tempatnya sudah sudah berlangsung lebih dari 15 tahun silam.
    Tujuannya, agar ayam-ayam yang dipotongnya kelihatan montok dan
    menarik pembeli. "Biasanya dijual Rp 15 ribu. Nah, kalau disuntik
    harganya bisa naik dikit," ungkap dia.

    Meski mereka sudah tidak menggunakan formalin sebagai pengawet,
    suntikan ke tubuh ayam itu tentunya membuat kesehatan ayam potong
    tersebut tidak bisa dijamin lagi. Sejumlah bakteri atau kuman-kuman
    yang hidup di dalam tubuh ayam potong tersebut sangat berbahaya karena
    dagingnya membusuk. Menurut Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan
    Kelautan DKI Edi Setiarso, penyuntikan ayam tersebut itu tidak sehat
    dan termasuk penipuan. "Itu sudah tidak dibenarkan dan tidak mengikuti
    aspek ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal). Ayam yang sehat dan halal
    adalah hal yang penting," tegas Edi.

    Selain ayam suntikan, kini juga harus diwaspadai kecurangan para
    pedagang ayam bangkai atau ayam tiren (mati kemarin). Para penjual
    ayam seperti ini sengaja menyulap ayam bangkai yang telah mati sehari
    sebelumnya untuk bisa dijual seperti layaknya ayam potong yang layak
    komsumsi.

    Ada dua jenis ayam bangkai yang biasa dijual di pasaran. Pertama
    diperoleh dari ayam yang sudah mati sebelum disembelih. Kedua, ayam
    sisa kemarin alias ayam yang tak laku dijual pedagang kemudian
    dipermak kembali untuk kembali dijual lagi.

    Ayam-ayam tiren ini biasanya kerap dijumpai menjelang perayaan hari
    raya keagamaan seperti Idulfitri, Natal dan pesta Tahun Baru. Pedagang
    ayam tiren ini pernah ditemui petugas Dinas Peternakan Yogyakarta di
    Pasar Bringharjo.

    Di Jakarta, pejualan ayam tiren sangat marak dan tak hanya dijual saat
    permintaan pasar melonjak. Mereka memperjualbelikan ayam tiren ini
    setiap hari. Hanya saja, ayam-ayam bangkai itu tidak dijual dalam
    bentuk daging mentah melainkan sudah diolah alias dimasak terlebih
    dulu dan dipotong dalam menjadi delapan potong.

    Berdasarkan penelusuran tim Sigi penjualan ayam tiren ternyata memakai
    trik khusus. Misalnya, untuk mengelabui pembeli, ayam bangkai itu
    tetap disembelih agar seperti ayam potong normal. Menurut Husni,
    penjual ayam tiren, kebanyakan konsumen tak mengetahui kondisi ayam
    dan membeli dengan harga murah. "Kebanyakan pembeli itu jarang paham
    dan maunya harga murah," kata penjual ayam tiren.

    Husni mengaku untuk menyulap warna daging ayam tiren yang cenderung
    kebiru-biruan dirinya merendamnya dengan air kunyit. Ayam-ayam bangkai
    itu biasanya ia dapatkan dari beberapa penampungan ayam broiler di
    Jakarta. Harga satu ekor ayam itu dibeli Rp 5.000 dan dijual kembali
    per potong Rp 2.000. "Satu ekor jadi delapan potong, satu potong Rp
    2.000 dan sehingga satu ekor menjadi Rp 16 ribu," kata dia. Husni juga
    mengaku dalam seharinya bisa menjual sedikitnya 10 ekor ayam tiren.
    Penghasilannya ia dalam sebulan bisa mencapai Rp 3 juta.

    Dalam sehari setidaknya ada sekitar 1.500 ekor ayam potong yang mati
    di Jakarta baik selama dalam perjalanan atau selama berada di
    penampungan. Sebagian kecil jumlahnya berhasil dirazia petugas Dinas
    Peternakan untuk dimusnahkan. Namun ayam bangkai yang tidak terkena
    razia kerap dijual kembali oleh sejumlah pedagang.

    Razia dan pengawasan pasar-pasar daging ayam seperti itu sebenarnya
    rutin dilakukan oleh petugas. Tujuannya merazia dan menyita ayam
    suntik dan ayam tiren masuk ke pasar daging. Sepanjang tahun 2006 saja
    di Jakarta telah digelar operasi lebih dari 600 kali. Akan tetapi, tak
    selamanya razia itu mendapatkan hasil. Hingga November 2006 ini, lebih
    dari 700 pedagang ayam terkena razia dan lebih dari 75 ribu ekor ayam
    tak layak konsumsi disita petugas.

    Para pedagang ayam bangkai yang dirazia itu kerap bersembunyi ketika
    menjajakan dagangannya. Walau begitu keberadaan mereka kerap diketahui
    petugas. "Mereka menjual ayamnya sembunyi-sembunyi dan kerap
    menumpuknya dengan ayam-ayam potong lainnya," ungkap Agung Priambodo,
    Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Dinas Peternakan DKI.

    Maraknya penjualan ayam suntik dan ayam bangkai tentu saja sangat
    merugikan konsumen. Lantaran itulah, bagi Anda yang hobi mengonsumsi
    ayam sebaiknya lebih jeli dan teliti sebelum membeli. Waspadai harga
    ayam potong yang murah. Dan jangan membeli ayam potong yang dijajakan
    di pinggir jalan atau bukan di pasar daging resmi.

  2. Hot Ad
  3. #2
    -[N]o[S]-'s Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Alone In The Dark With My Shadow.......
    Posts
    1,090
    Points
    1,315.60
    Thanks: 0 / 3 / 3

    Default

    NajeZZZ!!!! Eneg gw bacanya, masi makan ayam.. ZzZzZzZzZzZzZz.... Tega Lo ah...

    Btw, koq isanya busuk gara2 disuntik udara?? kurang jelas sih dikit.. apa ayamnya disuntik trus gak laku, lalu dijual esok harinya ya??
    lagi ga pengen pake siggy --a

  4. #3
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    yg wa nonton di berita sih giniiii
    ayam sunitk - ama tireng kumannya lbi banyak
    jadi ayam sehat yg bagus
    ciri2nyak lo ayam tireng bau
    klo ayam suntik ada air2nya
    jadi klo bli ayam yg jgn berair seremm
    agak kurang jelas sih >.< tapi pernah di pasar beringharjo dirazia pada banyak ayam jenis itu. ama di JAKARTA peternakan2 cuma satu yang ga curang (ayam mati dijual)
    hiiii masa ada orang motong ayam sembarang, dah gtu pake cutter karatan. peternak ayam indo jaman sekarang....

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •