Banyak mitos seputar penularan HIV/AIDS seringkali diterangkan dan disampaikan lewat berbagai media. Namun, banyak isu penularan HIV/AIDS yang tidak mengandung fakta masih dipercayai banyak orang.
Misalnya, kotoran telinga atau hidung dapat menularkan virus HIV. Benarkah kotoran-kotoran di atas sebagai media penularan HIV? Untuk lebih jelasnya, dr. Asri Budianti menjabarkan soal yang satu ini.
Menurut dr. Asri Budianti, sejauh ini belum ditemukan indikasi virus HIV juga menular melalui kotoran telingan atau hidung. Artinya, virus HIV hanya ditularkan lewat darah, cairan ******, cairan vagina, dan air susu. Bahkan, virus tersebut tidak menular lewat urine, keringat, tinja, dan air ludah.
Lantas, bagaimana dengan oral seks? Dr. Asri menjawab, jika wanita mengoral penis pasangannya, bisa saja ia tertular HIV, jika ****** pria yang menjadi pasangannya tertelan, apalagi bila diketahui si pria adalah pengidap HIV/AIDS. Namun, seandainya pun si pria mengidap HIV, bila air maninya tidak tertelan, itu tidak mengapa, tidak terjadi penularan.
€Bila menelan, karena cairan tubuhnya (semen+*****) sudah masuk ke tubuh orang lain, bisa terjadi penularan. Sebab, media penularan HIV adalah cairan tubuh. Bila tidak menelan tidak apa-apa,€ jelas pemilik sekaligus konsultan Asri Aesthetic House, Surabaya ini. Terlebih, kalau baik si pria atau wanita tidak mengidap HIV/AIDS, tentu penularan tidak terjadi, sekalipun spermanya tertelan.
Sebaliknya, jika si pria mengoral vagina pasangan wanitanya yang mengidap HIV/AIDS, itu jelas tertular seandainya tertelan. Namun, tertelan atau tidak, mengoral vagina sangat berisiko tinggi untuk tertular. €Walupun cuma sedikit, cairan vagina kan keluarnya sejak awal, bukan bersamaan dengan klimaks (orgasme) seperti halnya pria,€ ungkap dr. Asri.
Selanjutnya, apakah sikat gigi orang dengan HIV/AIDS (ODHA) bisa menularkan virus ke orang lain? Apakah rokok yang dihisap ODHA juga bisa menjadi media penularan?
Dr. Asri menerangkan, walaupun virus HIV tidak bisa ditularkan melalui air ludah, pemakaian sikat gigi bersama-sama berisiko tinggi. Karena, ada kemungkinan perdarahan gusi yang menempel pada sikat gigi dan dipakai oleh pemakai berikutnya. Sisa darah tersebut akan masuk ke tubuh pemakai berikutnya melalui luka mikro (kecil) di gusi yang mungkin terjadi akibat menyikat gigi.
€Sementara, kalau rokok kan tidak melibatkan perdarahan, hanya transmisi air ludah. Jadi, tidak bisa menularkan virus HIV. Demikian pula, sendok, garpu, gelas, handuk, dan lain sebagainya,€ paparnya.
sumber :
Klik Disini
Share This Thread