Author : The_Omicron
Site : www.the-omicron.co.cc
4 3 2 1 is under copyright law © 2009 the-omicron.co.cc
Site : www.the-omicron.co.cc
________
4 3 2 1
Mungkin saat anda membaca judulnya anda akan teringat kepada hitungan mundur dalam perlombaan, ataupun peluncuran roket, tapi tulisan saya kali ini tidak ada hubungannya dengan hal itu.
Kadang saya miris saat melihat kata-kata “Aku mencintaimu dengan segenap hatiku”, atau “Cintaku sebesar lautan dan hanya akan kuberikan padamu” , “Hatiku hanya untuk dirimu”, “Kau adalah segalanya bagiku” dan mereka yang menyalah artikan kata-kata itu dan mengira kata-kata itu ditujukan untuk kekasih mereka. Maka dengan tulisan saya ini saya berkeinginan untuk mengubah cara pandang yang salah itu, dunia ini luas, tapi hati kita hanya 1 dan hanya 1, lalu bagaimana kita seharusnya mencinta?
4 : 3 : 2 : 1 , itulah porsi cinta yang seharusnya kita bagikan dalam hati kita ini. Kita hanya mempunyai 1 hati dengan 10/10 atau 100% cinta yang murni, tetapi, kepada siapakah kita seharusnya membagikan cinta di hati kita ini? Pacar? Istri? Teman? Keluarga?
Dalam tulisan saya kali ini, saya akan menjawab pertanyaan itu dari sudut pandang prinsip yang saya sendiri anut.
4 , 4/10, 40%
Porsi terbesar dalam perbandingan ini, porsi yang sudah seharusnya kita sadari sejak kita lahir sampai setelah kematian, yaitu..
Mencintai Tuhan, Sang Pencipta Kita
Mengapa? Sudah jelas sekali alasannya, Ia lah yang menciptakan kita, memberi kita kehidupan, memberi anda wajah yang ganteng atau cantik, memberikan apapun yang anda pinta, menjaga anda dari kemalangan, dan seterusnya.
Dia lah yang paling mencintai anda dari siapapun dan apapun di alam semesta ini, lalu? Bagaimana dengan anda? Sudahkah anda mencintai Tuhan Sang Pencipta anda yang terus mengurus anda dan menjaga anda, mendengarkan anda tanpa lelah selama hidup anda atau bahkan setelah anda mati? Mengapa anda tidak memberikan porsi terbesar dari cinta di hati anda?
“Sudahkah anda mencintai Tuhan anda sebelum cukup kompeten untuk mencintai yang lain?”
Saya kira itulah pertanyaan yang pantas pada bagian ini.
3 , 3/10, 30%
Porsi kedua terbesar setelah mencintai Tuhan anda. Kali ini yang harus anda cintai adalah yang telah menemani anda sejak anda lahir, menuruti semua keinginan anda, membuat anda kenal dengan cewe cantik atau cowo ganteng, menyampaikan isi hati anda ke manusia lain, dan bahkan dia ada disini sekarang saat anda membaca tulisan ini.
Dia adalah Diri anda sendiri.
Cobalah sekarang anda bercermin, atau kalau tidak ada cermin lihatlah kedua tangan anda, amati dengan baik, lihatlah keduanya. Sudah berapa lamakah anda tidak memperhatikan keduanya? Sudah berapa lamakah anda membuatnya mengikuti keegoisan anda? Sudah berapa lamakah ia bekerja keras demi keinginan anda?
Cobalah anda pikirkan, diri anda, yang telah menemani anda selama bertahun-tahun, apa sajakah yang sudah anda perbuat untuknya? Ya, merokok, korupsi kecil, menonton film porno, free sex, bagus sekali, anda sama sekali tidak mencintai dan menyayangi tubuh anda sendiri, anda telah dengan baik sekali mengikuti semua ego anda, dan tubuh anda tetap menuruti anda, tetap menyayangi anda, mencintai anda setelah apa yang anda lakukan padanya? Haruskah kita tidak memberinya porsi cinta yang cukup besar di hati kita? Kadang manusia memang tidak dapat melihat hal yang paling dekat dengannya, sungguh ironis.
“Sudahkah anda mencintai diri anda sebelum cukup kompeten untuk mencintai yang lain?”
Saya kira itu adalah pertanyaan yang tepat pada bagian ini.
2, 2/10, 20%
Porsi ketiga terbesar setelah Cinta kepada Tuhan dan Diri anda.
Sama seperti diri anda, mereka telah ada sejak anda lahir, merawat anda, bekerja demi anda, selalu ingin anda gembira, selalu berusaha memberi yang terbaik untuk anda, kadang membuat anda senang, sedih, terharu, sangat menginginkan anda memiliki masa depan yang cerah, sangat ingin selalu bersama anda, sangat mengerti anda, dan tentunya sangat mencintai anda.
Mereka adalah keluarga.
Sekarang ingat-ingatlah saat anda kecil, saat anda tertawa bersama keduanya, saat anda bermain dengan saudara anda, saat anda bertengkar dengan keduanya atau saudara anda, saat anda mencurahkan hati anda pada mereka, saat anda diberi sesuatu yang anda inginkan.. ingatlah semua itu.
Kemudian, monitor yang anda lihat ini, siapakah yang memberikannya? Berkat siapa anda bisa memiliki monitor ini? Saya yakin anda tidak akan melupakan kedua orang tua anda, meski anda bilang “Ah, ini kan dari hasil kerja gw sendiri” tetapi bagaimana anda sampai bisa bekerja dan mendapatkannya? Apakah anda lahir dari batu dan dibesarkan oleh dua karung debu? Tentu tidak, itu adalah berkat keluarga anda, yang sangat mencintai anda.
“Sudahkah anda mencintai keluarga anda sebelum cukup kompeten untuk mencintai yang lain?”
Saya kira itu adalah pertanyaan yang tepat untuk bagian ini.
1 1/10 10%
Porsi yang terakhir dan yang paling kecil dalam hati anda yang harus anda berikan, adalah kepada manusia lain.
Entah itu teman, pacar, sahabat, guru, atau siapapun itu terserah kepada anda untuk membagi 10% ini sendiri.
10% sudah lebih dari cukup untuk orang yang tidak hadir selama bertahun-tahun anda hidup, tidak sepenuhnya mengerti anda, tidak sepenuhnya percaya anda, dan tidak sepenuhnya yang lain.
Lalu bagaimana dengan Istri? Apakah belahan jiwa saya harus saya berikan 10% saja?
Tidak, anda salah, Istri, dan anak adalah keluarga anda, mereka akan terus menemani anda hingga anda memasuki liang kubur, bahkan mereka akan terus mengingat dan mengunjungi tubuh anda yang sudah terbujur kaku itu, mendoakan anda agar selalu bahagia , itulah mereka, bersama anda selama bertahun-tahun kehidupan anda.
“Bila saya sudah mencintai Tuhan , Diri saya, dan Keluarga saya, sudah cukup kompetenkah saya mencintai yang lain?”
Pertanyaan itu saya kira tepat diajukan pada bagian ini, dan jawabannya adalah “Ya, bila anda sudah mencintai Tuhan anda, Diri anda, dan Keluarga anda, silakan anda mencintai siapapun atau apapun yang lain, anda sudah bisa mencintai yang terdekat dengan anda, maka saya yakin andapun bisa mencintai yang tidak selalu di dekat anda.
Maka demikian lah penjelasan saya tentang 4 3 2 1..
Semoga tulisan ini memberi inspirasi bagi anda para pembaca.
Sekian dan terima kasih telah membaca
Dida , 2009
Share This Thread