Twitter, salah satu situs jejaring sosial yang berhasil sukses meraih tempat nomor 1 di jagat raya. Para pengguna Twitter memang semakin hari semakin bertambah, begitu juga kepopulerannya. Tidak heran saat ini banyak para tweeps yang selalu update kegiatan mereka setiap menit lewat Twitter. Tapi biarpun begitu, nyatanya Twitter sedang mengalami keterpurukan. Ya, belakangan ini Twitter mengalami kerugian yang tidak sedikit Rp. 733 Miliar!


Twitter dilaporkan terus mengalami kerugian yang cukup tinggi belakangan ini. Biarpun sebelumnya dilaporkan bahwa keuntungan Twitter tahun ini naik, tetapi nyatanya kerugian yang diderita juga ikut bertambah berkali-kali lipat. Hingga saat ini saja terhitung kerugian twitter bertambah 3 kali lipat menjadi angka ratusan miliar.

Dikutip dari Reuters, hingga kuartal ketiga 2013 kerugian Twitter melonjak jadi USD 64,6 juta atau sekitar Rp 733,5 miliar. Melonjak tiga kali lipat dari posisi kerugian di awal tahun sebesar USD 21,6 juta. Padahal tercatat, dari sisi pendapatan terjadi peningkatan dua kali lipat yakni di USD 168,6 juta. Sedangkan di posisi pelanggan aktif naik 39% menjadi 231,7 juta pengguna. Angka itu naik dari posisi 3 Oktober lalu saat penawaran saham perdana--Initial Public Offering (IPO) diumumkan, yakni 218 juta pengguna.

Pemicu kerugian yang dialami Twitter karena biaya penjualan dan pemasaran naik menjadi USD 61,2 juta di kuartal ketiga 2013 dari posisi awal tahun USD 23,7 juta. Pemasok pendapatan Twitter berasal dari perangkat mobile dimana 70% iklan berasal dari platform ini.' Untuk mengatasi kerugian ini, para investor berpendapat bahwa mereka harus berani bertaruh untuk memasangkan iklan yang menghasilkan pundi-pundi dolar demi mengatasi masalah pertumbuhan keuangan twitter yang sedang melambat.




Tidak seperti Twitter, Facebook dan jaringan sosial profesional LinkedIn Corp keduanya menguntungkan ketika mereka memulai debutnya. Twitter sendiri masih membuat beberapa investor gugup. Dengan aset yang dimiliki Twitter sebesar 4,5 miliar Dollar, Twitter memiliki strategi mobile yang lebh maju selangkah ketimbang Facebook", kata Dan Veru, chief investment officer di Palisade Capital Management LLC New Jersey.


Kabarnya, Twitter akan mengadakan korporasi dari dan bisa meraup hingga USD 1 miliar atau sekitar Rp 11,3 triliun dari koprorasi tersebut.

Source