Results 1 to 14 of 14
http://idgs.in/333019
  1. #1
    sariayu's Avatar
    Join Date
    Feb 2008
    Location
    Chungcheongnam-do
    Posts
    1,988
    Points
    2,942.90
    Thanks: 5 / 39 / 30

    Default Apakah ada kehidupan di planet Gliese 581g?

    Apakah ada kehidupan di planet Gliese 581g?

    Para astronom sepertinya telah menemukan kesibukan baru, yaitu mengamati sebuah planet yang disebut sebagai kembaran bumi. Planet ini memiliki karakteristik yang sepertinya bisa menampung kehidupan. Jadi, mungkin kita memang tidak sendirian di alam semesta yang luas ini.

    Bagi kalian yang belum mengetahui penemuan ini, biarlah saya berikan sekilas informasinya. Maaf kalau membosankan.



    Gliese 581
    Semuanya bermula dari sebuah bintang yang bernama Gliese 581. Nama Gliese (baca: Glee-Zuh) berasal dari nama astronom Jerman, Wihelm Gliese, yang pertama kali mengkatalogkan bintang ini pada tahun 1957.

    Bintang ini adalah bintang kerdil/katai merah (red dwarf), salah satu jenis bintang yang paling umum di galaksi bimasakti. Ia terletak di konstelasi Libra, massanya sekitar sepertiga matahari dan jaraknya dari bumi sekitar 20,5 tahun cahaya. Ini membuat Gliese 581 menjadi bintang terdekat ke-117 dari bumi. Memang cukup jauh. Tanpa teleskop, kita tidak akan bisa melihatnya.

    Namun, Gliese 581 memiliki satu kelebihan, dan ini sudah cukup membuatnya menjadi primadona terbaru para astronom.

    Habitable Zone
    Menurut para astronom, salah satu cara untuk menemukan kehidupan di planet lain adalah dengan menemukan terlebih dahulu unsur pendukung kehidupan. Dan unsur yang paling utama adalah air.

    Sepanjang pengetahuan kita sebagai manusia, planet Bumi adalah satu-satunya planet yang memiliki kehidupan di dalamnya. Tuhan menciptakan planet ini begitu sempurna sehingga Ia meletakkan posisinya pada jarak yang tepat dari matahari.

    Jika bumi lebih dekat ke matahari 2 persen saja, maka makhluk hidup akan terpanggang dan air di dalamnya akan menguap dan menghilang. Jika bumi lebih jauh dari matahari 2 persen saja, maka seluruh makhluk hidup akan mati karena suhu rendah dan air di permukaannya akan membeku.

    Posisi bumi terhadap matahari ini disebut Habitable Zone atau Goldilocks Zone. Pada posisi ini, air tidak menguap atau membeku, dengan demikian kehidupan dapat berkembang.

    Planet Gliese 581g
    Pada pengamatan terakhir, para astronom menemukan paling sedikit ada 400 planet yang mengorbit bintang-bintang di belakang matahari (Extrasolar). Enam planet diantaranya mengorbit bintang Gliese 581. Dan planet-planet itu berada pada posisi Habitable Zone. Inilah yang membuat penemuan ini cukup menghebohkan.



    Jika kita analogikan dengan sistem tata surya kita, maka bintang Gliese 581 berfungsi seperti "matahari" (Matahari sendiri adalah sebuah bintang), sedangkan enam planet itu seperti planet-planet pada sistem tata surya kita.

    Enam planet misterius ini kemudian diberi nama sesuai dengan nama bintang yang menyertainya. Jadi, para astronom (yang sepertinya kurang kreatif) memberikan nama masing-masing planet dengan sebutan Gliese 581e, b, c, g, d dan f.

    Dari antara enam planet tersebut, Gliese 581g adalah yang paling mungkin menampung kehidupan.

    Para astronom memperkirakan kalau Gliese 581c memiliki karakteristik seperti Venus. Sedangkan Gliese 581d memiliki karakteristik seperti Mars.

    Posisi Gliese 581g berada diantara Gliese 581c (yang seperti Venus) dan Gliese 581d (yang seperti Mars). Jika kembali menganalogikannya dengan sistem tata surya kita, maka itu artinya Gliese 581g berada pada posisi yang mirip dengan bumi (yang berada di antara Mars dan Venus). Jadi, ada kemungkinan kalau planet ini juga memiliki karakteristik yang serupa dengan bumi.



    Kembaran Bumi?
    Lalu, apakah Gliese 581g bisa disebut kembaran bumi?

    Tidak juga. Coba bandingkan karakteristiknya dengan planet Bumi.

    Gliese 581g memiliki diameter 1,2 hingga 1,4 kali bumi. Massanya sekitar 3,1 hingga 4,3 kali massa bumi. Temperatur di permukaannya berkisar antara -31 derajat celsius hingga -12 derajat celcius. Planet ini kemungkinan memiliki gravitasi yang mirip dengan bumi dan satu tahun di planet ini sama dengan 37 hari di bumi.

    Menariknya, posisi planet ini "terkunci" (tidal locked) dengan bintangnya. Artinya, waktu yang dibutuhkannya untuk berotasi pada sumbunya sama dengan waktu yang dibutuhkannya untuk mengelilingi bintangnya. Ini menyebabkan satu sisi planet ini selalu mengalami kegelapan dan satu sisi lainnya selalu mengalami terang. Posisi seperti ini juga dimiliki Bulan terhadap Bumi. Jika kita menyadarinya, setiap malam, sesungguhnya kita selalu melihat permukaan bulan yang memiliki citra seperti kelinci.

    Walaupun tidak terlalu mirip dengan bumi, menurut para astronom, karakteristik yang dimilikinya masih memungkinkan bagi kehidupan untuk berkembang. Namun, misteri yang menyelimuti planet ini bertambah dalam ketika seorang astronom Australia bernama Dr.Ragbir Bhathal mengklaim pernah menerima sinyal misterius dari arah Gliese 581 pada Desember 2008. Dr.Bhathal adalah anggota SETI (Search for Extra Terestrial Inteligent) cabang Australia. SETI sendiri adalah organisasi yang dibentuk khusus untuk mencari sinyal-sinyal komunikasi dari angkasa luar.

    Mungkinkah penghuni Gliese 581g mengirim sinyal ke bumi?

    Apakah benar-benar ada kehidupan di planet itu?

    Bagaimana Astronom lain menganggapinya?
    Bagi penemunya, tidak ada keraguan. Ia yakin kalau planet itu memiliki kehidupan. Steven Vogt, astronom dari University of California yang menemukannya, berkata dalam jumpa pers:
    "Menurut perasaan saya, kemungkinan adanya kehidupan di planet ini adalah 100 persen. Saya tidak meragukannya."
    Tetapi, Jika kita meminta Vogt untuk membuktikannya, maka sepertinya hal itu akan menjadi masalah besar. Karena itu, rekan Vogt, Paul Butler dari Carnagie Institution of Washington, yang ikut dalam jumpa pers ini segera meluruskan pernyataan Vogt. Ia berkata:
    "Setiap diskusi mengenai adanya kehidupan di planet ini murni spekulatif. Pertanyaan yang lebih tepat adalah, jika planet ini mengandung air, bagaimana kita bisa yakin kalau tidak ada kehidupan disana?"
    Yup, pernyataan ini lebih rasional.

    Bukan hanya bagi Butler, bagi astronom lain, klaim Vogt juga dianggap berlebihan.

    Phil Plait, seorang penulis dan astronom yang memiliki website badastronomer.com beranggapan kalau klaim Vogt terlalu dibesar-besarkan oleh media. Ia berkata:
    "Saya mengerti maksud Vogt, Ia berpikir kalau planet itu "mungkin" memiliki kehidupan. Namun, media telah mengambil klaim itu dan memberitakannya secara berlebihan."
    Juan Cabanela, seorang ahli astrofisika dari Minnesota State University, berkata:
    "Mengklaim kalau Gliese 581g memiliki 100 persen kemungkinan adanya kehidupan adalah sesuatu yang sangat berlebihan. Soalnya kita hanya punya satu sampel planet yang memiliki kehidupan (bumi)."
    Stu Atkinson dari Universe Today juga punya tanggapan:
    "Klaim itu 100 persen menggelikan. Tidak ada yang bisa mengetahui hal itu dengan pasti."
    Pernyataan Stu Atkinson cukup tajam. Sampai saat ini, apa yang disampaikan oleh Vogt memang baru sebatas asumsi. Merekapun belum menemukan bukti adanya air ataupun atmosfer di Gliese 581g.

    Namun, bagaimanapun juga, penemuan ini tetap menarik perhatian luas dan menimbulkan semangat baru bagi astronom untuk menghabiskan waktu lebih banyak di ruang observatorium mereka.

    Jon Jenkins dari SETI berkata:
    "Saya memperkirakan kalau Gliese 581g hanyalah puncak dari gunung es. 15 atau 20 tahun yang lalu, hanya sedikit orang yang percaya kalau kita bisa menemukan extrasolar planet seperti itu. Namun kita menemukannya dan ini menunjukkan seberapa jauh kita telah melangkah."
    Jika kita memutuskan untuk pergi ke Gliese 581g
    Lalu pertanyaannya adalah, Bagaimana kita yakin kalau tidak ada kehidupan disana?

    Bagaimana kita bisa membuktikannya?

    Sayangnya, mungkin kita tidak akan pernah bisa membuktikannya.

    Jika ingin membuktikan apakah Gliese 581g memiliki kehidupan atau tidak, maka kita harus mengunjungi planet nun jauh itu. Tetapi, pergi ke Gliese 581g tidak sama dengan pergi ke bulan. Jika kita ingin pergi ke Gliese 581g, maka persoalannya bukan masalah teknik lagi, melainkan sudah masuk ke masalah fisika.

    Gliese 581g memiliki jarak 20,5 tahun cahaya. Itu artinya, jika kita memiliki sebuah pesawat yang bergerak dengan kecepatan cahaya (300.000km/detik), maka dibutuhkan waktu selama 20,5 tahun untuk mencapai planet itu.

    Namun, hukum fisika (yang kita ketahui) mengatakan kalau setiap benda yang bergerak dengan kecepatan cahaya akan musnah menjadi energi. Jadi, untuk saat ini, mari kita lupakan pesawat yang bisa bergerak dengan kecepatan cahaya.

    Bagaimana dengan pesawat antariksa kita?

    Untuk diketahui, 1 tahun cahaya sama dengan 10 trilyun kilometer. Pesawat antariksa yang kita miliki saat ini memiliki kecepatan 28.000 mil/jam. Dengan kecepatan ini, maka akan dibutuhkan waktu sekitar 766.000 tahun bagi kita untuk sampai ke Gliese 581g. Seingat saya, 766.000 tahun yang lalu, manusia modern belum ada di muka bumi. Kalian boleh menanyakannya kepada kaum Kreasionis ataupun Evolusionis.

    Untuk tidak memperpanjang tulisan ini, maka saya akan melewatkan kemungkinan lain seperti Warp, Wormhole atau teknik lainnya yang kalian saksikan di film Star Trek.

    Jadi, kita memang tidak bisa datang ke planet itu dan melihat apakah ada kehidupan atau tidak. Apa yang bisa kita lakukan hanyalah mengirimkan sinyal-sinyal yang mudah-mudahan dimengerti oleh para penghuni planet tersebut.

    Usaha ini sudah dilakukan oleh beberapa pihak. Misalnya, perusahaan pembuat film dokumenter RDF dan situs social networking Bebo telah menggunakan teleskop radio di Ukraina untuk mengirim 500 pesan dari publik dengan menggunakan gelombang radio ke arah Gliese 581.

    Namun, sinyal itu sepertinya akan mengalami perjalanan yang panjang.

    Jika kita memutuskan untuk mengirim sinyal cahaya, maka sinyal tersebut baru akan terlihat oleh penghuni Gliese 581g sekitar 20,5 tahun kemudian. Dan jika mereka memutuskan untuk membalas sinyal kita, maka kita akan menerima sinyal balasan tersebut 20,5 tahun berikutnya. Jadi, dibutuhkan waktu paling tidak 41 tahun untuk mendapatkan sebuah percakapan. Waktu yang sangat panjang untuk "just to say hello".

    Kehidupan di planet lain dan asal mula kehidupan
    Baiklah, Dr.Vogt memang berlebihan ketika ia menggunakan kata "100 persen kemungkinan". Namun sayangnya, klaim-klaim yang berlebihan sejenis ini begitu biasa kita dengar. Ketika tulang-belulang seekor lemur atau ****** ditemukan di lapisan tanah dalam, para peneliti akan segera mengumumkan kepada dunia kalau mereka telah menemukan missing link, bahkan walaupun mereka tidak pernah memberikan kesempatan kepada peneliti lain untuk melihatnya.

    Ketika puing-puing batu yang sepertinya tersusun rapi ditemukan di sebuah pulau terpencil, maka para peneliti akan segera mengumumkan kalau Atlantis telah ditemukan, bahkan tanpa berusaha untuk menemukan bukti-bukti lain yang lebih pasti.

    Tidak heran. Hampir semua ilmuwan berambisi untuk mencatatkan namanya dalam sejarah.

    Untuk kasus Gliese 581g, sepertinya kita harus kembali kepada pernyataan Paul Butler kalau semuanya "Murni spekulatif". Namun, tetap harus diakui kalau penemuan ini cukup menggembirakan.

    Ada baiknya kita mencermati kalimat dari Dr.Stuart Clark, penulis dan jurnalis astronomi:
    "Sampai kita mengetahui lebih lanjut mengenai planet ini (Gliese 581g) dan asal-usul kehidupan itu sendiri, setiap klaim yang menyebutkan adanya kehidupan tertentu di dalamnya adalah klaim yang ***** dan tidak memenuhi standar sains."
    Oke, kata "*****" memang terlalu kasar. Namun, yang ingin saya garisbawahi adalah kalimat sebelumnya.

    Memang, sebaiknya para peneliti mencari bukti lanjutan mengenai planet ini dan memahami asal-usul kehidupan terlebih dahulu (jika bisa). Jika kita sudah melakukan semua itu, mungkin suatu hari kita baru bisa mengatakan kalau Planet Gliese 581g yang misterius ini memiliki "kemungkinan adanya kehidupan sebesar 100 persen".

    http://xfile-enigma.blogspot.com/201...et-gliese.html
    Quote Originally Posted by Albert Einstein
    I can't conceive of a God who rewards and punishes his creatures.

  2. Hot Ad
  3. #2
    sariayu's Avatar
    Join Date
    Feb 2008
    Location
    Chungcheongnam-do
    Posts
    1,988
    Points
    2,942.90
    Thanks: 5 / 39 / 30

    Default

    What! Planet Gliese 581g mungkin tidak pernah ada?

    Dua minggu yang lalu, imajinasi kita mengenai kehidupan di planet lain kembali hidup ketika astronom Steven Vogt dari Amerika Serikat mengumumkan keberadaan planet Gliese 581g yang disebut dapat memiliki kehidupan dengan kemungkinan 100 persen. Namun, euforia itu mulai padam ketika sekelompok astronom Swiss memberikan pernyataan kalau planet misterius tersebut mungkin tidak pernah ada.

    Jika kalian belum membaca tulisan saya sebelumnya, saya rekomendasikan untuk membacanya terlebih dahulu. Ini linknya: Apakah ada kehidupan di planet Gliese 581g?

    Cukup sudah euforia Gliese 581g. Sekelompok astronom dari Swiss mengumumkan kalau mereka tidak dapat mendeteksi keberadaan planet Gliese 581g yang diklaim telah ditemukan oleh Steven Vogt. Mereka memberikan pengumuman itu pada pertemuan tahunan International Astronomical Union di Turin, Italia.

    Menurut astronom Francesco **** dan rekan-rekannya, akan dibutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum data yang dikumpulkan dari observasi bisa menentukan keberadaan planet seperti itu.

    Kata **** kepada ScienceNow:
    "Kami tidak menemukan bukti adanya planet kelima seperti yang diumumkan oleh Vogt. Namun, di pihak lain, kami juga tidak dapat membuktikan kalau planet kelima itu tidak ada. Tidak ada satu orang pun yang memiliki data pengamatan akurat yang dibutuhkan untuk membuktikan keberadaan exoplanet yang sedemikian kecilnya."



    **** Tidak salah. Planet sekecil itu memang sukar ditemukan. Lalu, mengapa Vogt bisa mengumumkan keberadaannya?

    Para astronom biasanya menemukan extrasolar planet dengan cara mengkalkulasi interaksinya dengan bintang yang diorbitnya. Karena masing-masing planet dan bintang memiliki gaya gravitasi, interaksi ini bisa menghasilkan gangguan pada gerakan bintang tersebut. Dengan kata lain, para astronom bisa mengetahui keberadaan sebuah planet tanpa perlu melihat planet itu sendiri.

    Analoginya seperti ini, Kalian berdiri di luar sebuah rumah. Lalu kalian mendengar suara seorang pria sedang berbicara di dalam rumah. Walaupun kalian hanya mendengar satu suara, kalian bisa menyimpulkan kalau ada orang lain di dalam rumah itu yang sedang diajak bicara.

    Steven Vogt melihat gangguan pada gerakan bintang Gliese 581. Ini membuat ia menyimpulkan kalau ada satu planet lain (di luar empat yang sudah ditemukan) yang telah menyebabkannya. Dengan perhitungan-perhitungan fisika, didapatlah karakteristik planet tersebut, seperti massa dan ukurannya. Lalu, konferensi pers diadakan, dan dunia mengenal Gliese 581g.

    Cara yang digunakan oleh Vogt memang metode astronomi baku yang didasarkan pada perhitungan fisika yang rumit. Namun, NASA sendiri mengakui sulitnya menemukan planet-planet extrasolar tersebut.

    Dalam situsnya planetquest.jpl.nasa.gov, NASA mengatakan:
    "Contoh, jika ada sebuah planet yang mengorbit Proxima Centaury, bintang yang paling dekat dengan bumi, maka jarak planet itu adalah 7.000 kali jarak bumi ke Pluto. Mencoba untuk mengamatinya sama seperti kita berdiri di Boston dan mencoba untuk melihat seekor ngengat di dekat lampu di San Diego."

    NASA menggunakan contoh bintang terdekat dengan bumi. By the way, Bintang Gliese 581 adalah bintang terdekat ke-117 dari bumi. Jadi bayangkan kesulitannya. Selalu ada kemungkinan kalau Vogt melakukan kesalahan.

    Menariknya, ketika para astronom Swiss mengumumkan hal ini, sesungguhnya mereka memiliki otoritas karena merekalah yang telah menemukan keempat planet lain yang mengorbit bintang Gliese 581.

    Lalu, bagaimana tanggapan Vogt?

    Saat saya menulis ini, Vogt belum mengeluarkan pernyataan apapun. Namun, rekannya, astronom Paul Butler dari Carnagie Science Institution yang turut menemukan planet itu mengatakan kalau ia belum mau mengomentari pernyataan para astronom Swiss tersebut karena ia tidak menghadiri pertemuan tahunan itu.

    Hebatnya, Butler mengatakan kalau pengamatan lanjutan memang dibutuhkan untuk menguatkan keberadaan planet Gliese 581g. Menurutnya: "Saya berharap dalam waktu satu atau dua tahun, isu ini sudah bisa terselesaikan."

    What!! Satu atau dua tahun lagi baru bisa menegaskan keberadaan planet itu?

    Jadi, maksudmu, penemuan yang disebut-sebut sebagai penemuan terbesar astronomi abad ini ternyata hanya data pengamatan yang belum bisa dibuktikan validitasnya?

    Lalu, apa itu yang kalian umumkan dua minggu yang lalu?

    http://xfile-enigma.blogspot.com/201...kin-tidak.html
    Quote Originally Posted by Albert Einstein
    I can't conceive of a God who rewards and punishes his creatures.

  4. #3

    Join Date
    May 2009
    Location
    Indonesia
    Posts
    193
    Points
    317.90
    Thanks: 23 / 4 / 4

    Default

    bagian
    Jika kalian belum membaca tulisan saya sebelumnya, saya rekomendasikan untuk membacanya terlebih dahulu. Ini linknya: Apakah ada kehidupan di planet Gliese 581g?
    ga penting

    trus berarti maksud mereka itu keadaan ini terlihat seperti ilusi ya kk? hebat ya alam semesta kita

  5. #4
    sariayu's Avatar
    Join Date
    Feb 2008
    Location
    Chungcheongnam-do
    Posts
    1,988
    Points
    2,942.90
    Thanks: 5 / 39 / 30

    Default

    Begini intinya. Bintang terdekat dari Matahari adalah Proxima Centauri. Dengan teleskop terkuat saat ini (Hubble) saja, kita tak mampu menemukan keberadaan benda langit yang mengitari bintang tersebut. Teleskop yang lebih kuat dari Hubble, yang mungkin bisa membantu, paling cepat baru ada tahun 2015an. Maka, bagaimana bisa kita menyimpulkan bahwa Gliese 581 c atau g atau apapun, berada di zona layak huni? Sementara untuk mencari benda langit yang mengitari Proxima saja kita tak bisa? Jangankan Proxima, untuk mencari katai coklat yang diteorikan mungkin menjadi bintang yang lebih dekat dari Matahari saja tak bisa.

    Oh iya, sebaiknya kita jangan terlalu melihat keluar saja. Kita melupakan fakta, bahwa di Tata Surya mungkin ada kehidupan ekstraterestrial. Contohnya Europa. Dibawahnya ada samudra luas, mungkin saja dibawahnya banyak makhluk-makhluk seperti di dasar laut Bumi, yang memiliki fluorescent di tubuhnya
    Quote Originally Posted by Albert Einstein
    I can't conceive of a God who rewards and punishes his creatures.

  6. #5
    4nGeL's Avatar
    Join Date
    Aug 2007
    Posts
    276
    Points
    64.60
    Thanks: 13 / 4 / 3

    Default

    byk yah kehidupan yg blum kita ketahui... tp menarik bgt crt" tentang galaxy... byk dri galaxy yg lom kita ketahui.. tp klo kta saya si kemungkinan ada saja kehidupan di luar angkasa sana.. ;p

  7. #6
    sariayu's Avatar
    Join Date
    Feb 2008
    Location
    Chungcheongnam-do
    Posts
    1,988
    Points
    2,942.90
    Thanks: 5 / 39 / 30

    Default

    ^
    ^
    Yup, pasti ada, dan kemampuan adaptasi mereka tidak harus sama seperti makhluk Bumi.
    Quote Originally Posted by Albert Einstein
    I can't conceive of a God who rewards and punishes his creatures.

  8. #7
    Kaixa's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    di pelukan Tae Yeon SNSD & Jessica SNSD
    Posts
    6,719
    Points
    1,549.12
    Thanks: 274 / 205 / 173

    Default

    Quote Originally Posted by sariayu View Post
    Begini intinya. Bintang terdekat dari Matahari adalah Proxima Centauri. Dengan teleskop terkuat saat ini (Hubble) saja, kita tak mampu menemukan keberadaan benda langit yang mengitari bintang tersebut. Teleskop yang lebih kuat dari Hubble, yang mungkin bisa membantu, paling cepat baru ada tahun 2015an. Maka, bagaimana bisa kita menyimpulkan bahwa Gliese 581 c atau g atau apapun, berada di zona layak huni? Sementara untuk mencari benda langit yang mengitari Proxima saja kita tak bisa? Jangankan Proxima, untuk mencari katai coklat yang diteorikan mungkin menjadi bintang yang lebih dekat dari Matahari saja tak bisa.

    Oh iya, sebaiknya kita jangan terlalu melihat keluar saja. Kita melupakan fakta, bahwa di Tata Surya mungkin ada kehidupan ekstraterestrial. Contohnya Europa. Dibawahnya ada samudra luas, mungkin saja dibawahnya banyak makhluk-makhluk seperti di dasar laut Bumi, yang memiliki fluorescent di tubuhnya

    betul...mungkin tugas kita sbg generasi muda utk menyelidiki hal tsb.

    Quote Originally Posted by 4nGeL View Post
    byk yah kehidupan yg blum kita ketahui... tp menarik bgt crt" tentang galaxy... byk dri galaxy yg lom kita ketahui.. tp klo kta saya si kemungkinan ada saja kehidupan di luar angkasa sana.. ;p
    kyk cerita Star Wars n Star Trek ya. tp gw kurang yakin jg kalo di planet tsb ada air n bisa jd bumi ke 2.
    Ten no michi o iki, Subete o Tsukasadoru otoko



    Kono machi wa boku no uchi. Boku wa dareka mo naite ga hoshikunai



    Prinsip berteman ala gw : Lo baek, gue lebih baek. Lo jahat, gue lebih kejam 10x lipat


    "It's... It's Lu Bu !!!"



  9. #8
    sadoank's Avatar
    Join Date
    May 2009
    Location
    где-то в мире
    Posts
    1,223
    Points
    266.00
    Thanks: 7 / 29 / 18

    Default

    Quote Originally Posted by Kaixa View Post



    kyk cerita Star Wars n Star Trek ya. tp gw kurang yakin jg kalo di planet tsb ada air n bisa jd bumi ke 2.
    meski pun ada pasti bakalan sangat" jauh dan imposible buat didatenginnya,,,
    karena kek dari bumi ke glesie 581g aja itu bisa nyampe 20,5 tahun cahaya... imposible buat nyampe hanya dengan 2 orang saja... atau hanya perbekalan sebanyak pesawat antariksa...
    itu pasti di butuhkan perbekalan sebanyak bumi... dan membutuhkan habitat yang lebih besar.... >.<

  10. #9

    Join Date
    Aug 2009
    Location
    Area11
    Posts
    66
    Points
    78.80
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    emang sih
    tuhan buat alam semesta segede ini cuman buat kita?
    pasti ada mahluk lainnya

  11. #10
    Fel~'s Avatar
    Join Date
    Sep 2010
    Location
    ~HeaveN~
    Posts
    644
    Points
    80.50
    Thanks: 6 / 15 / 15

    Default

    sbenarnya gw krg percya ma alien ato apa

    tpi di brita gw perna dger alien perna di tangkep ma tentara AS

    tpi di sembunyikan sama mreka...

  12. #11
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Harap diingat bahwa thread ini ingin membahas, apakah benar bahwa Gliese 581 g atau c sungguh-sungguh bisa mendukung kehidupan? Jadi tolong jangan disangkutpautkan dengan alien atau yang lainnya, tetapi bahaslah argumen pro dan kontra mengenai kebenaran kehidupan di Gliese 581 g.

    Salam

  13. #12
    the_Quirk's Avatar
    Join Date
    Nov 2008
    Location
    Jogja - Surabaya - Jogja
    Posts
    193
    Points
    228.90
    Thanks: 1 / 1 / 1

    Default

    ahh memungkinkan sekali, yang menjadikan bumi dapat dihuni juga posisi bumi pada tata surya... tidak salah lagi kalau ada planet yang posisinya sama
    IMHO, jika Gliese 581 g terletak di posisi yang sama mirip bumi dalam tata suryanya, tentu akan ada banyak hipotesa yang mendukung terdapat kehidupan di Gliese 581 g.

    kemudian di post yang kedua, terdapat kontra bukan? beberapa peneliti di Swiss meragukan keberadaan planet ini.. jadi yang diperdebatkan sekarang adalah keberadaanya.
    Si penemu sendiri sudah yakin 100% kalau Gliese 581 g ada kehidupan meski hanya spekulatif, tapi seiring dengan dipastikan adanya planet ini, bukti kuat seperti adanya air sudah sangat mendukung adanya kehidupan di planet ini.

    Tanda kehidupan bukan harus sebuah E.T. sebuah sel saja atau makhluk hidup sederhana bisa saja terdapat mengingat kemiripan letak dengan bumi.

    IMHO (lagi) yang lebih ditekankan seharusnya tentang keberadaannya dulu.
    "Will they not regard the camel, how they are created. And the heaven, how it is railed. And the hill, how they are set up. And the earth how it is spread. Remind them, for thou art but a remembrancer" - The Overwhelming, 16-20

  14. #13
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Quote Originally Posted by sariayu View Post
    Begini intinya. Bintang terdekat dari Matahari adalah Proxima Centauri. Dengan teleskop terkuat saat ini (Hubble) saja, kita tak mampu menemukan keberadaan benda langit yang mengitari bintang tersebut. Teleskop yang lebih kuat dari Hubble, yang mungkin bisa membantu, paling cepat baru ada tahun 2015an. Maka, bagaimana bisa kita menyimpulkan bahwa Gliese 581 c atau g atau apapun, berada di zona layak huni? Sementara untuk mencari benda langit yang mengitari Proxima saja kita tak bisa? Jangankan Proxima, untuk mencari katai coklat yang diteorikan mungkin menjadi bintang yang lebih dekat dari Matahari saja tak bisa. Agar tidak Argumentum auctoritatis, memang belum tentu benar 100%, tetapi sampai sekarang keberadaannya masih bisa diterima oleh dunia ilmiah.

    Oh iya, sebaiknya kita jangan terlalu melihat keluar saja. Kita melupakan fakta, bahwa di Tata Surya mungkin ada kehidupan ekstraterestrial. Contohnya Europa. Dibawahnya ada samudra luas, mungkin saja dibawahnya banyak makhluk-makhluk seperti di dasar laut Bumi, yang memiliki fluorescent di tubuhnya
    Tidak harus menunggu teleskop angkasa James Webb di tahun 2015.

    Cara paling mudah untuk menemukan planet luar surya saat ini adalah dengan teknik kecepatan radial (http://en.wikipedia.org/wiki/Radial_velocity ), dan Gliese 581 g ini ditemukan dengan teknik tersebut. Teknik tersebut tentu saja rumit bagi awam seperti kita, harus studi panjang dulu dengan rumus2 fisika yang rumit, jadi saya rasa ini merupakan hasil dari perhitungan panjang dan bukan klaim asal-asalan seperti Hercolubus. Agar tidak jatuh dalam jurang argumentum auctoritatis, keberadaannya memang belum tentu 100% benar, tetapi sampai sekarang masih diterima di dunia ilmiah.

    Lantas dari mana bisa tahu Gliese 581 g itu "layak huni"? Dari cahaya planet tersebut, dianalisis komposisi atmosfernya. Seperti Yupiter, Mars, yang memantulkan cahaya dari sinar, dari situ bisa dianalisis.

    Hanya saja, tentu saja hasil analisis belum tentu sama dengan kenyataan. Mungkin saja Gliese 581 g memang ada dalam zona layak huni, tetapi kita tidak bisa berspekulasi terlalu jauh... banyak faktor lain yang mungkin kita tidak ketahui. Contohnya, jika diasumsikan bahwa di Proxima Centauri ada planet yang berada di zona layak kehidupan, planet itu tidak akan bisa mendukung kehidupan karena aktivitas Proxima Centauri, seperti pijaran, dll, yang akan mengganggu kehidupan.

    Salam
    Last edited by MimiHitam; 27-02-11 at 00:18.

  15. #14
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Efek Pasang Surut Mengubah Konsep ‘Zona Layak Hidup’ Exoplanet

    Rabu, 2 Maret 2011 - Exoplanet mirip Bumi yang telah ditemukan di zona layak huni bintang bermassa rendah, harus dikaji ulang dengan mempertimbangkan efek pasang surutnya.

    Pasang surut yang dapat menyebabkan “zona layak huni” di seputar bintang bermassa rendah ternyata tidaklah layak huni. Inilah hasil utama dari studi terbaru yang dipublikasikan sebuah tim astronom yang dipimpin oleh René Heller dari Astrophysical Institute Potsdam (AIP).

    Planet-planet ekstrasolar, atau exoplanet, telah diketahui berada di luar tata surya kita sejak tahun 1995. Saat mencari kehidupan di luar angkasa, para ilmuwan berfokus pada exoplanet yang terletak di zona layak huni. Ini artinya mereka mengorbiti matahari pada jarak di mana suhu di permukaan planet memungkinkan keberadaan zat cair. Air diyakini menjadi unsur penting bagi kehidupan. Hingga saat ini, dua penggerak utama pemikiran dalam menentukan suhu planet adalah jarak ke pusat bintang dan komposisi atmosfer planet. Dengan mempelajari pasang surut yang disebabkan oleh bintang bermassa rendah pada planet-planet yang berpotensi mirip dengan Bumi, Heller beserta rekan-rekannya menyimpulkan bahwa efek pasang surut tersebut mengubah konsep tradisional tentang zona layak huni.

    Heller menyimpulkan hal ini dari tiga efek yang berbeda. Pertama, pasang surut dapat menyebabkan sumbu rotasi planet menjadi tegak lurus terhadap orbitnya hanya dalam beberapa juta tahun. Sebagai perbandingan, sumbu rotasi Bumi cenderung sebesar 23,5 derajat – efek inilah yang menyebabkan adanya musim. Karena efek ini, maka tidak akan ada variasi musim pada planet mirip Bumi dalam zona layak huni bintang bermassa rendah. Planet-planet ini akan memiliki perbedaan suhu yang besar di antara kutubnya, yang akan berada di suhu yang sangat dingin secara terus-menerus, dan equator panas mereka yang dalam jangka panjang akan menguap membentuk atmosfer. Perbedaan suhu ini akan menyebabkan terjadinya angin dan badai yang ekstrim.

    Pengaruh kedua pasang surut ini akan memanaskan planet, mirip dengan pemanasan pasang surut pada Io, bulan Jupiter yang menunjukkan vulcanisme global.

    Pada akhirnya, pasang surut dapat menyebabkan periode rotasi (“hari” planet) untuk melakukan sinkronisasi dengan periode orbit (“tahun” planet). Situasi ini identik dengan setingan Bumi-bulan: bulan hanya menampilkan satu sisi pada Bumi, sisi lainnya dikenal sebagai “sisi gelap bulan”. Dengan demikian, separuh exoplanet menerima radiasi ekstrim dari bintang sedangkan separuh lainnya membeku dalam kegelapan kekal.

    Zona layak huni di seputar bintang bermassa rendah dengan demikian sangat tidak nyaman – bahkan mungkin tidak layak huni. Dari sudut pandang seorang pengamat, bintang bermassa rendah sejauh ini telah menjadi kandidat yang paling menjanjikan untuk exoplanet layak huni. Kini, berkat temuan Heller, exoplanet mirip Bumi yang telah ditemukan di zona layak huni bintang bermassa rendah, harus dikaji ulang dengan mempertimbangkan efek pasang surutnya.

    Heller beserta rekan-rekannya telah menerapkan teori mereka terhadap GI581g: kandidat exoplanet yang baru-baru ini diklaim layak huni. Mereka menemukan bahwa GI581g seharusnya tidak mengalami musim apapun dan harinya disinkronkan dengan tahunnya. Tidak mungkin akan ada air di permukaan planetnya, dan ini menunjukkan bahwa planet tersebut itu tidak layak huni.

    Heller mengatakan, “Saya rasa kemungkinan untuk kehidupan yang ada pada exoplanet di zona layak huni tradisional di seputar bintang bermassa rendah cukup suram ketika mempertimbangkan efek pasang surutnya. Jika Anda ingin menemukan Bumi kedua, tampaknya Anda perlu mencari Matahari kedua.”

    http://www.faktailmiah.com/2011/03/0...ontent=Twitter

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •