Author : The_Omicron
Site : www.the-omicron.co.cc
Genre : Drama, Romance, Science Fiction
A Letter From The Star is under copyright law © 2009 the-omicron.co.cc
________
www.the-omicron.co.cc presents...
A Letter From The Star
_______
Tahun baru selalu menjadi momen spesial bagiku. Setiap aku memandang bintang di saat itu, hatiku selalu teringat ke masa lalu, kepada seseorang dan janjinya yang kini telah genap 20 tahun belum dapat terpenuhi, sejak saat kami berpisah..
**
20 tahun lalu
Saat ini adalah akhir liburan musim panas, bulan oktober tepatnya. Aku, dan dia, Ellie; telah melalui musim panas yang indah bersama. Ya, kami baru menjadi sepasang kekasih sejak awal musim panas ini. Aku sangat gembira, begitu juga dengan Ellie.
Suatu hari, di akhir musim panas yang hangat ini, saat kami berjalan pulang berdua dari kencan kami, Ellie berdiri di depanku sambil tersenyum dan berkata
“Andy, terima kasih selama ini terus bersamaku, aku sangat senaaang sekali..”
Senyumnya terlihat hangat, namun sekilas tampak sebuah senyum kesedihan, seolah-olah ada sesuatu yang tidak menyenangkan. Akupun curiga dan menjadi penasaran.
“Tunggu”
Kataku sambil menggenggam lengannya saat ia hendak berjalan menuju pintu rumahnya.
“Ada apa?”
Tanyanya sambil memberikan senyuman padaku
“Apa.. ada sesuatu?”
Senyumnya perlahan pudar, dan berubah menjadi mimik kesedihan
“Dalam waktu dekat.. aku akan pergi.. dan mungkin kita tak akan dapat bertemu lagi..”
Bagaikan tersambar petir aku mendengarnya, mengapa tiba-tiba ia mengatakannya, di saat penuh kegembiraan ini.
“Kapan?”
“Besok”
Jawabnya dengan tegas seolah tak memiliki perasaan, tapi aku mengerti ia hanya tidak ingin memperlihatkan rasa sedihnya padaku agar tidak lebih menyakitiku.
“Oooh..”
Aku menjawabnya seperti orang bodoh yang telah kehilangan arah, linglung harus berkata apa lagi.
“Baiklah.. aku masuk dulu.. sudah malam.. bye.. Andy..”
Ia kemudian berlari memasuki rumahnya dan memunggungiku tanpa memperlihatkan wajahnya. Aku hanya bisa terpaku dan terdiam tanpa dapat mencegahnya atau menahannya lebih lama lagi.
Aku pulang ke rumah dengan perasaan yang terombang-ambing, sedih, kecewa, kesal, semua bercampur aduk di dalam benakku. Aku berpikir apakah aku sanggup menghadapi dunia tanpanya, setelah bertahun-tahun aku menunggu agar ia berpaling padaku dan berada di sisiku, kini ia pergi dan mungkin tak akan kembali.
Terbaring di kamarku dan termenung memandang atap, ponselku berbunyi, pendar cahaya ponselku berkilat-kilat di dalam kamar yang gelap itu. Aku segera mengambilnya dan segera melihat siapa yang memanggilku di saat begini. Dan ternyata itu adalah dia.
“Halo..”
Jawabku sembari menekan tombol, dengan nada suara yang datar
“Ah.. halo..”
“….”
Aku hanya terdiam, tak tahu harus berkata apa.
“Andy.. apa kau marah?”
“… Tidak.. tapi satu hal yang terus membuatku bertanya-tanya adalah mengapa baru sekarang kamu mengatakannya..”
“Maaf…”
Terdengar suaranya menahan tangis di seberang sana
“Aku pikir.. jika aku mengatakannya sejak dulu.. kita tak akan bisa bersama seperti ini.. dan walaupun bisa.. kupikir hal itu hanya akan membuatmu sedih lebih dari ini…. Maaf..”
Perlahan aku bisa mengerti alasan mengapa ia melakukannya, takut akan kehilangan memang menyedihkan, dan ia telah berusaha melindungiku darinya..
“.. Tidak.. tidak apa-apa.. dan.. sejak kapan kepergianmu direncanakan..?”
“Sejak awal tahun ini..”
“Hooo… lalu.. kamu akan pergi kemana? Luar Negeri?”
“Tidak..”
“Lebih jauh dari itu..”
Tambahnya.
“Lalu?”
“Apa kau tahu, Pemilihan kru untuk Explorasi dan Kolonisasi Gliese 581d? Aku terpilih menjadi salah satunya..”
Aku tak pernah berpikir ia akan pergi sejauh itu, bahkan hingga melintasi tata surya hingga ke bintang lain. Aku menjadi tahu bahwa ini mungkin adalah salah satu percakapan terakhir kami. Aku merasa ingin menangis, akan tetapi aku berusaha tetap tegar dan bersikap dewasa, aku berusaha agar tetap tenang dan tidak membuatnya khawatir.
“Jadi begitu…”
“Tetapi”
“Aku, aku bisa menolaknya dan tetap tinggal di bumi, di sini, bersamamu, jika kamu menginginkannya!”
Nada bicaranya secara tiba-tiba meninggi, aku tahu ia mulai menangis.
“Aku mohon.. katakanlah bahwa aku tak perlu pergi, katakan ‘Jangan pergi’, aku mohon..”
…
“Tidak…”
“Bukankah ini mimpimu sejak dulu, tujuan mengapa kamu belajar dan terus belajar? Mengapa hingga kamu menjadi juara olimpiade fisika dan festival teknologi internasional?”
Ia hanya terdiam mendengarnya
“Aku ingat… kamu pernah bilang padaku ‘Kau tahu? Impianku adalah tercatat dalam sejarah umat manusia! Memangnya untuk apa aku bersusah-susah belajar dan memenangkan berbagai macam kompetisi? Aku ingin menjadi bagian dari dunia!’..
Jadi.. aku tak ingin menahanmu dan menjadi seseorang yang.. menjauhkanmu dari mimpimu yang kini telah berada di dalam genggamanmu.. aku ingin.. seseorang yang aku sayangi.. terus gembira setelah mendapatkan tujuan dan mimpinya..”
Kami berdua berada dalam kesunyian selama beberapa detik, hingga isak tangisnya tak lagi terdengar. Ia kemudian mulai berbicara..
“Hei.. Andy..”
“Ya?”
“Aku pikir.. aku tak akan bisa tertidur malam ini..”
“Maukah kamu.. menemaniku mengobrol hingga pagi tiba?”
“Tentu, Aku tak akan tidur malam ini..”
Setelah itu, kamipun terus mengobrol, hingga tanpa sadar ia sendiri terlelap.. dan saat aku melihat jendela, aku melihat fajar yang sangat indah dengan sang bulan dan lautan bintang di sekitarnya. Besok, Ellie akan berada di salah satu dari milyaran bintang itu. Aku merasa gembira karena seseorang yang aku sayangi berhasil menggapai mimpinya, akan tetapi.. aku tak mengerti.. mengapa air mata ini terus mengalir.
Esoknya, akupun mengantarnya ke bandara, menuju kepergiannya ke tempat peluncuran di Amerika. Ia bilang ia tak akan bisa mengirim pesan kepadaku dari roket, karena selama perjalanan, para kru akan berada dalam kondisi cryogenic, dan perjalanan itu akan memakan waktu 3 sampai 4 bulan menggunakan phase jump menuju bintang yang berjarak 20 tahun cahaya. Dan akan memakan waktu 20 tahun bagi informasi untuk mencapai bumi. Ia berjanji akan segera mengirim pesan begitu ia sampai disana. Ia pun pergi, meninggalkanku.. untuk mungkin.. selamanya..
Hingga saat ini, 20 tahun telah berlalu. Tahun ini adalah tahun yang dinanti-nantikan oleh orang-orang yang ditinggalkan oleh seseorang yang mereka cintai dan sayangi. Orang tua menunggu pesan dari anaknya, seorang adik menunggu pesan dari kakaknya, istri menunggu pesan dari suaminya atau sebaliknya, dan seorang kekasih.. menunggu pesan dari pasangannya..
Handphoneku tiba-tiba berbunyi, dan bergetar dengan keras, seolah ikut merayakan sesuatu yang baru saja memasukinya. Saat aku melihatnya.. e-mail itu berjudul.. “First Transmission From Gliese 581d – A Message To Mr. Andy from Ms. Ellie”. Hatiku berdebar kencang saat membaca judul pesan itu dan saat kubuka..
Dear Andy
How are you today? Hahaha aku jadi sok inggris disini.. ya.. mau bagaimana lagi, setiap hari kami menggunakan bahasa inggris, dan mungkin akan menjadi bahasa utama planet ini.. Oh ya, kami kini tinggal di suatu planet yang sangaaaaat indah. Planet ini sangat mirip dengan bumi, hanya saja udaranya lebih segar dan memiliki 2 buah bulan. Yang satu muncul di siang hari, dan yang satu muncul di malam hari. Hei, kami mendarat di sebuah lembah yang sangat indah, disini kami mendirikan tempat tinggal pertama kami, yang rencananya akan menjadi pusat dari segala pembangunan dan kolonisasi di planet ini.
Kami memberi nama planet baru ini ‘Gaia’ yang secara literatur artinya.. bumi! Dan kota baru kami.. Elvis. Kedengarannya seperti nama rockstar 50’an yang terkenal itu bukan? Yah.. karena artinya adalah ‘Harapan’..
Oh ya, mengapa aku jadi bercerita sendiri begini.. bagaimana kabarmu? Apa baik-baik saja? Jangan jadi orang yang suram karena terus terpaku masa lalu ya! Aku tidak suka lho! Hehehe bercanda, aku tahu kamu adalah orang yang kuat.. oh ya, bagaimana keadaan bumi? Apa polusinya tetap atau semakin berat? Hahaha skeptis sekali aku ya.. aku harap sih polusinya sudah berkurang, agar kamu dapat merasakan udara yang sama seperti yang aku hirup.
Kalau begitu, sudah dulu ya, banyak pekerjaan yang membutuhkan kemampuan semua orang disini, aku tak bisa terus menulis sendirian disini karena harus gantian dengan orang lain.. hahaha namanya juga komputer publik! ^_^
Salam ya untuk istri dan anakmu (Jika sudah punya, tapi aku yakin pasti punya :P )
PS : Aku sertakan fotoku dan teman-teman disini, dari kiri ke kanan Risa-Ed-Aku-Lina
1 Attachment
DSC3918.jpg
Sebuah senyuman muncul ketika aku membuka foto itu. Foto 4 orang sahabat yang tersenyum menghadap kamera, dengan latar belakang planet yang asing dengan semua tumbuhannya tetapi terlihat sangat indah. Aku lega, karena ia telah menemukan teman-teman serta lingkungan yang baik disana.
Aku terus memandangi e-mail itu, hingga.. suara seorang anak kecil memanggilku
“Papa, kata mama makan malamnya sudah siap!”
“Ya, nanti papa ke ruang makan!”
Aku segera menutup email itu dan berjalan dari beranda. Tahun baru ini menjadi tahun baru terbaik untukku. Dengan hidupku yang bahagia dengan seorang istri dan seorang anak, serta hidupnya yang bahagia dengan kehidupan barunya di bintang nun jauh disana. Selamat Tahun Baru.
Share This Thread