Page 1 of 67 123451151 ... LastLast
Results 1 to 15 of 1004
http://idgs.in/33665
  1. #1
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Menyongsong Pemilu 2009

    Seberapa pentingkah pemilu bagi anda?
    Barangkali pertanyaan sederhana inilah, yang pada saat ini tengah menjadi kajian banyak kalangan.

    Persiapan pemilihan umum (pemilu) tahun 2009 bisa jadi tidak sebaik Pemilu 2004.

    Sekarang, bayangkan jika pemilu mendatang digelar April 2009. Hitungan dari sekarang, waktu yang tersedia kurang dari tiga tahun. Lalu, apakah cukup waktu dua tahun (setelah KPU terbentuk) untuk mempersiapkan Pemilu 2009?

    Siapa dan bagaimanakah capres serta cawapres pilihan anda ?

    Lalu siapa saja yang akan mencalonkan diri sebagai capres dan wapres?

    Kandidat pemilu:



    Susilo Bambang Yudhoyono


    Megawati


    Sutiyoso


    Hamengku Buwono X


    Wiranto


    Hidayat Nurwahid


    Dien Syamsudin


    Agung Laksono


    Ratna Sarumpaet

    Berita terkait:
    Cari Cara Melumpuhkan Kompetitor
    (berpolitik.com): Tiap pemilu selalu ganti undang-undang. Tujuannya tak lain agar sistem dan prosedurnya bisa menguntungkan. Tak heran jika kemudian parpol begitu sengit mempertengkarkan pasal demi pasal.>
    (berpolitik.com): Tiap pemilu selalu ganti undang-undang. Tujuannya tak lain agar sistem dan prosedurnya bisa menguntungkan. Tak heran jika kemudian parpol begitu sengit mempertengkarkan pasal demi pasal.

    Terakhir, Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla yang melemparkan wacana tentang perubahan cara menyoblos. Menurut Kalla, sistem coblos gaya Indonesia dianggap sudah ketinggalan jaman. Dia lantas mengusulkan agar proses memilih diganti dengan cara menulis nama kandidat atau partai politik yang jadi pilihannya.

    Menurut Kalla, mayoritas pemilih di Indonesia tidak buta huruf. Berdasar data Departemen Pendidikan Nasional, hanya tujuh persen rakyat pemilik hak pilih yang buta huruf. Jumlah itu pun diperkirakan turun menjadi lima persen pada 2009. "Memang ada lima persen orang yang buta huruf. Tapi, saya yakin, dia tidak buta angka. Buktinya, dia bisa belanja pakai uang dan tidak keliru nominalnya," katanya sebagaimana dikutip media massa.

    Dibalik alasan penghematan yang bisa dilakukan KPU, tak sedikit yang mencurigai adanya motif tersembunyi dibalik usulan tersebut. Tepatnya, Golkar ditengarai punya agenda terselubung. Tapi, apa tepatnya? Hasil studi kuantitatif yang dilakukan Aris Ananta dkk terhadap hasil pemilu 1999 lalu bisa memberi sedikit jawaban. Menurut Ananta (2003), secara keseluruhan Golkar memperoleh banyak suara dari pemilih yang berpendidikan SMA ke atas. Diperkirakan, kecenderungan ini tak terlalu berubah pada pemilu 2004 dan juga pada pemilu 2009.

    Selain soal cara penyoblosan, juga berkembang wacana untuk mengurangi jumlah kursi yang diperebutkan pada tiap daerah pemilihan. Jika sebelumnya tiap dapil memperebutkan 3-12 kursi, pada pemilu 2009, PDIP dan Golkar mengusulkan agar jumlah kursinya dikurangi menjadi 3 - 6 kursi saja. Jika ini yang terjadi, bisa dipastikan jumlah partai politik yang bakal lolos electoral threshold bakal berkurang drastis dari 7 partai politik menjadi 3-5 partai politik saja.

    Terkait dapil ini, sebelumnya Golkar juga pernah melansir gagasan mengenai perbanyakan jumlah daerah pemilihan (dapil). Jika pada pemilu 2004 hanya ada 69 dapil, pada pemiu 2009 mendatang mereka sempat mengusulkan jumlah dapil tiga kali lipatnya. Jika dapil diperbanyak maka cakupan wilayah pemilihannya semakin kecil. Jadi, sekadar contoh, bila sebelumnya satu kursi DPRD tingkat II merupakan akumulasi suara di 3 kecamatan kelak dengan usul Golkar ini satu kursi DPRD cukup diperebutkan dari 1 kecamatan saja.

    Berita baiknya, keterhubungan antara pemilih dengan calon legislatif bakal lebih rapat sehingga layanan konstituensinya juga bisa lebih baik.Berita buruknya, perbanyakan dapil secara teoritis hanya akan menguntungkan partai-partai besar seperti Golkar dan juga PDIP. Yang paling dirugikan adalah partai-partai yang mempunyai konsentrasi suara terbatas di sebuah daerah saja seperti PKB yang kerap disebut sebagai "partai Jawa Timur".

    Verifikasi Sebagai Alat Penjegal?
    Bagi partai-partai baru, momoknya terkait persyaratan partai politik dan penetapan Electoral Threshold. Menyangkut persyaratan, ada tendensi untuk menghambat masuknya para pesaing, lebih spesifik lagi pesaing yang mungkin menggrogoti suara partai yang sudah eksis. Dalam konteks inilah, umpamanya, pernyataan Ketua Panitia Khusus UU Parpol Ganjar Pranowo bahwa pemerintah harus segera melakukan verifikasi terhadap parpol sudah mendaftar ke Depkum HAM dinilai sebagai upaya menjegal partai-partai berhaluan nasionalis. Jika verifikasi dilaksanakan saat ini, bisa dipastikan beberapa partai pecahan PDIP seperti Partai Demokrasi Pembaruan bakal tak lolos verifikasi. Apalagi, partai pecahan ini kini justru terbelit konflik internal.

    Sejauh ini, pemerintah sepertinya enggan melakukan verifikasi karena menganggap landasan hukumnya masih digodok DPR sebaliknya Gandjar menganggap pemerintah masih tetap bisa memakai UU 12 Tahun 2003. Selain soal landasan hukum, pemerintah juga beralasan pelaksanaan verifikasi saat ini bakal memboroskan uang negara. Ini terutama terjadi jika persyaratan parpol dalam UU yang baru berbeda dengan UU yang ada saat ini.

    Masih terkait verifikasi, sejumlah partai politik baru punya permintaan agar verifikasi cukup dilakukan satu kali. Pertimbangan mereka, pelaksanaan verifikasi satu kali akan menghemat uang negara. Yang tak disebutkan, verifikasi satu kali akan lebih memudahkan mereka dan sekaligus menghemat uang mereka juga. Sebaliknya, sejumlah pentolan partai yang kini eksis berkilah verifikasi dua kali dimaksudkan agar partai-partai baru tak terlalu berat menjalani prosesnya. Jika disekaliguskan, dalam hal ini hanya dilakukan oleh KPU, partai-partai baru dinilai bakal kesulitan. Soalnya, persyartan parpol sebagai badan hukum dipastikan bakal lebih ringan ketimbang persyaratan sebagai peserta pemilu. Logika elit partai yang sudah eksis, dua tahapan verifikasi ini memudahkan partai baru.

    Bagi partai-partai eks 2004 yang tak lolos electoral threshold juga berkembang wacana bahwa mereka semestinya tak mesti menjalani verifikasi kembali. Sebaliknya, partai-partai yang lolos threshold bersikeras parpol yang tak lolos ET harus kembali mejalani verifikasi kecuali kalau mereka melakukan penggabungan sebagaimana kelak akan diatur dalam UU politik yang baru.

    Begitulah, hari hari ke depan, kita sepertinya bakal disuguhi kontestasi yang makin alot. Masing-masing partai politik bakal mengeluarkan jurus yang menguntungkan dirinya dan sekaligus memperlemah posisi pesaingnya. Tapi, karena ini politik, dapat dipastikan mereka bakal melakukan kompromi. Kita tunggu saja.

    http://www.berpolitik.com/static/int...news_8678.html

    Bagaimana menurut ANDA

    Referensi:
    * http://id.wikipedia.org/wiki/Pemilu_2009
    Last edited by Menara_Jakarta; 03-12-08 at 19:26.

  2. Hot Ad
  3. #2
    gaptekbet's Avatar
    Join Date
    Feb 2007
    Location
    Anywhere near Computer & Internet
    Posts
    2,892
    Points
    549.96
    Thanks: 80 / 394 / 108

    Default

    asal diawasi dengan hati2 saja soalnya bisa saja ada pihak oposisi yang iseng meng-hack website tersebut hehehe

  4. #3
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    nah ini berita yg bener

    Metrotvnews.com, Jakarta: Dalam jumpa pers di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas), Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Pramono Anung mengatakan seluruh cabang telah menyatakan dukungan mereka kepada calon tunggal, Megawati Soekarnoputri sebagai presiden dalam pemilu 2009 mendatang.

    Menurut Pramono tidak ada satupun daerah yang menolak pencalonan tersebut. Namun demikian, PDIP masih harus tetap menunggu jawaban dari Megawati. Megawati sendir dalam Rekernas II, belum memberikan pernyataan apapun mengenai hal itu.

    Pramono menambahkan jika sampai Rakernas II yang rencananya berlangsung Senin (10/9), Megawati belum memberikan keputusan, maka pencalonan tersebut akan dilanjutkan pada Rakernas berikutnya. Rencananya, Rakernas berikutnya diselenggarakan di Makassar, Sulawesi Selatan, Desember 2007 mendatang.(*****)

  5. #4
    gaptekbet's Avatar
    Join Date
    Feb 2007
    Location
    Anywhere near Computer & Internet
    Posts
    2,892
    Points
    549.96
    Thanks: 80 / 394 / 108

    Default

    kira2 Amien Rais bakal calonin diri lagi gak ya? kalo dia calonin diri kayaknya gw mau coba pilih dia (btw, pas pemilu SBY & Megawati gw golput :P)

  6. #5
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    amien rais? kenapa anda pilih?? yang jelas gua boleh milih, gua ga mau pilih yg tampangnya berwibawa (contoh SBY)

  7. #6
    gaptekbet's Avatar
    Join Date
    Feb 2007
    Location
    Anywhere near Computer & Internet
    Posts
    2,892
    Points
    549.96
    Thanks: 80 / 394 / 108

    Default

    hehe Amien Rais udah 2x gagal (Jaman megawati-gusdur & SBY), dan kalo dilihat harusnya dia sudah pengalaman donk, tapi gw takutnya nanti Amien Rais kembali melontarkan ide nya untuk bikin Negara Bagian (bukan Provinsi), dengan mental birokrat kita yang masih corrupt apa sanggup? dan Amien Rais latar belakangnya bukan dari Militer tapi civitas Akademika (orang kampus) dan dasar agama nya juga kuat (mudah2an gag mirip gusdur yang pake penasihat spiritual :P)

  8. #7
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Quote Originally Posted by gaptekbet View Post
    hehe Amien Rais udah 2x gagal (Jaman megawati-gusdur & SBY), dan kalo dilihat harusnya dia sudah pengalaman donk, tapi gw takutnya nanti Amien Rais kembali melontarkan ide nya untuk bikin Negara Bagian (bukan Provinsi), dengan mental birokrat kita yang masih corrupt apa sanggup? dan Amien Rais latar belakangnya bukan dari Militer tapi civitas Akademika (orang kampus) dan dasar agama nya juga kuat (mudah2an gag mirip gusdur yang pake penasihat spiritual :P)
    melontarkan negara Bagian ga mungkin lah.. apalagi Aceh (biar uda damai serem), Papua... super baaya

    dulu pas pemilu 2004 gua dukung amien rais ga tau napa

    penasehat spiritual buat apaan lagi haha.. btw Amien kan kalah telak pas pemilu 2004 (urutan ke-4), gua ga yakin bisa ngalahin Mega..

  9. #8
    gaptekbet's Avatar
    Join Date
    Feb 2007
    Location
    Anywhere near Computer & Internet
    Posts
    2,892
    Points
    549.96
    Thanks: 80 / 394 / 108

    Default

    Tapi asli nekat kalo mega mau nyalonin diri lagi, belum lagi katanya udah ada UU Politik tentang Calon Independen di Pemilu

  10. #9
    doubledoank's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    Earth
    Posts
    5,177
    Points
    6,890.71
    Thanks: 56 / 57 / 36

    Default

    2 pemilu terakhir golput..... pilkada DKI nga kesampean buat ikut..... kayanya buat 2009 juga bakal golput kalo capresnya itu2 doank ::fiuh::
    Nothing is so common as the wish to be remarkable. - Shakespeare

  11. #10
    Trademaks's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Indonesia
    Posts
    1,946
    Points
    3,106.70
    Thanks: 3 / 3 / 3

    Default

    sticky ? gpp kale yah..

    yang ingin bersuara mengenai pemilu 2009 silakan disini ::laugh::

  12. #11
    gaptekbet's Avatar
    Join Date
    Feb 2007
    Location
    Anywhere near Computer & Internet
    Posts
    2,892
    Points
    549.96
    Thanks: 80 / 394 / 108

    Default

    itu posting pertamanya mimi di delete dulu heheh salah dia

  13. #12
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Quote Originally Posted by gaptekbet View Post
    itu posting pertamanya mimi di delete dulu heheh salah dia
    ga usah didelete, ganti aja isiny "bagi yang mau bersuara tentang pemilu bla2.."
    Quote Originally Posted by doubledoank View Post
    2 pemilu terakhir golput..... pilkada DKI nga kesampean buat ikut..... kayanya buat 2009 juga bakal golput kalo capresnya itu2 doank ::fiuh::
    yah bener juga daripada kalo milih malah menyesatkan

  14. #13
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri belum menyatakan kesediaannya menjadi Capres dari PDIP untuk Pilpres 2009. Menariknya, untuk soal ini, Mega malah bicara soal hal berhubungan dengan hal-hal berbau mistis. “Tunggu sajalah. Suatu saat akan menjawabnya. Saya mau tanya dulu ke pemimpin besar saya, yakni Bung Karno,” kata Mega seakan ingin meminta wangsit ayahnya dulu untuk mencalonkan diri dari presiden.

    Pernyataan berbau klenik ini disampaikan Mega saat menu-tup Rakernas II PDIP di Kom-pleks PRJ, Kemayoran, *****-ta, Minggu (09/09) kemarin. Sebelumnya telah dibacakan 22 butir hasil Rakernas II. Salah satu butir hasil Rakernas adalah PDIP siap mengusung Megawati sebagai capres pada Pilpres 2009.

    Sementara ditanyai soal (ke-percayaan) wangsit, Mega mengatakan tidak ada hal yang salah, apalagi dia me-minta wangsit kepada bapak-nya sendiri. “Ada yang bilang wangsit itu masalah klenik. Tapi nggak apa-apa. Itu kan bapak saya sendiri,” seloroh Mega yang disambut geerrr peserta Rakernas. Tak hanya itu, Mega menyebutkan, suatu ketika dirinya pernah diberi wejangan oleh almarhum Kiai As’ad Syamsul Arifin, salah satu kiai sepuh asal Asemba-gus Situbondo, Jawa Timur.

    “Kiai As’ad bilang ke saya, kalau kamu punya kesedihan atau kebahagiaan, bicara saja sama orangtuamu,” tutur Mega mengutip wejangan Kiai As’ad. Mega menambahkan, menjadi presiden itu gampang karena dipilih 5 tahun sekali. “Tapi yang sulit itu menjadi seorang pemimpin, karena harus berpikir panjang, apa yang nantinya harus diberikan ke rakyat,” tandasnya disambut tepuk tangan ratusan kader banteng moncong putih.

    Sumber: http://www.hariankomentar.com/hl001.html

  15. #14
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    JAKARTA--MIOL: Meski belum menjawab tegas keinginan kader PDI Perjuangan untuk mencalonkannya sebagai calon presiden pada 2009, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri memberi sinyal akan menerima pencalonan.

    Hal tersebut terungkap dalam pidato tanpa teks Mega ketika menutup Rapat Kerja Nasional II PDI Perjuangan di Kawasan Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran, Jakarta, Minggu (9/9).

    "Hari itu masih ada. Saya bertanggung jawab akan memberi jawaban (atas usulan tersebut). Insya Allah seperti yang ada dalam sanubari Anda," katanya disambut tepuk tangan ribuan kader PDIP yang hadir di ruangan tersebut.

    Apabila menerima usulan tersebut, ulas Mega, konsekuensi logisnya adalah seberapa besar masyarakat yang menginginkannya jadi pemimpin.

    "Makanya, agar menanyakan kepada warga bangsa di (seluruh tanah air) sana. Besok akan kita lihat dulu seberapa jauh (dukungan tersebut). Oleh sebab itu, harus dibulatkan tekad. Kalaupun saya diusung, kata akhirnya adalah menang," ujarnya.

    Menurut Mega, untuk jadi presiden gampang. "Yang susah itu jadi pemimpin. Kalau Presiden gampang karena dipilih lima tahun sekali. Kalau jadi pemimpin harus berpikir panjang, berpandangan jauh ke depan dan visioner. Makanya, tunggu sajalah. Masa nggak bisa menunggu. Suatu saat saya akan ngomong," katanya.

    Sementara itu, walau belum menetapkan siapa yang akan menjadi calon wakil presidennya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Tjahjo Kumolo menyebut sejumlah nama tokoh nasional yang layak menjadi pendamping Mega.

    "Bisa Gus Dur, Surya Paloh, Syafii Maarif, tokoh NU bisa saja. Asalkan berideologi Pancasila dan mendukung kemajemukan," katanya di sela-sela Rakernas.

    Walau menyebut nama-nama beberapa tokoh, namun menurut Tjahjo, PDIP belum memikirkan untuk berkoalisi dengan partai lain. "Fokus utama PDIP saat ini melakukan konsolidasi ke dalam," ujarnya.

    Menjawab pertanyaan wartawan, disebut-sebutnya nama Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Surya Paloh apakah berhubungan dengan dua kali silaturahmi dengan Partai Golkar, Tjahjo mengelak.

    "Pertemuan itu tidak berkaitan dengan Pilpres," kilahnya.

    Sementara, Sekretaris Jenderal PDIP Pramono Anung dalam konferensi pers menegaskan PDIP tidak akan mencalonkan pendamping Mega dari dalam partai 'Moncong Putih' tersebut.

    "Dari internal PDIP kita tidak ada calon untuk wapres," katanya.

    Namun, untuk capres, PDIP sudah final meminta Mega maju dalam pilpres 2009. Hal tersebut ditegaskan kembali dalam butir terakhir dari 22 rekomendasi hasil Rakernas selama dua hari tersebut, yang dibacakan Pramono dalam penutupan, Minggu.

    "Rakernas menegaskan kembali mencalonkan dan meminta kesediaan Ibu Megawati Soekarno Putri untuk ditetapkan sebagai capres dalam pilpres mendatang, guna mengawal komitmen bangsa terhadap Pancasila 1 Juni 1945, kebhinekaan, keutuhan NKRI dan mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia," kata Pramono disambut teriakan 'merdeka' dari kader PDIP.

    Selain mencalonkan Mega, rekomendasi Rakernas PDIP banyak menyoroti kinerja pemerintah, yang dinilai gagal memenuhi janji perubahan.

    "Meningkatnya APBN tiga tahun terakhir tidak diikuti oleh perbaikan kualitas kehidupan dan ekonomi bangsa. Janji setinggi langit, pencapaian hanya sampai di kaki bukit," katanya.

    Rakernas II PDIP juga menilai pemerintah telah gagal mengendalikan kenaikan harga kebutuhan pokok rakyat sehari-hari.

    "PDI Perjuangan mendesak agar pemerintah lebih serius menjamin stabilitas harga dengan mengembangkan strategi pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan," ujar Pram.

    Rakernas juga mengkritik belum berhasilnya pemerintah menyediakan sarana produksi untuk petani, nelayan dan buruh serta strategi pengentasan kemiskinan dan iklim investasi yang belum sehat.

    "Rakernas II juga mendesak penguatan diplomasi internasional untuk melindungi keselamatan tenaga kerja Indonesia di luar negeri."

    Pada sisi lain, Rakernas PDIP juga berketatapan hati menjadikan partai tersebut menjadi rumah besar kaum nasionalis.

    "Di mana perbedaan dan keanekaragaman budaya, bahasa, suku dan agama adalah taman sarinya Indonesia. PDI Perjuangan tetap bertekad menjadi pemersatu dan penjaga kebhinekaan," kata Pram. (HR/OL-03)

  16. #15

    Join Date
    Nov 2006
    Location
    Bandung-Makassar-Jakarta-Toraja
    Posts
    2,132
    Points
    2,761.00
    Thanks: 0 / 2

    Default

    saya Voting PDIP...
    Hidup PDIP/Megawati....

Page 1 of 67 123451151 ... LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •