Kembali lagi dengan kesunyian di sore hari ini. Kembali di temani dengan rokok yang terus membakar dan sedikit demi sedikit mulai habis baranya. Di temani dengan secangkir kopi panas yang telah ku pesan untuk mengisi kesunyian sore hari ini. Seperti biasa dan tak ada yang berubah, hanya hari yang berganti, jam yang berdetik dan siang yang berubah menjadi malam. Kembali ku coretkan kertas yang putih ini. Mulai ku tuangkan penggalan kata-kata yang berada di dalam hati ini. Sebuah kenangan yang tersisa yang tak terlupakan membuatku sulit untuk membalik lembaran buku ini. Penyesalan atas kesalahan yang belum berakhir ketidakberdayaan yang membuat ku sulit untuk membalik lembaran itu. Sampai kapan hal ini akan terjadi? Sampai kapan penyesalan ini akan terus menghantuiku? Apakah benar ada akhir yang indah? Atau itu hanya ada di dalam dongeng atau fairy tale? Apakah ada kebahagiaan yang sesungguhnya di dalam dunia ini? Pernyataan yang selalu menghantuiku setiap harinya.. Sebuah pertanyaan yang sama sekali belum ku temukan sebuah titik terang atas jawaban yang mungkin tak akan pernah ku temukan hingga nanti. Semakin lama aku semakin terbiasa atas kesendirian ini, mungkin karna aku adalah seorang anti-social. Terkadang aku merenung dan berfikir, atas apa sebenarnya ujung dari hidup ini?
Untuk apa kita berada di dunia ini? Apa tujuan hidup kita yang sebenarnya? Semakin hari aku semakin bosan atas topeng yang harus ku gunakan untuk tetap tersenyum. Inikah yang di namakan hidup? Semakin hari hanyan kejenuhan yang ku dapat rasakan. Ketidak tarikan atas hal-hal apapun, hanya mengulang apa yang ku lakukan di hari kemarin. Seperti tak ada hal yang baru yang dapat mewarnai hidup ini.
Mungkin di depan mataku aku melihat seorang sosok wanita yang cantik, yang bisa membuatku tersenyum kembali. Tapi, akan berapa lama hal itu bisa bertahan? Akankah itu hanya sementara atau untuk waktu yang lama? Ya, kehadirannya membuat warna yang baru untuk hidupku ini. Walau hanya sesekali, tetapi aku masih dapat tersenyum di saatku melihat dia. Sebuah paras yang menggemaskan yang dapat membuatku tertawa. kelakuannya bisa di bilang seperti anak kecil, dia masih agak manja dan saat dia tertidur dia bisa menjadi sangat menggemaskan.
Memang benar, bahwa sulit untuk menebak hati seorang wanita. Karna wanita adalah orang yang pintar menyembunyikan emosinya. Karna dia dapat mengubur dalam-dalam kesedihannya dan tetap tersenyum walau hatinya menangis dalam-dalam. Seperti tak terjadi hal apapun. Itulah yang membuat ku tertarik untuk mencoba membaca isi hati seorang wanita. Memanglah tidak mudah tapi apa salahnya mencoba? Untuk menghilangkan kebosanan yang membuatku jenuh. Karna bagiku hampir tidak ada hal baru yang mengasyikan yang dapat ku lakukan.
Sudah cukup lama, aku tidak mencoret-coret kertas putih ini. Kertas putih yang ku biarkan kosong untuk waktu yang lama tapi tak akan ku biarkan kosong untuk waktu yang lebih lama lagi. Baru saja aku terlelap dalam tidurku mencoba membayangkan hal yang belum pernah terbayang dalam benakku. Mencoba bertemu seseorang yang telah lama pergi dari hidupku. Mencoba untuk bertemu dengannya walau hanya di dalam sebuah mimpi. Tapi, aku kembali gagal, mungkin memang sudah takdir yang membuatku tak dapat bertemu kembali dengannya. Hanya untuk melepaskan rasa rindu yang begitu mendalam. Karna waktu begitu cepat berlalu seaakan baru terjadi kemarin atas kepergiannya. Dan ya, aku masih tidak dapat percaya atas kepergiannya yang tiba-tiba dan terlalu cepat. Belum sempat ku mengatakan "Selamat Tinggal" padanya, sayangnya dia sudah tiada lagi di dunia ini.
Share This Thread