Results 1 to 4 of 4
http://idgs.in/620829
  1. #1
    adhi_kaitokid's Avatar
    Join Date
    Nov 2007
    Location
    PC is my bed, keyboard is my pillow....
    Posts
    1,035
    Points
    808.67
    Thanks: 102 / 73 / 40

    Talking [SHARE] Another Lore of Azeroth (World of Warcraft) - The Chronicle of Jawbone Necklace

    Hallo semua... Salam Horde ^_^

    Sebagai salah satu player World of Warcraft sejak tahun 2007 dengan hobi mengarang cerita, saya mencoba menjajal imajinasi saya dalam menulis cerita di sisi lain dunia Azeroth yang selama ini bagi penggemar Warcraft membaca nya dalam novel berbahasa inggris.

    Kali ini saya coba untuk menuangkan nya dalam cerita lain, tidak hanya 'Action', tapi 'Comedy', 'Romance', juga 'Parody' dari film - film box office.

    Semoga para Horde dan Alliance terhibur dengan Cerita terbaru dari saya ^_^

    Bagi para pembaca baru, kembali saya lampirkan bagi pembaca baru episode-episode sebelum nya ^^
    Dan direncanakan ke depan nya akan update character page baru ^^

    SELAMAT MEMBACA! ^_^

    CHARACTER PAGE
    Melampirkan latar belakang dan keterangan mendalam mengenai tiap character yang ada di dalam cerita






















    Spoiler untuk EPISODE 1: BLOOD ELF PALADIN YANG CERDAS & EPISODE 2: ORC HUNTER YANG BERUNTUNG :

    EPISODE 1: BLOOD ELF PALADIN YANG CERDAS
    Alkisah, tersebut lah seorang Male Blood Elf baru saja tiba di depan kota terbesar, termegah dan terpanas fraksi Horde, Orgrimarr. Dia berniat ingin berlatih beberapa skill paladin dari trainer setempat dan membeli beberapa barang Auction, namun kabar nya trainer tersebut memasang tariff yang cukup mahal untuk skill Lv. 35 keatas.
    Ketika melangkah ke arah gerbang Orgrimarr, terlihat beberapa Player gagah dengan Equip berkilau dan Mount – mount yang keren banget. Setelah tertegun cukup lama, dia melangkah melewati player yang sibuk berduel dengan taruhan Gold, lalu tiba di depan gerbang, adalah sebuah kebiasaan nya untuk bertanya agar tidak tersesat di sebuah kota besar.
    “Maaf Tante’ Orc, saya ingin berlatih skill paladin, dimana saya bisa bertemu dengan trainer nya?”, female Orc Warrior itu menoleh “Oh, trainer itu ada di dalam ruangan Yang Agung Thrall, dari sini lurus saja melewati Auction House, lalu belok kanan, ikuti jalan tersebut hingga tiba di depan bangunan besar. ya Mas’ Blood Elf” berkata dengan nada berat namun manis. “Oh baik, terima kasih Tante’ Orc”, Blood Elf itu melangkah dengan penuh semangat mengikuti petunjuk di Mini Map nya, sebuah bendera merah.
    Lalu langkah nya terhenti di depan Auction House, bangunan ini tampak ramai di kunjungi oleh para player, apa itu tujuan nya sebagai pedagang atau pembeli, dia penasaran apa dia bisa mendapatkan material profession yang murah tanpa harus mencari dan mencangkul bongkahan batu. Tapi dia lebih tertarik ke Makanan dan Minuman yang berkhasiat apabila dimakan atau diminum, setelah membeli beberapa stack makanan dan minuman, dia melanjutkan langkah nya ke Trainer paladin tersebut. Tak lama dia tiba di depan bangunan tersebut, setelah mengutarakan maksud dan tujuan nya, para penjaga mempersilahkan nya masuk, dan dia bertemu dengan trainer tersebut…
    BE Paladin : “Akang Trainer, maaf saya ingin belajar beberapa skill baru dari Akang”
    Trainer : “Baiklah, kamu ingin belajar skill apa?” (memberikan daftar skill beserta tarif nya)
    BE Paladin : “…….” “ Umm… apa ada skill yg lebih murah lagi dari ini kang?”
    Trainer : “Wah maaf ‘de, tidak ada, mungkin ada beberapa skill yg sudah kamu ketahui sebelum nya”
    BE Paladin : “Hmpf… tahu akan begini, saya tidak akan memborong beberapa stack makanan dari auction…”
    Trainer : “Kembali lain kali saja ‘de kalau gold – mu sudah cukup… Heheheh…”
    BE Paladin : (Dasar trainer sombong, mentang – mentang kerja di ibukota pasang tarif mahal)
    Blood Elf paladin itu pergi keluar dengan langkah kecewa, dia berjalan – jalan mengelilingi Orgrimarr sambil memikirkan bagaimana mendapatkan gold secepatnya mumpung masih di Orgrimarr.Terlintas di pikiran nya untuk memalak beberapa gold dari player yang melintasi dia dengan menunggangi mount mewah dan memakai equip berkilau.
    Ketika tiba di gerbang utama, perhatian nya tertuju pada keramaian player lain yang sedang berduel dengan taruhan gold, “GOLD!~ Wah akan aku coba kesana…”. Lalu dia pergi ke kumpulan player yang sedang berduel, dan menegur salah satu diantaranya, dia tertuju kepada seorang Troll Warrior dengan Equip full set Tier 10 dan Mount Raven Lord – nya lengkap dengan Shadow’s Edge tergantung di punggung nya.
    BE Paladin : “Kakak… Boleh minta tolong…?”
    Troll : “Apa yang bisa saya bantu Blood Elf muda…”
    BE Paladin : “ Maaf kak, saya ada sedikit kesulitan keuangan, apa boleh saya minta beberapa gold untuk training skill, karena mahal sekali kak…”
    Troll : (GASP!!) “Wah maaf sekali, saya baru saja gunakan untuk berbelanja di Auction..”
    BE Paladin : (Dengan mata berkaca – kaca) “Tolong lah kak…!”
    Troll : “Aduhh… TIDAK! Kamu blood elf yang ke sekian kali nya mengemis pada ku, di sini tidak ada yang gratis nak, apabila kamu sanggup berduel dengan ku, kau akan ku bayar 500g, bagaimana?”
    BE Paladin : (GLEK!~) “Err.. Tapi saya masih level 36 kakak… Masa setega itu…”
    Troll : “Kamu sanggup atau tidak…!?”
    Lalu blood elf itu berpikir keras, hingga dia harus menggunakan Scroll of Intelect untuk mempercepat nya berpikir keras.
    Lalu terpintas dalam benak nya sebuah cara yang akan dia coba…
    BE Paladin : “Kakak troll, bagaimana kalau saya berikan tantangan, kakak menang saya pergi, kakak kalah bayar 500g sesuai yang kakak janjikan, bagaimana?”
    Troll : “Hahaha…!~ Blood Elf seperti kamu ingin menantang saya apa? Aku TIDAK AKAN kalah! Baik aku terima!”
    BE Paladin : “Tantangan nya tidak sulit kak… hanya ‘menekan’ satu tombol saja cukup..”
    Troll : “…? Apa maksud mu…?”
    BE Paladin : “Begini kak… Tantangan nya… DUDUK! Coba duduk seperti biasa…”
    Troll : (Player menekan tombol ‘X’) “Begini kan…?”
    BE Paladin : “Itu namanya JONGKOK kak, bukan DUDUK… Hehehehe…~” ^_^
    Troll : (Oh Tidak…!) “Aku lupa…! Aku tidak bisa DUDUK… Hanya bisa JONGKOK!” >0<
    BE Paladin : “Baiklah, kalau begitu aku yang menang… Mana 500g nya?”
    Troll : “SIIAALLL!~…” (Sambil memberikan kantong berisi 500g)
    Blood elf paladin itu pun berjalan dengan riang, kembali ke trainer paladin tadi, bersiap – siap menerima latihan skill baru yang akan berguna dalam hunting dan leveling bersama sahabat se – party nya yang seorang Orc Hunter.


    EPISODE 2: ORC HUNTER YANG BERUNTUNG
    Suatu senja di Asvenhale forest, seorang Orc Hunter Lv. 28 sedang menjajal quest dari splintertree post, bersama pet kesayangan nya Wolf mencari keberadaan Rare Elite Monster yang sedang diburunya.
    Lalu tak lama kemudian secara tiba-tiba, monster Rare Elite tersebut mendadak muncul tiba-tiba dari balik semak yang ternyata seekor Naga Slithereen Lv. 33, mata nya menyorot tajam tertuju ke Pet Hunter tersebut… Wolf. Tanpa di sadari si Orc Hunter, Naga tersebut melakukan [Charge] ke arah Wolf dan dengan buas mengayunkan Trident Pole arm nya ke tubuh Wolf <SWOOSH!!~ BOUUGH!~>, Wolf pun langsung terluka parah dan tergeletak di pojok batu, sang Orc Hunter marah dan sedih melihat pet nya sekarat.
    Tanpa buang waktu, Arrow dan Mana, dia dengan cepat mengaktifkan semua offensive skill. “LOK’THAR O’GAR…!!!~” dia menembakan [Steady Shot], [Serpent Sting], dll (Para pembaca hunter mungkin lebih tahu, saya hanya seorang rogue ^_^). Naga Slithereen pun tumbang di tangan Orc Hunter, karena pengalaman ini level dia meningkat ke Lv.30. Setelah mengambil kepala Naga tersebut sebagai Quest Item, dia mengacuhkan Talent Point yang baru di dapat nya karena teringat Wolf, pet kesayangan yang telah menemani nya dari Lv. 12 sedang di jemput ajal.
    Tapi sia – sia saja usaha sang Orc, Wolf tewas karena kehabisan darah, dengan langkah berat dia membawa dan mengubur jasad nya dengan Trident Pole arm Naga tersebut sebagai Batu Nisan nya.
    Dengan pasrah, dia menunggangi Mount nya kembali ke Splintertree post. Namun, tidak lama ada sesuatu yang lain mengganggu firasat nya dari belakang, dia turun dari mount lalu memeriksa keadaan sekitar… “Tidak ada yang aneh, apa hanya perasaan ku saja…” Tanya nya dalam hati.
    Lalu sebuah bayangan tinggi dari belakang menutupi nya dari cahaya matahari, ketika Orc Hunter itu berbalik, alangkah terkejut nya dia… Sungguh tidak di sangka – sangka dan sangat tidak di harapkan, benar apa kata teman se-party nya, sang Bloodelf Paladin yang pintar karena menang taruhan “duduk” dengan seorang Troll Warrior “Jangan hunting sendirian di Asvenhale Forest, tunggu saya online nanti malam”.
    Sosok itu memiliki mata seterang cahaya Mana seorang Night Elf… Ternyata Benar! Itu seorang Night Elf! dan dilihat dari armor dan weapon yang di gunakan, tampak nya dia Lv.80 dan PvP Maniac, full set armor Wrathful Gladiator dengan bercak darah yang telah mengering menutupi motif armor nya. Night elf tersebut tertegun menatap Orc Hunter, “Pandangan nya membuat ku gemetar, aku tidak bisa menggerakan kaki bahkan tubuh ku, tatapan nya seperti ingin melahap ku…” Orc itu berkata dalam hati.
    Tiba – tiba night elf itu mengangkat Staff nya tinggi – tinggi, dan mengucapkan sebuah mantera, dan tubuh nya bergetar hebat serta mengeluarkan suara mengeram seperti Nightsaber… “Nightsaber!!” Orc tersebut tanpa buang waktu lari tunggang langgang, ketika menoleh di belakang ternyata benar, Night Elf itu seorang Druid Feral! Namun… dia menghilang! “Huff~ Huff~ dia Prowl… Tapi dimana…”
    Tanpa di duga Orc tersebut merasa di Cabik dari belakang, leather armor nya terkoyak dengan buas, darah memecrik ke Briathorn yang ada di dekat situ. Ketika druid tersebut muncul dari depan, dan mengangkat Cakar besar nya, dengan sigap Orc Hunter menembakan Wyvern Sting kearah Druid itu dan langsung tertidur.
    Secepat kilat Orc itu melakukan Skill andalan nya apabila dia berhadapan dengan Nightsaber seperti ini… Lalu Orc itu berteriak “TAME BEAST!!~” dengan serius Orc Hunter itu membuka kedua tangan nya di depan wajah Druid Nightsaber yang sedang tertidur itu, dalam hati dan pikiran nya terbesit kenangan bersama Wolf, dalam hatinya dia berkata “Wolf… Maafkan aku yang tidak bisa melindungi mu… Semoga arwah mu tenang disana… DEMI WOLF!!”.
    Channeling pun selesai, jantung Orc Hunter itu berdegup kencang seperti genderang perang Orgrimarr. Ketika Druid itu membuka matanya… Druid Nightsaber itu mendadak Jinak!! Benar – benar tidak di sangka!! “Apa ini bugg…? Ah perduli amat, yang penting aku mendapatkan Pet baru yang lebih tangguh” ^_^
    Lalu, Orc Hunter itu pulang ke Orgrimarr dan memamerkan pet nya kepada player – player lain di depan gerbang Orgrimarr, berita ini tersebar di seluruh Durotar, berita tentang “ORC HUNTER DAN PET NIGHT ELF”. Sejak saat itu Druid Nightelf tersebut menjadi Pet setia nya hingga ke Lv. 80, menemani nya di Battleground dan Arena, tidak ada Pet lain yang memiliki equip full set Wrathful Gladiator. Hanya saja pet Druid Nightelf ini tidak mau “di simpan” di Stable, dia hanya ingin “di simpan” di Inn mewah dengan Innkeeper seorang Female Night Elf yang seksi.
    Semua player tidak ada yang menyangka, Orc Hunter Lv. 30 bisa memiliki Pet Druid Nightsaber Lv.80 alias Player memiliki Pet Player lain.


    Spoiler untuk SIDESTORY 1~THE DUROTAR: PRIEST TANPA RAHANG BAWAH & SECOND SIDESTORY~THOUSAND NEEDLES: ARNAK GRIMTOTEM :

    FIRST SIDESTORY ~ THE DUROTAR: PRIEST TANPA RAHANG BAWAH
    Pagi yang cerah di Orgrimarr, disini berbeda dengan di Silvermoon City, pagi cerah selalu di sambut dengan suara hawkstrider saling sahut menyahut, yang ada di sini hanya gong-gongan Timber Wolf dan lenguhan Kodo Beast. Sudah 15 menit Blood Elf Paladin ini menunggu teman nya online di depan Bank, tidak biasa nya si Orc Hunter ini terlambat untuk online.
    “Sebaiknya aku sarapan Strider Steak dulu sambil menunggu dia datang” gumam nya, “Susun rencana dulu, jika aku membiarkan Orc Hunter itu menjadi leader party, pasti dia akan sulit menentukan arah karena selalu di hasut oleh Pet Druid nya yang aneh itu, meski itu pet, tapi tetap saja dia Night Elf, dan aku selalu iri dengan Night Elf…”, Blood Elf Paladin ini terus saja melamun dan berkata dalam hati “Ternyata training dan leveling quest di sini tidak lah seburuk yang aku duga, seminggu keliling seluruh durotar saja aku sudah mencapai level 43, tapi dari mail aku terima, si Orc Hunter itu sudah mencapai level 44, sial… dia sudah menyusul ku, pasti karena Pet nya itu…”
    Tak lama kemudian, muncul dari kejauhan, dengan mount Black Timber Wolf nya sang Orc Hunter tiba di Orgrimarr. “Fuuh~ sial aku terlambat, kalau saja computer ku tidak hang, mungkin aku bisa tepat waktu tadi…”, Blood Elf Paladin itu terusik sarapan nya oleh gerak – gerik seorang Orc dari kejauhan dengan Mount nya berlari tergopoh – gopoh, “Apakah itu dia…? Ya, benar itu Orc Hunter yang aku tunggu – tunggu…”

    Orc Hunter : “Huufft~ Maaf elf, aku sedikit terlambat, computer ku hang, jadi… Ya kau tahu lah… Hehehe ^_^”
    BE Paladin : “Kenapa bisa computer mu hang? Aku sudah cukup lama menunggu mu di sini”.
    Orc Hunter : “Aku tidak sengaja, ini yang terakhir kalinya, aku janji…”, “Lalu, rencana hari ini bagaimana elf?”
    BE Paladin : “Baiklah, Bagaimana kalau kita ke Tanaris? Aku dengar disana ada kota kecil bernama Gadgetzan, dan quest dari para goblin disana cukup menantang…”.
    Orc Hunter : “Tapi itu Contested Area, kita bisa bertemu dengan Alliance sewaktu – waktu, aku sedang malas PvP hari ini elf…”.
    BE Paladin : “Memang nya pet mu itu apa? Bukan kah itu Alliance juga? Level 80 full Wrathfull lagi… Jadi, apa yang harus kita takut kan?”
    Orc Hunter : “Oh, kau benar… Maaf, otak ku belum sepenuh nya loading… ^_^”, “Kita berangkat lewat mana?”
    BE Paladin : “Bagaimana kalau kita naik Windrider hingga The Barrens, lalu naik mount melewati Thousand Needles, hingga tiba di Tanaris dan bermalam di Gadgetzan sebelum besok pagi nya kita memulai mencari quest yg ada”
    Orc Hunter : “Baiklah, kalau begitu, kau saja yang menjadi party leader, aku belum memahami arah yang tepat”
    BE Paladin : (Itu yang ku harapkan) “OK”

    Dengan persiapan perbekalan Makanan, Potion, dan Sejumlah Scroll, dengan perlengkapan dan skill baru, mereka berdua berangkat menuju Tanaris. Singkat waktu, ketika mereka mendarat di The Barrens, mereka mulai menunggangi mount mereka ke arah Thousand Needles yang kabar nya di huni oleh sekawanan centaur yang cukup terorganisir, seharus nya mereka ada di pihak The Horde, seperti hal nya Dryad di pihak Alliance, memang ada sebagian kecil centaur yang bisa di ajak bicara dan kompromi, tapi mayoritas di antara mereka lebih memilih untuk independen.
    Tak lama, sang Orc Hunter dengan Hawk Eye nya melihat sesuatu di kejauhan, ada seseorang yang tergeletak di tepi jalan. “Hai elf! Aku melihat seseorang tergeletak, aku tidak yakin apa dia Horde atau bukan, tapi sosok nya mirip Humanoid!”, Blood elf paladin itu dengan memicingkan matanya dia pun melihat nya cukup jelas, “Ya! Aku melihat nya…! Kelihatannya dia Horde, sebaiknya kita periksa!”. Sejenak mereka berhenti dan turun dari Mount nya, “Orc, dia seorang Undead dan tampak nya dia terluka parah setelah kalah dari pertempuran, apa kau melihat Graveyard sekitar sini? Aku yakin dia baru saja release spirit”, Orc itu melihat sekeliling, lalu memerintahkan Pet Druid nya berubah menjadi seekor burung untuk memeriksa keadaan sekitar, “Druid ku sedang memeriksa nya elf… Ada jejak kaki kambing di sekitar sini, coba Aku cek Quest Log nya, mungkin ada kaitan nya dengan Quest sekitar sini… (mengambil lalu membuka Quest Log dari saku Undead itu) Ada quest yang aneh, “Seeking for Lost Lower Jaw”, memang ada Race Quest mencari rahang bawah yang hilang?”, Elf itu mengerenyitkan dahi nya, “Aku baru mendengar nya Quest itu, tapi memang Undead ini sepertinya kehilangan Rahang Bawah nya…”.
    Tak lama, cahaya silau menembus jasad Undead itu “Nah, spirit nya baru saja kembali nih…”, tiba – tiba bangkit dan hidup kembali Undead tersebut, dia sempat terkejut melihat Blood Elf dan Orc itu ada di dekat nya, “Hwaaa!~ hiapa halian? Hapa hang halian hakukan hi’ini?”, Blood Elf itu menggelengkan kepala nya (Memang merepotkan bertemu dengan Undead tanpa rahang bawah, bicaranya tidak jelas, intonasi nya kacau, tidak heran dalam Raid atau Battleground mereka lebih memilih diam) “Maafkan kami Undead, kami sedang menuju Tanaris, lalu melihat kau tergeletak di tepi jalan, apa yang baru saja terjadi?”, Undead itu lalu duduk, dan memakan Wolf Kabob untuk memulih kan diri nya, “Hya, haku hedang henjalani huest hang hukup hulit, hain huest herakhir ini hemaksa hu harus hergi ke housand heedle, hamun haku hi herang Halliance, haku hidak hempat hemulihkan hiri ku hingga hambruk hak hadarkan hiri…” Undead ini ternyata seorang priest Level 43, dia di serang Alliance ketika sedang dalam perjalanan ke Thousand Needles. “Mungkin kami dapat membantu mu, kami searah dengan mu melewati Thousand Needles” Orc itu seraya menjawab, “Hada henar hnya, hungkin haku hapat hembantu halian huga”, Undead itu berjabat tangan dengan mereka berdua.
    Kini Blood Elf Paladin dan Orc Hunter mendapat teman party baru, seorang Undead Priest, kira – kira petualangan seperti apa yang menanti mereka di Thousand Needles? Dapatkan Undead tersebut menemukan Rahang Bawah nya yang hilang? Perjalanan ini belum lah berakhir…


    SECOND SIDESTORY ~ THOUSAND NEEDLES: ARNAK GRIMTOTEM
    Hawkstrider, Black Timber Wolf, dan Undead Horse, berlari menuju Great Lift di tepi Tebing Thousand Needles, Blood Elf Paladin, Orc Hunter dan Undead Priest, bertiga mereka menaiki The Great Lift menuruni ke Thousand Needles, “Undead, ceritakan ciri – ciri dari Alliance yang menyerang mu, apa ada gambaran dari sosok nya?”, Blood Elf memotong “Pasti night elf! Mereka selalu berkeliaran di sekitar sini! Aku benci Night Elf…”. Undead itu menjawab “Haku hulit henggambarkan hehuatu, hapi hia herkulit hiru heperti hsmurf, hagu hnya hada hentakel heperti Havy Hones, han haku hidak hingat hang hain nya…” (Terjemahan: “Aku sulit menggambarkan sesuatu, tapi dia berkulit biru seperti Smurf, dagu nya ada tentakel seperti Davy Jones, dan aku tidak ingat yang lain nya…”.)
    “Sepertinya kita harus membantu menyelesaikan quest si Undead ini dulu, agar mudah berkomunikasi nanti nya…”, Orc pun setuju “Ya Elf, aku pikir juga begitu…”. Dalam perjalanan menuju dasar, mereka terperangah dan terpana dengan pemandangan dan kondisi alam di sini, jadi ini sebab nya di sebut Thousand Needles, karena saking banyak nya pilar karang yang terbentuk karena kikisan angin kencang, apabila terlihat dari atas seperti “jarum-jarum” raksasa menjulang tinggi di sepanjang tebing karang ini.
    Ketika tiba di dasar, mereka bertiga segera menaiki mount nya masing – masing, menelusuri jalan setapak yang ada dan semakin mempercepat mount mereka sambil mencari informasi mengenai Quest milik Undead Priest itu. “Menurut peta, dari The Great Lift setelah pertigaan, klo kita ambil kiri ke arah timur, kita bisa checkpoint dulu di Freewind Post, Horde post terdekat di sekitar sini.” Blood elf itu membuka peta hingga menghalangi pandangan di depan nya. “Apa masih jauh Elf? Siapa tahu kita melewati area Quest dari Undead itu. Dari yang kubaca terakhir kali, Quest itu hanya membunuh seekor Monster Elite yang membawa Quest Item itu…” Orc itu memberikan alternative.
    BE Paladin : “Lihat! Itu persimpangan jalan nya, baiklah kita diskusikan. Kita sudah berjalan cukup jauh, di dekat sini ada sumber air, kita bisa istirahat sejenak disana lalu mencari petunjuk Quest, atau langsung melanjutkan perjalanan ke Freewind Post?”
    Undead Priest : “Htock hair hhku hinggal hedikit, hagaimana halau hita hencari humber hair hang hekat?”
    Orc Hunter : “Aku setuju, kita bisa istirahat sejenak disana, lagipula Pet Druid ku sepertinya kehausan…”
    BE Paladin : “OK, tapi sepertinya tidak akan mudah dalam perjalanan karena tidak ada jalan setapak menuju sumber air jadi ada kemungkinan kita akan bertemu dengan tuan rumah Monster – monster di sini”
    Orc Hunter : “Tapi rumor yang beredar di Orgrimarr, danau itu dekat dengan Darkcloud Pinnacle yang merupakan Camp para Tauren dari Grimtotem Clan, mereka sangat tidak bersahabat”.
    Undead Priest : “Hita harus hati – hati…”
    Di tengah jalan mereka berhadapan dengan Sabretooth tiger, Kobold, Segerombolan Harpy dan monster lain. Bahkan monster langka seperti Chimaera pun dapat di temukan disini, ini seperti toserba Pet Beast bagi para Hunter, tapi mungkin tidak bagi Orc Hunter kita, tidak akan pernah terbesit di kepala nya untuk menukar Pet Druid Wrathfull nya disini ^_^. Tiba lah mereka di sebuah danau, segerombolan ikan Oily Blackmouth terlihat dari jernih nya air danau ini. Meski jarang pepohonan, tapi aneh nya Danau ini tidak mengundang sedikit pun monster yang minum di sini. Undead priest itu tidak buang – buang waktu untuk mengisi perbekalan, begitu juga Orc Hunter, dia minum dan membersihkan perlengkapan nya. Tapi Blood Elf Paladin ini hanya sibuk memancing Oily Blackmouth.
    Tiba – tiba segerombolan burung terbang ketakutan, terdengar suara derap langkah Kodo Beast berlari dan teriakan Tauren dari seberang danau. “Terdengar seperti suara gerombolan Tauren, tidak biasa nya mereka lewat sini” gumam si Orc Hunter lalu seraya Blood Elf berkata “Hati – hati Orc, mungkin mereka Grimtotem Clan, kabar nya mereka sering kali menyerang Freewind Post milik Horde”. Ternyata benar, dari Armor yang mereka kenakan dan lambang yang ada di dada mereka, Tauren from Grimtotem Clan bersama pimpinan mereka Arnak Grimtotem, Warrior Elite Level 43 ini adalah keponakan dari Magatha Grimtotem yang termasuk para petinggi Tauren di Elder’s High, Thunder Bluff.
    “Elf, para Tauren itu bukan lah Horde, ini gawat, mereka para pemberontak yang sudah lama ada disini, mereka Grimtotem Clan” si Orc Bersiaga dengan Bow nya, Druid Pet nya dengan cepat Shapeshift menjadi Nightsaber dan Prowl memutar ke sisi danau, si Undead Priest itu… Mengapa dia malah menyelam ke dasar danau, mentang – mentang punya Racial Skill Underwater Breathing, berniat melancarkan Fear di tengah – tengah para Tauren itu. Lalu, Arnak Grimtotem, pimpinan Grimtotem Clan ini mendekati Blood Elf Paladin “Apa yang kalian lakukan di daerah ku!? Aku Arnak Grimtotem, pemimpin Grimtotem Clan yang sangat di takuti disini, sebaiknya kalian jelaskan dengan jujur atau Mace ku ini yang akan berbicara selanjutnya!!”, agak gemetar Blood Elf itu menjawab “Kami hanya sedang beristirahat di tepi danau ini, kami sedang dalam perjalanan menuju Tanaris, namun ada Quest yang kami harus selesaikan di sini”. Arnak seakan ragu, tapi dia berpikiran lain “Kalian beruntung, Orc dan Blood Elf! Aku sedang ada urusan lain menuju Camp Ethok, sebaiknya kalian tetap pada penjelasan tadi, mata – mata ku akan selalu mengawasi gerak – gerik kalian di sini! Kita bergerak…!~” para Grimtotem itu menaiki Kodo Beast nya berlari menuju Camp Ethok di barat daya sana.
    Para Grimtotem itu menghilang dari kejauhan tertutup debu dari hentakan kaki para Kodo Beast, merasa situasi sudah cukup aman Undead Priest muncul dari dalam danau. Orc Hunter menurunkan Bow nya, “Untunglah tidak terjadi sesuatu yang buruk…” leganya sambil menghela nafas. Pet Druid nya muncul di balik karang yang sebelum nya berada tepat di belakang Arnak Grimtotem, lalu Blood Elf ini seperti nya melihat sesuatu dari Pet Druid si Orc, “Hei Orc, lihat Pet mu, sepertinya dia baru saja meng-Pick Pocket sesuatu dari Arnak Grimtotem… Seperti catatan dari kulit hewan… Ada tulisan tertera di sini ‘We saw a Centaur brought your Jaw Bone Charm Necklace to Camp Ethok’, ini pesan dari mata – mata Grimtotem, disini disebutkan ‘Jaw Bone’, apa itu juga Quest item si Undead ini? Rahang Bawah yang Hilang?”
    Petunjuk kecil namun berharga, ketiga Horde ini akan menghadapi tantangan besar di depan mereka, apakah benar petunjuk yang di maksud tertuju pada Rahang Bawah yang Hilang? Dapatkan mereka berjuang melewati nya?
    Bersambung ke episode selanjutnya…


    Spoiler untuk EPISODE 3: KULIT BIRU SEPERTI SMURF DAN TENTAKEL SEPERTI DAVY JONES & EPISODE 4: FREEWIND POST – TEKA TEKI TULANG RAHANG BAWAH :

    EPISODE 3: KULIT BIRU SEPERTI SMURF DAN TENTAKEL SEPERTI DAVY JONES
    Ketiga Horde kita yakni VACON ASTALYNE, seorang Librarian Blood Elf dari Silvermoon City yang tergolong cerdas sebagai Paladin. RIGOF DRUIDBANE, seorang Orc yang mendapat julukan Druidbane setelah menjinakkan Druid Feral Night Elf di Asvenhale Forest. SLOVAK ALBERICT, seorang Undead yang berjuang demi mendapatkan kembali Rahang Bawah nya yang hilang entah kemana. Berbekal petunjuk dari mata – mata Grimtotem Clan, mereka berniat mencari informasi mengenai petunjuk ini ke Freewind Post, Rigof memacu Timber Wolf nya mendekati Vacon “Hi Elf! Eh, maksud ku Vacon, apa sebaiknya kita berterima kasih dulu…?”, Vacon nampak kebingungan “Berterima kasih? Kepada siapa?”, Rigof menjawab cepat “Tidak ada salah nya kita berterima kasih kepada sang Penulis kita, di Episode ketiga ini kita diberikan nickname yang keren ^_^”, Vacon terkikih “Heheheh… Iya betul, nickname ku terdengar keren kalau di sebutkan oleh para Female Blood Elf ”. Lain hal nya dengan Slovak, dia terdiam semenjak meninggalkan Danau tadi, sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu.
    Tiba – tiba Slovak melihat sesuatu dari kejauhan “Higof! Hunakan hawk heyes cepat, haku helihat heheorang hi hamping hatu harang itu, hepat hi helokan halan”, Rigof dengan sigap meneliti dengan tajam, menyelidiki dan menunggu apa yang sebenarnya di lihat oleh Slovak. Tak lama, muncul dari balik batu karang, seorang Alliance! dia terlihat baru saja membunuh seorang Tauren dari Grimtotem Tribe!.
    Slovak mempercepat Undead Horse nya “Slovak! Tunggu kami!” si Vacon menyusul dengan Hawkstrider nya, Rigof malah memerintahkan Druid Pet nya shapeshift menjadi Burung Besar dan membawa nya terbang berniat memutari tebing karang dari arah kanan Alliance tersebut. “Halliance hitu hirip hang henyerangku, hapi haku hurang hakin…”, Slovak penasaran namun ragu karena dia lebih memilih menghindari pertempuran dengan Alliance di waktu leveling seperti ini, tapi tersulut oleh dendam dia berniat membunuh Alliance itu “Sabar, sebaiknya kau jaga jarak di belakang ku, serahkan pada sahabat mu ini, kamu last hit saja apabila itu cukup bisa melepas dendam mu” Vacon dengan bijak memberi arahan.
    Tak lama Rigof menghadang mereka berdua di tengah jalan.
    Rigof : “Sebentar, aku baru saja melihat langsung dari atas, aku tidak yakin apa itu Alliance atau Humanoid Enemy biasa.”
    Slovak : “Hengapa hau hagu? Hemang hnya hapa hang hau hihat?.”
    Rigof : “Aku lihat dia memiliki kulit berwarna biru seperti tokoh kartun The Smurf, dan di dagu nya ada tentakel aneh mirip Hantu Perompak Davy Jones!”
    Slovak : “Hya henar! Hitu Halliance hang herenyang hku!”
    Vacon : “Hmmm… sebentar aku lihat di WoWwiki mengenai Alliance Races… Kulit Biru…. Dan Tentakel… AH! Ini dia! Memang benar dia Alliance, itu ras Draenei yang berasal Azuremyst Isle yang berdekatan dengan Auberdine di Dark Shore”
    Rigof : “Draeee… Apa? Memang nya ada ras Alliance seperti itu?”
    Vacon : “Draenei! Apa kau tidak pernah ke perpustakaan?”
    Slovak : “Hudah hukup, hadi hagaimana? Hebelum hia herlalu hauh huntuk hi hejar, hita hertiga dan hia hendiri, hita hasti hisa henghajar hnya”
    Vacon : “Biar aku yang maju, Slovak support aku dari belakang, Rigof kamu memutar dari kiri, bidik dari jauh, lindungi aku, lalu perintah kan Druid Pet mu menjadi Nightsaber dan lakukan Prowl memutar dari kanan ke belakang Draenei itu! Cepat”
    Rigof : “Vacon…!~, dari armor dan weapon seperti nya di seorang Warrior, hati – hati tingkat level nya belum terlihat!”
    Rigof agak terlambat, Draenei itu melihat Vacon dan Slovak dengan Jelas, menghiraukan Rigof yang datang dari sisi kiri nya, dia berlari hendak menyerang Vacon. Vacon melompat dari Hawkstrider nya, bersiaga dengan Shield dan Mace nya, Slovak memberikan Buff Fortitude dan Absorp Damage kepada Vacon, namun tanpa aba – aba Draenei itu mengubah Stance nya melakukan Charge ke arah Slovak! Dia mengincar character yang hanya menggunakan tipe armor Cloth! Slovak terkejut, dia menutup matanya tiba – tiba… (SWOOOSSHHH!~ BLLEEDDAMMM!~) perlahan Slovak membuka matanya, Vacon dengan sigap menahan serangan Two-Handed Sword si Male Draenei itu dengan Shield nya!
    Lalu Draenei itu mundur menjaga jarak dan berkata [Common] “Bur”, “min ‘ngg ir k ‘al ian, k ‘al ian tid ‘ak ad a ur ‘usa n nya dis ini, at ‘au k ‘al ian m ‘ati”. Rigof mendekat, sambil mengerinyitkan dahi nya “Apa yang di katakannya? Kita khan tidak mengerti bahasa mereka, lagipula Ras yang aneh untuk seorang Alliance, kulit nya biru seperti The Smurf, dan tentakel di dagu nya mirip Davy Jones, ditambah kaki kambing…”. Seraya Vacon itu memotong “ Jangan remehkan mereka Rigof, mereka ras yang cukup tangguh untuk seorang Warrior, tetap waspada, lalu apa kau tidak memperhatikan tingkat level dia!? Dia level 64!”.
    Dengan percaya diri, Rigof maju menantang Draenei itu, “Aku semakin bersemangat… Druid! Shapeshift menjadi Dire Bear!”. Druid Pet itu berubah menjadi Dire Bear “GRRUOOWLLHH..!~” seketika Dire Bear itu berbalik Charge menghantam Draenei itu dengan Mangle Claw, namun di tahan dengan Two – handed sword nya… “Ini kesempatan…!” Ketika Rigof ingin menembakan Steady Shot nya, terdengar teriakan dari belakang nya, “Untuk Sin ‘Dorei…!!!~” Vacon berganti senjata menggunakan Two – Handed Mace, dan melancarkan Crusader Strike tepat ke arah Draenei itu (VWOORHH!~ SCCRAAANNK!~) dan menembus Chest Plate hingga ke rusuk melukai Draenei itu hingga sekarat! Namun Draenei itu berniat melarikan diri.
    Tanpa buang waktu, Slovak menunggangi Undead Horse nya mengeluarkan Spell andalannya… “Mind Control!~”, seketika mengendalikan tubuh Draenei itu, dalam hati dan pikiran nya yang terselubung dendam, dia memikirkan akan membunuh Draenei ini… Namun tanpa di sangka – sangka, mendadak Slovak sakit perut! Dan dia memikirkan ingin Buang Air Besar secepat nya! Otomatis karena sedang mengendalikan tubuh Draenei lewat pikiran nya, Draenei itu tiba – tiba jongkok, dan Buang Air Besar! Ditambah, karena Slovak berpikir ingin membunuh nya, Draenei itu tidak hanya mengeluarkan kotoran nya, tapi juga isi organ tubuh nya hingga tewas oleh Slovak. Kedua sahabat nya tertegun merinding, seorang Undead Priest ini KEJAM DENGAN CARA YANG JOROK.
    Mereka bertiga menghela nafas lega namun masih merinding melihat apa yang di lakukan oleh Slovak terhadap Draenei itu, bukan kah Spell itu dapat di target kepada siapa saja? Bagaimana perjalan ke Freewind Post?
    Bersambung ke Episode 4


    EPISODE 4: FREEWIND POST – TEKA TEKI TULANG RAHANG BAWAH
    Mengingat kejadian sebelumnya, setelah Slovak membunuh seorang Draenei dengan mengeluarkan seluruh isi organ tubuh nya dari dubur, Vacon hanya bisa bergidik jijik melihat Draenei itu ‘berantakan’ sedangkan Rigof sibuk mengobrak – abrik tas milik Draenei, dia menemukan beberapa Potion, Scroll, Ravager Dog, Grilled Sculpin, Material Blacksmithing dan beberapa equip. Rare equip berupa Glove, Shoes dan Two Handed Sword, tampak nya Shoes Cloth ini memiliki spesifikasi status Spell Power Mage, tapi Slovak bisa mempergunakan nya dengan baik untuk Shadow Spell nya. “Yang ini paling cocok untuk ku” ujar Rigof sambil mengusap – usap Glove Mail yang baru di dapatnya memiliki spesifikasi status Agility dan Intelect. Terakhir Two Handed Sword ini memiliki spesifikasi status Attack Power dan Expertise yang cukup besar sangat berguna bagi Vacon.

    Ketika mereka sedang sibuk dengan equip baru nya, Tauren Grimtotem yang sebelumnya di serang hingga tewas oleh Draenei tadi itu ternyata masih hidup. “GRRRAH!~” Gerang nya mengeram kesakitan, lengan kiri nya hampir putus, tubuh nya penuh luka tebasan akibat serangan dari Draenei Warrior tadi. “Rigof awas! Tauren itu masih hidup!” Rigof terkejut, dia agak menjauh namun hati Horde-nya berpendapat lain, “Slovak, berikan Healing Spell – mu, meski dia musuh, tapi dia tetap lah Tauren, aku tidak mau dia mati kesakitan”. Slovak memberikan Prayer of Mending nya, meski tidak semua luka nya sembuh, setidaknya Tauren ini bisa memberikan informasi. “Ouugh! Fuuh… Kenapa kalian menolong ku? Apa yang kalian inginkan dari ku?”, Vacon mendekat “Setidaknya informasi yang kami inginkan sebanding dengan nyawamu sekarang…”.

    Slovak menghentikan Healing Spell – nya dia duduk minum, menyegarkan kembali Mana nya yang terkuras. Rigof dan Vacon masih menginterogasi Tauren Grimtotem itu sambil menunjukan catatan dari kulit hewan yang sebelum nya di temukan “Jadi kalian menemukan salah satu pesan antar Mata – mata Grimtotem, dan sedang mencari Tulang Rahang Bawah teman Undead mu itu? Huurrff! Uhuk! Aku tidak tahu apa Kalung Pusaka milik Arnak Grimtotem itu yang kalian cari, tetapi… Uhuurk! Kalung Pusaka yang terbuat dari Tulang Rahang itu merupakan Shaman Charm dari Magatha Grimtotem sendiri… Mengandung kekuatan misterius yang terkadang Arnak – pun tidak dapat mengendalikan nya…”.

    “Terima kasih… Kita memang belum pernah punya masalah sebelum nya, kami tidak perduli meski kamu adalah Clan Grimtotem, tapi kami percaya masih ada Horde di jiwa dan semangat mu. Karena itu kami akan membawa mu ke Freewind Post…” Niat Vacon memang mulia, sudah menjadi sifat seorang Blood Elf, lain lagi dengan Rigof yang semenjak tadi terus saja mengarahkan Bow nya, tidak berkata apa – apa hanya tertegun membidik kepala Tauren itu. “TIDAK! CUKUP! Bagi kami Grimtotem, berbagi informasi dengan musuh, sama saja mencoreng harga diri… (Meminum suatu potion) Glug! Glug! Glug!” Tiba – tiba vacon berteriak “Rigof! Hentikan dia! Itu Poison! Dia ingin bunuh diri, hentikan dia Rigof!” Namun terlambat… “OHORK! GWWARRKK! HHRRrraahh…~” Kulit Tauren itu seketika pucat, lalu menghitam seperti abu, terkikis oleh kencang nya tiupan angin. “Itu Fire Scorpion Poison, salah satu dari Poison paling mematikan di Silithus, efek nya seperti ‘membakar’ organ tubuh dari dalam tapi yang ini efek nya di perkuat oleh sumber kekuatan yang tidak dikenal” Rigof menganalisa dari sisa botol yang di minum Tauren tadi.

    “Hapa hungkin harena hekuatan halung husaka hilik hArnak? Hekuat hitukah hekuatan hulang hitu…?” Slovak semakin penasaran dengan apa sebenarnya Tulang Rahang Bawah itu, wajah nya merengut dan tatapan nya tidak fokus. Vacon coba mengambil solusi “Tenang kawan – kawan, banyak sumber kekuatan yang tidak kita ketahui sejauh ini, dan mungkin masih banyak misteri yang akan kita hadapi. Kita sudah cukup lelah, kita melanjutkan perjalanan menuju Freewind Post, mungkin ada informasi berharga lain yang akan kita dapat”. “Baiklah… Tapi… Apa kalian melihat Pet Druid ku…?” Rigof mencari – cari pet nya itu, semenjak Slovak melancarkan Mind Control nya terhadap Draenei itu, si Druid ini tidak menampakan diri. “HEEEIII!~ DRUIIDD!~ KAU PROWL DIMANA…!~” Rigof terus – menerus berteriak memanggil pet nya.

    “Mungkin sudah saat nya kau memikirkan Nickname untuk pet mu itu Rigof, sampai kapan kau akan memanggil nya “Druid”… Hehehe” Vacon menggoda, mencoba bercanda dengan Rigof. “Hungkin het mu hitu hrauma helihatku helakukan hal hang hama herhadap nya, harena hia huga halliance… Huhuhuhu!~” Slovak menakut – nakuti jikalau Mind Control nya dilakukan hal yang sama terhadap Druid itu. Tidak lama mereka mencari, Rigof yang sedari tadi menggunakan Tracking Beast menemukan jejak kaki Night Elf yang secara acak berubah menjadi jejak Dire Bear, lalu jejak nya berakhir di balik semak – semak. “Sepertinya pet – ku masuk ke balik semak – semak ini, aku akan mengikuti nya terus” Rigof terus memaksa memasuki semak – semak yang cukup lebat dan sempit. Vacon dan Slovak mengikuti di belakang sambil waspada dengan sekitar mereka.

    Setelah melewati semak – semak ternyata si Druid ini menemukan jalan singkat menuju Freewind Post, jalan ini lebih mudah di bandingkan melewati Splithoof Crag, dan lebih cepat pula. Mereka bertiga tidak buang – buang waktu, sesegera mungkin mereka men – summon Red Hawkstrider, Black Timber Wolf dan Pale Undead Horse, dengan Crusader aura milik Vacon, mereka berlari kencang menuju Freewind Post. Druid Nightelf tadi shapeshift menjadi Ravenbird, dengan kecepatan 280% Flying Speed druid itu hanya bisa melihat dengan sinis kepada ketiga Horde kita dalam hati nya “/swt… meski dengan Crusader aura masih saja lamban… Pfft!”. Vacon dengan gaya nya berkendara Hawkstrider sambil membaca buku tanpa melihat ke depan, Rigof malah teriak – teriak tidak jelas kepada pet nya “Woe! Pet kurang ajar! Seneng nya di summon tapi tidak mau di Unsummon!” dasar Rigof… Slovak yang berada di depan tiba – tiba bersin “HAAUUSHI! HAUUSHI!”, dasar Undead tanpa rahang bawah, setiap kali bersin selalu mengeluarkan lendir berwarna abu – abu yang bau nya sangat busuk.

    “Wooeek! Slovak! Kalau kau ingin bersin, ngomong dong!” Vacon yang berada tepat di belakang nya hanya bisa menjepit hidung nya dengan jepit jemuran milik Ibu nya yang masih menjepit di Cloak nya dari Episode pertama cerpen ini terbit. Rigof malah tertawa terbahak – bahak melihat kelakuan mereka berdua.
    Tidak lama mereka tiba di Freewind Post, akhirnya mereka dapat menarik nafas lega sambil menaiki Lift menuju Freewind Post. Perjalanan panjang mereka tidak akan sia – sia sampai disini, bertekad membantu Slovak mendapatkan kembali Rahang Bawah nya, mereka siap menghadapi tantangan apapun. Dan setiba nya di Freewind Post, sambutan dari Rau Cliffrunner menyambut hangat mereka “Selamat datang di Freewind Post para petualang muda, rumah kami adalah rumah para Horde…”
    Bersambung ke Episode 5


    Spoiler untuk EPISODE 5-SIDESTORY-CINTA KIMIA Part.1 & EPISODE 6: FREEWIND POST; SIDESTORY –CINTA KIMIA Part.2 :

    EPISODE 5: FREEWIND POST – SIDESTORY – CINTA KIMIA (part. 1)
    Setelah perjalanan jauh penuh tantangan dan bahaya, dengan berpeluh keringat dan cucuran darah yang mengering di luka mereka, akhirnya tiba juga di Freewind Post. Post yang mayoritas di huni oleh para Tauren ini memang bisa di bilang berbahaya, terletak di tebing yang menjulang tinggi, menantang bahaya setiap hari nya disini. Slovak yang sedari tadi tidak tahan panas nya terik matahari, segera dia masuk dan berteduh di salah satu tenda kosong yang diperuntukan perawatan para Guard yang terluka. Rigof melepas equip dan perlengkapan nya, di letakan nya di pojok tenda, dia membuka tas First Aid nya dan membersihkan luka – luka di badan nya. Vacon berniat untuk memperbaiki equip nya yang rusak, lalu dia mendekati Tauren Blacksmith, tapi tiba – tiba sesuatu yang besar terbang dari langit menghampiri nya dengan cepat.
    “WWOOOSSHSHHH!~ FLAP! FLAP! FLAP! SSRRRSSHHH!~” Seekor Wyvern (Windrider) melesat dan mendarat di dekat Vacon, dia terbatuk – batuk dan mata nya terpicing karena debu yang tertiup, dia terjatuh karena dia tidak melihat kaki nya tersandung sebuah batu. Terbaring menengadah, silau oleh cahaya matahari, dia melihat sosok menawan berada di punggung Wyvern itu, mencoba menghalangi cahaya matahari dengan tangan nya seketika tersibak seorang Female Bloodelf, dengan tinggi 167 cm dan ukuran 36B, tergerai rambut pirang sepundak menghiasi paras cantik nya di hiasi bibir manis yang merah merekah, Vacon sungguh terpana, setelah lama di Durotar dia sudah tidak melihat Female Bloodelf secantik dia… “Elosai…!~” seorang Tauren memanggilnya, dia Jandia, seorang Tauren yang berprofesi sebagai Trade Suppliers di Freewind Post.

    Elosai : “Huufff… penerbangan tadi cukup melelahkan juga…”
    Jandia : “Elosai, apa kau mendapatkan nya?”
    Elosai : “Ya aku mendapatkan nya, memang agak sulit tapi… ini dia!”
    Jandia : “Aah! Maafkan aku telah merepotkan mu mengambil kan beberapa stock Imbued Vial ini dari Orgrimarr, kalau saja aku sedang sehat…”
    Elosai : “Sudah lah, jangan di pikirkan, kebetulan memang aku juga ada urusan disana”
    Jandia : “Apabila begitu, terima kasih Elosai… Shorel’aran…”

    Magistrix Elosai, seorang Female Bloodelf yang berprofesi sebagai Alchemy dia menetap di Freewind Post sudah 2 tahun lama nya, bertujuan mencari resep Elixir yang akan mengurangi rasa haus para Bloodelf akan kekuatan magis, seperti telah kalian ketahui selama ini menjadi “siksaan” bagi para Bloodelf itu sendiri. Vacon berdiri dan membersihkan armor dan pakaian nya yang penuh debu, sekali – kali dia merapikan rambut dan alis mata nya, jantung nya berdegup kencang, tangan nya gemetar, ada rasa gugup yang lebih hebat di bandingkan berhadapan dengan Arnak Grimtotem. Vacon tertegun melihat Elosai, tampak lekuk tubuh sintal nya berbalut Blue Silk Dress, angin bertiup tercium aroma Mageroyal dari tubuh nya, membuat aliran darah Vacon mendadak deras.
    Elosai berjalan ke arah Vacon, dia ‘membeku’ lalu dengan cepat dia berpura – pura membersihkan Totem yang ada di dekat nya, Elosai memperhatikan dan terkikih manis. Vacon mencoba menatap mata indah nya tapi gagal, dia menghela nafas, ketika melihat ke depan “EHEM!~” tanpa sadar dia mengusap – usap perut seorang Tauren Guard yang sedari tadi dia pikir sebuah Totem. Vacon terkejut, dengan cepat dia lari mengejar Elosai “Tunggu…!~ Hei Nona! Nona Elosai…!” Elosai membalikan badan nya dan menoleh ke arah Vacon,
    Vacon : “Maaf mengganggu mu Nona, boleh kah aku bertanya sesuatu…?”
    Elosai : “Tidak masalah Tuan, silahkan…”
    Vacon : “Uhm… Jangan panggil aku Tuan, panggil aku Vacon saja..”
    Elosai : (terkikih) “Hihi… baiklah Tuan Vacon…”
    Vacon : “Eeerrr… Baiklah, terserah padamu. Begini apa yang kau lakukan di Freewind Post? Bukan kah ini sangat jauh dari Silvermoon?”
    Elosai : “Cerita nya panjang, aku berada disini karena tujuan ku sebagai Alchemist ingin menemukan sebuah resep Elixir yang akan mengurangi bahkan menghilangkan rasa ‘haus’ kita akan kekuatan magis, demi Quel’ Thalas aku akan menemukan nya”
    Vacon : “Mmm… Bagi ku, rasa ‘haus’ itu hanya muncul di pagi hari dan menjelang malam, di saat itu aku ‘memeras’ Mana dari beberapa monster di sekitar sini, namun aku tidak merasakan penderitaan karena itu…”
    Elosai : “Tidak Mungkin! Apa tuan tidak berpikir!? Rasa ‘haus’ ini akan membuat kita ketergantungan pada kekuatan Magis yang kekuatan nya tidak kita ketahui akibat nya pada diri kita nanti nya! Ini sebuah kutukan! Satu waktu nanti, kita para Bloodelf akan saling membunuh karena rasa ‘haus’ itu… Apa tuan tahu itu!?”
    Vacon : “Anar’alah Belore… Aku seorang pustakawan, tentu aku sangat mengetahui akan hal itu Elosai, tapi mengapa kau sangat terobsesi dengan itu?”
    Elosai : “Apa Tuan ingin mengerti mengapa diri ku seperti ini…? Kalau begitu, aku butuh bantuan Tuan…”
    Vacon : “Apapun akan kulakukan untuk mu Elosai…”
    Elosai : (Tersipu, wajah memerah) “Aaa… Tuan, te.. terima kasih, tapi aku tidak tahu harus berkata apa…”
    Vacon : “Katakan saja apa yang harus aku lakukan, akan aku usahakan semampu ku…”
    Hari menjelang malam, Elosai bercerita panjang lebar kepada Vacon, menceritakan tujuan dan latar belakang nya keberadaan dia, setelah itu Vacon pergi menemui sahabat nya, Rigof dan Slovak. Vacon menceritakan kepada para sahabat nya niat dia membantu Elosai, mereka pun dengan senang hati akan membantu niat baik Vacon, meski mereka tahu niat Vacon berbaik hati karena dia sedang jatuh hati kepada Elosai. Namun mereka cukup terkejut ketika Vacon berkata “Aku harus menghapus profesi Mining – ku…” Serentak Rigof dan Slovak terheran – heran “WTF! Apa harus dengan jalan itu Vacon!?” Vacon hanya mengangguk, dan menunduk. Dia kebingungan karena profesi Mining nya telah mencapai level 375, dan itu tidak mudah bagi seorang Vacon sang pustakawan…


    EPISODE 6: FREEWIND POST – SIDESTORY – CINTA KIMIA (part. 2)
    “HOOAAAHHHEEEMMM!~” Rigof menguap di sambut hawa udara pagi yang menusuk di Freewind Post, beberapa ratus kaki di atas tebing ini suhu udara sangat dingin meski matahari sudah menampakan sinar nya. Slovak memanda matahai terbit seakan – akan dia mengajukan pertanyaan “Apa hari ini akan berjalan baik semua…?” (apabila Slovak berkata dalam hati logat “H” nya ilang lho ^_^). “Ayo Rigof, bangun dan segera membersihkan diri, Druid mu saja sudah mandi duluan…” Vacon yang baru saja selesai membersihkan diri memasuki tenda, “Ya ya… aku sudah bangun…” Dasar orc pemalas, hanya bersemangat ketika mengejar Honor saja.
    Vacon dengan sigap bersiap diri, memakai armor, travelers Backpack, Weapon dan Shield nya, mempersiapkan perbekalan dan Mount nya. “Hapa hau herius Hengan hencana hini Hacon?” Slovak berdiri di depan tenda sambil mengunyah Fried Giant Coackroach. “Ya niat ku sudah bulat Slovak, mudah – mudahan hari ini berjalan lancar, dan aku sudah menetapkan hati ku untuk menghapus profesi Mining dan Jewelcrafting ku, sebagai ganti nya aku akan mengambil profesi Herbalism dan Inscription…” Vacon menanggapi dengan menatap serius “Haiklah, hemi HThrall, hemoga heputusanmu hemang hang herbaik huntukmu”
    “Kau sudah siap tuan Vacon?” Elosai sedang mempersiapkan Wyvern nya, untuk berangkat ke Orgrimarr terlebih dahulu untuk reset provesi nya Vacon. Vacon hanya tertegun, pantulan cahaya matahari yang mengenai paras cantik Elosai sama sekali tidak menyilaukan mata nya “Euh? Oh! Iya ya! Rasanya aku sudah siap…”. Rencana Vacon memang membantu Elosai untuk mencari sekumpulan Herb langka demi mendapatkan ramuan “Elixir of Megacure”, tapi seiring dengan berjalan nya waktu, rasa sayang dan cinta pun pasti akan muncul di antara mereka. Dan Rigof bersama Slovak mencari informasi mengenai keberadaan Arnak Grimtotem dan Tulang Rahang Bawah yang Hilang, dengan mengandalkan Druid milik Rigof mereka berdua berangkat menuju Darkcloud Pinnacle. Akhirnya, setelah Vacon dan Elosai berangkat menuju Orgrimarr, mereka berpisah.
    Singkat kata Vacon telah me – reset profesi nya, dan kini dia berprofesi sebagai Herbalism dan Inscription, lalu berangkat menuju Grom’Gol Base Camp di Stranglethorn Vale, hutan di sana merupakan salah satu sumber Herb yang cukup banyak dan juga berbahaya. “Teliti dulu batang nya, dan cari kemana akar nya menjalar, dari situ tuan akan tahu cara memetik nya dengan mudah…” Elosai mencoba mengajari Vacon bagaimana cara farming Herbalism, “Baiklah akan kucoba… ini jenis Kingsblood.. batang tunggal dengan cabang kecil, akar serabut menjalar hingga 1 meter… berarti begini mungkin… Hhhmmm!~ [Kingsblood]x3 YUP! Kingsblood pertama – ku… Hehe…” Setelah mengumpulkan cukup banyak Herbs, tiba – tiba hujan mengguyur deras “Elosai! Ikuti aku… Aku melihat sebuah goa di sana…” Mereka dengan cepat berlari menuju goa yang tidak jauh di sana, goa bekas penggalian para Goblin ini terbengkalai dan tidak di gunakan lagi, tapi sepertinya masih aman untuk berteduh di sini.
    “BBBRRRRR…!~” Elosai gemetar kedinginan, basah kuyup, Blue Silk dress nya yang tipis menjiplak bentuk tubuh nya yang indah, Vacon tersipu, otak nya memikirkan hal – hal yang vulgar tentang Elosai. “Agh! Aku harus memfokuskan diri… CONCENTRATION AURA!” Vacon segera membuat api unggun dari profesi Cooking nya, dan mengambil sebuah Gaun bermantel tebal “Elosai, sebaiknya kamu menghangatkan diri… Cepat ganti baju mu dengan ini, dan aku akan membuatkan Sup hangat…” Wajah Elosai memerah, sudah lama dia tidak bertemu Male Bloodelf Setampan Vacon “Owh… Baiklah tuan, terima kasih banyak… Tuan baik hati sekali kepada ku…”. Vacon tersenyum… Dan dia berdiri di dekat mulut gua, melihat keadaan di luar sana, hujan masih deras sekali beruntung aliran air nya tidak masuk ke goa.
    Ketika vacon melihat ke dinding, alangkah terkejut nya dia melihat bayangan Elosai yang sedang berganti pakaian dari bayangan api unggun, perlahan dia melepas Blue Silk Dress nya, dan terlihat jelas lekuk tubuh seorang Female Bloodelf yang sempurna, Vacon menelan air liur nya “Gleekk…” sungguh hal yang benar – benar menguji nafsu nya… “Tuan Vacon, anda baik – baik saja?” tiba – tiba paras cantik Elosai tepat berada di depan wajah nya membuat Vacon terkejut, ternyata Elosai telah berganti baju, dan dia lupa untuk membuat kan Sup hangat untuk nya. “Hhhmmm! Aku baru tahu kalau Strider Soup se enak ini… Tuan memang pandai memasak dan baik hati…” Elosai tersenyum dengan manis nya “Ini makanan favorit ku, cukup bisa menghangatkan tubuh dan menambah stamina… Ummm… Elosai, aku ingin bicara sesuatu…” Vacon berjalan mendekat Elosai “Silahkan tuan, aku tidak keberatan…” Elosai meletakan mangkuk sup nya di dekat api unggun, tapi tidak sengaja Vacon tersandung batu “OOPSS!~” (BUUGGH!) Vacon memejam kesakitan, sepertinya pergelangan kaki nya terkilir, ketika ingin berdiri, tangan nya menyentuh sesuatu yang hangat dan empuk…
    Vacon membuka mata dan melihat ternyata dia jatuh berada di antara paha Elosai dan menimpa nya, terlebih tangan nya menyentuh gundukan 38B yang seharusnya tidak dia sentuh! “WWOOOAA!~” Vacon segera berdiri, dan mencoba menjelaskan namun sepertinya lidah nya sulit untuk menyusun kata dan kalimat yang ingin dia ucapkan. “Eehhsss… Itu.. tadi itu… hanya kecelakaan… Errr… Elosai… Aku minta ma… Maaf…” Wajah Elosai terlihat memerah dari terang nya api unggun, kepala nya menunduk dan tangan nya menutupi dada nya. Tiba – tiba Elosai berdiri membelakangi Vacon, Vacon berkata dalam hati “Agghh… Dia pasti marah, tapi aku benar – benar tidak sengaja… Bagaimana mengatakan nya ya…” ketika Vacon ingin mendekati Elosai, dia berbalik, “Tuan, tidak usah di pikirkan… Aku tidak apa – apa, itu hanya kecelakaan bukan…? Hihi…” Dia terkikih manis, Vacon heran, padahal awal nya dia ketakuan setengah mati apabila Elosai akan marah…
    Hujan telah reda, dari jauh terdengar suara Raptor memanggil kawanan nya, “Elosai, hujan telah reda, apa Herbs kita sudah cukup?” Elosai berdiri, memeriksa Herbs Bag milik nya “Mungkin kita masih butuh sedikit Gravemoss di camp milik Murloc”. Vacon segera men – summon Charger milik nya, dan membantu Elosai naik “Pegangan yang erat ya…” Jemari tangan yang halus meski sudah sering mencabut banyak Herbs melingkari pinggang Vacon “Baiklah… Sayang…” Vacon terkejut, namun dia langsung memacu Charger nya menuju Murloc Camp “Tapi… Apa betul dia memanggil ku ‘sayang’ ?”.
    Ketika tiba di Murloc Camp, hanya ada sedikit Gravemoss di situ, tapi karena spawn nya cukup cepat, mereka bekerja sama untuk mengumpulkan nya. Elosai memetik dengan cepat, dan Vacon melindungi Elosai dari serangan Murloc yang buas, tidak lama pun Gravemoss yang di kumpulkan sudah cukup sesuai yang di butuhkan, kembali Vacon men – summon Charger nya bersama Elosai mereka pulang ke Grom’gol Base menuju Freewind Post, melanjut kan penelitian “Elixir of Megacure”. Sepanjang perjalanan mereka terlihat bercanda dan mesra, meski mereka tidak pernah membicarakan apa yg mereka rasakan tentang hubungan mereka, karena perasaan yang ada di antara mereka lebih dari kata – kata yang terucap.


    Spoiler untuk EPISODE 7: DARKCLOUD PINNACLE–THE GRIMTOTEMS & EPISODE 8: FREEWIND POST–BENTURAN KEKUATAN Part.1 :

    EPISODE 7: DARKCLOUD PINNACLE – THE GRIMTOTEMS

    Episode ini merupakan jalan cerita Rigof dan Slovak ketika Vacon bersama Elosai pergi ke Stranglethrone Vale, mereka berniat mengumpulkan informasi ke Darkcloud Pinnacle mengenai Jaw Bone Necklace, setiba nya di Darkcloud Pinnacle, mereka melihat Tauren Grimtotem Bandit berjaga di dekat lift pintu masuk ke Darkcloud Pinnacle. “Slovak, kita serang bersama – sama, Druid ku akan menyerang dari depan dan aku akan memutar ke samping, kau serang dia dengan Mind Flay mu” Slovak mengerenyit kan dahi nya, “Hya han hita hakan hiserang heramai – ramai holeh hemua hGrimtotem Hauren!, hapa hau hupa, hita hanya hencari hinformasi, hukan henyerang harkas hereka higof…”. (*Ya dan kita akan di serang beramai – ramai oleh semua Grimtotem Tauren!, apa kau lupa, kita hanya mencari informasi, bukan menyerang markas mereka rigof…”)

    “Aawww… Kenapa tidak, sekali ini saja Slovak…” Rigof memaksa Slovak untuk menyerang Grimtotem Bandit itu, tapi Slovak pura – pura tidak mendengarkan, dia punya suatu rencana. Ketika hari mulai gelap nanti, Slovak bermaksud ingin menculik Grimtotem Bandit itu dan membawa nya ke Freewind Post, tidak ada guna nya menginterogasi dia di sini, akan berbahaya apabila Guard lain akan melihat nya. “Hita hunggu haat hang hepat, haku hembutuhkan hantuan hruid mu Higof… Haat hu heri handa, hau huruh hruid mu herubah henjadi Hire Hbear, han hawa Handit hitu hi hunggung nya, hiam – hiam hita hulik hia”. (*Kita tunggu saat yang tepat, aku membutuhkan bantuan druid mu Rigof… Saat ku beri tanda, kau suruh druid mu berubah menjadi Dire Bear, dan bawa Bandit itu di punggung nya, diam – diam kita culik dia). Rigof mengerenyitkan dahi nya, meski kurang paham tapi dia menuruti apa yang Slovak arahkan.

    Hari mulai gelap, Rigof berdiri mempersiapkan diri, sudah hampir 2 jam mereka menunggu di balik semak belukar. Dengan menggunakan Prowl nya, Pet Druid itu sedari tadi memantau keadaan di sekitar jalan masuk Darkcloud Pinnacle, dan Bandit yang menjadi target sasaran terlihat mulai lelah berjaga. Slovak memberi isyarat, Rigof bersiap membidik guard itu dengan Wyvern Sting arrow, lalu Slovak berlari keluar dari semak, sontak Bandit itu terkejut dan tiba – tiba “PSYCHIC SCREAM…!!~” Slovak menakut – nakuti Grimtotem Bandit itu dengan Ilusi Suara yang memekakan pendengaran nya, “AAARRRGGGHHH!!~” Grimtotem Bandit itu menutupi telinga dengan kedua tangan nya, tiba – tiba (DDUGGH! GGBRRAAAKKK…!!) Saking panik nya Tauren itu hingga kepala nya terantuk sisi totem yang ada di dekat nya hingga pingsan.

    “Higof, hepat! Hawa hia!” Rigof menggangguk, dia memerintahkan Pet Druid nya menjadi Dire Bear dan membawa Grimtotem Bandit itu di punggung nya. Rigof men – summon Black Timber Wolf nya, dia berlari perlahan di ikuti Pet Druid di belakang nya, Slovak mengambil charm Mount nya, berniat men –summon Undead Horse namun tanpa peringatan (BLEDAMM!~) sesosok Tauren dengan Grimtotem Mace di tangan nya mendarat dan menggetarkan daratan di sekitar Slovak, tampak nya dia terjun dari atas tebing, sisa percikan darah yang mengering di seluruh armor nya menimbulkan bau amis yang menusuk mengalahkan bau badan Slovak. Mata merah menyala dan dia mengenakan… JawBone Necklace! Dia Arnak Grimtotem! “Apa yang kau lakukan di sini Undead busuk!?, aku merasakan kekuatan Shadow dari sekitar sini, ternyata hanya seorang Undead kurus kering Lv.45!!” karena kekuatan dari Jawbone Necklace, Arnak dapat merasakan kekuatan Shadow di sekitar nya, dan tampak nya dia dapat menghisap kekuatan Shadow dari musuh nya.

    Rigof menoleh ke belakang, hanya Pet Druid nya saja yang ada di belakang nya, dari kejauhan terdengar dengusan Tauren tapi aura yang di miliki nya begitu berat dan gelap “Aura apa ini… Begitu pekat menusuk jantung ku… Aggh… Jangan – jangan ini…” Rigof berbalik, “Druid, kau tunggu di sini, jaga Grimtotem Bandit ini tetap pingsan, aku akan membantu Slovak!”. Slovak gemetar, kapan pun Ia siap meng – cast Psychic Scream nya, tapi sepertinya tidak akan berpengaruh terhadap Arnak, “Kekuatan Shadow – mu sungguh menggiurkan…! Aku akan menghisap nya sampai habis!~ GWWAAGGHH!~” Tubuh Arnak bergetar hebat, mata nya menatap tajam ke arah Slovak, dia mengangkat tangan kiri nya ke arah Slovak seketika bayangan gelap menutupi tubuh Arnak. Slovak tidak bisa menggerakan tubuh nya, sebuah bayangan berbentuk tangan Iblis mencengkram erat tubuh nya dan dia merasakan ada kekuatan yang merasukinya.

    “LOK THAR O’GAR!~ ARCANE SHOT!!~” Rigof menembakan anak panah nya tepat ke arah leher Arnak (SLLFTT~ STTAB!) dan tepat mengenai leher nya “EEGH! Gwweuhhh..!~” Arnak melepaskan cengkraman iblis nya dari Slovak, tapi sepertinya itu hanya membuat nya semakin murka, Slovak berlari menjauh dari Arnak tetapi… [Charge] (SWWOOSSH!~) langkah Slovak terhenti karena Arnak menghadang nya di depan, “SERPENT STING!~” “ARCANE SHOT!!~” Rigof terus menyerang Arnak, sayang Pet Druid nya tidak bisa membantu karena menggendong Grimtotem Bandit itu. Ketika Arnak berbalik melihat Rigof, “ AGH! KAU! Bukankah kau Orc Hunter yang waktu itu!? GGgrrrrhhhh!!” Ini kesempatan untuk Slovak melarikan diri, dia melompat dari sisi tebing, men – summon Undead Horse nya “Heiaah!~ Higof, hepat hari! Hari higofff!~” Rigof memegang tangan Slovak, akhirnya mereka bisa lolos dari maut, dengan Jawbone Necklace di leher nya Arnak memang menakutkan, batas kekuatan nya hampir tidak di ketahui. “Tunggu saja… Kalian akan merasakan kekuatan Grimtotem yang sebenarnya… “ Arnak menghilang di balik kegelapan berubah menjadi asap hitam.

    Pet Druid nya melihat Rigof dan Slovak menunggangi Undead Horse, segera dia berlari mengikuti dengan Grimtotem Bandit di punggung nya. Singkat waktu, tiba mereka di Lift menuju Freewind Post, dari langit mereka melihat Vacon dan Elosai “Heeeii!~ Kawan – kawan..!~” Wyvern nya mendarat dengan mulus, Elosai turun di bantu oleh Vacon bersama tas bawaan mereka yang penuh dengan Herb – herb beraroma aneh tapi harum. “Apa yang terjadi pada kalian?, sepertinya kalian baru saja di kejar – kejar iblis?” Vacon terheran – heran dengan kondisi sahabat nya yang berpeluh keringat, debu dan luka ringan, Rigof dan Slovak menceritakan kejadian tadi, Vacon terkejut dan merasa bersalah telah meninggalkan sahabat nya dalam bahaya.

    Vacon menyembuhkan luka – luka Rigof sedangkan Slovak di bantu oleh Freewind Brave Tauren menurunkan Grimtotem Bandit itu dan memindahkan nya ke tenda, lalu di ikat nya kuat – kuat karena tidak tahu kapan dia akan tersadar. Elosai yang sedang membersihkan Herb yang telah di kumpulkan nya, terus menerus memperhatikan Vacon, tampak nya Reaksi Kimia Cinta di antara mereka menimbulkan Buff yang permanen. Rau Cliffrunner, pemimpin Freewind Post, mendatangi Grimtotem Bandit yang di ikat di dalam tenda, dia mencoba membangunkan nya “HEI! Bangun! Bangun kau penjarah!” Grimtotem itu mulai tersadar “Ouuff.. Dimana aku…? Heh! Apa – apaan ini!? Apa yang kau lakukan pada ku!?” Rau menginjak dada nya “Beri tahu aku segala nya mengenai ARNAK GRIMTOTEM…!”
    [BERSAMBUNG KE EPISODE SELANJUTNYA]


    EPISODE 8: FREEWIND POST – BENTURAN KEKUATAN Part.1
    Salah satu tenda di Freewind Post sedang di jaga oleh beberapa Freewind Brave, terdengar suara meringis kesakitan “AHHGG! Ohg! (cough!) (cough!)” Rau terus menginjak dada Grimtotem Bandit itu dengan Kaki besar nya, “Bicara sekarang! Atau kau tidak dapat bicara selama nya! Beri tahu aku tentang Arnak Grimtotem!” Gelegar suara Rau Cliffrunner memang menciut kan nyali nya, termasuk beberapa Freewind Tauren, mereka tidak pernah melihat Rau se marah ini. Vacon berjalan memasuki tenda itu, “Tuan Rau, maaf, ijinkan saya mengambil sesuatu dari nya…” Rau menggangguk heran.

    Vacon mendekati nya, dan merogoh saku rahasia dari Grimtotem Bandit itu, ternyata Vacon ingat betul ketika bertemu dengan Grimtotem Spy sebelumnya, dia mengambil Potion of Fire Scorpid Poison yang menurut Rigof potion ini telah di perkuat efek nya oleh kekuatan yang tidak Ia ketahui, “Hei! Darimana kau tahu aku menyimpan itu!?” Grimtotem Bandit itu geram, mereka rela bunuh diri agar musuh mereka tidak dapat menggali informasi apapun mengenai Grimtotem. Vacon membawa potion itu ke Elosai untuk di teliti, Rau melanjutkan interogasi nya dengan terus menginjak dada Grimtotem Bandit itu “Cepat! Bicara! Sebelum kesabaran ku habis…!~”.

    Grimtotem itu tidak punya pilihan, dia menceritakan semua yang dia tahu tentang Arnak Grimtotem, ternyata yang Rau takutkan benar juga, Jawbone Necklace itu awal nya memang mempunyai kekuatan Shaman yang melindungi si pemakai, tapi karena hati jahat Arnak mempengaruhi kalung itu sehingga memiliki kekuatan Iblis yang tidak terukur, kekuatan Shadow yang akan berbalik menelan jiwa si pemakai nya. “Slovak ini memang takdir mu untuk menemukan Jawbone Necklace yang hilang, akan tetapi ini tidak akan mudah, bila kau gagal, kau tidak akan mendapatkan kesempatan kedua untuk hidup…” Slovak menatap tajam kepada Rau “Haku hahu… hapapun hesiko hnya, haku hidak hakut… haku hanya hingin henyelesaikan huest hini, haku hidak hertarik hengan hekuatan hang hau heritakan huan hRau…”

    Rau menghela nafas, dia memanggil beberapa Freewind Brave untuk melepaskan tali yang mengikat Grimtotem Bandit itu namun mereka tidak melepaskan ikatan kaki nya karena seperti para Tauren, Hoof Stomp nya akan mengakibatkan Stun selama 2 detik Meski Rau selalu dendam kepada para Grimtotems, tapi mereka sesama Tauren tidak pernah saling mengkhianati seperti yang telah di wariskan oleh Cairne Bloodhoof, Pahlawan besar dan Leluhur para Tauren, “Kau memang seorang Grimtotems, seperti layaknya Tauren, aku memahami tekanan yang kau pikul selama kau menjadi Grimtotems… Jika Kau memang seorang Tauren sejati! Maka kau tidak akan mengkhianati nya, demi tanduk dan setiap hentakan kaki yang menggetarkan bumi! (DDBUUMM!!~)” Hentakan kaki besar Rau melepaskan ikatan Grimtotem Bandit itu, seluruh tubuh nya gemetar, tatapan wajah nya kosong, lalu dia bertumpu pada lutut nya “UUGHH! Kau… Rau Cliffrunner…~ Aku… Aku telah berbuat kesalahan yang tidak dapat di maaf kan... Apapun akan kulakukan untuk menebus nya… Karena Aku seorang Tauren!”. Rau menepuk pundak nya, “Tunjukan pada kami, hai Tauren… Tunjukan dedikasi mu pada kami, para Freewind Brave”

    “Bagaimana…?” Vacon menatap serius melihat tabung reaksi berubah warna menjadi hijau gelap “Ini buruk Vacon… Entah kenapa aku tidak melihat ada nya reaksi yang menunjukan ada nya kekuatan Shadow, melainkan Nature Elemental Poison biasa… Aku pun heran…” Tiba – tiba terdengar suara dentuman hebat di luar (GGDDAAAAMMMM!~ HHHRRAAAACCKKK!~) permukaan tebing pinnacle itu retak! Dan Slovak merasakan aura pembunuh yang luar biasa kuat, dia bergegas keluar tenda, dia melihat Rau sudah terkapar namun dia berusaha bangkit, segera Slovak memberikan Penitence ke arah Rau, tapi dia tidak sadar apa yang sebenenarnya menyebabkan Rau terkapar. Dia melihat sosok raksasa seperti Tauren dengan mata merah menyala dan seluruh tubuh nya seperti Api Hitam di tambah sepasang sayap Nathrezim di punggung nya, “GGGHHRRR…!~ GGGGRRAAAAAHHHH!!!~” (SWWOOOPPHHH!~ BRUUAAKKHHH!!) dia meniupkan angin yang menerbangkan para Freewind Brave dan meluluh lantakan salah satu tenda di dekat nya.

    “Apa yang terjadi!? WAA! Apa ituuu!!?!” Rigof terkejut, yang sedari tadi ada di Pinnacle lain, wajah Vacon pucat “I… Itu… Kekuatan sebenarnya dari Arnak Grimtotem…” Rigof seakan tidak percaya bahwa iblis raksasa yang ada di depan nya adalah Arnak Grimtotem. Saat itu juga Arnak melihat ke arah Elosai yang tengah ketakutan setengah mati hingga tidak dapat menggerakan tubuh nya untuk lari “LARRIII! ELOSAI!!! LARIII!!” Vacon berteriak sambil membawa Shield dan One Handed sword nya dengan cepat memberikan Hand of Protection kepada Elosai “Uwwaahh!~” ada teriakan muncul dari atas, terlihat itu salah satu Freewind Brave yang terjun menggunakan Wyvern Windrider… Tidak! Itu si Grimtotem Bandit! Dia memegang sebuah polearm besar di arahkan tepat ke belakang kepala Arnak! Grimtotem Bandit itu memejamkan matanya… (SSLLAAABTTHH!!~) polearm itu tepat menembus bahu kiri Arnak, (RROOOAAAAKKKHH!!~) (FWWOOT!~ FWWOOT!~ FWWOOOT!~) tapi tubuh Grimtotem Bandit itu mulai terbakar hingga hangus oleh panas nya Api Hitam di tubuh Arnak, “Rau… Aku adalah se… Orang Tauren… GGHAAK!” Arnak mengepakan sayap nya ingin terbang karena kesakitan, meski seluruh tubuh nya tampak seperti Api Hitam, namun masih bisa di lukai oleh senjata biasa.

    Tiba – tiba Slovak berlari, dia melompat ke atas Wyvern dan terbang mendekati Arnak, “Slovak…!!!~ Jangan gegabah!!~ Sialll! Druid! Cegah dia!” Pet Druid Rigof berubah menjadi Ravenbird dengan cepat terbang mengejar Slovak, ketika mendekat Druid itu mencengkram sayap Wyvern hingga tidak dapat mengepak terbang lebih tinggi lagi, namun Slovak berpikiran lain, dia melompat dari Wyvern nya dan seketika… “Shadow… Form… EMERGE!~” (FFSSOOOMMM!~) Seluruh tubuh Slovak menjadi hitam gelap, dia berniat mengambil Jawbone Necklace dari Arnak dalam bentuk iblis nya. Vacon terkejut melihat apa yang terjadi pada Slovak sahabat nya, Vacon mendekati Rau Cliffrunner yang duduk bersandar di salah satu tenda menatap Slovak, “Rau! Apa yang kau lakukan!? Apa yang kau katakan pada nya!? Beritahu aku Rau!!” Rau berbicara namun tidak menatap nya “Dia (Slovak) mendengar apa yang di katakan oleh Grimtotem Bandit itu, bahwa tubuh Arnak memang hampir tidak dapat di lukai pada saat berbentuk Tauren biasa sehingga Jawbone Necklace itu menjadi sangat sulit untuk di rebut, namun pada saat tubuh nya “termakan” oleh kekuatan Shadow itu memang Arnak dalam kondisi terkuat nya sekaligus menjadi sangat lemah…” Vacon seakan tidak percaya apa yang dikatakan Rau, “Tuan Rau… apa tuan tidak tahu, aku dan Rigof selalu menutupi kebenaran mengenai Jawbone Necklace agar Slovak tidak bertindak nekat, karena kami tidak ingin kehilangan Slovak sebagai sahabat kami…!” Sementara itu, Rigof tengah membidik Slovak yang melayang di udara dalam bentuk Shadow Form nya meluncur ke arah Arnak Grimtotem, “Sial…! Slovak… seharus nya aku tidak perlu melakukan nya jika kau tidak bertindak sejauh ini… Rapid Draw…! STEADY SHOT!!” (FFSSHHHIIUUUUNNNGGG…!!~) Anak panah itu melesat tepat ke arah lengan Slovak…
    [BERSAMBUNG KE EPS.9 Part.2]


    Spoiler untuk EPISODE 9: FREEWIND POST–BENTURAN KEKUATAN Part.2 & EPISODE 10: FREEWIND POST – WARLOCK YANG "TERTIDUR" :

    EPISODE 9: FREEWIND POST – BENTURAN KEKUATAN Part.2[/SIZE]
    “Kau tidak apa – apa Elosai? Bertahanlah, aku akan kembali…” Vacon bergegas keluar tenda, dan melihat Rigof sedang membidik Slovak dengan busur nya, sementara Druid nya tengah berkelahi dengan Wyvern yang mengamuk karena sayap nya di cengkram kuat di udara. “Tidak~ Jangan Rigof…!~” Rigof tidak menggubrisnya “Sial…! Slovak… seharus nya aku tidak perlu melakukan nya jika kau tidak bertindak sejauh ini… Rapid Draw…! STEADY SHOT!!” (FFSSHHHIIUUUUNNNGGG…!!~) Anak panah itu melesat tepat ke arah lengan Slovak…

    (SSRRSSHHHKKK~) Namun anak panah itu terbakar di udara karena Arnak semakin mengamuk, dengan Polearm besar menancap di bahu kiri nya, dia menatap Slovak yang mendekat di udara dengan Shadow Form nya “KEMARI KAU BELATUNG!! AKAN KU TELAN KAU HIDUP – HIDUP!!” Ekspresi Slovak tidak terlihat karena seluruh tubuh nya hitam gelap, lalu Arnak membuka mulut nya lebar – lebar dan ketika Slovak dalam jangkauan nya, Arnak melahap nya hidup – hidup!. “SSLOOOVVAAAKKKK….!!!~” Vacon berteriak keras dan memandangi terus Arnak seperti “menelan” sesuatu.

    Tiba – tiba… (DDDDRRRRRRRMMMMM~!) suara getaran yang menderu asal nya dari Arnak, dari dalam tubuh nya muncul cahaya berwarna ungu “UOOGGHH! APA INI, APA YANG KAU LAKUKAN BELATUNG!? AKU SUDAH MENELAN KEKUATAN MU SELURUH NYA! GGRRHHH!!” Arnak terdengar kesal dan semakin marah, tapi sesuatu terjadi dengan Arnak “Vacon! Lihat! Arnak seperti kesakitan, dari tubuh nya muncul cahaya berwarna ungu yang aneh!” Vacon memicingkan matanya karena panas dari api hitam Arnak, “I..itu... Itu Slovak… itu Slovak! Elosai berikan sisa Poison yang tadi! Cepat!” Elosai yang sedari tadi memperhatikan, segera dia ambil sisa Poison itu dan berlari ke arah Vacon.

    “Oke, Rigof berikan salah satu anak panah yang paling bagus, cepat!” (OOOAAARRRRHHH!!) Arnak berteriak semakin keras dan terlihat semakin kesakitan, tubuh nya sedikit demi sedikit mulai mengecil dan cahaya ungu yang ada di dalam tubuh nya semakin terang. (RRRTTT~) “Nah, sudah terikat kuat, Rigof ini, tembakan anak panah ini tepat di kepala nya, tapi hati – hati ini hanya ada satu kali saja, dan mudah – mudahan teori ku benar” Rigof agak terkejut “Apa!? Ini baru teori, apa sebenarnya maksud mu Vacon? Ini bisa saja membahayakan Slovak juga!” Vacon mulai geram “Sudahlah! Tembak saja!” Rigof menggelengkan kepala namun dia serius membidik kepala nya, namun tiba – tiba Arnak melihat ke arah nya dan menyemburkan api hitam dari mulut nya (BWAAAGH!) (SSSSSHHHOOOOMMM!!~) Black Fire Ball itu mendekat ke arah mereka “Rigof, Elosai! Lari!! Menghindar cepat!”.

    Rigof dengan Aspect of Tiger nya bergerak cepat, Vacon memegang tangan Elosai dan mereka segera berlari tapi (BBRUGGH!) Elosai terjatuh! Dan Vacon agak terlambat tiba – tiba ada teriakan “Seryth! Seryth Hornclaw! Berubah menjadi Ravenbird dan selamatkan Elosai..!!” Vacon terkejut, di melihat Rigof memanggil Pet Druid itu dengan nama asli nya dan… (SSSWOOOSSHHH!) “Kyyaaaaaa!~” Elosai berteriak ketakutan (DDBOOMM!!~)(BBLLLAAARRRR!~) Tepat setelah Seryth menyelamatkan Elosai ledakan besar terjadi di atas Freewind Post pinnacle membuat semua tenda terbakar habis, Black Fire Ball itu hampir membunuh nya.

    Rigof tidak buang – buang waktu lagi, dia langsung membidik kepala Arnak, “Eagle Eye! Focusing target... Makan ini iblis cupu! SERPENT STING!!” (FFSSHHHIIUUUUNNGGGG…!!~) Melesat tepat ke arah kepala Arnak (PCCRAAK!) Botol poison itu pecah tepat mengenai kepala Arnak, (CCCSSSSHHHHH…!!!) (GGGAAAAAHHHHH!!!!~) Arnak menjerit semakin keras dan liar karena kesakitan. “Bagus Rigof! Kita lihat reaksi nya, poison yang di ciptakan dari kekuatan nya sendiri ternyata memiliki efek menyakitkan bagi Arnak…!” Tapi sesuatu yang aneh terjadi pada tubuh Arnak, “Vacon! Rigof! Menghindar! Menjauh dari sana…!!” Rau berteriak kepada mereka, mereka berdua menoleh dan segera belari menjauh dari Arnak dan mendekati Rau.

    Tiba – tiba cahaya ungu itu semakin menjalar ke seluruh tubuh Arnak, dan kekuatan cahaya itu seperti “menyedot” Arnak ke dalam tubuh nya sendiri (HOOWWAAAAAHH!) “HENTIKAN!!~ AKU TIDAK AKAN MATI OLEH SIAPAPUN! BAHKAN OLEH SI BELATUNG SIALAN INI!! GGAAHHHH!!” Arnak tidak dapat melakukan apapun selain meracau dan berteriak, seketika itu juga (FFYOOUUUNNNGGG~) (RRRHHHHKKKTTSSSS~) Suara gemeretak tulang belulang Arnak di remas dan remuk dalam sekejap oleh kekuatan cahaya ungu itu hingga akhirnya (GWAAAAAHHHKKK!!) (KAAABBOOOMMMM!!~) “AWAS! Semua tiarap dan pegangan pada sesuatu!” Rau segera berpegangan pada salah satu tiang besar di dalam tenda, Vacon menancapkan Two-Handed sword nya ke tanah dan berpegangan erat dengan Elosai, Rigof malah terpental dia tidak sempat berpegangan. “Rigof..! Tidak! Aahh dasar ceroboh…!”

    Dengan sigap Seryth dalam bentuk NightSaber nya mengejar Rigof yang mulai mendekati ujung tebing, tapi ketika Seryth mulai mendekat dia tidak sadar jika mereka berdua sudah ada di ujung tebing dan Rigof mulai terjatuh dari ketinggian lebih dari 600m! “Aghh! Sial! Mengapa harus mati dengan cara ini sih..!” Seryth melompat dan berubah menjadi Ravenbird (SQWAAAKKK!) melesat cepat dan mencengkram busur Rigof dengan kuat “Fuuuhh… Untung saja kau tepat waktu, tapi jika busur ku patah, akan kupatahkan kakimu juga!” Seryth hanya fokus untuk mengangkat nya ke atas Pinnacle, tapi… “Kemungkinan busur mu akan patah karena berat badan mu sendiri Orc!” Seryth berbicara! Setelah beberapa episode, untuk pertama kali nya Seryth mengatakan kejengkelan nya selama ini kepada Rigof!.

    Ketika tiba di atas Pinnacle, ledakan itu telah reda Rau, Vacon, Elosai dan para Freewind Brave yang tersisa menatap ke atas di balik asap dari ledakan tadi, cahaya ungu itu semakin pekat dan mulai membentuk sesuatu seperti wujud iblis bersayap! “Rau… Sepertinya ini tidak bagus… Arnak sudah lenyap… tapi…” Rau hanya menatap, “Tapi kini sepertinya muncul wujud asli iblis dari kekuatan Jawbone Necklace… Kira – kira apalagi yang akan terjadi…” Rigof mendarat bersama Seryth, seketika wujud iblis itu memiliki sayap seperti kelelawar dengan mata berwarna ungu menyala dan aura hitam yang pekat mulai mendarat, tidak ada yang dapat mereka lakukan kecuali bertarung sampai mati jika memang itu takdir mereka di pinnacle ini.

    “Dia musnah oleh kekuatan nya sendiri …” Suara itu… Iblis itu mengatakan sesuatu! “Rau, iblis itu mengatakan sesuatu!” ketika wujud nya mulai terlihat jelas, “SLOVAK…?” Vacon terheran – heran, Rau seakan terkejut namun dia terlihat bangga, Rigof seakan tidak percaya sahabat nya Slovak Alberict bisa berbicara jelas karena dia… dia telah mendapatkan Rahang Bawah nya! “Hai teman – teman… ini aku Slovak, maaf membuat kalian khawatir…” Vacon dan Rigof mendekat sahabat nya itu dan memeluk nya lalu sambil memegang pundak nya, namun Vacon melihat seluruh equip yang di gunakan Slovak “Slovak kau… Kenapa bisa begini… Setelah mendapatkan kekuatan itu kenapa kau berubah menjadi…” Slovak mengangguk “Ya Vacon, kini aku seorang WARLOCK…”
    [BERSAMBUNG ke Episode 10]


    EPISODE 10: FREEWIND POST – WARLOCK YANG "TERTIDUR"
    Awan hitam perlahan menghilang, matahari yang mendadak gelap karena kekuatan Arnak Grimtotem tadi kini terang kembali, Freewind Post hampir dihancurkan seluruh nya namun harapan baru telah muncul, dengan tewas nya Arnak, Rau dan para Freewind Brave yang tersisa dapat membangun kembali Freewind Post dan menyadarkan kembali para Grimtotem yang tersisa di Darkcloud Pinnacle. Seryth kembali ke bentuk Night Elf nya, “Hosh! Hosh! Fuuh… Sebaiknya kau kurangi beberapa kilogram berat badan mu Orc, aku tidak mau membawamu terbang lagi…” Rigof mengerenyitkan dahi nya “Dasar… Setelah aku pikirkan kembali, lebih baik kau tidak banyak bicara Seryth… OH! Aku baru ingat…!” Rigof bergegas mendekati Vacon yang tengah berbicara dengan Slovak.

    “Slovak… Aku tidak percaya ini… Tapi apa kau baik – baik saja? Apa kau merasakan sesuatu yang aneh tadi?” Slovak mengangguk, “Aku baik – baik saja sahabat ku… Tidak ada yang kurang satupun, tapi bahkan banyak yang bertambah pada diri ku… Dan aku merasa seperti dilahirkan kembali… Meski aku tidak ingat bagaimana aku dilahirkan… hehehe” Slovak bergurau, “Ahahahah! Kau memang tidak berubah… Aku senang kau kembali, terlebih lagi kau telah menemukan Rahang Bawah mu Slovak…” Rigof terlihat berlari tergopoh – gopoh mendekati Vacon, “Vacon..! Kau… Slovak! Demi Thrall…!!~ Slovak kau masih hidup! Tapi apa yang terjadi pada dirimu…?” Slovak menatap serius, “Aku… Aku kini seorang Warlock, dan level ku mendadak naik menjadi level 63…!” Vacon terkejut, “Apa!? Setelah mengalahkan Arnak tadi aku hanya mencapai level 57, dan Rigof berbeda satu level dengan ku yaitu 58” Dengan bangga Rigof berkata, “Hohoh itu karena kau melindungi pacar mu Elosai, tetapi aku dan Seryth beraksi dengan keren melawan Arnak! Aku mengarahkan busur ku seperti ini (berpose) tapi sayang aku tidak sempat screenshot…” Slovak tertawa lepas, “Hahahahha! Dasar Rigof…”

    Rau menatap mereka bertiga dari jauh, tapi pandangan nya tertuju kepada Slovak dan berkata dalam hati nya “Mungkin ini yang terbaik… Tapi… Kenyataan pahit ada di depan mereka…” Kekuatan baru Slovak yakni Warlock, merupakan warisan keluarga Alberict sejak dahulu, namun karena orang tua Slovak meninggal sewaktu dia masih muda yang merupakan satu – satu nya Warlock trainer di desa tempat tinggal nya karena serangan Alliance, sehingga tidak ada yang menurunkan dan meningkatkan potensi Warlock dalam dirinya. Slovak yang pendiam sejak kecil di asuh oleh salah satu Priest Trainer di Undercity, pada saat itu Trainer tersebut sangat kesulitan untuk menerapkan Talent Holy kepada Slovak muda, maka Trainer tersebut mengajarkan nya Talent Discipline dan sedikit Talent Shadow.

    Sejak itu Slovak beranjak dewasa dengan semakin mahir nya menggunakan Talent Discipline, namun pada suatu malam Slovak berjalan di jalan kecil menuju Brill, tiba – tiba dia diserang oleh seseorang hingga terluka berat dan terdesak, dalam keadaan itu tubuh nya bergetar dan berubah menjadi ungu gelap, untuk pertama kali nya Slovak secara tidak sengaja membangkitkan kekuatan Shadow Form hingga membunuh orang itu yang ternyata adalah Trainer nya sendiri, seakan tidak percaya dengan kekuatan nya sendiri Slovak menatap tangan nya seakan bertanya – tanya, lalu Trainer itu memberikan sebuah Quest Scroll kepada Slovak “Searching for Lost Lower Jaw” tanpa mengatakan sesuatu Trainer itu tewas di tangan Slovak, dalam ketakutan dan kebingungan Slovak meninggalkan Undercity terbang ke Durotar. Selama ini kekuatan Warlock Slovak “tertidur” di dalam diri nya dan terkadang bangkit dalam kondisi terdesak dan tidak terkendali oleh nya, hingga pertarungan nya dengan Arnak.

    Malam menjelang, Vacon tengah berbincang dengan Elosai di tenda nya,
    Elosai : “Vacon… aku sangat penasaran dengan Slovak, aku merasa dia menutupi sesuatu yang tidak ingin kita ketahui”
    Vacon : “Pada awal nya aku pun merasakan yang sama say, tapi lambat laun aku mengerti, dia merahasiakan diri nya karena dia tidak ingin melibatkan orang – orang di sekitar nya ke dalam masalah nya, itu lah Slovak”
    Elosai : (menghela nafas) “Entah kenapa aku tidak merasa nyaman di dekat nya…”
    Vacon : “Jika memang begitu… Bagaimana jika selalu di dekat ku selamanya…?”
    Elosai : “Ah Vacon… Kau memang manis… Jika aku berada di dekat mu, yang kurasa hanya cinta…”
    Vacon : “ Oh Elosai…”

    “HSSSTT! [Berbisik] Uh! Bisakah kau tidak menginjak kaki ku?” Rigof sedang mengintip dari balik tenda, “[Berbisik] Maaf! Karena bentuk nya aneh, aku tidak tahu jika itu kaki mu…” Seryth yang berada di belakang Rigof tidak sengaja menginjak kaki Rigof. “[Berbisik] Rigof, kita pergi saja dari sini, tidak ada guna nya, mereka tidak akan bertindak hingga “sejauh” itu sesuai harapan kita, percuma saja…” Rigof agak kecewa, “Ah Vacon dari dulu memang tidak ada keberanian untuk mengambil tindakan “langsung”! Aku heran, padahal mereka berdua hanya satu – satu nya BloodElf di sini…” Seryth melangkah pergi bersama Rigof kembali ke tenda nya, “Ternyata cara para BloodElf pria itu merayu dengan kata – kata mesra dan manja, kami para NightElf merayu para wanita tidak hanya dengan kalimat merayu, tapi dengan memamerkan otot dan gerakan erotis kami…” Rigof mengerenyitkan dahi nya, “Jika kau yang membicarakan nya, terdengar seperti kau mulai merayu ku… Menjijikan…!”

    Rigof mempercepat langkah nya masuk ke dalam tenda, ketika Seryth ingin masuk ke tenda juga tiba – tiba (FFFTTTT!) (SSTTBB!!) “Uugghh! AHK…! Punggung ku…” Rigof terkejut, “Seryth! Apa yang terjadi!? Kenapa kau sulit bergerak…?” Seryth merasa ada yang menancap di punggung nya dan tepat mengenai syaraf gerak nya sehingga dia sulit mengerakkan kaki nya, “Skill ini… Aku tahu… Ini Deadly Throw milik Rogue…! Sial…” Rigof melompat keluar tenda, memeriksa sekitar tenda “Flare…! Kita lihat apa Rogue ini masih bisa bersembunyi…” Tiba – tiba (KLLHTK!!) “Di situ ya! Volley!” Rigof menembakan puluhan panah ke udara dan menghujani area itu, namun (STTK!) (STTK!) (STTK!) Rogue itu menangkis semua panah Volley milik Rigof. “Sial… Rogue ini level nya jauh melebihi ku…”

    Rogue itu menatap Rigof, tapi Rigof tidak dapat melihat wajah nya dengan jelas “Minggir hunter… Alliance itu milik ku…” Rigof terkejut, seorang Wanita! Rogue Wanita ini mengira Seryth adalah Alliance yang menyerang Freewind Post dan dia mengincar honor nya Seryth, “Rigof! Apa yang terjadi…!?” Vacon dan Slovak keluar memeriksa, “Sial! Semakin ramai…” (POOUFFH!) Rogue itu menggunakan Vanish untuk melarikan diri, Rigof menemukan sesuatu di tanah “Sebuah Badge dengan nama… Ummm… Shen… Da.. Rez… Oh! SHENDALRAZE…? Nama yang aneh untuk Rogue Wanita…”
    [BERSAMBUNG KE EPISODE 11]


    Spoiler untuk EPISODE 11: FREEWIND POST-PEMBERIAN DARI RAU CLIFFRUNNER & THIRD SIDESTORY: FREEWIND POST–PERPISAHAN :

    EPISODE 11: FREEWIND POST - PEMBERIAN DARI RAU CLIFFRUNNER

    “Badge of Justice…” Rau memeriksa Badge dari Rogue yang ditemukan oleh Rigof, “Badge ini di dapatkan oleh seorang player ketika membunuh salah satu NPC Boss di Outland sana…” Slovak terheran – heran “Mengapa tuan bisa tahu hingga ke Outland sana?” Rau tersenyum, “Freewind Post, sesuai dengan namanya, disini telah lama menjadi tempat persinggahan para player Horde dari penjuru Azeroth, tidak jarang para Alliance pun beristirahat di Pinnacle kosong karena tidak mau mengusik ketenangan kami” Rigof terus saja melamun, pisau sekecil ini di lempar dengan tangan dari jarak yang cukup jauh bisa menghasilkan Damage dan efek yang berakibat fatal, “Apa itu Rogue yang sebenarnya… Aku baru melihat sedikit kemampuan nya, tapi itu sudah membuat ku merinding…”

    Seryth terduduk di dalam tenda Elosai, ia sedang mengganti perban di punggung nya yang terkena Deadly Throw Rogue itu, dia terus memikirkan kejadian tadi malam, sepertinya dia pernah mengenal Rogue itu sebelum nya tapi dimana… Dia mengenal betul suara dan cara dia menyerang, tapi Seryth tidak dapat mengingatnya dengan jelas. “Hei Seryth, kau tidak apa – apa…?” Rigof mengkhawatirkan keadaan partner nya, “Aku baik – baik saja, jika tanpa nona Elosai, mungkin luka ku akan bertambah parah” Keringat Elosai sedikit bercucuran, karena perlu konsentrasi penuh dan ketelitian mengobati Ras yang jarang dia temui, di tambah luka nya sedikit mengenai saraf punggung nya, “Aku sudah menutupi nya dengan perban baru dan ramuan yang akan mempercepat proses penyembuhan, saat ini jangan bergerak terlalu banyak agar tidak menyentuh luka nya, minum Potion ini jika merasakan sakit atau sulit bergerak lagi”

    “Sudah, kau istirahat saja dulu di sini, aku, Slovak dan Vacon di panggil oleh tuan Rau, sepertinya ia ingin menyampaikan sesuatu pada kita” Sertyh mengangguk, “Baiklah, aku akan berada di sini…” Rigof pergi menuju tenda Rau Cliffrunner, disitu Slovak dan Vacon sudah ada duduk bersama Rau, “Duduk lah Rigof, aku akan menyampaikan hal penting pada kalian…” Vacon dan Slovak sudah bermimik serius sedari tadi, Rigof agak kebingungan, sebenarnya ada apa ini. Rau menyalakan pipa rokok nya, “Fuuhh~ Vacon… Rigof… dan Slovak… Aku baru mengenal kalian dalam sebulan ini, tapi aku sudah mengaggap kalian seperti anak ku sendiri… Perjuangan, Pengorbanan dan Dedikasi kalian mengingatkan ku sewaktu di masa muda dulu, penuh semangat juang dan menantang bahaya… Begini, sudah saat nya aku menyampaikan ini kepada kalian, tapi sebelumnya aku berterima kasih kepada kalian karena telah membunuh Arnak, dan memberikan harapan untuk membangun masa depan kami…”

    “Slovak, berhati – hati lah dengan kekuatan Warlock mu yang terbangun karena telah mendapatkan kembali Tulang Rahang Bawah itu, kau masih harus berlatih untuk mengendalikan kekuatan mu, aku sarankan kau bertemu kolega ku di Gadzetzan, dia seorang Orc bernama Hagar Bloodboil, Warlock pengelana dan aku dengar dia sedang ada urusan di Gadzetzan. Temui dia di sana, aku sudah mengirimkan surat pada nya untuk membantu mu berlatih. Aku sendiri tidak tahu banyak mengenai kekuatan mu, tapi ingat lah… Kekuatan yang besar, membutuhkan tanggung jawab yang besar juga… Terima lah ini, [Wraith Blade], sebuah One Handed Magical Sword cukup ringan untuk seorang caster seperti mu, Sword ini memiliki stat +17 Stamina, juga jika di gunakan akan menambah 8 Hit Rating, menambah 14 Critical Strike Rating, dan menambah 176 Spell Power mu ” Slovak mengangkat kedua tangan nya, menerima Sword pemberian Rau “Aku akan memanfaatkan nya dengan baik demi melindungi yang lemah…”

    “Rigof, kau hunter yang hebat, kecepatan reflek, mata tajam dan selalu mengandalkan insting mu… Tidak heran kau memang salah satu dari keluarga Wolfsblood sejati, seperti ayah mu… Azarak Wolfsblood…” Rigof terkejut, dan bertumpu pada lutut nya “Tuan Rau kenal dengan ayah!? Dari mana!?” Rau tersenyum, sambil menghela nafas, “Dulu kami teman lama, sewaktu aku masih aktif sebagai Shaman, kami sering dalam satu grup Raid ke Ahn Qiraj dan Black Temple, sekitar 4 bulan lalu sebelum kalian tiba di Freewind Post dia datang mengendarai Wyvern dari Silithus, dia mampir sejenak untuk bertransaksi dengan Blacksmith di sini. Dia terlihat sehat, kami pun sempat berbincang – bincang, dan kelihatan nya dia mulai mencemaskan diri mu Rigof…” Rigof terheran – heran, “Ayah mencemaskan ku? Ayah hanya mengkhawatirkan ku karena aku menggunakan talent Markmanship, Ayah selalu memaksaku untuk menggunakan talent yang sama sepertinya, Survival…” Rau menenangkan nya, “Rigof, ayah mu hanya menginginkan yang terbaik untuk mu, semua orang tua di seluruh Azeroth pun begitu, dan sebagai bukti nya… Terima lah, [Thunderstrike] dan [Heartstriker], polearm istimewa ini dapat meledakan 3 target musuh di depan mu dengan serangan petir, juga dapat berubah menjadi [Shadowstrike] yang dapat menghisap Health Point target musuh mu, asalkan kau dapat menemukan cara nya. Lalu bow ini merupakan peninggalan ayah mu, memiliki stat +12 Agility dan +9 Stamina dan dia berpesan ‘percaya pada insting mu maka busur ini tidak pernah meleset’. Aku percayakan pada mu, Rigof putra Azarak Wolfsblood” Dengan mata sedikit berkaca, Rigof menerima kedua equip tersebut “Terima kasih tuan Rau… Ternyata ayah benar – benar memperhatikan ku…”

    “Vacon, kau Bloodelf yang kuat dan bijak, pantas teman – teman mu selalu menunjuk mu untuk memimpin mereka. Tapi berhati – hati lah dalam mengambil keputusan, teman – teman mu selalu bertumpu pada mu, mereka berharap kepimpinan mu akan membawa mereka ke arah yang lebih baik. Gunakan kekuatan mu untuk melindungi teman – teman dan orang yang kaucintai, maka dari itu terimalah… [Red Dragonscale Protector] dan [Ashkandi, Greatsword of The Brotherhood], Shield dan Two Handed Sword ini kudapatkan sendiri ketika aku Raid bersama Azarak (ayah Rigof) ke Blackwing Lair…” Vacon terheran, “Sebentar tuan, Bagaimana tuan mendapatkan nya? Bukan kah tuan tadi mengatakan bahwa tuan dulu nya seorang Shaman?” Rau terkejut, “Glek! Eerrr… ini… (berbisik) Semua player pun pernah menjadi looter, termasuk aku hehehe…” Vacon menutupi wajah dengan tangan nya, “/facepalm Yaa apa boleh buat… -_-!” Rau kembali menghisap pipa rokok nya, “Phuuuhhh!~ Dengar Vacon, Shield dan Two Handed Sword ini kudapatkan mati – matian dengan membunuh Vaelastrasz the Corrupt dan Nefarian, boss terakhir di Blackwing Lair. Aku telah melepas Binding nya, jadi kau bisa menggunakan nya, Shield istimewa ini terbuat dari sisik Vaelastrasz yang kokoh, memiliki stat +24 Stamina, +17 Intelect dan +6 Spirit. Lalu pedang Ashkandi ini memiliki stat +33 Stamina, juga akan menambah Attack Power mu sebanyak 86, konon menurut cerita pedang ini merupakan lawan berat dari Ashbringer” Vacon dengan bangga menerima nya… Meski equip itu hasil dari looter… “Terima kasih tuan… Aku tidak akan melupakan Tuan Rau…”

    “Aku sarankan kalian berangkat menuju Gadzetzan secepat nya, karena Slovak membutuhkan Warlock trainer selain itu kalian akan banyak mendapatkan pengalaman berharga disana” Lalu mereka mengangguk dan berjalan keluar tenda, mengemas perlengkapan dan perbekalan mereka, Seryth sudah telihat cukup baik dan siap berangkat. Berempat mereka siap berangkat menuju Gadzetzan. BERSAMBUNG KE EPISODE 12: SHIMMERING FLATS – ILUSI PASIR


    THIRD SIDESTORY: FREEWIND POST – PERPISAHAN

    Waktu sore menjelang malam, Vacon berencana akan berangkat besok ketika fajar menjelang, dikarenakan mereka belum mengetahui jalur udara menggunakan Wyvern ke Gadzetzan, terpaksa mereka harus melewati Shimmering Flats sebelum matahari meninggi. Padang pasir disana lebih panas daripada di Gadzetzan, tulang – belulang hewan yang tidak bisa bertahan hidup disana teronggok begitu saja di berbagai tempat, satu – satu nya post yang ada disana hanya Mirage Raceway Post; itu adalah tempat berkumpulnya para Goblin dan Gnome saling beradu kecepatan menggunakan kendaraan mereka yang aneh, unik tapi sangat cepat. Jangan heran jika banyak puing – puing bertebaran di sekitar lokasi tersebut karena beberapa di antara mereka menciptakan kendaraan hingga yang diluar kendali mereka.

    Rigof segera mengemas barang – barang nya, lalu dia harus memperhitungkan dana keuangan party nya. Vacon terlalu boros sedangkan Slovak punya kebiasaan buruk menjatuhkan gold yang dia bawa, jadi Rigof lah yang di tunjuk sebagai “Bendahara” party ini, semua Gold di kumpulkan pada nya. Dia harus menggunakan nya se-efisien mungkin, membeli Amunisi, Skill Reagent, Makanan, Minuman dan Buff Scroll, itu pun dia tidak akan membeli terlalu banyak karena harus di sisakan untuk repairing equipment nanti, kadang ia memikirkan Ayah nya sejak Rau memberikan bow itu. Slovak masih saja berbincang dengan Rau, terlihat sedikit bercanda dan mengangguk serius. Vacon sibuk berbicara dengan Blacksmith, dia amat sangat memperhatikan equipment nya, jika lecet atau tergores sedikit saja dia akan langsung mencari Blacksmith terdekat meski pada akhirnya dia sangat kerepotan karena dia telah mengganti profesi Blacksmith nya dengan Herbalism dan Inscription.

    Elosai sedang sibuk mengobati luka Seryth, terlihat dengan wajah serius keringat nya bercucuran, sebagian tetesan keringat dari leher nya mengalir di antara belahan dada nya yang padat berisi. “OUCH…!~ Agghh… Aku tidak menyangka sakit nya begini” Seryth mengerang kesakitan, “Untuk seorang maniak PvP Lv. 80, kau yang paling cerewet yang pernah aku temui…” dengan mengerenyitkan wajah Elosai berkomentar, Seryth melamun “Tapi nona sungguh cerdas… Nona Elosai sepertinya sudah seringkali bertemu dengan ras kami, karena nona dapat memahami bagaimana menyembuhkan luka – luka di tubuh kami ini…” Elosai hanya berdiam, sibuk membereskan peralatan nya. “….” “Aku pernah membantu First Aid Trainer ku mengobati seorang Night Elf yang menjadi korban serangan Monster Buas, dan beliau mengajarkan pada ku bahwa leluhur kami adalah seorang Night Elf, meski banyak yang menentang nya karena sebagian besar mereka pengikut Pangeran Kael’Thas… Sejak itu, aku memutuskan untuk pergi kesini, untuk membantu banyak orang selain kami para Blood Elf… Baiklah, sudah selesai, kau bisa kembali ke tendamu”

    Setelah mengambil barang – barang dan pakaian nya, Seryth meniggalkan tenda nya Elosai, tiba – tiba Vacon datang memasuki tenda Elosai, “Apa dia di dalam…?” Seryth terkejut, “I… Iya… Dia ada…” (Aneh… selama 6 Episode ini khan dia jarang berbicara pada ku karena setahuku dia membenci Night Elf, apa mungkin ini karena kedekatan nya dengan Elosai…) Seryth melanjutkan langkah nya meninggalkan tenda.

    Vacon : “Elosai… Apa kau ada di dalam…?”
    Elosai : “Iya… Aku sedang mandi sebentar… Apa itu kau Vacon…?”
    Vacon : “Iya, ini aku… Jika butuh bantuan, jangan keberatan untuk memanggil ku ya…”
    Elosai : “EH! Apa sih… Aku tidak butuh bantuan apapun di saat mandi… Untuk saat ini… Hehehe…”
    (Vacon tersenyum, dia duduk di kursi pengobatan sambil melihat – lihat isi tenda Elosai)
    (Elosai muncul dari kamar belakang tenda tersebut, dia baru saja selesai mandi, tubuh nya yang padat agak basah dan lembab, berbalut gaun biru muda yang digunakan menyerupai Kimono, terlihat dia hanya mengenakan celana dalam saja tanpa bra sehingga puting nya tercetak jelas dari balik gaun nya.)

    Vacon : (menelan air liur) GLEK! “El... Elosai… Ada yang ingin aku sampaikan kepadamu… Begini… Emm… A.. Aku…”
    (Elosai menjatuhkan diri nya terduduk di samping Vacon, dia terkejut karena melihat payudara berukuran B38 nya bergoyang naik turun mengguncang bola mata nya, dan karena Elosai duduk lebih rendah daripada Vacon maka terlihat jelas lah belahan dada nya dari balik Kimono itu)
    Vacon : (HUAA!~ Okee... Vacon… tenangkan dirimu… tenang… kendalikan dirimu… tarik nafas… Fuuh~)
    “Elosai… Setelah ini… Aku akan pergi jauh, dan ada kemungkinan untuk kembali ke Freewind Post dalam jangka waktu yang lama… Aku tidak tahu harus bagaimana, tapi mau kah kau menunggu untuk ku kembali ke sini…?”
    Elosai : (Sedikit terkejut) “Benarkah!? Tapi kau akan pergi kemana Vacon? Berapa lama…!?”
    Vacon : “Pada saat fajar menyingsing, kami akan berjalan ke timur menyusuri Shimmering Flats dan singgah di Gadzetzan karena Tuan Rau menyarankan kami untuk pergi kesana agar Slovak dapat berlatih kekuatan Warlock nya lagi…”
    Elosai : “Begitukah… Jadi… Malam ini adalah malam pertemuan terakhir dengan mu… Tidak terasa ya, seakan baru saja kemarin kita menghabiskan waktu bersama di Stranglethorn Vale mencari herbs…” (Mata Elosai mulai berkaca – kaca)
    Vacon : “Jangan bicara begitu… Aku berjanji akan kembali untuk mu… Karena aku… aku… mencintai mu Elosai…”
    Elosai : “Ah, setelah sekian lama ini kau baru mengatakan nya… Vacon… Malam ini… Jadikan aku milik mu…”

    (Elosai merengkuh pinggang seksi nya, lalu dia perlahan menarik selendang yang mengikat gaun nya. Dia tarik hingga lepas, hingga terbuka setengah gaun nya dan hanya menutupi payudara nya, terlihat bagian tengah belahan dada padat 38B nya, perut rata nan seksi, dan… Celana dalam nya berwarna merah gelap. Tiba – tiba suasana menjadi temaram, lilin yang di buat dari hasil Transmutation itu memang di rancang untuk meredup ketika larut malam.)
    Vacon : (AGH! GAWAT! Apa yang harus kulakukan…!? Fokus Vacon! Fokus! Ayo! Ini kesempatan terakhir…!)
    “Kau… El… Elosai… Kau begitu mempesona ku, kecantikan wajah mu, kemolekan tubuh mu dan kemurnian hati mu telah meluluh kan ku…” (Vacon memegang kedua pundak Elosai) “Pejamkan mata indah mu sayank…” (Elosai memejamkan mata nya dan mendekatkan bibir mungil nan merekah nya, dan Vacon pun mendekati wajah Elosai) Tiba – tiba… (KHRRTAAK! KRREEEET!) “Wah! A.. Apa ini…?” Vacon terkejut, Elosai pun sama, (GRRUUBBRRAAGGG!!~) (DUGHH!) (GUUAAHH!!~) Ranjang pengobatan tempat mereka ingin bercumbu tiba – tiba ambruk, Elosai terjatuh tepat di atas Vacon, karena ranjang itu cukup tinggi itu pasti mengakitkan, “Uuggh! Seharusnya kuperbaiki dari dulu ranjang ini… EH! Vacon? Vacon!? Kau kenapa sayank…!?” Vacon pingsan, karena sikut Elosai mengenai “HARTA BENDA NYA”
    BERSAMBUNG KE EPISODE 12 ^_^


    Spoiler untuk EPISODE 12 : SHIMMERING FLATS-ILUSI PASIR & EPISODE 13 : SHIMMERING FLATS-ILUSI PASIR Bag.II :

    EPISODE 12 : SHIMMERING FLATS - ILUSI PASIR

    Dari horizon kejauhan terlihat matahari sedang merangkak perlahan untuk terbit, menyambut semua makhluk di Kalimdor, benua paling barat dari Azeroth ini matahari terbit lebih dulu di bandingkan Eastern Kingdom. Dari salah satu pinnacle di dekat Freewind Post terlihat Rau Cliffrunner sedang menunggu ufuk fajar, sekali – kali dia mendengus dan melihat ke setiap tenda di sana, Seryth sudah bersiap – siap sepertinya backpack yang penuh oleh perbekalan hampir sesekali tidak menyeimbangkan gerakan nya karena luka di punggung nya. Rigof sedang membangunkan blacksmith di situ karena dia menitipkan [Thunderstrike] untuk perbaikan semalaman, dan kelihatan nya dia sudah mulai tidak sabar. Slovak baru saja keluar dari tenda nya, dengan [Wraith Blade] tergantung di pinggang kiri nya dia sedikit merasa percaya diri meski masih ada ragu dalam hati nya karena belum sepenuh nya dapat mengendalikan kekuatan Warlock, lalu ia melihat ke arah Rau, menatap dengan dalam dan cukup lama sampai akhirnya Rau mengangguk kepada nya dan ia membalas sembari berbalik ke arah perapian.

    Vacon tengah berpamitan dengan Elosai yang pada akhirnya mereka berpelukan, dan Vacon berjalan berkumpul bersama yang lain di perapian. Rau bergegas bergabung juga dengan mereka, “Hmmm… Mereka terlihat siap… (HOOP!)” Rau melompat… Tidak di sangka Tauren sebesar dia dapat melompat begitu lincah nya, dan mendarat tepat di dekat perapian dmana mereka bertiga sudah berkumpul “(DBBMM!~) Huuh… Ternyata aku sudah tidak sebugar di waktu muda dulu… Tidak seperti kalian, Vacon, Rigof, Slovak… Jika semua nya sudah siap, segeralah berangkat, fajar segera menyingsing, ingatlah ini; tetap pegang teguh apa yang kalian percaya, lindungi yang lemah, junjung tinggi nilai persahabatan dan persaudaraan” Mereka bertiga mengangguk serius, ketiga perapian itu di nyalakan dan berkobar tinggi sebagai tanda Freewind Post telah terbebas dari kungkungan Grimtotem Clan, saat itu juga fajar tengah menyingsing, mereka berjalan ke arah Lift.

    Lift besar itu diturunkan, mereka berempat melihat ke arah para Tauren dari Freewind Brave yang berkumpul bersama Rau memberikan salam terakhir untuk saat ini, perlahan mereka berempat pun tidak terlihat lagi. Tidak lama lift tersebut telah mencapai dasar Thousand Needles. Vacon men – summon Swift Red Hawkstrider, Rigof dengan Swift Greywolf, Slovak dengan bangga menunjukan Dreadsteed nya, dan Seryth berubah menjadi Ravenbird, sudah menjadi tugas dia dalam mengawasi perjalanan dari udara. Vacon menatap kepada Rigof lalu Slovak, dan mengangguk “Ayo…~ Shimmering Flats! Crusader Aura~” (SQWAAK~) Hawkstrider milik Vacon bersuara kencang sambil mulai berlari.

    Seperti pemandangan yang sudah lama tidak terlihat mereka bertiga berlari dengan mount nya, sesekali Seryth melesat di atas mereka memantau situasi dan kondisi. Slovak masih gugup mengendalikan Dreadsteed milik nya, berbeda dengan mount summoning lain nya yang berasal dari Charm Item, Dreadsteed salah satu mount yang berasal dari spell, karena Slovak belum menguasai sepenuh nya spell Warlock maka Mount nya pun agak sulit di kendalikan. Rigof sesekali memanah monster – monster kecil yang lewat di pinggir jalan dengan [Heartsriker] – nya, Vacon masih saja seperti dulu; mengendarai mount sembari membuka peta dan hampir tidak memperhatikan jalan. Tiba – tiba Seryth mendekat, “Kawan – kawan aku melihat sesuatu… Bukan! Seseorang berjalan ke dekat pinnacle, sosok nya seperti Human, bisa jadi itu Alliance… Berhati – hati lah…” Seryth melesat ke depan untuk melihat lebih jelas.

    “Wah, Alliance ya… Saat nya aku bisa mempraktekan [Thunderstrike] – ku” Rigof bersemangat, tak lama mereka berada di lokasi itu terdapat beberapa pinnacle setinggi 2 – 3 meter, Seryth sedang dalam Cat Form – nya mengendus – endus tanah, “Aneh… Tidak ada jejak bau Human atau makhluk apapun… Tapi aku yakin mata Ravenbird – ku tidak pernah salah, dengan jelas aku melihat sosok Human berjalan…” Slovak nampak kebingungan dengan hal yang tidak masuk akal ini, “Hantu mungkin…?” Vacon menimpal dengan cepat, “Mana mungkin ada hantu di siang hari begini… Mungkin halusinasi saja, kita lanjutkan perjalanan kita kawan – kawan…”. Sesegera mungkin Slovak, Rigof dan Vacon menaiki mount mereka dan mempercepat jalan mereka ke arah timur laut, namun Seryth sejenak berubah kembali menjadi Night Elf, dia menggenggam pasir di situ dan menebarkan nya bersama angin, “Semoga firasat ku ini salah…” (CCKASSHH~) dia shapeshift dalam bentuk Ravenbird dan terbang menyusul yang lain nya.

    (SWWOOOSSHHHRRRR!~) Suara desir pasir bergerak atas kekuatan yang belum bisa di jelaskan asal – usul nya, pasir itu bergerak mengitari salah satu pinnacle, lalu terbang tertiup angin dan tiba – tiba berbentuk sesosok makhluk yang menyerupai Grim Reaper “Kikikikik~ Mereka tidak sadar… Sesuai rencana ku… Kikikkik~”. Tidak lama bereka berempat tiba di Ironstone, sebuah blacksmith post milik Horde, yang berbatasan langsung antara Shimmering Flats dan Thousand Needles, di situ hanya ada seorang Orc Blacksmither yang dapat menerima jasa perbaikan armor dan senjata. Mereka melihat hamparan tanah tandus berwarna putih kapur, meski masih pagi semilir angin di sini sudah terasa cukup panas, dan Orc Blacksmither di Ironstone itu tengah bersiap – siap untuk pergi. Vacon mendekati nya, “Maaf tuan Orc, maaf mengganggu… Sepertinya anda terburu – buru pergi, bukan kah hari baru saja pagi?” Orc itu tiba – tiba menatap heran.

    “Salam Bloodelf muda… Maaf aku tidak dapat membantu mu, aku harus pergi…” Orc itu terus saja mengemasi barang nya tanpa menjelaskan apa – apa, mereka heran, ada sesuatu yang tidak beres di sini. Rigof turun dari mount nya dan mencoba mencari tahu adanya, “Aka’Magosh saudara ku… Kami ingin tahu apa ada sesuatu yang mengusik mu, karena di pagi yang cerah ini pasti banyak pelanggan yang datang untuk memperbaiki dan membayar mu dengan gold, mengapa anda bergegas mengemas barang – barang mu tuan?” Orc itu menghela nafas, “Kalian ini pengelana yang baru mendatangi Shimmering Flats ya… Dalam beberapa hari belakangan ini telah terjadi pembajakan, pihak Gadzetzan menuduh para Goblin yang melakukan nya, namun mereka pun mengalami hal yang sama, semua korban pembajakan mengatakan jika mereka berhadapan dengan pasir yang ‘hidup’, sejauh ini korban jiwa yang berjatuhan hanya Alliance”.

    Vacon terkejut, “Mengapa bisa begitu?” Orc itu menjawab sinis, “Karena jika ada seorang Alliance yang kurang mujur melewati Shimmering Flats ini, bukan harta nya yang di bajak, tapi nyawa nya lah yang “di bajak””. Seryth menimpal, “Pasir itu sendiri hanya ilusi, apa yang membunuh para Alliance itu bukan pasir nya, tapi apa yang ‘ada di balik’ pasir itu sendiri”, Slovak heran, “Maksud mu apa Seryth…? Ada yang mengendalikan pasir itu? Setahu ku, tidak ada kekuatan yang dapat melakukan itu kecuali para Elemental…” Seryth menjawab, “Memang pasir itu tidak di kendalikan, tapi apapun itu, dia hanya memanfaatkan efek alam dari Shimmering Flats itu sendiri… Sebuah trik ilusi, artinya dia cukup cerdas untuk memanfaatkan efek alam ini…”
    [BERSAMBUNG KE EPISODE 13: ILUSI PASIR Bag.II]


    EPISODE 13 : SHIMMERING FLATS - ILUSI PASIR Bag.II
    Kembali berjalan menyusuri pasir yang tidak dapat di duga, penuh tipu muslihat, seakan menyembunyikan kebohongan pahit di balik keindahan desir yang tertiup angin. “Ingat anak muda, tetap bersama agar dapat bertahan hidup disini…” Begitulah kata Orc Blacksmither di Ironstone tadi, “Ada apa dengan mu Rigof, tidak biasa nya kau termenung seperti itu…” Seryth bertanya yang masih dalam bentuk Ravenbird. “Ah, tidak ada apa – apa, hanya saja Orc Blacksmither itu… Aku lupa menanyakan nama nya…” Rigof menjawab masih dengan mimic wajah yang sama.

    “Memang nya, apa penting nya nama si Orc itu Rigof…” Slovak menegur, “Tidak, hanya saja aku merasa seperti harus mengetahui nya… Tapi lupakan saja, Heeaa~” Rigof memacu Swift Greywolf nya. Vacon yang sedang membaca peta, tiba – tiba terkejut karena Rigof datang dari sisi kiri nya, “Hwaa~ Rigof…? Kenapa dengan dia…”. Setelah 1 jam berjalan dengan mount, Seryth berteriak “MERUNDUKK..!~” (FFSSHYYUUUNNG~ FYYUUH~ SHHWWRRRR~) puluhan bahkan ratusan pisau terbang meluncur dari arah yang tidak di ketahui “Uhhh~ Sial… terlalu banyak… Shapehift! Dire Bear!~” Seryth mendarat dalam bentuk Dire Bear nya, (DDBBMM!~) Mendadak pasir di sekitar Seryth terangkat menyelimuti Vacon dan yang lain nya.

    (FWWUUUHHHH~) Angin meniup pasir yang berterbangan, Vacon dan Slovak sangat terkejut dengan serangan tadi, apabila tanpa peringatan dari Seryth mereka semua akan terluka berat dan akan sulit bertahan hidup dalam kondisi seperti ini disini. “Slovak~ Kau tidak apa – apa…!?” Slovak menengok cepat, “Ya aku baik – baik saja… Hei, mana Rigof…?” Seryth terkejut, dia sempat lengah tidak memikirkan Rigof, “Astaga, Rigof! Dimana dia…? Rigoof!~ Sial… Sebaiknya aku mencari nya dari Udara… Shapeshift! Ravenbird!~” (SQWUAAK!) “Kalian periksa perimeter sekitar sini, jangan sampai terpisah, mengerti?” Vacon mengangguk, “Akan kulakukan…” Vacon bersiaga, membuka lilitan kain yang menyelimuti [Ashkandi, Greatsword of The Brotherhood] menggenggam nya dengan kuat, hingga ia terheran “Pedang Two-Handed sebesar ini terasa begitu ringan… Aneh…” Slovak mencoba skill baru nya, “Eye of Killrogg~” (PWUUNGG~) “Heee.. Apa ini, pandangan ku jadi aneh… Mata kiri ku melihat ke arah Vacon, tapi pandangan mata sebelah kanan ku melihat ke arah lain… Oh aku mengerti sekarang…~”.

    Vacon melindungi bagian belakang Slovak, sementara ia memeriksa keadaan sekitar dengan Eye of Killrogg nya… Sejauh ini tidak ada tanda – tanda hal yang mencurigakan, Sementara itu Seryth masih belum menemukan Rigof, “Rigooofff!~ Dimana dia… AH!~ Itu… Sepertinya itu Rigof…” Dia melihat sosok yang mirip Rigof di dekat bebatuan, Seryth melesat turun, berubah kembali menjadi Night Elf, tiba – tiba (GGLLTHAAKK!!~) “Kidney Shot…~ Kau memang sungguh mudah di tebak… Seryth Hornclaw… Mari selesaikan urusan kita yang belum tuntas… Kikikikik~” Ternyata DIA sudah mengintai mereka dari awal, memecah mereka keluar kelompok, dan menghadapi mereka satu persatu, dimulai dari yang memiliki level tertinggi, benar – benar trik cerdas dari seorang Rogue. Female Bloodelf Rogue itu telah memperhitungkan pergerakan mereka dari awal, SHENDALRAZE, satu – satu nya Rogue yang menggunakan kombinasi trik Subtetly dengan dual Sword, tidak ada yang pernah bersaksi berduel melawan nya, karena mereka yang pernah berduel dengan nya mati di kemudian hari oleh Poison yang tidak ada Antidote nya.

    “Heheheh… Nampak nya kau mengkhawatirkan teman Orc mu itu… Sebaiknya saat ini kau harus mengkhawatirkan dirimu sendiri Seryth…” (HEEA~) “Gouge!~…” (BSAAAKHH!) Seryth terjebak, sulit melepaskan diri dari trik Crowd Control nya, “GAKKKH!~ Uhukk! Uhukk!...~” Mulut nya memuntahkan darah segar, “Aku kecewa dengan dirimu Seryth… Apa ini seorang Night Elf dengan equip full Wrathfull Gladiator? Hee!?” (SSAAHH~) “Hemmorrhage!~…” (GGCCRRYAAKKK!!) Suara kulit dan daging punggung Seryth terkoyak oleh tebasan Relentless Gladiator Slicer Sword, “BHUUAAA!~ Aaaghh!~ Sial… Luka lama ku… Dia mengincar bekas luka itu…” Shendalraze tanpa buang – buang waktu mengeluarkan Skill – skill andalan nya, melihat musuh nya mati perlahan kesakitan menjadikan hiburan pribadi untuk nya… “Kau membosankan… Seryth…” (YAAA!~) “Shadowstep!~ Rupture!~” (BLLLFFT!~ SCCRYAAAKKK!!~) “UUAAGGGGHHH!!! HAAAAGGHHH!!” Seryth ambruk, tergeletak di tandus nya padang pasir, luka menganga dan darah nya mengalir dari punggung nya… Tidak bergerak. “Hmpf! Kau membuang waktu ku percuma… Vanish~” (POOFFH!~).

    Sementara itu, Vacon dan Slovak tidak beranjak dari tempat nya, “Seryth lama sekali… dan tidak ada tanda – tanda dari Rigof…Slovak kau melihat sesuatu?” Slovak hanya termangu dengan tatapan kosong, “Tidak, aku tidak melihat apapun yang mencurigakan, hanya batu – batuan dan desiran pasir tebal yang menghalangi pandangan ku…”. Tidak jauh dari situ, tanpa sadar ada yang mengintai mereka, “Aaaa… Itu dia mangsa ku… Undead itu, meski dia sesama Horde, tapi aku tidak bisa membiarkan dia begitu saja…” (FFYYUUUHHH~) Sosok nya menghilang bersama pasir yang terbawa angin, dan tiba – tiba muncul di depan Vacon dan Slovak, “Haaiii~…” Vacon dan Slovak terkejut, “Huaa! Sial!...” Shendalraze tersenyum sinis, “Blind…~” Vacon terkena Blind, dia mengalami kebutaan sementara, karena panik ia mengayunkan [Ashkandi, Greatsword of The Brotherhood] membabi – buta (SWOONNGG! SWOONNGGG!~ SWASSHHH!~) “Aghhh! Siall! Dimana kau…!”.

    Aneh nya, Shendalraze tidak menyerang Slovak, dia menatap tajam kepada nya, “Apa yang kau inginkan dari ku…? Kau mengelabui pandangan ku oleh desiran pasir yang di buat oleh skill Sprint – mu, itu tanda nya kau punya alasan yang cukup cerdas untuk itu!~” Shendalraze tersenyum sinis lagi, dia menggantungkan Relentless Gladiator Sword di pinggangnya, mengambil [Sharnpel Star] dan mengacungkan nya ke arah Slovak, “Dengar Undead, aku sedang mengemban tugas dari SI7, dan target ku adalah kau Slovak Alberict…” Slovak semakin tidak mengerti, “Apa maksud mu…?” Shendalraze mengancam, “Simpan Pertanyaan mu Undead Busuk!! Aku benci bertele – tele…” Tiba – tiba Vacon telah sembuh dari Blind, (HEAAA!!) “Crusader Strike..!!~” (BLEEDDAARRR!!~) Meleset, sedikit pun tidak melukai nya, “Paladin payah… Temui Hagar, kau akan mengerti semua…” Shendalraze berdiri di atas salah satu batu karang tinggi, dan men-summon [Raven Lord] nya, secepat angin dia pergi.

    “Hosh~ Hosh~… Apa maksud nya tadi Slovak? Apa yang dia katakan pada mu?” Slovak melamun, “Lupakan, sebaiknya kita cari Seryth dan Rigof…” Vacon mengangguk, menyimpan Ashkandi di punggung nya, lalu menunggangi mount masing – masing. “Kau benar, akan berbahaya jika kita semua terpisah, kita lakukan pencarian menyisir…” Dengan Eye of Killrogg, Slovak dan Vacon mencari keberadaan Seryth dan Rigof. Entah bagaimana keadaan Rigof, namun yang jelas, Seryth terluka sangat parah menunggu ajal di satu tempat, waktu terus berjalan dan dia mulai kesulitan untuk bertahan.
    [BERSAMBUNG KE EPISODE 14]


    Spoiler untuk EPISODE 14: SHIMMERING FLATS–KENYATAAN PAHIT & EPISODE 15: SHIMMERING FLATS–LOGAM, BENSIN DAN MELESAT! :

    EPISODE 14 : SHIMMERING FLATS – KENYATAAN PAHIT

    “Arrhh… Dimana aku…? Apa yang terjadi…?” Rigof tersadar entah dimana, di sebuah ruangan seperti kamar, tapi penuh dengan perkakas, dinding nya terbuat dari besi dan metal, udara di sini sungguh pengap. “Ini dimana… aku seperti tidak ingat apa – apa… OH!~ Vacon!? Slovak!? Seryth!? Dimana kalian…!?” Ketika Rigof beranjak keluar ruangan tersebut, dia di kejutkan oleh seorang Goblin, “Whooaa!~ Siapa kau?” Goblin itu mendongakkan kepala nya, “Oow… Kau sudah sadar rupanya… Aku biasa di panggil Birgam…” Rigof mulai marah tanpa sebab, “Aku benci basa – basi! Dimana teman – teman ku!? Apa yang kau lakukan dengan mereka!?” Seketika Birgam melompat ke arah Rigof, hingga terjatuh dan menginjak dada nya, (BRUUGH!~) lalu mengacungkan dagger ke arah leher nya “Sebagai Orc kau cukup mempunyai nyali juga eeh… Hmpf! Wajar saja, karena kau tidak tahu siapa aku sebenarnya… Apa kau hilang ingatan!? Kau tergeletak di tengah gurun pasir, hingga hampir terbenam pasir hisap di dekat mu, apa tidak ada cara yang lebih baik untuk bunuh diri hee!?”

    Rigof kebingungan, Birgam mengangkat injakan kaki nya lalu dia mengambil pipa rokok yang terbuat dari logam, “Apa yang…!?~ Kau sungguh Goblin yang mengesalkan…~ Tapi apa benar? Seingat ku, aku tengah mengendarai mount bersama Slovak, Vacon dan Seryth membimbing kami di depan… Hingga pada badai pasir tiba…” Birgam terperangah, “Badai Pasir? Hoo… Sudah 3 tahun di Shimmering Flats tidak ada Badai Pasir hee Orc… Kau pasti mengigau di siang bolong!”. Rigof tidak mau ambil pusing, dia mengambil barang – barang nya, memeriksa semuanya masih lengkap lalu dia men-summon Swift Black Wolf nya. Birgam mendekatinya, “Pergi begitu saja? Kau hampir melupakan ini…!” dia melemparkan ammo bag yang berisi anak panah, Rigof heran “Birgam… Aku memang tidak mengenal kau, tapi… Terima Kasih…” lalu Rigof berlari cepat dengan mount nya menyusul Slovak, Vacon dan Seryth.

    Sementara itu di tempat lain, Seryth berjuang melawan ajal nya. Dia tergeletak lemas tak berdaya, wajah nya pucat, luka menganga masih mengalirkan darah segar, dengan terbata – bata dia mengucapkan Spell “Re.. Rej.. UHUK!~ HAAK~ Reju… Rejuvenation!~” sebuah healing overtime spell dari Mana terakhir nya dapat di keluarkan, perlahan luka tersebut mulai mengering, dan kesadaran nya mulai kembali. “AAAGGHHH!~… Siall! Betul – betul sial! Haahh~ Haah~ Betul – betul menyakitkan!~ Aku benci Rupture…” perlahan dia mulai berdiri, tapi karena belum stabil dia terduduk bersandar di bebatuan, “Haahh~ Haahh~ Agghh… Aku perlu Mana…” Seryth meminum Moonwell Water untuk mengisi Mana nya kembali, perlahan dia memulihkan diri.

    Tiba – tiba dari kejauhan terdengar derap langkah yang menderu, (DRRP! DRRPP! DDRRPPP!) Semakin dekat, dan semakin jelas, “Itu… Vacon? Dan… Slovak? Tapi dimana Rigof…?” Vacon dan Slovak mulai mendekati Seryth, “Astaga… Demi Quel Thalas!! Kau terluka parah Seryth… Biar aku saja, Holy Light!~ (SYOUUNNG!~)” Slovak nampak gelisah, “Vacon aku tidak dapat menemukan Rigof, entah dimana dia… Tapi apa yang menyebabkan kau begini Seryth…!?”. Seryth nampak geram, “Dia… Seseorang yang sulit ditebak, tidak ada yang mengetahui tujuan dia sebenarnya, yang jelas dia seorang Blood Elf… Dan betapa memalukan nya aku, bisa terluka parah oleh seorang Female…” Slovak mulai berpikir, dan tiba – tiba dia teringat, “Apakah Blood Elf Female tersebut seorang Rogue? Seryth terkejut, “Ya! Itu dia! Nama nya Shendalraze, beberapa player mengenal dia sebagai Shendalraze the Elusive...”

    Vacon semakin penasaran, mengapa Seryth bisa mengenal betul Rogue itu, “Seryth… Aku baru mendengar nama itu, mengapa dia tidak tercatat di catatan perang tahunan? Dan bagaimana kau bisa mengenal dia?” Seryth menghela nafas, “Dahulu, ketika aku training di Cenarion Hold, aku bertemu Druid dari seluruh penjuru Azeroth, Baik itu Alliance atau Horde kami sesama Druid hanya terfokus pada training kami. Teman sekamar ku seorang Tauren bernama Bamara ‘Bigboy’ Swifthoof, adik dari Talunka Swifthoof yang juga pada saat itu merupakan arena partner Shendalraze…” Sambil mengobati luka nya, Vacon memperhatikan dengan serius, sementara Slovak masih saja mencari Rigof dengan Eye of Killrogg nya, Seryth melanjutkan ceritanya “Dia sering menceritakan dan membahas trik – trik arena bersama Shendalraze dan seorang Tauren Shaman bernama Aradien Glutten yang memiliki julukan ‘Monsieur’, aku cukup paham dengan pola serangan para Tauren ini, tapi Bloodelf ini selalu menyerang tanpa peringatan dan selalu mengincar target yang tidak di duga sebelum nya, pola serang nya selalu berubah, Bamara mengatakan itu trik dia agar musuh tidak dapat membaca serangan selanjut nya…”

    “Namun mereka terpecah, setelah mereka memilih jalan nya masing – masing, Bamara mengabdi di Cenarion dan berpihak netral, Aradien berkelana di Outland, dan Shendalraze… Kabar terakhir dia bekerja untuk SI:7, sebuah organisasi di dalam Alliance yang mengatur, merencanakan, mencegah bahkan melenyapkan hal – hal yang bersifat rahasia dunia agar tidak muncul ke publik, meski mereka adalah Alliance namun saat ini SI:7 mulai tumbuh di Horde...” Slovak tiba – tiba teringat perkataan Shendalraze ketika berhadapan dengan nya, “Ah iya! Aku baru ingat, dia mengatakan tentang misi yang dia emban dari SI:7, dan aku adalah target nya...” Seryth terkejut, “Jika benar dia mengatakan tentang SI:7, ternyata dugaan ku salah... Mengapa dia mengincar Slovak tapi tidak membunuh nya langsung... Apa yang di inginkan nya ya... Dia selalu penuh tipu muslihat dan sulit dilacak keberadaan nya”

    Vacon semakin bingung, namun melihat kondisi Seryth mulai membaik dan luka nya mengering meski masih berbekas, dia harus menemukan Rigof terlebih dahulu sebelum bergerak lebih jauh, karena situasi akan semakin memburuk jika terpisah satu sama lain, “Sepertinya keadaan semakin bertambah gawat... Sebaiknya kita mencari keberadaan Rigof, kita tidak tahu apa yang terjadi dengan nya...” Seryth dan Slovak mengangguk setuju, “Baik, kalau begitu kita bergerak ke arah selatan, Vacon gunakan mount Hawkstrider untuk mencari tanda – tanda atau jejak di daratan dan Slovak duduk dibelakang mu, aku akan membawa Eye of Killrogg nya Slovak ke udara untuk pencarian lebih luas. Slovak, konsentrasi dan fokus, aku dengar Eye of Killrogg dapat melihat 50 kali lipat lebih jauh dari penglihatan biasa nya...” Slovak dengan serius menanggapi, “Aku mengerti... Hhmmfff~ Summon! Eye of Killrogg~ (PWWUUNNG!~)”.

    Keadaan semakin membingungkan dan hampir tanpa arah, Rigof masih terpisah dari Vacon dan yang lain nya, sementara Seryth belum sembuh secara sempurna, dan sepertinya Slovak menjadi incaran pembunuh bayaran dari sebuah organisasi berbahaya bernama SI:7 yang merupakan “kartu AS” dari pihak Alliance. Tanpa di sadari keberadaan mereka telah menarik perhatian pihak – pihak yang tidak diduga sebelum nya secara tidak langsung mempersulit perjalanan mereka menuju Gadzetzan.
    [BERSAMBUNG KE EPISODE 15]


    EPISODE 15 : SHIMMERING FLATS – LOGAM, BENSIN DAN MELESAT!
    Beruntung Rigof membeli kompas dari pedagang General Goods di Freewind Post, sehingga ia tidak kehilangan arah untuk terus berjalan ke arah selatan sesuai yang di instruksikan oleh Seryth, karena di Shimmering Flats tidak ada papan petunjuk bahkan arah angin di sini pun selalu berubah – ubah, karena di Kalimdor angin pada siang hari biasa nya bertiup ke arah selatan. “seperti nya aku sudah berjalan ke arah selatan selama 1 jam, kompas ku menunjukan ke arah yang benar, tapi mengapa yang kulihat hanya bukit – bukit pasir…?” Rigof nampak mulai lelah, mount Swift Black Wolf nya terlihat kelelahan berlari, hawa panas dan angin bercampur pasir di sini sangat menguras stamina.

    (WOOF!~ WOOF!~) Tiba – tiba Swift Black Wolf itu mengonggong, dia melihat sesuatu di depan sana, seperti sebuah bangunan, “Ah! Sepertinya di sana kita bisa istirahat sejenak, Heaa!~” Dengan bersemangat Rigof berlari ke arah bangunan tersebut, namun tiba – tiba ada yang berteriak “Minggiiirrr!!!~” ketika menoleh ke belakang terlihat sebuah kendaraan dengan bentuk aneh, seperti steam tonk milik Alliance tapi ini sudah di modifikasi dan untuk kendaraan seukuran itu terlihat sangat cepat. (FFRROOOOMMM!!!~) “Whoooaaaa…!!~ Gila! Apa itu tadi!? Tapi aku melihat ada Goblin yang mengendarai benda tersebut, dan dia pun ke arah bangunan tersebut… Sebaiknya aku bergegas …”.

    Di lokasi lain, Vacon, Slovak dan Seryth tersesat kehilangan arah, karena satu – satu nya kompas di bawa oleh Rigof, Slovak melamun sambil di ‘bonceng’ Vacon, “Hei… Fokus kan penglihatan mu saja pada Eye of Killrogg mu…” Slovak menggelengkan kepala nya, lalu dia memejamkan kedua matanya, tiba – tiba “STOP!~ Seryth! Aku melihat seseorang berjalan kaki, tapi karena tiupan pasir ini aku tidak dapat melihat jelas, dia berada di arah barat daya kita!”. Seketika Seryth melesat turun, dan berubah menjadi Nightsaber, “Aku yakin itu Rigof… Dash!~” (DDRPP~ DRRPP~ DDDRRP~) dengan kecepatan hingga 70% dia melesat mendekati sosok yang di gambarkan Slovak.

    Rigof mulai kelelahan, “Aneh… Sepertinya bangunan tadi serasa dekat… Apa hanya fatamorgana…?” Dia berhenti sejenak, mengambil nafas dan mengusap keringat yang meluluh di dahi nya, “Fuuhh~ Mungkin sedikit lagi… Hmm!? Apa itu… Seperti seekor hewan berlari kencang ke arah ku… Ah Sial!! Aku tidak tahu ada hewan buas pemangsa di sini…!” Karena terkejut Rigof berlari dengan Aspect of Cheetah, dia tidak dapat men-summon mount nya karena kelelahan, tapi dari jauh terdengar suara yang berbeda, “Rii..!~ Ooofff….!~” semakin lama semakin jelas, “Riigoooffff…!!~” Dia berbalik, dan memperhatikan, “Suara itu…! Seryth!? Apa benar itu Seryth…!?” Dan ternyata benar itu adalah Seryth.

    Namun Seryth menurunkan kecepatan nya, kembali ke wujud Night Elf, skill Dash telah menguras habis stamina nya, rasa kelelahan yang hebat menghujam tubuh Seryth hingga terduduk di pasir. Rigof terkejut, “Seryth!!~ Kenapa…!? Apa yang terjadi…!?” dia melihat sekujur tubuh Seryth penuh bekas luka, sebagian Equip nya tergores benda tajam, dan noda darah yang mengering di pakaiannya. “Tidak apa – apa, aku hanya kelelahan saja…~” Rigof nampak kesal, “Jangan bercanda denganku!! Siapa yang melakukan ini…!? Siapa!?!?” Vacon dan Slovak tiba, mereka mendekati Rigof, “Sebaiknya kita mencari tempat berlindung dulu, kita jelaskan disana…” Vacon menunjuk ke bangunan seperti rumah, namun di sekitar nya tercecer puing – puing besi dan logam yang hangus terbakar.

    Mirage Raceway Post, terpampang jelas ketika mendekati bangunan tersebut, tampak Kendaraan aneh yang hampir menabrak Rigof tadi berada di depan bangunan tersebut. “Ini… Benda apa ini…? [Slovak mencoba memegang nya] (PCCSSH!~) Aouch! Panas!!~” Slovak segera menjauh dan menyembuhkan luka bakar di tangan nya, Rigof teringat kendaraan tersebut “Ini steam tonk yang sudah di modifikasi, benda ini hampir menabrak ku tadi sebelum bertemu kalian, dan aku melihat ada Goblin yang mengendarai nya” Seryth terperangah, “Woah! Ini sangat hebat~ benar – benar keren…! Apa kendaraan ini sangat cepat? Seperti Mechano-Hog ya…” Vacon nampak penasaran, “Mecha… Apa?”. Mereka berempat segera masuk ke dalam bangunan itu, meski pengap tapi terasa lebih sejuk dan teduh di dalam.

    “Hallo~ Ada orang disini…? Haaalllloooo~” Slovak mencoba mencari tahu penghuni di sini, dan benar saja seorang Goblin muncul, “Yaa… Aku mendengar mu orang asing…” Perawakan Goblin memang pendek, hampir seperti Gnome, kulit kehijauan seperti Orc, wajah agak menyeramkan dengan telinga panjang dan lancip seperti elf juga hidung nya yang aneh. Kebanyakan mereka berpihak Netral, ada juga yang membentuk kelompok besar dan cukup berpengaruh di Azeroth, karena itu mereka lebih tertarik untuk “berbisnis” dengan pihak Horde maupun Alliance. “Maaf tuan Goblin, kami tidak bermaksud buruk, namun kami butuh tempat istirahat sejenak dalam perjalanan kami ke Gadzetzan, teman kami terluka berat” Goblin itu mengerenyitkan dahi nya, “Kalian beruntung bisa sampai kesini dengan berjalan kaki, istirahat lah, tapi jangan sentuh apapun! Mengerti?” Suara nyaring dengan nada Sopran yang memekakan telinga membuat mereka berempat mengangguk cepat.

    Seryth menceritakan semua yang ia alami, Rigof tampak semakin geram karena ketidak-hadiran dirinya di samping Seryth, Slovak mencoba menenangkan nya sementara Vacon sibuk membaca kamus WoW-WIKI nya mencari petunjuk mengenai SI:7.
    Rigof : “Siiaalll!!~ Di saat aku tidak ada Seryth yang menjadi korban nya… Agghh benar – benar kesal…!”
    Slovak : “Sudahlah, Seryth sudah berusaha semampu nya…”
    Seryth : “Maafkan aku Rigof, aku sedang lengah dan tidak terpikirkan oleh ku akan di serang pada saat seperti itu…”
    “Lebih baik kita pikirkan bagaimana perjalanan kita ke Gadzetzan, aku ada ide tapi ini sepertinya ide buruk…”
    Rigof : “Hmpf…!~ Baiklah aku mengerti… Memang ide mu apa?”
    Seryth : “Kita bujuk Goblin itu untuk mengantarkan kita menggunakan ‘Steam Tonk’ itu ke Gadzetzan, perjalanan kita menjadi lebih singkat... Bukankah begitu… Vacon?”
    Vacon : “Lalu bagaimana kita membujuk Goblin itu…? Aku belum mengenal betul tabiat Goblin… Mungkin Rigof dapat membujuk nya…”
    Rigof : “Hmmm… Setahu ku… Goblin sangat suka dengan peralatan – peralatan aneh, atau benda yang dia belum pernah lihat sebelum nya…”
    Slovak : “Kita tawarkan saja [Ashkandi, Greatsword of The Brotherhood] untuk di tukar dengan kendaraan tersebut…”
    Vacon : “TIDAK!!!~ Apa kalian sudah Gila…!! Pedang sekuat ini, Tuan Rau sudah bersusah payah ‘mengambil’ nya…”
    [BERSAMBUNG KE EPISODE 16]


    Spoiler untuk EPISODE 16 : SHIMMERING FLATS – LOGAM, BENSIN DAN MELESAT! (Part.2) & EPISODE 17: MUZLESTROKE BERSAUDARA BERTEMU KEMBALI :

    EPISODE 16 : SHIMMERING FLATS – LOGAM, BENSIN DAN MELESAT! (Part.2)

    Vacon duduk termenung memandang [Ashkandi, Greatsword of The Brotherhood] milik nya, membayangkan pedang pemberian Tuan Rau yang sehebat ini akan lenyap dan berubah menjadi Steam-Tonk yang sewaktu-waktu akan meledak jika terlalu sering mengendarai nya. Andai saja dia punya jalan keluar, Vacon tdak pernah bertemu dan berhadapan dengan para Goblin, Orc – lah yang terbiasa hidup berdampingan dengan mereka.
    Vacon : (Uhhm~ Aku harus mencari cara secepatnya agar Sword kesayanganku tidak harus dikorbankan) “Tidak mungkin menukar nya dengan peralatan milik kita... AH! Seingatku Seryth seorang engineering, mungkin dia dapat membujuk nya”
    Vacon mendekati Seryth, meski ia membenci Night Elf, namun untuk saat ini tidak ada waktu untuk memikirkan hal se-egois itu.
    Vacon : “Seryth, errmm... Aku tahu kau seorang Engineering, karena setahuku Goblin tertarik dengan hal – hal yang berhubungan dengan Engineering, bisa kah kau membujuk nya untuk mengantar kita dengan aman ke Gadzetzan”
    Seryth : “Tidak seperti dirimu Vacon Bloodelf yang mau berbicara bahkan meminta bantuan kepada Night Elf, tapi karena kau sahabat Rigof, aku akan membantu mu...”

    Seryth berdiri dan masuk ke sebuah ruangan mirip bengkel, tiba – tiba terdengar suara berisik di belakang [KRRAAANNKKK!!~] [GSSSYAAANKKK!!~]
    Goblin : “AAGH!~ SIAL!~ Seharusnya aku tidak menjepit piston itu terlalu kencang...”
    Seryth : “OOPS!~ Anda menjatuhkan ini tuan Goblin...” Goblin itu seraya merebut piston kaki roda Steam-Tonk itu dari Seryth dengan cepat, dan menatap Seryth dengan tajam.
    Goblin : “Berikan Padaku!!~ Hmpf!~ Maafkan aku... Aku sudah lama tidak mendapat pengunjung ke bengkel ku sejak Mirage Raceway Post tidak ramai di kunjungi karena banyak yang lebih tertarik Dragon Raceflight di Northrend...”
    Seryth : “Wogh~ Bagaimana anda tahu mengenai Northrend...? Tapi jika anda tidak keberatan, nama mu siapa?”
    Birxam : “Northrend... Cerita nya panjang, aku tidak ingin mengingat nya!, Nama ku Birxam, Birxam Muzlestroke, namamu Seryth Hornclaw bukan...? Dan kelihatan nya kalian berempat sedang dalam kesulitan ya...”
    Seryth : “Begitulah, kami sedang dalam cukup kesulitan dalam perjalanan menuju Gadzetzan, karena salah satu teman kami harus menemui seseorang di sana sebelum dia pergi” “Lalu, darimana kamu mengetahui namaku?”
    Birxam : “Maaf aku tidak sengaja mendengar percakapan kalian, jika kalian sudah selesai dengan urusan kalian, sebaiknya kalian cepat pergi, aku sedang sibuk...~”

    Goblin itu kembali memperbaiki spare part Steam-Tonk, menjepit piston rod lalu menyiapkan gerinda nya.
    Seryth : (Aku pikir Goblin ini memiliki kemampuan membaca pikiran, ternyata hanya menguping) “Maaf tuan Birxam, anda ingin menipiskan piston rod 70 inchi itu menjadi 60 inchi? Sebaiknya tuan jangan menggunakan gerinda karena akan menimbulkan bekas permukaan yang tidak rata, gunakan kikir halus setelah nya”
    Birxam : “GULP~ Darimana kau tahu mengenai trik Engineering seperti itu? Night elf seperti mu sungguh menarik Seryth...”
    Tidak lama Seryth dan Birxam terlibat percakapan seputar Engineering dan tidak terasa hari mulai gelap, suhu disini pada malam hari dingin menusuk tulang, Vacon masih saja serius menggosok Ashkandi-nya, Slovak terlihat kelelahan dan pening karena terlalu lama menggunakan Eye of Kilrogg, Rigof sibuk membuat anak panah yang dimodifikasi dengan bahan kitin dari tulang kodo beast.

    Pagi menjelang di Shimmering Flats, matahari langsung menyengat dengan panas nya ketika memunculkan diri di ufuk timur, Seryth terbangun karena cahaya matahari tepat mengenai wajah nya masuk melalui jendela di bengkel. Menyadari diri nya sendirian di bengkel, dan melihat pintu nya terbuka terdengar suara Steam-Tonk Speedster menderu, dia berjalan keluar.
    Seryth : “Uffhh~ Silau sekali.. Huhh... Mengapa terbuka...” Dia melihat Birxam sedang memanaskan mesin nya.
    Birxam : “Heeh! Baru kali ini aku bertemu Night Elf semalas dirimu Seryth...”
    Vacon dan Rigof berjalan mendatangi dari depan, dan menemui mereka di depan pintu bengkel.
    Vacon : “Seryth...~ Sepertinya kita harus bergegas berangkat, kita tidak ada waktu lagi untuk Slovak...”
    Rigof seraya mengangguk sambil menggantungkan [Heartstriker] di punggung nya, dan Seryth seperti nya masih terlihat kelelahan karena hampir tidak tidur semalaman membantu Birxam memperbaiki Steam-Tonk itu. Dia bergegas ke drum air di dekat situ untuk membasuh muka nya, dan tidak lama Slovak pun datang karena mendengar suara gaduh. Vacon memberi isyarat kepada Seryth mengenai usaha nya untuk membujuk Birxam, Seryth hanya tersenyum. Ketika dia berbicara kepada Birxam, Goblin itu hanya menyeringai.
    Birxam : “Heh! Apa yang membuat kalian melamun dan menunggu? Cepat naik! Kita akan terlambat ke Gadzetzan!”
    Semua : “WOOHOOO!!!~”

    Bergegas mereka menaiki Steam-Tonk Speedster itu, [VVROOMMM!!~ VRROOOOOOMM!~] Deru mesin yang menggelegar memecah fatamorgana yang terpapar dari sengatan panas matahari, dan [CLACK~] [SWOOOOOSSHHHH!!!~]. Tidak dapat dipercaya kendaraan sebesar itu dapat melesat begitu cepat, gesekan ban pun hingga berbekas di tanah garam tandus di Shimmering Flats.
    Birxam : “YEEHHAAA!!~ Inilah sensasi kecepatan sebenarnya!~ Wohoo!~”
    Vacon, Seryth, Rigof dan Slovak yang untuk pertama kalinya menaiki kendaraan darat dengan kecepatan lebih dari 400% mount speed, hanya terpaku dengan mata terbuka lebar dan berpegangan sekuat mungkin.
    Rigof : “UUAAGGGHHH!!!~ CCEE—CEE—CEEPAT SEKALII!~ ARRRGGGHHHH!!!!~”
    Birxam : “Hah! Sebaiknya kau menutup mulut mu sebelum ada serangga yang tertelan~”
    Rigof : “HHAAKKH!! UKKHHUUKKHH! Aku menelan serangga!! YAACCKKK!”

    Semua ingin menertawakan Rigof, hanya saja jika membuka mulut akan bernasib sama seperti dia. Akhirnya perjalanan menuju Gadzetzan menjadi singkat, mungkin dalam kecepatan seperti itu mereka tidak akan di serang oleh Monster atau serangan dari Fraksi lain, namun sekali saja Birxam tidak hati – hati dapat membahayakan seluruh penumpang nya.
    [BERSAMBUNG KE EPISODE 17: MUZLESTROKE BERSAUDARA BERTEMU KEMBALI]


    EPISODE 17: MUZLESTROKE BERSAUDARA BERTEMU KEMBALI

    [VVRROOOMMM!~] [SSHHRRAAACCKKK!!~] Speedster itu berhenti mendadak “WOOW!~ Ada apa!?” Teriak Slovak, karena dia duduk di belakang dia tidak dapat melihat kenapa Steam-Tonk itu berhenti.
    Birxam : “Itu... Itu adalah... Wah...~”
    Vacon : “Apa Birxam, ada sesuatu kah...? Terlihat perpustakaan terpencil?”
    Rigof : “Apa kau melihat sesuatu...!? Sebuah oasis? Karena aku haus sekali!”
    Seryth : “Apa yang membuat kau berhenti? Seorang wanita cantik kah?”
    Birxam : “DIAM!~ Bukan ketiga – tiga nya, dan lebih berharga daripada itu! ‘ITU’ adalah... Aku melihat beberapa rongsokan bekas yang mungkin bisa aku pergunakan!”

    Vacon, Rigof dan Seryth menepuk dahi nya (/facepalm) “OMG!!~ HANYA KARENA SEONGGOK RONGSOKAN KAU BERHENTI MENDADAK DAN MEMBAHAYAKAN KITA SEMUA!?” mereka bertiga terlihat kesal, namun Birxam hanya asik mengumpulkan beberapa baut, gerigi besar, pegas berbagai ukuran, pelat besi, pipa logam, dan sebuah... [DDRRPP!!] Ada kaki yang menginjak tangan Birxam disaat dia ingin mengambil gyrocase berkarat, tiupan debu sedikit menghalangi pandangan nya, perawakan nya setinggi Goblin, wajah nya ditutupi sehelai kain, pandangan nya kosong, berbaju hitam gelap, terlihat menggenggam sebilah pisau.
    Rigof : (menggunakan Hawk Eye) “Birgam? Kau goblin bernama Birgam yang pernah aku temui sewaktu aku tersesat di badai pasir khan?”
    Birxam : “KAU!~ HIIEEEE!!! Tidak!! Selamatkan Akuu...!!~ Tolong aku...!!!”

    Birxam dengan gesit melemparkan semua rongsokan itu ke segala arah, dan langsung naik ke atas Steam-Tonk dan ketika ingin menjalankan mesin nya [CKLHAK~ TTRRRMMMMMPPP~] “Apalagi sekarang...!?~” Birxam nampak kesal karena mesin Steam-Tonk nya tidak mau menyala, “Kenapa buru – buru Birxam...?” nampak Birgam menggenggam sebuah Busi dan Kabel starter. Birxam terlihat kesal dari raut wajah nya yang ketakutan, “Kau!! Sejak kapan kau... ARRGHH!!” (BLAANGG!!) dengan kesal Birxam memukul dashboard. Rigof turun dari Steam-Tonk itu, mendekati Birgam, “Tuan Birgam... Maaf jika aku lancang waktu itu karena aku memikirkan teman – teman ku...”, Birgam menyeringai, “Haah! Itu sudah memang sifat mu sebagai Orc... Aku sudah memaklumi nya, tapi kau memiliki sorot mata yang berbeda, karena itu aku tidak membunuhmu sebab mengetahui keberadaan ku... Selama ini hanya saudara ku yang gila ini yang mengetahui jika aku masih hidup...”

    Vacon, Rigof, Slovak dan Sertyh semakin kebingungan, “Saudara...!? Mereka bersaudara...!?”, Birxam hanya terdiam, kulit wajah nya yang hijau semakin pucat dan bersembunyi didalam kokpit Steam-Tonk, dia memang tidak terlihat gila, tapi mengapa Birgam menyebut dia ‘gila’. Birgam menaiki mountnya berupa Black Mecha-Strider yang telah di modifikasi, “Sebaiknya aku jelaskan di Gadzetzan, Hagar Bloodboil sudah menunggu mu Slovak...”. Slovak terkejut, dari mana dia mengetahui tujuan kami ke Gadzetzan menemui Orc Warlock itu, semua semakin membingungkan saja, Vacon hampir kehilangan arah, dia terus saja berpikir bagaimana dua bersaudara yang hampir bertolak belakang ini secara tidak langsung terlibat langsung kepada kami, apakah ini kebetulan atau sudah di rencanakan sebelum nya? Tapi rencana siapa ini?, Vacon hanya mengerenyitkan dahi nya sambil memandang Birgam.

    Birgam melemparkan Busi dan Kabel starter yang dia cabut kepada Birxam, “Hei Birxam, ini...! Aku hanya melepasnya, tapi tidak merusak nya... Cepat, mereka harus tiba di Gadzetzan sebelum matahari semakin tinggi~”, Birxam masih ketakutan, namun dia menuruti nya, [CKHHRRR...~ VVRROOMM! VRRROOOMM!] mesin Steam-Tonk itu kembali memanas, gigi di masukan, dan melesat lah mereka menuju Gadzetzan, [VRROOOMMM! SWWWOOOSSSHHH!!~]. Vacon setengah melamun memikirkan perkataan Birgam, “Slovak, kau tidak apa – apa?” Slovak melihat ke belakang sedari tadi, dia merasa ada yang mengikuti mereka, tapi tidak terlihat apapun. “Aku tidak apa – apa Vacon, hanya mencemaskan sesuatu yang tidak perlu di khawatirkan...”, Seryth bertanya kepada Birxam, “Hei Birxam... Kau terlihat ketakutan sekali... Apa benar Birgam saudara mu? Karena aku dengar, nama kalian pun tidak jauh berbeda, tapi apa dia juga seorang Goblin Muzlestroke?”.

    Sambil memperhatikan jalan di depan dan mengikuti Birgam yang sedang melaju cepat dengan Black Mecha-Strider nya, dia mengangguk, “Kami sebenarnya saudara kembar, namun Birgam selalu mencoba membunuhku karena aku selalu bertemu dengan pengelana dan membicarakan hal – hal rahasia dunia ini kepada mereka, demi menjaga informasi tersebut tidak menyebar luas, Birgam berniat membunuh ku berkali – kali, maka dari itu aku selalu berpindah tempat dari mulai Tanaris hingga Shimmering Flats...”. Vacon terkejut, “Rahasia dunia... Menjaga informasi tidak menyebar luas... Seryth, aku pernah mendengar dari mu bukan kah si Rogue itu juga memiliki tugas seperti itu...?”. Seryth menanggapi, “Ya... SI:7, Birxam apa saudaramu termasuk anggota SI:7?”. Birxam menghela nafas, “Hmmhh... Sepertinya kalian pernah menghadapi salah satu dari mereka, beruntung kalian masih hidup, karena seluruh anggota elite SI:7 adalah Rogue level 80”. Vacon, Rigof dan Slovak nampak terkejut, “APA...!!?!?! Jadi Rogue itu juga seorang anggota elite dengan level 80?”.

    Seryth mengambil kesimpulan, “Jika Shendalraze yang selama ini berniat membunuh ku karena aku mengetahui keberadaan dia, aku jadi mengerti mengapa kedua Tauren itu meninggalkan dia begitu jauh dan tidak ada yang mengetahui mereka masih hidup atau tidak... Tapi setahuku, misi dia ada hubungan nya dengan Slovak...”. Tiba – tiba Birgam mendekat, “Kita sudah dekat dengan Gadzetzan!” Vacon, Rigof dan Slovak melihat ke arah depan mereka, terlihat sebuah pilar – pilar kayu yang di susun menyerupai benteng berbentuk pentagonal. “Jadi ini Gadzetzan? Tampak nya kedua fraksi dapat bertemu di sini, karena ini terlihat seperti di Booty Bay...” Rigof berkata dengan melihat keseluruhan nya dengan Hawk Eye nya. “Baik, kita sampai, Slovak sebaiknya kau cepat temui Hagar Bloodboil, waktu kita sedikit” Seryth seraya berkata sambil menurunkan barang – barang dari Steam-Tonk.

    Sesampai di Gadzetzan, mereka tidak melihat tanda – tanda Birgam, dia seperti menghilang di telan bumi, ketika memasuki nya mereka di sambut oleh hiruk – pikuk Goblin disana – sini sibuk dengan urusan nya masing – masing. Vacon, bertanya kepada salah satu Goblin mengenai Hagar Bloodboil, dia menunjuk ke salah satu bangunan kecil terbuat dari tanah liat berbentuk seperti bunker. “Permisi... Ada orang di sini...?” Slovak berkata dengan nada sedikit meninggi, dan tiba – tiba mereka di kejutkan oleh seekor Imp, “WOOKTUFH! SIKKHAA! JAKKHH! SLOVAK!!”, dari belakang muncul sesosok Orc, “Selamat datang Slovak dan teman –teman, sebelum nya aku berterima kasih karena kalian membantu sahabat ku Rau Cliffrunner, aku Hagar Bloodboil the Sinner...” [BERSAMBUNG KE EPISODE 18: RAHASIA DI BALIK RAHASIA SI:7]


    Spoiler untuk EPISODE 18: RAHASIA DI BALIK RAHASIA SI:7 & EPISODE 19: THE FELLOWSHIP OF THE NECKLACE :

    EPISODE 18: RAHASIA DI BALIK RAHASIA SI:7
    Slovak sedikit bingung harus memulai dari mana, tiba di pondok Hagar Bloodboil sungguh di luar dugaan, mereka tidak pernah menduga sebelumnya jika Orc Warlock ini berwajah ramah meski dengan full set equip yang cukup menyeramkan dengan ornamen tengkorak dan aura gelap yang sangat menyengat. Slovak terhenyak, “Master Hagar, kekuatan warlock dalam diriku yang tidak sengaja dibangkitkan oleh energi dari Jawbone Neckale ini... Aku masih merasakan kekuatan yang tidak dapat dikendalikan dengan mudah, bahkan ketakukan kerap membayangi ku...”.

    Hagar dengan tenang menyuruh Vacon, Rigof dan Seryth menunggu diluar pondok nya, “Akan lebih baik jika kita berfokus hanya kepada Kalung itu, apa kau siap menerima kenyataan sebenarnya tentang dirimu Slovak?”. Slovak menelan ludah, jakun nya tergerak turun, “Aku siap Master Hagar...”. Hagar berdiri, “Jawbone yang hilang dari bagian dirimu itu sengaja di buang oleh Deeka Alberict, trainer priest sekaligus Undead yang mensegel kekuatan Warlock mu ketika hampir meluluh-lantakkan desa kelahiran mu. Dengan melepas tulang rahang bawah mu, kekuatan warlock mu tertidur karena dorongan dari talent Discipline priest...”.

    Slovak terkejut, “Alberict... jadi itu nama sebenarnya dia, mengapa nama belakang nya sama dengan miliku master...?”. Hagar menghela nafas, “Karena Deeka Alberict adalah seorang undead yang memberikan mu belahan tulang belakang nya untuk menjaga mu tetap hidup ketika lahir, orang tua mu sebenarnya tewas oleh kekuatan Warlock mu yang terdahulu, mereka tewas karena melindungi penduduk desa yang ketakutan...”. Belum selesai terkejut dari mana Slovak mendapatkan nama Alberict nya, di tambah kenyataan bahwa kedua orang tua nya meniggal karena diri nya, “Apa...!? Darimana itu... Anda bohong!~ Master Hagar...!~ Aku datang kemari bukan untuk mendengar hal seperti ini, tapi aku ingin memiliki kekuatan yang dapat melindungi teman – teman ku!!” [SWOOONNGGGSSHHH!!~] Seketika muncul sayap iblis dari punggung Slovak, tekanan energi iblis menyelubunginya.

    Hagar dengan tenang memfokuskan tangan nya, membuat sebuah seal, “Ckckck... Metamorphosis untuk level warlock seperti mu berbahaya Slovak... Tenanglah...” [KAZZAAMM!~] Tiba – tiba Slovak, di rengkuh oleh bayangan berbentuk tangan besar, meredam kekuatannya hingga pingsan. Rigof dengan cepat masuk ke pondok, “Apa itu tadi...!? Master Hagar? Apa yang anda lakukan kepada Slovak...?”. Hagar membawa nya berbaring di meja panjang di dekat nya, dan menyuruh Rigof untuk memanggil semua teman – teman Slovak. “Rigof, ini sangat penting dalam waktu yang genting pula... Cepat panggil teman – teman mu, ada tugas menanti kalian...”. Meski dia tidak mengerti, tapi Rigof menuruti nya.

    Tidak lama, Vacon, Seryth, Rigof, juga Birxam, mereka terheran melihat Slovak terbaring di atas meja panjang, dan Hagar sedang mengambil kalung yang selama ini mereka tidak tahu bahwa bukan tulang rahang nya yang membahayakan, melainkan kalung ini yang memancarkan energi negatif yang melabilkan pengaruh Demonologist milik Slovak. Hagar mengacungkan kalung itu di depan mereka, “Vacon, Rau mempercayai dirimu menjadi pemimpin disini, aku pun percaya padamu, bawalah kalung ini ke arah barat Tanaris, buang kalung ini ke dalam Un’Goro Crater, hanya disanalah kalung ini dapat musnah selamanya, ingat kekuatan kalung ini sangat liar, selalu menggoda makhluk disekitar nya untuk berpikir bahkan bertindak keji. Jangan mudah tergoda untuk menggunakan kalung ini, selalu fokus pada tugas mu, ingat Vacon, kebijaksanaan mu dibutuhkan saat ini...”.

    Seryth sedikit menyela, “Bagaimana dengan SI:7, bukan kah mereka mengincar Slovak...?”. “Dia bukan lah tujuan kami sebenarnya...” Tiba – tiba Birgam datang, dia bersandar di salah satu pilar kayu depan pondok Hagar, “Ada baiknya aku pun ikut mendampingi, aku harus mengawasi kelakuan saudaraku yang agak gila ini” sambil menunjuk kepada Birxam. “Baik, jika itu mau mu, tapi mengapa agen SI:7 yang lain terlihat seperti ingin membunuh Slovak?” Seryth bertanya. “Sudah menjadi tugas kami merahasiakan bahkan melenyapkan hal – hal yang mengancam keseimbangan dan ketentraman dunia ini, kami sudah memantau Slovak dari jarak aman sejak Deeka Alberict meminta bantuan kami, dan Shendalraze ditugaskan untuk mencari Jawbone Necklace dan memusnahkan nya ke Un’Goro Crater, aku tidak tahu pergerakan dia, namun aku sudah memberikan informasi bahwa aku yang akan mengawal kalian kesana”.

    Hagar, mengambil sesuatu dari dalam kotak aneh dengan motif kulit ular, “Seryth, ini adalah Scroll of Unsealing, jika isi Scroll ini dibacakan, maka akan membuka segel yang berada di dalam kalung tersebut ketika mencapai kawah Un’Goro Crater, gunakan skill Turn Evil dengan Ashkandi untuk menetralisir pengaruh iblis nya lalu gunakan Seal of Truth untuk melawan tekanan nya, setelah itu gunakan Judgement dengan Ashkandi milik Vacon untuk mencegah iblis itu melarikan diri, Paham? Apabila kau tidak fokus dengan pikiran mu ketika membacakan Scroll ini, tubuh mu akan di serap oleh iblis yang bernama Lord Hel’Nurath...!”.
    Vacon terkejut, “Lord Hel’Nurath!? Benar dia ada di dunia ini? Master Hagar, apa benar dia adalah raja dari dunia Xorothian? Dimana para Dreadsteed warlock itu berkeliaran, yang pernah aku baca, ketika seorang Warlock harus mendapatkan Dreadsteed nya, pada saat itu lah Lord Hel’Nurath datang karena salah satu Dreadsteed nya di summon ke dunia sini...”.

    “Ya, itu benar, tapi aku tidak mengetahui apa yang menyebabkan dia dapat terkungkung dalam kalung ini... Apa kalian merasakan nya? Hawa jahat yang begitu menekan dada...” Hagar menatap kalung di genggaman nya itu. “Itu karena kesalahan Magatha Grimtotem, dia memberikan kalung itu Spell Energy Absorbing dengan tujuan untuk mencegah semua energi negatif tidak merasuki pengguna, melainkan ke dalam kalung tersebut, di lain waktu tidak sengaja ketika salah satu agen kami melalui Dire Maul, mereka melihat Arnak Grimtotem memasuki nya, bertarung melawan Immol’Thar dan tidak sengaja memancing Lord Hel’Nurath bangkit dan menyerangnya, kami berasumsi dia sedang mendapat tugas dari Shen’dralar Ancient...” Birgam berkata sambil memainkan kedua dagger nya. Apa ini sebuah kesengajaan atau kebetulan, takdir mempertemukan mereka semua melalui jalan yang berbeda, Vacon dan Rigof dua sahabat yang sudah berkelana bersama sejak lama berawal bertemu dengan Seryth dan Slovak, tidak disangka mereka sudah terlibat jauh dalam keselamatan dunia.

    Hagar menarik nafas panjang, “Sudah ditetapkan! Vacon, Rigof, Seryth, Birgam dan Birxam, kalian semua harus bekerja sama untuk menghancurkan Necklace of Hel’Nurath ini ke Un’Goro Crater, ini juga demi teman kalian Slovak, demi kedamaian dunia Azeroth ini, berangkatlah The Fellowship of The Necklace...!!”. Birxam langsung menaiki Steam Tonk segera dia menyalakan mesinnya, Birgam duduk tenang di belakang seakan tidak ada masalah besar, Rigof dan Seryth saling bergantian memasukan perbekalan, Vacon sedikit berbincang dengan Master Hagar, lalu bersiap berangkat. “Master Hagar, kami percayakan keselamatan Slovak kepada mu, dan kami pastikan Kalung ini musnah selamanya di Un’Goro Crater!”. Hagar mengangguk. (CKHRR~ VROOM!~ VROOM!~), Birxam memasukan gigi perseneling (VROOOMMMMM!~ SWWOONNGGSHSHHH!!~).
    [BERSAMBUNG KE EPISODE 19: THE FELLOWSHIP OF THE NECKLACE]


    EPISODE 19: THE FELLOWSHIP OF THE NECKLACE

    Nampak seorang blood elf paladin yang sedari dulu belajar ahli pedang melalui buku perpustakaan semalam suntuk, disamping nya seorang orc hunter yang beruntung mendapatkan pet “unique” yang tidak di duga sekarang menjadi partner di setiap langkah nya selalu setia menjaga melindungi mereka, Demi niat baik kepada seorang sahabat yang pada awal nya tanpa rahang bawah dan tanpa arah, Bersama kedua goblin yang salah satu nya seorang pembunuh berantai dari organisasi rahasia dan satu lagi adalah seorang penggila engineering yang juga maniak kecepatan tinggi. Mereka bersama disatukan dalam sebuah takdir yang tidak disangka dihadapkan dengan nasib keseimbangan dunia, menyusuri gurun Tanaris yang penuh dengan makhluk buas haus darah dan bandit – bandit kejam menuju Un’Goro Crater menghancurkan Necklace of Hel’Nurath.

    Singkat cerita dengan susah payah berpeluh keringat dan bercucuran darah mereka berhasil melalui Tanaris hingga akhirnya tiba di sebuah tebing curam di apit oleh tulang – belulang kadal raksasa hingga membentuk seperti terowongan masuk, “Jadi ini jalur masuk menuju Un’Goro Crater...?” Vacon berkata sambil membetulkan [Ashkandi] yang tergantung di punggungnya, tampak beberapa equip telah berganti, karena kini Vacon Astalyne seorang paladin dengan level 58. “Sepertinya begitu, menurut petunjuk Master Hagar dan melihat arah kompas, ini satu – satu nya tulang belulang yang berada di barat daya Tanaris...” Rigof melihat kompas sambil menancapkan [Thunderstrike] – nya ke tanah, saat ini Rigof Wolfsblood the Druidbane telah mencapai level 59. Dan di lihat dari kecuraman tebing ini, tampak nya Steam Tonk milik Birxam tidak dapat melewati jalur ini, “Birxam, sebaiknya kau kembali ke Gadzetan mungkin Master Hagar butuh tenaga mu, dan apabila sewaktu – waktu kami membutuhkan mu, kau harus segera kemari apapun cara nya!” Dia mengangguk, tidak lama dia memutar balik Steam Tonk nya ke arah Gadzetan.

    Memasuki kawasan Un’Goro Crater seperti nya waktu ini mundur berjuta – juta tahun yang lalu, hutan lebat yang berisi pepohonan tinggi menjulang hingga yang berwarna aneh, lumut dan ganggang tebal dimana – mana, ditambah raungan kelelawar aneh bermoncong runcing, “Pterodactyl...Ternyata mereka masih hidup di sini, habitat mereka masih alami disini...” Vacon melihat dengan terkagum – kagum, seakan – akan buku yang dia baca di perpustakaan mengenai kehidupan purbakala menjadi hidup dan nyata disini. “Sebaiknya kita mencari tempat istirahat semacam gua, hari mulai gelap...” Ketika Seryth sedang berbicara tiba – tiba (GLEEGGHARRR!!~) (DDDRRRRMMMM!!~) Sebuah gunung berada di tengah area Un’Goro menyemburkan lava hingga mengepulkan asap hitam beracun, “Jadi itu gunung berapi yang dimaksud Master Hagar...” Birgam melihat dengan menggunakan Binoculars buatan saudara nya.

    Vacon melangkah hati – hati menyusuri semak dan lumut, agar tidak terjatuh karena licin, dia memantapkan pijakan nya namun tiba – tiba (GSSRRHKKK!!) “Vacoooonnn!!~ Awas! Di atas mu...!”, Vacon terkejut, Rigof berteriak sekencang mungkin karena tidak di sangka seekor Tyranosaurus muncul di dekat mereka (GGRRAAHHHRRRR!~ WRRAAOOOGHH~) Tyranosaurus itu meraung kearah mereka hingga menimbulkan hembusan angin kencang, Birxam dengan mudah nya menggunakan Vanish pergi ke tempat aman, Rigof mengarahkan [Heartstriker] nya ke arah Tyranosaurus, “Steady shot!!” (FSSHIUUNG! STTBB! STTB!) bidikan Rigof tepat mengenai bahu ya, (GRRUUOOWWLLLL!) dan tampak nya itu hanya membuatnya semakin murka, Rigof menggunakan aspect of monkey menghindari kibasan ekor besar nya. “Rasakan ini...!! Judgement of Ashkandi...! HHEEEAAA!” Vacon melompat dari atas pohon dan...(BSSYYAAAKKHH!!) Tebasan pedang [Ashkandi] nya memotong ekor Tyranosaurus itu! (WROOOOGGHH!~ RROOAAAARRR!) di tengah hiruk pikuk Seryth tidak tampak di manapun, namun ternyata dia sedang shapeshift Ravenbird, melayang di tepat di atas memandang tajam ke arah Tyranosaurus itu.

    Sertyh melambung tinggi lalu menukik tajam, “Open! Secret Ability...~ “ Tubuh nya mengeluarkan uap kebiruan dia memutar tubuh nya dengan kecepatan tinggi, seketika berubah menjadi CatForm dengan menjulurkan cakar besar nya dia berputar cepat ke arah Tyranosaurus itu, “Katsuga!~ Aerial Drill Mangle Assault...!!~” (FRROOUUUSHHH!! SRRYYAANNNKK!) dia mengarah tepat ke... (GSSYYAAAKKHH!! GWWWKKHH!!) Sungguh memekakkan telinga, daging dan tulang punggung hingga perut Tyranosaurus itu terkoyak habis dia mati seketika hingga tidak sempat meraung kesakitan dan ambruk di hadapan mereka (BBLLDDMMM!!~). Dari balik tubuh Tyranosaurus itu, terlihat Seryth berdiri di atas nya, tubuh nya bermandikan darah namun perlahan mengering dan terlihat seakan menyerap ke dalam leather armor yang di kenakan nya, apa itu benar Wrathful Gladiator Set yang semua player selalu mengindamkannya.

    “Padahal Tyranosaurus tadi itu monster elite level 63, dengan [Ashkandi] pun aku hanya melukai nya, tapi dari Seryth aku belajar bahwa bukan hanya equipment yang membuat nya kuat, melainkan kemampuan dan latihan terus – menerus...” Vacon berkata dalam hati dengan wajah penuh semangat karena sedikit experience lagi dia akan naik level. Lain hal nya Rigof yang kegirangan karena akhirnya dia mencapat level 60, di kepala nya sudah tidak sabar ingin pergi ke Outland. Birxam sedari tadi menggunakan Stealth baru muncul ketika semua tenang kembali, “Sebaiknya kita berhati – hati untuk tidak memaksimalkan kekuatan, karena kita akan membutuhkan itu ketika melawan Lord Hel’Nurath...”. Tiba – tiba Seryth dengan nada sinis menyela nya, “Dari mana saja kau Birxam? Kami disini bersusah payah membunuh Tyranosaurus itu, lalu kau muncul ketika semua nya telah selesai... Apa yang sebenarnya kau pikirkan, heh!?”.

    Birxam dengan enteng nya dia menjawab, “Jika kalian gagal dan mati semua, siapa yang akan menghancurkan Necklace itu? Hanya aku yang dapat menghindari resiko terbunuh konyol tanpa menyelesaikan misi...”, “Itu sama saja dengan pengecut...!” Seryth berkata dengan nada kesal karena disaat semua bersusah payah tapi dia dengan mudah nya leaving combat, Vacon menyambung sambil meletakkan [Ashkandi] nya “Daripada meributkan hal itu, sebaiknya kita fokus kepada misi ini, yang terpenting adalah semua nya selamat... Perjalanan kita masih jauh menuju kawah itu”.

    Mereka melanjutkan perjalanan dan menemukan sebuah gua untuk beristirahat. Hujan turun dengan deras nya, membuat api unggun di dalam gua merupakan ide bagus sekalian membuat makan malam. (GRSSK! PLETAK!) “Suara apa itu di luar, tepat di depan mulut gua~” Pekik Rigof, lalu tiba – tiba seorang Alliance masuk ke gua, “Uhhukk! Uhhukk! Wah deras sekali hujan nya... WHOA! SEKUMPULAN HORDE!!~”, Dia langsung mengacungkan pedang nya, Seryth menenangkan nya “Ish’nu dal dieb saudaraku... Tenang, kami tidak bermaksud jahat, jika boleh tahu siapa anda?”, Human Paladin dari Alliance itu menjawab “Kau night elf bersama para Horde... Nama ku Said Helegrath, tapi di Alliance aku di panggil Said “The Igniter” dari guild Missdirection...”, “Aku Seryth Hornclaw... Biar aku jelaskan mengapa aku bersama mereka...”.
    [BERSAMBUNG KE EPISODE 20: ALLIANCE DAN HORDE DI MARSHAL’S REFUGEE]


    Spoiler untuk EPISODE 20: ALLIANCE DAN HORDE DI MARSHAL’S REFUGEE :

    EPISODE 20: ALLIANCE DAN HORDE DI MARSHAL’S REFUGEE
    Tampak nya hujan sudah reda, kabut tebal menyelimuti seluruh lantai rawa di Un’Goro Crater terutama jalan menuju Marshal’s Refugee yang harus terpaksa mengambil jalan memutar melalui Marshland dikarenakan menghindari Tar Pit. “Jadi kabar itu benar... Seorang Druid seperti mu bisa menjadi Pet mereka pada awal nya...Hahahaha!~ Rasanya aku tidak percaya, karena aku benci gosip, tapi ini... Wahahahah!~” Said terus saja terbahak – bahak ketika mendengar cerita dari Seryth. Said “The Igniter” Helegrath dari Guild Missdirection adalah seorang Paladin yang dikenal humoris tapi juga terkenal akan kritikan pedas nya, apapun yang ada di benak nya pasti tidak lama langsung terlontar dari mulut nya karena sifat nya itu juga dia sulit untuk berbohong. Seryth mengenal nya karena kerapkali bertemu di Battleground ketika Eye of Storm menjadi lokasi nya, dia mudah dikenali dari senjata Two-Handed sword Wrathful Gladiator nya dan pelindung bahu dengan ornamen berbentuk burung elang.

    “Sepertinya hujan sudah reda, kita perlu mengisi perbekalan terlebih dahulu sebelum melanjutkan misi...” Vacon berkata sambil memeriksa persediaan makanan dan minuman yang Rigof bawa. “Marshal’s Refugee... itu post terdekat dari sini, namun sama seperti di Gadzetzan, karena post itu dijalankan oleh para Goblin, sudah pasti para Alliance dan Horde sering terlihat bertemu bahkan bertempur disana, di sisi lain kami sesama Goblin sudah pasti nya akan saling membantu, namun tinggal waktu yang menentukan kemana akhirnya kami berpihak...” Birxam berkata sambil berjalan keluar dari gua itu. “Glekk...” Rigof menelan ludah nya, “Alliance, aku sudah tidak takut lagi karena aku sudah mencapai level 60!” Sambil memamerkan otot hijau nya. “Simpan semangat mu itu untuk nanti Rigof, sekuat apapun dirimu pasti akan percuma jika tidak ada yang dapat kau lindungi, sebaiknya kita fokus pada misi ini demi Slovak”.

    Said terhenyak, “Slovak!? Kalian mengenal Slovak Alberict?”, semua terkejut mengapa Said dapat mengenal Slovak yang tidak terlalu terkenal seperti hal nya player lain yang dikenal antar faction karena sering bertemu dalam Battleground. “Anda mengenal sahabat kami Slovak... Bagaimana bisa...?” Vacon keheranan hingga terperangah. “Justru itu seharusnya aku yang terkejut, karena seorang Undead seperti dia dapat melemparku dengan mudah nya tanpa di sentuh sedikit pun, aku tidak tahu apabila Priest level rendah seperti dia dapat melakukan itu pada ku. Pada awal nya, aku sedang dalam perjalanan menuju Silithus membantu quest teman ku seorang Draenei paladin level 64 dari Guild yang sama, ketika aku melihat Slovak sedang berjalan melintasi Durotar, teman ku menyerang nya hingga hampir membunuh Slovak lalu seketika ia berubah menjadi makhluk aneh dengan sayap kelelawar berwarna ungu gelap dengan simbol satanic di dahi nya. Kami terlempar jauh, hingga teman ku terjatuh ke dalam jurang Thousand Needle, dan aku tidak sengaja terlempar hingga Razorfern Downs... Sekembali nya aku ke Stormwind, aku menceritakan nya kepada teman – teman sesama Guild, namun mereka tidak mempercayai ku...”. Said bercerita sambil berjalan di samping Seryth.

    “Jadi begitu... saat itu juga aku dan Rigof menemukan Slovak yang terkapar di tengah jalan... tidak lama dia bangkit karena spirit nya telah kembali...”. Vacon mengingat kembali kejadian lalu pertemuan pertama kali nya dengan Slovak. Rigof terheran, “Lalu apa yang membuat mu ke Un’Goro Crater tuan Said...?”. Namun Said sepertinya terlihat sangat risih dengan kehadiran Orc, karena baginya sudah lumrah apabila harus membunuh musuh dari faction lain, mungkin lain ceritanya apabila tidak ada Seryth disini, mereka sudah jadi bulan – bulanan Said “The Igniter”. “Aku sedang mencari teman Draenei ku yang dulu pernah bersama menghadapi Slovak, untuk dapat bersaksi di depan teman – teman ku agar mempercayai ceritaku, Aku tidak sempat memasukan nya ke Friend List ku saat itu. Vacon dan Rigof terkejut, “Errrmm... Yaa... kami memang pernah melihat nya beberapa waktu lalu tapi...”, mereka berdua gugup untuk menceritakan kejadian sebenarnya, dan tiba – tiba Seryth menyambung perkataan Vacon, “Tapi Slovak telah membunuh nya karena dendam di dasar Thousand Needles ketika dalam perjalan menuju Freewind Post...”.

    “HIIEEEE!~ Seryth!~ Aaagghhh…” Vacon dan Rigof terkejut, Said nampak terperangah, “Dibunuh…? Teman ku di bunuh seorang Undead…” Said mulai nampak sedikit kesal, langkah nya terhenti sebagian wajah nya tidak terlihat karena tertutupi bayangan rambut nya, mulut nya terpaku seakan ada kata – kata yang ingin dia teriakkan, tangan nya perlahan menggenggam [Glorenzelg, High-Blade of The Silver Hand] sejenis two-handed sword yang di dapat nya raid di Icecrown Citadel. Tiba – tiba dia menggenggam pedang itu dengan kedua tangan nya “VAACCOOONNN!!!~ Avenging Wrath…!~” (FWOOSSHHH!!~) di punggung Said muncul sepasang sayap dari cahaya, Said mengangkat pedang nya tinggi – tinggi ke arah Vacon dengan sigap ia mengacungkan [Ashkandi] nya untuk menahan serangan Said, “Oh! Terpaksa akan kulawan….! HAAA!! Divine Shield…!” Vacon menggunakan Divine Shield nya, tapi tidak terjadi apa – apa “AGH! Sial Cooldown belum selesai!”. Said tidak ragu – ragu “CRUSADER STRIKE!!~” (BBBLLLAASSSHHTTT!!~).

    Terlihat Vacon menahan serangan Said dengan [Ashkandi] nya hingga menimbulkan gelombang energy yang dahsyat, (SWOONNGGG!!!) Rigof, Birxam dan Seryth terpental cukup jauh (GEDEBUGG!) kepala Rigof terantuk sebuah batang pohon besar. Debu dan kabut mengepul di sekeliling Said dan Vacon menutupi mereka, perlahan terlihat siluet seseorang sedang terlentang dan seorang lagi setengah membungkuk sambil menancapkan pedang nya. Ternyata Vacon terkapar sambil menahan serangan Said dengan [Ashkandi] nya di tahan kedua tangan Vacon, Said seakan tidak percaya Avenging Wrath-Crusader Strike nya dapat di tahan karena selama ini hampir tidak ada yang selamat dari serangan itu, minimal luka berat. Said mengangkat [Glorenzelg] nya, “Bagaimana bisa… Kau blood elf…”. Tiba – tiba sekelompok Goblin mendatangi mereka, ternyata mereka tidak sadar berada di depan Marshal’s Refugee.

    Rigof pingsan karena kepala nya terantuk batang pohon, Seryth sedang membereskan barang – barang perbekalan dan menyimpan nya di dalam gua penyimpanan yang telah di design khusus oleh para Goblin sebagai gudang persediaan. Vacon menatap tangan nya, gemetaran, dia masih merasakan tekanan energy dari Said, begitu dahsyat hingga dia sulit bernafas. Timbul niat dia mempelajari nya dari Said, namun apakah seorang Alliance mau mengajari blood elf seperti dia, rasanya tidak mungkin. Said mendekati Vacon, “Kau… apa Divine Shield mu aktif? Kenapa kau tidak menahan serangan ku dengan [Red Dragonscale Shield] yang tergantung di punggung mu?” Vacon hanya terpaku, mulut nya tergerak “Shield itu hanya aku gunakan untuk melindungi teman – teman ku, pedang ini yang aku percaya untuk melindungi diri ku sendiri dari serangan apapun…”. Said terhenyak, perkataan nya mirip dengan perkataan Uther Lightbringer, pahlawan Alliance yang juga seorang Paladin sejati.
    [BERSAMBUNG KE EPISODE 21: ALLIANCE DAN HORDE DI MARSHAL’S REFUGEE (Part.2)]


    EPISODE 21: ALLIANCE DAN HORDE DI MARSHAL’S REFUGEE (Part.2)
    Perkataan “Shield only used to protect those who we love, and Sword are used to protect ourself from harm…”, sepenggal kalimat yang selalu Said ingat dan menjadi prinsip hidup seorang Paladin, dan tidak di sangka kalimat yang sama keluar dari mulut seorang Blood Elf Paladin, Vacon Astalyne. “Mengapa kau berfikir seperti itu…? Bagaimana kau bisa mengatakan hal itu dengan keyakinan yang ada pada dirimu…?” Said bertanya sambil berjalan mendekati Vacon, Vacon menjawab “Karena teman – teman ku mempercayai diriku untuk melindungi mereka di saat bahaya, dan aku pun mempercayai mereka sepenuhnya… Itulah gunanya seorang teman…”. Said menatap tajam ke arah Vacon, Vacon yang memang agak lebih rendah dari Said, dan Said menatap nya tanpa berkedip.

    “Sudah kuputuskan!~” Said melontarkan kata dengan cepat, “Aku akan melatihmu… Meski aku membenci Horde, terutama yang telah membunuh teman ku… Namun aku selalu menjunjung tinggi prinsip dan kode etik seorang Paladin… Baik itu Alliance atau Horde, Paladin tetap lah seorang Paladin…”. Vacon seakan tidak percaya apa yang di dengar nya, Horde dan Alliance selalu bertolak belakang, akan tetapi dalam hati kecil nya bukan keinginannya untuk memiliki musuh dengan Alliance. “Tuan Said… Aku merasa terhormat… tapi aku hanyalah seorang Paladin biasa, terlebih kami adalah The Horde…”. Tepat di hadapan nya Said berkata, “Diam! Aku tidak menerima bantahan… Aku akan melatihmu… beberapa teknik istimewa…”.

    Vacon terlihat sangat bersemangat, meski ada sedikit rasa was-was, “Teknik istimewa… Pasti tuan Said akan mengajari saya bagaimana memusnahkan ratusan musuh dengan sekali serangan menggunakan [Ashkandi]…!~”. Wajah Said berubah serius, “Tidak… ini lebih hebat lagi… ini adalah Special Skill!” Sembari menunjukan Libram nya, “Special skill yang telah kupelajari dan aku praktekkan seringkali melalui Libram ini… Dan aku akan mengajarkan nya padamu Vacon…~”. Mata Vacon berbinar penuh harap, “Waahh~ Terima kasih tuan Said… Aku akan berlatih keras untuk mempelajari dan menggunakan nya demi kebaikan!”.

    Birgam, sedari tadi berpangku tangan dan bersandar di salah satu pohon, menghisap pipa rokok tembakau, “Setahu ku… Libram itu hanya menunjukkan kesesatan…”. Vacon mendengar perkataan Birgam jadi terperangah, “Huuh? Memang nya skill apa yang akan Tuan Said ajarkan pada ku…”. Said membuka Libram nya, “Ini dia salah satunya! Skill [Hand of Grope]…!~” dengan percaya diri dan lantang “Spell skill ini memungkinkan kamu meraba dan merasakan tubuh wanita seksi dari jauh tanpa harus meraba nya langsung!”. Seketika hanya ada suasana hening dan tatapan kosong dari Vacon dan Seryth (SHIIINNNGGGG~). Birgam menghela nafas “Hmmhh… sudah ku duga…”. Wajah mesum Said semakin terlihat ketika membuka – buka Libram tersebut. Vacon, mulai meragukan nya “Uhhmm… maaf tuan Said, anda serius akan melatihku? Jika boleh saya tahu… nama Libram itu apa tuan…?”, Said menoleh dengan menyeringai “Oh ini… Libram ini kudapatkan dengan susah payah di Auction House, ini adalah [Libram of Intimacy]”.

    [Libram of Intimacy] merupakan salah satu Libram langka, sebuah buku berisi berbagai macam spell modifikasi ciptaan dari seorang paladin penyendiri yang sedikit berfikiran mesum, meski begitu, 40% spell nya bergunda dalam PvP. “Hahahahah!! Ekspresi wajah mu membuatku terbahak-bahak…!~ Aku hanya bercanda kok… Aku akan melatihmu tidak hanya dari Libram ini saja, aku memiliki libram yang lain dan lebih kuat, juga aku akan melatihmu bagaimana memaksimalkan dan menggabungkan spell dan skills dalam waktu bersamaan… Apa kau sanggup?” Said berkata dengan berpangku tangan. “Aku… Aku sanggup!! Aku akan berusaha semaksimal mungkin!”. Vacon berkata dengan lantang nya.

    Seryth mendekati Said, “Jadi kau akan mengikuti melatihnya… Lalu bagaimana dengan misi dari Hagar? Bukan kah nanti hanya pemegang [Ashkandi] saja yang dapat mengalahkan Lord Hel’Nurath? Vacon…”. Seryth menoleh ke Vacon, tampak dia termenung sejenak untuk berfikir, “Aku janji, aku akan selesaikan latihan ku ketika kalian mencapai puncak… Jangan menunggu ku, lakukan semampu kalian, aku akan menepati janjiku…”. Rigof baru tersadar dari pingsan nya, dia segera di berikan spell [Rejuvenation] oleh Seryth. Birgam membuat stok poison baru, dan menuangkan nya dalam botol – botol kecil, mengasah dagger nya tiba – tiba (SSHHHIIUUNNGGG!!~) “Awas!!” (TSSHINGG!! TSSHINGG!!) (KLTTHHAAKK!!), “Shuriken ini!? Hati – hati~ Ada rogue di sekitar kita, kemungkinan dia dalam Stealth mengitari kita!” Birgam dengan sigap Stealth dan Sprint sekaligus.

    Vacon dan Seryth seketika terkejut, Birgam mengetahui ada agen SI:7 selain dirinya, “Dimana dia…!?” Rigof sedikit terpincang mengambil busur [Heartstriker] dan mengarahkan nya membabi – buta karena panik, Vacon mengacungkan [Ashkandi] dan Seryth dengan cepat shapeshift menjadi Catform menggunakan Prowl nya untuk mengendus keberadaan rogue itu. Di tengah kepanikan para goblin menganggap mereka hanya sedang melakukan sebuah lelucon, tiba – tiba “Harus nya kau tahu aku akan mengincar yang sedang terluka…” Tiba – tiba sebilah pedang melintang di leher Rigof, “Guuhk! Sial~ Kau… Kenapa kau ada di sini…” Tangan Rigof tertahan di belakang punggung dan terasa sebuah shuriken siap mencancap ke tulang belakang nya.

    “Shendalraze!? Sejak kapan…!?” Sertyh terkejut, dia berubah menjadi night elf dan akan meng-cast Cyclone kepadanya, namun sedikit hentakan saja dari pedang itu Rigof tidak akan terselamatkan. “Lepaskan dia Shendalraze…! Atau kau akan merasakan [Ashkandi] ini!” Vacon tengah meng-cast Avenging Wrath nya dan tiba – tiba (STTBBBB!!) “Uarrgh!! Kaki ku..!!” Rigof berteriak kesakitan, ternyata Birgam yang sedari tadi melakukan Stealth menusuk kaki Rigof, “Akhirnya kau muncul juga… Birgam…” Shendalraze melepaskan Rigof yang terluka parah, melompat ke arah bebatuan di belakang nya. Seryth kembali memberikan healing spell kepada Rigof, “Bertahanlah Rigof… Tetap dengan ku!”.

    (SCRRYAANKK! BLEEDAMM!!) Crusader Strike [Ashkandi] dari Vacon tepat menghantam Shendalraze di atas bebatuan, “Ckckckck… Memang benar kau masih harus latihan Vacon…” Serangan Vacon meleset, tapi bagaimana bisa dia menghindar. “Ini kesempatan ku… Hand of Grope!” seketika ada bayangan berbentuk tangan tepat di dada Shendalraze dan langsung meraba payudaranya yang berisi, “KYAAHHH!! Apa ini! Kurang ajar… Cloak of Shadow!” Seryth dan Vacon hanya terpaku melihat wajah Shendalraze yang manis memerah, ternyata Said menggunakan spell itu di saat dia lengah, Birgam menggelengkan kepala sambil menepuk wajah nya /facepalm. Dengan wajah mesum dan riang Said terlihat bersemangat, “Ahhaa! 34B! Tepat sekali…”. Shendalraze menggunakan Shadowstep dan Kick ke arah (FHHOOUM! DZIIGGH!!) tepat di selangkangan nya “Ghaak!! Ouuchh…” Said tidak berdaya, serangan tepat di lokasi vital itu membuat di terkapar, di saat bersamaan (STBBHH!) Birgam menusuk Shendalraze dengan Paralystic Poison membuat dia lumpuh sementara “Ugghh! Birgam kau… Beeddeebahh...~”. Birgam menyuruh salah satu goblin di situ untuk membawa nya ke dalam gua.
    [BERSAMBUNG KE EPISODE 21: JALAN BERBEDA, JANJI, TEKAD DAN KEKUATAN]


    SELAMAT MEMBACA ^0^

    EPISODE 21: JALAN BERBEDA; JANJI, TEKAD DAN KEKUATAN

    Pagi menjelang di Un’Goro Crater di sambut suara parau Pterodactyl dan sesekali raungan Ravasaur terdengar dari kejauhan, sinar matahari yang begitu hangat menembus sela – sela daun palem yang masih tertutup air embun sehingga membiaskan cahaya nya begitu silau membangunkan setiap makhluk yang terkena sorotan nya. Di dalam gua dia mulai terbangun karena pancaran biasan itu mengenai mata nya, “Uuhhmm…~ AH! Ggghhh! Sialll… aku hanya bisa menggerakkan kepala ku saja, racun nya masih ada di tubuh ku… benar – benar mati rasa…” Shendalraze berusaha melepaskan diri dari ikatan Briathorn yang dibuat oleh Vacon namun percuma, Paralystic Poison itu masih belum netral sepenuh nya.

    Di luar gua Vacon tengah bersiap – siap bersama Said berangkat menuju lokasi pelatihan yang cocok di Badlands. Mereka berencana menaiki kapal layar dari Theramore Isle lalu menuju Nethergard Keep menunggangi gryphon. Said sedang bersiap di atas gryphon nya, “Vacon! Cepat berkemas… Kita masih sempat untuk melihat bajak laut wanita yang se.. Oops! Maksud ku, kita harus bergegas sebelum kapal terakhir berangkat!”. Vacon melirik kepada nya, “Baik, tunggu aku 10 menit!”. Vacon berjalan mendekati Seryth, Rigof dan Birgam yang sedang bekemas lalu dia menyerahkan Necklace of Hel’Nurath kepada Seryth, “Kawan – kawan, waktu ku tidak banyak saat ini, aku berharap penuh pada kalian untuk membawa Necklace of Hel’Nurath ini ke kawah Un’Goro Crater, aku akan kembali tepat ketika matahari terbit keemasan dari ufuk timur di saat langit subuh tengah hujan deras… jangan menyerah padaku kawan!”.

    Seryth mengangguk, “Baik Vacon, percayakan pada kami…”. Seryth menepuk pundak Vacon, lalu berjalan ke arah Said, “Said, kita di pihak Alliance yang memiliki pemikiran sama saat ini untuk memusnahkan musuh yang sebenarnya, aku percayakan Vacon bersama mu…”, Said tersenyum dan sedikit membungkuk, “Ande'thoras-ethi… Seryth…”. Seraya ia membalas, “Elune-Adore… Said…”. Rigof memeriksa barang bawaan lalu menaiki Swift Gray Wolf nya, Birgam berjalan menuju gua berniat memeriksa apakah Shendalraze masih belum sadar atau… “Cih! Ternyata dia sudah melarikan diri…! (KLLTHNKK~) Hmm?”, kaki Birgam tidak sengaja menendang sebuah botol kosong, “Botol ini… (SNIFF! SNIFF!) Bah! Dia memiliki Free Action Potion…”, Birgam bergegas menemui Seryth dan Vacon sambil membawa botol itu, lalu memberitahukan pada nya, “APPAA!! Bagaimana dia bisa…? Agh! Sial…~ Lupakan dia dulu Birgam, saat ini kita hanya bisa fokus pada misi kita, tetap waspada jika dia muncul tiba – tiba…”, Seryth terdengar geram.

    Vacon bergegas menaiki windrider, melingkarkan [Ashkandi] di punggung nya, tiba – tiba “Vaccoooonnnn!!~”, suara itu seperti nya tidak asing dan sungguh merdu di telinga Vacon, “Vaaccoonn! Akhirnya aku menemukan mu…!”, benar saja itu adalah Elosai!, “Elosai…!? Kau datang padaku…~”, dan seketika dia terjun melompat dari windrider yang masih tengah terbang tinggi tepat di atas Vacon, “Awas! Apa yang kau lakukan…!?”, (FFWOONGG!) Elosai menggunakan spell Levitate nya, perlahan melayang mendekati Vacon. Tangan nya menggapai leher Vacon, dan dia menyambutnya dengan tangan terbuka hingga mereka berpelukan di atas windrider nya Vacon. “Elosai… Kau… Kau menjadi priest? Bagaimana bisa…?”, Elosai terkikih manis “Hihihi…~ Cerita nya panjang sayang, aku di perintahkan Tuan Rau untuk membantumu berlatih bersama Tuan Said Helegrath…”. Said yang sedari tadi memperhatikan Elosai lalu memandang iri kepada Vacon hingga bergumam, “Wuuh… dari mana dia menemukan Bloodelf Wanita dengan payudara besar dan montok … aku berani bertaruh, ukuran nya pasti 38B…”.

    Seryth dan Rigof hanya dapat melambaikan tangan nya dari kejauhan hingga dia tidak tampak lagi. “Sebaiknya kita bergegas, kita harus menepati janji dan jangan membuang kepercayaan Vacon kepada kita…”, Birgam nampak buru – buru menaiki Goblin turbo-trike nya, tampak nya Turbo-trike itu hasil modifikasi dari saudaranya, Birxam. Seryth berada di depan menunggangi Black War Tiger nya, “Hey Seryth! Sudah bosan shapeshift menjadi Ravenbird? Atau mana mu begitu dangkal sehingga kau harus mengeluarkan mount mu yang sudah usang itu? Hahahahah!!” Rigof yang berada di belakang Birgam terbahak – bahak meledek Seryth. Tanpa buang waktu mereka berangkat, lalu mereka tiba di Lakkari Tar Pits yang penuh oleh Tar Beast, entah dari mana asal mereka, hanya saja tubuh mereka seperti gundukkan Tar yang berbentuk humanoid, mata menyala, tangan besar yang kuat serta kaki yang menghentak kokoh di atas tanah. Meski experience point dari Tar Beast cukup menggiurkan bagi Rigof yang masih level 60, namun misi ini lebih penting, Seryth membawa mereka melewati jalan yang tidak banyak monster di jalanan.

    “Uhhukk! Uhhukk! Hey Birxam! Sebaiknya aku berjalan di samping mu saja, asap dari Turbo-Trike mu tepat mengarah ke wajah ku jika aku berada di belakang mu!”, Rigof sedari tadi terbatuk – batuk sambil mengusap – usap wajah nya, lalu dia segera menyusul Birxam di belakang Seryth. Ketika mereka tiba di Mossy Pile, (DDBBMMM!~) (DDBBMMM!~) “Berhenti…~ Kawan – kawan… Kalian merasakan nya…? Aku merasakan tanah ini bergetar, tapi bukan gempa tektonik dari Un’Goro Crater…” Seryth berhenti sejenak, menoleh ke belakang dan samping kanan nya memeriksa keadaan sekitar, terasa permukaan tanah bergetar seperti di hentak kencang. Birxam mengendus aroma udara di sekitar melawan arah angin dari barat, “Darah… Aku mencium aroma darah dan daging busuk dari udara disini…”, sungguh pekat aroma darah dan daging busuk ini, seperti aroma bangkai tapi tidak ada bangkai apapun yang tergeletak di dekat situ.

    (GGROOOAARRR!!) (SCCREEOONNNNKK!!) Tanpa di sadari, Devilsaur itu berada di dekat Seryth, makhluk setinggi 12 meter itu hampir tidak terlihat di balik pepohonan tinggi, dengan rahang besar penuh gigi tajam dia menundukkan kepala nya ke arah Seryth yang hanya berjarak sekitar 20 meter dari nya, “Itu Devilsaur! Seryth…! Devilsaur itu berada di belakang pohon palem besar di kiri mu!”, Rigof berteriak, dengan sigap dia memacu Swift Gray Wolf, di genggam nya [Thunderstrike] dengan kedua tangan, melompat dari mount nya dan mengarahkan ujung polearm itu ke arah kaki Devilsaur itu, (JJJLLEEEBBBHH!!) (GGHHRAAAARRR!!) “Haaa! Kena!”. Karena terkejut Seryth terjatuh dari mount nya, Rigof berlari cepat memutar ke belakang Devilsaur itu, mengacungkan [Heartstriker] “Rasakan… Combo Attack… Thunder Binding Shot!”, Rigof menembakkan Binding Shot ke arah [Thunderstrike] yang tertancap di kaki, (SWOOSSHH!!~~) (THLANK!) (CTAR! JLEEDAARRRR!!) [Thunderstrike] itu mengeluarkan energy petir yang di picu dari proyektil magis Binding Shot, (GHRAAR! RROOAARRR!) Devilsaur itu sontak bergetar hebat karena sengatan petir yang luar biasa hingga pingsan menjatuhkan diri, namun terlambat Seryth terlalu lengah, Devilsaur setinggi 12 meter dengan bobot lebih dari 20 ton itu akan jatuh tepat di atas Seryth, “Cih…~ Memalukan aku berakhir seperti ini…”

    [BERSAMBUNG KE EPISODE 22: JIWA YANG TERGODA, RIGOF TERANCAM!]
    Last edited by adhi_kaitokid; 21-03-13 at 15:15. Reason: Update Episode 21

    WAR COME AND GO, BUT MY SOLDIER STILL ETERNAL...

  2. Hot Ad
  3. #2
    -Pierrot-'s Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Location
    CAGE
    Posts
    2,600
    Points
    15,814.97
    Thanks: 44 / 119 / 91

    Default

    fanfic taronya di Creative Corner ya

  4. #3
    adhi_kaitokid's Avatar
    Join Date
    Nov 2007
    Location
    PC is my bed, keyboard is my pillow....
    Posts
    1,035
    Points
    808.67
    Thanks: 102 / 73 / 40

    Default

    Quote Originally Posted by -Pierrot- View Post
    fanfic taronya di Creative Corner ya
    Ok om... hatur thenk kyu... sorry baru pertama ksini, belum paham betul ^_^

    Mudah2an banyak yang tertarik membaca... ^_^

    WAR COME AND GO, BUT MY SOLDIER STILL ETERNAL...

  5. #4
    Queldorei's Avatar
    Join Date
    May 2013
    Location
    Crystalsong Forest
    Posts
    354
    Points
    124.79
    Thanks: 4 / 3 / 3

    Default

    Ishnu'alah Sin'dorei. Way belore dela thuasar. ^_^

    Kamu pemain World of warcraft yah?

    Ceritanya bagus, cuma ada beberapa hal yang munurut saya kurang cocok untuk cerita yang wise-lore.

    "Berlatih dan membeli beberapa barang Auction, namun kabar nya trainer tersebut memasang tariff yang cukup mahal untuk skill Lv. 35 keatas.
    Ketika melangkah ke arah gerbang Orgrimarr, terlihat beberapa Player gagah dengan Equip berkilau dan Mount – mount yang keren banget. Setelah tertegun cukup lama, dia melangkah melewati player yang sibuk berduel dengan taruhan Gold, lalu tiba di depan gerbang, adalah sebuah kebiasaan nya untuk bertanya agar tidak tersesat di sebuah kota besar."

    Menurut saya, element element ingame seperti Equip, mount, player dan level bukanlah hal yang pas untuk disebutkan. Ingat, Kakak membuat cerita dengan sudut pandang karakter dan di dunianya, bukan melalui layar komputer.

    Konsisten dengan narrating-style Kakak, jika kaka menggunakan Novel style, jangan dicampur dengan script style.

    Trivia:
    Kayaknya saya kenal beberapa karakter ini (berdasarkan gambarnya).
    1.Said helgrath mirip seperti Tirion fordring sendiri deh.
    2.Shendalraze mirip seperti Valeera Sanguinar.
    3.vacon astalyne mirip seperti Holduron brightwing.



    Yah, saya menulis sebuah cerita tentang Windrunner sisters beberapa bulan yang lalu, cukup sulit menarik minat pembaca yang tidak kenal warcraft, saya sarankan Kakak lampirkan beberapa refrensi. (dari Wowwiki kayaknya lengkap).

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •