Results 1 to 4 of 4
http://idgs.in/744380
  1. #1
    [B]ardock_ss's Avatar
    Join Date
    Mar 2014
    Location
    Earth
    Posts
    1,048
    Points
    795.10
    Thanks: 127 / 18 / 18

    Default [Other] Hobi Action Figure, antara Investasi dan Koleksi


    Jakarta, CNN Indonesia -- Beragam action figure atau miniatur karakter anime maupun kartun lain, semakin digemari kaum muda belakangan ini. Namun bukan hanya sebatas hobi mengoleksi, ada beberapa yang berniat menjadikannya investasi.

    "Kalau menurut saya sih sah-sah saja, hak masing-masing orang kan berbeda, kalau dia beli lalu buat dipendam ya apa boleh buat?" kata Eric Wirjanata, pencipta Space Waderer kepada CNN Indonesia ketika ditemui di Jakarta Comic Con, JIExpo Kemayoran, Sabtu (26/9).

    "Kalau suatu saat nilainya tinggi ya berarti rejeki orang itu," ucap Eric melanjutkan.

    Space Wanderer adalah jenis karakter kartun yang berasal dari hobi Eric menggambar. Gambar kemudian dikembangkan menjadi beragam aksesori seperti kaos maupun action figure.

    Karakter yang diciptakan Eric bisa dibilang unik. Ia tidak menggunakan narasi selayaknya kartun lainnya. Meski begitu, karakter yang dibuatnya berhasil menarik perhatian pencinta komik dari berbagai negara untuk dikoleksi.

    Menurut Eric, naiknya harga suatu karya seni di kemudian hari tergantung konstistensi pembuatnya. Semakin baik karya maka penggemarnya akan semakin banyak. Nilai action figure pun bisa meninggi bila banyak bermunculan kolektor baru yang bermaksud melengkapi koleksinya namun benda tersebut terbatas karena sudah tak diproduksi lagi.

    Eric sendiri pernah mengalami hal tersebut. Karakter yang ia ciptakan di masa silam, dicari-cari oleh para kolektor. Namun, ia sudah tak memproduksinya lagi lantaran membutuhkan modal yang cukup besar.

    "Waktu itu butuh modal Rp36 juta karena berbahan dari vinyl, saya buat sekitar seribu buah dan saya jual Rp100 ribu," kata Eric. Kini harganya melonjak tinggi. "Lalu ada yang nawar sekarang harganya Rp500 ribu, saya tolak karena memang sudah tidak diproduksi lagi."

    Eric pun sebenarnya adalah kolektor. Ia mengoleksi karakter bearbrick dan rela membelinya dengan merogoh kocek yang cukup dalam. Semua didasarkan dengan alasan suka.

    Waspada kekecewaan di akhir

    Berbeda dengan Eric, Bryan Lie pencipta kartun God Complex berpandangan action figure atau mainan yang dijadikan investasi itu keliru.

    "Kalau barangnya yang dijadikan investasi suatu kali nilainya naik itu sebuah kelebihan. Namun bila dijadikan investasi utama, itu salah," kata Bryan kepada CNN Indonesia.

    Creative Director dari penerbit Glitch ini menganggap bahwa mengoleksi sebuah karakter berupa action figure atau art toys lainnya harus didasarkan dari hati dan memiliki "koneksi" khusus terhadap barang koleksinya.


    "Kalau mengandalkan menjadi investasi, nanti hanya dapat kecewa di akhir. Karena tidak ada yang dapat menentukan suatu karakter nantinya akan terkenal ataukah tidak," katanya.

    "Harusnya niat mengoleksi karena keinginan untuk mendukung sang pembuat karakter, punya kecintaan akan seni ini," lanjut Bryan lagi.

    Menurut Eric, seringkali seniman tak menyangka karyanya akan terkenal di masyarakat. Sehingga sang seniman hanya menyediakan atau memproduksi dalam skala tertentu, sebagai percobaan atau karena modal yang terbatas. Konsep supply-demand berlaku untuk kasus ini.

    Karya Eric pernah menjadi buruan para kolektor. Ketika masih di awal merintis karya, ia hanya membatasi sampai maksimal sepuluh unit. Namun permintaan bertambah hingga ia harus melipat gandakan mencapai 100 unit.

    Ketika sudah sesuai permintaan, ketenaran karyanya semakin berkibar hingga memunculkan permintaan baru atas barang tersebut. Tapi Bryan sudah tak memproduksinya lagi.

    "Kebanyakan kalaupun ada sekarang di situs jual beli, dan harganya bisa mencapai 60 kali lipat harga awal," kata Bryan. "Dahulu di awal saya jual sekitar US$100 (Rp1,4 juta) namun kemudian saya lihat di laman jual beli ternyata mencapai US$6.000 (Rp87 juta)."

    Hampir sama dengan Eric, Bryan mengoleksi mainan sejak kecil. Namun ia tak ingin menghabiskan uang yang dimiliki hanya untuk hobinya. Ia pun berpikir untuk menjadikan hobi itu sebagai sumber pemasukan dengan menciptakan karakter-karakter baru.

    Setelah dirinya menikah dan punya anak, Bryan semakin mengutamakan keluarga. Meski sangat ingin, ia sadar bahwa belum saatnya ia menghamburkan uang demi hobi koleksi mainan.


  2. Hot Ad
  3. #2
    distrash's Avatar
    Join Date
    Aug 2013
    Location
    BDG!
    Posts
    186
    Points
    599.50
    Thanks: 2 / 6 / 6

    Default

    Quote Originally Posted by [B]ardock_ss View Post
    "Waktu itu butuh modal Rp36 juta karena berbahan dari vinyl, saya buat sekitar seribu buah dan saya jual Rp100 ribu," kata Eric. Kini harganya melonjak tinggi. "Lalu ada yang nawar sekarang harganya Rp500 ribu, saya tolak karena memang sudah tidak diproduksi lagi."
    sayang sekali ni tidak di produksi lagi

  4. #3

    Join Date
    Feb 2018
    Posts
    25
    Points
    14.80
    Thanks: 0 / 1 / 1

    Default

    Tujuan utamanya sih yang pasti buat hobi, invest sebagai bonus aja


    perusahaan ar indonesia

  5. #4

    Join Date
    Aug 2011
    Posts
    10
    Points
    1.80
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    hobby jadi yg utama, klw nilai Action Figurenya naik itu sedikit keuntungan dari yg hobby koleksi.

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •