Just a Story

[RC_19]

Kembali lagi dengan kesunyian di sore hari ini. Kembali di temani dengan rokok yang terus membakar dan sedikit demi sedikit mulai habis baranya. Di temani dengan secangkir kopi panas yang telah ku pesan untuk mengisi kesunyian sore hari ini. Seperti biasa dan tak ada yang berubah, hanya hari yang berganti, jam yang berdetik dan siang yang berubah menjadi malam. Kembali ku coretkan kertas yang putih ini. Mulai ku tuangkan penggalan kata-kata yang berada di dalam hati ini. Sebuah kenangan yang tersisa yang tak terlupakan membuatku sulit untuk membalik lembaran buku ini. Penyesalan atas kesalahan yang belum berakhir ketidakberdayaan yang membuat ku sulit untuk membalik lembaran itu. Sampai kapan hal ini akan terjadi? Sampai kapan penyesalan ini akan terus menghantuiku? Apakah benar ada akhir yang indah? Atau itu hanya ada di dalam dongeng atau fairy tale? Apakah ada kebahagiaan yang sesungguhnya di dalam dunia ini? Pernyataan yang selalu menghantuiku setiap harinya.. Sebuah pertanyaan yang sama sekali belum ku temukan sebuah titik terang atas jawaban yang mungkin tak akan pernah ku temukan hingga nanti. Semakin lama aku semakin terbiasa atas kesendirian ini, mungkin karna aku adalah seorang anti-social. Terkadang aku merenung dan berfikir, atas apa sebenarnya ujung dari hidup ini?
Untuk apa kita berada di dunia ini? Apa tujuan hidup kita yang sebenarnya? Semakin hari aku semakin bosan atas topeng yang harus ku gunakan untuk tetap tersenyum. Inikah yang di namakan hidup? Semakin hari hanyan kejenuhan yang ku dapat rasakan. Ketidak tarikan atas hal-hal apapun, hanya mengulang apa yang ku lakukan di hari kemarin. Seperti tak ada hal yang baru yang dapat mewarnai hidup ini.

Mungkin di depan mataku aku melihat seorang sosok wanita yang cantik, yang bisa membuatku tersenyum kembali. Tapi, akan berapa lama hal itu bisa bertahan? Akankah itu hanya sementara atau untuk waktu yang lama? Ya, kehadirannya membuat warna yang baru untuk hidupku ini. Walau hanya sesekali, tetapi aku masih dapat tersenyum di saatku melihat dia. Sebuah paras yang menggemaskan yang dapat membuatku tertawa. kelakuannya bisa di bilang seperti anak kecil, dia masih agak manja dan saat dia tertidur dia bisa menjadi sangat menggemaskan.

Memang benar, bahwa sulit untuk menebak hati seorang wanita. Karna wanita adalah orang yang pintar menyembunyikan emosinya. Karna dia dapat mengubur dalam-dalam kesedihannya dan tetap tersenyum walau hatinya menangis dalam-dalam. Seperti tak terjadi hal apapun. Itulah yang membuat ku tertarik untuk mencoba membaca isi hati seorang wanita. Memanglah tidak mudah tapi apa salahnya mencoba? Untuk menghilangkan kebosanan yang membuatku jenuh. Karna bagiku hampir tidak ada hal baru yang mengasyikan yang dapat ku lakukan.

Sudah cukup lama, aku tidak mencoret-coret kertas putih ini. Kertas putih yang ku biarkan kosong untuk waktu yang lama tapi tak akan ku biarkan kosong untuk waktu yang lebih lama lagi. Baru saja aku terlelap dalam tidurku mencoba membayangkan hal yang belum pernah terbayang dalam benakku. Mencoba bertemu seseorang yang telah lama pergi dari hidupku. Mencoba untuk bertemu dengannya walau hanya di dalam sebuah mimpi. Tapi, aku kembali gagal, mungkin memang sudah takdir yang membuatku tak dapat bertemu kembali dengannya. Hanya untuk melepaskan rasa rindu yang begitu mendalam. Karna waktu begitu cepat berlalu seaakan baru terjadi kemarin atas kepergiannya. Dan ya, aku masih tidak dapat percaya atas kepergiannya yang tiba-tiba dan terlalu cepat. Belum sempat ku mengatakan "Selamat Tinggal" padanya, sayangnya dia sudah tiada lagi di dunia ini.

[JEER]

nice story. .

ditunggu cerita2 lainnya qq

hehehe

[RC_19]

nice story. .

ditunggu cerita2 lainnya qq

hehehe

terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca cerita yang singkat itu..

[RC_19]

Part 2..

Kembali lagi halaman kosong ini tercoret-coret, dengan tinta hitam yang mulai terukir. Sebuah ukiran yang menjadi pantulan cermin. Kembali di saat aku mulai membuka mataku sebuah senyuman yang telah menghilang begitu saja tanpa sebuah alasan yang pasti. Senyuman yang indah yang pernah ku keluarkan mungkin hanya untuk dirinya. Karena aku tak dapat mengingat kapan terakhir kali aku dapat tersenyum.
Mungkin memang menyedihkan dan mungkin juga aku terlalu bodoh, dan karna kebodohanku aku kembali terjaduh ke dalam lubang yang sama, aku kira aku sudah dapat menghindari lubang tersebut tapi, ternyata aku salah besar. Mungkin memang ini adalah lubang yang berbeda dari lubang yang lain tetapi aku terjatuh dalam inti hal yang sama yang orang sebut cinta.

Apa itu sebuah keindahan? Aku tak pernah sekalipun melihat keindahan yang ada di dalam hal tersebut, hanya ada kesedihan dan kehilangan yang terukir di dalam kata tersebut. Sebuah kata yang dapat mengubah hidup seseorang seratus delapan puluh derajat. Sebuah kata yang mempunyai banyak makna yang tersembunyi beserta kenangan yang sudah pernah di lewatkan bersama. Mungkin ada kenangan yang indah yang telah terukir dan tertanam di dalam benak ini, tetapi semua itu berakhir dengan kata perpisahan.

Kembali air mata mulai menetes tanpa sebab, tanpa sebuah alasan yang jelas. Tenggelam di dalam kebingungan dan ketidakberdayaan, mungkin juga keterpurukan. Sampai kapan hal ini akan terus berlangsung dan sampai kapan hal ini akan berakhir? Dan sampai kapan aku harus tenggelam di dalam sini?

Menyakiti diri sendiri? Ya, mungkin itu adalah hal yang terjadi yang terlihat secara kasat mata, tapi di balik itu pun juga ada kesakitan yang begitu dalam yang tidak akan terlihat oleh mata telanjang. Dan itulah yang orang-orang tidak pernah menyadari, sebuah kesakitan yang tersembunyi yang tak mudah terlihat karna kesakitan itu terlalu dalam.
Hanya melihatnya pergi, terasa seperti ada setengah nafasku menghilang. Akupun tidak tahu bagaimana itu bisa terjadi, tetapi rasanya begitu menyakitkan dan senyumku menghilang seketika. Entah kenapa aku sangat ingin menjaganya, tetapi aku tidak mempunyai kekuatan tersebut. Memang menyakitkan lebih menyakitkan dari pada goresan yang ada pada tubuh ini. Karna setiap goresan yang ada, itu mempunyai cerita dan kenangan tersendiri yang ingin ku hilangkan seperti luka yang lama kelamaan akan hilang dengan sendirinya.

Aku tak tahu seberapa kuat aku dapat menahannya. Melihat kau pergi hanya untuk sementara sepertinya begitu menyakitkan. Aku membayangkan bagaimana bila nanti kamu akan pergi untuk selamanya? Maafkan aku yang jatuh hati kepadamu. Ya aku memang bodoh. Jatuh hati kepada orang yang mungkin tak di anggap kehadiran atau keberadaannya. Dan mungkin aku hanya menyusahkan atau membuatmu tak nyaman. Maafkan kesalahan yang pernah ku lakukan dan terima kasih atas semua hal-hal indah yang pernah kita lalui.

[~ESSCENSHIFT]

Bole uga qq

[RC_19]

Bole uga qq

terima kasih sudah melungkan waktu untuk membaca
saya masih pemula masih harus bnyk bljr..

[ESSCENSHIFT]

Hmhm not bad

[RC_19]

Hmhm not bad

terima kasih..
bila ada komentar bisa d post dsni juga..

[berpalingpro]

kyk novel2 gitu ya

[wann]

Mantab soul !
Coba deh bkinin puisi pendek kayaknya seru tuh

[numZ]

aduh males bacanya asli dah

good job deh

[RC_19]

kyk novel2 gitu ya

terhitungny masih cerpen blom novel.. tp pelan2 gw cba bkin sebuah novel

Mantab soul !
Coba deh bkinin puisi pendek kayaknya seru tuh

mksh..
kalo puisi mah ada d tread home gw..
teken aja signature gw..
dari page 3 udh bnyk berjejer puisi gw

[RC_19]

Part 3
Kembali air mata menetes secara tiba-tiba. Kebahagiaan bercampur dengan kesedihan. Aku sadar siapa diriku ini dan aku sadar siapa dia. Apakah mungkin kita tidak akan pernah menjadi satu? Lalu kenapa kita dpaat di pertemukan dan menjadi sedekat ini? Kebahagaiaan senyuman yang ada wajahku ini dapat tiba-tiba berubah menjadi air amta. Aku tidak tahu mengapa, tetapi dia begitu bisa meluluhkan hati ini. Kebahagiaan yang tak akan tergantikan bila dia berada di sisiku, seseorang yang tak igin ku lepaskan. Seseorang yang dapat membuatku tersenyum kembali walau aku bercucuran air mata. Begitu indah rasanya tetapi aku tidak dapat lagi menyembunyikan kesedihan ini. Karna aku sadar aku tak berdaya dan tak berarti apa-apa untuknya. Lalu apa yang harus aku lakukan? Sampai kapan aku harus terus menangis, karna kesedihan yang tak terbendung air mata pun tidak dapat menetes dari mata ini.

Ketika dia pergi dari sisiku rasanya ada sesuatu yang hilang begitu saja. Terasa hampa dan kosong. Terasa hambar dan gelap, layaknya tujuanku hilang begitu saja. Aku binggung atas diriku sendiri. Semakin aku jatuh hati padanya maka semakin besar sakit yang harus aku tanggung. Rasa sakit yang sampai ketulang-tulangku. Dan setiap aku menutup mata aku memikirkannya. Mungkin aku beruntung dapat bertemu dengannya tapi di satu sisi keberuntungan itu tak bertahan lama. Karena di balik keberuntungan itu terdapat kesedihan yang mendalam. Di balik setiap senyuman yang tergambar di wajahku, dapat tiba-tiba terganti menjadi kesedihan. Apakah ini yang dinamakan cinta? Apa ini yang di namakan sebuah pengorbanan? Sudah lama aku tak merasakan hal ini dan aku hampir lupa perasan ini membuatku binggung dan membuatku menjadi bodoh.

Ya, sebuah kasih sayang dan kepedulian yang aku hampir lupa, ketulusan yang aku kira aku tak akan pernah merasakannya lagi. Kekuatiran yang ada saat aku memandangannya. Aku ingin mendekapnya dan memeluknya tapi aku tak akan bisa. Mungkin tak akan pernah bisa. Setiap kali aku melihatnya aku tersenyum tanpa sebab yang jelas. Karna aku bisa kembali merasakan kebahagiaan di saat aku melihatnya. Seperti aku melihat seseorang yang paling berarti dalam hidupku. Yang sekarang telah tiada. Aku kira aku tak akan menemukan kebahagiaan dan kasih sayang yang begitu besar seperti yang pernah dia berikan, tetapi ternyata aku salah. Karna ada sebuah kasih sayang dan ketulusan yang akudapat rasakan dari seseorang yang tiba-tiba hadir dalam kehidupanku dan tiba-tiba menjadi seseorang yang begitu berarti dalam hidupku. Walaupun aku bukanlah siapa-siapa di matanya tetapi, kenapa dia harus menjadi seseorang yang berharga di mataku? Dan memberikan kebahagiaan dan eksedihan yang begitu besar? Dan membuat aku kehabisan kata-kata untuk membayangkannya.

Mulutku ingin berkata jangan pernah pergi, tetapi aku tidak dapat mengucapkannya. Kata-kata itu tertahan sampai k bibirku. Aku pun tidak dapat menggerakan bibir dan lidahku untuk mengucapkan itu. Betapa ketidak berdayaan ini membuat ku tersiksa. Mungkin aku lebih ingin mengakhiri kesakitan ini dan pergi tanpa melihatnya lagi. Tetapi apakah aku bernai dan dapat melakukan hal itu? Aku rasa aku tidak sanggup untuk melakukan itu. Aku ingin marah kepada diriku sendiri dan memaki diriku sendiri tapi, hal itu tak akan berguna apa-apa. Kesedihan ini tak akan hilang.

Kata-kata yang keluar dari mulutnya, seperti sebuah kata-kata yang ingin ibuku ucapkan, tetapi dia tidak dapat mengucapkan hal itu. Bila ku teringat hal itu dan kebodohanku rasanya aku ingin marah. Kenapa aku bisa melakukan hal sebodoh itu? Kenapa aku tidak sadar bahwa ada orang yang begitu tulus dan sayang sekalinya pun orang itu sudah tidak ada lagi tetapi kenapa aku dapat merasakan kehadirannya begitu dekat. Aku dapat merasakan kesedihannya bila aku mengingat apa yang telah ku lakukan kepada diriku ini. Apa inikah yang di sebut ikatan batin seorang ibu yang tak akan pernah hilang?

[RC_19]

Part 4

Apakah aku harus menghilang? dan kembali menjadi seseorang yang penyendiri dan tak mengenal apa itu cinta. Karena setiap kali aku mengenal kata itu hanya akan ada kesakitan yang begitu dalam yang menghampiriku. Penyesalan yang tak berujung detik demi detik dan aku harus menderita atas kesakitan itu. Apakah aku tidak bisa mencintai seseorang? Apakah aku tidak akan pernah jadi seseorang yang dapat berharga untuk seseorang? Ya dulu aku dapat menyebut diriku seorang Psychopath tetapi sekarang aku menjadi seseorang yang jatuh tidak berdaya karna hal yang dinamakan cinta. Sebuah kata yang dapat mengubah hidupku. Membuatku menangis kembali dan membuatku dapat merasakan hal yang namanya perasaan. Kenapa hal ini harus terjadi kepadaku? Kenapa aku harus mersakan hal yang begitu berat yang ku sedang alami. Sebuah kasih sayang yang hanya datang seketika dan aku mulai kehilangan kasih sayang tersebut.

Kembali seperti di saat usiaku berumur 10 tahun. Sebuah kasih sayang yang begitu besar yang kud dapat alami, tetapi sekarang itu telah hilang begitu saja. Memang menyakitkan di tinggalkan seseorang yang paling berharga di dalam hidup. tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Sudah 11 tahun aku kehilangan dia. Dan sudah 11 tahun pun aku lupa apa yang dinamakan cinta, apa itu kasih sayang. Sebuah hal yang tak pernah ku dapatkan dan ku rasakan. Tetapi, mengapa ada seseorang yang tiba-tbia datang dan mengajariku hal tersebut. dan dia pun akan pergi dengan alasan yang berbeda yang membuatku mengenang sebuah rasa sakit yang ingin ku hilangkan. Kembali sebuah pertanyaan menghantuiku. Kenapa tidak aku saja yang pergi dan berada menggantikan posisinya. Bukankah itu akan menjadi hal yang lebih baik? Apakah ada bedanya atas kehadiranku dan ketidak adanya diriku ini. Apakah itu membuat sebuah perbedaan yang besar? Dan aku kembali merasakan bahwa aku lebih ingin pergi jauh dari dunia ini dan bertemu dengan seseorang yang paling ku sayangi.

Karna setiap kali aku mencintai seseorang aku tak akan pernah bisa memilikinya. Mengapa aku harus mengenal dia? Mengapa aku terlahir seperti ini? Mempunyai hati yang seperti ini yang lama kelamaan membuat aku mual dan menjadi frustasi atas ketidak berdayaanku ini. Apakah lebih baik bila dia membenciku? Kenapa selalu ada penghalang di saat aku benar-benar sudah membulatkan teaktku untuk pergi dari dunia ini? Mengapa begitu sulit untuk bertemu seseorang yang paling aku sayangi. Untuk menghampiri kuburannya saja aku tak mampu. Anak macam apa aku ini? Dan laki-laki macam apa aku ini. Sasmpai kapan aku harus menahan air mata yang akan menetes? Sampai kapan aku harus berpura-pura kuat? Sampai kapan penderitaan ini akan berakhir? Dan bagaimana caraku untuk menghapus semua kenangan yang tertanam di otakku ini? Kenangan yang tak akan mudah menghilang dari benakku ini. Akan kah lebih baik bila aku mengakhiri hidupku ini? Agar semua kenangan itu bisa dapat menghilang begitu saja. Karna aku tak mempunyai kemampuan untuk menghapus kenangan ini. Bebanku menjadi semakin berat. Karena ketidakberdayaanku. Apakah dia akan bersedih bila aku tak berada di sini lagi? Apakah akan ada air mata yang akan menetes dari mata indahnya?

Ya aku sadar siapa aku sebenarnya. Dan aku mendapat pukulan yang begitu keras dari hal tersebut. Pukulan yang dapat mengubah senyumanku menjadi tangisan dalam sekejab mata. Aku binggung atas apa yang harus aku lakukan. Aku ingin menjauh tapi aku tak berdaya dan bila aku tetap dekat dengannya maka itu sama saja dengan membunuhku pelan-pelan. Mungkin aku seperti berbimpi. Di saat aku menutup mataku aku berharap dia hadir di sampingku. Tapi sayangnya hal itu tak akan pernah terjadi. Layakny berharap sesuatu hal yang tak akan pernah terjadi seperti berharap orang yang telah dia dapat hidup kembali. Setiap goresan di tubuh inilah yang membuatku merasakan bahwa aku masih hidup. Karna aku seperti orang yang sudah mati dengan jantung yang berdetak.

Bertemu dan melihatnya mungkin bisa di bilang sebuah keberuntungan untuk diriku karna aku dapat merasakan dan menemukan apa arti sebuah hidup. Yang seakan membuatku ingin terus berjuang walau aku tahu perjuangan itu tak akan ada akhirnya dan hanya akan sia-sia. haruskah aku kembali menjadi seorang penyendiri? Seseorang yang tak mengenal dan tak ingin mengetahui apa arti cinta. Dan mulai kembali membenci diriku sendiri seperti yang telah aku lakukan. Karena aku mulai lelah atas diriku ini. Dan semakin lama aku semakin membenci diriku sendiri. Dan hal yang paling ku takutkan mungkin akan terjadi. Yaitu seseoarng melihatku seperti aku melihat diriku sendiri.

Banyak orang yang takut dan menjadi segan apa bila melihat sesuatu yang ku sembunyikan di balik lengan baju ini. Sesuatu yang begitu menyakitkan dan mungkin menakutkan bagi sebagian orang. Tapi dia ya dia, dia tak bergeming sedikit pun. Dia tak takut ataupun sungkan. Malah hal yang tak pernah ku bayangkan terjadi. Yaitu dia peduli. Dia tidak takut dan malah sangat peduli atas apa yang terjadi kepada ku. Itulah yang membuat dia menjadi sangat berharga.

[LindSAY]

kreatif juga ni qq