Presiden Indonesia telah berjanji untuk membatasi jumlah TKI yang menjadi pembantu rumah tanggal, namun Konsulat Jenderal Indonesia mengungkapkan rata-rata 1.000 orang TKI telah memasuki Hong Kong sejak Juli.

Rencana untuk membendung arus pembantu rumah tangga (PRT) Indonesia yang bekerja di Hong Kong tampaknya telah ‘gagal’ setelah Konsulat Jenderal Indonesia (KJRI) di kota tersebut mengungkapkan 5.000 pembantu rumah tangga telah memasuki Hong Kong dalam lima bulan terakhir, lebih banyak dari jumlah keseluruhan tahun 2016.

Berbicara di sela-sela acara peluncuran untuk kamar dagang Indonesia, Konsulat Jenderal Tri Tharyat mengatakan rata-rata dalam sebulan 1.000 pembantu rumah tangga baru Indonesia datang ke Hong Kong untuk mencari pekerjaan.

“Kami masih terbuka lebar. Baru-baru ini pemerintah memberlakukan undang-undang baru untuk perlindungan pekerja Indonesia di luar negeri, jadi saya pikir ini memberi lebih banyak perlindungan kepada pekerja asing kita, di mana akan menjalin lebih banyak keterlibatan pemerintah, dan mengurangi ketergantungan pada agen,” katanya.

Menurut data pemerintah kota Hong Kong, ada tambahan 3.834 pekerja rumah tangga Indonesia pada 2016. Angka pada lima bulan terakhir ini telah melampaui angka tahun lalu.

Hal ini berbeda dengan janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya untuk membatasi arus TKI yang bekerja di luar negeri sebagai pembantu rumah tangga. Widodo mengatakan bahwa dia ingin meningkatkan keterampilan pekerja Indonesia sehingga mereka tidak perlu bekerja di luar negeri sebagai pembantu rumah tangga.

Konsulat Jenderal tersebut juga berharap pemerintah kota akan mengeksplorasi pengkategorian peran pembantu rumah tangga, seperti perawat, petugas kebersihan dan juru masak, serupa dengan praktik di Taiwan.

Pada tahun 2015, Taiwan membagi kategori pekerja rumah tangga dan perawat. Pekerja rumah tangga diharapkan merawat anak-anak kecil, sementara perawat bertugas merawat orang-orang tua atau anak-anak yang cacat secara fisik atau non-fisik.

Tharyat mengatakan praktik Taiwan adalah model yang bagus karena menentukan peran pembantu rumah tangga dan pekerja sesuai yang diharapkan.

Jika pekerja asal Indonesia datang ke Hong Kong secara eksplisit sebagai pengasuh lansia, kontrak mereka akan mencerminkan peran mereka di sana, dan mereka tidak harus terlibat dalam pekerjaan lain, seperti perawatan anak.

Indonesia juga terbuka terhadap gagasan untuk memiliki lebih banyak TKI bekerja di Hong Kong sebagai perawat.

“Pemerintah saat ini sedang menjajaki kemungkinan mempekerjakan lebih banyak perawat dalam waktu dekat (untuk memenuhi kebutuhan populasi lansia yang makin banyak di Hong Kong). Kami berharap kesempatan ini akan terbuka untuk pembantu rumah tangga asing,” kata Tharyat.

Awal bulan ini, Sekretaris Menteri Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Chi-kwong mengungkapkan bahwa Hong Kong akan membutuhkan 600.000 pekerja rumah tangga dalam 30 tahun ke depan, karena populasi kota yang menua.

Mengenai pekerja yang dianiaya oleh majikan atau ditipu oleh agen, Tharyat mengatakan ada kode etik konsulat untuk agen ketenagakerjaan dan pemberian daftar hitam internal pengusaha dan agen bermasalah, yang mulai berlaku pada tanggal 1 Maret, yang telah membantu mencegah praktik semacam itu.

Tharyat juga mengatakan bahwa dia akan terus mendorong pemerintah kota tersebut untuk meningkatkan upah minimum perundang-undangan untuk pekerja rumah tangga menjadi HKD 5.000 (sekitar Rp8,7 juta) per bulan, dari gaji HKD 4,410 per bulan.

Sementara itu, pengusaha dan pejabat meluncurkan Kamar Dagang Indonesia pada hari Kamis (30/11), dengan harapan dapat membangun pijakan ekonomi di Hong Kong.

Ketua dewan yakin Hong Kong “sedang mengalami perubahan,” terutama berkaitan dengan para pemuda kota itu.

“Di masa lalu, banyak orang datang ke Hong Kong untuk mendirikan layanan keuangan dan ini membuat Hong Kong menjadi tempat yang unik,” kata Ketua Kamar Dagang Indonesia James Hartono.

“Tapi ke depannya, generasi muda dari Hong Kong, harus pergi ke luar negeri untuk mencari peluang bisnis dan pekerjaan.”

Hartono mengatakan, peluang bisnis terbaik di Indonesia saat ini adalah perdagangan barang.

sumber: PRT Membludak, Jokowi Gagal Penuhi Janji Bendung Arus TKI ke Hong Kong?