Waktu Hampir Habis: Mungkinkah Perang Amerika-Korea Utara Segera Terjadi?

[Zoid_17]

Retorika antara Amerika Serikat dan Korea Utara, dengan Donald Trump dan Kim Jong Un sebagai aktor utamanya, ditambah lagi dengan Korut yang kembali melakukan uji coba rudal balikstik jarak jauh, serta latihan militer gabungan antara Amerika Serikat dan Korea Selatan, menyebabkan situasi memanas yang bisa jadi menuju arah peperangan. Menurut Gedung Putih, pihak-pihak terkait hanya punya sedikit waktu tersisa untuk mencegah perang.

Waktu untuk menghindari perang dengan Korea Utara akan segera habis, menurut peringatan bagian keamanan nasional Gedung Putih, di mana Amerika Serikat (AS) berusaha mencari lokasi untuk meletakkan baterai pencegat rudal, setelah dilakukannya uji coba rudal terbaru dari Pyongyang.

“Kami sedang berlomba untuk mampu menyelesaikan masalah ini,” ujar H.R. McMaster kepada Fox News pada forum pertahanan saat akhir pekan.

“Terdapat cara-cara untuk menyelesaikan masalah konflik bersenjata ini, namun ini adalah sebuah perlombaan karena ia (Kim) semakin dekat dan semakin dekat, dan tidak ada banyak waktu yang tersisa,” ujarnya, dan menambahkan bahwa ambisi nuklir diktator Kim Jong Un adalah “ancaman terbesar” saat ini bagi AS dan bagi dunia.

Terlepas dari peringatan AS tersebut, Pyongyang mengecam AS dan Korea Selatan sebagai “penghasut perang”, menjelang latihan udara gabungan terbesar mereka, yang dimulai pada Senin (4/12).

Latihan bernama “Vigilant Ace” yang berlangsung selama lima hari tersebut, akan melibatkan 12 ribu personel militer dan 230 pesawat udara, termasuk F-22 Raptos dan pesawat tempur siluman F-35, yang akan melakukan latihan di lokasi yang dekat dengan perbatasan Korea Utara. Latihan tersebut akan fokus pada masuknya musuh dan ketepatan penyerangan udara.

Komentar McMaster tersebut dikeluarkan beberapa hari setelah Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik antarbenua tertingginya, yang mampu terbang hingga 8,080 mil dan mencapai ketinggian hingga 1,000 mil lebih tinggi daripada peluncuran ICBM pertamanya pada bulan Juli.

Badan Pertahanan Rudal AS (MDA), yang bertugas melindungi negara tersebut dari serangan, saat ini dilaporkan akan memeriksa Pesisir Barat untuk menempatkan pertahanan anti-rudal baru, termasuk sistem Pertahanan Terminal Dataran Tinggi (THAAD) yang baru-baru ini digunakan oleh Korea Selatan.

Program uji coba Korea Utara yang semakin cepat pada tahun ini, dan kemungkinan rezim tersebut dapat menyerang daratan AS dengan nuklir, telah menimbulkan tekanan di Washington untuk mendorong pertahanan negara tersebut.

Pada Minggu (3/12), Senator Partai Republik Lindsey Graham mendesak Pentagon untuk mulai memindahkan orang-orang yang bergantung pada militer AS—seperti pasangan suami istri dan anak-anak—untuk keluar dari Korea Slelatan, karena konflik dengan Korea Utara semakin dekat.

“Sangat gila untuk mengirimkan pasangan suami istri dan anak-anak ke Korea Selatan, mengingat provokasi dari Korea Utara,” ujarnya.

Ketegangan dengan Korea Utara telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir atas pembangunan program nuklir dan rudal Kim yang terus berlanjut, sebagai bentuk perlawanan terhadap resolusi PBB.

Surat kabar milik pemerintah Korea Utara pada Minggu (3/12), mengecam latihan gabungan AS dan Korea Selatan, dan menyebutnya sebagai “sebuah provokasi terbuka melawan DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea), yang dapat memicu perang nuklir kapan pun.”

Tulisan tersebut dipublikasikan satu hari setelah Kementerian Luar Negeri Pyongyang menuduh pemerintahan Trump “memohon agar dilakukannya perang nuklir”, dengan melaksanakan latihan militer udara yang ceroboh.

“AS dan Korea Selatan adalah boneka penghasut perang, dan harus ingat bahwa latihan militer yang menargetkan DPRK adalah tindakan yang sama bodohnya dengan tindakan yang mempercepat penghancuran diri mereka,” ujarnya.

sumber: Waktu Hampir Habis: Mungkinkah Perang Amerika-Korea Utara Segera Terjadi?

[MUSSSA]

Yuk ah Perang Dunia ke 3

GO GO GO WAR