Pembangunan Kedubes Amerika di Yerusalem Bisa ‘Picu Kemarahan Umat Islam dan Kristen’ di Seluruh Dunia
Rencana Presiden AS Donald Trump untuk membangun kedutaan besar AS di Yerusalem dan mengakuinya sebagai ibu kota Israel tak hanya akan memicu kemarahan Palestina, tapi juga umat Islam dan Kristen di seluruh dunia, kata Raja Abdullah dari Yordania. Keputusan itu dikatakan akan membuat upaya perdamaian antara Israel dan Palestina menjadi sia-sia.
Oleh: James Law (NZ Herald)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi akan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, sebuah perubahan yang berpotensi berbahaya yang dapat memicu “tiga hari kemarahan” di Palestina.
Pejabat Gedung Putih telah mengkonfirmasi keputusan Presiden untuk memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, menjelang pidato Presiden terkait masalah tersebut pada pagi harinya, waktu Australia.
Staf senior Gedung Putin mengatakan bahwa tindakan tersebut dirancang untuk mengakui “kenyataan” bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel dan memenuhi “janji pada kampanye besar” Donald Trump.
Perubahan kebijakan itu kontroversial karena kemungkinan besar akan menarik perhatian di wilayah tersebut, karena AS berpihak pada Israel. Raja Abdullah dari Yordania mengatakan bahwa keputusan tersebut “akan jadi provokasi yang mencolok bagi semua umat Islam, di seluruh dunia.....
Share This Thread