Dalam sebuah laporan tentang pelanggaran hak asasi manusia, PBB mengecam serangan udara koalisi Arab Saudi yang menyebabkan kerusakan parah di Yaman. Kerusakan yang meluas dari serangan udara Arab Saudi yang didukung AS telah mengakibatkan lebih dari satu juta orang di wilayah tersebut mengungsi, dan setidaknya 10 ribu orang terbunuh sejak awal perang pada tahun 2015.

Oleh: Telesur

Sebuah laporan PBB tentang pelanggaran hak asasi manusia menuduh serangan udara koalisi Arab Saudi menyebabkan kerusakan parah di Yaman. Sejak awal perang pada tahun 2015, setidaknya 10 ribu orang telah terbunuh di wilayah tersebut.

Menurut informasi yang diperoleh Al Jazeera, sebuah panel PBB menyelidiki 10 serangan udara pada tahun 2017 yang menewaskan 157 orang. Penyelidikan itu menemukan bahwa target-target serangan udara tersebut mencakup kapal migran, kendaraan, pasar malam, lima bangunan tempat tinggal, motel, dan gedung pemerintah.

“Ini adalah laporan untuk Dewan Keamanan PBB yang belum dipublikasikan, tapi saya diizinkan untuk membaca sebuah salinan. Laporan ini sangat nyata dan sangat penting bagi semua pihak yang terlibat dalam perang di Yaman,” ujar editor diplomatik Al Jazeera James Bays.

“Laporan tersebut berbicara mengenai pemukulan, sengatan listrik, pengepungan, dan laporan ini berbicara tentang sesuatu yang disebut kandang yang dikurung di bawah sinar matahari, dan tidak diizinkan adanya perawatan medis.”

Panel tersebut meminta pemerintah Saudi untuk memberikan alasan mereka di balik serangan tersebut, namun belum mendapat tanggapan, Al Jazeera melaporkan.

Laporan tersebut juga menunjuk pada peran yang dimainkan oleh pemberontak Houthi dalam konflik Yaman.

Pada tanggal 19 Desember, Yaman menandakan 1.000 hari perang yang dipimpin oleh Saudi. Johan Mooij, Direktur Country CARE di Yaman, menggambarkan situasi tersebut “sangat mengerikan.” Dia menambahkan bahwa “jutaan orang Yaman menghadapi krisis perang, kelaparan, wabah penyakit, dan blokade baru-baru ini terhadap bahan bakar dan impor perdagangan.”

Pada bulan yang sama, Pentagon mengakui adanya “beberapa operasi darat” di Yaman, yang menyebabkan kematian warga sipil, yang membuat wilayah ini semakin tidak stabil.

“Pasukan Amerika Serikat (AS) telah melakukan beberapa operasi darat, dan lebih dari 120 serangan pada tahun 2017,” ujar Komando Pusat AS, Centcom, di Tampa, Florida, dalam sebuah pernyataan.

Kerusakan yang meluas akibat serangan udara Saudi yang didukung AS, telah membuat lebih dari satu juta orang di wilayah tersebut mengungsi. Wabah kolera yang parah di daerah tersebut juga telah menewaskan setidaknya 2.119 orang, menurut Palang Merah. Delapan juta lainnya berada di ambang kelaparan.

“Setiap hari, orang tua membawa anak-anak mereka yang kekurangan gizi ke rumah sakit karena mereka belum makan berhari-hari, dan keluarga-keluarga menyaksikan orang-orang yang dicintai mati sia-sia akibat penyakit yang dapat diobati, karena mereka tidak memiliki akses terhadap perawatan medis,” Sekretaris Pembangunan Internasional Penny Mordaunt mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Sejak perang yang dipimpin oleh Saudi yang dimulai pada tahun 2015, AS dan Inggris telah memasok hampir US $5 miliar senjata ke Arab Saudi.

Sumber : PBB Kecam Arab Saudi atas Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Yaman