Jared Kushner, yang menikah dengan putri Trump, Ivanka, sebelumnya memiliki akses terhadap Arahan Harian Presiden, seperti informasi tingkat tinggi yang dilaporkan seorang intelijen rahasia. Dia dan ajudan Gedung Putih lainnya yang belum mendapat izin tetap, saat ini tidak akan mendapatkan arahan keamanan tingkat tinggi.

Oleh: BBC

Menantu Presiden Donald Trump, Jared Kushner, mendapatkan pengurangan izin keamanan Gedung Putih, media Amerika Serikat (AS) melaporkan.

Kushner, Penasihat Senior Presiden, sebelumnya menerima arahan informasi tingkat tinggi. Namun pemeriksaan latar belakang Kushner masih belum selesai, jadi dia hanya mendapat izin untuk mendapatkan informasi tingkat tinggi dalam waktu sementara.

Dia dan ajudan Gedung Putih lainnya yang belum mendapat izin tetap untuk mendapatkan informasi tingkat tinggi, saat ini Kushner tidak akan mendapatkan arahan informasi tingkat tinggi.

Kushner, yang menikah dengan putri Trump, Ivanka, sebelumnya memiliki akses terhadap Arahan Harian Presiden, seperti yang dilaporkan seorang intelijen rahasia.

Apa yang terbaru?

Langkah tersebut dikonfirmasi oleh pengacara Kushner kepada Politico, dan oleh dua pejabat yang tidak disebutkan namanya kepada kantor berita Reuters.

Politico melaporkan bahwa pria berusia 37 tahun itu, diberitahu tentang keputusan tersebut pada Jumat (23/2).

Politico mengutip pengacara Kushner, Abbe Lowell, yang mengatakan bahwa hal ini “tidak akan mempengaruhi kemampuan Kushner untuk terus melakukan pekerjaan yang sangat penting yang telah ditugaskan oleh presiden.”

Seorang juru bicara Kushner mengatakan kepada BBC dalam sebuah pernyataan: “Mereka yang terlibat dalam proses ini kembali mengkonfirmasi, bahwa terdapat puluhan orang di tingkat Kushner yang prosesnya tertunda, bahwa hal ini adalah biasa jika peninjauan izin ini memakan waktu lama di dalam sebuah pemerintahan baru, dan bahwa masalah tersebut saat ini sedang ditangani.”

Itu terjadi di saat Gedung Putih mulai memberlakukan peraturan yang lebih ketat dalam mengakses rahasia.

Jenderal John Kelly, Kepala Staf Trump, mengatakan pada awal bulan ini bahwa dia akan membatasi jumlah orang dengan izin untuk mendapatkan informasi tingkat tinggi. Ternyata mantan sekretaris staf presiden tersebut, Rob Porter, telah dapat bekerja dengan izin informasi tingkat tinggi sementara, terlepas dari adanya dugaan pelanggaran domestik.

Berita tentang perubahan status Kushner tersebut menyusul pengumuman beberapa jam sebelumnya, bahwa juru bicaranya Josh Raffel akan meninggalkan Gedung Putih.

Sementara itu, Washington Post melaporkan bahwa kontak Kushner dengan beberapa pejabat pemerintah asing tertentu telah menimbulkan kekhawatiran di Gedung Putih.

Surat kabar tersebut—mengutip para mantan pejabat AS dan yang menjabat saat ini, yang mengetahui soal laporan intelijen mengenai masalah tersebut—melaporkan bahwa pejabat di Uni Emirat Arab, China, Israel, dan Meksiko telah secara pribadi membahas cara-cara di mana mereka dapat memanfaatkan Kushner dan pengaturan bisnisnya.

Apa konteksnya?

Kushner diberi banyak arahan keamanan dalam perannya sebagai penasihat Gedung Putih, meskipun kurangnya pengalaman politiknya.

Dia ditugaskan untuk menengahi kesepakatan perdamaian Timur Tengah dan berkoordinasi dengan Meksiko.

Tapi dia menghadapi masalah dengan pemeriksaan latar belakangnya saat dia berusaha mendapatkan izin keamanan tetap.

Pengembang properti New York yang kaya itu, harus mengajukan kembali kuesioner keamanan nasional yang diminta dari semua calon pegawai Gedung Putih, setelah adanya sejumlah kelalaian.

Pada Oktober lalu, kepala Biro Investigasi Latar Belakang Nasional mengatakan kepada Kongres, bahwa dia “tidak pernah melihat tingkat kesalahan” sebesar itu, pada pengajuan izin keamanan mana pun.

Terhambat

Oleh: Anthony Zurcher, BBC News, Washington.

Jared Kushner—yang menurut Washington Post telah meminta lebih banyak informasi kepada komunitas intelijen daripada pegawai Gedung Putih lainnya yang tidak ada di Dewan Keamanan Nasional—telah membuat dirinya terhambat—setidaknya untuk saat ini.

Pemerintahan Trump mungkin bersikeras bahwa Kushner dapat terus mengerjakan tugasnya tanpa hambatan. Pengacaranya, Abbe Lowell, mungkin mengatakan bahwa ini adalah proses normal dan tidak ada kekhawatiran. Kenyataannya, bagaimanapun, ini adalah perkembangan yang memalukan bagi menantu presiden itu. Dia tidak lagi memiliki akses terhadap arahan keamanan harian presiden. Dan, ketika berhadapan dengan pejabat asing, dia tidak akan memiliki informasi paling sensitif mengenai kepentingan dan tindakan mereka.

Namun begitu, masalahnya bagi Gedung Putih bisa lebih daripada Kushner. Menurut laporan NBC News, pada bulan November, lebih dari 130 pegawai pemerintahan bekerja di bawah izin keamanan sementara, termasuk Ivanka Trump dan penasihat Gedung Putih Don McGahn.

Kushner mungkin menjadi salah satu sosok paling berpengaruh pertama yang mendapatkan penurunan izin keamanan—tapi sepertinya dia bukan yang terakhir.

Dan minggu lalu, dilaporkan bahwa seorang pejabat senior Departemen Kehakiman telah mengatakan kepada Gedung Putih, bahwa penyelidikan mereka akan semakin menunda izin keamanan Kushner.

Informasi tersebut dilaporkan telah disampaikan ke Gedung Putih oleh Rod Rosenstein, wakil jaksa agung yang mengawasi penasihat khusus dalam menyelidiki kemungkinan hubungan antara kampanye Trump dan Rusia.

Dua minggu yang lalu, Direktur Intelijen Nasional Dan Coats, mengatakan bahwa para ajudan presiden dengan izin keamanan sementara seharusnya hanya memiliki akses “terbatas” terhadap informasi rahasia.

Sumber : Jared Kushner Kehilangan Akses untuk Dapatkan Informasi Tingkat Tinggi