Presiden AS Donald Trump mengatakan mungkin dia akan mengundang pemimpin Korea Utara Kim Jong Un ke Amerika jika pertemuan Trump dan Kim di Singapura berhasil. Trump inginkan pertemuan negosiasi dan diplomasi yang lebih ramah dengan mengesampingkan tekanan dan sanksi, namun PM Jepang Shinzo Abe memperingatkan akan siasat licik yang mungkin digunakan Korut.

Oleh: Jeremy Diamond (CNN)

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada hari Kamis (7/6) dia akan mengundang pemimpin Korea Utara Kim Jong Un ke Amerika Serikat jika pertemuan Trump dan Kim di Singapura minggu depan berjalan dengan baik.

“Ya… jika berjalan lancar, saya pikir itu bisa terjadi,” katanya kepada wartawan dalam konferensi pers Rose Garden, saat memberikan pertanyaan bersama Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Trump juga mengatakan dia bisa membayangkan normalisasi hubungan antara AS dan Korea Utara jika kesepakatan dicapai pada pertemuan Trump dan Kim.

“Normalisasi hubungan adalah sesuatu yang saya harapkan untuk dilakukan setelah semuanya selesai,” kata Trump. “Kami tentu ingin melihat normalisasi.”

Trump juga menegaskan kembali posisinya tentang serangkaian masalah lain, dengan memperjelas bahwa AS, Korea Selatan, Jepang, dan China akan membantu ekonomi Korea Utara jika kesepakatan tercapai.

Trump juga mengatakan surat Kim kepadanya “sangat bagus,” tetapi tidak mengatakan banyak “selain kami berharap dapat melihat Anda.”

Sementara sanksi tetap berlaku untuk Korea Utara, istilah “tekanan maksimum” dihentikan—untuk saat ini, tambah Trump.

“Tekanan maksimum benar-benar berlaku. Kami tidak menggunakan istilah itu lagi karena kami akan bernegosiasi dengan ramah,” kata Trump.

“Mungkin setelah negosiasi itu saya akan menggunakannya lagi,” katanya. “Anda akan tahu seberapa baik kami melakukan negosiasi. Jika Anda mendengar saya mengatakan kami akan menggunakan tekanan maksimum, Anda tahu negosiasi tidak berjalan dengan baik, terus terang.”

Trump mengatakan dia memiliki daftar 300 “sanksi berat” untuk diaplikasikan atas Pyongyang, tetapi dia menunda sebagai hasil diplomasi.

Sebelumnya Kamis, Trump mengatakan pertemuan dengan Kim akan “lebih dari sekadar kesempatan untuk foto-foto.”

“KTT siap dilaksanakan” dan itu bisa lebih dari satu hari, kata Trump kepada wartawan di Oval Office.

Trump menyambut Abe untuk pertemuan kedua mereka dalam waktu kurang dari dua bulan untuk membahas pertemuan Trump dengan Kim di Singapura pekan depan.

Abe, yang menikmati hubungan dekat dengan Trump, diperkirakan akan terus menekan Trump untuk bersikap keras terhadap Kim dan mendesaknya untuk mempertahankan tekanan pada Korea Utara sampai setuju untuk denuklirisasi penuh dan diverifikasi.

Abe juga mengatakan dia akan mendesak Trump untuk mengangkat masalah penculikan orang Jepang yang ditahan di Korea Utara selama diskusi dengan Kim.

“Menjelang pertemuan tingkat tinggi Amerika Korea Utara yang bersejarah ini, saya akan bertemu Presiden Trump untuk berkoordinasi dalam rangka memajukan kemajuan pada masalah nuklir, rudal dan—yang paling penting—masalah penculikan, saya ingin memastikan KTT AS-Korea Utara akan sukses,” kata Abe, Rabu (6/6).

Trump memposting di Twitter pada Kamis bahwa ia juga berencana untuk membahas masalah perdagangan dengan Abe selain berkoordinasi dengan Jepang pada KTT Singapura mendatang.

Abe baru-baru ini melakukan perjalanan ke AS pada bulan April untuk bertemu dengan Trump di resor Mar-a-Lago, di mana ia memperingatkan permainan licik dalam negosiasi Korea Utara dan mendesaknya untuk berkoordinasi erat dengan Jepang menjelang KTT.

Perdana menteri Jepang telah secara terbuka mendukung upaya diplomatik Trump dengan Korea Utara, tetapi ia telah membuat catatan yang lebih hati-hati tentang KTT itu daripada Moon Jae-in Korea Selatan, perdana menteri sekutu terdekat AS lainnya di kawasan itu, yang telah mempertaruhkan kepresidenannya pada prospek resolusi diplomatik dengan Korea Utara.

Kevin Liptak dari CNN berkontribusi pada laporan ini.

Sumber: Trump Mungkin Undang Kim Jong Un ke Amerika Jika Pertemuan Sukses