Mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak, yang akan didakwa di pengadilan pada hari Rabu (4/7) sehubungan dengan skandal keuangan bernilai miliaran dolar di dana negara 1MDB yang ia bantu atur, terancam menghadapi hukuman penjara dengan waktu lama.

Penangkapan Najib Razak oleh penyelidik anti-korupsi pada Selasa sore (3/7) merupakan kemajuan dramatis dari penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap dana yang akan diatur oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad segera setelah pemilu 9 Mei.

Penangkapan Najib terjadi tiga tahun setelah investigasi oleh The Wall Street Journal yang mengungkapkan bahwa sekitar $700 juta dana 1MDB telah mengalir ke rekening pribadi Najib.

Satuan tugas yang dibentuk Mahathir untuk menyelidiki skandal 1MDB itu mengatakan dalam pernyataan singkat bahwa Najib akan didakwa pada hari Rabu (4/7) sehubungan dengan tuduhan yang melibatkan SRC International Sdn Bhd, mantan unit 1MDB.

Tidak disebutkan apa dakwaan atau apakah akan ada penangkapan selanjutnya. Kantor berita nasional Bernama mengatakan Najib bisa menghadapi 10 dakwan karena melakukan pelanggaran kepercayaan kriminal, yang hukumannya maksimal 20 tahun untuk masing-masing dakwaan.

Istri Najib, Rosmah Mansor, anak tirinya Riza Aziz dan Ahmad Zahid Hamidi, mantan wakil perdana menterinya, termasuk tokoh profil tinggi yang telah ditanyai oleh para penyelidik.

Ditangkap di bungalonya di daerah pinggiran kota dekat Kuala Lumpur, Najib telah dipindahkan ke sel tahanan di markas Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) di ibukota administratif Putrajaya untuk menunggu dakwaan hari Rabu (4/7).

Tidak ada gambar yang telah dipublikasikan saat dia ditangkap.

Situs berita lokal The Malaysian Insight mengatakan mantan pemimpin itu telah dibawa ke kantor MACC dalam konvoi mobil polisi.

Tidak ada komentar langsung dari pengacara atau juru bicara Najib, tetapi mantan perdana menteri 65 tahun tersebut membantah melakukan kesalahan dalam dua wawancara media pada bulan Juni.

Sebaliknya, ia bersikeras bahwa Mahathir, mentornya yang berusia 92 tahun, melakukan kampanye “balas dendam politik” terhadapnya setelah pemilu.

Mahathir, perdana menteri dari tahun 1981 hingga 2003, bergabung dengan pasukan oposisi yang pernah diserangnya untuk menyingkirkan Najib dari kekuasaan menyusul terungkapnya skandal 1MDB pada tahun 2015.

Najib pada saat itu mencopot jaksa agungnya, Abdul Gani Patail dan beberapa menteri setelah mereka menanyainya atas tuduhan korupsi.

Dalam wawancara baru-baru ini, Najib menjauhkan diri dari tuduhan bahwa sekitar $4,5 miliar telah disalahgunakan dari 1MDB, dan malah menyematkan tuduhan atas kemungkinan kesalahan di dewan dana itu sendiri. Dia adalah ketua dewan penasihat dana dari tahun 2009 hingga 2016.

Dia menegaskan kembali bahwa dana di akun pribadinya itu adalah sumbangan politik dari raja Saudi.

Ditanya tentang perhiasan, jam tangan dan uang tunai sebesar $273 juta yang disita polisi selama penggerebekan di propertinya, Najib mengatakan sebagian besar barang-barang itu adalah hadiah.

Uang tunai itu, katanya, adalah sumbangan politik untuk Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) yang ia pimpin dan yang telah memerintah Malaysia tanpa gangguan selama enam dekade hingga pemilu 9 Mei 2018.

Mahathir dan sekutu tertingginya yakin para penyelidik akan dapat menunjukkan bukti yang tak terbantahkan bahwa pernyataan tersebut tidak benar dan bahwa Najib merampok 1MDB untuk memperkaya diri.

Dalam sebuah wawancara dengan South China Morning Post pada bulan Juni, Mahathir mengatakan dia mengharapkan para penyidik ​​untuk mengumpulkan bukti “yang tak terbantahkan.”

Bukti yang terkumpul akan memastikan “para hakim tidak akan mendasarkan penilaian mereka pada sentimen [tetapi] mereka mendasarkan penilaian pada fakta dan bukti,” kata Mahathir.

Terlepas dari kasus 1MDB, Najib dapat dijerat oleh pembukaan kembali penyelidikan atas pembunuhan tahun 2006 terhadap model Mongolian Altantuya Shaariibuu oleh dua mantan anggota dari kelompok keamanan pribadinya.

Najib membantah keterlibatan apa pun dalam kasus itu tetapi pertanyaan siapa yang memerintahkan pembunuhan itu mesih belum terjawab.

Sumber: Skandal 1MDB: Najib Razak Hadapi Hukuman 20 Tahun Penjara