Entah apa yang terjadi, kemarin tiba-tiba KPU menyatakan server IT mereka terkait perhitungan hasil pilkada pada tautan infopemilu.kpu.go.id telah diserang oleh pihak lain yang tidak senang hasil pilkada 2018. Siapa yang mereka pandang tidak senang? Apalagi diungkap juga penyerangan dilakukan dari luar negeri. Siapa pula di luar sana yang perduli dan tidak senang dengan hasil pilkada di negara ini?

Ini jelas menggelikan. Bagaimana mungkin ada pihak yang bisa mendapat manfaat dari mengganggu hasil di situs KPU? Karena faktanya KPU juga melakukan perhitungan manual dan melakukan rekapitulasi atas hal itu. Hasil yang berbeda di situs perhitungan (online) tidak akan bisa membatalkan hasil perhitungan manual karena perhitungan kertas suara secara langsung inilah yang valid.

Lalu untuk apa ada pihak yang ingin melakukan perubahan pada data on-line kalau nyatanya secara off-line mereka kalah? Mereka tidak akan jadi pemenang. Bahkan kalau situs on-line mati selamanya pun, tidak ada masalah karena tetap hasil off-line yang akan digunakan sebagai acuan hasil akhir untuk menyatakan pemenang. Lalu apa gunanya pihak yang diduga kalah menyerang situs?

Yang paling mungkin terjadi adalah jika ada pihak di lapangan yang merekayasa hasil perhitungan manual atau perhitungan offline. Lalu untuk bisa melegitimasi hasil kecurangan lapangan, maka dilakukan rekayasa agar data online juga menampilkan hasil yang sama dengan data offline. Artinya justru pihak yang memiliki akses ke dua sisi yaitu offline dan on-line yang patut diduga tidak senang atau berkepentingan dengan data aktual hasil pilkada sesungguhnya.

Rekayasa online dibutuhkan untuk bisa menjustifikasi rekayasa off-line. Mungkinkah pihak yang secara faktual menang di lapangan merasa perlu merekaya hasil online? Jelas tidak. Hanya pihak yang faktualnya kalah, yang merasa perlu menggiring opini menang lewat survei dan quick count, lalu menyerang data online agar menyajikan hasil yang sesuai kehendak mereka. Itulah kemungkinannya! Lalu siapakah itu?

Sumber: Opini: Gangguan Situs Web KPU dan Lucu-Lucuan Respon KPU