Satelit Rusia yang disebut-sebut ‘berperilaku sangat tidak normal’ dan diyakini sebagai prototipe ‘senjata’—walau dibantah oleh Rusia—sebenarnya tidak semenakutkan yang kita kira. Jaringan satelit Amerika lebih banyak, lebih efektif, dan lebih dapat diandalkan, dibandingkan dengan Rusia atau lawan dekat lainnya seperti China.

Oleh: Tom Rogan (Washington Examiner)

Jangan terlalu khawatir tentang satelit Rusia yang tampak berperilaku aneh di luar angkasa. Meskipun satelit itu diyakini kuat sebagai prototipe senjata, namun alat itu tidak mampu menggantikan kredibilitas sistem pengamanan Amerika Serikat (AS).

Semua ini patut dipertimbangkan, menyusul pernyataan resmi pejabat Departemen Luar Negeri Amerika Yleem Poblete pada Selasa (14/8), bahwa satelit Rusia menunjukkan “perilaku yang sangat tidak normal.”

Meskipun Rusia menyangkal satelit tersebut sebagai senjata, Poblete menambahkan bahwa perilakunya “tidak konsisten dengan apa pun yang dilihat sebelumnya dari inspeksi orbit atau kemampuan kesadaran situasional ruang, termasuk kegiatan satelit inspeksi Rusia lainnya.”

Satelit baru tersebut diluncurkan ke ruang angkasa pada Oktober lalu.

Tapi apa yang sebenarnya terjadi di sini, dan apa artinya bagi Amerika?

Satelit baru ini diyakini sebagai prototipe Rusia yang dirancang untuk serangan terhadap militer, komunikasi, dan satelit mata-mata AS, yang ditempatkan di ruang angkasa. Rusia menggunakan prototipe ini untuk menguji kemampuannya untuk menghancurkan atau “membunuh” satelit Amerika. Tapi walau ini jelas bukan kabar baik bagi Amerika, namun ini juga bukan berarti bencana.

Pertama, AS terus mendominasi lingkungan taktis dan strategis berbasis ruang angkasa. Jaringan satelit Amerika lebih banyak, lebih efektif, dan lebih dapat diandalkan, dibandingkan dengan Rusia atau lawan dekat lainnya seperti China.

Baca Sumber