Utusan Amerika Serikat di Republik Dominika, El Salvador dan Panama dipanggil pulang oleh Washington untuk mendiskusikan bagaimana Amerika Serikat “bisa mendukung institusi yang kuat, mandiri, dan demokratis”. Ketiga negara tadi sebelumnya adalah sekutu Taiwan, dan kini mereka berganti haluan dan memilih mendukung China. Hal inilah yang memicu keluarnya peringatan dari AS.

Oleh: Teddy Ng dan Mimi Lau (South China Morning Post)

Amerika Serikat telah mengirimkan sinyal kekhawatiran mereka atas semakin meluasnya pengaruh China di Amerika Latin, dengan menarik diplomat dari tiga negara Amerika Tengah dan Karibia yang telah memutus hubungan diplomasi mereka dengan Taiwan.

Ini adalah kali pertama AS melakukannya setelah Beijing meningkatkan usaha mereka mendekati sekutu-sekutu Taiwan di Amerika Latin.

Pada hari Sabtu (8/9), Departemen Luar Negeri AS mengatakan, Robin Bernstein, duta besar AS untuk Republik Dominica; Jean Manes, duta besar AS untuk El Salvador; dan Roxanne Cabral, perwakilan AS di Panama, telah dipanggil pulang untuk “konsultasi yang berhubungan dengan keputusan baru yang tak lagi mengakui” kepulauan dengan pemerintahan sendiri.

Para diplomat itu akan bertemu dengan “petinggi pemerintahan AS untuk mendiskusikan cara-cara apa saja yang bisa dilakukan AS untuk mendukung institusi dan ekonomi yang kuat, mandiri, dan demokratis di seluruh Latin Amerika dan Karibia”, ujar departemen tersebut.

Washington telah mengekspresikan kekhawatiran mereka terhadap usaha Beijing mengejar sekutu diplomatis Taipei sejak Tsai Ing-wen dari Partai Demokratis Progresif yang pro-kemerdekaan, menjadi presiden pulau itu pada tahun 2016. Taiwan saat ini memiliki 17 sekutu, menurun dari jumlah 22 sekutu di dua tahun lalu.

Panama menjadi pendukung Beijing tahun lalu, Republik Dominica melakukannya bulan Mei, dan El Salvador mengikuti bulan lalu. Hal ini memicu peringatan keras dari Washington.

Gedung Putih mengatakan, keputusan El Salvador akan “mempengaruhi kesehatan ekonomi dan keamanan di seluruh regional Amerika”.

China telah meningkatkan investasi dan kehadiran mereka di Amerika Latin dan Karibia, menawarkan investasi langsung sebesar $250 juta di area tersebut.

China juga mendorong negara-negara di sana untuk ambil bagian dalam “Inisiatif Sabuk dan Jalan”, proyek besar yang diluncurkan oleh Preseiden China Xi Jinping untuk mendongkrak hubungan perdagangan dan infrastruktur.

Baca Artikel Selengkapnya di sini