Kerusuhan 22 Mei telah memakan korban jiwa dan ratusan luka-luka. Kerusuhan ini juga membuat sebagian wilayah Jakarta lumpuh, akibat massa pendukung Prabowo yang berkumpul di depan gedung Bawaslu. Prabowo mengatakan, ia mendukung demonstrasi asal tanpa kekerasan, sedangkan Jokowi mengatakan, pemerintah akan menindak tegas pemecah belah bangsa.

Oleh: Faradhila Ratnasari (Mata Mata Politik)

Usai pemungutan suara Pilpres 2019 tanggal 17 April silam, hasil resmi penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) akhirnya diumumkan sehari lebih awal pada Selasa (21/5) dini hari. Komisioner KPU Evi Novida Ginting Manik dalam rapat pleno penetapan rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional Pemilu 2019 di Ruang Sidang Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat menyampaikan bahwa capres petahana Joko “Jokowi” Widodo memenangkan masa jabatan kedua.

Jauh sebelum itu, pendukung paslon oposisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah menggaungkan narasi people power. Setelah menyatakan klaim kemenangan sepihak, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo menuding pihak kubu capres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin telah melakukan kecurangan.

Dikutip dari CNN Indonesia, wacana people power terkait hasil Pilpres 2019 muncul setelah dilontarkan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais saat berorasi dalam Apel Siaga Umat 313 Menolak Kecurangan Pemilu di depan Gedung KPU di Jakarta Pusat tanggal 31 Maret 2019. Selanjutnya, people power senantiasa dilontarkan oleh kubu Prabowo.

Pihak berwenang kemudian meringkus caleg PAN Eggi Sudjana yang menjadi tersangka kasus makar terkait orasinya soal seruan people power di depan rumah Prabowo tanggal 17 April silam.

Gerakan people power ini konon berencana mendatangkan massa dari berbagai daerah untuk mengepung kantor KPU maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Setelah pengumuman KPU kian mengukuhkan kemenangan Jokowi, massa pendukung Prabowo mencurahkan kekecewaan dengan turun ke jalan. Kerusuhan berawal dari depan Gedung Bawaslu RI yang berada di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat hari Selasa (21/5) malam. Kerusuhan itu menjalar ke kawasan Tanah Abang dan Petamburan karena demonstran mundur ke sana sambal terus melakukan perlawanan kepada polisi dan brimob yang mencoba mengurai massa.

Dalam sebuah konferensi pers yang diliput Detik hari Senin (20/5) di rumahnya di bilangan Kertanegara, Jakarta Selatan, Prabowo menyerukan agar semua aksi dilakukan dengan semangat perdamaian secara konstitusional dan demokratis, tanpa kekerasan apa pun.

Prabowo menuturkan bahwa, “Mereka yang masih percaya dengan saya dan kawan-kawan semua yang ada di sini, pendukung-pendukung saya, tokoh bangsa, tokoh nasional, kami berjuang bukan untuk pribadi kami, tapi sungguh-sungguh untuk kedaulatan rakyat, untuk demokrasi, untuk Indonesia merdeka.” Menanggapi sejumlah kekerasan yang terjadi di ibu kota, Prabowo merespons bahwa itu bukanlah bagian dari pendukungnya.

Baca Artikel Selengkapnya di sini