AS dan China menyetujui gencatan senjata dalam perang dagang jelang KTT G20 pada akhir pekan ini di Osaka, Jepang. Tarif baru diperkirakan akan ditunda, dan sumber-sumber mengatakan bahwa keputusan Donald Trump untuk menunda tarif tambahan adalah imbalan bagi Xi Jinping untuk mengadakan perundingan tatap muka dengannya minggu ini.

Oleh: Wendy Wu, Mark Magnier, Doug Palmer, dan Robert Delaney (South China Morning Post)

Amerika Serikat (AS) dan China secara tentatif menyetujui gencatan senjata lain dalam perang dagang mereka, untuk melanjutkan perundingan yang bertujuan menyelesaikan perselisihan, kata sumber yang mengetahui situasi tersebut.

Rincian perjanjian tersebut dituangkan dalam siaran pers sebelum pertemuan antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump di KTT G20 di Osaka, Jepang, akhir pekan ini, menurut tiga sumber—satu di Beijing dan dua di Washington.

Perjanjian semacam itu akan mencegah putaran tarif berikutnya terhadap tambahan impor China senilai US$300 miliar, yang jika diterapkan akan menambah hukuman tarif pada hampir semua pengiriman China ke Amerika Serikat.

Pemerintahan Trump telah mengancam akan memberlakukan tarif hingga 25 persen pada barang-barang China lainnya, jika perundingan pada akhir pekan ini berjalan buruk.

Salah satu sumber yang mengetahui perencanaan tersebut mengatakan bahwa keputusan Trump untuk menunda tarif tambahan adalah imbalan bagi Xi untuk mengadakan pertemuan di Osaka.

“Kenyataannya, meskipun demikian, Presiden Trump selalu bisa berubah-ubah,” kata sumber itu. “Tapi rencana gencatan senjata tampaknya sudah matang.”

Baik Gedung Putih maupun Kantor Perwakilan Dagang AS tidak berkomentar atas laporan tersebut.

Trump menegaskan pada Rabu (26/6) bahwa ia siap untuk memberlakukan tarif tambahan pada China jika pembicaraan di Osaka gagal, tetapi mengatakan bahwa tarif tambahan bisa dimulai dari 10 persen.

Baca Artikel Selengkapnya di sini