Sebuah jet tempur milik koalisi pimpinan Saudi ditembak jatuh oleh pasukan Houthi di provinsi utara al-Jawf.

Seorang juru bicara koalisi mengonfirmasi, jet tempur Saudi Tornado telah “jatuh” ketika melakukan misi dukungan di dekat unit-unit tentara Yaman, menurut kantor berita pemerintah Arab Saudi, SPA, dilansir dari BBC.

Pemberontak Houthi Yaman mengatakan, mereka bertanggung jawab atas penembakan pesawat pada Jumat malam tersebut.

Serangan ini sendiri diklaim PBB, telah mengorban 31 korban tewas dari kalangan warga sipil. Tak hanya korban meninggal, sebuah pernyataan dari kantor koordinator residen PBB untuk Yaman bahkan menyebut, “laporan awal lapangan” mengindikasikan, setidaknya 12 lainnya terluka dalam serangan itu.

“Berdasarkan laporan awal, sebanyak 31 warga sipil tewas pada 15 Februari dan 12 lainnya terluka dalam serangan yang menghantam wilayah Al-Hayjah, yang notabene berada di bawah kekuasaan gubernur Al-Jawf,” jelas perwakilan PBB yang didapuk sebagai koordinator dan badan kemanusiaan untuk Yaman, dikutip dari AFP.

Tindak kekerasan ini memperpanjang konflik berdarah di tengah peningkatan eskalasi pertempuran di Yaman Utara. Pertempuran ini pun disebut-sebut telah memperburuk krisis kemanusiaan negara yang dirundung perang itu.

Banyaknya korban jiwa membuat Koordinator kemanusiaan PBB untuk Yaman Lise Grande, mengecam “serangan mengerikan” tersebut. Ia berujar, para perempuan dan anak-anak termasuk di antara warga sipil yang tewas dan terluka.

“Begitu banyak orang terbunuh di Yaman. Ini merupakan sebuah tragedi dan tidak dapat dibenarkan,” ujarnyam, dilansir dari BBC.

“Di bawah hukum humaniter internasional, pihak-pihak yang menggunakan kekerasan diwajibkan untuk melindungi warga sipil,” sambungnya.

Sebelumnya, pemberontak Huthi merilis rekaman ketika mereka menabrak jet di langit malam. Jet itu pun lantas menjadi bola api besar dan jatuh ke Bumi.

Sementara, gerilyawan melaporkan, beberapa serangan udara dari para koalisi telah dilakukan pada Sabtu. Serangan dilakukan di daerah yang dikuasai Houthi di mana pesawat itu ditembak jatuh.

Koalisi yang dipimpin Saudi telah memerangi gerakan pemberontak Houthi di Yaman sejak 2015. Mereka terpaksa campur tangan usai Houthi menggulingkan pemerintah yang diakui internasional di ibu kota Sanaa.

Pemberontak Houthi sendiri mengatakan, mereka menggunakan rudal darat untuk dilesakkan ke udara, yang berujung pada jatuhnya jet tempur pada Jumat malam.

Si sisi lain, hingga berita ini diturunkan, Arab Saudi belum memberikan rincian resmi korban dalam kecelakaan itu, atau apa saja faktor yang menyebabkannya.

Sebagai informasi, Arab Saudi melakukan operasi pencarian dan penyelamatan pada Sabtu, dan menduga beberapa warga sipil mungkin tidak sengaja terbunuh. Senada, para pejabat Houthi mengatakan, anak-anak termasuk di antara korban serangan udara balasan oleh Arab Saudi, yang memang ditargetkan pada warga sipil di daerah, tempat pasukan pemberontak telah menjatuhkan pesawat.

Mereka membenarkan, beberapa dari korban yang terluka berada dalam kondisi kritis.

APA LATAR BELAKANGNYA?
Yaman telah berperang sejak 2015, ketika Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi dan kabinetnya dipaksa untuk melarikan diri dari ibu kota Sanaa oleh Houthi.

Arab Saudi mendukung Hadi, dan telah memimpin koalisi negara-negara regional dalam serangan udara terhadap pemberontak.

Koalisi melakukan serangan udara hampir setiap hari, sementara Houthi sering menembakkan rudal ke Arab Saudi.

Perang Yaman telah memicu bencana kemanusiaan terburuk di dunia, dengan sekitar 80 persen populasi, atau lebih dari 24 juta orang, membutuhkan bantuan atau perlindungan kemanusiaan.

Puluhan ribu orang tewas akibat konflik tersebut.

Sumber: https://www.matamatapolitik.com/perang-yaman-jet-tempur-saudi-ditembak-jatuh-news/