“Kami lebih dekat dari yang Anda kira, Amerika,” klaim milisi Nujaba Irak dalam kicauannya belum lama ini.

Harakat Hezbollah pro-Iran di Irak mengancam AS dalam kicauannya baru-baru ini. Mereka menyertakan potret kendaraan lapis baja AS pada malam hari, seraya mengklaim, “Kami lebih dekat dari yang Anda kira.”

Dilaporkan The Jerussalem Post, Pemimpin Nujaba Akram al-Kaabi mengatakan, penghitungan mundur untuk mencapai “kedaulatan” Irak yang ditandai dengan memukul mundur pasukan Amerika telah dimulai. Dia menunjukkan gambar jalur penerbangan drone Reaper dan Predator AS.

Sementara itu, AS menyebut Nujaba andil dalam serangkaian sanksi terhadap IRGC Iran dan milisi pro-Iran di Irak pada Maret. Tak heran jika pemimpin Asaib Ahl al-Haq Qais Khazali, juga dikenai sanksi pada Desember.

Milisi ini sendiri memiliki puluhan ribu anggota dan terkait langsung dengan Iran. Mereka melawan ISIS dan membantu pembentukan Unit Mobilisasi Populer. Kini mereka adalah perpanjangan tangan resmi pasukan keamanan Irak. Untuk mendukung setiap operasi yang dijalani, mereka memiliki gudang amunisi sendiri.

Pada 3 Januari 2020, AS membuat kelompok ini berang lantaran membunuh pemimpin Kataib Hezbollah Abu Mahdi al-Muhandis dan komandan Pasukan Quds IRGC Qasem Soleimani. Sosok Soleimani sangat disegani karena membantu mengatur milisi di Irak, sedang Muhandis adalah wakil komandan PMU, yang akrab disebut Hashd al-Sha’abi. Sebagian besar anggotanya adalah orang-orang berhaluan Syiah.

Dalam kicauan baru-baru ini oleh Nasral Shammari, juru bicara kelompok itu, kendaraan lapis baja AS yang tampaknya adalah Stryker terlihat pada malam hari, tepatnya pada 2 Februari 2020. Klaim bahwa mereka jauh lebih dekat dari yang bisa diprediksi oleh Amerika jelas bertunjuan untuk menggertak pasukan AS di Ayn al-Assad dan pangkalan-pangkalan lainnya. Terlebih, setelah kematian Soleimani, roket ditembakkan di pangkalan K-1 dekat Kirkuk pada akhir pekan. Iran juga meluncurkan rudal balistik di Ayn al-Assad pada 8 Januari.

Kicauan Nujaba menunjukkan, “penghitungan mundur” serangan terhadap pasukan AS telah dimulai. Mereka menyebut Amerika “pasukan penjajah” dan menandaskan, Irak tidak boleh diganggu oleh kekuatan luar manapun.

Sekretaris Jenderal Perlawanan Islam Al-Nujaba Sheikh AKram Al-Kaabi menyebut, Amerika tinggal harap-harap cemas menunggu serangan yang akan segera datang. Mereka mengatakan, Iran, Hizbullah, Houthi ,dan PMU di Irak, mungkin bakal tanggung beban menyerang AS. Ini senada dengan pernyataan Komandan IRGC Aerospace Iran Amir Ali Hajizadeh pada akhir pekan, demikian pula Nasrallah dan kepala IRGC Hossein Salami.

Nujaba memang tampak “beringas” dalam minggu terakhir ini. Mereka berbicara tentang “darah para martir di bandara Baghdad,” merujuk pada lokasi di mana Soleimani terbunuh. Ini adalah pesan tegas betapa mereka berambisi ingin menyerang AS. Al-Kaabi juga menunjukkan gambar jalur penerbangan drone AS. Tidak jelas bagaimana dia mendapatkannya. Nujaba tampaknya berkoordinasi erat dengan Iran pada langkah selanjutnya melawan AS, seperti yang ditunjukkan oleh pernyataan dan sejarahnya sendiri.

AS menganggap Al-Kaabi sebagai tokoh utama dalam peran Iran di Irak. Ia mengaku sebagai mantan anggota Asaib Ahl al-Haq dan terlibat dalam serangan terhadap pasukan AS sebelum 2011. Ia lahir pada 1977 dan membentuk Nujaba pada 2012. Ia telah membantu mendukung rezim Suriah dan merupakan bagian penting dari PMU, bersama Kataib Hezbollah, Asaib, dan Organisasi Badr.

Pada 2018, ia mengancam akan menargetkan AS di Irak. AS sendiri mengatakan, pihaknya menetapkan Al-Kaabi sebagai ******* pada 2018. Dia sudah ada di radar Pentagon sebagai ancaman dan merupakan bagian dari jaringan ancaman pro-Iran terhadap pasukan AS di Irak. AS telah memilihnya, bersama Khazali dan Hadi al-Amiri Badr sebagai kunci untuk peran Iran di Irak.

Sumber: https://www.matamatapolitik.com/milisi-nujaba-irak-serangan-atas-militer-as-tinggal-menunggu-waktu-news/