Results 1 to 1 of 1
http://idgs.in/705698
  1. #1

    Join Date
    Nov 2013
    Location
    Bandung-Medan
    Posts
    13,615
    Points
    50.80
    Thanks: 262 / 270 / 198

    Default Karir Wiranto Melejit Berkat Prabowo



    Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen ungkap keterlibatan Megawati Soekarnoputri pada kerusuhan 1998.

    VIVAnews - Mantan Kepala Staf Kostrad, Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen, kesal dengan sikap mantan Panglima ABRI Jenderal TNI (Purn) Wiranto yang menuding Prabowo Subianto sebagai dalang kerusuhan 1998.

    Kekesalan Kivlan kepada kakak kelasnya itu memuncak. Dia akhirnya buka mulut soal karier Wiranto. Menurutnya, Prabowo telah berjasa dalam karier Wiranto.

    "Wiranto dipromosikan Prabowo sebagai ajudan Soeharto sebelum kariernya meningkat jadi Panglima ABRI," ujar Kivlan.

    Selain itu, kata Kivlan, Wiranto pernah meminta kerjasama agar Prabowo tidak mengungkit-ungkit lagi peristiwa 1998. Prabowo pun setuju. Namun, sejak bergabung ke kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla, Ketua Umum Partai Hanura itu justru yang membuka peristiwa itu.

    "Wiranto kembali membuka aib masa lalu," kata dia.

    Kivlan menambahkan, untung saja Wiranto buru-buru meralat pernyataannya beberapa waktu lalu bahwa pasca 1998, Prabowo diberhentikan dari TNI berdasarkan keputusan Dewan Kehormatan Perwira.

    Megawati terlibat
    Tak hanya itu, Kivlan juga mengungkapkan keterlibatan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam kerusuhan 1998. Kivlan memiliki sejumlah bukti-bukti keterlibatan Megawati dalam pengerahan massa untuk menyerang gedung DPR/MPR.

    "Pelanggaran HAM bukan dilakukan oleh Prabowo, sebagaimana dituduhkan sejumlah pihak," kata Kivlan.

    Kata Kivlan, saat peristiwa itu, Prabowo justru sedang melakukan pengamanan terhadap ancaman massa anti sidang istimewa MPR.

    Kivlan mengatakan, pihak yang telah melanggar HAM waktu itu justru sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan tokoh-tokoh partai politik. Salah satunya, Megawati Soekarnoputri.

    Kivlan berjanji akan membuka semua keborokan para tokoh itu di Pengadilan Hak Asasi Manusia.


    Quote Originally Posted by Haryansah Rudy
    ketika pilpres membuka semua borok
    dan topeng rakyat indonesia. Sudah
    lama saya tidak menulis artikel

    dengan judul ‘menarik’ seperti ini.
    Saya pun sebenarnya bisa saja membuat tulisan ini lebih retoris, dengan bahasa-bahasa tinggi yang menggelitik
    intelektual, tetapi saya memilih untuk membuatnya sesederhana mungkin.
    Karena yang ingin saya sentuh adalah hati, bukan intelektualitas.
    Rakyat Indonesia memasuki era paling baru dalam kehidupannya akhir-akhir ini. Kebebasan berbicara, terutama di
    social media, telah membawa rakyat indonesia ke sebuah tata nilai
    kehidupan yang sama sekali berbeda. Jaman ini adalah jaman ketika semua orang berhak berkata, mengkritik, mengutarakan pendapat, berpolemik, dan hujat menghujat. Mau tidak mau, kita tidak bisa memungkiri hal ini.
    Fenomena Pilpres yang akhir-akhir ini sedang ramai pun membuka topeng kita semua.Kita adalah saksi sejarah betapa fenomena Pilpres telah memperlihatkan sifat kita yang sebenarnya. Masing-masing orang dengan lantang mengatakan siapa Capres yang didukungnya melalui Social Media. Lalu dengan lantang pula menuliskan kehebatan-kehebatan Capres pilihannya. Dan lebih lantang lagi menguar kelemahan dan cacat Capres lawannya. Rakyat Indonesia seolah-olah turut menjadi juru kampanye gratis bagi Capres pilihannya. Sungguh, peristiwa ini belum pernah terjadi sebelumnyadalam Pemilu di Indonesia.
    Tidak perduli kampanye gratis yang dilakukan para pengguna Socmed ini sesuai etika, aturan, dan norma.
    Yangpentiang jagoanku harus kelihatan hebat, dan lawan kelihatan busuk. Sudah tidak ada lagi diskusi yangcerdas. Yang ada hanya ‘share’ink yang berisi berita-berita terbaik Capresandalannya, dan berita-berita terburuk lawan. Tidak diperhatikan lagi kebenaran berita, sumber, dan keabsahannya. Selama berita itu membuat Calon kesayangan terlihat bagus, maka akan di share. Selama berita itu membuat Capres lawan terlihat buruk dan inkompeten, maka berita-berita ini akan di share dengan penuh suka cita. Apa yang terjadi sudah sampai kepada tahap yang menjenuhkan, dan
    menjijikkan.
    Tapi inilah bangsa Indonesia. Bangsa yang mengaku kaya raya, namun miskin karena pemimpin yang tidak baik. Sebuah alasan yang lucu, karena jika mau jujur sesungguhnya fenomena pilpres ini telah memperlihatkan sifat bangsa
    Indonesia yang sesungguhnya.Perhatikanlah sahabat kita yang dulu tenang, kini berapi-api mempromosikan capres pilihannya. Yang dulu santun, kini omongannya penuh makian dan cercaan. Yang dulu terlihat intelek, kini malah terlihat emosional. Semua tenggelam di dalam hura-hura politik, namun kehilangan substansi, kehilangan akal, kehilangan perasaan, kehilangan identitas. Tapi mungkin saya salah. Mereka TIDAK kehilangan 'identitas'. Justru itu mungkin identitas mereka yang sebenarnya! Mungkin inilah identitas, sifat, dan pribadi yang sebenarnnya dari sebagian besarrakyat Indonesia. Sifat saya, sifat anda, dan sifat kita semua.
    Kita adalah bangsa yang mau menang sendiri. Orang lain tidak boleh sukses. Jika bukan dari golonganku, ataupilihanku, maka harus dibantai dengan segala cara. Jika tidak menguntungkan bagiku maka harus dicerca habis- habisan, tanpa tahu sebab musabab
    dan alasan. Kita semua telah menjadi saksibahwa hasil ‘bully’ di Twitter telah membuat seorang pemuda yang gagal dalam usahanya, akhirnya memilihbunuh diri di rel kereta api di Jogja. Rakyat Indonesia adalah rakyat yang menginginkan kebaikan, hanya kepada dirinya. Orang lain tidak boleh melanggar lampu merah, hanya dirinya yang boleh. Orang lain tidak boleh korupsi, hanya dirinya dan keluarganyayang boleh. Orang lain tidak boleh
    memilih yang berbeda dengan dirinya.
    Last edited by Ellectric~; 20-06-14 at 15:21.

  2. Hot Ad

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •