Page 1 of 5 12345 LastLast
Results 1 to 15 of 65
http://idgs.in/162477
  1. #1
    vedoyz's Avatar
    Join Date
    Nov 2007
    Location
    jakarta
    Posts
    992
    Points
    1,265.30
    Thanks: 0 / 5 / 5

    Default Misteri Bilangan Nol

    RATUSAN tahun yang lalu, manusia hanya mengenal 9 lambang bilangan yakni 1, 2, 2, 3, 5, 6, 7, 8, dan 9. Kemudian,
    datang angka 0, sehingga jumlah lambang bilangan menjadi 10 buah. Tidak diketahui siapa pencipta bilangan 0, bukti
    sejarah hanya memperlihatkan bahwa bilangan 0 ditemukan pertama kali dalam zaman Mesir kuno. Waktu itu bilangan
    nol hanya sebagai lambang.Dalam zaman modern, angka nol digunakan tidak saja sebagai lambang, tetapi juga sebagai
    bilangan yang turut serta dalam operasi matematika. Kini, penggunaan bilangan nol telah menyusup jauh ke dalam sendi
    kehidupan manusia. Sistem berhitung tidak mungkin lagi mengabaikan kehadiran bilangan nol, sekalipun bilangan nol itu
    membuat kekacauan logika. Mari kita lihat.

    Nol, penyebab komputer macet

    Pelajaran tentang bilangan nol, dari sejak zaman dahulu sampai sekarang selalu menimbulkan kebingungan bagi para
    pelajar dan mahasiswa, bahkan masyarakat pengguna. Mengapa? Bukankah bilangan nol itu mewakili sesuatu yang tidak
    ada dan yang tidak ada itu ada, yakni nol. Siapa yang tidak bingung? Tiap kali bilangan nol muncul dalam pelajaran
    Matematika selalu ada ide yang aneh. Seperti ide jika sesuatu yang ada dikalikan dengan 0 maka menjadi tidak ada.
    Mungkinkah 5*0 menjadi tidak ada? (* adalah perkalian). Ide ini membuat orang frustrasi. Apakah nol ahli sulap?

    Lebih parah lagi-tentu menambah bingung-mengapa 5+0=5 dan 5*0=5 juga? Memang demikian aturannya, karena nol
    dalam perkalian merupakan bilangan identitas yang sama dengan 1. Jadi 5*0=5*1. Tetapi, benar juga bahwa 5*0=0. Waw.
    Bagaimana dengan 5o=1, tetapi 50o=1 juga? Ya, sudahlah. Aturan lain tentang nol yang juga misterius adalah bahwa
    suatu bilangan jika dibagi nol tidak didefinisikan. Maksudnya, bilangan berapa pun yang tidak bisa dibagi dengan nol.
    Komputer yang canggih bagaimana pun akan mati mendadak jika tiba-tiba bertemu dengan pembagi angka nol. Komputer
    memang diperintahkan berhenti berpikir jika bertemu sang divisor nol.

    Bilangan nol: tunawisma

    Bilangan disusun berdasarkan hierarki menurut satu garis lurus (Gambar 1a). Pada titik awal adalah bilangan nol,
    kemudian bilangan 1, 2, dan seterusnya. Bilangan yang lebih besar di sebelah kanan dan bilangan yang lebih kecil di
    sebelah kiri. Semakin jauh ke kanan akan semakin besar bilangan itu. Berdasarkan derajat hierarki (dan birokrasi
    bilangan), seseorang jika berjalan dari titik 0 terus-menerus menuju angka yang lebih besar ke kanan akan sampai pada
    bilangan yang tidak terhingga. Tetapi, mungkin juga orang itu sampai pada titik 0 kembali. Bukankah dunia ini bulat?
    Mungkinkah? Bukankah Columbus mengatakan bahwa kalau ia berlayar terus-menerus ia akan sampai kembali ke
    Eropa?

    Lain lagi. Jika seseorang berangkat dari nol, ia tidak mungkin sampai ke bilangan 4 tanpa melewati terlebih dahulu
    bilangan 1, 2, dan 3. Tetapi, yang lebih aneh adalah pertanyaan mungkinkan seseorang bisa berangkat dari titik nol? Jelas
    tidak bisa, karena bukankah titik nol sesuatu titik yang tidak ada? Aneh dan sulit dipercaya? Mari kita lihat lebih jauh.
    Perhatikan garis bilangan (Gambar 1a), di antara dua bilangan atau antara dua buah titik terdapat sebuah ruas. Setiap
    bilangan mempunyai sebuah ruas. Jika ruas ini dipotong-potong kemudian titik lingkaran hitam dipindahkan ke
    tengah-tengah ruas (Gambar 1b), ternyata bilangan 0 tidak mempunyai ruas. Jadi, bilangan nol berada di awang-awang.
    Bilangan nol tidak mempunyai tempat tinggal alias tunawisma. Itulah sebabnya, mengapa bilangan nol harus menempel
    pada bilangan lain, misalnya, pada angka 1 membentuk bilangan 10, 100, 109, 10.403 dan sebagainya. Jadi, seseorang
    tidak pernah bisa berangkat dari angka nol menuju angka 4. Kita harus berangkat dari angka 1.

    Mudah, tetapi salah

    Guru meminta Ani menggambarkan sebuah garis geometrik dari persamaan 3x+7y = 25. Ani berpikir bahwa untuk
    mendapatkan garis itu diperlukan dua buah titik dari ujung ke ujung. Tetapi, setelah berhitung-hitung, ternyata cuma ada
    satu titik yang dilewati garis itu, yakni titik A(6, 1), untuk x=6 dan y=1 (Gambar 2). Sehingga Ani tidak bisa membuat garis itu.
    Sang guru mengingatkan supaya menggunakan bilangan nol. Ya, itulah jalan keluarnya. Pertama, berikan y=0 diperoleh
    x=(25-0)/3=8 (dibulatkan), merupakan titik pertama, B(8,0). Selanjutnya berikan x=0 diperoleh y=(25-3.0)/7=4 (dibulatkan),
    merupakan titik kedua C(0,4). Garis BC, adalah garis yang dicari. Namun, betapa kecewanya sang guru, karena garis itu
    tidak melalui titik A. Jadi, garis BC itu salah.

    Ani membela diri bahwa kesalahan itu sangat kecil dan bisa diabaikan. Guru menyatakan bahwa bukan kecil besarnya
    kesalahan, tetapi manakah yang benar? Bukankah garis BC itu dapat dibuat melalui titik A? Kata guru, gunakan bilangan
    nol dengan cara yang benar. Bagaimana kita harus membantu Ani membuat garis yang benar itu? Mudah, kata konsultan
    Matematika. Mula-mula nilai 25 dalam 3x+7y harus diganti dengan hasil perkalian 3 dan 7 sehingga diperoleh 3x+7y=21.
    Selanjutnya, dalam persamaan yang baru, berikan y=0 diperoleh x=21/3=7 (tanpa pembulatan) itulah titik pertama P(6,1).
    Kemudian berikan nilai x=0 diperoleh y=21/7 = 3 (tanpa pembulatan), itulah titik kedua Q(0, 3). Garis PQ adalah garis yang
    sejajar dengan garis yang dicari, yakni 3x+7y=25. Melalui titik A tarik garis sejajar dengan PQ diperoleh garis P1Q1. Nah,
    begitulah. Sang murid telah menemukan garis yang benar berkat bantuan bilangan nol.

    Akan tetapi, sang guru masih sangat kecewa karena sebenarnya tidak ada satu garis pun yang benar. Bukankah dalam
    persamaan 3x1+7x2=25 hanya ada satu titik penyelesaian yakni titik A, yang berarti persamaan 3x1+7x2 itu hanya
    berbentuk sebuah titik? Bahkan pada persamaan 3x1+7x2=21 tidak ada sebuah titik pun yang berada dalam garis PQ.
    Oleh karena itu, garis PQ dalam sistem bilangan bulat, sebenarnya tidak ada. Aneh, bilangan nol telah menipu kita.
    Begitulah kenyataannya, sebuah persamaan tidak selalu berbentuk sebuah garis.

    Bergerak, tetapi diam

    Bilangan tidak hanya terdiri atas bilangan bulat, tetapi juga ada bilangan desimal antara lain dari 0,1; 0,01; 0,001; dan
    seterusnya sekuat-kuat kita bisa menyebutnya sampai sedemikian kecilnya. Karena sangat kecil tidak bisa lagi disebut
    atau tidak terhingga dan pada akhirnya dianggap nol saja. Tetapi, ide ini ternyata sempat membingungkan karena jika
    bilangan tidak terhingga kecilnya dianggap nol maka berarti nol adalah bilangan terkecil? Padahal, nol mewakili sesuatu
    yang tidak ada? Waw. Begitulah.

    Berdasarkan konsep bilangan desimal dan kontinu, maka garis bilangan pada Gambar 1a tidak sesederhana itu karena
    antara dua bilangan selalu ada bilangan ke tiga. Jika seseorang melompat dari bilangan 1 ke bilangan 2, tetapi dengan
    syarat harus melompati terlebih dahulu ke bilangan desimal yang terdekat, bisakah? Berapakah bilangan desimal
    terdekat sebelum sampai ke bilangan 2? Bisa saja angka 1/2. Tetapi, anda tidak boleh melompati ke angka 1/2 karena
    masih ada bilangan yang lebih kecil, yakni 1/4. Seterusnya selalu ada bilangan yang lebih dekat... yakni 0,1 lalu ada 0,01,
    0,001, ..., 0,000001. demikian seterusnya, sehingga pada akhirnya bilangan yang paling dekat dengan angka 1 adalah
    bilangan yang demikian kecilnya sehingga dianggap saja nol. Karena bilangan terdekat adalah nol alias tidak ada, maka
    Anda tidak pernah bisa melompat ke bilangan 2?

    http://www.duniaesai.com/sains/sains8.html

  2. Hot Ad
  3. The Following User Says Thank You to vedoyz For This Useful Post:
  4. #2
    ranzi's Avatar
    Join Date
    Apr 2007
    Location
    Japanz (Juakarta Puanaazz)
    Posts
    625
    Points
    821.01
    Thanks: 2 / 8 / 6

    Default

    bukti
    sejarah hanya memperlihatkan bahwa bilangan 0 ditemukan pertama kali dalam zaman Mesir kuno
    saia gag setuju, karena angka nol berasal dari india, yg disebut sunya.

  5. #3
    vedoyz's Avatar
    Join Date
    Nov 2007
    Location
    jakarta
    Posts
    992
    Points
    1,265.30
    Thanks: 0 / 5 / 5

    Default

    Quote Originally Posted by ranzi View Post
    saia gag setuju, karena angka nol berasal dari india, yg disebut sunya.
    oow gt ya..kk tau dari mana?klo saya jujur neh gk gitu ngerti sama yg saya post ini..rebet..rada gk suka mat wkt skolah hehehe

  6. #4
    kucinkz's Avatar
    Join Date
    Aug 2008
    Location
    City of Emenkz
    Posts
    1,227
    Points
    1,364.20
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Petunjuk mengenai awal manusia mengenal hitungan ditemukan oleh arkeolog Karl Absolom tahun 1930 dalam sebuah potongan tulang serigala – ternyata mereka lebih bernyali, karena kita lebih memilih untuk menggunakan media kertas dibading tulang serigala – yang diperkirakan berumur 30.000 tahun.

    Terserah anda akan membayangkan seperti apa 30.000 tahun yang lalu itu dan bagaimana kita hidup jika telah dilahirkan pada masa itu.

    Pada potongan tulang itu ditemukan goresan-goresan kecil yang tersusun dalam kelompok-kelompok yang terdiri atas lima. iiiii iiiii iiiii. Entah apa yang telah dihitung oleh Manusia gua Gog. Apakah ia sedang menghitung berapa lalat yang telah ia lahap, ataukah sudah berapa lama ia tidak mandi, entahlah. Dan pada zaman ini angka nol sama sekali belum muncul, karena memangnya untuk apa ?

    Jauh sebelum zamannya si Gog, diperkirakan manusia baru mengenal angka satu dan banyak atau satu, dua dan banyak. Pada saat ini ternyata masih ada yang menggunakan sistem ini, yaitu suku Indian Sirriona di Bolivia dan orang-orang Yanoama di Brasil. Ternyata seiring berjalannya waktu, mereka mulai merangkai angka yang sudah ada. Suku Bacairi dan Baroro memiliki system hitung ‘satu’, ‘dua’, ‘dua dan satu’, ‘dua dan dua’, ‘dua dan dua dan satu’, dst. Mereka memiliki system angka berbasis dua dan kita sekarang menyebutnya dengan system biner – saat ini kita sering mempelajarinya jika kita mempelajari system hitungan yang digunakan komputer. Saat ini pun kita menuliskan sebelas sebagai sepuluh dan satu, dst.

    Sekarang kita menyebut system basis lima yang digunakan si Gog adalah system quiner. Mengapa Gog memilih lima sebagai basisnya, dan bukannya basis empat atau enam ? Toh, basis berapapun yang dipilih, maka system penghitungan akan tetap bisa dilakukan. Tampaknya ini dipilih karena manusia sajak dari dulu sampai sekarang memiliki lima jari di setiap tangan. Penyebutan Baroro untuk ‘dua dan dua dan satu’ adalah ‘seluruh jari tangan saya’ dan masyarakat Yunani kuno menyebut proses penghitungan dengan fiving – melimakan. Tapi sampai saat itu angka nol tetap belum muncul, karena kita tidak perlu mencatat dan mengatakan ‘nol serigala’ dan ‘nol adik kita’ bukan ?

    Sejak masa Gog manusia terus mengalami kemajuan. Kembali kita menelusuri mesin waktu, lima ribu tahun yang lalu, orang-orang Mesir mulai membuat tanda untuk menunjukkan ‘satu’, tanda lain untuk menunjukkan ‘lima’, dsb. Sebelum masa piramida, orang-orang Mesir kuno telah menggunakan gambar untuk system bilangan desimal – basis sepuluh, jari dua tangan saya – mereka. Bangsa Mesir akan menggambar enam simbol untuk mencatat angaka seratus dua puluh tiga ketimbang menggambar 123 garis. Bangsa Mesir dikenal sangat menguasai matematika. Meraka pakar perbintangan dan pencatat waktu yang handal dan bahkan sudah menciptakan kalender. Penemuan sistem penanggalan matahari merupakan terobosan besar dan ditambah dengan penemuan seni geometri . Meskipun mereka sudah mencapai matematika tingkat tinggi, namun angka nol ternyata belum muncul juga di Mesir. Ini dikarenakan mereka menggunakan matematika untuk praktis dan tidak menggunakannya untuk sesuatu yang tidak berhubungan dengan kenyataan.

    Kemudian kita berpindah ke Yunani. Sebelum tahun 500 SM, mereka telah memahami matematika dengan lebih baik dibandingkan Mesir. Mereka juga menggunakan basis 10. Orang Yunani , sebagai contoh, menuliskan angka 87 dengan 2 simbol, dibandingkan dengan Mesir yang harus menuliskannya dengan 15 simbol, yang justru mengalami kemunduran pada angka Romawi yang memerlukan 7 simbol – LXXXVII. Jika bangsa Mesir menganggap matematika hanyalah alat untuk mengetahui pergantian hari – dengan sistem kalender – dan mengatur pembagian lahan – dengan geometri – , maka orang Yunani memandang angka-angka dan filsafat dengan sangat serius. Zeno yang melahirkan paradoks ketertakhinggaan dan Pytagoras yang sangat kita kenal dengan teorema segitiga siku-sikunya – yang belakangan diketahui bahwa rumus ini sebenarnya sudah diketahui sejak 1000 tahun sebelumnya, dilahirkan di sini. Kita juga mengenal Aristoteles dan Ptolomeus. Mereka dikenal dengan filsafatnya – yang tidak kita bahas dulu, karena akan sangat panjang – walaupun demikian, mereka juga tidak menemukan angka nol. Angka nol tetap belum ditemukan sampai saat ini.

    Kembali ke dunia timur, Babilonia – Iraq sekarang – ternyata memiliki sistem hitung kuno yang jauh lebih maju. Mereka menggunakan sistem berbasis 60, seksagesimal , sehingga mereka memiliki 59 tanda. Yang membedakan sistem ini dengan Mesir dan Yunani adalah, bahwa sebuah tanda dapat berarti 1, 60, 3600 atau bilangan yg lebih besar lainnya. Merekalah yang mengenalkan alat bantu hitung abax – soroban di Jepang, suan-pan di China, s’choty di Rusia, coulbadi di Turki, dll yang di sini kita sebut dengan sempoa). Sistem hitung mereka seperti sistem kita saat ini dimana 222 menunjukkan nilai ‘dua’, ‘dua puluh’ dan ‘dua ratus’. Begitu juga simbol i menunjukkan ‘satu’ atau ‘enam puluh’ dalam dua posisi yang berbeda. Orang Babilonia tidak memiliki metode untuk menunjukkan kolom-kolom yang tepat bagi simbol-simbol tertulis, sementara dengan abakus hal ini lebih mudah ditunjukkan angka mana yang dimaksud. Sebuah batu yang terletak di kolom kedua dapat dibedakan dengan mudah dari batu yang terdapat di kolom ketiga dan seterusnya. Dengan demikian i dapat berarti 1, 60 atau 3600 atau nilai yang lebih besar. Sehingga ii dapat lebih kacau lagi, karena bsa berarti 61, 3601, dsb. Maka diperlukan penanda dan mereka menggunakan ii sebagai tempat kosong, sebuah kolom kosong pada abakus. Sehingga sekarang ii berarti 61 dan iiii berarti 3601. Walaupun mereka telah menemukan penanda kolom kosong dengan ii, namun sesungguhnya angka nol tetap saja belum muncul pada kebudayaan ini.ii tetap tidak mempunyai nilai numerik tersendiri.

    Maka ketika kita meninggalkan kebudayaan-kebudayaan di atas, tetap saja belum kita temukan angka nol dan dari titik ini kita akan mengalami percabangan untuk menentukan siapa sebenarnya penemu sang angka nol. Asal mula matematika di India masih samar. Sebuah teks yang ditulis pada tahun 476 M menunjukkan pengaruh matematika Yunani, Mesir dan Babilonia yang dibawa Alexander saat penaklukannya. Suatu ketika pakar Matematika India mengubah sistem hitung mereka dari sistem Yunani ke Babilonia tetapi berbasis sepuluh. Namun dari referensi pertama bilangan Hindu yang berasal dari seorang Uskup Suriah pada tahun 662 menyebutkan bahwa mereka menggunakan 9 tanda dan bukannya sepuluh.

    Dengan jatuhnya kekaisaran Romawi pada abad VII, Barat pun mengalami kemunduran dan Timur mengalami kebangkitan. Selama bintang Barat tenggelam di balik cakrawala, bintang lainnya terbit, Islam.

    Setelah Rasulullah Muhammad saw wafat maka dimulailah masa Khulafur Rasyidin yang dipimpim oleh Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq ra, Amirul Mukminin Umar Bin Khattab Al Faruq ra, Amirul Mukminin Usman Bin Affan Dzunnurrain ra dan Amirul Mukminin Ali Bin Abi Thalib kw. Dan saat ini Islam telah tersebar mencapai Mesir, Suriah, Mesopotamia dan Persia dan juga Yerusalem. Pada tahun 700 M, Islam telah mencapai sungai Hindus di Timur dan Algiers di Barat. Tahun 711 M, Islam telah menguasai Spanyol sampai ke wilayah Prancis dan di tahun 751 M telah mengalahkan ****. Dan di Spanyol yang lebih dikenal dengan Andalusia, mengalami puncak kejayaanya pada abad VIII.

    Pada abad IX, Khalifah Al Ma’mun mendirikan perpustakaan megah, Bayt Al Hikmah – Rumah Kebijaksanaan. Dan salah satu ilmuwan terkemukannya adalah Muhammad Ibnu Musa Al Khawarizmi. Tulisan pentingnya antara lain Al-Jabr Wa Al-Muqabala dan dari sinilah muncul istilah aljabar – penyelesaian. Dan juga menyebarkan Algoritma dari kata Al-Khawarizmi.

    Dan dari sinilah bangsa-bangsa di belahan dunia lain akan mengikuti sistem bilangan arab yang baru. Bilangan yang terdiri atas sepuluh tanda. Dan akhirnya angka nol pun muncul dan selesailah perjalanan kita. Dan kita tetap belum tahu secara pasti apakah angka nol pertama muncul di India ataukah di Andalusia ataukah di Arab. Namun suatu hal yang pasti, ia baru muncul pada abad – minimal – VI atau bahkan lebih.

    dari blog orang: http://shofiqsula.wordpress.com/2008...sul-angka-nol/

    mungkin pas istilah aljabar dikenal...angka nol mulai dikenal.
    Last edited by kucinkz; 03-02-09 at 17:02.
    "let them live in peace among us"

  7. #5
    VicZCooL's Avatar
    Join Date
    Jul 2007
    Location
    Tiny cozy room..
    Posts
    267
    Points
    274.01
    Thanks: 12 / 4 / 4

    Default

    sry TS.. gw bisa bilang post yg lu copas itu isinya ******** yg ditulis panjang lebar sehingga terlihat menarik..

    well..
    sejak kapan 5*0=5?
    bukankah 5*0=0? (cmiiw)
    0 dan 1 memang bilangan identitas tp tidak berarti 0=1

    "Jadi, seseorang
    tidak pernah bisa berangkat dari angka nol menuju angka 4. Kita harus berangkat dari angka 1."

    apakah untuk memenuhi suatu gelas dengan air kita harus memakai gelas yg sudah memiliki setetes air didalamnya?
    saya rasa tidak.. tapi kita menuang air ke dalam gelas yg kosong itu (=0)
    sampai penuh (=4). so kesimpulan diatas menurut gw tidak benar.. karena kita bs berangkat (memulai) dr 0

    Quote Originally Posted by vedoyz
    Guru meminta Ani menggambarkan sebuah garis geometrik dari persamaan 3x+7y = 25. Ani berpikir bahwa untuk
    mendapatkan garis itu diperlukan dua buah titik dari ujung ke ujung. Tetapi, setelah berhitung-hitung, ternyata cuma ada
    satu titik yang dilewati garis itu, yakni titik A(6, 1), untuk x=6 dan y=1 (Gambar 2). Sehingga Ani tidak bisa membuat garis itu.
    Sang guru mengingatkan supaya menggunakan bilangan nol. Ya, itulah jalan keluarnya. Pertama, berikan y=0 diperoleh
    x=(25-0)/3=8 (dibulatkan), merupakan titik pertama, B(8,0). Selanjutnya berikan x=0 diperoleh y=(25-3.0)/7=4 (dibulatkan),
    merupakan titik kedua C(0,4). Garis BC, adalah garis yang dicari. Namun, betapa kecewanya sang guru, karena garis itu
    tidak melalui titik A. Jadi, garis BC itu salah.

    Ani membela diri bahwa kesalahan itu sangat kecil dan bisa diabaikan. Guru menyatakan bahwa bukan kecil besarnya
    kesalahan, tetapi manakah yang benar? Bukankah garis BC itu dapat dibuat melalui titik A? Kata guru, gunakan bilangan
    nol dengan cara yang benar. Bagaimana kita harus membantu Ani membuat garis yang benar itu? Mudah, kata konsultan
    Matematika. Mula-mula nilai 25 dalam 3x+7y harus diganti dengan hasil perkalian 3 dan 7 sehingga diperoleh 3x+7y=21.
    Selanjutnya, dalam persamaan yang baru, berikan y=0 diperoleh x=21/3=7 (tanpa pembulatan) itulah titik pertama P(6,1).
    Kemudian berikan nilai x=0 diperoleh y=21/7 = 3 (tanpa pembulatan), itulah titik kedua Q(0, 3). Garis PQ adalah garis yang
    sejajar dengan garis yang dicari, yakni 3x+7y=25. Melalui titik A tarik garis sejajar dengan PQ diperoleh garis P1Q1. Nah,
    begitulah. Sang murid telah menemukan garis yang benar berkat bantuan bilangan nol.

    Akan tetapi, sang guru masih sangat kecewa karena sebenarnya tidak ada satu garis pun yang benar. Bukankah dalam
    persamaan 3x1+7x2=25 hanya ada satu titik penyelesaian yakni titik A, yang berarti persamaan 3x1+7x2 itu hanya
    berbentuk sebuah titik? Bahkan pada persamaan 3x1+7x2=21 tidak ada sebuah titik pun yang berada dalam garis PQ.
    Oleh karena itu, garis PQ dalam sistem bilangan bulat, sebenarnya tidak ada. Aneh, bilangan nol telah menipu kita.
    Begitulah kenyataannya, sebuah persamaan tidak selalu berbentuk sebuah garis.
    dilihat dari persamaan garisnya yg disebutkan diatas mudah sekali diselesaikan dengan menggunakan bilangan desimal..

    3x+7y = 25

    y=0
    3x=25
    x= 8.33 (8.33,0)

    x=0
    7y=25
    y=3 4/7 (0,3 4/7)

    tinggal tarik garis dari kedua titik selesaikan..? ngapain dipusing2in dgn rumus yg ga jelas dan ga membuahkan hasil.. kesalahannya adalah si Ani pake pembulatan..

    "Tetapi, ide ini ternyata sempat membingungkan karena jika
    bilangan tidak terhingga kecilnya dianggap nol maka berarti nol adalah bilangan terkecil"

    bilangan tidak terhingga kecilnya dianggap nol bukan berarti bahwa nol adalah bilangan terkecil.. karena itu hanya anggapan..

    contohnya bila saya menganggap bumi itu bulat seperti bola..
    apakah berarti bumi berbentuk sama seperti bola?
    tidak.. karena bumi permukaannya tidak rata..

    yah nice post lah dr TS jdnya kita para IDGS bisa berpikir kritis..

  8. #6
    ThEbLuEsXbLaZt's Avatar
    Join Date
    Jan 2009
    Location
    BataMz~
    Posts
    12,228
    Points
    9.16
    Thanks: 30 / 42 / 36

    Default

    brati kalow kek gitu angka nol masih penuh mistery juga yah baru tau gw

  9. #7
    vedoyz's Avatar
    Join Date
    Nov 2007
    Location
    jakarta
    Posts
    992
    Points
    1,265.30
    Thanks: 0 / 5 / 5

    Default

    Quote Originally Posted by VicZCooL View Post
    sry TS.. gw bisa bilang post yg lu copas itu isinya ******** yg ditulis panjang lebar sehingga terlihat menarik..

    well..
    sejak kapan 5*0=5?
    bukankah 5*0=0? (cmiiw)
    0 dan 1 memang bilangan identitas tp tidak berarti 0=1

    "Jadi, seseorang
    tidak pernah bisa berangkat dari angka nol menuju angka 4. Kita harus berangkat dari angka 1."

    apakah untuk memenuhi suatu gelas dengan air kita harus memakai gelas yg sudah memiliki setetes air didalamnya?
    saya rasa tidak.. tapi kita menuang air ke dalam gelas yg kosong itu (=0)
    sampai penuh (=4). so kesimpulan diatas menurut gw tidak benar.. karena kita bs berangkat (memulai) dr 0


    dilihat dari persamaan garisnya yg disebutkan diatas mudah sekali diselesaikan dengan menggunakan bilangan desimal..

    3x+7y = 25

    y=0
    3x=25
    x= 8.33 (8.33,0)

    x=0
    7y=25
    y=3 4/7 (0,3 4/7)

    tinggal tarik garis dari kedua titik selesaikan..? ngapain dipusing2in dgn rumus yg ga jelas dan ga membuahkan hasil.. kesalahannya adalah si Ani pake pembulatan..

    "Tetapi, ide ini ternyata sempat membingungkan karena jika
    bilangan tidak terhingga kecilnya dianggap nol maka berarti nol adalah bilangan terkecil"

    bilangan tidak terhingga kecilnya dianggap nol bukan berarti bahwa nol adalah bilangan terkecil.. karena itu hanya anggapan..

    contohnya bila saya menganggap bumi itu bulat seperti bola..
    apakah berarti bumi berbentuk sama seperti bola?
    tidak.. karena bumi permukaannya tidak rata..

    yah nice post lah dr TS jdnya kita para IDGS bisa berpikir kritis..
    tq tq tq byk ne bos..heheh

    tp jujur..i hate mat..ne lg iseng2 aja copas..hehehe
    rame2in forum aja

    piece ^___^

  10. #8
    luvlovin's Avatar
    Join Date
    Feb 2007
    Location
    Lubuklinggau
    Posts
    4,848
    Points
    8,377.46
    Thanks: 1,096 / 447 / 342

    Default

    Quote Originally Posted by vedoyz View Post
    tq tq tq byk ne bos..heheh

    tp jujur..i hate mat..ne lg iseng2 aja copas..hehehe
    rame2in forum aja

    piece ^___^
    grrrr i hate mat????????

    <<<<<gak lihat apa tulisan di warna ijo sebelah kiri???
    tp thx Postnya bagus
    Quote Originally Posted by -OtOy- View Post
    tujuan pertama maen DOTA > Hepi2
    tujuan saat ini > DOTA > BELAJAR BUKU KUHP
    -------------------------------------------------------------------------
    Op MAT Public - Rules MAT - Laporin User MH - Upload SR - Upload SS Ping - Konfirmasi ID

  11. #9
    VicZCooL's Avatar
    Join Date
    Jul 2007
    Location
    Tiny cozy room..
    Posts
    267
    Points
    274.01
    Thanks: 12 / 4 / 4

    Default

    wakakak hate mat..

    gpp TS... maav kl post gw rada offensive

    salam damai

  12. #10
    EiruN-'s Avatar
    Join Date
    Mar 2008
    Location
    dimana-manaa,,
    Posts
    580
    Points
    730.50
    Thanks: 0 / 3 / 3

    Default

    maksudna

    i hate Math..

    kurang h itu oom.. gitu aja marah..


    ok2 BTT

    emm.. gw juga bingung liat post pertama ts.. gw jadi mikir.. iya juga y.. jadi

    bilangan 0 itu darimana..

  13. #11
    g10v4nd1's Avatar
    Join Date
    Oct 2007
    Location
    kdg di SENTINEL kdg di SCOURGE kdg di FOUNTAIN kdg di ROSHAN .. duh ga tentu tuh ...
    Posts
    1,098
    Points
    244.10
    Thanks: 0 / 4 / 4

    Default

    waduh pusing g bacanya aseli .. tp 0 keren sih angka berapapun dikali ma 0 = 0

  14. #12
    vedoyz's Avatar
    Join Date
    Nov 2007
    Location
    jakarta
    Posts
    992
    Points
    1,265.30
    Thanks: 0 / 5 / 5

    Default

    Quote Originally Posted by luvlovin View Post
    grrrr i hate mat????????

    <<<<<gak lihat apa tulisan di warna ijo sebelah kiri???
    tp thx Postnya bagus
    akakakakkaak maksud nya matematika.pelajaran matimatian T.T
    jgn salah sangka dong bos ^___^
    Quote Originally Posted by VicZCooL View Post
    wakakak hate mat..

    gpp TS... maav kl post gw rada offensive

    salam damai
    hahaha iy..slow aja..berhubung g jg gk ngerti mat mau diprotes kek apa jg gpp de T.T
    Quote Originally Posted by g10v4nd1 View Post
    waduh pusing g bacanya aseli .. tp 0 keren sih angka berapapun dikali ma 0 = 0
    saya aja baca nya sampe 15mnt..bentar2 ngaso..gk kuat baca2 gituan
    hehehe

  15. #13
    Almighty's Avatar
    Join Date
    Apr 2008
    Location
    Jakarta, Indonesia
    Posts
    23,080
    Points
    7,493.50
    Thanks: 180 / 340 / 229

    Default

    itu ada 2 Version :

    Bilangan 0 ditemukan pertama kali dalam zaman Mesir kuno
    dengan

    Angka nol berasal dari india, yg disebut sunya
    yg bener yg mana???
    supaya tidak terjadi kesalahan dalam menanggapi ^_^
    Aku belajar bahwa tidak semua yang aku rencanakan/harapkan akan menjadi kenyataan.
    Aku tahu Tuhan mempunyai rencana yang lebih baik bagi ku.
    Aku jadi belajar menahan diri & bersyukur serta bersuka cita.
    ˆ⌣ˆ


  16. #14
    vedoyz's Avatar
    Join Date
    Nov 2007
    Location
    jakarta
    Posts
    992
    Points
    1,265.30
    Thanks: 0 / 5 / 5

    Default

    Quote Originally Posted by Almighty View Post
    itu ada 2 Version :


    Bilangan 0 ditemukan pertama kali dalam zaman Mesir kuno

    dengan



    Angka nol berasal dari india, yg disebut sunya



    yg bener yg mana???
    supaya tidak terjadi kesalahan dalam menanggapi ^_^
    kayanya ya hemmm gk ada yg tau pasti de..

    masalah nya gk ada mesin waktu.ahahaha

  17. #15
    craddle's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Posts
    729
    Points
    943.70
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Quote Originally Posted by kucinkz View Post

    Dan dari sinilah bangsa-bangsa di belahan dunia lain akan mengikuti sistem bilangan arab yang baru. Bilangan yang terdiri atas sepuluh tanda. Dan akhirnya angka nol pun muncul dan selesailah perjalanan kita. Dan kita tetap belum tahu secara pasti apakah angka nol pertama muncul di India ataukah di Andalusia ataukah di Arab. Namun suatu hal yang pasti, ia baru muncul pada abad – minimal – VI atau bahkan lebih.

    dari blog orang: http://shofiqsula.wordpress.com/2008...sul-angka-nol/

    mungkin pas istilah aljabar dikenal...angka nol mulai dikenal.
    Quote Originally Posted by Almighty View Post
    itu ada 2 Version :



    dengan



    yg bener yg mana???
    supaya tidak terjadi kesalahan dalam menanggapi ^_^
    bukan hanya 2 cc tapi lebih ^^

    berasal darimana ?? mari kita cari tau ^^
    http://img3.uploadhouse.com/fileuploads/3240/3240703-holder-cf7ead53f189b0b18232c79576c191cb.jpg
    From The Cradle To Enslave

Page 1 of 5 12345 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •