Apakah ngurusin Ras itu penting?

thread ini jangan buat ajang flame ya, buat skalian nambah ilmu ama pengalaman buat gw.

menurut pengalaman gw, manusia diciptakan tu dalam wujud yang berbeda-beda supaya mereka saling mengenal. kalo semua manusia rasnya sama, alias tampang sama, gimana gak bingung ngebedain orang?

nah, tau sila ketiga Pancasila? "Persatuan Indonesia". Indonesia setau gw ga pernah ngelarang agama apapun untuk hinggap disini. Gak pernah ngelarang apapun ras apapun untuk hinggap/singgah/tinggal di Indonesia. Mungkin yang dilarang adalah semacam Partai Komunis seperti PKI yang pernah melakukan pemberontakan tahun 1948 dan 1965.

Lalu, untuk apa mengejek2 ras lain? apa lo (yang merasa pernah ngejek ras lain) merasa sempurna? emangnya orang yang lo ejek rasnya, itu nentuin sendiri, dia pengen ras X, dia pengen ras Y, dia pengen ras Z? semua orang diciptain dengan kekurangan dan kelebihan atuh, biar semua saling melengkapi. makanya manusia disebut makhluk sosial.

oke, kita mulai ke permasalahan. andaikata orang indonesia mengusir semua ras X dari negeri ini, otomatis negara yang dominan ras X nya akan langsung memutus kerjasama ke Indonesia karena tingkah laku kita yang semena-mena.

mau ngusir suatu ras, ato diskriminasiin suatu ras? SILAHKAN BUAT negara sendiri! rasain susahnya buat negara, gimana perjuangan pahlawan-pahlawan yang dulu.. kalo emang gak nerima ras-ras lain di negara kita, lihat perjuangan Bung Karno ama Bung Hatta, dimana mereka berusaha untuk memanfaatkan organisasi buatan Jepang guna memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Bung Karno dan Bung Hatta dalam sejarah setau gw ga pernah ngejek ras lain, bahkan untuk mempersatukan seluruh Indonesia, pancasila sila pertama pernah diperbaiki, dari "Ketuhanan yang Maha Esa dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" menjadi "Ketuhanan yang Maha Esa" saja.

apabila lo jadi ras yang didiskriminasi, mau nggak? rasanya sakit gak tiap hari lo dicaci maki gitu? mungkin bulan pertama - kedua oke, tapi tiap tahun lo bertemu ama cacian kayak gitu trus, gimana gak bete? kalo lo dicaci maki, secara ga langsung yang ngejek itu ngatain orang tua lo, soalnya lo bisa lahir karena orang tua lo. apalagi misalnya ditambahin "alah, <Ras> <Binatang>!". emangnya binatang bisa lahirin manusia? nggak! kalo misalnya si B lahir dari binatang, orang tuanya juga binatang dong? trus kakek nenek dia juga binatang dong?

my question now:

1. Kita pas lahir emang kayak milih hero di Warcraft? Mau ini, mau itu, kita yang milih sendiri? Jawaban gw: GAK
2. Emangnya ras nentuin kepinteran orang? Jawaban gw: GAK
3. Emangnya ras A yang tinggal di negara B harus didiskriminasi? Jawaban gw: GAK
4. Ato emang orang Indonesia sekarang uda pilih kasih? Jawaban gw: SEMOGA NGGAK

mohon masukannya, mohon ralat apabila ada kata yang salah, kita saling memperbaiki :|

wuzzzzzzzzzzzzzzzzz2 ... isi langsung Kaburrrrr ...


xP

kontoooooooooooooooooooos gw keabisan super TT lageeeee :psob:

zz -_-

kepanjangan jadi males bacanya XD

ho oh jadi males bacanya ^^

aji sabar aja yha >_<v

ini TS kebanyakan mampir di forum kaktus bagian debate club ini.. tau gw apa maxud u..
klo ga seneng ajak ketemu itu orang bacok aja..

males baca ah awwakwakaw

z, gimana maw membaca novel yang beribu2 halaman kalo yang segini aja ga kuat
:pmad:
contoh tuh si kairxa setia sama karya si rix membaca tiap part xD

ituh novel asik cuy

inih ??? kurang di minati pembahasan yang gk ada titik temunya

Ibarat Komik kungfu komang , sama Buku Fisika Pilih mana ???

Aji mw dota gk ??

di Jr ~

Quote:

---

Krisis Global, Awas Gangguan Jiwa!

Sabtu, 11 Oktober 2008 | 09:47 WIB
KRISIS keuangan global tampaknya akan meningkatkan gangguan kesehatan mental dan bahkan bunuh diri, sementara orang berjuang menghadapi kemiskinan dan pengangguran, demikian peringatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ratusan juta orang di seluruh dunia sudah terkena pengaruh gangguan mental seperti depresi dan gangguan dua kutub dan kemerosotan pasar saat ini dapat menambah parah rasa kecewa di kalangan orang yang rentan terhadap penyakit semacam itu.

WHO juga menyebutkan, dampaknya dapat terlihat pada orang-orang yang tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah, dengan akses perawatan yang terbatas.
"Kita tak perlu terkejut atau memandang rendah guncangan itu dan konsekuensi yang mungkin muncul akibat krisis keuangan saat ini. Sebagaimana kita saksikan jurang pemisah menganga lebar dalam perawatan orang yang sangat membutuhkan," kata Direktur Jenderal WHO Margaret Chan pada pertemuan para ahli kesehatan mental.

Kemiskinan dan tekanan yang berkaitan dengannya termasuk kekerasan, pengucilan sosial, dan "ketidakamanan terus-menerus" berkaitan dengan kemunculan gangguan mental, katanya. "Tak perlu terkejut bahwa kita terus menyaksikan gangguan, bunuh diri, dan tekanan lebih jauh," kata Chan.

Chan mencela "betapa besar kurangnya perawatan" bagi sebagian pasien kesehatan mental, terutama di negara berpenghasilan rendah dan menengah, tempat tinggal dua dari empat penderita. Pemerintah harus menjadikan kesehatan mental sebagai bagian penting dari perawatan kesehatan primer, katanya.

Benedetto Saraceno, Direktur Departemen Penyelewengan Bahan Kimia dan Kesehatan Mental WHO, mengatakan gangguan kesehatan mental mempengaruhi satu dari empat orang pada satu titik kehidupan mereka.

Gangguan syaraf dan mental seringkali bersifat kronis dan melumpuhkan, katanya. Hampir satu juta orang melakukan bunuh diri di seluruh dunia setiap tahun, banyak di antara mereka pemuda dewasa.

Ketika ditanya mengenai krisis keuangan, Saraceno mengatakan, "Kemiskinan dapat menjadi akibat dari kejadian semamcam itu, utang, kekecewaan dan kehilangan kendali yang mungkin mencapai klas bawah dan menengah. Bahkan orang miskin dapat terpengaruh oleh krisis ini."

"Ada bukti jelas bahwa bunuh diri berhubungan dengan bencana keuangan. Saya bukan berbicara mengenai jutawan yang melompat dari jendela tapi tentang orang miskin," katanya.

Krisis global diperkirakan dapat memengaruhi "kestabilan masyarakat dan keluarga", kata Saraceno. WHO meluncurkan satu program pada pekan kedua Oktober, acara tahunan Hari Kesehatan Mental Dunia, yang ditujukan untuk meningkatkan dana dan layanan bagi penderita penyakit mental selama enam tahun ke depan.

Lebih dari 75 persen orang yang menderita gangguan mental di dunia tak mendapat perawatan atau pengobatan, dan banyak orang ternoda dan terabaikan dan jadi korban pelecehan, kata badan dunia itu.

Secara global, WHO menyatakan kebanyakan negara mengeluarkan kurang dari 2 persen dari anggaran kesehatan nasional mereka untuk kesehatan mental.

"Saya yakin bahwa sekalipun di negara berpenghasilan menengah yang terkena krisis ekonomi, itu berarti kekurangan uang dan akses ke perawatan," kata Saraceno.

---

saya mengerti TSnya sedikit terganggu.. semoga cepat sembuh ya

Quote:

---

Originally Posted by -ID_BaRu-

Aji mw dota gk ??

di Jr ~

---

dah ngantuk

Quote:

---

Originally Posted by luna_croz

saya mengerti TSnya sedikit terganggu.. semoga cepat sembuh ya

---

z masi waras saia

Quote:

---

Originally Posted by ballinst

z, gimana maw membaca novel yang beribu2 halaman kalo yang segini aja ga kuat
:pmad:
contoh tuh si kairxa setia sama karya si rix membaca tiap part xD

---

ini bau2 kena imbas novel gw..

justru hal tersebut yang membuat dunia ini variatif dan indah.
pokoknya baca terus..

hal2 seperti ini tidak akan pernah hilang tapi kita bisa merubahnya..
dari paradigma buruk ke paradigma baik...
membedakan orang dari luar adalah insting manusia..
hal asing bagi dia akan otomatis membuat barrier bagi mereka.


saran gw
baca lagi itu novel belum tamat..
nanti lo akan mengerti kenapa tiap orang punya paradigma sendiri antar ras..
dan kedua.. biarkan orang yang rasis asal kita mulai dari diri kita dulu.

ok TS.. see ya