story about valentine

"Xry Ton,tp emg g ga bs kasi tau ttg it.."

aku termenung melihat sms dari Hera yang menyatakan keengganannya tuk memberitahu hubungan Franz dengan Veny.

"Mmm ok deh gpp,tp gppkan kalo gue ngasi coklt in ke Veny?"balasku pada Hera
"Gpp sih kan bs aja it sbg lambng pershbtn,it's you choice"kt Hera 2 mnit krg dikit stlh aku membalas smsnya.

Setelah selesai bertanya2 kepada Hera aku kembali membaca buku "favouriteku",yang berjudul Ilmu Pengetahuan Sosial Tingkat 1.Sesekali aku melihat foto Veny yang sedang tersenyum manis menghiasi handphoneku.Semakin kulihat rasanya semakin sakit hati ini.Rasa kantuk yang sudah memuncak ini memaksaku untuk rebah di kasur dan tertidur.....

Esok paginya aku buru2 bangun ketika mendengar suara adikku,Deny yang menggedor2 kamarku.Dengan tergesa2 aku masuk ke kamar mandi yang ada di pojok kamarku.Selesai mandi(dan gosok gigi tentunya)aku bergegas memberesi buku2 yang berserakan di meja belajarku dan langsung masuk ke mobil bersama dengan kakakku dan adikku.

Sesampainya di sekolah langsung kutarik buku "favouriteku"dan membuka bab 5 tentang Perang Dunia ke 2.Beberapa saat kemudian datanglah aldy.Tanpa basa basi ia juga langsung duduk di sebelahku dan ikut membaca denganku.Tak terasa bel sekolah telah berbunyi.Bu Rosy datang dan membacakan renungan pagi ini.Aku tak menghiraukannya dan melanjutkan membaca buku setebal 2 cm ini.

"Ya anak2 silahkan anda masuk ke ruangan kalian masing2.Ingat ini adalah pra-uan pertama yang terakhir,jadi stay focus ok?"kata bu Rosy sambil meleos keluar.
"Ton lu tau ga kalo Franz mau ngasih si Veny coklat pas valentine"tanya Nathan seperti biasanya yang ingin memanas2siku
"Mmmm oyah?Bagus dong"balasku sambil tersenyum untuk menutupi kegundahan hati ini.
'Jelas secara mereka kan dah jadian,pasti romantis banget."timpal Aldy dengan nada menyindirku.

Tak kuhiraukan lagi omongan mereka berdua,aku sudah biasa diperlakukan begini,sindiran2 dan rasa sakit hati telah menjadi makananku setiap hari.Sesaat sebelum dimulainya pra uan,aku bergegas pergi menuju ruanganku.Sambil menunggu aku melihat teman2 yang ikut berdatangan memasuki ruangan nomor 2 ini.Ada Jorven,Kurnia,Veny,Tery
Hey!Mataku yang tadi melihat Tery kupalingkan ke seorang siswi bernama Veny.Lama kuperhatikan sampai ia duduk di kursi pojok kanan,kira2 2 meja letaknya dari aku.

Lamunanku berhenti saat Pak Kenny masuk ke ruangan nomor 2 ini.Dia langsung membacakan tata tertib pra-uan dan membagikan soal uan.
Sembari mengerjakan ulangan aku sesekali melirik ke arah Veny.Dia mengerjakannya dengan sangat teliti pikirku.Tiba2

"Tony,apa yang kau perhatikan?"tanya Pak Kenny menghentakku.
"Pak,bapak juga ngapain merhatiin saya,perhatiin murid2 yang lain dong!"ujarku memberontak diikuti tawa pelan beberapa murid termasuk Veny.

Tanpa basa basi Pak Kenny mencatat namaku di buku merah yang selalu dipegang guru2 saat mengawasi pra uan ini.Aku kembali mengingat senyum kecil Veny saat ia melirikku.

Kriiiiiiiing bel tanda berakhirnya pra uan berbunyi.Dengan semangat aku mengumpulkan kertas ujian dan kembali ke kelasku untuk mengambil kisi2 Pra uan Bahasa Indonesia.Tepat di ambang pintu aku berpapasan dengan Ven,dia hendak masuk ke kelasku dan aku hendak keluar kelas.Dengan cepat aku mundur beberapa langkah tuk memberikannya jalan masuk.Veny langsung masuk dengan sedikit berlari dan menyapa Mindy dan Hera yang sedang ngobrol.

"Ton bakso yu!"ajak Franz dan Gery.
"Boleh."ujarku pelan pada mereka.
"Eh2 ikut dong!" kata Aldy menubruk kita bertiga.
"Nathan mana?"kataku pada Aldy sambil berjalan menyusuri tangga.
"Tau mungkin dah duluan bareng Raymond."ujar Aldy pelan.

Di tengah perjalanan aku melihat Franz sedang mengoprek hpnya.

"Lagu smsan ma Veny yah!"ujar Aldy berupaya memanas2siku lagi.

Franz hanya diam.Aku mulai berpikir apa yang dikatakan Aldy.Mungkinkah mereka benar2 menjalin hubungan spesial?Mungkinkah Veny menyukai Aldy dan sebaliknya?Aku berhenti berpikir ketika di tengah jalan bertemu dengan Raymond,Purnomo,dan Nathan yang masing2 membawa sebungkus batagor.

"Oyah ton,ikut futsal ga besok?"tanya Purnomo kapten futsal sekolah.
"Mmmm ga bisa euy gue ada acara."kata aku.
"Acara paan sih Ton?"kata Purnomo lagi.
"Nyiapin pesta valentine skolah,gue kan osis."kataku berbohong.

Sebenarnya besok aku akan memberikan Veny coklat hasil buatan Sheny.Sengaja aku memesan darinya supaya dapat kutuliskan kata2 dan dapat kubungkus sendiri.

"Franz lu ma Veny yah yang bakal jadi King and Queen taun ini?"kata Raymond.
"Gebleg ko jadi gue?"kata Franz.
"Kemaren kan dah pada sepakat bakal milih lu berdua"kata Nathan.
"Aaaah gebleg ini."kata Franz sambil memanggil tukang baso sekolah.

Ingin rasanya aku mempercepat waktu.Bagaimana tidak,sekuat2nya mentalku tetap saja aku akan sakit hati melihat Franz dan Veny berdiri di depan panggung sambil mendapat gelar "King and Queen".

Sambil menyantap baso,aku sangat menyesal telah memberitahu perasaanku pada Veny ke Aldy.Kukira ia dapat menyimpan rahasia tahunya,seminggu setelah aku bercerita padanya semua anak cowo di kelasku dan kelas sebelah sudah tahu.Begitu menyesalnya juga aku ketika kesempatan menembak Veny kusia2kan karena sudah panas oleh tingkah Franz yang sksd dengan Veny.Sekarang akibat tingkahnya itu Franz di gosipkan pacaran dengan Veny yang cukup membuat emosiku naik.

Setelah habis menyantap baso,kami semua kembali ke gedung sekolah sambil membaca kisi2 yang diberikan Bu Yati pada kami.

to be continue

ngantuk bobo dulu :afro: