Komnas HAM Desak Presiden Minta Maaf

Jumat, 8 Mei 2009 | 12:49 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Sutta Dharmasaputra

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk segera meminta maaf kepada warga negara Indonesia yang telah kehilangan hak pilihnya dalam Pemilu Legislatif 9 April 2009 lalu.

Demikian salah satu rekomendasi Tim Penyelidikan Penghilangan Hak Sipil dan Politik Warga Negara dalam Pemilu Legilatif 9 April 2009 Komnas HAM. Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim didampingi jajaran Komisioner menyampaikan hal itu, Jumat (8/5).

Berdasarkan hasil penyelidikan di 10 provinsi, 22 kabupaten/kota, dan 19 desa/kelurahan, Tim menyimpulkan telah terjadi penghilangan hak konstitusional pemilih dalam Pemilu Legislatif 9 April 2009 secara masif dan sistemik di seluruh wilayah. Diperkirakan 25-40 persen warga telah kehilangan hak pilih.

Presiden sebagai kepala negara maupun kepala pemerintahan adalah penanggung jawab tertinggi dari penyelenggaraan pemilu yang jujur dan adil. Oleh sebab itu, Presiden wajib memikul seluruh tanggung jawab kekisruhan DPT Pileg 2009.

Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara pemilu juga memiliki tanggung jawab yang besar atas hilangnya hak sipil politik warga negara yang terjadi secara masif dan sistematik itu.

Oleh karena itu, KPU juga harus meminta maaf kepada seluruh warga yang dirugikan. DPR juga wajib meminta pertanggungjawaban KPU atas penyelenggaraan pemilu yang telah menghilangkan hak sipil politik itu.

http://nasional.kompas.com/read/xml/...den.Minta.Maaf
--------------------------------------
hmmmm smoga penyelenggaran pemilu di indonesia lebih baikk lagi,agar hak2 warga negara dalam memilih bisa di hargai

Sebentar lagi pilpres nih.... Klo keulang lagi kemungkinan rusuh besar.

wah jangan samapi kerusuhan besar deh

dibutuhkan koordinasi yang baik sesama instansi dalam menjalankan pemilu ini

sehingga tidak ada kasus aneh2 lagi seperti pembulatan suara
maupun permasalah dalam dpt....

25-40% dari 150jt pemilih. GG gan! Ntah makan apa bisa miss ampe sgt bnyk? Malahan org yg ud mati masi diitng..

Yang gua herankan, kenapa presiden dan KPU yang harus minta maaf?

Setau gua, dari jauh2 hari sebelumnya KPU sudah meminta untuk seluruh rakyat Indonesia untuk mendaftarkan diri mereka. Kalau 25-40% rakyat itu yang tidak mendaftarkan diri mereka, berarti mereka menganggap remeh Pemilihan Caleg dan seharusnya mereka yang disalahkan, bukan presiden SBY dan KPU.

Memang presiden SBY dan KPU jg harus bertanggung jawab atas insiden ini, tapi jelas ini bukan kesalahan SBY dan KPU ber2, melainkan juga tanggung jawab rakyat yang kehilangan hak pilihnya.

iya dan artinya masing2 harus tahu kesalahan sendiri,jangan bisanya hanya nyuruh orang aja....