Beberapa Bulan yang lalu dikota bandung sore hari, hujan lebat. Saya tidak bisa keluar dari masjid selesai melaksanakan shalat Ashar. Tiba-tiba saja saya melihat tukang mie ayam lewat di depan masjid. Dan perut saya lagi lapar. Maka saya memangil tukang mie ayam.
"Buatkan 3 mangkuk, mas," ucap saya.
"Yah, sabar nunggu, ya" jawab tukang mie ayam yang badannya sudah disiram air hujan.
Saya menggunakan payung menunggu dekat gerobaknya.Tiba-tiba saja hp tukang mie ayam berdering.
"Parkit garden, lorong sebelah, ya?" tanya tukang mie ayam pada saya.
"Ya, " ucap saya.
"Ini ada pelanggan dibuatkan mie ayam.Dia mengSMS saya, untuk diantar ke sana," imbuhnya lagi.
Selama saya makan mie ayam, sate,atau lainnya. Baru kali ini tukang gerobak makanan menggunakan sms untuk memesan mie ayamnya.
"Biar dekat dengan konsumen,dek. Konsumen tidak lagi mencari-cari saya. Mereka sms saya, saya akan datang."ucapnya
Selesai mie ayam siap untuk disantap. Maka saya ingin 3 mangkuk mie ayam dibawa ke lantai 2 masjid. Saya dan tukang mie ayam membawa mie ayam. Saya memegang satu mangguk. Tukang mie ayam memakan 2 mangkuk. tangan kiri saya memegang payunng.
"Dek,jangan saya dipayungi.Mie ini yang dipanyungi. Saya ngak usah dipanyungi.Tidak apa-apa saya tidak dipanyungi,"ucap tukang mie ayam yang sangat ramah.
Saya kasihan melihatnya. Demi melayani konsumen dia rela basah-basah.
Ternyata perjuangn Tukang mie ayam sudah canggih :Sip: