[diskusi]Proyek Briket Batubara - Proyek Tabung Gas 3kg
Minyak jarak lebih untung dari briket batu bara
Muslimin Nasution (APBI-ICMA (dari Bisnis Indonesia))
Pemerintah telah memprogramkan penggunaan briket batu bara secara massal untuk keperluan rumah tangga penduduk miskin. Sebagai langkah teknis merealisasikan program tersebut, pemerintah menganggarkan Rp150 miliar untuk pembelian sepuluh juta tungku briket batu bara yang akan dibagikan secara gratis atau dijual murah kepada penduduk miskin.
Rencananya, anggaran tersebut akan dibebankan kepada APBN 2006. Di sisi lain, masih dalam rangka menanggulangi kemiskinan sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan energi alternatif, pemerintah juga sedang merintis kegiatan penanaman jarak pagar di berbagai wilayah di seluruh Indonesia.
Jarak pagar ini akan digunakan untuk membuat minyak jarak sebagai alternatif pengganti solar atau minyak tanah.
Adanya program-program tersebut menunjukkan betapa pemerintah sangat peduli kepada nasib rakyat miskin. Namun demikian, ditinjau dari berbagai aspek seharusnya pelaksanaan program pengembangan minyak jarak lebih diprioritaskan dibandingkan program briket batu bara, khususnya untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.
Perbandingan antara briket batu bara & minyak jarak ditinjau dari berbagai aspek
Briket batu bara Minyak jarak Pengeluaran konsumen per 5500 kcal Rp1.500 Rp1.157 Subsidi pemerintah Ada, terutama untuk penyediaan tungku gratis/murah Tidak ada Penciptaan lapangan kerja untuk investasi Rp2,5 miliar 50 orang 3.000 orang Pengaruh terhadap kesehatan Menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker paru-paru dan infeksi saluran pernafasan Tidak menimbulkan penyakit Dampak terhadap lingkungan Polusi gas karbondioksida dan zat berbahaya lain, kerusakan bekas areal pertambangan Rehabilitasi lahan yang rusak, pemanfaatan lahan terlantar * diolah dari berbagai sumber
Konsumsi minyak tanah rakyat miskin sekitar 2,7 juta kiloliter per tahunnya. Jumlah ini dapat disubstitusi seluruhnya oleh minyak jarak, sebab potensi produksi minyak jarak Indonesia setiap tahunnya berkisar antara 20 juta kiloliter hingga 60 juta kiloliter.
Dengan potensi ini, bahkan konsumsi total minyak tanah yang 'hanya' 12 juta kiloliter per tahun semuanya dapat dipenuhi oleh minyak jarak.
Lebih jauh, tabel menggambarkan beberapa pertimbangan penting mengapa upaya pengembangan minyak jarak harus didahulukan dibandingkan usaha pengembangan briket batu bara.
Briket batu bara mahal
Harga briket batu bara di tingkat konsumen adalah Rp1.500 per kg. Meskipun harga ini seolah-olah lebih murah dibandingkan harga minyak jarak (Rp2.000 per liter berdasarkan perhitungan pesimistis), namun jika dihitung berdasarkan nilai kalorinya ternyata minyak jarak lebih murah.
Satu kilogram briket batu bara hanya mengandung kalori rata-rata sebesar 5.500 kcal, sementara satu liter minyak jarak memiliki kalori rata-rata sebesar 9.500 kcal. Dengan demikian, harga minyak jarak untuk kalori sebesar 5.500 kcal hanya Rp1.157, atau Rp325 lebih murah dibandingkan dengan briket batubara.
Jika konsumsi rata-rata minyak tanah satu keluarga miskin per harinya adalah setengah liter, maka keluarga tersebut akan membutuhkan sekitar 0,8 kg briket batu bara sebagai pengganti minyak tanah. Dengan demikian, mereka harus mengeluarkan Rp432.000 untuk membeli 228 kg briket batu bara setiap tahunnya.
Sedangkan jika konsumsi minyak tanah disubsitusi oleh minyak jarak, satu keluarga miskin membutuhkan 0,47 liter minyak jarak per hari. Dalam satu tahun, keluarga tersebut harus mengeluarkan Rp339.000 untuk membeli 170 liter minyak jarak.
Jadi, minyak jarak lebih layak dibandingkan briket batu bara dilihat dari segi cost yang harus dikeluarkan konsumen keluarga miskin.
Sementara itu, keluarga miskin juga harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli tungku briket batu bara. Tetapi karena biaya ekstra untuk tungku ini dianggap akan mengurangi minat keluarga miskin menggunakan briket batu bara, pemerintah memutuskan untuk menggratiskan atau menjual murah komponen tersebut. Artinya, pemerintah akan mengeluarkan subsidi.
Tentu subsidi dalam hal ini menjadi tidak relevan terutama karena pemerintah telah bertekad menghilangkan seluruh subsidi di sektor energi.
Investasi briket batu bara juga lebih bersifat padat modal dibandingkan investasi minyak jarak. Dana sebesar Rp2,5 miliar jika diinvestasikan dalam briket batu bara hanya menyerap tenaga kerja sekitar 50 orang, sedangkan jika ditanamkan di usaha minyak jarak akan menyerap tenaga kerja 60 kali lipatnya.
Dengan biaya sekitar Rp1 triliun seluruh lahan kritis di Jawa seluas 400.000 hektare bisa termanfaatkan untuk pengembangan minyak jarak. Di samping itu, pemanfaatan lahan kritis tersebut akan menciptakan lapangan kerja untuk 1,2 juta orang.
Dalam kondisi masyarakat yang sedang dilanda krisis tingginya angka kemiskinan dan pengangguran, investasi tidak mungkin diarahkan sekadar untuk mengejar pertumbuhan ekonomi. Investasi juga memiliki fungsi sosial, di antaranya adalah menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya.
Karena itu jika dipandang dari fungsi sosialnya, investasi untuk pengembangan minyak jarak jauh lebih layak dibandingkan dengan investasi briket batu bara.
Merusak kesehatan
Tulisan Igor O'Neill dalam harian Kompas (15/10/2005) melukiskan secara gamblang betapa berbahayanya briket batu bara jika digunakan untuk keperluan rumah tangga. Pengguna briket batu bara terancam berbagai penyakit degeneratif seperti kanker paru-paru atau kanker tenggorokan.
Mengutip WHO, O'Neill menyatakan memasak dengan bahan bakar padat di ruangan menyebabkan kematian dini. Menurut penelitian, korban terbanyak adalah perempuan dan anak-anak.
Bahaya ini semakin nyata jika mengingat rumah-rumah di Indonesia biasanya tidak memiliki cerobong dapur sebagai saluran pembuangan asap.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga lain juga menunjukkan kesimpulan yang sama. Penyakit kanker maupun infeksi saluran pernafasan akan menjadi risiko akibat polycyclic aromatic hydrocarbons yang dihasilkan oleh proses pembakaran batu bara, serta zat-zat lain yang beracun seperti sulfur, merkuri, arsenik, selenium, dan fluorida.
Lain halnya dengan minyak jarak. Sejak dulu minyak jarak digolongkan ke dalam clean energy atau green energy. Penelitian membuktikan bahwa minyak jarak tidak mengandung buangan beracun sehingga-jangankan dibandingkan dengan briket batu bara-dibanding minyak tanah pun masih jauh lebih bersih.
Penggunaan briket batu bara juga berpotensi mengotori udara terutama akibat emisi karbondioksida yang dihasilkan dari proses pembakarannya.
Penggunaan briket batu bara juga akan memicu kegiatan pertambangan dalam skala yang lebih ekstensif, padahal tidak jarang lingkungan sekitar area pertambangan rusak parah akibat kegiatan pertambangan yang dilakukan di area itu.
Berlawanan dengan kerusakan lingkungan yang sangat mungkin timbul akibat penggunaan briket batu bara, penelitian menunjukkan penggunaan minyak jarak dapat menurunkan emisi karbon dioksida hingga lebih dari 50�
Dengan demikian, selain keuntungan ekologis berupa udara yang lebih bersih, sangat mungkin bagi Indonesia mendapat keuntungan ekonomis dari penurunan emisi karbon dioksida tersebut dengan memanfaatkan kerja sama antar-negara dalam konteks Protokol Kyoto.
Dengan demikian, berdasarkan pertimbangan ekonomi, sosial dan lingkungan, pengembangan dan penggunaan minyak jarak untuk rumah tangga seharusnya lebih diutamakan.
Penggunaan batu bara masih dimungkinkan sebagai alternatif mengatasi kelangkaan BBM. Tetapi untuk penggunaan dalam rumah tangga, alangkah baiknnya juga dikembangkan penggunaan minyak jarak.
Bisnis Indonesia, Peluang Bisnis, Hal. T3, Selasa, 6-Des-2005
Oleh Muslimin Nasution,
Ketua Majelis Wali Amanat Institut Pertanian Bogor
Sumber : APBI-ICMA (dari Bisnis Indonesia)
sumber : http://www.energi.lipi.go.id/utama.c...kel&1135219550
AKHIRNYA NEMU HORE !!!!!!!
dan itu cukup sedikit menjelaskan kenapa proyek ini sempat tengelam !!!
BRIKET BATUBARA, ENERGI ALTERNATIF
Ditulis Oleh Administrator
Senin, 08 September 2008
ImagePt. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk – Unit Pengembang Briket
LATAR BELAKANG :
Akhir - akhir ini harga bahan bakar minyak dunia meningkat pesat yang berakibat pada meningkatnya harga jual bahan bakar minyak (termasuk minyak tanah) di Indonesia. Minyak tanah di Indonesia yang selama ini di subsidi menjadi beban yang sangat berat bagi pemerintah Indonesia karena nilai subsidinya meningkat pesat menjadi lebih dari 49 trliun per tahun (dengan pengunaan lebih kurang 10 juta kilo per tahun). Untuk mengurangi beban subsidi tersebut maka pemerintah Indonesia berusaha mengurangi subsidi yang ada dan dialihkan menjadi subsidi langsung pada masyarakat miskin.
Namun untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM dalam hal ini minyak tanah diperlukan bahan bakar alternatif yang murah dan mudah didapat. Briket Batubara merupakan bahan bakar padat yang terbuat dari batubara merupakan bahan bakar alternatif atau pengganti minyak tanah yang paling memungkinkan dikembangkan secara masal dalam waktu yang relatif singkat.
BRIKET BATUBARA
Briket Batubara adalah bahan bakar padat yang terbuat dari batubara dengan sedikit bahan campuran seperti tanah liat dan tapioka. Briket Batubara mampu menggantikan sebagian dari kegunaan minyak tanah seperti untuk : Pengolahan Makanan (memasak), Pengeringan, Pembakaran dan Pemanasan (penghangat). Bahan baku utama Briket Batubara adalah batubara yang sumbernya berlimpah di Indonesia dan mempunyai cadangan untuk selama lebih kurang 150 tahun. Teknologi pembuatan briket tidak terlalu rumit dan dapat dikembangkan dalam waktu singkat. Indonesia sebetulnya telah mengembangkan Briket Batubara sejak tahun 1994 namun tidak dapat berkembang dengan baik karena minyak tanah masih tetap disubsidi sehingga harganya masih sangat murah, sehingga masyarakat masih lebih memilih minyak tanah untuk bahan bakar sehari – hari. Namun dengan kenaikan harga BBM pada 1 Oktober 2005 ini mau tidak mau masyarakat harus berpaling pada bahan bakar alternatif yang murah.
Bahan Baku Briket Batubara terdiri dari : 82% batubara, 15% tanah liat dan 4% tapioka. Tanah liat selain berfungsi sebagai penguat briket juga berfungsi sebagai stabilisator panas. Sedangkan tapioka berfungsi sebagai perekat untuk memudahkan pencetakan.
JENIS – JENIS BRIKET BATUBARA :
Dari proses produksi :
1. Briket dikarbonisasi
2. Briket tanpa dikarbonisasi
Dari bentuk :
1. Briket tipe telur
2. Briket tipe sarang tawon
Briket Batubara Berkarbonisasi :
Briket batubara berkarbonisasi adalah briket batubara yang bahan bakunya (batubara) dikarbonisasi sebelum menjadi briket. Dengan karbonisasi zat – zat terbang yang terkandung dalam batubara tersebut dalam batubara diturunkan serendah mungkin sehingga produk akhirnya tidak berbau dan berasap. Namun akibatnya biaya produksi meningkat karena pada batubara tersebut terjadi rendemen 50%. Produk PT Bukit Asam untuk jenis ini disebut Briket Super. Briket batubara jenis ini aman digunakan untuk rumah tangga sekalipun.
Briket Batubara Tanpa Karbonisasi :
Briket jenis ini dikembangkan untuk menghasilkan produk yang lebih murah namun tetap aman. Bahan baku batubara untuk briket jenis ini tidak dikarbonisasi sebelum diproses menjadi briket. Untuk mengurangi / menghilangkan zat terbang yang masih terkandung dalam briket batubara maka pada penggunaannya harus menggunakan tungku yang benar sehingga menghasilkan pembakaran sempurna dimana seluruh zat terbang yang muncul dari briket akan habis terbakar oleh lidah api dipermukaan tungku. Briket ini dianjurkan untuk industri kecil.
PENGGUNAAN BRIKET BATUBARA
Setelah hampir sepuluh tahun dikembangkan , Briket Batubara saat ini banyak digunakan untuk Peternakan Ayam sebagai penghangat anak ayam DOC (Day Old Chicken), Rumah Makan, Pengeringan Tembakau, Industri Kecil Pengolahan Makanan, Dapur Umum Pondok Pesantren dll.
TUNGKU BRIKET BATUBARA
Pengembangan Briket Batubara harus dibarengi dengan pengembangan tungkunya. Prinsip pada pembuatan tungku briket batubara adalah :
· Ada ruang bakar untuk briket batubara,
· Adanya aliran udara (oksigen) ddari lubang bawah yang menuju ke lubang atas dengan melewati ruang bakar briket batubara terdiri dari aliran udara primer dan sekunder.
· Ada ruang untuk menampung abu briket batubara di bawah ruang bakar briket.
Pada prinsipnya Tungku Briket Batubara dibagi menjadi dua yaitu :
* Tungku Portabel, biasanya memuat antara 1 s/d 8 kg batubara dan dapat dipindah-pindahkan. Tungku ini biasanya digunakan untuk rumah tangga, rumah makan, peternakan ayam dll.
* Tungku Permanen, biasanya memuat lebih dari 8 kg briket dan dibuat secara permanent. Tungku ini biasanya digunakan untuk dapur-dapur umum, pembuatan tahu, tempe dll.
LIMBAH (ABU) BRIKET BATUBARA
Pembakaran briket batubara akan menyisakan limbah atau abu. Abu tersebut berasal dari batubara tercampur dengan abu tanah liat dan tapioka. Abu briket batubara dapat dimanfaatkan untuk : campuran pembuatan conblock, genteng beton, batako dan dijadikan pupuk tanaman.
PRODUKSI BRIKET BATUBARA SAAT INI
Produsen terbesar Briket Batubara di Indonesia saat ini PT TAMBANG BATUBARA BUKIT ASAM (Persero) Tbk., atau PTBA, yang mempunyai 3 pabrik dengan kapasitas total 115.000 ton per tahun. Di samping PTBA, terdapat beberapa perusahaan lain yang juga memproduksi Briket Batubara tetapi jumlahnya jauh lebih kecil dibanding PTBA dan belum berproduksi secara kontinyu.
KEUNGGULAN BRIKET BATUBARA :
· Lebih murah,
· Panas yang tinggi dan kontinyu sehingga sangat baik untuk pembakaran yang lama dan kontinyu,
· Tidak beresiko meledak / terrbakar,
· Tidak mengeluarkan suara bising dan tidak berjelaga.
· Sumber batubara berlimpah sehingga dapat diandalkan untuk jangka panjang.
Namun demikian briket mempunyai keterbatasan yaitu waktu penyalaan awal yang memakan waktu 5 – 10 menit dan briket batubara hanya efisien jika digunakan untuk jangka waktu diatas 2 jam.
Teoritis
No
PARAMETER
MINYAK TANAH
BRIKET NON KARBONISASI
1
* Nilai Kalori
* Ekivalensi
9.000 kkal/liter
1 liter
5.400 kkal/kg
1.66 kg
Praktis
No
PARAMETER
MINYAK TANAH
PEMAKAIAN BRIKET NON KARBONISASI
UKURAN TUNGKU BRIKET
2
1. Rumah Tangga
(Keluarga terdiri dari 5 org) per hari
1 liter
1 kg
1 -2 kg
1. Rumah Makan, per hari
1 liter
1 kg
4 – 10 kg
1. Pondok Pesantren, per hari
1 liter
1 kg
10 – 20 kg
1. Peternakan Ayam, per siklus 2 mingguan
1 liter
0,85 kg
5 – 6 kg
1. Perebusan Kerang, per siklus 5 jam
1 liter
1 kg
30 kg
KEUNTUNGAN NASIONAL DALAM MENGEMBANGKAN BRIKET :
· Penghematan nasional
Pabrik briket batubara PTBA saat ini mempunyai kapasitas terpasang 115.000 ton per tahun dan dalam waktu dekat akan menambah kapasitas produksi menjadi 1.615.000 ton per tahun.
Dengan harga minyak mentah dunia saat ini yang sangat tinggi dan nilai tukar US dollar diatas Rp. 10.000,- maka harga pasar minyak tanah adalah Rp. 5.600,- per liter. Dengan harga jual Rp. 2.000,- per liter terdapat maka subsidi sebesar Rp. 3.600,- per liter sehingga apabila konsumsi minyak tanah Indonesia rata – rata saat ini per tahun adalah 10 juta kilo liter maka terdapat subsidi untuk minyak tanah sebesar Rp. 36 triliun.
Secara praktis penggunaan minyak tanah 1 liter setara dengan 1 kg briket batubara. Produksi briket batubara 1 kg untuk menggantikan minyak tanah maka Negara akan menghemat Rp. 3.600,- maka dengan memproduksi 1.615.000 ton per tahun maka penghematan Negara adalah sebesar Rp. 5,8 triliun.
Dengan melibatkan pihak swasta untuk memproduksi briket batubara lebih banyak lagi maka penghematan Negara akan lebih besar lagi.
* Membantu melindungi hutan dari kegundulan
Selama ini banyak sektor industri kecil memanfaatkan kayu bakar yang diambil dari hutan sebagai bahan bakar sehingga mengakibatkan penggundulan hutan. Dengan mengembangkan briket batubara maka pelaku Industri Kecil yang selama ini menggunakan kayu bakar dapat menggunakan briket batubara dan hal ini akan mempertahankan populasi hutan.
* Menciptakan lapangan kerja
Pengembangan briket batubara akan menyerap banyak tenaga kerja untuk keperluan pabrik briket , sebagai pemasok bahan baku, distributor dan penyalur, transportasi bahan baku dan briket batubara, pembuat tungku briket batubara dll.
Waktu Update ( Senin, 08 September 2008 )
http://energialternatif.ekon.go.id/i...=123&Itemid=79
BRIKET BATUBARA SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI MINYAK TANAH
BRIKET BATUBARA SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI MINYAK TANAH
Bahan Bakar Alternatif
Akhir-akhir ini harga baha bakar minyak dunia meningkat pesat yang berdampak pada meningkatnya harga jual bahan bakar minyak termasuk Minyak Tanah di Indonesia. Minyak Tanah di Indonesia yang selama ini di subsidi menjadi beban yang sangat berat bagi pemerintah Indonesia karena nilai subsidinya meningkat pesat menjadi lebih dari 49%2
rasa penasaran saya akan boomingnya briket pas jaman ibu mega saat menjabat...sedikit terjawab dengan mendapatkan data" ini.....
tp saya ingin sedikit mendiskusikanya..silahkan agan" termasuk si itu juga