Peringatan untuk Netter, Dunia Spionase Mulai Manfaatkan Forum Diskusi dan Chatting
Peringatan untuk Netter, Dunia Spionase Mulai Manfaatkan Forum Diskusi dan Chatting
Di Indonesia, situs-situs paling interaktif semacam Kaskus (terutama forum semacam BP), dipastikan banyak pula 'orang luar' berprofessi semacam ibu Shannen Rossmiller itu. Mereka memancing-mancing agar netter yang dijadikan target terus mengeluarkan 'uneg-uneg' dan 'isi perut'nya. Dan sementara mereka asyik mengajak chatting atau terlibat diskusi, sangatlah mudah pihak intelejen asing atau intel melayu itu melacak dimana target berada. Jadi, jangan semua 'rahasia isi perut' negeri kita ditumpahkan di forum semacam BP ini, ntar negeri kita abis mereka telan. Dan hati-hati sesama rekan diskusi/chatting, siapa tahu dia 'orang yg ditugaskan' memantau anda. Apa anda tahu kalau saya, misalnya, masuk di forum BP ini menjalankan sebuah missi tertentu? Bisa misi intelejen, bisa misi propaganda, bisa misi bukin isse agar NKRI tambah kisruh dsb.nya. waspadalah! waspadalah!
Buru ******* via Internet
MONTANA - Seorang perempuan AS Shannen Rossmiller mencoba melacak jejak ******* lewat internet. Ibu tiga anak yang tinggal di Montana itu memanfaatkan kemampuannya berbahasa Arab untuk chatting (berdialog lewat internet) dengan para *******. Belakangan, informasi yang berhasil digali lewat cara itu dimanfaatkan FBI dan CIA.
Sebenarnya dia tidak ingin tindakannya itu diketahui umum. Tapi, media setempat, The Daily Telegraph, mengendus hal itu dan membuat kisah Rossmiller sebagai berita.
Dia kepada media tersebut mengungkapkan keberhasilannya membongkar jaringan pejuang Al Qaidah di Pakistan, pelaku terorisme yang gagal di Liverpool, Inggris, dan bahkan sampai yang bermarkas di Lebanon.
"Pekerjaan" sampingan tersebut sudah dia lakukan selama empat tahun terakhir. Dia "memburu" para ******* itu pada malam, saat keluarganya tidur.
Dia menelusup ke ruang-ruang chatting yang biasa digunakan jaringan militan. "Saya tidak ingin keluarga saya tahu karena mungkin mereka akan menyebutku gila," kata perempuan berusia 37 tahun itu.
Saat-saat tertentu sempat terlintas dalam benak Rossmiller untuk menghentikan kegiatan sebagai "mata-mata freelance" itu. "Ternyata tidak mudah," ujarnya.
Dalam satu kesempatan, dia berhasil menyusup ke jaringan ******* di luar negeri. Setidaknya tiga kali dia berhasil memperdayai militan Inggris untuk mengungkapkan jaringan mereka.
Informasi itu kemudian dia sampaikan ke FBI, yang lantas meneruskan ke intelijen Inggris. "Setelah itu, saya tidak mendengar kelanjutan informasi tersebut," paparnya.
Tidakkah takut ancaman yang mungkin diarahkan kepadanya atau keluarga? Menurut dia, Montana adalah kota kecil. Seorang asing akan mudah dikenali. Dan, banyak warga setempat yang memiliki senjata.
Secara resmi, FBI menolak berkomentar tentang hal itu. Namun, sebuah koran AS melaporkan bahwa adanya anggota FBI yang tidak mau disebut namanya mengungkapkan hal tersebut.
Rossmiller menyatakan tidak ada motivasi politis atas tindakannya itu. "Saya bukan pendukung Partai Republik (pimpinan Presiden George W. Bush. Saya hanya capai menyaksikan pemerintah yang bertindak layaknya sekelompok orang *****," katanya.
