Tengok Fenomena Macan Tutul di Merapi yu :)
Quote:
VIVAnews - Macan tutul atau Panthera pardus terlihat melintas di Dusun Quaron, Kelurahan Candibinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, DIY, pada Kamis 10 November 2010, sekitar pukul 13.00 WIB.
Lokasi ini berjarak sekitar 12 kilometer dari puncak Merapi. Kondisinya mengkhawatirkan. Kaki penuh luka bakar dan sekujur tubuh dipenuhi abu vulkanik Merapi.
Pemunculan macan tutul ini menjadi tanda tanya. Karena, hewan pemanjat pohon ulung ini bukan merupakan salah satu kelompok satwa liar di Taman Nasional Gunung Merapi. Tetapi, memang sejak 2004 disebutkan bahwa macan tutul dan elang Jawa merupakan salah satu penghuni Merapi. Keberadaan macan tutul memang diakui, tetapi hingga kini jumlahnya tidak pernah diketahui.
"Saya yakin macan tutul ada di Merapi. Tetapi, hingga kini tidak pernah ada data jumlah hewan itu," kata Manajer Kebun Binatang Gembiraloka Joko Tirtono kepada VIVAnews.com.
Untuk menghitung jumlah mereka harus menggunakan alat khusus dengan fasilitas inframerah. Alat itu akan menghitung secara otomatis ketika dilewati hewan buas yang lincah ini. Tetapi sayangnya,"Kami tidak pernah punya alat itu," kata Joko.
Kepastian bahwa itu adalah macan tutul baru diperoleh Jumat 12 November 2010, siang kemarin. Saat mendengar ada kabar macan terlihat di lereng Merapi, Joko langsung menuju daerah yang masih masuk zona bahaya itu.
Di sana ada Solkidi, saksi mata yang juga pekerja peternak ayam. Solkidi mengaku hanya sekali melihat hewan langka yang dilindungi undang-undang itu. Joko pun memperlihatkan foto-foto kucing-kucing raksasa buas kepada Solkidi. Saat ditunjukkan foto macan tutul, Solkidi mengiyakan.
Joko pun menelusuri jejak-jejak macan tutul yang menuju Kali Gendol. Tetapi anehnya, saat diikuti jejak itu terputus. Hilang begitu saja tanpa diketahui sebabnya. Salah satu dugaan, hewan itu hinggap di atas pohon yang rindang. Sesuai karakternya.
Tetapi, di lokasi Candibinangun itu tidak ada pohon lebat yang menjadi favorit si macan. Bila tidak ada umpan yang dilahap, ada kemungkinan si kucing besar itu akan pindah ke lokasi lain. "Tapi jangan khawatir, jarak jelajah macan itu paling jauh sekitar lima kilometer," kata dia menenangkan.
just comment "wah ini macan tutul beneran atw jelmaan yha??....ini kah penjaga MERAPI penerus Mbah Marijan tercinta yang tenang di alam sana"
menurut kalian gimana???
Macan Tutul Misterius d balik Merapi
Quote:
Tidak pernah diketahui berapa jumlahnya, tetapi kerap muncul bahkan hingga ke kampus Universitas Gadjah Mada (UGM)
"Saya sendiri pernah mendapati dan menemukan langsung. Macan tutul itu sampai turun ke UGM. Masuk ke laboratorium UGM," kata Manajer Kebun Binatang Gembiraloka, Joko Tirtono, kepada VIVAnews.com.
Kejadian itu terjadi sekitar tahun 1980-an dan berlangsung di Kampus UGM. Kejadian itu tak pernah lekang dari ingatan Joko. Suasana pun panik.
Kali kedua, hewan lincah yang piawai memanjat pohon itu kembali terlihat. Kali ini si macan terlihat di kawasan Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.
"Saat di Godean, yang terlihat itu macan tutul hitam atau macan kumbang. Saya temukan itu sekitar tahun 1990-an," kata Joko. Sayangnya, saat macan kumbang itu ditemukan, kondisinya sangat-sangat mengenaskan.
Badannya penuh luka tembak senapan angin. Bahkan ada 40 butir lubang peluru senapan angin bersarang di tubuh si macan kumbang.
"Maka itu saya mengimbau kepada masyarakat, kalau menemukan hewan buas itu jangan lari. Gunakan obor saja untuk menyelamatkan diri," ujar pria yang mendapat gelar Tirtodiprojo dari Pakualaman ini.
Sedangkan untuk populasi Harimau Jawa atau Panthera tigris itu sama sekali tidak ada di Merapi. Jenis Harimau Jawa sudah punah sama sekali. Saat ini yang tersisa hanya Harimau Sumatera di habitat aslinya, Pulau Sumatera.
"Macan tutul ini juga termasuk hewan yang dilindungi pemerintah Indonesia. Satwa liar yang dilindungi undang-undang," ujar dia.
source ->http://nasional.vivanews.com/news/re...boratorium-ugm