About Junta Militer in Myanmar
Utusan PBB Kunjungi Presiden SBY
Sumber : JawaPos Online
Konsultasikan Masalah Myanmar
JAKARTA - Sebelum kembali ke Myanmar, Utusan Khusus PBB Ibrahim Gambari akan menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara besok (18/10). Gambari akan meminta masukan kepada SBY terkait dengan upaya yang kedua untuk menemui tokoh kunci krisis Myanmar.
Pada 3 Oktober lalu, Gambari melakukan kunjungan lima hari ke Myanmar. Saat itu dia berhasil menemui pemimpin tertinggi junta militer Myanmar Jenderal Than Swee dan tokoh prodemokrasi Aung San Suu Kyi. Sidang Dewan Keamanan PBB minggu lalu merekomendasikan Gambari kembali ke Myanmar untuk menuntaskan rekonsiliasi di antara keduanya.
Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal mengatakan, sebelum bertemu dengan SBY, Gambari dijadwalkan bertatap muka dengan Menteri Luar Negeri Nur Hassan Wirajuda. Atas permintaan Presiden SBY, Gambari akan menjelaskan secara detail hasil kunjungannya ke Myanmar Rabu lalu (3/10). "Presiden juga ingin mengetahui kebijakan apa yang akan diambil PBB setelah kunjungan itu," ujarnya. Pertemuan dengan Gambari juga membahas rencana Indonesia untuk membantu Myanmar.
Dino mengungkapkan, Jenderal Senior Than Swee mengirimkan sepucuk surat kepada presiden pada Jumat (12/10). "Saya kurang tahu isi detailnya. Tapi, yang jelas, ada dua poin positif yang bisa diungkapkan," tambahnya. Poin tersebut adalah kesediaan Jenderal Than Swee untuk bekerja sama dengan PBB dan komitmennya untuk melanjutkan roadmap to democracy (peta demokrasi).
"Presiden ingin mengetahui seberapa jauh komitmen-komitmen itu dijalankan dari pembicaraan dengan Gambari. Meskipun, beberapa waktu lalu beliau sudah memanggil duta besar Myanmar untuk Indonesia," tutur Dino.
Mengenai pertemuan Gambari-Menlu, Jubir Deplu Kristiarto Legowo mengatakan, Menlu ingin mendapatkan informasi lebih dalam tentang kunjungan Gambari ke Myanmar beberapa waktu lalu. Apakah informasi tersebut akan digunakan untuk melengkapi informasi yang didapat Direktur Asia Timur dan Pasifik (Aspasaf) Deplu Yuri Thamrin ketika berkunjung ke Myanmar Senin (15/10)?
Kris -sapaan Kristiarto Legowo- buru-buru membantah. "Agendanya kan lain. Pak Yuri ke sana sebagai utusan Indonesia untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum PM Myanmar Soe Win," katanya, lantas tertawa.
Senada dengan Dino, Kris juga mengatakan bahwa Menlu ingin mengetahui seberapa jauh pelaksanaan komiten junta militer di Myanmar untuk melaksanakan peta demokrasi. Isi peta demokrasi tersebut, pertama, pelaksanaan sebuah konvensi nasional. Kedua, konvensi itu akan menghasilkan prinsip-prinsip tentang pembentukan konstitusi negara yang baru. Dari konstitusi baru itu, diharapkan sebuah draf soal statuta dasar bisa terbentuk.
Lalu, sebuah pemilihan umum yang bebas dan adil bisa dilaksanakan dari statuta itu. Dengan begitu, dari pemilu yang bebas dan adil itu, bisa terpilih sebuah parlemen yang demokratis. Akhirnya, dari parlemen tersebut bisa dihasilkan pemerintahan baru yang demokratis. (nue/tom)