Author : The_Omicron
Genre : Fantasy, Fiction, Science-fiction
________
R | O | C : Nieve Azul
_______
Sebagai seseorang yang terlahir sebagai "Dragon", ras terkuat di dalam dunia Hades, Eris, seorang "Blue Dragon" muda tentu saja bercita-cita sama dengan semua Dragon muda di seluruh Hades. Menjadi salah satu dari "The Aspect of Emotion" dan mengabdi kepada Yang Mulia Kaisar Shen Eli pemimpin kekaisaran Ble Fidi.
Namun menjadi salah satu aspek tidaklah mudah, ia harus menjalani sejumlah ujian sebagai Blue Dragon yang nantinya akan menjadi salah satu dari "Aspect of Sadness". Ujian yang harus ia lalui adalah : Pergi ke dunia manusia dan memberikan 100 manusia hal yang berlawanan dari aspek yang ia simbolkan dan mengumpulkan air mata 100 manusia.
Eris sebagai salah satu dari satu-satunya ras dunia Hades yang dapat pergi dengan bebas ke dunia manusia, tanpa ragu segera memulai menjalankan ujian yang harus ia lalui. Ia tiba di dunia manusia, namun Ia barulah menyadari ia sama sekali tak tahu apa yang harus ia lakukan untuk membuat manusia bahagia. Berhari-hari ia menjelajah dunia manusia namun sama sekali tidak mendapat penjelasan. Kecewa, Ia pun memutuskan untuk hidup sebagai manusia agar dapat mengerti apa yang manusia maksudkan dengan "kebahagiaan". Ia mengubah dirinya menjadi seorang perempuan dan memutuskan untuk tinggal di kota Belfence.
Baru beberapa hari Ia tinggal, Ia merasakan kehadiran Dragon lain muncul di kota itu. Pada awalnya Ia tidak memperdulikannya, namun kehadiran Dragon lain tersebut mulai mempengaruhi kota itu dalam beberapa hari, semua orang kini menjadi agresif. Eris menduga Dragon lain selain dirinya tersebut tidak menahan kekuatannya sama sekali seperti yang seharusnya seorang Dragon lakukan saat pergi ke dunia manusia, keadaan Belfence kini menjadi kacau, kerusuhan mulai terjadi, apapun dapat menjadi alasan untuk saling menyerang.
Eris berpikir bahwa semua ini tidak benar, Ia mulai mencari dimana rekan Dragon tersebut berada. Dari dalam sebuah gedung tua ia merasakan pancaran kekuatan yang besar namun familiar. Dan benarlah Ia mengenal pemilik kekuatan dan penyebab kekacauan ini. Charna, The Black Dragon.
Charna adalah teman masa kecil Eris di Hades, Eris menyangka Ia dapat membuat Charna menahan kekuatannya, namun Ia salah besar. Charna ternyata juga sedang menjalani ujian yang hanya digelar setiap 1000 tahun sekali itu, dan Ia sedang menjalani ujian keduanya, membuat 100 manusia merasakan amarah.
Eris berusaha mengatakan pada teman masa kecilnya itu bahwa apa yang telah Ia lakukan berlebihan, Ia bahkan sudah membuat kota berpenduduk 64.000 jiwa tersebut kacau balau. Namun Charna tidak mau mengerti dan Ia percaya Ia harus membuat seisi kota merasakan amarah.
Meski Eris tak mengerti untuk apa Ia harus peduli kepada manusia, hati nuraninya mengatakan apa yang Charna lakukan tidaklah benar. Pertarungan pun tak terelakkan, tanpa Eris menyadari bahwa keputusannya memperparah keadaan. Pertarungan mereka tentu saja bukan pertarungan berskala manusia, dalam wujud aslinya sebagai Dragon mereka bertarung dan merusak sebagian kota Belfence.
Pertarungan selama 2 hari 2 malam tersebut berakhir dengan kekalahan Charna. Hingga pada akhirnya Charna setuju untuk menghentikan apa yang Ia lakukan dan mendengarkan kata-kata Eris. Mengingat bahwa tugasnya sudah selesai dan teman masa kecilnya hendak menjalankan ujian yang sama dengannya, Charna menawarkan dirinya untuk membantu Eris, yang juga dengan senang hati menerima tawarannya.
Keduanya berniat membayar kekacauan yang telah mereka lakukan dengan membahagiakan penduduk kota Belfence dengan menolong mereka yang membutuhkan pertolongan. Kegiatan setali tiga uang itu berjalan dengan baik, hingga beberapa minggu kemudian datanglah sekelompok orang yang mengaku sebagai anggota ASASIN dari divisi investigasi dengan "Anemoi" sebagai nama utility unit mereka.
Pemimpin mereka yang memperkenalkan dirinya sebagai Zephyrus mengatakan bahwa mereka telah menyebabkan kekacauan dan mengganggu keseimbangan emosi di kota Belfence. Ia meminta Eris dan Charna segera kembali ke Hades dan jangan pernah datang lagi.
Tentu saja Eris yang belum menyelesaikan ujiannya menolak permintaan Zephyrus, biarpun begitu Ia tidak mau mengerti apapun yang Eris katakan padanya. "Anemoi tidak memberi kompromi" ujar laki-laki itu. Melihat mereka menekan sahabatnya, Charna naik pitam dan membuat keadaan semakin buruk. Ia mencela dan mencerca Zephyrus beserta Anemoi dan ASASIN sebagai sampah. Akan tetapi bukan hanya Charna yang cepat marah, salah seorang dari mereka tersulut oleh kata-kata Charna dan mulai balas memaki.
Keadaan menjadi kacau balau, pertarungan tak terelakkan dengan Charna yang mengubah dirinya ke wujud aslinya untuk menggertak Anemoi. Namun Anemoi menganggapnya sebagai ancaman dan menyerang Charna. Tentu saja Eris tidak tinggal diam melihat mereka menyerang sahabatnya, ia pun ikut berubah dan setelah itu pertarungan besar terjadi kembali, sekali lagi merusak kota Belfence.
Duo Dragon Eris dan Charna terlalu kuat untuk Anemoi, pertarungan berakhir dengan kekalahan mereka. Sebelum Anemoi kembali bangkit, Eris dan Charna terpaksa pergi meninggalkan Belfence demi menghindari konflik kembali. Dan tibalah mereka di tempat yang jauh untuk menyelesaikan tugas pertama Eris. Yang tak mereka ketahui adalah Anemoi tidak menyerah begitu saja, mereka Special Utility Unit yang selama ini belum pernah gagal kini merasakan pengalaman pertamanya, dan membuat mereka semakin bersemangat untuk menyelesaikan misi mereka.
Pada akhirnya tugas pertama Eris berhasil ia selesaikan dengan baik berkat bantuan Charna, dan tanpa gangguan dari ASASIN, terutama SUUA yang selama ini terus mencari keberadaan mereka. Setelah berusaha dengan keras untuk membahagiakan manusia, kini Eris menjadi ragu untuk menyelesaikan tugas keduanya yang mengharuskannya berbuat hal yang berlawanan dengan apa yang selama ini dia lakukan. "Mungkinkah ini ujian yang sebenarnya?" ujarnya dalam hatinya.
Meski begitu ia tetap menjalankannya meski sedikit bertentangan dengan hatinya dan berjanji pada dirinya tidak akan melepaskan kekuatannya, salah satu cara termudah untuk menyelesaikan tugasnya.
Akan tetapi membuat seorang manusia menitikkan air mata lebih sulit daripada membuatnya tertawa. Dalam jangka waktu 2 kali lipat ia hanya mendapat hasil setengah kali lipat dari tugas pertamanya. Air mata sejati sangat sulit Ia dapatkan tanpa menggunakan kekuatannya.
Melihat Eris yang tampak depresi, Charna melakukan hal yang seharusnya tidak ia lakukan. Demi menolong Eris, ia melakukan sesuatu yang dapat membuat Eris gagal dalam ujiannya. Ia membunuh seorang manusia. Ia membunuh seorang Ibu agar Eris dapat mengambil air mata anaknya. Tanpa Eris ketahui Ia telah mengumpulkan air mata haram, dan Charna tidak hanya melakukannya satu kali saja.
Merasa bahwa Ia telah berhasil menyelesaikan ujiannya, Eris dan Charna berniat kembali ke Hades, dan pada saat itulah mereka bertemu dengan Magister Harris, seorang anggota The Council of The White Flame. Magister Harris menemui mereka untuk membawanya ke Hades, dengan penjelasan bahwa Ia harus bertemu dengan Viceroy Mahzun sebagai utusan dari konsul dan satu-satunya cara untuk pergi ke Hades tanpa membuka portal, yang berarti melanggar aturan konsul; adalah bersama dengan Dragon. Dan kebetulan merekalah Dragon yang "beruntung" karena informan konsul memberi tahu hanya merekalah satu-satunya Dragon yang berada cukup dekat dari Magister Harris.
"Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui" pikir Eris, kebetulan ia juga harus menemui Viceroy Mahzun untuk menyerahkan hasil ujiannya, selain itu ia merasa terhormat dapat mengantar seseorang yang begitu penting ke depan Mahzun sendiri. Eris setuju mengantarkan Magister Harris ke Hades.
Mereka tiba di Hades dan menemui Viceroy Mahzun. Ia berterimakasih secara langsung kepada Eris dan Charna karena telah mengantarkan utusan dari konsul dengan selamat. Namun kegembiraan Eris tidak bertahan lama, segera setelah Viceroy Mahzun mengetahui asal-usul dari air mata yang Eris kumpulkan, ia memanggil Eris untuk menghadap dan mengatakan padanya bahwa ia gagal karena telah melanggar peraturan ujian. Ia tidak diperbolehkan membunuh manusia.
Eris yang tak tahu apa-apa terheran-heran dan kecewa, namun pada saat itu juga Charna mengaku bahwa Eris tidak bersalah dan ialah yang melakukan itu semua. Namun hal itu tidak mengubah pendapat Viceroy Mahzun, Eris tetap gagal karena ia telah menerima air mata itu dari Charna. Pada saat itulah Magister Harris yang mendengar semuanya meminta keringanan pada Eris karena ia telah berbaik hati mengantarkannya dengan selamat. Mendengar permintaan dari utusan konsul ini, sang Viceroy pada akhirnya berubah pikiran dan memberi Eris satu kesempatan lagi, dengan syarat ia harus mengantarkan Magister Harris membawa pesan untuk Warlord Tar'Gul, pemimpin dari ras manusia ular Xenopelt.
Dengan terpaksa Eris pun menyetujuinya, sementara Charna, demi membayar kesalahannya mengatakan ia akan ikut dan berjanji tidak akan berbuat kesalahan lagi. Pada akhirnya mereka bertiga melakukan perjalanan yang panjang ke negeri Xenopeltian. Dalam perjalanan itu tidak biasanya Eris menggunakan wujud manusianya di Hades, alasan dia melakukan itu adalah karena ia bertemu Magister Harris pada wujud ini dan merasa ia harus konsisten dan terus menggunakan wujud manusianya selama bersama Magister Harris.
Waktu memang dapat menumbuhkan cinta. Terus menerus bersama dan saling mengenal membuat keduanya saling jatuh cinta, namun tidak ada salah satupun dari mereka yang mau menyatakan bahkan mengakuinya. Mereka hanya menyimpannya di dalam hatinya masing-masing. Biarpun begitu Charna dapat melihat hal ini.
Pada akhirnya mereka tiba di negeri Xenopeltian dan bertemu dengan Warlord Tar'Gul. Anehnya, setelah menerima pesan yang dibawa oleh Magister Harris, Warlord Tar'Gul menjadi murka dan memerintahkan anak buahnya untuk membunuh mereka semua. Satu hal yang ia tidak ketahui adalah Eris dan Charna bukanlah manusia, dan adalah kesalahan besar baginya membuat Dragon merasa terancam. Dalam pertarungan besar itu Magister Harris berhasil membunuh Warlord Tar'Gul dan mereka berhasil meloloskan diri dari pasukannya, juga dari Xenopeltian.
Saat pulang kembali menuju Kekaisaran Ble Fidi, Eris meminta penjelasan atas apa yang telah terjadi dan mengapa Warlord Tar'Gul menjadi murka saat melihat surat tersebut, namun Magister Harris tidak mau mengatakan apapun padanya. Walaupun begitu setelah didesak, Harris pun akhirnya menjelaskan semuanya bahwa ia diperintahkan konsul untuk membantu Kekaisaran Ble Fidi menyingkirkan Warlord Tar'Gul agar Ble Fidi dapat menganeksasi negeri Xenopeltian. Dan satu hal lagi bahwa isi dari surat itu hanya 1 kalimat, yaitu : "Matilah kau".
Merasa diperalat Eris merasa sangat kecewa, namun ia tidak mau menunjukkannya agar Charna tidak berusaha membunuh Magister Harris. Namun Harris tahu apa yang Eris pikirkan, keadaan menjadi sulit untuk mereka berdua, tidak ada lagi percapakan diantara keduanya.
Setelah kembali Harris berkata bahwa ia masih harus tetap berada di Hades dan menjalankan perintah lainnya sementara Eris harus kembali ke dunia manusia untuk menyelesaikan tugasnya. Tidak ada yang mereka katakan saat mereka hendak berpisah, hingga pada akhirnya sebelum Eris pergi Harris berkata bahwa ia mencintai Eris. Entah Eris mendengarnya atau tidak ia pergi begitu saja seorang diri, bahkan meminta agar Charna tidak ikut dengannya karena ia ingin menjalankan ujiannya seorang diri. Charna bilang ia juga tidak berniat ikut karena harus menyerahkan hasil ujiannya, namun ternyata ia terlalu menyayangi sahabatnya dan diam-diam mengikuti Eris.
Eris kembali ke dunia kini bagaikan Aspect of Sadness yang sebenarnya, keadaannya yang terpuruk dalam kekecewaan malah membantunya mendapatkan air mata manusia dengan lebih cepat karena kini ia tahu apa itu kesedihan yang sebenarnya.
Hari demi hari-pun berlalu, Eris nyaris selesai mengumpulkan 100 air mata manusia, dan pada saat itulah Charna yang terus mengikuti Eris melihat Magister Harris berada di kota yang sama dengannya. Charna pun menjalankan rencana agar Magister Harris dan Eris bertemu kembali seolah takdirlah yang mempertemukan mereka kembali.
Secara mengejutkan rencananya berjalan dengan sempurna, keduanya kembali bertemu dan menyangka bahwa pertemuan mereka adalah kebetulan dan takdir. Cinta lama mulai bersemi kembali, Eris memaafkan Harris dan mereka pun akhirnya menikah dan melupakan ujian yang tengah ia jalani. Mereka pun hidup bahagia di Belfence sementara Charna pulang ke Hades dan menjadi salah satu Aspect of Anger.
Tidak untuk waktu yang lama. Bagaimanapun Eris menahan kekuatannya, ia tetap tidak berada di tempat seharusnya ia berada. Keberadaannya sebagai Blue Dragon mulai mempengaruhi kota tempatnya tinggal bersama dengan Harris, Belfence. Belfence perlahan mulai terselubungi oleh keputus-asaan dan kesedihan akibat dari kekuatan Eris. Setelah Eris melahirkan anaknya, Anemoi berhasil menemukannya dalam keadaan yang lemah. Apalagi Harris sedang pergi menjalani tugas dari Konsul.
Anemoi kembali memerintahkannya untuk kembali ke Hades karena keberadaannya telah sekali lagi mengganggu emosi manusia dan jika ia terus berada di sini semua orang di kota ini akan melakukan aksi bunuh diri, begitupun dengan Harris yang saat ini masih beruntung ia sering bertugas keluar kota sehingga ia tidak bergitu terpengaruh oleh kekuatan Eris.
Eris menolak mentah-mentah perintah Anemoi, Ia hanya menginginkan kehidupan yang tenang dan damai, ia bahkan tidak pernah sekalipun menyakiti seorang manusia. Meski begitu Anemoi tetap tidak peduli apapun alasan yang Eris berikan. Eris tidak ingin melawan mereka saat itu karena anaknya berada disana, meski begitu Anemoi mengancam bahwa mereka akan mengembalikan Eris secara paksa kembali ke Hades dan memberikannya Seal of Banishment agar ia tidak bisa kembali lagi ke dunia manusia.
Disaat situasi nyaris meledak, Magister Harris tiba di rumahnya dan mendapati SUU Anemoi hendak mengusir istrinya dari dunia manusia. Meskipun Magister Harris telah menjelaskan bahwa dirinya adalah seorang Magister dari Konsul dan ia memiliki hak untuk mengajukan keberatan kepada keputusan ASASIN, Anemoi telah melepas telinga mereka dan tidak memperdulikan kata-katanya. Magister Harris tanpa pilihan lain mengancam akan melakukan perlawanan jika mereka tidak segera meninggalkan tempat ini. Namun apa daya, Anemoi sama sekali tidak gentar pada ancaman pasangan suami-istri tersebut.
Dalam situasi menegangkan tersebut salah seorang anggota Anemoi bergerak maju seakan hendak menyerang, Magister Harris secara refleks menyerangnya terlebih dahulu dan menghantamnya dengan sihir Arcana air hingga terpental keluar dari jendela rumah mereka. Melihat rekan mereka diserang, Anemoi tentu saja tidak tinggal diam, namun saat mereka hendak menyerang balik Charna muncul secara tiba-tiba dan menembus atap dengan wujud Dragon-nya. Charna mengatakan bahwa ia akan menahan Anemoi sementara Eris dan Harris harus segera meninggalkan tempat itu dengan membawa anak mereka.
Meski Eris tampak tidak rela meninggalkan rumahnya; dan terutama sahabatnya dari marabahaya, ia tidak memiliki pilihan lain. Keluarga itu terpaksa meninggalkan Charna yang tengah bertarung dengan Anemoi dengan dahsyatnya.
Setelah meninggalkan Belfence, Eris yang tak ingin membahayakan keluarganya lebih jauh lagi mengatakan pada Harris bahwa ia harus kembali ke Hades demi ia dan anaknya. Harris yang mendengarnya menjadi heran, "Bukankah itu yang mereka inginkan?" tanyanya pada Eris. "Tidak tanpa Seal of Banishment" jawabnya.
Mendengarnya, Harris akhirnya mengerti bahwa keputusan Eris untuk kembali ke Hades adalah yang terbaik. Dengan begitu Anemoi takkan mengejarnya lagi dan ia bisa kembali kapan saja. Ia berjanji akan segera kembali begitu keadaan mereda dan meminta pertolongan Viceroy Mahzun untuk menolong mereka dan Charna.
Adegan perpisahan yang mengharukan pun terjadi. Meski Eris telah berjanji, Harris merasa bahwa ini adalah pertemuan mereka untuk yang terakhir kalinya. Eris melepaskan genggamannya dan berubah menjadi Blue Dragon yang sangat anggun. Dengan sayap besarnya ia terbang ke angkasa dan menghilang dari pandangan Harris. Mungkin untuk selamanya.
__________
Waktu pun berlalu setelah perpisahan itu..
Charna berhasil meloloskan diri dari kejaran Anemoi, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa ia terkena Seal of Banishment, dan tidak terlihat lagi setelah itu.
Anemoi mengalami perpecahan setelah Boreas, salah seorang dari Anemoi mendirikan The Cult Of The Demonic Thorn serta membunuh Eurus dan Notus, sementara ia gagal membunuh Zephyrus yang kini menjadi Deputi II ASASIN sekaligus kepala sekolah sihir School of Magical Arts.
Magister Harris menuntut ASASIN, tetapi entah mengapa kasusnya dihentikan oleh surat keputusan salah seorang Archmage. Tepat setelah ia mendengar kabar bahwa Anemoi telah hancur ia menarik kembali tuntutannya dan membesarkan anaknya dengan damai di rumah lama mereka di Belfence.
Eris tak pernah kembali lagi, tak ada seorangpun yang tahu mengapa ia tidak pernah kembali untuk menepati janjinya. Langitpun seolah merindukannya dan menyelimuti Belfence dengan salju yang tampak kesepian tepat pada hari Eris dan Harris berpisah.
Mungkin Eris telah menjadi Aspect of Sadness, mungkin.
